html
Kalibrasi
Filosofi kalibrasi
Bahwa setiap instrumen ukur harus dianggap tidak cukup baik sampai terbukti
melalui kalibrasi dan atau pengujian bahwa instrumen ukur tersebut memang
baik.
Definisi Kalibrasi
Tujuan kalibrasi
Manfaat Kalibrasi
Menjaga kondisi instrumen ukur dan bahan ukur agar tetap sesuai dengan
spesefikasinya
Perangkat baru
Persyaratan Kalibrasi
Prosedur Kalibrasi
4. Melakukan kalibrasi
7. Sesuai standar
2. Manual alat yang dikalibrasi ( Standar / nilai bias alat yang diperbolehkan )
5. Laporan kalibrasi
- Personil kalibrasi
1. Kepekaan (Sensitivity)
3. Keterbacaan (Readability)
Suatu penyimpangan yang membesar tetapi dengan harga yang tetap atau
berubah-ubah secara rambang tak stabil, dikarenakan ketidakkakuan system
pemegang alat ukur atau benda ukur, kelonggaran system pengencang atau
keausan sistem pemosisi.
5. Pengembangan (Floating)
Kadang-kadang terjadi pula jarum penunjuk dari alat ukur yang digunakan
posisinya berubah-ubah. Atau kalau penunjuknya dengan sistem digital angka
paling kanan atau angka terakhir berubah-ubah. Kejadian seperti ini dinamakan
pengambangan. Kepekaan dari alat ukur akan membuat perubahan kecil dari
sensor diperbesar oleh pengubah. Makin peka alat ukur makin besar pula
kemungkinan terjadinya pengambangan. Untuk itu, bila menggunakan alat-alat
ukur yang mempunyai jarum penunjuk pada skalanya atau penunjuk digital
harus dihindari adanya kotoran atau getaran, juga harus digunakan metode
pengukuran yang secermat mungkin.
Selang kalibrasi
Secara umum selang kalibrasi ditentukan oleh beberapa faktor sebagai berikut:
Rekomendasi pabrik
Kondisi lingkungan
Menyatakan selang kalibrasi dapat berupa waktu kalender misal sekali setahun,
berupa waktu pakai misal 1000 jam pemakaian, berupa banyaknya pemakaian
misal 1000 kali, dan berupa kombinasi dari cara tersebut tergantung mana yang
lebih dulu tercapai.
Nilai skala terkecil / suatu ekspresi kuantitatif dari kemampuan alat penunjuk
untuk perbedaan yang cukup berarti antara nilai yang terdekat dari jumlah yang
ditunjukan.
2. Akurasi
Kemampuan dari alat ukur untuk memberikan indikasi kedekatan terhadap harga
sebenarnya dari objek yang diukur.
3. Presisi
4. Reaptibility
Ukuran variasi statistic data yang dihasilkan bila pengukuran dilakukan oleh
personal, perlengkapan, serta ruangan dengan kondisi yang lama.
5. Readability
Kemampuan dari indra manusia dalam membaca data yang dihasilkan oleh
suatu instrument.
1. Prosedur
Kalibrasi harus dilakukan sesuai dengan prosedur standar yang telah diakui.
Kesalahan pemahaman prosedur akan membuahkan hasil yang kurang benar
dan tidak dapat dipercaya. Pengesetan sistem harus teliti sesuai dengan aturan
pemakaian alat, agar kesalahan dapat dihindari.
2. Kalibrator
3. Tenaga pengkalibrasi
Tenaga pengkalibrasi harus memiliki keahlian dan ketrampilan yang memadai,
karena hasil kalibrasi sangat tergantung kepadanya. Kemampuan
mengoperasikan alat dan kemampuan visualnya, umumnya sangat diperlukan,
terutama untuk menghindari kesalahan yang disebabkan oleh peralak maupun
penalaran posisi skala.
4. Periode kalibrasi
Periode kalibrasi adalah selang waktu antara satu kalibrasi suatu alat ukur
dengan kalibrasi berikutnya. Periode kalibrasi tergantung pada beberapa faktor
antara lain pada kualitas metrologis alat ukur tersebut, frekuensi pemakaian,
pemeliharaan atau penyimpanan dan tingkat ketelitianya. Periode kalibrasi dapat
ditetapkan berdasarkan lamanya pemakaian alat, waktu kalender atau gabungan
dari keduanya.
5. Lingkungan
Alat yang dikalibrasi harus dalam keadaan maksimal, artinya dalam kondisi jalan
dengan baik, stabil dan tidak terdapat kerusakan yang menggangu.
Nilai Koreksi/Penyimpangan
Setiap instrumen ukur harus dianggap tidak cukup baik sampai terbukti melalui kalibrasi dan
atau pengujian bahwa instrumen ukur tersebut memang baik.
Definisi Kalibrasi
Menurut ISO/IEC Guide 17025:2005 dan Vocabulary of International Metrology (VIM) adalah
serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai yang ditunjukkan oleh instrumen
ukur atau sistem pengukuran, atau nilai yang diwakili oleh bahan ukur, dengan nilai-nilai yang
sudah diketahui yang berkaitan dari besaran yang diukur dalam kondisi tertentu.
Dengan kata lain:
Kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukkan alat
ukur dan bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap standar ukur yang mampu telusur
(traceable) ke standar nasional maupun internasional untuk satuan ukuran dan/atau
internasional dan bahan-bahan acuan tersertifikasi.
Tujuan Kalibrasi
Menjaga kondisi instrumen ukur dan bahan ukur agar tetap sesuai dengan
spesefikasinya
Untuk mendukung sistem mutu yang diterapkan di berbagai industri pada peralatan
laboratorium dan produksi yang dimiliki.
Bisa mengetahui perbedaan (penyimpangan) antara harga benar dengan harga yang
ditunjukkan oleh alat ukur.
Prinsip Dasar Kalibrasi
Menurut ISO/IEC Guide 17025:2005 bahwa semua alat ukur setelah melewati mobilisasi
atau pergeseran dari satu tempat ke tempat lainnya, maka sebaiknya di lakukan kalibrasi
menyeluruh untuk mendapatkan keakuratan
Nilai Koreksi/Penyimpangan
Personil kalibrasi yang terlatih, yang dibuktikan dengan sertifikasi dari laboratorium yang
terakreditasi
Ruangan / tempat kalibrasi yang terkondisi, seperti suhu, kelembaban, tekanan udara,
aliran udara, dan kedap getaran
Perangkat baru
Ketika suatu perangkat mengalami tumbukan atau getaran yang berpotensi mengubah
kalibrasi