Anda di halaman 1dari 3

BIOINFORMATIKA

1. Pisahkan rangkaian dna manusia.


2. Terjemahkan rangkaian dna ke dalam barisan asam amino.
3. Temukan rangkaian yang mirip dalam database protein model makhluk hidup.
4. Pemodelan struktur protein manusia berdasarkan struktur yang diketahui dari
protein yang sama dari model makhluk hidup.
5. Temukan obat yang terikat ke model protein.

Di atas adalah penggambaran skematis bagaimana para ilmuwan dapat


menggunakan bioinformatika untuk membantu penemuan obat yang rasional.
MLH1 adalah gen manusia disandikan mismatch repair protein (mmr) terletak
pada lengan pendek kromosom 3. Melalui analisis hubungan dan kemiripannya
dengan gen mmr tikus, gen tersebut terlibat dalam kanker nonpoliposis
kolorektal. Berdasarkan rangkaian nukleotida, rangkaian asam amino yang
memungkinkan dari protein yang dikodekan dapat ditentukan menggunakan
software translasi. Tehnik pencarian bertahap dapat digunakan untuk
menemukan homolog dalam model makhluk hidup dan berdasarkan tahapan
yang mirip dapat dibuat model struktur dari protein manusia dengan struktur yang
bersifat sesuai percobaan. Akhirnya, algoritma terkait dapat mendesain molekul
yang dapat mengikat model struktur membuka jalan bagi penguji biokimia untuk
menguji aktivitas biologi mereka pada protein yang sebenarnya.
Seperti yang kita diskusikan sebelumnya, salah satu sumber informasi
mengenai genomik yang paling menarik adalah data ekspresi. Gabungkan
informasi ekspresi dengan klasifikasi struktur dan fungsi dari protein kita dapat
menanyakan apakah seringnya terjadi lipatan protein dalam genom menunjukkan
ungkapan ekspresi tinggi. Data sederajat genom lebih lanjut yang dapat kita
anggap masuk dalam survei berskala besar termasuk penempatan sub sel dari
protein-protein dan interaksinya dengan satu sama lain. Bersamaan dengan data
struktur, kita kemudian dapat memulai mengumpulkan peta interaksi semua
protein-protein dalam makhluk hidup.

Penerapan lebih lanjut dalam ilmu kedokteran.


Penerapan terbaru dalam ilmu kedokteran terpusat pada analisis ekspresi
gen. Ini biasanya meliputi mengumpullkan data ekspresi dari sel yang terinfeksi
oleh penyakt yang berbeda-beda, misalnya kanker dan ateriosklerosis, dan
membandingkan pengukurannya dengan tingkat ekspresi normal. Identifikasi
gen yang ditunjukkan secara berbeda dalam sel yang terinfeksii memberikan
dasar untuk menjelaskan penyebab penyakit-penyakit, dan menandai obat target
yang berpotensi. Menggunakan proses yang dideskripsikan dalam Gambar 2,
seseorang akan mendesain senyawa yang mengikat protein yang diekspresi,
atau mungkin lebih penting lagi, alat transkripsi menyebabkan perubahan tingkat
ekspresi. Dengan adanya senyawa sebagai penunjuk percobaan microarray
kemudian dapat digunakan untuk menilai tanggapan ke pihak farmakologi dan
juga memberikan tes awal untuk mendeteksi atau memprediksi nilai keracunan
dari obat yang dites.
Perkembangan lebih lanjut dalam bioinformatika digabungkan dengan
percobaan genomik terhadap individu diprediksi akan merevolusi masa depan
ilmu pengobatan. Skenario khas untuk seorang pasien mungkin dimulai dengan
memeriksa genotip setelah kelahiran untuk menilai kerentanan atau kekebalan
penyakit dan patogen tertentu. Dengan informasi ini, kombinasi yang unik dari
vaksin bisa dibuatkan resep, meminimalkan biaya kesehatan untuk perawatan
yang tidak perlu.dan mengantisipasi serangan penyakit di kemudian hari.
Pemeriksaan seumur hidup secara teratur dapat menjadi pedoman untuk asupan
gizi dan pendeteksian dini terhadap penyakit apa saja. Selain itu, perawatan
berbasis obat dapat disesuaikan secara khusus untuk pasien dan penyakit
sehingga memberikan jalan pengobatan yang paling efektif dengan efek samping
yang minimal. Dengan tingkat perkembangan sekarang ini, skenario demikian
dalam dunia pengobatan kelihatannya mungkin terwujud tidak lama lagi.

Kesimpulan
Dengan banyaknya data saat ini, metode komputasi telah menjadi sangat
diperlukan terutama untuk penelitian biologi. Awalnya dikembangkan untuk
analisis rangkaian-rangkaian biologi, bioinformatika sekarang mecakup berbagai
bidang studi termasuk biologi struktural, genomik, dan studi ekspresi gen. Dalam
ulasan ini, kami memberikan pengenalan dan gambaran keadaan di lapangan.
Secara khusus, kami mendiskusikan jenis informasi biologi dan database yang
sering digunakan, memeriksa beberapa penyelidikan yang sedang dilakukan
berdasarkan sistem transkripsi regulator dan akhirnya mengamati beberapa
penerapan sederhananya di lapangan.
Dua pendekatan utama mendukung semua pembelajaran dibawah
bioinformatika. Pertama adalah membandingkan dan mengelompokkan data
sesuai kesamaan biologis yang bermakna dan yang kedua, yaitu menganalisis
satu tipe data untuk menyimpulkan dan memahami pengamatan untuk tipe data
yang lain. Pendekatan ini tercermin dalam tujuan utama dari lapangan, yaitu
untuk memahami dan mengatur informasi yang terkait dengan molekul biologi
dalam skala besar. Hasilnya, bioinformatika tidak hanya memberikan kedalaman
yang lebih besar kepada penyelidikan biologi, tetapi menambahkan dimensi yang
luas juga. Dengan begini, kami dapat menguji sistem individu secara detail dan
juga membandingkannya dengan orang-orang yang memiliki hubungan dengan
mereka untuk mengungkap prinsip-prinsip umum yang berlaku di banyak sistem
dan menandai ciri-ciri tidak biasa yang unik untuk beberapa orang.

Anda mungkin juga menyukai