Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Tujuan
pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi
setiap penduduk, jadi tanggung jawab untuk terwujudnya derajat kesehatan yang
optimal berada di tangan seluruh masyarakat Indonesia, pemerintah dan swasta
bersama-sama (Hariyanto, 2012).
Kesehatan mulut merupakan bagian dari kesehatan secara menyeluruh.
Kesehatan mulut yang dimaksud saat ini adalah kesejahteraan rongga mulut,
termasuk gigi dan struktur serta jaringan-jaringan pendukungnya yang terbebas
dari rasa sakit, serta berfungsi secara optimal. Penyakit gigi dan mulut dapat
menjadi resiko pada penyakit lain, seperti fokal infeksi dari penyakit tonsillitis,
faringitis dan lain-lain. Tindakan pencegahan terhadap penyakit gigi dan mulut
perlu dilakukan agar tidak menjadi gangguan fungsi, aktivitas serta penurunan
produktivitas yang tentunya mempengaruhi kualitas hidup (Sriyono, 2009).
Masyarakat yang sehat memiliki ciri-ciri adanya peningkatan kemampuan
dari masyarakat untuk hidup sehat, mampu mengatasi masalah kesehatan (heath
promotion), pencegahan penyakit (health prevention), penyembuhan penyakit
(curative health), dan pemulihan kesehatan (rehabilitative health) (Mubarak dan
Chayanin, 2009).
Masalah kesehatan gigi dan mulut merupakan hal yang menarik karena
keluhan sakit gigi menduduki urutan keenam dari penyakit-penyakit yang
dikeluhkan masyarakat, status kesehatan gigi dan mulut penduduk Indonesia,
63% menderita karies gigi aktif (kerusakan pada gigi yang belum ditangani) dan
62,4% dari yang mengeluh sakit gigi menyatakan terganggunya pekerjaan,

1
sekolah dan kegiatan sehari-hari selama tiga sampai tujuh hari (Depkes RI.,
2000).
Statistik menunjukkan bahwa penyakit gigi dan mulut menyerang hampir
tiap orang. Penyakit ini mencapai lebih 80% anak-anak di negara maju maupun
berkembang. Pada negara berkembang penyakit gigi dan mulut pada orang
dewasa lebih buruk keadaanya, karena akumulasi berbagai penyakit gigi dan
mulut yang tidak diobati. Karies gigi dan penyakit periodontal merupakan
penyakit gigi dan mulut yang paling umum diderita, dan menggambarkan
masalah kesehatan masyarakat yang benar karena prevalensi dan insidensinya
yang tinggi di semua tempat di dunia, dampaknya pada individu, masyarakat
serta biaya pengobatan. Besarnya masalah penyakit gigi dan mulut tidak hanya
masalah kesehatan masyarakat tetapi sekaligus merupakan masalah sosial
(Sriyono, 2009).
Pembangunan kesehatan gigi diselenggarakan dengan memberikan
prioritas kepada upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit dengan tidak
mengabaikan upaya penyembuhan dan pemulihan kesehatan, termasuk pada anak
usia Sekolah Dasar agar tercapai derajat kesehatan secara optimal. Anak usia
sekolah dasar disebut juga sebagai masa sekolah. Anak yang berada pada masa
ini berkisar usia 6-12 tahun (Depkes RI., 2000).
Menurut Titin (dalam Kawuryan, 2008) anak adalah generasi yang akan
menjadi penerus bangsa sehingga mereka harus dipersiapkan dan diarahkan sejak
dini agar dapat tumbuh dan berkembang menjadi anak yang sehat jasmani dan
rohani, maju, mandiri dan sejahtera menjadi sumber daya yang berkualitas dan
dapat menghadapai tantangan dimasa mendatang.
Hasil Riset Kesehatan Dasar 2013 (Riskesdas) menyatakan bahwa
prevalensi permasalahan gigi dan mulut di Indonesia adalah sebesar 25,9%
dengan penjabaran prevalensi permasalahan kesehatan gigi dan mulut untuk
kelompok siswa 12 tahun sebesar 24,8% kelompok usia 35-44 tahun prevalensi
permasalahan kesehatan gigi dab mulut mecapai 30,5%, sedangkan usia di atas
45-54 tahun dengan prevalensi permasalahan kesehatan gigi dan mulut sebesar

2
31,9%. Data tersebut menujukkan bahwa prevalensi permasalahan kesehatan gigi
dan mulut cenderung meningkat seiring dengan bertambahnya umur yang berarti
adanya kecenderungan penurunan status kesehatan gigi dengan meningkatnya
umur, sehingga perlu dilakukan tindakan pencegahan dan perawatan sedini
mungkin (Sriyono, 2009, dalam Unimus, 2013).
Pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut pada masyarakat adalah
suatu upaya memberikan pelayanan promotif, preventif, kuratif sederhana kepada
masyarakat. Masyarakat sekolah dasar merupakan salah satu kelompok yang
strategis untuk diikutsertakan dalam pelayanan asuhan keperawatan gigi dan
mulut masyarakat. Anak umur usia 8-10 tahun atau anak usia sekolah dasar
merupakan satu kelompok yang rentan terhadap penyakit gigi dan mulut karena
umumnya anak-anak pada umur tersebut masih mempunyai perilaku atau
kebiasaan diri yang kurang menunjang terhadap kesehatan gigi (Silaban, 2012).
Banjar Gaduh merupakan salah satu banjar yang terdapat di wilayah
Sesetan Denpasar Selatan. Di Banjar Gaduh belum pernah dilakukan atau
mendapatkan kegiatan pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut. Dari hasil
survey yang dilakukan pada bulan Januari didapatkan data bahwa rata-rata nilai
pengetahuan mencapai rata-rata DMF-T 2,64, rata-rata OHI-S sebesar 1,69 dan
rata-rata PTI pada gigi permanen 30%.Berdasarkan hal di atas, maka mahasiswa
semester V Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Denpasar
melakukan pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut masyarakat dengan
sasaran masyarakat di Banjar Gaduh Sesetan, Denpasar Selatan.

B. Tujuan
1. Tujuan umum
Tujuan umum pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut masyarakat
ini adalah untuk meningkatnya derajat kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat
Banjar Gaduh pada bulan Februari tahun 2017.

2. Tujuan khusus

3
a. Menurunnya angka OHI-S pada masyarakat Banjar Gaduh dari rata-rata 1,69
dengan kriteria sedang pada bulan Februari 2017 menjadi 1,2 dengan
kriteria baik pada bulan Maret 2017.
b. Mempertahankan angka DMF-T masyarakat Banjar Gaduh dari rata-rata
2,64 pada bulan Februari 2017 menjadi 1 pada bulan Maret 2017.
c. Meningkatnya angka mempertahankan gigi (PTI) pada masyarakat Banjar
Gaduh dari 30% pada gigi permanen di bulan Februari 2017 menjadi 50%
pada bulan Maret 2017

C. Manfaat
1. Hasil pembahasan pada laporan ini dapat digunakan sebagai masukan bagi
tenaga kesehatan gigi sehubungan dengan asuhan keperawatan gigi dan mulut
masyarakat.
2. Hasil pembahasan pada laporan ini dapat digunakan sebagai informasi bagi
pasien tentang kesehatan gigi dan mulut.
3. Hasil pembahasan pada laporan ini dapat digunakan sebagai masukan untuk
pembahasan atau penelitian lebih lanjut.

BAB II
HASIL SURVEY

4
A. Hasil Pengumpulan Data
Tabel 1.
Distribusi Data OHI-S Masyarakat di Banjar Gaduh Sesetan
No Nama Umur DI CI OHI-S Kriteria
1 Pageh Yasa 9 thn 2.00 0.00 2.00 Sedang
2 Agus Candra 10 thn 1.67 0.00 1.67 Sedang
3 Sastra Putra 10 thn 1.50 0.00 1.50 Sedang
4 Ira Dewi 15 thn 1.33 0.66 1.99 Sedang
5 Luh Isna Suli 14 thn 0.66 0.83 1.49 Sedang
6 Adi Widiatmika 10 thn 1.67 0.00 1.67 Sedang
7 Oka Surya Dewi 16 thn 0.83 1.00 1.83 Sedang
8 Diva Adi Putra 11 thn 1.33 0.00 1.33 Sedang
9 Friska Yunia 15 thn 1.50 0.00 1.50 Sedang
10 Dian Listia Dewi 19 thn 0.67 0.67 1.34 Sedang
11 I Wayan Kaplog 19 thn 0.50 0.83 1.33 Sedang
12 Ni Ketut Rasmini 17 thn 0.16 1.00 1.16 Baik
13 Gede Subrata 18 thn 0.67 1.66 2.33 Sedang
14 Nengah Ariana 16 thn 1.33 1.00 2.33 Sedang
15 Ni Komang Emy 20 thn 0.00 1.00 1.00 Baik
16 Aura Ramdani 6 thn 0.66 0.00 0.66 Baik
17 Ni Putu Amelia Dewi 13 thn 1.00 1.00 2.00 Sedang
18 I Ketut Baskara 8 thn 2.00 0.00 2.00 Sedang
19 I Gede Artayasa 15 thn 0.50 0.67 1.17 Baik
20 Ni Kadek Dinda P. 18 thn 0.83 0.33 1.16 Baik
21 Komang Trie Rani D. 19 thn 1.17 0.83 2.00 Sedang
22 Tri Wulandari 18 thn 0.83 1.33 2.16 Sedang
23 I Wayan Adit 12 thn 0.83 1.33 2.16 Sedang
24 Adelia Purnama D. 10 thn 0.83 1.00 1.83 Sedang
25 Kadek Dwika Putra 15 thn 1.17 1.50 2.67 Sedang
Jumlah 25.64 16.64 42.28
Rata-Rata 1.03 0.67 1.69
Denpasar Selatan Tahun 2017

5
Tabel 2
Distribusi Data def-t dan DMF-T Masyarakat Banjar Gaduh
Sesetan Denpasar Tahun 2017
DMF def-
No. Nama Umur D M F d e f
-T t
1 Pageh Yasa 9 thn 2 0 0 2 4 0 0 4
2 Agus Candra 10 thn 2 0 0 2 5 1 0 6
3 Sastra Putra 10 thn 2 0 0 2 3 0 0 3
4 Ira Dewi 15 thn 4 0 0 4 0 0 0 0
5 Luh Isna Suli 14 thn 2 0 1 3 0 0 0 0
6 Adi Widiatmika 10 thn 1 0 0 1 1 0 0 1
7 Oka Surya Dewi 16 thn 2 0 1 3 0 0 0 0
8 Diva Adi Putra 11 thn 1 0 0 1 0 0 2 2
9 Friska Yunia 15 thn 1 0 2 3 0 0 0 0
10 Dian Listia Dewi 19 thn 2 0 0 2 0 0 0 0
11 I Wayan Kaplog 19 thn 1 1 1 3 0 0 0 0
12 Ni ketut Rasmini 17 thn 1 0 1 2 0 0 0 0
13 Gede Subrata 18 thn 2 0 0 2 0 0 0 0
14 Nengah Ariana 16 thn 2 1 0 3 0 0 0 0
15 Ni Komang emy 20 thn 1 1 1 3 0 0 0 0

6
16 Aura Ramdani 6 thn 0 0 0 0 1 1 0 2
17 Ni Putu Amelia 13 thn 1 0 2 3 0 1 0 1
18 I Ketut Baskara 8 thn 0 0 0 0 2 0 2 4
19 I Gede Artayasa 15 thn 2 0 2 4 0 0 0 0
20 Ni Kadek Dinda P. 18 thn 3 1 1 5 0 0 0 0
21 Komang Trie Rani 19 thn 1 1 2 4 0 0 0 0
22 Tri wulandari 18 thn 2 1 1 4 0 0 0 0
23 I Wayan Adit 12 thn 2 0 1 3 0 1 0 1
24 Adelia Purnama 10 thn 2 0 1 3 0 1 0 1
25 Kadek Dwika Putra 15 thn 0 1 3 4 0 0 0 0
Jumlah 39 7 20 66 16 5 4 25
Rata-Rata 1.56 0.28 0.80 2.64 0.64 0.20 0.16 1.00

B. Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan dengan cara editing (memilah/memperhatikan data
pada kartu status), koding (mengubah data yang terkumpul melalui alat pengumpulan
data dalam bentuk lebih singkat dengan menggunakan kode), dan tabulating
(memasukan data yang sudah dikoding ke dalam tabel).

C. Analisis Data
Berdasarkan data yang terlah terkumpul, selanjutnya dilakukan analisis data
dengan cara:
DMFT
1. Rata-rata DMF-T = responden
66

25

= 2,64
OHI S
2. Rata-rata OHI-S = responden
42,28

25

= 1,69 (sedang)

7
F x 100
3. Persentase PTI gigi permanen = DMF
20
x 100
66

= 30%

Tabel 3
Indikator WHO Tahun 2020

NO. INDIKATOR TARGET


1. DMF-T 1
2. OHI-S 1,2
3. PTI 50%

D. Hasil Analisis Data


Berdasarkan pengolahan dan analisis data kesehatan gigi dan mulut
masyarakat Banjar Gaduh pada bulan Februari 2017 didapatan bahwa :
a. Rata-rata DMF-T masyarakat Banjar Gaduh pada bulan Februari 2017
yaitu 2,64.
b. Rata-rata tingkat kebersihan gigi dan mulut (OHI-S) masyarakat Banjar
Gaduh pada bulan Februari 2017 yaitu 1,69 (sedang).
c. Persentase PTI masyarakat Banjar Gaduh pada bulan Februari 2017 yaitu
pada gigi permanen mencapai 30%.

E. Identifikasi Masalah
Masalah kesehatan gigi dan mulut yang teridentifikasi masyarakat Banjar
Gaduh pada bulan Februari 2017 sebagai berikut :
1. Tingginya angka karies pada masyarakat Banjar Gaduh bulan Februari
2017, dengan rata-rata angka DMF-T 2,64 sedangkan target pelayanan
asuhan tahun 2020 adalah DMF-T 1.
2. Rata-rata angka OHI-S pada masyarakat Banjar Gaduh bulan Februari 2017
mencapai 1,69 dengan kategori sedang sementara target pelayanan asuhan
tahun 2020 adalah OHI-S 1,2 dengan katagori baik.

8
3. Rendahnya angka mempertahankan gigi dan mulut (PTI) pada masyarakat
Banjar Gaduh bulan Februari 2017 mencapai persentase 30% pada gigi
permanen sedangkan target pelayanan asuhan tahun 2020 adalah PTI 50%.

F. Rumusan Masalah
Masalah kesehatan gigi dan mulut yang teridentifikasi pada masyarakat Banjar
Gaduh Sesetan tahun 2017 dirumuskan sebagai berikut :
a. Tingginya angka DMF-T pada masyarakat Banjar Gaduh Sesetan Denpasar
pada bulan Februari tahun 2017 mencapai 2,64 sedangkan target nasional
tahun 2020 adalah 1
b. Tingginya angka kebersihan gigi dan mulut (OHI-S) pada masyarakat Banjar
Gaduh Sesetan tahun 2017 pada bulan Februari tahun 2017 mencapai 1,69
sedangkan target nasional 2020 adalah 1,2
c. Rendahnya angka mempertahankan gigi (PTI) pada masyarakat Banjar
Gaduh Sesetan pada bulan Februari tahun 2017 mencapai 30% sedangkan
adalah target nasional tahun 2020 adalah 50%

G. Prioritas Masalah
Penentuan prioritas masalah masalah dilakukan dengan cara
perhitungan persentase kesenjangan terhadap target, perhitungan prioritas
masalah yang bertujuan untuk menentukan peringkat masalah kesehatan gigi dan
mulut masyarakat Banjar Gaduhpada bulan Februari tahun 2017.

Tabel 4
Peringkat Masalah Kesehatan Gigi dan Mulut pada
Masyarakat di Banjar Gaduh Sesetan Denpasar
Ururtan Prioritas
No Masalah Target Pencapaian Kesenjangan Persentase
Masalah
1 DMF-T 1 2.64 -1.64 164 % I
2 OHI-S 1,2 1,69 -0,49 41% II
3 PTI 50% 30 % 20% 40 % III
pada Bulan Februari Tahun 2017

9
Dari tabel 4 diatas maka peringkat masalah kesehatan gigi dan mulut masyarakat
Banjar Gaduh Sesetan pada Bulan Februari tahun 2017 sebagai berikut :
1. Tingginya angka DMF-T pada masyarakat banjar Gaduh, Sesetan, mencapai
2,64 dengan persentase kesenjangan 164 % pada bulan Februari tahun 2017
2. Tingginya angka menjaga kebrsihan gigi dan mulut ( OHI-S) masyarakat
banjar Gaduh, Sesetan mencapai 1,69 dengan persentase kesenjangan
terhadap target 41% pada bulan Februari tahun 2017
3. Rendahnya angka mempertahankan gigi (PTI) pada masyarakat di banjar
Gaduh, Sesetan pada bulan Februari tahun 2017 mencapai persentase 30%
dengan persentase kesenjangan 40% pada bulan Februari tahun 2017

H. Rencana Pemecahan Masalah


Setelah ditetapkan peringkat masalah kesehatan gigi dan mulut pada
masyarakat banjar Gaduh, Sesetan, maka dilanjutkan dengan penentuan
pemecahan masalah. Adapun penentua pemecahan masalah pada masyarakat
banjar Gaduh, Sesetan akan disajikan pada tabel 5

Tabel 5
Rencana Pemecahan Masalah Kesehatan Gigi dan Mulut
Masyarakat Banjar Gaduuh Sesetan pada Bulan Februari Tahun 2017
Alternatif
Prioritas Urutan Pemecaha
No. Rumusan Masalah Penyebab Masalah Pemecahan
Masalah Masalah
Masalah
1. I Tingginya angka Input: Promotif : Kuratif :
(DMF-T) DMF-T yaitu - Kurangnya - Memberikan - Melakukan
sebesar 2.64 dari pengetahuan penyuluhan penambalan den
target yang masyarakat tentang : bahan
1. Plak
ditetapkan 1 pada tentang Glassionomer/A
2. Karies gigi
masyarakat di Br. memelihara 3. Pemeliharaa lgam.
Promotif :
Gaduh Sesetan kesehatan gigi dan n kesehatan
- Memberikan
Denpasar tahun mulut. gigi dan
penyuluhan tent
- Kurangnya
2017 mulut
:
pemanfaatan
Preventive : 1. Karies Gigi
sarana dan Rujukan
- Melakukan
prasarana dalam
fissure sealant

10
upaya - Topikal aplikasi
meningkatkan Kuratif :
derajat kesehatan - Melakukan
gigi dan mulut. penambalan gigi
- Kurangnya perilaku
dengan
masyarakat
GI/Amalgam.
tentang menjaga - Pemolesan
kesehatan gigi dan tambalan
mulut. Amalgam.
Proses :
- Kurang kooperatifnya
masyarakat untuk
melakukan
perawatan gigi.
- Masyarakat banyak
mengonsumsi
makanan yang
manis dan melekat
2. II Tingginya angka Input : Promotif Promotif :
(OHI-S ) rata-rata OHI-S - Kurangnya Melaksanakan Memberikan
yaitu sebesar 1.69 pengetahuan penyuluhan tentang : penyuluhan tentang
dari target yang masyarakat - Pemeliharaan - Plak
- Pemeliharaan keseh
ditetapkan 1,2 terhadap kesehatan gigi
gigi dan mulut
pada masyarakat di kebersihan gigi dan mulut.
Preventif :
- Plak
Br. Gaduh Sesetan dan mulut. - Melakukan
- Karies gigi
- Kurangnya
Denpasar tahun - Karang gigi tindakan
kesadaran tentang - Gingivitis
2017 pembersihan
pentingnya Preventive :
karang gigi
memelihara - Melakukan
(scaling)
kebersihan gigi pembersihan - Oral Fisioteraph
dan mulut. karang gigi
Proses : (scaling)
- Oral fisioteraphy
- Masyarakat
belum pernah

11
mendapatkan
penyuluhan
tentang kesehatan
gigi dan mulut.
- Belum
memahami cara
dan waktu
menyikat gigi
yang baik dan
benar
3. III Rendahnya angka Input : Kuratif : Kuratif :
(PTI) rata-rata PTI yaitu - Rendahnya - Melakukan - Penambalan den
sebesar 30% dari perilaku penambalan bahan
target yang masyarakat dengan Glassionomer/A
ditetapkan 50% tentang GI/Amalgam lgam
- Pemolesan
pada masyarakat di pemeliharaan
tambalan
Br. Gaduh Sesetan kesehatan gigi
amalgam
Denpasar tahun dan mulut.
- Kurangnya Promotif :
2017
pemanfaatan Memberikan
sarana dan penyuluhan tentang:
prasarana untuk -Karies gigi
-Pemeliharaan
melakukan
kesehatan gigi
penumpatan gigi.
dan mulut
Proses :
Preventif :
- Masyarakat
- Melakukan
belum mengerti
fissure sealant
tentang
- Topikal aplikasi
pentingnya
melakukan
perawatan/penam
balan pada gigi
I. Rencana Pelaksanaan Kegiatan (POA)

12
Berdasarkan rencana pemecahan masalah yang telah disusun, maka
disusunlah rencana kegiatan (POA) kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat
Banjar Gaduh Sesetan pada tahun 2017 adalah sebagai berikut :

Tabel 6
Upaya Peningkatan Kesehatan Gigi dan Mulut
Masyarakat Br. Gaduh Sesetan Denpasar tahun 2017

Penanggung
No. Kegiatan Sasaran Waktu Pelaksana
Jawab
1. Persiapan
a. Penjajagan, yaitu Kelian Br. Jumat, 20 Kelompok Dosen
melaporkan Rencana Gaduh Januari IV Pembimbing
Kegiatan Pelayanan Sesetan 2017
Asuhan Keperawatan
Gigi dan Mulut
Masyarakat.

b. Menyiapkan alat dan Balai Banjar Senin, 23 Kelompok Dosen


bahan untuk kegiatan Gaduh Januari IV Pembimbing
promotif, preventif dan Sesetan 2017
kuratif sederhana.

c. Melakukan penataan Balai Banjar Rabu, 25 Kelompok Ketua


ruangan bale banjar Gaduh Januari IV Kelompok
Sesetan 2017

d Melakukan Padmasana Kamis, 26 Kelompok Ketua


persembahyangan Banjar Januari IV Kelompok
bersama Gaduh 2017
sesetan
2. Pelaksanaan
a. Survey keadaan gigi dan Masyarakat Br Jumat, 27 Kelompok Tim Dosen
mulut Gaduh Sesetan Januarai IV Pembimbing
2017

c. Upaya peningkatan Masyarakat Br Sabtu, 28 Kelompok Tim Dosen


(promotif) Gaduh Sesetan Januari IV Pembimbing
1) Penyuluhan tentang 2017
karies gigi
2) Penyuluhan tentang Masyarakat Senin, 30 Kelompok Tim Dosen
Gingivitis Br Gaduh Januari IV Pembimbing

13
Sesetan 2017

3). Pemberian Masyarakat Selasa, 31 Kelompok Dosen


komunikasi terapiutik Br gaduh Januari IV Pembimbing
mengenai karang gigi Sesetan 2017

Masyarakat Rabu, 1 Kelompok Dosen


Br gaduh Februari IV Pembimbing
Sesetan 2017

4). Pemberian Masyarat Br Jumat, 3 Mahasiswa Dosen


komunikasi terapiutik Gaduh Februari Pembimbing
mengenai oral fisioterapy Sesetan 2017

Masyarakat Sabtu, 4 Mahasiswa Dosen


Br Gaduh Februari Pembimbing
Sesetan 2017

Masyarakat Senin, 6 Mahasiswa Dosen


Br Gaduh Februari Pembimbing
Sesetan 2017

Masyarakat Rabu, 8 Mahasiswa Dosen


Br Gaduh Februari Pembimbing
Sesetan 2017

Masyarakat Kamis, 9 Mahasiswa Dosen


Br Gaduh Februari Pembimbing
Sesetan 2017

d. Upaya Pencegahan Masyarakat Senin, 13 Mahasiswa Dosen


(preventif) Br Gaduh Februari Pembimbing
1. Scaling Sesetan 2017

Masyarakat Selasa, 14 Mahasiswa Dosen


Br Gaduh Feb 2017 Pembimbing
Sesetan

Masyarakat Rabu, 15 Mahasiswa Dosen


Br Gaduh Februari Pembimbing

14
Sesetan 2017

2. Fissure Sealant Masyarakat Kamis, 16 Mahasiswa Dosen


Br Gaduh Februari Pembimbing
Sesetan 2017

3. Topical aplikasi Masyarakat Senin, 20 Mahasiswa Dosen


Fluor Br Gaduh Februari Pembimbing
Sesetan 2017

4. Sikat Gigi masal Masyarakat Selasa, 21 Mahasiswa Dosen


Br Gaduh Februari Pembimbing
Sesetan 2017

Masyarakat Rabu, 22 Mahasiswa Dosen


Br Gaduh Februari Pembimbing
Sesetan 2017

Masyarakat Kamis, 23 Mahasiswa Dosen


Br Gaduh Februari Pembimbing
Sesetan 2017

e. Upaya Perawatan
(Kuratif)
1) Penambalan gigi Masyarakat Senin, 27 Mahasiswa Dosen
dengan GI Br Gaduh Februari Pembimbing
Sesetan 2017

Masyarakat Selasa, 28 Mahasiswa Dosen


Br Gaduh Februari Pembimbing
Sesetan 2017

Masyarakat Rabu, 1 Mahasiswa Dosen


Br Gaduh Maret Pembimbing
Sesetan 2017
2). Penambalan gigi Masyarakat Kamis, 2 Mahasiswa Dosen
dengan amalgam Br Gaduh Maret Pembimbing

15
Sesetan 2017

Masyarakat Jumat, 3 Mahasiswa Dosen


Br Gaduh Maret Pembimbing
Sesetan 2017

Masyarakat Sabtu, 4 Mahasiswa Dosen


Br Gaduh Maret Pembimbing
Sesetan 2017

3).Melakukan Rujukan Masyarakat Senin, 6 Mahasiswa Dosen


Br Gaduh Maret Pembimbing
Sesetan 2017

4). Pencabutan Gigi Susu Masyarakat Selasa, 7 Mahasiswa Dosen


Br Gaduh Maret Pembimbing
Sesetan 2017

Masyarakat Rabu, 8 Mahasiswa Dosen


Br Gaduh Maret Pembimbing
Sesetan 2017

Masyarakat Kamis, 9 Mahasiswa Dosen


Br Gaduh Maret Pembimbing
Sesetan 2017

Masyarakat Jumat, 10 Mahasiswa Dosen


Br Gaduh Maret Pembimbing
Sesetan 2017

Masyarakat Senin, 13 Mahasiswa Dosen


Br Gaduh Maret Pembimbing
Sesetan 2017
Masyarakat Selasa, 14 Mahasiswa Dosen
Br Gaduh Maret Pembimbing

16
Sesetan 2017

3. Evaluasi

a. Mengevaluasi tindakan Masyarakat Kamis, 16 Mahasiswa Dosen


dari kartu status pasien Br Gaduh Maret Pembimbing
Sesetan 2017

BAB III

17
PENUTUP

A. Simpulan
Kesehatan mulut merupakan bagian fundamental dari kesehatan secara
menyeluruh. Kesehatan mulut yang dimaksud saat ini adalah daerah rongga
mulut, termasuk gigi dan struktur serta jaringan jaringan pendukungnya yang
terbebas dari rasa sakit, serta fungsi secara optimal tindakan pencegahan terhadap
penyakit gigi dan mulut perlu dilakukan agar tidak trjadi gangguan fungsi,
aktivitas serta penurunan produktivitas kerja yang tentunya akan mempengaruhi
kualitas hidup (Sriyono, 2009). Hasil survey penduduk banjar Gaduh, Sesetan,
Denpasar selatan tahun 2017 terdri dari beberapa anggota keluarga. Berdasarkan
hasil wawancara dengan beberapa anggota keluarga diketahui sebagian besar
anggota belum mendapat penyuluhan kesehatan khususnya di bidang kesehatan
gig dan mulut, yang berdampak pada buruknya keadaan gigi dan mulut khususnya
karies gigi.
1. Berdasakan data yang kami ambil dari masyarakat banjar Gaduh, Sesetan,
Denpasar Selatan maka dapat kami peroleh rata-rata nilai DMF-T yaitu
sebesar 2,64, rata-rata nilai OHI-S sebesar 1,69, dan nilai rata-rata PTI yaitu
sebesar 30% .
2. Berdasaran data yang kami peroleh, dapat dirumuskan suatu prioritas masalah
dengan sasaran masyarakat banjar Gaduh, Sesetan, Denpasar Selatan adalah
sebagai berikut, dengan prioritas yang pertama adalah DMF-T, prioitas yang
kedua adalah OHI-S, dan yang ketiga adalah PTI.
3. Untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat banjar Gaduh
Sesetan, Denpasar Selatan, terutama dalam rangka mempertahankan DMF-T,
angka mempertahankan gigi permanen (PTI) dan menurunkan angka OHI-S,
maka kegian yang kami lakukan adalah meliputi promotif, preventif, kuratif
sederhana, selama 3 bulan dari bulan Januari s/d Maret 2017.
B. Saran
Berdasakan penelitian diatas diharapkan masyarakat lebih meningkatkan
kesadarannya untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan cara membaca atau

18
memperoleh lebih banyak informasi-informasi tentang kesehatan gigi dan mulut,
sedangkan untuk tenaga kesehatan diharapkan lebih meningkatkan pelayanan
kesehatan khususnya di bidang kesehatan gig dan mulut.
Agar tercapainya peningkatan kesehatan gigi dan mulut tersebut harus
ditunjang oleh suatu perencanaa yang matang dan upaya yang tepat.
Adapun upaya tersebut adalah :
1. Promotif berupa penyuluhan kepada masyarakat banjar Gaduh Sesetan
Denpasar Selatan tentang pendidikan kesehatan gigi dan mulut.
2. Preventif merupakan tindakan pencegahan berupa : scaling, sikat gigi missal,
fissure sealant, dan topical aplikasi.
3. Kuratif sederhana merupakan tindakan pengobatan agar frekuensi karies
menurun, contohnya penambalan 1 bidang gigi.
4. Dengan adanya masalah kesehatan gigi dan mulut di masyarakat di banjar
Gaduh Sesetan Denpasar Selatan di harapkan kerjasama dengan semua pihak
terkait.

19

Anda mungkin juga menyukai