PE N DAH U LUAN
A. LATAR BELAKANG.
Guru berarti pengajar suatu ilmu. Dalam arti umum, Guru adalah
pendidik dan pengajar pada pendidikan anak usia dini, jalur sekolah atau
pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Guru-guru
seperti ini harus memiliki semacam kualifikasi normal. Dalam definisi yang
lebih luas, setiap orang yang mengajarkan suatu hal yang baru dapat juga
dianggap sebagai seorang guru. Beberapa istilah yang juga menggambarkan
peran guru antara lain Dosen, Mentor dan Tutor. (http :
//.www.kamushukum.com. 2006).
Guru adalah salah satu dari sekian banyaknya panutan dimasyarakat
dapat menjadi suritauladan bagi masyarakat dan merupakan penyambung lidah
bagi pemerintah dan bagi orang-orang yang berkepentingan didalamnya untuk
menyampaikan pesan yang diinginkan kepada anak didiknya.
Dalam kesehariannya, guru merupakan pengganti orang tua murid
selama disekolah, semua kegiatan murid diawasi oleh gurunya. Guru
merupakan unjung tombak pelaksanaan pendidikan di sekolah, demikian juga
terhadap pendidikan kesehatan. Peran serta guru diharapkan mampu
menyelenggarakan usaha-usaha kesehatan yang dilaksanakan melalui sekolah-
sekolah. Pembangunan dewasa ini terutama bidang kesehatan, untuk
menancapkan dasar-dasar kesehatan yang kuat bagi masyarakat, maka sangat
diperlukan peran serta guru sebagai penyambung lidah pemerintah dalam hal ini
Departemen Kesehatan untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatannya kepada
masyarakat terutama bagi peserta didiknya. Dalam menyampaikan pesan-pesan
kesehatan ini, pemerintah telah memberikan wadah kepada guru dalam
menyampaikan pesan kesehatannya melalui wadah yang disebut UKS (Usaha
Kesehatan Sekolah). Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah merupakan salah
satu wahana untuk meningkatkan derajat kesehatan anak usia sekolah. Program
UKS adalah merupakan salah satu langkah strategis dalam meningkatkan
sumber daya manusia. Dalam pelaksanaannya, kegiatan UKS ini melibatkan
berbagai unsur, antara lain pendidikan, kesehatan, agama dan lain-lain,
sehingga perlu adanya suatu koordinasi yang baik antara unsur-unsur tersebut
sesuai dengan perannyamasing-masing.
Menurut SDKI tahun 1997 tingkat partisipasi Sekolah Dasar besarnya
90% dari jumlah anak usia 6-14 tahun. Oleh karena itu, memberdayakan anak
untuk hidup sehat yang dilakukan melalui sekolah disadari merupakan upaya
strategis dalam menjangkau kelompok umur usia sekolah. (Depkes RI. 2007).
Arah penyelenggaraan program UKS di Wilayah propinsi NTB adalah
mencegah, menemukan dan mengobati penyakit-penyakit yang menyebabkan
penurunan status kesehatan anak-anak sekolah, dimana status kesehatan yang
rendah menunjukkan daya tahan tubuh yang rendah dan terganggunya proses
tumbuh kembang anak. Gangguan terhadap proses tumbuh kembang anak
tersebut berarti gangguan terhadap proses peningkatan Sumber Daya Manusia.
Adapun penyakit-penyakit yang besar pengaruhnya terhadap penurunan Status
Kesehatsn Anak-anak Sekolah, antara lain Diare, Kecacingan dan beberapa
penyakit lainnya. (Tim Pembina UKS Prop. NTB, 2007).
Pelaksanaan UKS memang mengalami pasang surut. Hingga saat ini
baru sekitar 30% SMP dan SMA di Indonesia yang melaksanakan Program
UKS. Sementara ditingkat SD sudah mencapai 70%. Bnyak faktor yang
menyebabkan program UKS belum optimal, diantaranya guru belum memiliki
komitmen dan kepedulian untuk melaksanakan program tersebut serta peran
pemerintah daerah yang belum optimal. Sedangkan untuk Provinsi NTB,
prosentase pelaksanaan UKS ditingkat SMP/SMA baru mencapai sekitar 20%,
sedangkan untuk tingkat SD dan MI baru mencapai sekitar 70%
Untuk melaksanakan kegiatan UKS, tentunya guru harus meiliki
pengetahuan tentang kesehatan, baik itu pengetahuan yang didapat dari
membaca literatur-literatur kesehatan maupun dari pelatihan-pelatihan yang
dilaksanakan oleh Departemen Kesehatan setempat yang berhubungan dengan
UKS.
Di Desa Barejulat terdapat 5 (lima) buah sekolah dasar, tetapi penulis
melakukan penelitian pada 1( satu ) SD saja yaitu SDN 3 (tiga )Barejulat
berdasarkan pantauan sementara dari SDN tersebut pelaksanaan UKS sebagai
berikut :
- Tidak terlaksananya Tim Pembinaan UKS.
- Pemantauan status gizi anak sekolah seperti Penimbangan Berat Badan dan
Pengukuran Tinggi Badan secara berkala setiap bulan tidak dilaksanakan.
- Kebersihan kamar mandi/WC tidak dijaga dengan baik, dimana masih
banyak kamar mandi/WC yang tidak dimanfaatkan. Di SDN 3 (Tiga )
Barejulat terdapat 6 buah kamar mandi/WC.
- Halaman sekolah tersebut cukup luas, tetapi tidak dimanfaatkan dan ditata
dengan baik seperti penanaman Tanaman Obat Keluarga (Toga).
- Kebersihan murid cukup bersih, tetapi masih banyak murid-murid yang tidak
memakai sepatu kesekolah.
Tabel 1 : Keadaan dan Prasarana UKS di SDN 3 (tiga) Barejulat
SDN 3
No Uraian
Barejulat
1 Jlh. Ruang Kelas 6
2 Jlh. Ruang UKS 1
3 Kotak P3K 1
4 Kamar mandi/WC
a. Jumlahnya 6
b. Yang dipakai 6
c. Keadaan Km/WC
- Baik 4
- Sedang 2
- Rusak -
d. Sumber air Sumur Gali
e. Tempat cuci tangan 1
5 Pengelolaan sampah/limbah
a. Tempat sampah
6
ruangan
b. Tempat sampah akhir 1
c. Saluran limbah -
d. Tempat pengolahan
-
limbah
Barejulat antara lain; masih banyak kamar mandi/WC yang tidak dirawat
dengan baik, tempat pembuangan sampah dan limbah tidak tertata dengan
baik, tidak dimanfaatkan dan tidak ditata dengan baik halaman dan lingkungan
sekolah. Selain itu masih banyak murid/siswa yang tidak memakai sepatu
disekolah.
B. RUMUSAN MASALAH.
Dari identifikasi permasalahan diatas, maka penulis dapat merumuskan
permasalahan yang terjadi, yaitu Bagaimanakah mekanisme kerja guru Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS) dalam merubah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) terhadap siswa dan sekolah?
C. TUJUAN PENELITIAN.
1. Tujuan Umum.
Untuk mengetahui sejauh mana Peran Serta Guru Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS) dalam merubah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
bagi peserta didiknya di sekolah.
2. Tujuan Khusus.
a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan Guru Usaha Kesehatan Sekolah
(UKS) tentang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) itu.
b. Untuk mengetahui tingkat keaktifan guru UKS dalam membina
pendidikan kesehatan di sekolah.
c. Untuk mengetahui tingkat keaktifan Guru Usaha Kesehatan Sekolah
sebagai Pelayan Kesehatan di sekolah.
d. Untuk mengetahui tingkat keaktifan dalam pembinaan lingkungan
sekolah sehat di sekolah.
e. Untuk mengetahui pengetahuan siswa tentang PHBS.
f. Untuk mengetahui penerapan PHBS di sekolah oleh siswa.
D. MANFAAT PENELITIAN.
1. Bagi Instansi Terkait.
Manfaat penelitian ini bagi instansi terkait dalam hal ini Dinas Kesehatan
agar dapat meningkatkan kerjasama lintas sektoral dalam meningkatkan
perilaku hidup bersih dan sehat menuju Indonesia Sehat 2015.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kesehatan Sekolah.
2. Peranan Guru UKS dalam melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan
sekolah.
- Melakukan pembinaan terhadap kantin sekolah.
- Menentukan keijakan-kebijakan yang berkaitan dengan pelaksanaan
badan.
- Melaksanakan pendidikan pelatihan dokter kecil
- Memberikan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) dan
sakit.
c. Sebagai Pembina Lingkungan Sekolah Sehat.
Dalam hal ini guru berperan sebagai berikut :
- Mengawasi keadaan kamar mandi/WC sekolah, yaitu pemanfaatan dan
pemeliharaannya.
- Mengawasi dan memanfaatkan pembuangan sampah/limbah yang ada.
- Mengawasi dan mengaktifkan pelaksanaan kebersihan kelas dan
halaman sekolah.
- Melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk/jentik.
- Melaksanakan pembinaan PHBS dilingkungan sekolah dan sekitarnya.
- Menyusun rencana pelaksanaan dan penilaian lomba PHBS di
sekolahnya.
B. Usaha Kesehatan Sekolah.
a. Pengertian.
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah upaya terpadu lintas
luar sekolah.
2). Tujuan Usaha Kesehatan Sekolah.
Sebagai mana tujuan pembangunan dalam Tap MPR
(www.dinkessukabumikab.go.id).
Tujuan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah untuk
(Depdiknas, 2005)
berkut ;
mencakup didalamnya;
(1) Memilki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk
masyarakat.
(2) Sehat baik dalam arti sehat fisik, mental dan sosial.
(3) Memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh
(MA).
Sedangkan sasaran Pembinaan UKS yaitu :
- Siswa/peserta didik;
- Pembina UKS yaitu
pembina teknis (guru dan petugas kesehatan)
Pembina non teknis (pengelolan pendidikan, karyawan
sekolah).
- Sarana dan prasarana pendidikan kesehatan dan pelayanan
kesehatan.
- Lingkungan :
Lingkungan sekolah;
Lingkungan keluarga; dan
Lingkungan masyarakat.
b. Ruang Lingkup Usaha Kesehatan Sekolah.
Ruang lingkup UKS tercermin dalam Tri Program UKS
bentuk :
1) Pelayanan kesehatan;
2) Pemeriksaan kesehatan murid/peserta didik;
3) Pengobatan ringan dan P3K serta P3P;
4) Pengawasan warung sekolah;
5) Penetapan pelaporan tentang keadaan penyakit.
e. Pembinaan Lingkungan Kehidupan Sekolah Sehat.
Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat dilaksanakan
kesehatan
2) Upaya kesehatan melalui UKS dilaksanakan dengan dasar-
UKS;
b) Masalah dan kebutuhan akan pemeliharaan kesehatan
UKS;
kesehatannya
lanjut.
b) Intervensi yang ditujukan untuk mengurangi atau
spesialstik.
kesehatan.
susunaan anggota tim pembinaan UKS dari tingkat pusat sampai daerah,
Depdiknas.
5) Sekretaris II : Sekretaris Ditjen Dikdasmen, Depdiknas.
6) Sekretaris III: Direktur Kesga, Ditjen Bina Kesmas, Depkes.
7) Sekretaris V : Direktur Wilayah Administrasi, Ditjem PUM
Depdagri.
8) Anggota :
a) Departemen Pendidikan Nasional :
b) Unsur Ditjen Pendidikan dasar dan Menengah.
c) Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani.
d) Departemen Kesehatan :
e) Unsur Ditjen Bina Kesehatan Masyarakat.
f) Unsur Ditjen PPM dan PL.
g) Unsur Badan POM.
h) Pusat Promosi Kesehatan.
i) Usur Ditjen Pelayanan Medik.
j) Departemen Dalam Negeri :
k) Unsur Ditjen Pemerintahan Umum.
b. Tingkat Propinsi.
berikut ;
1) Pembina : Gubernur.
2) Ketua : Wakil Gubernur.
3) Ketua I : Kepala Dinas Pendidikan.
4) Ketua II : Kepala Dinas Kesehatan.
5) Ketua Harian: Sekwilda/Asisten yang relevan.
6) Sekretaris : Kepala Biro yang menangani Pendidikan dan
Kesehatan.
7) Angota :
a) Unsur Dinas Pendidikan.
b) Unsur Dinas Kesehatan.
c) Unsur Dinas/Instansi yang relevan.
c. Tingkat Kabupaten/Kota.
1) Pembina : Bupati/Walikota.
2) Ketua : Wakil Bupati/Sekwilda.
3) Ketua I : Kepala Dinas Pendidikan
4) Ketua II : Kepala Dinas Kesehatan.
5) Ketua Harian : Asisten yang membidangi pendidikan dan kesehatan.
6) Sekretaris : Kepala Bagian di Pemda yang membidangi
relevan.
d. Tingkat Kecamatan.
1) Ketua : Camat.
2) Ketua I : Kepala Cabang Dinas Pendidikan.
3) Ketua II : Kepala Puskesmas.
4) Ketua III : Pengawas Pendidikan Dasar
5) Ketua IV : Ketua PKK.
6) Sekretaris : Sekretaris Kecamatan.
7) Anggota :
a) Unsur Dinas Pendidikan.
b) Unsur Puskesmas.
c) Unsur Pengawas Pendidikan Dasar
d) Unsur PKK, PMI serta unsure dinas/instansi yang
terkait.
e. Tim Pelaksana UKS di SD dan MI.
1) Pembina : Lurah/Kepala Desa.
2) Ketua : Kepala Sekolah/Kepala Madrasah.
3) Sekretaris I : Guru Penjaskes/Guru Pembina UKS.
4) Sekretaris II : Ketua Unsur Pengurus BP3/POMG.
5) Anggota :
a) Unsur Pengurus BP3/POMG.
b) Petugas UKS, Puskesmas Pembantu, Bidan Desa.
c) Ketua OSIS.
f. Tim Pelaksana UKS di SLTP/MTs, SMU/SMK/MA dan Ponpes.
1) Pembina : Camat.
2) Ketua : Kepala Sekolah/ Kepala Madrasah/ Pimpinan Ponpes.
3) Sekretaris I : Guru Penjaskes/Guru Pembina UKS.
4) Sekretaris II : Pengurus Komite Sekolah.
5) Anggota :
a) Unsur Pengurus Komite Sekolah.
b) Petugas UKS Puskesmas/Bidan Desa.
c) Ketua OSIS.
D. Indikator Sekolah Sehat.
1) Terbentuk dan berfungsinya Tim Pelaksana UKS di sekolah.
2) Menurunnya prevalensi kecacingan pada peserta didik.
3) Meningkatnya status gizi murid/peserta didik.
4) Dilaksanakannya program Dokter Kecil.
5) Meningkatnya jumlah anak yang memiliki gigi, kuku, kulit dan
berpakaian bersih.
6) Tersedia dan terpeliharanya kebersihan kamar mandi/WC sekolah.
7) Tersedia dan digunakannya tempat pembuangan sampah dan limbah
sehingga dapat menerapkan cara hidup bersih dan sehat dalam ranka
baik. Lebih dari itu, usia sekolah bagi anak juga merupakan masa
sekolah, satpam.
ancaman penyakit.
2). Meningkatkan semangat pross belajar mengajar yang berdapak
memakai sabun.
2). Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah.
3). Menggunakan jamban yang bersih dan sehat.
4). Olah raga yang teratur dan terukur.
5). Memberantas jentik nyamuk.
6). Tidak merokok di sekolah.
7). Menimbang berat badan dan menukur tinggi badan setiap bulan.
8). Membuang sampah pada tempatnya.
5. Dukungan dan Peran Untuk Membina PHBS di Sekolah.
Adanya kebijakan dan dukungan dari pegambil keputusan seperti
sekolah.
b. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
(1) Memberikan persetujuan anggaran untuk pembinaan PHBS di
sekolah.
(2) Memantau kinerja Bupati/Walikota yang berkaitan dengan
sekolah.
(2) Menjalin kerja sama dengan orang tua peserta didik, instansi
sekolah.
(5) Mengkoordinasikan kegiatan pembinaan PHBS di sekolah.
(6) Memantau kemajuan pencapaian sekolah sehat di sekolahnya.
i. Guru guru.
(1) Bersama guru lainnya mengadvokasi yayasan/orang tua murid,
sekolahnya.
(4) Memantau tujuan pencapaian sekolah sehat dilingkungan
sekolah.
j. Orang Tua Murid.
(1) Menyetujui anggaran untuk pembinaan PHBS di sekolah.
(2) Memberikan dukungan dana untuk pembinaan PHBS di sekolah
F. KERANGKA KONSEP.
Disekolah, yang berperan pada siswa atau peserta didik dalam merubah
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah guru. Tidak semua guru
lain adalah Kepala Sekolah, Guru bidang studi, Guru kelas, Guru UKS, Guru
Olah raga dan kesehatan (Penjaskes), Guru Agama, Guru Seni dan
sehingga siswa atau peserta didik dan sekolah melaksanakan Perilaku Hidup
GURU BID.
STUDI PERAN
GURU UKS
GURU 1. Pendidik PHBS
Bidang
PENJASKES SISWA
GURU AGAMA Kesehatan.
DAN
GURU PEND. 2. Pelayan Bidang PHBS DI
SENI & Kesehatan. SEKOLA
KETERAMPILAN H
PENJAGA
3. Pembina
SEKOLAH Lingkungan
G. HIPOTESIS Sekola h Sehat
Dari rumusan masalah diatas, maka penulis dapat menarik suatu hipotesa atau
kesimpulan sementara, yaitu Ada peran Guru UKS sebagai Pendidik Bidang
BAB III
METODE PENELITIAN
A. DESAIN PENELITIAN.
Dalam penulisan skripsi ini penulis mengumpulkan data dan
penelitian ini didesain secara Cross sectional, karena variabel bebas dan
B. POPULASI PENELITIAN.
Yang dimaksud dengan populasi dalam penelitian ini adalah semua
Jumlah populasi yang diteliti dalam penelitian ini adalah Guru Usaha Kesehatan
dalam penelitian ini yaitu semua guru UKS yang ada di masing- masing
C. SAMPEL PENELITIAN.
Sampel adalah merupakan jumlah populasi yang akan diteliti. Dalam
penelitian ini besarnya sampel adalah semua guru UKS yang ada di SD/MI
D. VARIABEL PENELITIAN.
Menurut Sutisno Hadi dalam Suharsimi Arikunto (1998 : 97), bahwa
dasarnya adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh
dengan orang lain atau obyek yang satu dengan obyek yang lain. (Hatch dan
Farhady, 1981). Variabel dalam penelitian ini ada 2 (dua) macam, yaitu
Variabel Bebas (Variabel Independen) dan PHBS di sekolah dan peserta didik
penelitian ini dilakukan brdasarkan peran guru sebagai variabel bebas dan
uraian kegaiatan Guru UKS sesuai dengan tugas dan fungsinya sebagai
masing-masing sekolah.
3.D.1.1.2. Adanya penetapan kurikulum pelajaran tenga kesehatan
disekolah.
3.D.1.1.3. Menanamkan nilai-nilai dan perilaku hidup bersih dan
sehat di sekolah.
3.D.1.1.4. Melakukan pembinaan terhadap kantin sekolah.
3.D.1.1.5. Menentukan keijakan-kebijakan yang berkaitan dengan
dilingkungan sekolah
yang sakit.
3.D.1.3. Sebagai Pembina Lingkungan Sekolah Sehat.
Dalam hal ini guru berperan sebagai berikut :
3.D.1.3.1. Mengawasi keadaan kamar mandi/WC sekolah, yaitu
yang ada.
3.D.1.3.3. Mengawasi dan mengaktifkan pelaksanaan kebersihan kelas
sekitarnya.
3.D.1.3.6. Menyusun rencana pelaksanaan dan penilaian lomba PHBS di
sekolahnya.
3.D.2. PHBS di Sekolah dan Peserta Didik (sebagai Variabel Terikat).
Penilaian dalam Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) ditentukan
setiap bulan.
3.D.2.8. Membuang sampah pada tempatnya.
dengan lokasi penelitian yaitu Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah
Tengah..
F. PENGUMPULAN DATA.
Data adalah komponen terpenting sebagai penentu terhadap berhasil
atau tidaknya suatu penelitian. Oleh sebab itu metode pengumpulan data harus
sebelumnya.
penelitian ini antara lain jumlah tenaga guru yang ada dan tingkat
langsung asli. Misalnya data yang diperoleh dari buku, dari suatu
dokumen, atau bisa juga dari hasil kuisioner yang telah dilakukan oleh
H. INSTRUMEN PENELITIAN.
Instrumen dalam penelitian ini berbentuk kuisioner yang disusun dalam
berikut :