Anda di halaman 1dari 11

PENGEMBANGAN PARIWISATA

(Studi kasus : Farmhouse Susu Lembang)

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Pariwisata


dengan dosen pengampu Sony Herdiana, S.T., M.Reg.Dev.

1. Yoga Oktandi 242014001


2. Nurul Aini 242014009
3. Dea Apriliani 242014026
4. Rasdina Halimah 242014027
5. Ahmad Rivaldi Aghasta 242014039

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL

BANDUNG

2017
Latar Belakang

Pariwisata saat ini telah menjadi kebutuhan pokok sebagian besar manusia.
Istilah tersebut sudah tidak asing lagi di telinga kita. Pada hakikatnya
berpariwisata adalah suatu proses bepergian sementara dari seseorang atau lebih
menuju tempat lain di luar tempat tinggalnya. Dorongan kepergiannya adalah
karena berbagai kepentingan, baik karena kepentingan ekonomi, sosial,
kebudayaan, politik, agama, kesehatan, maupun kepentingan lain seperti sekedar
ingin tahu, menambah pengalaman, atau pun untuk belajar (Suwantoro, 1997 : 3).

Menurut Undang Undang No. 10/2009 tentang Kepariwisataan, yang


dimaksud dengan pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang
didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan masyarakat,
pengusaha, Pemerintah dan Pemerintah Daerah.

Kota Bandung merupakan salah satu kota tujuan


utama pariwisata dan pendidikan. Banyak tempat wisata di Kota Bandung yang
asik dan menarik untuk dikunjungi, salah satunya adalah Farmhouse Susu
Lembang (The Hobbit House). Lokasinya terletak di Jalan Raya Lembang No 108,
Cihideung, Kabupaten Bandung Barat.
Aksesibilitas

Akses ke tempat wisata Farmhouse ini terbilang sangat mudah, karena


berada pada jalan utama lembang, tepatnya sebelah kanan sekitar 2 Km sebelum
Hotel Grand Lembang. Tempat wisata Farmhouse Lembang ini buka setiap hari,
mulai pukul 08.00-21.00 WIB. Harga tiket masuk ke Farmhouse Lembang cukup
murah.hanya dengan Rp20.000,- per orang. Tiket tersebut dapat ditukar dengan
Susu Murni berbagai rasa dan sosis bakar. Bukan hanya sekedar welcome
drink/food, susu murni dan sosis bakar yang disajikan oleh Farmhouse Lembang
ini sangat lezat, bahkan kemasannya juga menarik.

Atraksi

Atraksi-atraksi yang ditawarkan di tempat wisata Farmhouse ini ada


banyak, yaitu seperti rumah Hobbit yang terdapat di lokasi shooting film The
Lord of The Rings di Selandia Baru.

Selain rumah Hobbit pengunjung juga dapat berfoto dengan aneka hewan
kecil yang dapat dipegang seperti iguana, anak landak, hingga sugar glider. Atau
berfoto menggunakan kostum tradisional Eropa. Sebagai tempat wisata yang
menamai dirinya sebagai farmhouse, tempat ini memang ditata ala perdesaan
Eropa, lengkap dengan ternaknya seperti kelinci, burung, domba, sapi, dan kuda.
Pengunjungpun dipersilahkan untuk memberi makan, memegang, atau
berfoto dengan binatang-binatang lucu ini. Bagi pengunjung yang suka berfoto,
beberapa spot disini yang bisa dijadikan sebagai latar untuk foto selain di Rumah
Hobbit, diantaranya: Pekarangan, tempat sawa kostum (sewa kostum Eropa klasik
Rp.50.000,- per 2 jam), curug (air terjun) mini, lapangan alun-alun, dan sungai
gembok cinta.

Di tempat ini pun pengunjung bisa berbelanja barang-barang kerajinan


tangan dan pernak-pernik ala Eropa dan Indonesia, seperti mug dan tas-tas.
Pengunjung yang merasakan lapar dan haus setelah berjalan-jalan, disini tersedia
kafe-kafe yang seperti umumnya segala hal di tempat ini, didesain dengan unik
dan artistic. Harga yang ditawarkan cukup terjangkau mulai Rp 15.000,- sampai
Rp. 100.000,-
Kurang tersedianya pepohonan ditempat wisata ini menyebabkan suasana
yang gersang dibeberpa area. Tempat-tempat duduk yang tersedia juga tidak
dilengkapi dengan payung peneduh sehingga pengunjung merasa tidak nyaman
ketika panas maupun hujan.
Amenities (Fasilitas)

Fasilitas yang disediakan oleh Farmhouse Lembang adalah:

1. Tempat Parkir
Harga parkir di farmhouse Lembang adalah Rp.5000,- untuk motor dan
Rp.10.000,- untuk mobil. Lahan parkir yang dsediakan tidak cukup luas
sehingga tidak dapat menampung pengunjung yang datang. Banyak
pengunjung yang memarkirkan kendaraannya di luar farmhouse dengan
ongkos parkir yang lebih mahal.
2. Toilet
Toilet yang tersedia di farmhouse cukup bagus dan bersih dan disediakan
juga toilet khusus untuk anak-anak.
3. Mushola
Mushola yang tersedia cukup bersih namun kurang memadai sehingga
tidak mampu menampung pengunjung yang akan melaksanakan ibadah
sholat.

Alasan Pengunjung Datang

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, banyak hal yang menarik dari
Farmhouse Lembang ini dan membuat menjadi tempat wisata yang cukup ramai
pengunjung. Alasan pengunjung yang bermacam-macam untuk datang ke
Farmhouse Lembang ini, seperti tempatnya yang unik dengan adanya rumah
hobbit para pengunjung ingin berfoto di tempat tersebut sehingga para
pengunjung yang ingin berfoto di tempat tersebut harus rela mengantri panjang.
Alasan yang lainnya yaitu penyewaan baju khas Belanda, para pengunjung dapat
berfoto di beberapa spot disana dengan menggunakan baju khas Belanda tersebut,
sama halnya dengan Rumah Hobbit para pengunjunga harus rela mengantri demi
mendapatkan baju khas Belanda tersebut, dan yang terakhir yaitu adanya hewan-
hewan ternak seperti domba, kelinci, burung, iguana, dan sebagainya para
pengunjung dapat memberi makan pada hewan-hewan tersebut selain itu
parapengunjung dapat memegang dan berfoto secara langsung

Dampak Positif dan Dampak Negatif

Dampak Positif:
1. Membuka lapangan pekerjaan baru untuk masyarakat sekitar seperti:
tukang parkir dan pedagang-pedagang kecil.
2. Menambah pendapatan daerah untuk bidang pariwisata.
Dampak Negatif:
1. Menimbulkan kemacetan karena jalan raya menuju lokasi terbilang
sempit sedangkan pengunjung yang datang cukap banyak.
2. Menimbulkan kesemerawutan lalu lintas dari adanya akses keluar
masuk diluar farmhouse.

Rekomendasi

1. Perluasan lahan parkir sehingga mampu menampung pengunjung dalam


jumlah yang besar.
2. Penambahan pepohonan agar tidak gersang dan panas.
3. Tempat-tempat duduk yang tersedia diberi paying atau kanopi agar
pengunjung merasa nyaman.
4. Toilet untuk anak-anak sebaiknya tidak dipisah dengan orang dewasa agar
tidak repot.
5. Mushola yang sudah ada sebaiknya diperluas agar mampu menampung
pengunjung yang akan melaksanakan ibadah sholat.

Anda mungkin juga menyukai