PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
masih banyaknya bayi yang dilahirkan dengan berat badan lahir yang
rendah. WHO (1961) mengganti istilah bayi prematur dengan bayi berat
badan lahir rendah (BBLR). BBLR adalah bayi baru lahir yang berat badan
lahirnya pada saat kelahiran kurang dari 2500 gram. (Ilmu Kesehatan
Anak, 2001).
matang, ginjal masih belum matang, dan perdarahan dalam otak. Salah
satu masalah aktual pada bayi berat badan lahir rendah adalah pusat
pengatur panas badan masih belum sempurna sehingga bayi beresiko untuk
terjadi hipotermi.
bayi untuk mengatur produksi panas tubuhnya belum sempurna, maka bayi
axilla). Akibat dari hipotermi, bayi akan mengalami stress dingin atau
Bila bayi dibiarkan dalam lingkungan suhu yang dingin maka bayi
1
terjadi pada neonatus dapat menyebabkan hipoglikemi. Akibat lain dari
angka kematian neontal akibat bayi lahir dengan berat badan lahir rendah
maka kami dalam kontrak belajar ini tertarik untuk mengetahui sistem
A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
2
BAB II
3
ketuban pada kulit bayi yang tidak segera dikeringkan. Pada BBLR
dengan berat badan dari usia bayi, yang semua ini dapat
4
berat badan dan otot yang tidak aktif (masih hipotonik)
2002)
asidosis.
(Sacharin, 1996)
5
simpatis untuk menggunakan cadangan lemak coklat, yang
dingin.
b. Aktifitas otot
cukup.
c. Thermogenesis Kimiawi
yang disalurkan dari inti tubuh ke kulit sangat efisien. Efek aliran darah
Oleh karena itu Kulit merupakan sistem pengatur radiator panas yang
yang paling efektif dari inti tubuh ke kulit. Dengan meletakan bayi
telungkup didada ibu akan terjadi kontak kulit langsung ibu dan bayi
6
sehingga bayi akan memperoleh kehangatan karena ibu merupakan
karena itu suhu tubuh normal pada bayi harus dipelihara. Kehilangan
panas pada BBLR akan meningkat karena adanya permukaan tubuh yang
secara relatif lebih besar dan tidak adanya lemak subcutan. (Sacharin,
a. Radiasi
Contoh : udara dingin pada dinding luar dan jendela dan penyekat
b. Evaporasi
Evaporasi yaitu : hilangnya panas ketika air dari kulit bayi menguap.
c. Konduksi
lebih dingin.
d. Konveksi
7
Konveksi yaitu : Hilangnya panas pada bayi yang terjadi karena
Hal tersebut terjadi karena aliran udara sekliling bayi yang dingin.
Tangisan lemah
Pernafasan lambat
8
Selanjutnya mungkin timbul hipoglikemi dan asidosis
metabolik
panas dapat dikurangi jika suhu lebih rendah dan kelembaban yang
harus di atas 25C bagi bayi dengan berat sekitar 2000 gr dan sampai
30C untuk bayi dengan berat kurang dari 2000 gr. (Sacahrin, 1996)
Upaya mencegah hipotermi pada bayi baru lahir sangat penting dan
dikehendaki.
diterapkan dengan tepat, terutama pada masa stabilisasi yaitu 6-12 jam
9
pertama setelah lahir. Contoh, terjadi hipotermi karena bayi baru lahir
Bayi baru lahir mudah sekali terkena hipotermi. Hal ini disebabkan
oleh karena :
sempurna
tidak kedinginan
yaitu :
10
Segera keringkan bayi dengan haduk, lakukan dengan tepat
Bungkus bayi dengan kain kering dan hangat bayi diberi topi
atau tutup kepala dan diberi kaos tangan dan kaos kaki.
Ibu merupakan sumber panas yang baik bagi bayi baru lahir.
setelah kelahiran.
c. Membedong bayi .
d. Metode kanguru.
11
BAB III
RESUME
tanggal 21 Nopember 2003 jam 13.00 di Ruang Bersalin (VK) RSDK. Lahir
kurang kuat, Berat Badan Sekarang 1800 gram, frekuensi nafas 44 kali /
hepar lien tak teraba, genetalia bersih, ekstremitas gerak kurang aktif,
capillary refill < 3 , kulit kemerahan ,transparan, lemak sub kutan kurang,
/mmk, Glukosa 69 mg/dl, Na 137 mmol/l, Kalium 3,5 mmol/l, Cl 119 mmol/l,
Ca 2,10 mmol/l. Pengobatan yang diberikan O2 head box 60% dalam head
box, infuse D10% 120/5/5 tts pmt mikro, injeksi ampicillin 2 x 100 mg,
penghangat 100 watt pada box bayi, memberikan ASI per sonde,
mengganti popok yang basah, memakai baju khusus dan mencuci tangan
12
mengganti balutan tali pusat dengan kassa steril dan memberikan
tidak terjadi gangguan pola nafas, suhu tubuh stabil tidak ada gangguan
oleh faktor ibu dan faktor janin. Penanganan pada BBLR difokuskan untuk
infeksi. Hal ini dikarenakan fungsi organ tubuh yang belum sempurna.
bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan seharusnya atau
bayi yang masa gestasinya memang kurang dari 37 minggu atau yang
jika lebih dari 36,5C. Untuk bayi dengan berat badan rendah
suhu tubuh. Jika bayi BBLR ditempatkan di dalam box dapat diberikan
suhu.
13
C. DISKUSI DENGAN KELUARGA ( IBU )
Begitu pula dengan kehamilannya yang pertama juga tidak ada masalah
d. PERMASALAHAN
14
BAB IV
PEMBAHASAN
sesuai dengan tujuan yang tertulis pada kontrak belajar yaitu mengenai
tinjauan teori.
Menurut Farrer (1999) Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi yang
ketika dilahirkan mempunyai berat badan kurang dari 2500 gram. Berat yang
lahir rendah ini dapat disebabkan oleh kelahiran prematur atau retardasi
dilahirkan sebesar 1900 gram dengan usia gestasi 34 minggu saat dilahirkan.
dengan Ibu karena faktor kelelahan yaitu beban kerja saat hamil. Karena Ibu
suhu yang tidak stabil (Ilmu kebidanan, 2002). Termostat hipotalamus yang
berperan sebagai pusat pengatur suhu tubuh pada BBLR belum berfungsi
sebagaimana mestinya. Hal ini sebagai salah satu wujud belum sempurnanya
pusat pengaturan panas belum berfungsi dengan baik. Suhu rektal bayi
15
dibawah 35C diartikan sebagai hipotermia, tapi dalam prakteknya setiap
suhu yang lebih rendah dari 36C sudah memerlukan perhatian khusus dan
mengatakan bahwa kategori hipotermi jika suhunya dibawah 36,5C dan belum
dikatakan normal jika belum melebihi angka ini. Sedangkan pada studi kasus
ini By. S didapatkan data mempunyai suhu rektal sebesar 35,5 C dengan
kondisi yang lemah, kurang aktif, tangisan lemah, tidak bisa menghisap susu
saat dirangsang dan seluruh tubuhnya terutama akral teraba dingin. Tanda-
tanda ini telah menunjukkan bahwa By. S telah mengalami hipotermi. Hal ini
sesuai dengan Farrer (1999) yang menyatakan bahwa bayi yang menderita
hipotermia tampak lemah dan letargik, tidak mau menghisap susu dan terasa
(sklerema), marble baby yaitu suatu keadaan serius yang kerapkali fatal.
Pada saat pengkajian didapatkan data suhu rektal by. S sebesar 35,5 C
dan berada di dalam box/couves tanpa adanya lampu penghangat. Pada awal
masuk ruang PBRT, By. S ini dengan BB 1900 gram tidak ditempatkan dalam
100 watt. Pada saat pengkajian By. S sudah tidak diberikan lampu penghangat.
karena suhu By. S sudah stabil yaitu diatas 36,5 C dimana pada suhu ini
pengukuran suhu rektal ditemukan suhu By. S kurang dari nilai normal yaitu
35,5 C. Hasil ini menunjukkan bahwa pada bayi dengan BBLR dan prematur
memang belum mempunyai suhu yang stabil. Hal ini sesuai dengan pernyataan
kesulitan dalam mempertahankan suhu tubuh yang tetap dan mudah terjadi
variasi suhu. Semua mekanisme pengaturan suhu tubuh pada BBLR terjadi
melalui pusat pengaturan suhu yang terletak pada hipotalamus. Suhu tubuh
bayi prematur/BBLR tidak stabil karena pusat pengaturan suhu yang belum
16
berfungsi sebagaimana mestinya./immatur.(Ilmu Kebidanan, 2002). Hal ini
tubuh yang relatif lebih luas dibandingkan dengan berat badan, otot yang
tidak aktif, produksi panas yang berkurang oleh karena lemak coklat yang
Bayi prematur (By. S) mudah dan cepat sekali menderita hipotermi bila
berada di lingkungan yang dingin. Kehilangan panas pada By. S ini disebabkan
oleh permukaan tubuh bayi yang relatif lebih luas bila dibandingkan dengan
berat badan, kurangnya jaringan lemak di bawah kulit dan kekurangan lemak
coklat. Kehilangan panas pada By. S ini dapat terjadi dengan cara radiasi
seperti ke dinding ruangan yang dingin di PBRT, evaporasi seperti kulit yang
basah ke udara ruangan PBRT yang kecil, konduksi seperti kain popok yang
menyebarkan impuls ke susunan saraf pusat yang distimuli oleh sistem saraf
Kimiawi. Salah bentuk perwujudannya adalah badan bayi yang menggigil. Saat
pengkajian ditemukan By. S dalam keadaan dingin dan menggigil. Menggigil ini
menstimuli saraf simpatis menggunakan lemak coklat. Oksidasi asam lemak ini
oksigen, glukosa, ATP dan kemampuan bayi untuk mengubah menjadi panas.
17
cadangan energi. Penggunaan oksigen yang berlebihan dan peningkatan laju
cukup hangat untuk bayi dan dalam keadaan istirahat konsumsi oksigen paling
sedikit, sehingga suhu tubuh bayi tetap normal. Tetapi tidak perlu
meningkatkan suhu tubuh secara cepat. Karena hal ini dapat mengarah pada
BBLR harus diasuh dalam suatu suhu lingkungan dimana suhu normal
di inkubator. Suhu dalam inkubator jika berat badan kurang dari 2 kg adalah
(Sacharin, 1996). Bila inkubator tidak ada pemanasan dapat dilakukan dengan
membungkus bayi yang disertai dengan pemanas di dalam box. Bila BBLR
dirawat di temapt tidur terbuka, suhu perawatan harus diatas 25 C bagi bayi
dengan BB 2000 gr dan 30 C untuk bayi dengan BB kurang dari 2000 gr.
Perawatan yang telah dilakukan pada By. S di ruang PBRT sehubungan dengan
pemeliharan suhu tubuhnya yang belum stabil yaitu dengan cara menempatkan
bayi di dalam box atau couves yang ditutup dengan minimalis dan disertai
kestabilan suhu tubuh adalah dengan mengganti baju, selimut, atau popok
yang basah karena BAK dengan segera, memandikan bayi dengan air hangat
18
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
BBLR merupakan suatu keadaan dimana berat lahir bayi kurang dan
plasenta dan factor janin. Masalah pokok bayi berat lahir rendah salah
satunya adalah pengaturan suhu badan bayi agar tidak terjadi hipotermia.
Pada bayi baru lahir perlu sekali diperhatikan pemantauan suhu tubuh
karena dengan berubahnya lingkungan bayi dari intra uterin yang hangat
: hipotermi pada bayi, terutama pada bayi dengan BBLR dimana pusat
sempurna/immatur.
B. SARAN
stabil.
19
LAMPIRAN HASIL DISKUSI
oleh faktor ibu dan faktor janin. Penanganan pada BBLR difokuskan untuk
infeksi. Hal ini dikarenakan fungsi organ tubuh yang belum sempurna.
bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan seharusnya atau
bayi yang masa gestasinya memang kurang dari 37 minggu atau yang
jika lebih dari 36,5C. Untuk bayi dengan berat badan rendah
suhu tubuh. Jika bayi BBLR ditempatkan di dalam box dapat diberikan
suhu.
Begitu pula dengan kehamilannya yang pertama juga tidak ada masalah
20
dan sekarang tumbuh normal. Tetapi kehamilannya yang sekarang usia
21
DAFTAR PUSTAKA
JNPKKR-POGI.
jakarta : JNPKKR-POGI.
22
8. Mochtar, Rustam. (1998).Sinopsis Obstetri : Obstetri fisiologi,
oleh faktor ibu dan faktor janin. Penanganan pada BBLR difokuskan untuk
infeksi. Hal ini dikarenakan fungsi organ tubuh yang belum sempurna.
bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan seharusnya atau
bayi yang masa gestasinya memang kurang dari 37 minggu atau yang
jika lebih dari 36,5C. Untuk bayi dengan berat badan rendah
suhu tubuh. Jika bayi BBLR ditempatkan di dalam box dapat diberikan
23
lampu penghangat untuk mempertahankan suhu tubuh bayi. Kemudian
suhu.
Begitu pula dengan kehamilannya yang pertama juga tidak ada masalah
24