Penelitian dengan judul Pengukuran Perubahan Karakteristik Minyak Goreng akibat
Paparan Plasma Korona. Dimana penelitian ini bertujuan untuk mengukur dan mengetahui perubahan karakteristik fisis minyak goreng secara mekanik, yang kemudian diukur secara elektrik. Sampel yang digunakan adalah minyak nabati dalam kemasan. Menggunakan paparan plasma yaitu untuk mengukur perubahan karakteristik minyak goreng. Pemaparan dilakukan dalam rentang waktu 5 menit, dari 0 60 menit. Adapun metode yang digunakan adalah secara mekanik dan elektrik, dimana masing masing sampel minyak diuji kualitasnya melalui beberapa parameter fisis seperti viskositas, densitas, dan indeks bias (secara mekanik), kemudian ditentukan karakter kelistrikannya dengan mengukur kapasitansi minyak (secara elektrik). Kapasitansi adalah kemampuan menghentikan aus yang sedang mengalir menjadi penyimpanan muatan. Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan hasil antara minyak goreng sebelum terpapar plasma dan sesudah terpapar plasma. Hasil dari penelitian ini adalah pada minyak goreng sebelum terpapar plasma tidak memberikan perubahan karakteristik minyak karena pebandingan nilai antara sampel satu dengan yang lainnya pada satu jenis minyak tidak melebihi 1% sehingga minyak dalam kondisi homogen dimana kondisi homogen menunjukkan kondisi yang sama. Sedangkan pada minyak goreng setelah terpapar plasma mengalami peubahan karakterisitik minyak. Pada viskositas mengalami perubahan yang tidak signifikan dimana viskositas mengalami sedikit penurunan, hal ini terjadi karena adanya pemutusan ikatan minyak yang menyebabkan molekul minyak merenggang dan mengubah struktur dan komposisi minyak. Pada densitas cenderung mengalami kenaikan namun tidak mengalami perubahan yang signifikan,hal ini karena terdapat beberapa bagian yang menunjukkan penurunan. Dimana penurunan ini terjadi karena adanya pemutusan ikaan molekul penyusun minyak. Indeks bias mengalami penurunan karena putusnya ikatan ikatan molekul penyusun minyak yang menyebabkan molekul semakin renggang sehigga cahaya akan lebih cepat merambat melewati minyak. Pada kapitansi semakin lama terpapar oleh plasma mendapatkan arus yang besa yang membawa muatan dan energi yang tinggi dan bergerak cepat, maka pengaruh ion plasma semakin kuat. Hubungan antara kapasitansi, beda potensial dan pengaruh ion yakni semakin tinggi beda potensial maka pengaruh ion juga semakin kuat namun kapasintasinya menurun. Oleh karena itu pengaruh ion yang kuat menyebabkan beda potensial minyak yang semakin tinggi sehingga kapasitansinya semakin kecil. Hal ini memberikan pengaruh kelistrikan yang semakin kuat (konduktor) dimana minyak telag terpolarisasi. Kelistrikan ini dapat diukur menggunakan kapasitansimeter yaitu alat yang digunakan untuk mengetahui kemampuan minyak dalam menyimpan muatan listrik. Jadi kesimpulannya adalah paparan ion plasma mengakibatkan perubahan karakteristik minyak, dimana viskositas cenderung mengalami penurunan, densistas cenderung mengalami penurunan, indeks bias mengalami penurunan dan pada kapasitansi mengalami peubahan yang sangat signifikan terhadap perubahan karakter minyak yang telah terpapar plasma dibandingkan dengan perubahan densitas, viskositas dan indeks bias.