Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH MATA KULIAH TEORI

PORTOFOLIO DAN ANALISIS INVESTASI


BAB LINGKUNGAN INVESTASI

Disusun oleh Kelompok 05 (AK6-B3):


1. Yunda Roro Anggraini (142010300158)
2. Eka Listya Putri (142010300169)

FAKULTAS EKONOMI AKUNTANSI


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
SEMESTER GENAP 2017
LINGKUNGAN INVESTASI

I. SEKURITAS

Merupakan secarik kertas yang menunjukan hak pemodal (yaitu pihak yang memiliki

kertas tersebut) untuk memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan organisasi yang

menerbitkan sekuritas tersebut.

Beberapa jenis sekuritas yang diperdagangkan di BEJ : Saham Biasa, Saham

Preferent, Obligasi, Obligasi Konversi, serifikat right dan waran.

Saham : Bukti tanda kepemilikan

Obligasi : merupakan surat tanda hutang jangka panjang yang diterbitkan oleh

perusahaan ataupun pemerintah.

Obligasi Konversi : obligasi yang dapat ditukar menjadi saham biasa pada waktu

tertentu atau sesudahnya

Sertifikat Right : sekuritas yang memberikan hak kepada pemiliknya untuk membeli

saham baru dengan harga tertentu.

Waran : sekuritas yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk

membeli saham dari perusahaan yang menerbitkan waran tersebut

dengan harga tertentu pada waktu tertentu

II. PASAR SEKURITAS

Pasar sekuritas muncul dalam rangka mempertemukan pembeli dan penjual sekuritas,

artinya pasar sekuritas adalah mekanisme yang diciptakan untuk memberi fasilitas

perdagangan asset keuangan.


III. PERANTARA KEUANGAN

Yang juga dikenal sebagai lembaga keuangan adalah organisasi yang menerbitkan

klaim keuanganterhadap diri mereka sendiri (artinya mereka menjual asset keuangan yang

mewakili klaimkeuangan terhadap diri mereka sendiri untuk imbalan uang tunai) dan

menggunakan dana dari penerbitan tersebut terutamauntuk membeli asset keuangan lain.

IV. PROSES INVESTASI

Proses Investasi Menunjukan bagaimana pemodal seharusnya melakukan investasi

dalam sekuritas ; yaitu sekuritas apa yang akan dipilih, seberapa banyak investasi tersebut

dan kapan investasi tersebut akan dilakukan.

Beberapa langkah langkah dalam proses investasi.

1. Menentukan Kebijakan Investasi

2. Analisis Sekuritas

3. Pembentukan Portofolio

4. Melakukan Revisi Portofolio

5. Evaluasi Kinerja Portofolio

V. PASAR DAN TRANSAKSI INVESTASI

A. PASAR EFEK

Pasar Efek (Securitas Market) merupakan mekanisme yang memungkinkan penawar dan

peminta dana melakukan traksaksi penjualan dan pembelian sekuritas.

Jenis Pasar Efek yaitu :

1. Pasar Uang (Money Market) >> dimana efek jangka pendek diperjual belikan

(kegiatan perbankan)
2. Pasar Modal (Capital Market) >> Dimana transaksi dilakukan untuk efek jangka

panjang (saham dan Obligasi)

Pasar modal dapat digolongkan menjadi pasar perdana dan pasar sekunder :

1. Pasar Perdana (Primary Market) adalah pasar dimana emisi baru (new issue) efek

ditawakan kepada publik. Bila suatu perusahaan menawarkan efek baru, sejumlah

institusi akan terlibat dalam proses penjualan. Perusahaan yang mengeluarkan efek

(emiten) akan menggunakanbank investasi (investmenbanker) sebagai underwriter

atau penjamin bahwa emiten akan menerima setidak-tidaknya jumlah minimum

tertentu untuk emisinya.

2. Pasar Sekunder (Secondary Market) adalah pasar dimana efek diperdagangkan seteah

dijual perdana (emisi). pasar sekunder timbul setelah suatu efek di issue, sementara

pembelinya ingin menjual saham tersebut, dan lainya ingin membelinya. pasar

sekunder tediri dari bursa efek (organized securities exchange) dan pasar melalui

kaunter (over the counter market)

B. BURSA EFEK

Bursa efek (Securities Exchange) adalah lembaga sentral dimana kekuatan

penawaran dan permintaan untuk efek tertentu dipertemukan.

Seluruh perdagangan dilakukan disuatu tempat dan dibawah sejumlah peraturan

tertentu. Semua transaksi dilakukan dilantai bursa atas dasar proses lelang (auction

process), tujuannya adalah memenuhi semua pesanan pembelian pada harga terendah

dan memenuhi semua pesanan penjualan pada harga tertinggi, sehingga baik pembeli

maupun penjual mendapat hasil sebaik mungkin.


C. PERATURAN PASAR EFEK

Peraturan perundang-undangan tentang efek dikeluarkan terutama untuk :

a. Menjamin keterbukaan yang cukup dan akurat mengenai informasi bagi investor

yang ada dan yang potensial

b. Mencegah serta menghukum penyalah gunaan dan misrepsentasi.

c. Membentuk lembaga, yaitu komisi (seperti BAPEPAM) dan bursa (BEI) yang

ditugasi untuk pengegakan hukum (enforcement) dan penyelenggaraan transaksi.

D. TRANSAKSI EFEK

Kondisi pasar efek bisa dibedakan atas 2 yaitu : Bull Market dan Bear Market.

Berikut beberapa prosedur dan pelaku yang terlibat dalam melakukan traksaksi

investasi

1. Pialang Saham (stock broker)

adalah mereka yang mendapat lisensi dari bursa untuk melalukan perdagangan efek dan

terkait pada etika bursa, sehingga menjadi perantara bagi investor untuk membeli dan

menjual efek.

2. Pembukaan Account

Terdiri dari :

a. Account Tunggal (single accont) atau bersama (joint account) Account tunggal

untuk individual, Account bersama untuk suami istri atau orang tua & anak.

b. Account Tunai (cash account) atau Account Margin (margin account)

Account Tunai dimana klien hanya dapat melakukan transaksi tunai. Account Margin

dimana klien diberikan hak meminjam oleh brokerage firm (dengan


meninggalkan surat-surat efek sebagai jaminan.

c. Account Diskresioner (discretionary account)

dimana broker dapat menggunakan pertimbangannya sendiri untuk melakukan

transaksi pembelian atau penjualan atas nama kliennya.

3. Jenis Pesanan Dasar

Terdiri dari :

a. Pesanan Pasar (Market Order)

Yaitu pesanan untuk membeli atau menjualsaham pada harga yang terbaik saat

pesanan diberikan.

b. Pesanan Terbatas (Limit Order)

Yaitu pesanan untuk membeli pada harga tertentu atau dibawahnya, atau menjual pada

atau diatas harga tertentu

c. Pesanan Stop Kerugian (Stop Loss Order)

Yaitu pesanan untuk menjual suatu saham bila harga pasarnya mencapai atau turun

dibawah tingkat tertentu.

4. Jenis Transaksi Dasar

Terdiri dari :

a. Pembelian Panjang (Long Purchase)

Dimana investor membeli efek dengan harapan nilai akan naik dan dapat dijual

dikemudian hari dengan keuntungan.

b. Pembelian Pendek (Short Sale)

Dimana investor, melalui broker, menjual efek yang dipinjam dari pihak lain untuk

kemudian dibeli kembali dengan harga yang diharapkan turun.


c. Pembelian Margin (Margin Purchase)

Dimana investor dengan modal sendiri dan uang pinjaman dari perusahaan pialang

membeli efek

5. Biaya Transaksi

Terdiri dari :

a. Tarif komisi tetap (Transaksi- transaksi kecil)

b. Komisi Yang dirundingkan (Negotiated commission) <transaksi besar/institusional>

VI. HASIL DAN RESIKO INVESTASI

A. KONSEP HASIL

Hasil (Return) dapat dipandang sebagai penghargaan untuk suatu investasi.

B. UNSUR UNSUR

Hasil dari suatu investasi terdiri dari dua unsur yaitu :

1. Penghasilan Berjalan (Current Income)

Adalah penghasilan periodik yang diterima secara tunai atau cepat dapat diubah

menjadi tunai, yang bersumber dari pemilikan suatu investasi, seperti : bunga

obligasi, deviden dari saham, sewa dari real estate.

2. Capital Gain - Capital Loss

Capital gain berupa kenaikan nilai karena harga jual investasi lebih tinggi dari harga

belinya. Capital Loss berupa penurunan nilai karena harga jual investasi lebih rendah

dari harga belinya

C. TINGKAT HASIL
Tingkat hasil (level of return) yang dicapai atau diharapkan dari suatu investasi tergantung

dari berbagai faktor, yaitu :

Sifat sifat internal : seperti jenis wahana investasi, cara pembelanjaannya, klien

dari emiten, dan manajemen mempengaruhi tingkat hasil.

Kekuatan Eksternal , seperti perang, resesi, peraturan baru, kebijaksanaan politik

yang diluar kekuasaan emiten wahana investasi juga berpengaruh terhadap tingkat

hasil.

Inflasi : pengaruh positif terhadap jenis wahana invesatasi seperti real estate, dan

pengaruh negatif jenis wahana lain, seperti obligasi dan saham.

D. PENGUKURAN HASIL

Pengukuran gasil dari suatu investasi didasarkan atas waktu dari penghasilan berjalan

dan atau capital-gain (loss). Dalam hal ini, tiga faktor utama memegang peranan penting

yaitu :

1. Bunga

Bunga sebagai hasil dasar bagi penabung, cara perhitunga bunga ada 2 cara yaitu :

a. Bunga Sederhana, yaitu bunga yang dibayarkan hanya pada saldo aktual selama

jumlah waktu aktual dana yang bersangkutan ditabung.

b. Bunga Majemuk, yaitu bunga yang dibayarkan baik pada tabungan awal maupun

pada setiap bunga yang terpupuk dari satu periode ke periode berikutnya.

2. Hasil Selama Periode Investasi Ditanamkan


Dalam perhitungan jumlah hasil investasi, maka seluruh hasil baik yang terealisir

maupun potensial, baik yang positif maupun negatif harus diperhitungkan. Seluruh hasil yang

diperoleh selama periode dimana suatu investasi dipegang/ditahan/ditanam disebut hasil

periode penanaman (holding period return/HPR).

3. Nilai Waktu dari Uang

Pada dasarnya, makin cepat investor menerima hasil dari suatu investasi makin baik,

karena kesempatan untuk menginvestasikannya dan memperoleh tambahan hasil hampir

selalu ada.

a. Nilai Mendatang (Future value)

adalah jumlah dimana deposit sekarang akan tumbuh selama satu periode bila

ditempatkan dalam tabungan dengan bunga majemuk.

b. Nilai Sekarang (Present Value)

adalah kebalikan dari nilai mendatang, dalam arti sebagai nilai saat ini dari suatu jumlah

yang akan diterima dimana datang. Tingkat bunga untuk menghitung nilai sekarang disebut

tingkat diskon (discount rate)

c. Nilai Sekarang dari suatu aliran penghasilan

jumlah yang akan diterima mendatang bisa berupa satu jumlah sekaligus (single lump

sum) atau suatu aliran (stream) yang akan diterima setiap tahun sebagaimana penerimaan

hasil dari suatu investasi.

Aliran penghasilan tersebut bisa berupa aliran campuran (mixed stream) dimana

penghasilan tahunan tersebut jumlahnya tidak selalu sama dan dimana penghasilananuitasnya

selalu sama.
d. Investasi yang layak

Suatu investasi dianggap layak apabila nilai sekarang dari penerimaan (dengan tingkat

diskon tertentu) sama atau melebihi (nilai sekarang) daripengeluaran; dimana pengeluaran

(harga beli) dari investasi dilakukan sekarang, sehingga pengeluaran dan nilai sekarangnya

dianggap sama.

e. Yield

Yield dari suatu investasi adalah tingkat diskon dimana nilai sekarang daripenerimaan

(benefit) tepat sama dengan pengeluaran investasinya (cost).

E. RESIKO

Risiko adalah kemungkinan bahwa hasil nyata dari suatu investasi dapat berbeda dari

nilai yang diharapkan.

Sumber sumber resiko :

1. Risiko Bisnis

Yaitu derajat ketidakpastian dari hasil suatu investasi dan kemampuan untuk membayar

investor berupa bunga, dividen, sewa, dan hasil lainya, karena maju mundurnya suatu

perusahaan atau kekayaan dimana investor memiliki investasi.

2. Resiko Finansial

Yaitu Resiko yang berhubungan dengan kombinasi pembelanjaan hutang dan penyertaan/

modal untuk membelanjai suatu perusahaan, makin besar proporsi hutangnya makin

besar resikonya.

3. Resiko Daya Beli

Yaitu kemungkinan perubahan tingkat harga-harga, dimana investasi yang nilainya paralel

dengan tingkat harga (saham, properti) akan menguntungkan pada periode kenaikan
harga, sedang investasi yang memberi hasil tetap (tabunga, obligasi) akan disenangi pada

periode penurunan tingkat harga.

4. Resiko Suku Bunga

Yaitu resiko perubahan suku bunga umum yang mempengaruhi harga surat berharga

terutama yang memberikan hasil tetap (obligasi).

5. Resiko Likuiditas

Yaitu resiko sulitnya likuidasi suatu investasi dengan mudah pada harga yang layak ; pada

umumnya wahana investasi yang diperdagangkan dipasar tipis, dimana permintaan dan

penawaran kecil (seperti tanah dilokasi terpencil) cenderung kurang likuid dari pada yang

diperdagangkan dipasar luas/besar)

6. Resiko Pasar

Yaitu resiko yang ditimbulkan oleh faktor-faktor seperti : peristiwa politik, ekonomi,

sosial, selera dan preferensi investor.


VII. PEMBENTUKAN PROGRAM INVESTASI

A. PERENCANAAN FINANSIAL

Meliputi tiga (3) kegiatan utama :

1. Penilaian Keadaan Finansial Saat ini

Keadaan finansial saat ini ditunjukan dengan dua laporan utama yaitu Laporan posisi

keuangan (neraca) dan Laporan hasil usaha (laba-rugi)

Neraca mencerminkan kekayaan, hutang dan modal pada suatu saat tertentu.

Laporan Rugi laba memuat kegiatan finansial yang telah terjadi selama suatu

periode tertentu, biasanya satu tahun.laporan ini memuat tiga (3) unsur dasar yaitu

penghasian, biaya dan sumbangan terhadap tabungan/investasi bisa positif (laba)

negatif (rugi).

2. Menetapkan Tujuan Finansial

Tujuan finansial harus ditetapkan dalam batas kemampuan untuk dapat dicapai, tujuan

dapat dibedakan menjadi :

i. Tujuan jangka panjang

ii. Tujuan jangka pendek

3. Penyusunan Anggaran

Anggaran (budget) adalah rencana pendapatan dan pengeluarann sebagai pedoman

arahan kegiatan finansial untuk mencapai tujuan jangka pendek. Anggaran

umumnya mencakup periode satu tahun yang dipecah-pecah dalam interval bulan

sesuai dengansiklus penagihan dari setiap organisasi.

Anggaran terdiri dari 3(tiga) aspek utama yaitu: perkiraan pendapatan, perkiraan

pengeluaran, dan perkiraan surplus atau defisit.


B. ASURANSI

Asuransi merupakan unsur penting dalam perencanaan finansial, karena :

a. Memberikan perlindungan terhadap peristiwa yang merugikan keuangan

b. Memberikan kemanfaatan tunai.

1. Prinsip Prinsip Asuransi

Jenis asuransi dapat digolongkan dalam tiga bentuk utama yaitu : asuransi jiwa,

asuransi kesehatan, asuransi properti serta liabiliti.

meskipun setia bentuk memberikan berbagai jenis perlindungan, semuanya memiliki

sifat-sifat umum tertentu yang menyangkut :resiko, mekanisme, dan resiko yang dapaat

diasuransikan.

a. Resiko dalam asuransi

dapat diartikan sebagai ketidakpastian yang menyangkut kerugian ekonomis.

b. Mekanisme asuransi

memungkinkan orang untuk mengurangi resiko finansial dengan membagi kerugian

yang menyangkut terjadinya peristiwa yang tidak pasti.

c. Resiko yang dapat diasuransikan, dengan syarat-syarat :

1. harus ada sekelompok besar orang dengan eksposur kerugian yang serupa

2. eksposur kerugian tersebut harus yang tidak disengaja dan tidak diharapkan.

3. biaya asuransinya harus relatif rendah

4. resiko itu tidak boleh memiliki potensi malapetaka besar.


2. Asuransi Jiwa

Asuransi jiwa mengandung mekanisme yang dapat digunakan untuk memberikan

perlindungan finansial kepada suatu keluarga dalam hal pencari nafkah atau anggota

keluarga lainnya meninggal secara prematur.

Asuransi jiwa dapat digolongkan dalam 4 jenis yaitu :

1. Asuransi Kematian (term life insurance)

adalah asuransi jiwa dimana pihak penanggung wajib membayar sejumlah uang

pertanggungan tertentu jika tertanggung meninggal dunia dalam

jangka waktu pertanggungan. Asuransi ini termasuk asuransi yang

termurah karena tidak mengandung tabungan dan hanya dibayarkan jika terjadi

kematian.

2. Asuransi seumur hidup (whole life insurance)

Memberikan pertanggungan seumur hidup dari seorang tertanggung. Asuransi ini

mengandung tabungan yang dikenal sebagai nilai tunai (cash value)

3. Asuransi dwiguna (endowment insurance)

Memberikan pembayaran jaminan kepada ahli waris jika tergantung meninggal

dunia dalam masa pertanggungan, atau kepada tertanggung sendiri jika ia tetap hidup

pada akhir masa pertanggungan.

4. Asuransi jiwa universal (universal life insurance)

Mengandung asuransi kematian dan nilai tunai seperti pada whole life dan

endowment, tetapi asuransi universal memberikan informasi rinci mengenai biaya

polis dan jaminan, seperti komisi penutupan, biaya inkaso/ penagihan premi, bunga

atas nilai tunai dan biaya perlindungan asuransi yang sebenarnya.


3. Memenuhi Kebutuhan Asuransi Jiwa

Setiap orang seharusnya mendapatkan perlindungan asuransi jiwa yang cukup

melindungi posisi finansialnya yang berupa kombinasi antara pertanggungan kematian

dan pemupukan tabungan sesuai perkiraaan jumlah uang pertanggungan.

Bentuk asuransinya tergantung dari :

i. umur keluarga (umur individu)

ii. Posisi keuangan

iii. Kemampuan dan kemauan menabung dan atau investasi

4. Bentuk Asuransi lainnya

Asuransi kesehatan

dimaksudkan untuk membayar atau mengganti biaya medis yang berhubungan

dengan sakit atau kecelakaan. Jenis- jenis asuransi kecelakaan :

i. Asuransi cacat

Untuk asuransi cacat tetap (permanent disablement) jaminannya dibayarkan

dalam hal Cacat Tetap yang diderita oleh Tertanggung sebagai akibat dari suatu

kecelakaan yang dijamin polis.

Cacat Tetap (Disablement) adalah Cacat Tetap yang diderita sebagai akibat

suatu kecelakaan yang dijamin polis, baik berupa hilangnya atau putusnya

anggota badan dari anggota tubuh (physical separation), juga menjamin

hilangnya fungsi atau tidak dapat dipergunakan sama sekali (Loss of Use) dari

anggota badan tersebut walaupun anggota badan tersebut tidak terlepas dari

anggota tubuh. Cacat tetap dibagi dalam 2 bagian yaitu Cacat Tetap

Keseluruhan dan Cacat Tetap Sebagian.

Dikatakan Cacat Tetap Keseluruhan dalam hal Cacat Tetap yang diderita

sebagai akibat kecelakaan yang dijamin polis, berupa :


a. Kehilangan penglihatan kedua belah mata, atau

b. Hilang atau tidak berfungsinya kedua lengan, atau

c. Hilang atau tidak berfungsinya kedua tungkai kaki, atau

d. Hilang atau tidak berfungsinya : penglihatan satu mata dan satu lengan;

penglihatan satu mata dan satu tungkai kaki; atau satu tungkai kaki

dan satu lengan.

Besarnya Benefit yang dibayarkan = 100% Uang Pertanggungan Jaminan B.

Dapat juga dianggap Cacat Tetap Keseluruhan dalam hal Kegilaan atau

Kelumpuhan Total sebagai akibat suatu kecelakaan yang dijamin polis, berjalan

terus menerus sampai batas waktu tunggu yang telah ditetapkan dalam kondisi

polis.

Sedangkan Cacat Tetap Sebagian dalam hal Cacat Tetap yang diderita

sebagai akibat suatu kecelakaan yang dijamin polis, pada sebagian anggota

tubuh (seperti jari-jari tangan, tangan, kaki dan sebagainya).

Besarnya benefit yang dibayarkan berdasarkan Tabel Prosentage yang telah

ditetapkan didalam polis, dengan ketentuan :

a. Jumlah persentase dari seluruh cacat tetap yang diderita selama jangka

waktu pertanggungan tidak melebihi 100% Nilai Pertanggungan untuk

jaminan B.

b. Bagi orang kidal pengertian kata kanan dibaca kiri dan sebaliknya.

c. Dalam hal kehilangan atas sebagian dari salah satu yang disebutkan di

dalam tabel, maka akan diberikan jumlah santunan secara berbanding

(menurut perbandingan) dalam angka persentase yang lebih kecil dari

skala persentase yang bersangkutan dengan bagian yang hilang itu.


d. Dalam hal kehilangan atau tidak berfungsinya lebih dari satu jari, maka

santunan yang diberikan untuk itu tidak melebihi yang telah

ditetapkan untuk kehilangan tangan dari pergelangan tangan.

e. Dalam hal tidak berfungsinya anggota badan yang tercantum dalam

tabel, santunan diberikan apabila tidak berfungsinya anggota badan

tersebut mencapai 50% (lima puluh persen) atau lebih berdasarkan

Surat Keterangan Dokter yang melakukan perawatan.

ii. Asuransi rumah sakit

Asurasi ini biasanya terdiri dari 2 jenis menurut perawatan yaitu asuransi

rawat inap dan asuransi rawat jalan. Pada rawat inap, perusahaan asuransi

kesehatan akan menanggung beberapa biaya biaya perawatan meiputi biaya

rumah sakit, biaya laboratorium, biaya layanan darurat, biaya dokter, biaya

obat hingga biaya persalinan.

Sedangkan untuk asuransi rawat jalan, perusahaan asuransi kesehatan akan

menanggung beberapa biaya perawatan seperti biaya konsultasi kesehatan,

biaya obat sesuai dengan resep dokter, dan biaya lain atas tindakan

pencegahan.

iii. Asuransi biaya operasi

iv. Asuransi biaya dokter

v. Asuransi medis besar

vi. Auransi properti dan liabiliti. Asuransi properti seperti asuransi kepemilikan

rumah, asuransi mobil dan lainnya. Asuransi liabiliti misalnya menambrak

orang lain pada saat naik kenderaan.


5. Program Pensiun

Pensiun memberikan perlindungan terhadap kehidupan yang panjang.

C. PAJAK

1. Jenis jenis Pajak Penghasilan

Pajak dikenakan atas penghasilan seseorang. Penghasilan digolongkan menjadi:

i. Penghasilan biasa (ordinari income)

misalnya : gaji, deviden, bunga dan penghasilan dari laba perusahaan perorangan

atau firma.

ii. Penghasilan capital gain (loss)

yaitu keuntungan akibat penjualan kekayaan modal (capital asset) dengan harga

diatas beli semula.

2. Investasi dan Perpajakan

bagi seorang investor, dimensi perpajakan utama menyangkut penghasilan berjalan,

capital gain, perlindungan pajak dan perencanaan pajak.

D. TUJUAN DAN RENCANA INVESTASI

Berikut adalah beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam menyusun

tujuan dan rencana investasi, yaitu :faktor hasil, faktor resiko, faktor pajak.

1. Memenuhi Kebutuhan Likuiditas

Tiga (3) alasan utama untuk mendapatkan investasi likuid yaitu:

i. menjaga kemampuan untuk memenuhi kebutuhan yang tidak diperkirakan sebelumnya

ii. mengantisipasi peluang untuk investasi yang lebih baik dan kenaikan laju inflasi

iii. Sebagai wahana investasi yang memang diinginkan.


2. Kuantifikasi Tujuan Investasi

Prosedur mengkuantifikasi tujuan investasi dilakukan melalui penetapan tujuan finansial

jangka panjang yang meliputi penciptaan aliran penghasilan dan atau akumulasi dana

sekaligus dimasa depan.

3. Program Investasi

Program investasi merupakan rencana tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai

tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu. Program tersebut selain memuat perencanaan,

juga menunjukan strategi yang akan diambil, serta pemantauan atas kemajuan kearah

pencapaian tujuan.
DAFTAR PUSTAKA

1. Abdul Halim, Analisis Investasi, Salemba Empat, Jakarta, 2003.

2. Bodie / Kane / Marcus, Investments Buku 2, Salemba Empat, Jakarta, 2006

3. David Sukardi Kodrat, Kurniawan Indonanjaya, Manajemen Investasi, Graha Ilmu,


Yogyakarta, 2010

4. Frank J. Fabozzi, Manajemen Investasi, Salemba Empat, Jakarta, 1999

5. Sentanoe Kertonegoro, Analisa dan Manajemen Investasi, Widya Press Jakarta,


1995

Anda mungkin juga menyukai