Tugas Akhir

Psikologi Pendidikan
Dr. H. Ahmad Razak,S.Ag., S.Psi.,M.Si

SPIRITUAL INTELLEGENCE

HAIRUL SALEH SATRUL

161050204015

KELAS : 05

PRODI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

KEKHUSUSAN : PEND. HUKUM DAN
KEWARGANEGARAAN

PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI

MAKASSAR
ANGAKTAN 2016/2017
Hasil Review

Impact of Spiritual Intelligence on Quality of Life

MP Singh*, Dr Jyotsna Sinha**
* Research Scholar, Department of Humanities, MN NIT, Allahabad
** Assistant Professor, Department of Humanities, MN NIT, Allahabad

"Kita bukan manusia yang memiliki pengalaman spiritual. Kita adalah makhluk spiritual
yang memiliki pengalaman manusia "

A. Pendahuluan

Dalam meningkatkan kualitas hidup, bisa saja dengan cara mengumpulkan kekayaan.
Menyakni bahwa kekayaan membawa kebahagiaan dan kehormatan dan kadang kala
membawa manusia kepada kekecewaan. Pada awal tahun 90an, kecerdasan intelektual
menjadi landasan atau kriteria manusia menjadi sukses. Dengan kecerdasan itu manusia bisa
mencapai kesuksesan. Akan tetapi sebuah kehidupan yang bahagia dapat dicapai melalui
keseimbangan antara materialis dengan spiritualis.

Beberapa dekade yang lalu, kecerdasan diyakini hanya sebagai kecerdasan intelektual
yang bersifat kognitif. Satu-satunya instrumen untuk mengukur kecerdasan adalah nilai-nilai
akademik yang tinggi.

Seiring perjalanan waktu, teori-teori tentang kecerdasan pun mulai bermunculan.

Hingga seorang psikolog dari Harvard Graduate School of Education, Prof. Howard Gardner,
memperkenalkan sebuah teori kecerdasan yang dikenal sebagai teori kecerdasan majemuk
multiple intelligence theory.

Menurut teori ini, manusia setidaknya memiliki sembilan jenis kecerdasan, yaitu
kecerdasan verbal-linguistik, kecerdasan matematis-logis, kecerdasan visual-spasial,
kecerdasan kinestetik-jasmani, kecerdasan musikal, kecerdasan interpersonal, kecerdasan
intrapersonal, kecerdasan naturalis dan kecerdasan eksistensialis. Berdasarkan teori
kecerdasan majemuk ini, semua orang diakui sebagai cerdas. Sebab, setiap orang pasti
memiliki keunggulan di beberapa atau salah satu bidang kecerdasan. Tidak mungkin ada
orang yang memiliki kecerdasan yang unggul atau menonjol di delapan bidang kecerdasan
tersebut. Sebaliknya, mustahil pula ada orang yang sama sekali tidak memiliki kecerdasan
yang menonjol di antara delapan jenis kecerdasan tersebut.

1
 Ada lagi satu jenis kecerdasan yang belum tercakup ke dalam kecerdasan majemuk
dari Prof. Howard Gardner, yang saat ini terus dikaji dan diyakini memiliki manfaat yang
besar bagi kehidupan seseorang yang terus berupaya mengembangkan jenis kecerdasan ini
dalam dirinya. Itulah kecerdasan spiritual (spiritual quotient/SQ). Kecerdasan ini pertama kali
dikembangkan oleh Danah Zohar dan Ian Marshal. Menurutnya SQ ini merupakan
kecerdasan yang untuk menghadapi dan memecahkan masalah makna dan nilai,
menempatkan prilaku dan hidup manusia dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya;
menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang bermakna dibandingkan dengan yang lain.

Kecerdasan spiritual pada diri seseorang ditandai dengan adanya kesadaran untuk
menggunakan pengalaman yang dimilikinya sebagai bentuk aplikasi makna dan nilai.

B. Masalah

Masalah yang diangkat dalam jurnal ini adalah implikasi dari kecerdasan spiritual
terhadap kualitas hidup dengan memperhatikan usia dan jenis kelamin yang diteliti.
Memperbandingkan kualitas hidup sesorang laki-laki dengan perempuan pada tingkat
usianya. Kemudian hasil dari perbandingan itu memberikan implikasi terhadap kualitas
hidup.

Ada dua permasalahan dalam jurnal ini. Pertama, menganalisis dan mengeksplorasi
jika kualitas hidup dapat ditingkatkan dengan meningkatkan SQ, dan kedua kesenjangan
pengetahuan dalam bidang ini di organisasi pemerintah. Apakah SQ yang positif akan
berhubungan dengan kualitas hidup.

C. Metodologi

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan instrumen penelitian

menggunakan pembagian kuesioner kepada 303 peserta di lingkup petugas pemerintah.

D. Hasil

Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini adalah ada 3 temuan:

1. SQ dan Usia: Tidak semua, tapi dalam banyak kasus, ditemukan bahwa petugas pada
usia yang lebih tua memiliki SQ relatif lebih tinggi dari kelompok usia yang lebih

2
 muda. Fakta ini juga telah dibuktikan oleh Wigglesworth, Cindy (2012). Fakta ini
relevan dengan usia yang lebih tua karena SQ itu terbentuk karena pekerjaan dan
kerasnya hidup. Petugas pada kelompok usia yang lebih tua mampu mengembangkan
EQ positif yang mendukung pengembangan SQ.

2. Perbandingan jenis kelamin: SQ untuk laki-laki sedikit lebih tinggi karena

pengalamannya dalam pekerjaannya yang keras. Keadaan misalnya kehilangan dan
kerugian membawa manusia kepada kekuatan yang tinggi untuk mengendalikan
dirinya.

3. SQ dan kualitas hidup. Kualitas hidup yang tinggi dapat dilihat dari orang yang
memiliki SQ yang tinggi pula. Petugas dengan SQ yang tinggi melihat kehidupannya
dalam perspektif yang luas. Bukan saja berkaitan dengan kenyamanan fisik saja.
Mereka berhubungan dengan semua orang dari pengalaman masing-masing, baik saat
yang menyenangkan maupun saat sulit.

E. Kesimpulan

Jadi kesimpulan yang bisa dipetik dari jurnal ini adalah bahwa kita adalah makhluk
spiritual yang diciptakan Tuhan sepatutnya tahu bahwa kehidupan ini adalah karunia terbesar
yang diberikan kepada kita. Dengan berpikir seperti itu, itu tandanya kita sudah menjadi
makhluk spiritual yang tentu saja akan berimplikasi terhadap kualitas hidup kita.

F. Komentar

1. Kelebihan

Dengan melakukan perbandingan antara pria dan wanita, usia tua dan muda, sehingga
hasil yang didapatkan lebih akurat tentang kualitas hidup dari masing-masing petugas
pemerintah tersebut. Tidak hanya mendeskripsikan secara umum dari petugas
pemerintah tersebut.

2. Kekurangan

3
Penelitian ini hanya terfokus kepada petugas pemerintah yang memiliki SQ yang
positif. Tidak mengungkapkan dengan jelas petugas yang tidak memiliki SQ,
bagaimana keadaan dirinya dengan pekerjaannya. Apakah pekerjaannya lancar hanya
mengandalkan IQ saja ataukah EQ saja. Seharusnya penelitian itu meneliti juga
tentang itu agar memberikan hasil yang bisa diperbandingkan.