Anda di halaman 1dari 2

BAB II

DASAR TEORI

2.1 Definisi

Misalkan S bagian dari permukaan z=f(x,y) dimana (x,y) berada dalam D pada
bidang XY. Jika f mempunyai turunan parsial orde pertama yang kontinu dan
g(x,y,z) = g(x,y,f(x,y)) kontinu pada D, maka Integral Permukaan dari g(x,y,z)
pada S adalah:

g ( x , y , z ) dS= g ( x , y , f ( x , y ) ) f 2x + f 2y +1 dA
S D

Dimana dS adalah elemen diferensial luas permukaan dan D adalah proyeksi S


terhadap bidang XY

2.2 Aplikasi

2.2.1 Muatan Permukaan

Misalkan (x,y) merupakan densitas muatan permukaan. Maka jumlah total


muatan yang terdistribusi sepanjang permukaan S yang mengonduksi dapat
dinyatakan dengan persmaan

Q= ( x , y ) dS
S

2.2.2 Teorema Divergensi Gauss

Misalkan F = Mi + Nj + Pk adalah medan vektor sedemikian rupa sehingga M, N


dan P mempunyai turunan-turunan parsial orde pertama yang kontinu pada
benda padat S yang mempunyai batas S . Jika n melambangkan n normal

satuan luat yang tegak lurus terhadap S , maka


Fluks F= F n dS= F dV
S S

2.2.3 Menghitung Momen Inersia

Misalkan suatu kulit memiliki massa m, yang terdistribusi merata di seluruh


permukaan tipis S, dengan fungsi kerapatan (x,y,z).

Koordinat dari pusat massa kulit tersebut ditentukan dengan persamaan :

M yz M M
x c= , y c = xz , z c = xy
m m m

dan

Momen inersia pada sumbu x, y, dan z adalah berturut-turut sebagai berikut :

Momen inersia dari suatu shell (permukaan) pada bidang xy, yz, dn xz adalah
berturut-turut sebagai berikut :

Anda mungkin juga menyukai