NEONATUS
DENGAN HYPOGLIKEMI SIMPTOMATIS
A. Pengertian
Hipoglikemi adalah suatu keadaan, dimana kadar gula darah plasma puasa kurang
dari 50 mg/%.
Populasi yang memiliki resiko tinggi mengalami hipoglikemi adalah:
- Diabetes melitus
- Parenteral nutrition
- Sepsis
- Enteral feeding
- Corticosteroid therapi
- Luka bakar
- Kanker pankreas
- Penyakit Addisons
- Penyakit hati
cadangan glikogen.
B. Patofiologi
Sepsis Hipermetabolisme
Intra uterin
H
Diabetes melitus pada orang tua/ keluarga IP
malnutrisi
O
Pemakaian parenteral nutrition
Kadar G
glukaos L
Enteral feeding
a darah
I
K
kurang
Pemakaian Corticosteroid therapi E
Disf M
Ibu yang memakai atau ketergantungan narkotika I
ung
Kanker pada keluarga si
pan
C. Fokus Pengkajian
2. Riwayat :
- ANC
- Perinatal
- Post natal
- Imunisasi
- Sepsis
- Enteral feeding
- Kanker
3. Data fokus
Data Subyektif:
- Nyeri kepala
- Sering menguap
- Irritabel
Data obyektif:
- Parestisia pada bibir dan jari, gelisah, gugup, tremor, kejang, kaku,
Rencana tindakan:
- Monitor kesadaran
Rencana tindakan:
- Pastikan setiap benda yang dipakai kontak dengan bayi dalam keadaan
- Cegah kontak dengan petugas atau pihak lain yang menderita infeksi
saluran nafas.
pengeluaran keringat
- Lakukan fisiotherapi
- Ganti pakaian bayi secara teratur dan atau jika kotor dan basah.
TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN
A. Identitas
Klien
Penanggungjawab:
Nama : Sd. It
Umur : 30 th 25 th
B. Keluhan utama:
Bayi lemah .
C. Riwayat Penyakit:
By St anak pertama pasangan S.D dan IT yang lahir pada umur kehamilan 42
minggu, yakni tanggal 17/4 2001 lewat operasi SC, setelah sebelumnya gagal
dilakukan Oxitocin Drip dan Forcep. BB lahir 3700 gr, PB : 51 cm, LK: 33 cm
Tinggi badan Ibu 147 cm. Status imunisasi TT pada ibu lengkap. Ibu tidak
pernah sakit selama hamil. Ibu tidak pernah meminum jamu atau obat bebas
lainnya selama hamil. Sebelum persalinan, ibu mengeluh keluar ketuban sejak
seminggu yang lalu dan pada saat persalinan ketuban tampak keruh kehijauan
tetapi tidak bau. Kondisi bayi sesaat setelah persalinan sebagai berikut:
- Keadaan umum : gerak tangis cukup
- THT : normal
- Dada : Normal
femoralis +/+
- Jitteres :-
- Kejang :-
- Cyanosis :-
- Keringat dingin :-
- Bak : + jernih
Neonatus
DL :
UL :
- Leuko : + ( Normal -)
- Segmen : + 3 (Normal -)
- Silinder : + 2 (Normal -)
- Kristal :- (Normal -)
GDA : 20 gr/%
Glukostik : 20 gr/%
- Riwayat orang tua maupun keluarga dari kedua orang tua yang menderita
DM disangkal.
sebagai berikut:
- ASI 12 X 20 cc/speen
- Solucortef : 3 X 5 mg IV
- Pembritin : 2 X 15 mg Im
- O2 : 1-2 lt / mnt
- Termoregulasi
D.Data Biopsikososialspiritual:
1. Keadaan Umum :
Kesadaran baik, bayi tampak lemah, kulit pucat, tangis lemah, tanda-
2. Sistem respirasi:
4. Sistem Sirkulasi:
Akral hangat, kulit pink pale, kapillari refill normal, Ukuran dan posisi
5. Neurologis:
Tidak tampak adanya paralise baik pada ektremitas maupun wajah. Ovula
simetris, lidah simetris. Tremor (-), Jeterry (-), kejang (-). Reflek moro
(+), reflek menggenggam (+), reflek menghisap (+). Babinski (-), kaku
6. Gastrointestinal:
muntah (-), hepar (N), bab 10 X/hari warna kehijauan dan berlendir,
7. Perkemihan:
Tanda hernia (-), paricocel (-), bak normal warna kuning jernih, frekwensi
8. Reproduksi:
Bayi laki-laki, ginekomasti (+),penis normal, skrotum agak padat dan
kemerahan.
9. Muskulo skeletal
10. Endokrine:
o
Suhu tubuh 36,8 C, Gula darah acak hasil lab 48 mg/% dan hasil
11. Integumen
Kulit pink pale, cyanosis (-), ikterus (-), turgor baik, erytema (-),
petechie (-) kulit pada ektremitas bawah tampak kering dan terkelupas,
tampak lecet dan kemerahan pada kulit sekitas anus dan skrotum, tampak
nodul kemerahan didaerah sakrum dan femur. Leher bersih dan tidak
ditemukan kelainan. Kulit tangan dan kaki normal. Bentuk dan ukuran
12. Sosial
Kedua orang tua sering menanyakan keadaan anaknya dan meminta agar
segera bisa diajak pulang. Ibu ingin menyusui anaknya. Keluarga sangat
E. Data penunjang:
Laboratorium :
- GDA : 48 mg/%
- CRP : (-)
- HB : 11,9 g/%
- Leuko : 17.900
- Silinder (+)
- Segmen (+)
- Leuko (+)
- Kristal (-)
Therapi:
- Dex 15 % 287 cc/24 jam IV - ASI 12 X 27 cc/speen
- Solucortef : 3 X 5 mg IV - Pembritin : 2 X 15 mg Im
sedang.
Banyaknya port the
S : 36,8 o
C, N : 136 Asepsis tidak baik
X/mnt, R : 74 X/mnt.
dan femur
2. Data subyektif:
- Kejang (-) Faktor genetik (hiperinsulinisme) Potensial
- GDA : 48 mg/
- Jetere : (-)
- Keringat dingin
- Gemetar (-)
ASI/susu : 12
- Minum kuat
lemah
- Silocotef 3 X
12 iu
Fungsi meningkatkan uptake
GI tract
Hipoglikemi
3 Data subyektif:
- Sisa/Endapan susu yang tidak Personal
- Moniliasis kurang
jam
4. Subyektif:
memakai banyak
selang.
III. DIAGNOSE KEPERAWATAN
3. Kandidiasis s.d kurangnya personal higiene pada mulut dan anus ditandai
terjadi selama 3 hari tangan sebelum dan setelah infeksi dari dan ke tubuh
sekunder infeksi skunder - Pastikan setiap benda yang dipakai - Menghindari invasi dan cross
s.e dengan kriteria: kontak dengan bayi dalam keadaan infeksi dari linen yang
imunitas 36,5-37,5 - Cegah kontak dengan petugas atau - Infeksi saluran nafas dapat
tubuh - CRP (-) pihak lain yang menderita infeksi menular dengan cepat kepada
bayi - Minum saluran nafas. neonatus karena imunitas
Salmonela.
pemeriksaan darah
kadar gula hipoglikemi: pucat, keringat dingin, kulit yang merangsang saraf otonom
yang irreversibel.
- Untuk memenuhi
- Hipotermi, stress,
hipoglikemi.
- Untuk mengetahui
- Hipotermi,
memperparah kondisi
hipoglikemi.
- Untuk memenuhi
pemberian Dex 15 % IV 10
tts/menit
Kandidiasi Setelah dirawat - Bersihkan mulut dengan - Bersihnya endapan
s s.d selama 3 hari : defers basah setelah minum susu/asi akan mencegah
- Mico-Z sebagai
imunoglobulin untuk
V. TINDAKAN KEPERAWATAN
GGAL/JAM
Potensial Selasa 24
infeksi
sekunder s.e 07.00 - Observasi kebersihan dan pakaian bayi - Popok dan
- Popok dan
12.00 - Berikan antibiotik sebagai profolaksis alas kering.
- Popok dan
Rabu, 25/4 alas kering.
2001
alas kering.
- Feces warna
hijau konsistensi
07.30 - Observasi kebersihan dan pakaian bayi encer berlendir.
tetap kering.
- Popok dan
15 mg - Kompres
terpasang
Pemberian
hijau konsistensi
07.30 - Observasi kebersihan dan pakaian bayi encer berlendir.
tetap kering. -
10.00 - Observasi KU
- Popok dan
alas kering.
- Bab
12.00 Kolaborasi pemberian antibiotik untuk berlendir, S : 38 o
C,
Pembritin 3 X 15 mg.
Cloramfenikol 3 X 15 mg
13.30 - Ganti pakaian bayi
o
S : 38,9 C, Nadi 148
berlendir, bayi
Segera pindahkan ke
Ruang Isolasi I
- Kompres
terpasang
Potensial Selasa 24
komplikasi
% - RR : 60
X/mnt
- Kesadaran
kompos mentis.
08.00 - Infus
peroral 27 cc
- Minum kuat
Rabu, 25/4
2001 Menimbang BB
% tanda fisik
hipoglikemi (-)
07.30 - RR : 78
X/mnt
10.00 - Pemberian ASI/Formula manis - Kesadaran
personde 27 cc lancar.
14.00 - Pemberian ASI/Formula manis - Retensi 6
personde 27 cc cc
- Retensi 3
07.00 cc
07.30
- Memonitor kesadaran
% - GDA 70-110
10.00
gr/% tanda-
tanda fisik
- Pemberian ASI/Formula manis
hipoglikemi (-)
12.00 peroral 27 cc
- RR : 70
- Pemberian ASI/Formula manis
X/mnt
14.00 peroral 27 cc
- Kesadaran
- Pemberian ASI/Formula manis
kompos mentis.
peroral 27 cc
- Infus
- Pemberian ASI/Formula manis
lancar.
peroral 27 cc
- Minum kuat
- Minum kuat[
- Minum
kuat
- Minum kuat
DX HARI/TANGG
JAM
Kandidiasis Selasa
- Pakaian
kering
Rabu,25/4/ - Pakaian
2001 kering.
08.00 - Mulut
pantat
alergi (-)
pantat - Pakaian
- Mulut
bersih
- Reaksi
alergi (-)
- Reaksi
alergi (-)
- Reaksi
alergi (-)
- Pakaian
kering
- Pakaian
kering
- Pakaian
kering.
- Mulut
bersih
- Pakaian
bersih
JAM
Kecemasan Selasa,
kurangnya
-Orang tua mengerti
informasi 11.00 - Memberikan penjelasan tentang
anaknya. bayi.
perawatan bayi.
Rabu, 25/4
DX HARI/TGL SOAP
JAM
1. Potensial Jumat, 27 April S:-
ditambah kolaborasi:
- Meronem Injeksi : 3 X 38 mg IV
selulitis
DL dan CRP.
darah 36 ( N : 10-20)
dengan adanya
moniliasis dan
kandidiasis.
4.Kecemasan Jumat, 27 April S : Keluarga dapat mengerti sepenuhnya
A : Masalah teratasi
P:-
DAFTAR PUSTAKA