FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
1. Identitas Klien
Nama :Bu Q.................................. No. RM : 008138.............
Usia :71 ........ tahun Tgl. Masuk : 08:30................
Jenis kelamin :Perempuan ....................... Tgl. Pengkajian : 18 Maret 2013. .
Alamat :.......................................... Sumber informasi : Keluarga &
Rekam Medis
Status pernikahan :Janda................................ Agama : Islam ...............
Suku :Jawa.................................. Pendidikan :..........................
Pekerjaan :.......................................... Dx.Medis : IMA (Infark
Miokad Akut)
3. Data Obyektif
Airway
Normal. Tidak ada sumbatan jalan nafas ............................................................................
Breathing
Normal, tidak tampak adanya otot bantu pernaasan
Circulation
Vena jugularis (-), Pitting edema (-),
Disability
GCS = 4,5,6
Pupil = isokor
Full set of vital sign
Tekanan darah :120/ 80 mmHg
Suhu :oC
Nadi :80 x/menit
RR : 20 x/menit
Five Intervention
Monitor Irama dan rate jantung : ditemukan hasil Q patologis ............................................
Pasang pulse oximetri : tidak dipasang pulse oximetri........................................................
Pasang kateter urine : dipasang kateter urine.....................................................................
Pasang NGT : tidak dipasang .............................................................................................
Pemeriksaan Lab : mengambil darah buat hasil lab ..........................................................
5. Terapi
Pemasangan cairan infuse dengan RL
Pemberian O2 dengan nasal canule dengan kecepatan 4 L
Pemasanga EKG
Pemasangan Kateter
Pemberian obat-obatan injeksi ranitidine IV 1 ampul,, aspilet 2 tab,
ANALISA DATA
Data Etiologi Masalah
keperawatan
DS = Riwayat HT & IMA Nyeri akut
klien mengatakan nyeri di
bagian perut, Iskemi miokardium
Do =
Palpasi abdomen nyeri Infark miokard
tekan dalam bagian perut
kanan bawah, kiri atas Aliran darah ke perut
dan kiri bawah, RR : 20
x/menit, TD120/ 80 Metabolism anaerob , pH sel
mmHg, Pola EKG: Q
Patologis, hasil lab
Produksi asam laktat
Kreatinin = 1,75 (N = 0,7-
1,4 mg/dl), respon
Memicu reseptor nyeri
nonverbal meringis
Riwayat hipertensi dan
Nyeri abdomen
IMA
DS: Riwayat IMA terdahulu Resiko
Keluarga klien penurunan
mengatakan kalau Fungsi ventrikel menurun (q patologis): perfusi
nenek tiba-tiba lemas. Daya kontraksi menurun jaringan
Sewaktu mau berangkat Perubahan daya kembang dan jantung
periksa laboratorium gerakan dinding ventrikel menurun
Curah secukupnya menurun
terakhir makan kemarin
malam, hanya 3 sendok
Beban kerja jantung meningkat
karena tidak nafsu
makan dan mual.
Kardiomegali
Keluarga klien
mengatakan ada riwayat
Menekan organ sekitar sehingga
IMA pada tahun 2010
mual
dan 2011, pernah Perubahan sirkulasi darah pada
mendapat obat digoxin jantung
dan dixantin.
Resiko penurunan perfusi jaringan jantung
DO:
Ditemukan hasil Q
patologis
Palpasi = pulsasi
(lemah)
Bunyi tambahan jantung
S3
DS: Faktor etiologi (aterosklerosis, trombosis) Intoleran
Keluarga klien aktivitas
mengatakan kalau Aliran darah ke jantung
nenek tiba-tiba lemas.
Oksigen dan nutrisi
DO: Jaringan miokard iskemik
Ditemukan hasil Q
patologis Nekrosis > 30 menit
Bunyi tambahan jantung
S3
Suplai dan kebutuhan oksigen ke jantung
tidak seimbang
Suplai oksigen ke miokard
Metabolisme anaerob
Timbunan asam laktat
Fatigue
Intoleran aktivitas
DIAGNOSA
1. Nyeri akut b.d agen cidera biologi (iskemi dan injury miokard)
2. Resiko penurunan perfusi jaringan jantung
3. Intoleran aktivitas b.d kelemahan umum
INTERVENSI
Nomer 1
Diagnosa
Nama Nyeri akut b.d agen cidera biologi (iskemi dan injury miokard)
Diagnosa
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam, klien sudah tidak
Tujuan tampak adanya nyeri
Nomer
2
Diagnosa
Nama
Resiko penurunan perfusi jaringan jantung
Diagnosa
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam, resiko penurunan
Tujuan
perfusi jaringan dapat diminimalkan.
Indikator Indikator Severe Substansial Moderate Mild NO
deviaton deviation deviation deviation deviation
from normal from normal from from normal from normal
range range normal range range
range
Perfusi jaringan: jantung
Hasil EKG 4
Severe Substantial Moderate Mild None
Mual 4
Cardiac care: acute
Mengevaluasi nyeri dada
Monitor ritme cadiac
Auskultasi bunyi jantung
Auskultasi bunyi paru untuk crakels dan suara tambahan lainnya
Montor input/output, urine output
Obtain 12-lead EKG
Monitor nilai elektrolit
Pemeriksaan x-ray
Monitor tekanan darah dan hemodinamik (CVP)
Intervensi Monitor keefektifan terapi oksigen
Nausea Management
Mengkaji nausea secara lengkap, seperti durasi, frekuensi, keparahan,
dan faktor presipitasi
dapatkan data diet sehari-harinya
mengajarkan teknik nonparmacologi seperti relaksasi, distraksi
memberikan keadaan yang nyaman agar pasien bisa istirahat dan
terbebas dari nausea
kolaborasi obat yang tepat dengan tenaga medis
Cardiac care
Mengkaji tingkat nyeri klien
Mengkaji kelainan pada jantung
Mengkaji bunyi normal atau abnormal pada jantung untuk mengetahu
kelainannya
Untuk mengetahui kondisi paru-paru
Untuk menentukan cairan klien untuk mencegah kelebihan ataupun
kekuranga cairan
Untuk mengetahui gambaran kondisi jantung
Untuk menentukan kebutuhan elektrolit klien
Rasional
Mengetahui kondisi jantung terdapat kelainan atau tidak
Mengetahui fungsi jantung dan sirkulasi jantung
Mengetahui apakah terapi yang diberikan memberikan efek terhadap
kondisi pasien
Nausea Managemen
Menentukan tindakan lebih lanjut
Mengetahui asupan klien dan menentukan tindakan selanjutnya
Untuk mengurangi mual yang dirasakan klien
Mengurangi rangsang mual yang dialami klien
Untuk mengurangi rasa mual kien
Nomer 3
Diagnosa
Nama
Intoleran aktivitas b.d kelemahan umum
Diagnosa
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x30 menit, pasien toleran
Tujuan
terhadap aktivitas dan level kelemahan menurun
Indikator 1 2 3 4 5
Toleran aktivitas
Hasil EKG 4
Level kelemahan
Keseimban 4
Indikator
gan
aktivitas
dan
istirahat
Activity therapy
Catat frekuensi jantung, irama dan perubahan TD selama dan sesudah
aktivitas
Menentukan kemauan pasien untuk meningkatkan frekuensi dalam
Intervensi
beraktivitas
Bantu pasien untuk fokus pada kegiatan yang dapat dilakukan
Bantu pasien untuk mengidentifikasi kegiatan yang senang dilakukan
Bantu pasien untuk membuat jadwal kegiatan sehari-hari
Buat lingkungan yang aman untuk pasien
Respon pasien terhadap aktivitas dapat mengindikasikan penurunan
oksigen miokard.
Mempermudah melakukan intervensi
Melakukan kegiatan sesuai kemampuan pasien
Rasional Dengan melakukan kegiatan yang disenangi, pasien merasa nyaman
melakukan kegiatan tersebut
Untuk monitoring kegiatan yang telah dilakukan
Lingkungan yang aman dapat membuat pasien lebih leluasa untuk
beraktivitas
O: pasien berbaring
dan ekspresi terlihat
datar
A: tujuan tercapai,
namun intervensi
terlaksana sebagian
P: ajarkan pasien
untuk menjaga
kadar glukosa darah
agar tidak terjadi
hipoglikemi dan
lemas
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
1. Identitas Klien
Nama : TN. BS............................. No. RM :..........................
Usia : 18 tahun Tgl. Masuk :18 Maret 2013
Jenis kelamin : Laki-laki........................... Tgl. Pengkajian : 18 Maret 2013
Alamat :-......................................... Sumber informasi : klien dan
keluarga
Status pernikahan : Belum menikah............... Agama :-.........................
Suku :-......................................... Pendidikan :-.........................
Pekerjaan :-.........................................
2. Data Subyektif
Keluhan utama MRS : Nyeri hebat akibat vulnus eksoriasi dan abrasio
Mekanisme Kejadian : Klien mengendarai motor tanpa menggunakan helm, kemudian
terjatuh dan langsung dilarikan ke IGD RST menggunakan mikrolet/angkutan umum pada
jam 09.10 WIB.
3. SAMPLE
Sign & Symptom
Klien kesakitan tampak mengeluh hingga tremor
Allergies
Tidak ada
Medication
Belum ada medikasi hingga dibawa ke IGD
Past medical history
Tidak ada
Last meal
Pagi 19-03-2013
Event before accident
Klien berkendara tidak menggunakan helm
Diagnosa Medis
Vulnus Eksoriasi
4. Data Obyektif
Airway
Ada perdarahan dari hidung ( rinorea )
Breathing
Pernapasan adekuat(+), penggunaan otot bantu pernafsan(-)
Circulation
Cirkulasi adekuat, CRT kembali dalam < 3 detik, vulnus eksoriasi pada pelipis mata kiri
bawah, bawah hidung, dagu, kedua siku, persendian jari punggung tangan, kedua lutut,
dan ibu jari kaki kanan, distensi vena jugularis(-).
Disability
Tidak ada
Exposure / Environment
Klien mengalami luka abrasi akibat kecelakaan
Full set of vital sign
Tekanan darah : 150/100 mmHg
Suhu : 36.1 oC
Nadi : 88 x/menit
RR : 20 x/menit
Five Intervention
Monitor Irama dan rate jantung...............................................................................................
Pasang pulse oximetri :-
Pasang kateter urine :-
Pasang NGT :-
Pemeriksaan Lab :-
Give Comfort
Perawatan luka pada seluruh vulnus abrasion, lingkungan nyaman,pemberian selimut
kepada pasien Memberikan penguatan kepada pasien dengan menggunakan sentuhan
dan teknik nafas dalam.
Head to toe examination
ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI MK
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik
2. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan faktor mekanik (kecelakaan lalu lintas)
3. Resiko infeksi berhubungan dengan hilangnya barrier kulit
INTERVENSI
1. Nyeri berhubungan dengan agen cedera fisik
Tujuan: setelah dilakukan tindakan selama 1x24 jam nyeri pasien terkontrol
kriteria hasil: ekspresi nyeri (meringis) berkurang dari sedang (3) menjadi tidak sama
sekali (5), pasien mengatakan nyeri terkontrol dari yang tidak dilakukan menjadi
dilakukan, tanda-tanda vital klien mengalami perbaikan dari moderate (3) ke normal (5).
Intervensi Rasional
Kaji nyeri (lokasi, durasi, frekuensi, quality, Pengkajian terhadap kondisi dan karakteristik
faktor keparahan) nyeri berguna untuk menentukan jenis
intervensi yang diberikan
Kaji penyebab nyeri Nyeri dapat diatasi dengan mengatasi
penyebab nyeri
Kaji ekspresi nonverbal nyeri Ekspresi nonverbal menandakan adanya
nyeri
Ajarkan penggunaan teknik Teknik nonfarmakologis berguna untuk
nonfarmakologis untuk mengontrol nyeri pangontrolan diri pasien terhadap nyeri
(nafas dalam, distraksi)
Kolaborasi pemberian anti nyeri Anti nyeri perlu segera diberikan untuk segera
menurunkan nyeri
Monitor kepuasan pasien terhadap Monitor kepuasan pasien terhadap tindakan
intervensi yang telah dilakukan (ekspresi yang dilakukan menentukan tingkat
nonverbal, pernyataan verbal, tanda-tanda keberhasilan intervensi.
vital)
2. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan faktor mekanik (kecelakaan lalu lintas)
Tujuan: dengan diberikan asuhan keperawatan selama 2x15 menit dilakukan
perawatan luka untuk membersihkan dan memperbaiki keadaan kulit yang mengalami
abrasi.
Analisa: Faktor mekanik(kecelakaan lalu lintas)
Kriteria hasil:
Kerusakan kulit bagian epidermis diperbaiki
Luka dari kecelakaan tampak kemerahan
Luka dari kecelakan sudah bersih
Luka dari kecelakaan diberikan NS
Intervensi Rasional
Kaji/catat ukuran, warna, kedalaman luka Memberikan informasi dasar tentang
perhatikan jaringan-jaringan kulit yang kebutuhan dalam melakukan
rusak(abrasi, excoratio) pengobatan/skin dressing
Bersihkan daerah-daerah yang mengalami Kulit yang bersih dan kering tidak akan
luka-luka abrasi dengan menggunakan mengurangi resiko infeksi
Normasalin/ringer laktat
Kolaborasi dengan dokter pemberian Mengurangi resiko dari agens luar (infeksi)
antibiotik topical (gentamisin)
DAFTAR PUSTAKA
1. Buluchek, Gloria M, et al. 2007. Nursing Intervention Classification. Fifthy edition.
Iowa: Mosby Elseiver
2. Moorhead, Sue, et al. 2008. Nursing Outcomes Classification. Fourth edition.
Missouri: Mosby Elseiver
3. NANDA. 2012. Diagnosis Keperawatan Definisi dan klasifikasi 2012-2014. EGC:
Jakarta
4. Smeltzer C.S & Bare Brenda. 2003. Brunner & Suddarth Keperawatan Medikal
Bedah edisi 8 volume 2.EGC: Jakarta
LAPORAN KASUS
CLINICAL STUDY II
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN
INFARK MIOKARD AKUT DAN VULNUS
Oleh:
KELOMPOK 8 CS 2