Anda di halaman 1dari 17

MENGAPA KITA PERLU MEMAHAMI

SCALING UP NUTRITION (SUN)

OLEH: PROF. (EM) SOEKIRMAN

November 25, 2014 Jo g jak ar t a, N ove mbe r 2014

1
Soekirman Kongres PERSAGI Jogya
APA SCALING UP NUTRITION
ITU ?
Atas desakan sejak 2008 dari 100 organisasi masyarakat, profesi,
pemerintahan berbagai negara, termasuk organisasi2 PBB, pada
September 2010 PBB mendeklarasikan adanya program global utk
mempercepat penurunan pravalensi masalah kurang gizi, terutama
Stunting di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
Suatu program gizi global yang berupaya mengatasi semua faktor
langsung dan tidak langsung penyebab Stunting.
Suatu program gizi global yang tidak hanya melibatkan pemerintah
tetapi juga swasta dan masyarakat, termasuk perguruan tinggi,
secara internasional, regional, nasional dan daerah.
Suatu program gizi global yang didasarkan data ilmiah Lancet
2008 dan 2013 (evidence based) yang a.l. memperkenalkan best
practices dalam menangani Stunting melalui 1000 Hari Pertama
Kehidupan (HPK) dengan pendekatan intervensi spesifik dan
intervensi sensitif.
November 25, 2014

2
Soekirman Kongres PERSAGI Jogya

ANAK PENDEK DUNIA (MERAH)


178 Million Children Under 5 Suffer from Stunting

Prevalence of
Stunting

PAPER 1
Source : The Lancet Maternal and Child Undernutrition Series (2008)
Prevalence of Stunting in Indonesia
by Province (Riskesdas 2010)

Laut Sulawesi

Laut Jawa Laut Banda

Lautan Hindia Laut Arafuru


Laut Timor

Indonesia: 35,6 %
0 200 400 km < 20 % (0 province) 30-39,9 % (18 province)
0 200 400 mm
November 25, 2014 20-29,9 % (8 province) 40 % (7 province)

4
Soekirman Kongres PERSAGI Jogya
ANAK PENDEK / STUNTING
USIA SAMA TINGGI BEDA
37% = 1 DARI 3 ANAK - PENDEK

Foto: HKI (2014)


Foto: Anak kelas 4 di Sulsel

November 25, 2014

5
Soekirman Kongres PERSAGI Jogya
ANAK PENDEK KURANG GIZI TERSEMBUNYI

Pertumbuhan
yg Hilang

Gangguan
NORMAL
Pertumbuhan

STUNTED < - 2SD


(Hitam)

INDONESIA

Sumber: R. Uauy, SEA Change, Singapore 2013


Beban Ganda Masalah Gizi
Mengancam Negara Berkembang:
Stunting berisiko Obes/ Penyakit
Metabolisme: Jantung, Diabetes,
Hipertensi, Stroke, Kanker

November 25, 2014

7
Soekirman Kongres PERSAGI Jogya
SUN BERUPAYA MEMPERKECIL DAMPAK
STUNTING DAN MENCEGAH NCD

Stunting is the result of inadequate nutrition in early


life (1000 HPK) and has severe consequences that
last a lifetime.
Stunting prevent individuals to achieving their
potential physically, intellectually and economically.
Stunting affects not only individuals, but also the
entire societies to which they belong.
High risk NCD (Non Communicable Diseases)
Stunting requires that the right to adequate nutrition
should be recognized as a Human Right.

(Martin Bloem. Preventing Stunting: Why it Matters, What it Takes. In:


Rood to Good Nutrition a Global Perspective. Basel: Karger 2013)

November 25, 2014

8
Soekirman Kongres PERSAGI Jogya
MENGAPA SUN ?
1. Karena masalah Kekurangan Gizi yang belum dapat
dituntaskan di banyak negara berkembang: anak
pendek, kurus, anemi dan KVA.
2. Muncul Masalah Gizi baru: Beban Ganda Masalah Gizi
kurang gizi (kurus, pendek) sekaligus kelebihan gizi
(gemuk/obes).
3. Lancet 2008/2013: meta-analisis mengungkap
kompleksitas faktor penyebab anak pendek dan upaya
mengatasi/mencegahnya Intervensi Spesifik dan
Intervensi Sensitif.
4. Sasaran global WHO 2013: menurunkan 40% prevalensi
Stuting dan menghentikan kenaikan prevalensi anak
gemuk.
November 25, 2014

9
Soekirman Kongres PERSAGI Jogya
MENGAPA SUN ?
5. MDGs 2000-2015 dg 8 goal-nya, mengabaikan aspek gizi
(World Bank 2006) tdk ada goal spesifik gizi - hanya
implisit pada goal ke-1: Kemiskinan dan Kelaparan.
6. Rekomendasi para Ekonom Dunia di Copenhagen 2008,
2012 - (Copenhagen Consensus) investasi di bidang
gizi perlu mendapat prioritas dalam pembangunan
bangsa - One of the most compelling investment is to
get nutrients to the worlds undernourished. High
economic returns, high impact on economic growth
and poverty reduction.
7. SUN adalah upaya dunia untuk mempercepat penang-
gulangan masalah anak pendek secara menyeluruh
(spesifik & sensitif) langsung di bawah koordinasi
SekJen PBB.

10
November 25, 2014
Soekirman Kongres PERSAGI Jogya
LINTAS SEKTOR-MULTI
DISIPLIN
INTERVENSI SPESIFIK INTERVENSI SENSITIF
(KESEHATAN) (NON KESEHATAN)

BAYI BARU LAHIR KELUARGA/IBU


BUMIL
Inisiasi ASI Peningkatan
Pemeriksaan Teratur
Neonatal suppl vitamin A Pendapatan
Kehamilan
supplementation
Suplemen Gizi Delayed cord clamping
(a.l. dg BLT Bersyarat)
Seimbang Pendidikan Gizi Ibu
Suplemen Iodium BAYI SAMPAI 2 THN Pendidikan Umum Ibu
Obat cacing Pemantauan Ketahanan Pangan
Pencegahan Malaria Pertumbuhan BB-TB Kebersihan/Sanitasi
di daerah endemik di Posyandu Dll Lingkungan
malaria, a.l. kelambu ASI Eksklusif Air Bersih
MPASI Bergizi Seimbang Dll yg meningkatan
dg insektisida Obat Cacing kesejahtaan keluarga
Supp Gizi Mikro/Taburia Seleksi /Penyiapan
Perawatan Pengasuhan
Anak dg benar
Calon Pengatin

11
November 25, 2014
Soekirman Kongres PERSAGI Jogya
KUNCI PENCEGAHAN
ANAK PENDEK

12
November 25, 2014
Soekirman Kongres PERSAGI Jogya
MELINDUNGI REMAJA PEREMPUAN CATIN
SAMPAI
1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN

2 Tahun

13
November 25, 2014
Soekirman Kongres PERSAGI Jogya
APA MANFAAT SUN UNTUK INDONESIA

SUN bukan barang baru sama sekali bagi gizi


Indonesia.
SUN reviving (menghidupkan) program gizi 1960-1990
UPGK - posyandu - deteksi dini - pendidikan gizi
masyarakat yang lintas-sektor.
SUN repositioning (dikembalikan) sebagai bagian
pembangunan nasional (REPELITA) mulai 2014
masuk RPJMN dg Perpres 42/2013 Gerakan Nasional
Percepatan Perbaikan Gizi dg fokus pada 1000 HPK.
SUN updating data, teori, best practices program gizi:
Copenhagen Consensus nutrition investment 2018,
2014, Lancet 2018, 2013, intervensi spesifik dan
sensitif.

14
November 25, 2014
Soekirman Kongres PERSAGI Jogya
SUN MEMERLUKAN UPDATE
PENGETAHUAN KITA
Dari Copenhagen Consensus (ekonomi), Lancet
(epidemiologi), Riskesdas dll. Kita belajar bahwa:
Masalah gizi serius bukan GIZI BURUK, tetapi ANAK
KURUS DAN ANAK PENDEK
Fokus bukan lagi pada BALITA TAPI
PADA REMAJA CATIN & 1000 HPK
Beban ganda masalah gizi: kurus dan gemuk
dan dampak negatifnya.

15
November 25, 2014
Soekirman Kongres PERSAGI Jogya
UPDATING PENGETAHUAN

Angka kematian akibat infeksi (diare, ISPA) makin


berkurang, bergeser ke akibat penyakit tidak menular
(penyakit jantung, diabetes, hipertensi, stroke, kanker)
Intervensi spesifik dan intervensi sensitif
Teknis advokasi, edukasi dan komunikasi yg efektif
untuk menjalin kerja-sama dan keterpaduan lintas sektor
Pemahaman makna gizi seimbang bukan hanya 13 atau
berapa belas pesannya, tetapi prinsip/pilarnya:
1. Pangan: aneka ragam sesuai kebutuhan gizi, kebersihan
dan keamanan;
2. Pola hidup: aktif bergerak dan olahraga, serta pantau BB
normal (perkenalkan BMI/IMT)

16
November 25, 2014
Soekirman Kongres PERSAGI Jogya
TERIMA KASIH

17
November 25, 2014
Soekirman Kongres PERSAGI Jogya

Anda mungkin juga menyukai