Latar Belakang
pembuatan keripik pisang sangat mudah dan menggunakan peralatan bantu yang
sederhana. Mula-mula pisang diiris tipis dengan ketebalan kurang lebih 2 mm.
dan irisan pisang tersebut ditiriskan sejenak untuk menurunkan kadar airnya
sehingga siap untuk digoreng. Setelah masak, gorengan kripik pisang ini diangkat
tambahan seperti air gula merah. Setelah dingin, keripik pisang dikemas dalam
Kualitas keripik pisang ditentukan oleh tiga faktor utama yaitu rasa dan
kerenyahan serta bentuk irisan yang tidak pecah / rusak. Cara mengiris pisang
merupakan salah satu kendala utama dalam menghasilkan keripik pisang yang
dengan menggunakan pisau untuk mengiris pisang, sehingga hasil irisan tidak
optimal. Disamping itu, ada beberapa home industry yang menggunakan pisau
yang diletakkan pada piringan berputar. Jika pisang masih panjang, proses
pengirisan dapat dilakukan dengan mudah. Akan tetapi jika pisang sudah pendek
(karena sudah diiris), maka irisan pisang yang dihasilkan banyak yang sobek.
Oleh karena itu, selain kurang higienis, ketebalan irisan pisang. Yang dihasilkan
keripik pisang. Untuk itu perlu dilakukan perancangan mesin pengiris pisang yang
1
2
Penggunaan alat dan mesin pertanian sudah sejak lama digunakan dan
besar dengan efisiensi sumber daya manusia, efisiensi waktu dan biaya yang lebih
hemat.
semua sektor. Tidak terkecuali sektor pertanian. Pertanian memiliki peranan yang
baik akan berdampak pada kualitas bahan yang buruk, harga jual yang rendah,
tersebut.
cara pemotongan. Tujuan dari pengiris adalah memperkecil ukuran bahan hingga
mata pisau, sedangkan efisiensi pengiris sangat dipengaruhi oleh sifat geometri
Alat pengiris pisang ini menggunakan mata ketam mesin yang dipasang
pada piringan yang berputar pada porosnya sebagai media untuk mengiris pisang
dengan ukuran ketebalan yang dapat diatur dengan mengatur jarak mata pisau
terhadap landasan piringannya. Pada alat ini penulis menggunakan motor listrik
pengiris agar berputar. Putaran silinder tersebut nantinya akan mengiris bahan.
Alat pengiris ini juga dilengkapi dengan hopper sebagai wadah masuknya bahan
sehingga bahan lebih mudah teriris dan tidak mudah terlontar keluar.
Tujuan Penelitian
Kegunaan Penelitian
1. Bagi penulis yaitu sebagai bahan untuk menyusun skripsi yang merupakan
Hipotesa Penelitan
yang dihasilkan.
TINJAUAN PUSTAKA
Pisang
Sejarah pisang
Pisang adalah tanaman buah berupa herba yang berasal dari kawasan di
Botani pisang
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledonae
Keluarga : Musaceae
Genus : Musa
dan kepok.
4
5
2011)
Pengolahan Makanan
menjadi bentuk lain untuk konsumsi oleh manusia atau hewan di rumah atau oleh
dan telah panen atau produk hewan yang disembelih dan penjual daging dan
dan tahan lama. Proses yang sama digunakan untuk membuat pakan hewan.
Contoh ekstrim pengolahan makanan meliputi penyiapan ikan fugu mati atau
olahan bahan jadi (final product) dan bahan setengah jadi (semifinal product).
Untuk bahan industri pangan dan non pangan secara garis besar dapat
Proses
Hasil Product
Pertanian
Operasi
Pengolahan
(Setyohadi, 2006).
ukuran bahan ini harus diperkecil. Operasi pengecilan ukuran ini dapat dibagi dua
kategori utama, tergantung kepada apakah bahan tersebut bahan cair atau bahan
proses penghancuran yang paling luas di dalam industri pangan barangkali adalah
ini dipergunakan juga untuk berbagai tujuan, seperti penggilingan jagung untuk
pengolahan lebih lanjut, seperti dalam penyiapan daging olahan (earle, 1969).
Baja tahan karat (stainless steel) mempunyai seratus lebih jenis yang
berbeda - beda. Akan tetapi, seluruh baja itu mempunyai satu sifat karena
kandungan kromium yang membuatnya tahan terhadap karat. Baja tahan karat
dapat dibagi ke dalam tiga kelompok dasar, yakni baja tahan karat berlapis ferit,
berlapis austenit, dan berlapis martensit. Baja tahan karat martensit mengandung
kekuatannya, tetapi tidak menambah kekerasan. Baja ini seringkali disebut besi
tahan karat dan digunakan khususnya untuk peralatan gas turbin dan pekerjaan
dekoratif. Apabila baja ini digunakan untuk alat-alat pemotong maka terlebih
dahulu ditemper atau disepuh pada temperatur sekitar 1800C, dan jika digunakan
untuk pegas terlebih dahulu ditemper pada temperatur sekitar 4500C (Amanto dan
Daryanto, 1999)
Elemen Mesin
Motor listrik
sumber arus listrik, yaitu motor listrik arus searah atau DC dan motor listrik arus
bolak-balik atau AC. Motor listrik AC yang kecil banyak dipakai pada peralatan
rumah tangga misalnya alat cukur, alat kecantikan, alat dapur, dan sebagainya.
penggiling jagung, dan alat-alat bengkel atau pabrik. Dasar utama yang
menyebabkan motor berputar ialah reaksi antar kutub magnet. Kutub yang senama
tolak-menolak dan kutub yang tak senama tarik-menarik. Reaksi medan magnet
listrik pada stator dan medan magnet penghantar yang dialiri arus listrik
(Hartanto, 1997).
Pada motor listrik tenaga listrik dirubah menjadi tenaga mekanik. Perubahan
ini dilakukan dengan merubah tenaga listrik menjadi magnet yang disebut sebagai
elektro magnit. Sebagaimana kita ketahui bahwa : kutub-kutub dari magnet yang
kita dapat memperoleh gerakan jika kita menempatkan sebuah magnet pada
sebuah poros yang dapat berputar, dan magnet yang lain pada suatu kedudukan
secara bersama-sama.
mengalami gangguan.
5. Ekonomis
7. Perawatan mudah : jika melindungi dari debu dan kotoran, motor hanya
8. Tenang : motor secara umum lebih tenang dari pada mesin yang di
jalankan.
3. Udara tidak ada yang diisap, juga tidak ada gas buang, karena itu tidak
mengubah putarannya
menjadi besar
3. Secara umum biaya listrik lebih tinggi dari harga bahan bakar minyak
10
Roda Gigi
Bila sebuah mesin mempunyai susunan yang kompak dan letak poros
roda gigi menghasilkan konstruksi yang lebih kokoh dan meniadakan sejumlah
besar gerakan yang hilang tak berguna. Prinsip kerja pasangan roda gigi yaitu
penyaluran atau pemindahan daya dari poros penggerak ke poros yang digerakkan
dihubungkan langsung antara roda gigi yang satu dengan roda gigi yang lain. Pada
sistem ini pun tidak mungkin terjadi slip karena masing-masing roda gigi saling
Dalam hal penggolongan roda gigi dibedakan atas tiga keadaan sesuai
dengan kedudukan yang diambil poros yang satu terhadap yang lain, yaitu:
Puli ( Pulley )
Pulley merupakan komponen mesin yang paling banyak dipakai untuk mesin
industri, mesin perkakas, maupun dalam bidang otomotif. Ada beberapa tipe
pulley yaitu:
11
1. Pulley tipe V
2. Pulley timming
Sudut alur dalam satu jenis pulley biasanya berbeda-beda. Semakin kecil
pulley maka semakin kecil/pendek area contact line, untuk itu agar daya
(Anonimous, 2009).
Pulley sabuk dibuat dari besi cor atau dari baja. Pulley kayu tidak banyak
lagi dijumpai. Untuk konstruksi ringan diterapkan pulley dari paduan aluminium.
Pulley sabuk baja terutama cocok untuk kecepatan sabuk yang tinggi (diatas 35
Gambar 3. Puli
Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan pulley V ini adalah besi
tuang kelabu. Alasan menggunakan besi tuang kelabu adalah tahan panas, tahan
korosi, mampu meredam getaran, mudah didapat dan murah harganya. Pola dibuat
pola pejal belahan dengan bahan dari kayu mahoni. Dan untuk pembuatan cetakan
12
menggunakan pasir silica dan water glass sebagai pengikat dengan proses CO2.
pengecoran akan terjadi perubahan bentuk akibat dari proses pembekuan logam
cair. Hal ini dapat diatasi dengan penambahan penyusutan dan penambahan
permesinan, sehingga didapatkan bentuk dimensi yang sesuai dengan yang kita
2) Tegangan puli biasanya lebih kecil sehingga lebar puli bisa dikurangi.
Jarak yang jauh antara dua poros sering tidak memungkinkan transmisi
langsung dengan pasangan roda gigi. Dalam demikian, cara transmisi putaran dan
daya lain yang dapat diterapkan adalah dengan menggunakan sebuah sabuk atau
rantai yang dibelitkan di sekeliling puli atau sproket pada poros. Jika pada suatu
N1 d p
= ( 1 )
n2 D p
puli adalah pada sumbu vertikal. Pada pemasangan ini akan terjadi getaran
Sabuk-V
baik putaran tersebut pada kecepatan putar yang sama maupun putarannya
pulley yang berbentuk V pula. Transmisi sabuk yang bekerja atas dasar gesekan
kantor dan alat-alat listrik. Kekurangan yang ada pada sabuk ini adalah terjadinya
slip antara sabuk dan pulley sehingga tidak dapat dipakai untuk putaran tetap atau
dibuat serong, supaya cocok dengan alur roda transmisi yang berbentuk V. kontak
gesekan yang terjadi antara sisi sabuk V dengan dinding alur menyebabkan
lebih kecil dari pada sabuk yang pipih. Dalam kerjanya, sabuk V mengalami
1. Bagian elastis yang tahan tegangan dan bagian yang tahan kompresi
2. Bagian yang membawa beban yang dibuat dari bahan tenunan dengan
atau semacamnya digunakan sebagai inti sabuk untuk membawa tarikan yang
koefisien gesek dan kekuatannya, harganya yang relatif murah membuat sabuk-V
- Tidak berisik
15
Dalam pekerjaan bengkel alat dan mesin, benda kerja yang akan dijadikan
dalam bentuk tertentu sehingga menjadi barang siap pakai dalam kehidupan
antara lain mesin bubut, mesin bor, mesin gergaji, mesin frais, mesin skrap, mesin
dengan jenis tenaga-tenaga yang lain karena dapat disesuaikan : motor dapat
pemasangan puli dilakukan secara tegak di mana letak pasangan puli adalah pada
sumbu vertikal. Pada pemasangan ini akan terjadi getaran pada bagian mekanisme
Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan pada bulan Februari sampai Maret
2012
las, baut dan mur, plat aluminium, support siku, plat siku, mata pisau, motor
listrik, bearing (bantalan), sabuk V (V belt), cat dan puli (pulley) dengan ukuran:
Adapun alat-alat yang digunakan adalah mesin las, mesin bubut, mesin
bor, mesin gerinda, mistar siku, jangka sorong, water pass, kunci pas dan ring,
gergaji besi, timbangan, ember, stopwatch, kalkulator, alat tulis, dan komputer.
Metode Penelitian
acak lengkap (RAL) non faktorial yang terdiri dari satu faktor yaitu diameter
d1 = 8 inci
d2 = 9 inci
d3 = 10 inci
16
17
Tc(n-1) 15
9 (n-1) 15
9n 9 15
n 2.67
n3
Pelaksanaan Penelitian
Komponen Alat
yaitu:
1. Kerangka Alat
terbuat dari besi siku. Alat ini mempunyai panjang 75 cm, tinggi 70 cm, dan
lebar 60 cm.
2. Piringan Pengiris
Piringan pengiris adalah komponen utama yang akan mengiris bahan. Pada alat
ini digunakan mata pisau pengiris yang diameter piringan pengiris 30 cm dan
tebal piringan sebesar 0,8 cm dengan sudut kemiringan mata pisau pengiris
lebih kurang 45o . Piringan pengiris ini berputar searah dengan arah putaran
motor listrik.
18
3. Motor Listrik
Motor listrik berguna sebagai sumber penggerak. Pada alat ini digunakan
4. Lubang Pemasukan
diiris pada piringan pengiris. Dimensi hopper , ukuran lubang bagian atas
dengan panjang 25 cm, lebar 20 cm, ukuran lubang bagian bawah dengan
panjang 20 cm, lebar 5,5 cm dan tinggi 15 cm.. Hopper ini terbuat dari bahan
alumunium.
5. Pengumpan
Pengumpan (Feeder) berguna untuk memasukkan bahan yang akan diiris pada
piringan pengiris. Bahan yang akan diiris yang turun dari hopper didorong
6. Saluran pengeluaran
Saluran pengeluaran ini berguna untuk menyalurkan bahan yang sudah diiris
Persiapan bahan
1. Disiapkan bahan yang akan diiris (dalam penelitian bahan yang diiris adalah
pisang).
3. Ditimbang bahan (pisang) yang akan diiris (dimana dalam penelitian berat
Prosedur Penelitian
BB
KA = ( 2 )
T
Keterangan:
Kriteria bahan yang tidak teriris yaitu bahan yang hancur, bahan dalam
rumus:
BTT
% Ptt = x 100 % ............................................................ ( 3 )
BA
Dimana:
Kriteria bahan yang tertinggal dalam alat adalah semua semua bahan maupun
hasil irisan yang tertinggal dalam: saluran pemasukan, ruang pengirisan, dan
BT
% Pt = x 100 % ............................................................ ( 4 )
BA
Dimana: