Oleh :
Kelompok :1
Shift : B2
Nama : 1. Fauziah Aliyah (A1) (240110140032)
2. M. Savero G. (B1) (240110140070)
3. Bintari Ayuningtyas (240110140079)
4. Maharani Listiafitri (240110140084)
5. Riska Frindona (240110140092)
6. M. Lugina Patria (240110140094)
7. Mizanul Hakam (240110140098)
8. Daffa Ammara P. (240110140101)
Hari dan Tanggal : Rabu, 11 Mei 2016
Asisten Praktikum : 1. Ricky Fibonacci
2. Juhadi Yusuf
3. Sidik Maulana
4. Niar Suwiarti S.
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah, sebagai berikut:
1 Mengetahui dan memahami cara memasang dan membongkar mesin 4 tak.
2 Mampu mengetahui komponen komponen yang terdapat pada mesin 4 tak.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.4 Gearbox
Pengertian gearbox dalam beberapa unit mesin memiliki sistem pemindah
tenaga yaitu gearbox yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga atau daya mesin
ke salah satu bagian mesin lainnya, sehingga unit tersebut dapat bergerak
menghasilkan sebuah pergerakan baik putaran maupun pergeseran. Gearbox
merupakan suatu alat khusus yang diperlukan untuk menyesuaikan daya atau torsi
(momen/daya) dari motor yang berputar, dan gearbox juga adalah alat pengubah
daya dari motor yang berputar menjadi tenaga yang lebih besar.
Fungsi gearbox adalah salah satu komponen utama motor yang disebut
sebagai sistem pemindah tenaga, transmisi berfungsi untuk memindahkan dan
mengubah tenaga dari motor yang berputar, yang digunakan untuk memutar
spindel mesin maupun melakukan gerakan feeding. Transmisi juga berfungsi
untuk mengatur kecepatan gerak dan torsi serta berbalik putaran, sehingga dapat
bergerak maju dan mundur.
Transmisi manual atau lebih dikenal dengan sebutan gearbox, mempunyai
beberapa fungsi antara lain :
1. Merubah momen puntir yang akan diteruskan ke spindel mesin.
2. Menyediakan rasio gigi yang sesuai dengan beban mesin.
3. Menghasilkan putaran mesin tanpa slip.
Prinsip kerja gearbox putaran dari motor diteruskan ke input shaft (poros
input) melalui hubungan antara clutch/ kopling, kemudian putaran diteruskan
ke main shaft (poros utama), torsi/ momen yang ada di main shaft diteruskan
ke spindel mesin, karena adanya perbedaan rasio dan bentuk dari gigi-gigi
tersebut sehingga rpm atau putaran spindel yang di keluarkan berbeda, tergantung
dari rpm yang di inginkan. Berikut penjelasan beberapa part yang terdapat dalam
gearbox.
a. Input shaft (poros input)
Input shaft adalah komponen yang menerima momen output dari unit kopling,
poros input juga befungsi untuk meneruskan putaran dari clutch kopling ke main
shaft (poros utama), sehingga putaran bisa di teruskan ke gear-gear. Input
shaft juga sebagai poros dudukan bearing dan piston ring, selain itu berfungsi
juga sebagai saluran oli untuk melumasi bagian dari pada inputshaft tersebut.
b. Gear shift housing (rumah lever pemindah rpm)
Gear shift housing adalah housing dari pada lever pemindah gigi yang
berfungsi untuk mengatur ketepatan perpindahan gigi, apabila gigi sudah
dipindahkan maka lever akan terkunci sehingga lever tidak bisa berpindah sendiri
pada saat spindel sedang berputar.
c. Main shaft (poros utama)
Mainshaft yang berfungsi sebagai tempat dudukan gear, sinchromest, bearing
dan komponen-komponen lainnya. Main shaft juga berfungsi sebagai poros
penerus putaran dari input shaft sehingga putaran dapat di teruskan ke spindel,
main shaft juga berfungsi sebagai saluran tempat jalannya oli.
d. Planetary gear section (unit gigi planetari)
Planetary adalah alat pengubah rpm di suatu range tertentu dimana rpm dapat
di ubah sesuai dengan kebutuhan proses pengerjaan dan dapat pula mengubah
arah putaran spindel.
e. Oil pump assy (pompa oli)
Oil pump berfungsi untuk memompa dan memindahkan oli dari transmisi
case (rumah transmisi) menuju ke sistem untuk dilakukan pelumasan terhadap
komponen-komponen yang ada di dalam transmisi secara menyeluruh.
f. Clucth housing
Clutch housing adalah rumah dari clucth kopling yang berfungsi sebagai
pelindung clutch kopling, clutch housing juga berfungsi sebagai tempat dudukan
dari pada oil pump dan input shaft.
g. Transmisi gear/ roda gigi transmisi
Transmisi gear atau roda gigi transmisi berfungsi untuk mengubah input dari
motor menjadi output gaya torsi yang meninggalkan transmisi sesuai dengan
kebutuhan mesin.
h. Bearing
Bearing berfungsi untuk menjaga kerenggangan dari pada shaft (poros), agar
pada saat unit mulai bekerja komponen yang ada di dalam transmisi tidak terjadi
kejutan, sehingga transmisi bisa bekerja dengan smooth (halus).
i. Piston ring (ring penyekat oli).
Piston ring berfungsi sebagai penyekat agar tidak terjadi kebocoran pada
sistem pelumasan, piston ring juga berfungsi sebagai pengencang input
shaft agar input shaft tidak rengang pada saat unit berjalan.
j. Sun gear (gigi matahari)
Sun gear berfungsi untuk meneruskan putaran ke planetary gear section. Sun
gear berhubungan langsung dengan gear yang ada pada unit planetary yang
berfungsi sebagai penerus putaran, momen dari transmisi.
k. Oil filter (filter oli)
Oil filter adalah komponen yang berfungsi untuk menyaring oli dari kotoran.
Oli harus di saring, agar komponen transmisi tidak cepat aus yang disebabkan
karena terjadinya gesekan antara komponen yang dapat menimbulkan geram-
geram. Sehingga oli yang masuk ke sistem harus disaring dulu agar unit transmisi
tetap baik.
l. Oil pipe (pipa oli)
Oil pipe adalah pipa oli tipe batang, yang berfungsi sebagai saluran oli untuk
menyalurkan oli dari transmisi case ke planetary gear section untuk dilakukan
pelumasan terhadap unit planetary.
BAB III
METODOLOGI
3.1.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum kali ini
adalah mesin motor bakar internal.
4.1 Hasil
Gambar 1. Sketsa Silinder Kop
Fauziah Aliyah
240110140032
4.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini praktikan melakukan pengamatan pada mesin
motor shogun. Tujuan dari praktikum kali ini adalah praktikan mampu
memasang dan membongkar mesin motor shogun, praktikan dapat
mengetahui komponen-komponen yang terdapat pada mesin motor
shogun, serta praktikan dapat memahami langkah kerja dari komponen-
komponen tersebut. Praktikum ini dilakukan di bengkel gedung 4. Setiap
kelompok pada praktikum ini dibagi menjadi beberapa bagian yaitu 1
orang membongkar, 1 orang memasang, 1 orang menskets, dan sisanya
memperhatikan agar dapat menjawab pertanyaan dari asisten.
Pertama praktikan melakukan pembongkaran pada mesin motor
shogun yang terdiri dari 3 bagian yaitu silinder, boring, dan gear box.
Namun pada praktikum kali ini praktikan hanya membongkar bagian
silinder. Praktikan membuka baut atau skrup-skrup terlebih dahulu yang
terdapat pada bagian silinder, yaitu 4 skrup pada bagian depan silinder.
Kemudian praktikan membuka 2 skrup yang terdapat pada bagian samping
silinder selanjutnya praktikan membuka skrup yang terdapat pada grigi
rantai. Setelah grigi rantai terlepas, praktikan dapat melepas silinder dari
boring. Ketika silinder telah terlepas maka dapat terlihat piston pada
bagian boring. Namun yang terlihat adalah ketika piston pada posisi titik
mati atas. Setelah itu membuka skrup pada bagian gir box sehingga dapat
terlihat benda yang berbentuk bulat berwarna emas yang memiliki simbol
T padabagiannya. Ketika benda berwana emas itu diputar maka akan
menggerakkan piston. Namun, ketika pemasangan benda berwana emas
yang memiliki simbol T tersebut harus tepat berada pada tempatnya yaitu
terdapat lubang pada bagian penutup ketika bagian penutupnya dipasang, ,
jika dilihat dari lubang tersebut maka simbol T itu harus terlihat.
Sedangkan saat pemasangan gir untuk rantai maka salah satu lubang pada
gir tersebut harus berada pada tempat yang telah ditentukan. Apabila posisi
pemasagan gir rantai dengan simbol T tersebut tidak pas, maka mesin
tidak akan jalan, karena perputarannya tidak sama.
Pada mesin shogun ini adalah mesin 4 tak. Dimana mesin 4 tak
memiliki 4 langkah kerja yaitu isap, kompresi, ekspansi dan buang, serta
memiliki katup outlet dan inlet. Katup inlet adalah katup masuknya bahan
bakar ketika proses pengisapan, dimana letak piston yang semula berada
pada titik mati atas bergerak menuju titik mati bawah kemudian katup
tersebut menutup kembali. Setelah itu langkah kedua yaitu kompresi,
dimana piston yang berada pada titik mati bawah menuju titik mati atas,
sebelum mencapai titik mati atas, terdapat busi yang memberikan percikan
api sehingga terdapatnya tekanan yang menyebabkan piston terdorong
menuju titik mati bawah, langkah piston menuju titik mati bawah disebut
dengan langkah ekspansi. Selanjutnya adalah langkah buang, dimana
piston bergerak dari titik mati bawah menuju titik mati atas serta
terbukanya katup outlet dan terbuanglah sisa pembakaran.
Pada mesin shogun ini, ketika pemasangan benda berwarna emas yang
memiliki simbol T tersebut pada posisi yang tepat serta grigi gir rantai
dipasang pada posisi yang benar, maka ketika silinder dihubungkan
dengan karburator, kemudian mesin diselah, mesin tersebut akan menyala.
Karena seperti yang terdapat pada literatur karburator merupakan alat yang
mencampurkan bahan bakar dan udara. Sehingga karburator mengalirkan
bahan bakar dan masuk ke dalam silinder yang menyebabkan mesin dapat
menyala.
4.2
M. Savero G.
240110140070
Pembahasan
Berdasarkan praktikum kali ini dapat diketahui bahwa mesin motor
bakar otto yang digunakan pada kegiatan praktikum adalah mesin shogun
dengan 110 cc yang dikenal dengan istilah shogun badak.
Motor bakar yang dibongkar pada kegiatan praktikum kali ini terdiri 3
bagian utama, yakni head cylinder atau cylinder cop, boring, dan gearbox.
Head cylinder bertumpu pada bagian atas blok silinder. Titik tumpunya
disekat dengan gasket (paking) untuk menjaga agar tidak terjadi kebocoran
kompresi, disamping itu agar permukaan metal kepala silinder dan
permukaan bagian atas blok silinder tidak rusak. Kepala silinder biasanya
dibuat dari bahan Aluminium campuran, supaya tahan karat juga tahan
pada suhu tinggi serta ringan. Biasanya bagian luar konstruksi kepala
silinder bersirip, ini untuk membantu melepaskan panas pada mesin
berpendingin udara.
Pembongkaran yang dilakukan pada praktikum kali ini hanya sebatas
pembongkaran head cylinder, dimana untuk membongkar head cylinder
perlu dilakukan pencopotan baut terlebih dahulu yang terpasang pada head
cylinder. Setelah head cylinder terbuka hingga terlihat gear kamrat dan
rantai keteng, maka baut atau noken as yang tedapat di gear kamrat
terlebih dahulu dibuka, diikuti dengan pembukaan cap yang terdapat pada
gearbox. Baut pada gear kamrat yang sudah terlepas disimpan agar tidak
tertukar dengan baut lainnya, kemudian pin pada gear kamrat juga bisa
disimpan dengan baik, sehingga gear kamrat dapat dilepas dari
dudukannya. Berikutnya setelah gear kamrat terlepas dengan sempurna
dari dudukannya maka head cylinder dapat dipisahkan dari boring yang
mulanya menyatu.
Berdasarkan hasil pembongkaran dapat diketahui bahwa pada head
cylinder terdapat berbagai macam komponen di dalamnya, diantaranya
terdapat intake valve yang berfungsi sebagai katup penyalur bensin
menuju ruang bakar. Terdapat exhaust valve yang berfungsi sebagai katup
pembuang hasil pembakaran dari ruang bakar. Terdapat saluran yang dapat
tersambung ke karburator sebagai jalur penyaluran bahan bakar dan
oksigen dari karburator ke ruang pembakaran. Terdapat dudukan gear
kamrat yang dapat tersambung oleh rantai menu gearbox. Terdapat noken
as (cam shaft) berfungsi sebagai menggerakkan rocker arm yang
selanjutnya menggerakkan klep, noken di gerakkan berdasarkan putaran
rantai kamrat. Terdapat sepatu klep (rocker arm) berfungsi sebagai
meneruskan gerakkan dari noken as untuk menggerakkan klep. Terdapat
seal klep berfungsi untuk menjaga agar oli tidak masuk ke dalam ruang
bakar. Terdapat topi dan kuku pengunci klep berfungsi untuk menahan per
klep agar tidak lepas dan dapat bekerja dengan baik. Terdapat per klep
setelah klep terbuka akibat tekanan dari pelatuk klep, per klep akan
mengembalikannya ke posisi semula sehingga menutup. Dengan begitu
fungsi dari head cylinder diantaranya sebagai tempat pembakaran (ruang
bakar), sebagai tempat kelengkapan mekanisme katup, saluran pemasukan
dan juga saluran pembuangan, dan sebagai tempat pemasangan busi.
Pemasangan head cylinder dapat diawali dengan menempelkan head
cylinder dengan boring, lalu diikuti dengan pemasangan rantai dan gear
noken as pada dudukannya yang terdapat pada head cylinder. Berikutnya
baut yang sudah dilepaskan juga harus dipasang kembali untuk
memperkuat penempelan antara satu bagian dengan bagian lainnya. Hal
yang perlu diperhatikan dalam pemasangan head cylinder ini adalah posisi
gear rantai kamrat berada di posisi TOP. Diikuti pula posisi gear yang
terdapat di dalam gearbox dengan berada di posisi T. Sehingga apabila
semuanya sudah terpasang secara sempurna, saat diengkol atau dinyalakan
mesin tersebut tidak perlu memakan waktu yang lama untuk
menyalakannya. Karena posisi TOP atau T menunjukkan bahwa
piston/seher/torak berada pada posisi titik mati atas (TMA), inilah yang
menyebabkan mudahnya mesin menyala apabila gear sudah berada pada
titik TOP atau T.
Menurut praktikan hal yang paling sulit adalah kegiatan memasang
mesin ketimbang dengan membongkar mesin. Karena di dalam
pemasangan, hal-hal yang sudah default tidak boleh terlupakan atau
bahkan berubah, sehingga mesin tetap mampu berjalan sesuai dengan
fungsi kerjanya. Sebagai contohnya ketika ingin memasang gear harus
berada pasa posisi TOP atau T. Contoh lainnya saat pemasangan gear
kamrat, dimana butuh keserasian untuk memasang dan menempatkannya
pada dudukan yang sudah tersedia. Oleh karena itu agar gear kamrat dapat
terpasang dengan baik dalam pemasangannya dibantu oleh tool obeng
untuk mencongkel gear kamrat tersebut.
Proses pembongkaran dan pemasangan head cylinder juga perlu
diperhatikan mengenai tools atau peralatan yang menunjang kegiatan
tersebut, dalam praktikum kali ini tools atau peralatan yang digunakan
diantaranya kunci T, kunci Y, kunci, 10, kunci 12, dan juga bantuan oleh
tool obeng.
Selain itu, pada praktikum kali ini dapat diketahui pula bahwa pada
kepala piston dilapisi oleh ring piston yang berjumlah 3 ring, dimana ring
ini memiliki ukuran yang berbeda-beda dengan tujuan agar oli yang
disalurkan pada bagian bawah ring tidak dapat tertembus. Dengan begitu
oli tidak akan masuk kepada ruang bakar akibat sudah tertahan oleh ring
piston.
Bintari Ayuningtyas
240110140079
4.2 Pembahasan
Motor bakar merupakan jenis mesin kalor yang termasuk ke dalam
kategori mesin pembakaran dalam atau mesin pembakaran internal. Mesin
pembakaran internal merupakan mesin kalor yang mengubah energi kimia
bahan bakar menjadi kerja mekanis yang dilakukan mesin tersebut, yaitu
dalam bentuk putaran poros. Energi kimia bahan bakar pertama diubah
menjadi energi panas melalui proses pembakaran atau oksidasi dengan
udara dalam mesin. Energi panas tersebut meningkatkan temperatur dan
tekanan gas pada ruang bakar. Gas bertekanan tinggi itu kemudian
berekspansi melawan mekanisme mekanik mesin. Ekspansi tersebut
diubah oleh mekanisme link menjadi putaran crankshaft, yang merupakan
keluaran dari mesin tersebut. Crankshaft selanjutnya dihubungkan pada
system transmisi dengan sebuah poros yang digunakan untuk
mentransmisikan daya atau energi putaran mekanis yang selanjutnya akan
dimanfaatkan.
Mesin motor bakar yang digunakan pada praktikum merupakan mesin
motor Shogun 110 cc. Motor bakar tersebut memiliki 3 bagian utama,
yaitu silinder kop, boring, dan gearbox. Namun, pembongkaran dan
pemasangan hanya dilakukan pada bagian silinder kop saja. Silinder kop
biasanya terbuat dari bahan aluminium campuran dengan standar pabrik
sehingga ringan, tidak berkarat, dan tahan terhadap suhu yang tinggi.
Biasanya, bagian luar dari silinder kop memiliki fin yang berfungsi untuk
membantu melepaskan kalor atau panas pada mesin.
Alat yang digunakan untuk melakukan bongkar dan pasang silinder
kop adalah kunci T, kunci Y, kunci 10, kunci 12, dan lainnya. Langkah-
langkah yang harus dilakukan untuk membongkar silinder kop adalah
dengan melepaskan baut yang terpasang pada silinder kop, sehingga
bagian lainnya dapat dilepaskan dengan mudah. Pada saat membuka
silinder kop, pastikan semua baut telah terlepas dan kemudian melepas
silinder kop dengan perlahan. Setelah silinder kop dibuka, dapat dilihat
bahwa terdapat rantai keteng dan gear. Selanjutnya, baut yang terdapat
pada gear dilepaskan terlebih dahulu yang kemudian dilanjutkan dengan
membuka cap atau penutup yang terdapat pada gearbox. Setelah gear
terlepas dengan sempurna, maka silinder kop dapat terpisahkan dari
boring.
Kemudian, setelah membongkar silinder kop, mengamati, dan
membuat sketsa dari gearbox praktikan memasang kembali komponen-
komponen yang sebelumnya telah dilakukan pembongkaran. Pemasangan
diawali dengan menempelkan silinder kop dengan boring, yang
dilanjutkan dengan pemasangan rantai dan gear pada tempatnya di silinder
kop. Kemudian memasang kembali baut, dan memastikan bautnya sudah
terpasang dengan cukup rapat. Terdapat hal yang perlu diperhatikan pada
saat dilakukan pemasangan kembali komponen, yaitu pastikan bahwa
posisi gear harus berada tepat sejajar di sebelah kiri. Sedangkan, gear
yang terdapat pada gearbox harus sejajar dengan posisi yang diberi
lambing t. Apabila gear tidak terpasang dengan baik, maka motor akan
sulit untuk dinyalakan kembali. Posisi yang telah ditetapkan tersebut
merupakan petunjuk bahwa piston berada pada posisi titik mati atas.
Maharani Listiafitri
240110140084
4.2 Pembahasan
Objek praktikum kali ini ialah mesin motor bakar Shogun. Dengan
dilakukannya pembongkaran dan pemasangan komponen komponen
pada motor bakar tersebut, diharapkan praktikan telah mampu untuk
memasang dan membongkar mesin motor bakar. Disamping itu, seiring
dengan pembongkaran dan pemasangan setiap komponen kembali,
praktikan juga diharapkan untuk mengetahui dan mengenali komponen
komponen yang terdapat pada mesin motor bakar. Pembagian pekerjaan
juga dilakukan untuk kemudahan pembongkaran dan pemasangan. Kurang
lebih 1 orang ditugaskan untuk membongkar, 1 orang membuat sketsa, 1
orang memasang komponennya kembali, dan selebihnya memerhatikan
untuk kemudian menjawab pertanyaan dari asisten dosen.
Mulanya praktikan membongkar 3 bagian utama dari motor bakar itu
sendiri. Yakni bagian cylinder, boring, dan gear box. Untuk lebih detailnya
praktikan hanya akan membongkar lebih dalam di bagian silinder. Pada
fase pembongkaran, terlebih dahulu dilakukan pembukaan 4 baut atau
skrup yang terdapat pada cylinder. Pada pembukaan ini digunakan kunci T,
kunci ring, dan kunci pas. 2 skrup lainnya yang juga terdapat pada
cylinder bagian samping juga harus dibuka. Selanjutnya pembukaan skrup
yang terdapat pada gigi rantai. Setelah gigi rantai terlepas, maka silinder
pun dapat dilepas dari boring. Pada saat itu, praktikan melihat bahwa
piston berada pada posisi titik mati atas.
Selanjutnya ialah pembongkaran gear box. Setelah dibukanya gear
box, akan Nampak tanda T pada komponen gear box, yang ketika diputar,
maka piston akan ikut bergerak. Namun hal ini hanya akan terjadi jika
simbol T tersebut sebelumnya dipasang tepat pada tempatnya. Yakni pada
tempat dimana jika penutup gear box dipasang, maka dari suatu lubang
tutup gear box tersebut harus terlihat simbol T ini. Begitu juga dengan gigi
rantai yang harus dipasang tepat berada pada tempat yang ditentukan.
Pemasangan kedua komponen ini saling terkait, sehingga keduanya harus
sinkron. Jika salah satunya tidak dipasang sesuai dengan panduannya,
maka mesin akan sangat susah untuk distart disebabkan oleh perputaran
yang tidak sama.
Seiring dengan prosesi pembongkaran dan pemasangan, praktikan
diberi penjelasan mengenai visualisasi cara kerja motor bakar yang telah
diajarkan di kelas sebelumnya. Pada mesin ini, yang tidak lain adalah
mesin 4 tak atau 4 langkah, memiliki 4 langkah kerja. Yaitu isap,
kompresi, ekspansi, dan buang. Mulanya bahan bakar masuk melalui katup
inlet, yakni katup tempat masuknya bahan untuk kemudia terjadi proses
pengisapan. Pengisapan terjadi ketika piston yang pada awalnya berada
pada kondisi titik mati atas bergerak menuju titik mati bawah dan menutup
kembali. Selanjutnya terjadi kompresi, saat dimana piston yang berada
pada titik mati bawah menuju titik mati atas, namunsebelumnya terdapat
busi yang memberikan percikan api yang memicu adanya tekanan dan
menyebabkan piston terdorong menuju titik mati bawah sebelum mencapai
ujung titik mati atas. Kembalinya piston ke titik mati bawah merupakan
tahap ekspansi motor bakar. Yang kemudian dilanjtukan oleh langkah
buang, dimana piston bergerak ke titik mati atas dari titik mati bawah.
Pada tahap ini katup oytlet yang terdapat pada pembakaran ikut terbuka
guna membuang sisa pembakaran.
Pemasangan yang dilakukan praktikan setelah pembongkaran dan
pengamatan dapat dilakukan pada posisi yang tepat. Meskipun dilakukan
dalam beberapa kali percobaan. Sehingga ketika silinder dihubungkan
dengan karburator dan distart, mesin menyala sesuai dengan prosedur.
Riska Frindona
240110140092
4.2 Pembahasan
Motor bakar adalah suatu perangkat atau mesin yang mengubah energi termal
atau panas menjadi energi mekanik. Energi ini dapat diperoleh dari proses
pembakaran yang terbagi menjadi 2 (dua), yaitu motor bakar pembakaran luar dan
motor bakar pembakaran dalam. Pada praktikum ini membahas mengenai motor
bakar pembakaran dalam atau motor bakar internal dimana dalam praktikum ini
melakukan membongkar dan merakit kembali silinder kop dan silinder blok.
Silinder kop dan silinder blok merupakan bagian dari motor bakar yang di
dalam nya terdapat komponen-komponen untuk menggerakan piston. Silinder kop
berfungsi sebagai penutup silinder atas dari ruang bakar kerja motor agar tidak
terjadi kebocoran saat motor bekerja. Pada silinder kop terdapat terdapat ruang
bakar sebagai tempat terjadi nya pembakaran. Sedangkan silinder blok adalah
komponen motor bakar sebagai tempat bergeraknya piston untuk melakukan
proses pembakaran. Piston merupakan komponen untuk melakukan proses
pembakaran dari campuran bahan bakar dan udara.
Dalam praktikum ini membongkar silinder kop, dimana dalam silinder kop
ini terdiri dari berbagai komponen seperti dua katup (katup inlet dan katup outlet)
dan gear. Gear terdapat di bagian samping silinder kop yang terhubung dengan
belt, pulley dan rantai untuk memutar poros engkol. Gear ini berfungsi untuk
menggerakan katup inlet dan katup outlet. Katup inlet berfungsi untuk
memasukan bahan bakar bensin dan katup outlet berfungsi untuk membuang gas
hasil pembakaran.
Setelah membuka silinder kop kemudian membongkar silinder blok. Silinder
blok merupakan tempat bergeraknya piston dalam melakukan proses pembakaran.
Piston bergerak secara translasi kemudian diubah menjadi gerak rotasi poros
dengan bantuan poros engkol. Piston bergerak di dalam silinder untuk melakukan
langkah hisap, kompresi, pembakaran, dan pembuangan. Silinder blok ini harus
kuat terhadap tekanan tinggi, perubahan suhu, dan penambahan panas karena
piston selalu bergerak dan menerima temperature tinggi serta tekanan tinggi.
Setelah membuka silinder kop dan silinder blok kemudian mengamati
komponen yang terdapat didalam nya, selanjutnya melakukan perakitan kembali.
Dalam perakitan ini di lakukan dengan hati-hati dan semua komponen terpasang
dengan benar. Posisi piston berada titik mati atas saat melakukan perakitan dan
menghubungkan gear dengan rantai harus tepat. Kemudian memastikan bahwa
baut telat terpasang dengan baik untuk mencegah terjadi nya kebocoran. Jika
posisi piston sudah berada pada titik mati atas maka pada proses penyalaan dapat
dilakukan dengan sekali starter. Jika posisi piston dan posisi gear dengan rantai
tidak tepat maka proses penyalaan motor akan sulit dilakukan.
M. Lugina Patria
240110140094
4.2 Pembahasan
Mizanul Hakam
240110140098
4.2 Pembahasan
Pada kesempatan praktikum kali ini praktikan membahas mengenai
langkah dan teknik membongkar dan memasang suatu motor bakar berupa
motor bakar bensin (otto). Dari dalam motor bakar yang dibongkar oleh
praktikan diketahui terdapat beberapa komponen yang menyusun motor
bakar tersebut, diantaranya terdapat blok silinder beserta kepala silinder,
poros engkol, bantalan dan freewheel, kemudian torak dan juga batang
torak.
Cara dan juga teknik pembongkaran yang dilakukan haruslah
mengikuti urutan yang sesuai, karena bila tidak nantinya mesin atau motor
bakar tidak dapat menyala lagi. Untuk melakukan pembongkaran,
praktikan membuka terlebih dahulu empat buah baut yang menguatkan
dan menutup bagian silinder dengan menggunakan kunci yang ukurannya
disesuaikan dengan ukuran baut. Dari bagian yang telah dibuka tersebut
bila praktikan perhatikan terdapat ring gerigi (roda gigi) dan juga terdapat
rantai yang menghubungkannya ke bagian belakang, yaitu pada bagian
poros engkol. Pada bagian ini praktikan melihat terdapat penanda pada
bagian roda gigi yang menunjukan tumpuan dalam melakukan
pemposisian komponen agar motor dapat menyala kembali. Rantai yang
terdapat didalam menghubungkannya ke bagian poros engkol yang dapat
memutar piston sebagai pemicu penyalaan awal motor bakar.
Setelah melakukan pembongkaran dan pemisahan komponen ke
bagian-bagian tertentu, praktikan melakukan pemasangan kembali bagian
komponen yang telah terpisah sehingga motor dapat menyala kembali.
Untuk itu penyusunan dan pemasangan harus dilakukan dengan baik dan
benar dan juga mengikuti alur kebalikan dari proses pembongkaran tadi.
Praktikan harus dapat menyesuaikan posisi pemasangan yang sesuai agar
dapat mempertahankan kondisi mesin yang ada, yaitu dengan
memasangkan komponen piston yang harus tepat dan sesuai dengan titik
matinya dimana kepala piston berada di puncak atau titik mati atas.
Dari pembongkaran terdapat beberapa bagian yang menyusun motor
bakar bagian depan ini, yaitu terdapat silinder yang didalamnya terdapat
piston penggerak yang dapat mengkonversi energi panas menjadi energi
mekanik dengan memanfaatkan gerakan torak secara translasi yang diubah
menjadi gerak rotasi. Gerakan rotasi tersebu akan memutar poros yang
menyebabkan gerakan pada bagian motor yang lain. Bila terjadi gesekan
dan adanya kebocoran silinder dapat mengakibatkan terjadinya menurunan
tenaga yang mana harus dihindari bila ingin memperoleh tenaga
maksimum.
Dari bagian silinder tersebut terdapat bagian kepala silinder yang
berdekatan dengan silinder tersebut. Terdapat ruang kecil tempat
pembakaran pada bagian bawah kepala silinder dan juga dilengkapi lubang
untuk menghubungkannya dengan busi. Pada motor bensin (otto), busi
digunakan sebagai pemicu terjadinya ledakan agar terdapat pembakaran
yang dapat menggerakan motor. Pada bagian ini akan terdapat suhu
maksimal dimana akan membuat kondisi didalamnya memiliki temperatur
yang sangat panas, maka bagian tersebut haruslah disusun oleh komponen
penyusun yang tahan terhadap suhu tinggi.
Daffa Ammara P.
240110140101
4.2 Pembahasan
Pada praktikum kali praktikan belajar mengenai cara untuk
membongkar silinder kop dan cara untuk memasangnya kembali. Setiap
kelompok memilih anggotanya untuk membongkar, memasang, dan men-
sketch. Silinder kop yang digunakan pada praktikum kali ini adalah
silinder kop pada motor shogun yang bermesin empat langkah.
Silinder kop merupakan salah satu bagian dari motor yang letaknya
berada diatas silinder dan berfungsi sebagai penutup silinder agar tidak
terjadi kebocoran pada saat proses kerja motor. Silinder kop terbuat dari
bahan besi dan sebagian terbuat dari campuran aluminium. Pada silinder
kop terdapat ruang bakar yaitu tempat pembakaran bahan bakar gas. Selain
itu, terdapat pula dua katup yang berfungsi sebagai pintu keluar dan
masuknya gas.
Langkah pertama untuk membongkar silinder kop adalah
melonggarkan dan membuka empat buah baut dengan menggunakan kunci
t. Setelah silinder kop sudah terbuka, maka akan terlihat beberapa
komponen didalamnya diantara yaitu seperti piston, gear, dan rantai.
Rantai dan gear tersebut sudah menyatu dan harus dipisahkan. Untuk
memisahkannya dilakukan dengan bantuan obeng. Pada bagian rantai
terdapat dua benda yang dipasang diatas dan dibawah rantai yang
berfungsi sebagai penahan. Kemudian praktikan membongkar blok mesin
dimana didalamnya terdapat piston. Pada bagian gear terdapat suatu benda
yang menonjol dimana posisi benda tersebut harus sesuai pada tempatnya
agar ketika mesin diselah atau di-starter maka mesin akan menyala. Hal
tersebut pun ada pada piston dimana pada bagian batang terdapat huruf
T dimana huruf tersebut harus sesuai pada tempatnya agar mesin dapat
menyala. Apabila kedua hal tersebut tidak pada posisi yang tepat, maka
mesin akan sangat sulit untuk menyala. Piston akan terlihat apabila posisi
huruf T tersebut berada pada posisi yang tepat.
Selanjutnya setelah praktikan sudah membongkar silinder kop dan
blok mesin, praktikan diminta untuk memasangnya kembali. Memasang
silinder kop dan blok mesin membutuhkan waktu yang lebih lama
dibandingkan dengan membongkar. Hal pertama yang dilakukan dan
merupakan bagian yang cukup sulit dalam memasang silinder kop adalah
memasang rantai dan gear. Rantai dan gear harus dipasang sesuai dengan
posisinya. Praktikan menggunakan obeng untuk membantu memasang
rantai pada gear karena cukup sulit untuk memasangnya pada kondisi
yang tepat. Setelah rantai dan gear sudah terpasang, selanjutnya adalah
memasang blok mesin dan silinder kop dengan memasang baut-baut sesuai
dengan tempatnya menggunakan kunci T. Pemasangan membutuhkan
waktu yang lebih lama dibandinkan dengan pembongkaran karena
kesulitan yang dihadapi dalam memasang rantai dan gear.
Fauziah Aliyah
240110140032
BAB VI
KESIMPULAN
BAB VI
KESIMPULAN
BAB VI
KESIMPULAN
BAB V
KESIMPULAN
BAB V
KESIMPULAN
BAB V
KESIMPULAN
BAB V
KESIMPULAN
BAB V
KESIMPULAN