Nurul Afika As'ad
Nurul Afika As'ad
- At-Tauhid
- An Nubuwwah (kenabian)
- Al Imamah
- Al Adlu
- Al Maad (Kiamat)
7. Apa yang dimaksud dengan masyarakat madani?
Kata madani berasal dari kata Madinah, yaitu sebuah kota tempat
hijrah Nabi Muhammad SAW. Madinah berasal dari kata madaniyah
yang berarti peradaban. Oleh karena itu masyarakat madani berarti
masyarakat yang beradab. Masyarakat madani adalah kumpulan
manusia dalam satu tempat (daerah/wilayah) di mereka hidup secara
ideal dan taat pada aturan-aturan hukum, serta tatanan
kemasyarakatan yang telah ditetapkan.
8. Apa sajakah karakteristik masyarakat madani?
Jika dicermati secara komprehensif, maka di dalam ajaran Islam
terdapat karakteristik-karakteristik universal baik dalam konteks relasi
vertikal, maupun relasi horizontal. Dalam hal ini Yusuf al-Qaradhawi
mencatat, ada tujuh karakteristik universal tersebut, yang kemudian ia
jelaskan secara spesifik di dalam bukunya al-Khash'ish al-Ammah li
al-Islm. Ketujuh karakteristik tersebut antara lain; ketuhanan (al-
rabbniyah), kemanusiaan (al-insniyyah), komprehensifitas (al-
syumliyah), kemoderatan(al-wasathiyah), realitas (al-wqi`iyah),
kejelasan (al-wudhh), dan kohesi antara stabilitas dan
fleksibelitas (al-jam bayna al-tsabt wa al-murnah)
9. Sebutkan mazhab-mazhab dalam sunni!
Hanafi, syafiI, maliki dan hanbali
10. Bagaimana memberikan pendidikan karakter kepada anak
secara islami?
Islam merupakan agama yang sempurna. Semua telah di atur di
dalamnya, mulai dari ibadah hingga hablumminannas (hubungan
manusia dengan manusia). Berbicara mengenai pendidikan karakter,
tentu telah di jelaskan dalam islam, bagaimana cara mendidik anak
agar berperilaku yang baik atau memiliki karakter dan tentunya sesuai
dengan tuntunan islam. Hal pertama yang perlu dilakukan yakni
mengenalkan Al quran sejak dini kepada anak. Al quran telah
menjelaskan segala hal termasuk bagaimana mendidik anak seperti
dalam QS. Ali imron ; 159)
maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut
terhadap mereka. Dan sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati
kasar, tentulah mereka menjauh diri dari sekelilingmu
11. Jelaskan pengertian politik!
Dalam bahasa arab istilah politik merupakan terjemahan dari siyasah.
Politik islam terdiri dari dua aspek. Yaitu politik dan islam. Politik berate
suatu cara bagaimana penguasa mempengaruhi perilaku kelompok
yang dikuasai agar sesuai dengan keinginan penguasa.
12. Bagaimana konsepsi dalam membangun masyarakat madani?
Istilah masyarakat madani, menurut sebagian kalangan, pertama kali
dicetuskan oleh Naquib al-Attas, guru besar sejarah dan peradaban
Islam dari Malaysia.[10] Jika ditelusuri lebih jauh, istilah itu sejatinya
berasal dari bahasa Arab dan merupakan terjemahan dari al-mujtama
al-madany. Jika demikian, besar kemungkinan bahwa istilah yang
dicetuskan oleh Naquib al-Attas diadopsi dari karakteristik masyarakat
Islam yang telah diaktualisasikan oleh Rasulullah di Madinah, yang
kemudian disandingkan dengan konteks kekinian.
Jawab:
Jawab:
Jawab:
Jawab:
Jawab:
Jawab:
Jawab:
Islam agama yang syamil, kamil dan mutakamil (menyeluruh,
sempurna dan menyempurnakan). Islam tidak hanya mengatur perihal
ibadah vertikal saja, namun seluruh aspek kehidupan, termasuk
diantaranya mempelajari Iptek. Al-Qur`an diturunkan Allah SWT
kepada Rasulullah tidak hanya memerintahkan untuk sekedar dibaca,
sesuai dengan wahyu yang pertama diturunkan dalam QS. 96: 1, tetapi
mengandung maksud lebih dari itu yaitu menghendaki seluruh
umatnya membaca, menggali, mendalami, meneliti apa saja yang ada
di alam semesta ini dan mengambil manfaat untuk kehidupan manusia
dengan mengetahui ciri-ciri sesuatu seperti: bencana alam, tanda-
tanda zaman, sejarah, diri sendiri yang tertulis maupun yang tidak
tertulis sehingga dapat menghadapi tantangan dan menjawab
permasalahan-permasalahan dunia modern yang diterapkan dalam
segala aspek kehidupan.
Jawaban:
Kebutuhan bangsa terhadap generasi berkarakter merupakan sesuatu
hal yang sangat mendesak seiring gelombang modernitas yang
semakin besar. Membicarakan tentang pembangunan karakter bangsa
tidak akan pernah lepas dari pembangunan sumber daya manusia
(SDM). Untuk membangun SDM yang unggul melembagakan tatanan
organisasi pendidikan dari tingkat pusat hingga daerah sangat
diperlukan. Sehingga pendidikan secara formal yang berupa lembaga
(organisasi) merupakan wadah yang sangat dibutuhkan untuk
mencetak great generation (generasi unggul). Di mana yang dimaksud
dengan generasi unggul adalah generasi yang memiliki karakter positif
(insan kamil). Menurut pendapat William Bennett yang dikutip oleh
Agus Wibowo menyatakan bahwa lembaga pendidikan memiliki
perananan yang sangat penting dalam pendidikan karakter anak didik,
terutama bagi anak didik yang tidak mendapatkan pendidikan karakter
di lingkungan dan keluarga mereka. Dari pernyataan tersebut dapat
dipahami bahwa peran lembaga pendidikan dalam membentuk
karakter manusia sangatlah besar, terutama dalam mendidik sumber
daya manusia yang berjumlah besar dan yang bersifat heterogen
(majemuk). Selain itu lembaga pendidikan merupakan lembaga ilmiah
sebagai tempat untuk mengkaji, memahami, meneliti, eksperimen, dan
proses pembelajaran bersama-sama secara luas yang dapat
dipertaggungjawabkan produk ilmunya. Dengan kata lain, lembaga
pendidikan adalah tempat untuk saling mentransfer ilmu. Dengan
adanya lembaga pendidikan yang berkomitmen dalam membangun
karakter bangsa, semua proses dan hasil dapat dipelajari kemudian
dikembangkan sesuai dengan kondisi realitas. Sehingga dapat
disimpulkan tanpa adanya lembaga pendidikan maka pembangunan
karakter bangsa akan berjalan dengan lambat, bahkan akan terjadi
kesenjangan dan benturan karakter antara masyarakat elit dengan
masyarakat kecil. Bisa dikatan mustahil sebuah peradaban bangsa
yang memiliki nilai karakter tidak dihasilkan dari sebuah forum atau
tempat yang dipusatkan untuk pengembangan ilmu pengetahuan.
Sebuah peradaban maju karena adanya lembaga atau pusat lembaga
yang berkomitmen dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
23. Jelaskan peranan agama dalam membangun karakter bangsa.
Jawaban:
Pada hakikatnya tujuan utama pendidikan adalah untuk mepersiapkan
generasi berikutnya dalam menghadapi kehidupan yang akan datang
(masa depan). Sehingga pendidik harus mampu mempridiksi
kemungkinan-kemungkinan apa saja yang akan dihadapi oleh peserta
didiknya pada masa dewasa kelak. Dari pernyataan tersebut penulis
dapat memahami bahwa pendidikan agama memiliki peran penting
sebagai modalitas moral dan saku bagi peserta didik, karena
pendidikan umum saja yang dibubuhkan nilai-nilai karakter luhur tidak
akan cukup untuk mendidik moral manusia. Karena dalam pendidikan
umum tersebut tidak ada nilai-nilai ketuhanan, nilai-nilai kepasrahan
manusia pada Tuhan, dan nilai-nilai ibadah. Dengan pendidikan umum
semata manusia akan kehilangan jati diri sebagai hamba, akan
menjadi manusia yang sombong dan rakus karena dapat menguasai
ilmu pengetahuan tanpa nilai-nilai moral ketuhanan yang ada pada
agama. Selain itu nilai-nilai moral yang terkandung dalam agama bisa
dipastikan sangat sulit untuk berubah bahkan sama sekali tidak ada
perubahan secara prinsipnya. Sedangkan nilai-nilai moral yang dibuat
oleh manusia yang kemudian diformulasikan dalam aturan resmi
(tertulis dan tidak tertulis) berupa undang-undang, norma-norma sosial
masyarakat, dan nilai-nilai moral yang dilahirkan oleh media massa
merupakan nilai-nilai moral yang rentan dan sangat dimungkinan
untuk berubah. Mudah berubahnya nilai moral yang dilahirkan dari
manusia sudah barang tentu disebabkan oleh adanya perkembangan
yang terjadi pada masyarakat. Sebuah karakter bangsa bisa dibentuk
secara palsu, yaitu karakter yang lahir bukan dari kesadaran diri tapi
karena keterpaksaan atau ikut-ikutan semata. Misalnya adanya
intervensi militer atau aparat keamanan (polisi), mereka menekan dan
memaksa masyarakat untuk melaksanakan undang-undang. Jika
mengindahkan akan terkena sanksi. Namun berbeda dengan nilai-nilai
moral pada norma agama yang mengandung karakter positif
merupakan doktrin dan ideologi yang berada dengan menetap dalam
alam fikir pada setiap pemeluknya yang taat. Agama adalah kontrol
yang baik untuk membentuk karakter manusia, karena pembentukan
karakter yang berlandaskan agama senantiasa dilakukan dengan sadar
tanpa paksaan dan bermuatan moralitas Ketuhanan. Sedangkan nilai
moralitas produk manusia untuk membentuk karakter senantiasa
dilakukan dengan cara-cara membubuhkan aturan-aturan yang bersifat
mengikat, dan biasanya tak jarang akan terdapat sanksi atau penilaian
oleh pihak lain sebagai kontrol pelaksaan dalam membangun karakter
bangsa. Intervensi manusia lain dalam bentuk aturan-terjadinya
superioritas dan hegemoni manusia satu dengan manusia lain,
sehingga siapa yang menguasai ilmu maka akan bisa menguasai
manusia lainnya.
24. Sebutkan beberapa bukti kesesatan syiah!
- b Immah (kepemimpinan) kaum Muslimin hanya dipegang oleh
Imam Dua Belas. Mereka mencela dan tidak mengakui khilafah
Abu Bakar Radhiyallahu anhu dan Umar Radhiyallahu anhu
- Tentang keyakinan ini, Imam Syafii berkata, Barangsiapa tidak
mengakui khilafah (kepemimpinan) Abu Bakar Radhiyallahu anhu
dan Umar Radhiyallahu anhu, dia adalah seorang rafidhi.
- Para imam memiliki sifat mashm, terjaga dari kesalahan
mereka, tidak pernah lupa danselalu mengetahui apa yang
terjadi dan yang akan terjadi.
- Para imam tidak akan mati kecuali dengan keinginan mereka.
- Para imam akan bangkit dari kubur apabila mereka
menghendaki, untuk menjumpai sebagian manusia. Keyakinan
ini mereka sebut dengan akidah zhuhr
- Para imam dan wali lebih mulia daripada para nabi dan rasul.
25. Bicara politik juga harus bicara partai politik, bagaimana
panduan tentang partai politik dalam Islam?
Jawaban.
Ada perbedaan yang mendasar antara partai politik dalam sistem
kapitalis dan dalam sistem Islam. Kiprah partai politik dalam sistem
kapitalis secara sangat bagus di diskripsikan oleh Carl J friedrich dalam
bukunya Constitustional Government and Democracy: Theori and
Practice in Europe and America dengan[28]: sekelompok manusia
yang terorganisir secara setabil dengan tujuan untuk merebut atau
mempertahankan penguasaan terhadap pemerintahan bagi pimpinan
partainya dan, berdasarkan penguasaan ini memberikan kepada
anggota partainya kemanfaatan yang sifatnya ideal serta material.
Artinya di dalam sistem kapitalis identik dengan adanya partai oposisi
dan partai yang berkuasa. Itu yang pertama. Kedua, partai dalam
system kapitalis memang di setup untuk kemaslahatan keluarga besar
partai tersebut, bukan untuk rakyat.
Bagaimana di dalam Islam? di dalam Islam keberadaan partai politik,
berdasarkan surah Ali Imran ayat 104, adalah wajib kifai. Pengertian
Umat dalam ayat tersebut menurut Imam Ath-thabari diatas adalah
jamaah, menurut Syeikh Muhammad Ali Ash-shabuni dalam
tafsirnya Shafwah At-tafasir adalah jamaah atau Hizb. Apakah
aktifitas partai di dalam Islam juga dalam rangka merebut kekuasaan
atau untuk mempertahankan kekuasaan? Tentu tidak Partai di dalam
Islam aktifitasnya adalah mengajak pada al-khair yakni mengajak pada
Al-quran dan As-sunnah, yakni mengajak pada Islam dan
(menerapkan) syariatnya, serta amar makruf nahi munkar.Ketika Islam
belum diberlakukan sebagai sistem kehidupan maka yang dilakukan
partai politik adalah mengajak kaum Muslim pada Islam, artinya
mengajak bertahkim pada hukum Allah dalam seluruh aspek
kehidupan dan berjuang untuk menerapkan syariat-Nya. Selain
itu dalalah al-iqtidha dari nash-nash tentang kwajiban tahkim juga
mengharuskan kita untuk menegakkan institusi untuk menerapkan
hukum Allah tersebut. Itu pertama. Kedua, amar makruf nahi munkar.
Antara lain, dengan muhasabah terhadap penguasa.
Jadi di dalam sistem Islam tidak dikenal adanya partai oposisi atau
partai penguasa. Di dalam sistem Khilafah, tugas partai politik adalah
melakukan muhasabah terhadap khalifah, bukan dalam rangka
menjatuhkan atau untuk merebut kekuasaan tapi dalam rangka untuk
mencegah penyimpangan atau kekurangoptimalan amanah sebagai
rai terhadap masyarakat. Ketika khilafah belum ada maka aktifitas
partai politik adalah mengajak kaum Muslimin untuk kembali pada
Islam dan syariahnya dengan bertahkim pada hukum Allah dalam
seluruh aspek kehidupan. Bertahkim pada hukum Allah dalam
kehidupan bernegara serta dalam kehidupan bermasyarakat. Alhasil,
dalam Islam juga tidak dikenal adanya partai yang memang
dimaksudkan untuk merebut kekuasaan atau untuk mempertahankan
kekuasaan.
26. Bagaimana proses perubahan ajaran syiah dari politik menjadi
idiologi?
Jawaban:
Penyebab utama munculnya Syiah adalah masalah kepemimpinan
pasca wafatnya Rasulullah. Masalah kepemimpinan merupakan ranah
politik yang dalam pandangan Islam merupakan cabang ajaran Islam
bukan pokok ajaran Islam. Namun untuk membenarkan konsep
tersebut mereka memperkosa ayat al-Quran dan hadits Nabi yang
dijadikan pembenaran konsep tersebut. Cara ini berkembang terus
menerus yang memunculkan konsep-konsep yang berbeda jauh antara
Syiah dan Islam dan konsep itulah yang menjadi Idiologi mereka,
seperti Ismah Imam, Imam sebagai sumber hadits, imam menjadi
penyebab diterimanya amal dan penolakannya dan lain sebagainya.
27. Jelaskan pengertian Pendidikan Karakter meurut Islam!
Jawab: Pendidikan karakter terdiri dari dua kata yaitu pendidikan dan
karakter. Arti dari pendidikan karakter menurut Islam adalah usaha
sadar yang dilakukan pendidik kepada peserta didik untuk membentuk
kepribadian peserta didik yang mengajarkan dan membentuk moral,
etika, dan rasa berbudaya yang baik serta berakhlak mulia yang
menumbuhkan kemampuan peserta didik untuk memberikan
keputusan baik dan buruk serta mewujudkan kebaikan itu dalam
kehidupan sehari-hari dengan cara melakukan pendidikan, pengajaran,
bimbingan dan pelatihan yang berpedoman pada al-Quran dan as-
Sunah.
28. Apakah tujuan pendidikan karakter dalam perspektif Islam?
Jawab: Tujuan dari pendidikan karakter menurut Islam adalah
menjadikan manusia yang berakhlak mulia. Dalam hal ini yang menjadi
tolok ukur adalah akhlak Nabi Muhammad SAW dan yang menjadi
dasar pembentukan karakter adalah al-Quran. Tetapi kita kita harus
menyadari tidak ada manusia yang menyamai akhlaknya dengan Nabi
Muhammad SAW.
29. Jelaskan perbedaan antara syahadat Sunni dan Syiah!
Jawab: Sunni (Ahlussunnah) mempunyai Dua kalimat syahadat, yakni:
Asyhadu An La Ilaha Illallah wa Asyhadu Anna Muhammadan
Rasulullah. Sedangkan, Syiah mempunyai tiga kalimat syahadat,
disamping Asyhadu an Laailaha illallah, wa asyhadu anna
Muhammadan Rasulullah, masih ditambah dengan menyebut dua
belas imam-imam mereka.
30. Sebutkan empat bentuk ukhuwah dalam Islam!
Jawab:
Ukhuwah yang islami dapat dibagi kedalam empat macam,yaitu :
- Ukhuwah ubudiyah atau saudara sekemakhlukan dan
kesetundukan kepada Allah.
- Ukhuwah insaniyah (basyariyah), dalam arti seluruh umat manusia
adalah bersaudara, karena semua berasal dari ayah dan ibu yang
sama;Adam dan Hawa.
- Ukhuwah wathaniyah wannasab,yaitu persaudaraan dalam
keturunan dan kebangsaan.
- Ukhuwwah fid din al islam, persaudaraan sesama muslim.