Anda di halaman 1dari 11

JUDUL : THE EFFECT OF STRATEGY AND ORGANIZATIONAL

STRUCTURE ON THE ADOPTION AND


IMPLEMENTATION OF ACTIVITY BASED COSTING
JURNAL : Accounting, Organization and Society, Vol 22, No 2, pp. 105-122,
1997
PENULIS :Maurice Gosselin (Universite Laval)

KLASIFIKASI
1. Apa tujuan spesifik dari artikel?
Jawab:
Tujuan spesifik dari artikel adalah untuk menguji pengaruh postur strategis dan
struktur organisasi pada adopsi dan implementasi bentuk umum dari
pendekatan activity management (AM).

2. Apa metoda penelitian yang digunakan oleh penulis untuk mencapai


tujuannya?
Jawab:
Menggunakan metoda survei, kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data
mengenai determinan organisasi dan strategi bisnis dari sampel unit bisnis
strategis (SBU) dalam perusahaan manufaktur di Kanada. Kuesioner juga
mengumpulkan data pada pendekatan AM SBU tersebut yang diadopsi dan
diimplementasikan dalam dua tahun terakhir.

3. Mengapa penelitian ini diklasifikasikan sebagai survey/archival/laboratory


experiment/field experiment/quasi experiment?* Bagaimana metoda penelitian
yang digunakan ini berbeda dengan metoda lainnya?
Jawab:
Penelitian ini diklasifikasikan sebagai survei. Survei merupakan salah satu
teknik pengumpulan data primer dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan
kepada responden-responden secara tertulis. Jadi teknik survei dilakukan
untukmendapatkan data opini individu. Teknik survei dalam penelitian ini
yaitu mail survey untuk mengumpulkan infomasi tentang adopsi dan
implementasi terhadap inovasi system management biaya, postur strategy dan
struktur organisasi.
EVALUASI/KRITIK
I. Formulasi Masalah dan Hipotesis

1. Bagaimana peneliti menggunakan teori dan hasil penelitian sebelumnya dalam


mengkonseptualisasikan masalah penelitian? Bagaimana seharusnya ia dapat
diperbaiki?
Jawab:
Peneliti menggunakan teori strategi dan inovasi dalam organisasi untuk
menjelaskan keputusan dalam mengadopsi dan menerapkan activity
management AM. Akademisi dan akuntan managemen menunjukkan
ketertarikannya pada activity based costing (ABC). Tetapi ada bukti bahwa
beberapa perusahaan yang mulai mengimplementasikan ABC memutuskan
berhenti mengimplementasikannya. Mengapa ABC menunjukkan keuntungan,
tetapi perusahaan tidak menggunakannya?. Inovasi dalam sistem akuntansi
manajerial dipengaruhi oleh kecenderungan organisasi untuk berinovasi dan
kapabilitas mereka untuk mengimplementasikan inovasi. ABC memiliki
karakterisitk inovasi teknikal dan administrative. Menurut saya peneliti telah
dengan baik mengkonseptualisasikan teori dan hasil penelitian sebelumnya
dengan masalah penelitian. Di awal peneliti telah menunjukkan adanya
masalah dengan mempertanyakan adanya paradoks ABC yaitu Mengapa ABC
menunjukkan keuntungan, tetapi perusahaan tidak menggunakannya?.
Pertanyaan awal tersebut yang menjadi akar masalah penelitian dimana
penjelasan selanjutnya adalah mengkaitkan teori dan hasil penelitian dengan
masalah yang diajukan.

2. Apa saja konsep-konsep utama yang digunakan dalam penelitian ini dan
seberapa baik konsep-konsep tersebut didefinisikan dan dioperasionalkan?
Jawab:
Konsep-konsep utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep
activity management (AM). AM adalah organisasi yang efektif dan
konsisten dari kegiatan SBU dalam mengolah sumber dayanya ke dalam
cara paling baik dalam mencapai tujuannya (Brimson, 1991). AM
diklasifikasikan dalam tiga kateogi dasar, yaitu analisis aktivitas, analisis
aktivitas biaya, dan ABC. Konsep kedua adalah strategi bisnis dan proses
difusi untuk inovasi. Strategi memainkan peran kunci dalam proses
indovasi difusi. Miles dan Snow (1978), (1974) mengidentifikasi empat
jenis strategi organisasi berdasarkan tingkat perubahan produk dan pasar
mereka yaitu prospectors, defenders, analyzers, and reactors. Konsep
ketiga adalah struktur organisasi dan proses difusi untuk inovasi. Struktur
organisasi mempengaruhi kapabilitas dari organisasi untuk mengadopsi
dan mengimplementasi inovasi dengan sukses (Damanpour, 1991).
Peneliti telah mendefinisikan dan mengoperasionalkan konsep-konsep
tersebut dengan baik. Tiap konsep telah diartikan dengan jelas dan dengan
didukung oleh penelitian terdahulu yang relevan.

3. Jika penelitian ini menguji hipotesis, apa saja hipotesisnya? Jika dalam
pengujian hipotesis terdapat variabel independen dan dependen, apakah
dimungkinkan adanya endogenetiy problem?
Jawab:
Keputusan untuk mengadopsi pendekatan AM bergantung pada persepsi bahwa
SBU perlu memiliki informasi yang lebih baik tentang kegiatan dan biaya yang
terkait dan dampaknya terhadap biaya produk dan profitabilitas produk.
Prospectors adalah organisasi yang terus bereksperimen dengan inovasi.
Prospectors adalah organisasi yang menghadapi lingkungan yang lebih dapat
diprediksi dan tidak pasti dibandingkan organisasi yang mengikuti strategi
defender (Slocum et al, 1985; Govindarajan, 1986). Prospectors memiliki
struktur yang memungkinkan mereka untuk memfasilitasi dan
mengkoordinasikan operasi yang banyak dan beragam. Dengan demikian,
penerapan inovasi akan lebih mudah bagi prospector daripada defender.
H1 : strategy prosector berhubungan positive dengan adopsi tingkat AM

Model dual-core terletak pada perbedaan antara inovasi administrasi dan


teknis. AM memiliki karakteristik inovasi baik teknis dan administrasi. AA dan
ACA diklasifikasikan sebagai inovasi teknis karena fokus mereka terutama
pada proses dan kegiatan. AA dan ACA berdampak pada bagaimana produk
yang diproduksi dan jasa diberikan. Jika organisasi memutuskan untuk
meninggalkan tingkat AA dan ACA dan mengimplementasikan ABC, maka
inovasi menjadi lebih administratif daripada teknis. ABC adalah sebuah
inovasi administratif karena pelaksanaannya dapat menyebabkan prosedur
administratif yang baru, kebijakan dan struktur organisasi. Jika kita
mempertimbangkan AA dan ACA sebagai inovasi teknis dan ABC sebagai
administrasi, model dual-core menunjukkan bahwa organisasi dengan
karakteristik organik akan lebih mudah mengadopsi AA dan ACA sementara
organisasi mekanistik akan memutuskan untuk menggunakan ABC.
H2 : selama organisasi mengadopsi pendekatan AM, struktur mechanistic
berhubungan positive dengan organisasi yang mengadopsi ABC

Model ambidextrous didasarkan pada perbedaan antara inisiasi dan tahap


implementasi inovasi (Duncan, 1976). Menurut teori ini, inisiasi inovasi lebih
mudah dalam organisasi organik sementara pelaksanaannya difasilitasi dalam
organisasi mekanistik. Banyak perusahaan yang mengadopsi ABC berhenti
sebelum mengiplementaikannya. Organic organization mengadaptasi ABC
mungkin lebih tergoda membatasi proses inovasi di tingkat AA atau ACA.
Mechanistic organization mengadopsi ABC akan lebih mudah di berbagai cara.
H3 : selama organisasi mengadopsi ABC, structur mechanic berhubungan
positive dengan organisasi yang mengimplementasikan ABC.

Adanya endogenetiy problem dimungkinkan ada dalam penelitian ini. Namun,


penelitian ini tidak ada bahasan tentang adanya endogenetiy problem. Artinya,
penelitian ini bebas dari adanya endogenetiy problem.

4. Bagaimana kecukupan argumentasi yang digunakan dalam menurunkan


hipotesis? Apakah terdapat keselarasan masalah penelitian, tujuan penelitian
dengan hipotesis?
Jawab:
Argumentasi yang digunakan dalam menurunkan hipotesis sudah baik.
Penurunan hipotesis berdasarkan pada penjelasan mengenai konsep yang
didukung dengan teori dan didukung dengan penelitian terdahulu. Selanjutnya
peneliti mengaitkan bagaimana hubungan dari teori dan penelitian terdahulu
hinnga diturunkan ke dalam hipotesis. Misalnya, dalam menurunkan H1,
peneliti menjelaskan terlebih dahulu mengenai strategi bisnis berdasarkan
Miles dan Snow (1978), (1994). Selanjutnya penejelasan tersebut didukung
oleh penelitian terdahulu yaitu Slocum et al, 1985; Govindarajan, 1986.
Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu, kemudian diturunkan menjadi
hipotesis.
Terdapat keselarasan masalah penelitian, tujuan penelitian dengan hipotesis
dalam penelitian ini.

5. Apa asumsi dan justifikasi yang dibuat oleh peneliti dalam memilih variabel-
variabel penelitian? Cukup kuatkan justifikasi tersebut?
Jawab:
Asumsi dan justifikasi yang dibuat oleh peneliti dalam memilih variabel-
variabel penelitian adalah sebagai berikut. AM diklasifikan ke dalam tiga
kategori dasar yaitu analisis aktivitas, analisis aktivitas biaya dan ABC. Tiga
level ini mewakili mulai dari analisis aktivitas sederhana tanpa cost tracing ke
pelaporan ABC sepenuhnya ABC memiliki karakteristik dari inovasi teknikal
dan administrative. Dalam penelitian ini, AM dipertimbangkan sebagai inovasi
multilevel. Inovasi dalam sistem akuntansi managerial dipengaruhi oleh
propensity of organizations untuk menginovasi dan kapabilitasnya untuk
mengimplementasi inovasi. Tidak ada teori inovasi yang telah diteliti dalam
setting akuntansi. Penelitian ini telah fokus pada technical innovation daripada
inovasi administrative.

6. Apa (jika ada) variabel kontinjen (contingent variables) yang digunakan oleh
peneliti dan bagaimana variabel-varibel tersebut digunakan (contoh: dengan
cara memberi asumsi atau menjadikannya sebagai variabel kontrol)?
Jawab:
Penelitian ini tidak ada variabel kontijen yang digunakan.

7. Apakah metoda penelitian yang digunakan telah sesuai untuk menginvestigasi


masalah penelitian? Bagaimana seharusnya ia bisa diperbaiki?
Jawab:
Metoda penelitian yang digunakan telah sesuai untuk menginvestigasi masalah
penelitian. Penelitian ini menggunakan tenik survei untuk mengumpulkan data.
Salah satu tujuan penelitian adalah menjelaskan keputusan mengadopsi dan
mengimplementasikan AM. Dengan demikian, kuesioner dikirimkan ke
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Financial Post CanCorps CD-ROM.
II. Desain Penelitian dan Pengumpulan Data

1. Apa alternatif desain penelitian yang mungkin lebih tepat digunakan untuk
mencapai tujuan penelitian?
Jawab:
Desain penelitian yang tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah tetap
dilakukan dengan survei yaitu dilakukan untuk mendapatkan data opini
individu.

2. Apa usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk memaksimalkan validitas


internal dan eksternal? Apakah menurut Saudara usaha tersebut masih bisa
ditingkatkan?
Jawab:
Validitas Internal
Pada penelitian ini, saya menilai bahwa validitas internalnya adalah baik
karena teorinya mencukupi untuk mendukung antara variabel independen
dengan variabel dependen. Tiap variabel independen didukung kuat oleh teori
empiris dari penelitian terdahulu yang relevan dalam menyarankan
penggunaan variabel independen tersebut dalam penelitian. Contohnya adalah
a. Beberapa organisasi yang mengadopsi ABS telah berhenti pemasangan
(imstallation) selama proses implementasi (Horngren, 1990; Innes &
Mitchell, 1991; nani et al., 1992; Madison & Power, 1993).
b. Strategy prospector. Simons (1987, 1988) menunjukkan bahwa prospector
cenderung adapt system management biaya ke penggungan lebih besar
daripada defender.
Validitas eksternal

Populasi terdiri dari perusahaan manufacturing Kanada yang terdaftar di


Financial Post CanCorp dalam CD-Rom. Populasi sebesar 1555 perusahaan
dengan kode SIC 30, 34, 35, 36, 37, 38 yang terdaftar di CanCorp.
Pengambilan sample secara random karena low cost. Metode pengambilan
sampel adalah dengan metode purposive sampling yaitu penentuan sampel
berdasarkan kriteria tertentu, yaitu
a. Semua perusahaan dengan penjualan dibawah 20 million Canadian dollara
dibuang.
b. Perusahaan dengan diversifikasi (aneka ragam) dikeluarkan.
c. Beberapa perusahaan yang digolongkan sebagai pabrikan dibuang.
d. Perusahaan yang sudah tutup juga dikeluarkan.

Jumlah sampel sebesar 415 SBU. 162 SBU yang mengembalikan kuesioner
dimana 161 SBU lengkap dan dapat digunakan. Pengambilan sampel dengan
random dan besar sampel sebesar 415 telah memenuhi artinya representatif,
sehingga dapat digeneralisasi. Maka validitas eksternalnya kurang baik.
karena dalam menentukan sampel tidak diberi perhitungan yang jelas.
Sebenarnya ada untuk mengukur besar sampel yang dapat mewakili populasi.
Dengan sampel 415 nanti bagaimana jika tidak sepebuhnya kembali dan
bagaimana bisa mewakili populasi.

Menurut saya, validitas eksternal masih perlu ditingkatkan dengan


menambakan cara menentukan sampel.

3. Bagaimana prosedur penyampelan (sampling) yang digunakan dalam


penelitian ini? Apakah menurut Saudara ada prosedur penyampelan yang lebih
baik?
Jawab:
Prosedur penyampelan dalam penelitian tidak dijelaskan secara jelas. Menurut
saya, teknik penyampelan menggunakan purposive sampling. Hal ini dapat
diketahui dari beberapa kategori yang digunakan sebagai berikut:
a. Semua perusahaan dengan penjualan di bawah
20 millian Canadian dollars dibuang
b. Perbedaan perusahaan yang tinggi juga
dikeluarkan karena fokus pada SBUs daripada korporasi
Namun kekurangan dari prosedur penyampelan ini tidak ada perhitungan
yang jelas dari data awal 1555 perusahaan menjadi 415 SBUs. Peneliti tidak
memberikan informasi berapa perusahaan yang telah dikeluarkan karena
penjualan di bawah 20 millian Canadian dollars dan keterangan lainnya.

Menurut saya prosedur penyampelan yang dapat digunakan adalah


convinience sampling yaitu pengambilan sampel secaa nyaman. Hal ini akan
memudahkan peneliti untuk mengirim dan menyebarkan kuesioner.
4. Bagaimana data dikumpulkan, apa saja bias yang mungkin terjadi dan
bagaimana usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk meminimalisir bias dalam
pengumpulan data? Apakah usaha tersebut bisa ditingkatkan?
Jawab:
Untuk mengumpulkan informasi menggunakan mail survey, dengan
menggunakan kuesioner yang terdiri dari 8 halaman termasuk sampul depan
dan belakang. Kuesioner sebelumnya telah diuji untuk mencocokkan
pertanyaan dan mengeluarkan ambiguitas. Semua perusahaan berlokasi di
Quebec menerima kuesioner dalam versi bahasa Perancis dan bahasa Inggris.
Untuk memastikan bahwa kesimpulan dari tanggapan terhadap survei ini tidak
bias oleh nonrespondents, dua prosedur berikut dilakukan. Pertama,
perbandingan profil responden terhadap karakteristik yang dikenal (bahasa,
industri, dan ukuran) dari SBU dalam sampel surat yang dibuat. Perbandingan
ini menunjukkan bahwa responden yang mirip dengan SBU termasuk dalam
sampel surat untuk setidaknya tiga dimensi. Kedua, analisis komparatif
terhadap tanggapan pada tanggal penerimaan juga dilakukan. Seperti
perbandingan didasarkan pada anggapan bahwa responden yang terlambat
mungkin dianggap sama dengan yang nonrespondents.

Bias yang mungkin terjadi diantaranya adalah


Bias kemurahan hati yaitu suatu tendensi dari penilai-penilai untuk
menilai lebih tinggi dari seharusnya pada orang-orang yang ereka
sudah mengenalnya dengan baik atau orang-orang yang mereka
inginkan terlibat.
Bias kenal yaitu kecenderungan untuk menyetujui ernyataan-
pernyataan tanpa memperlihatkan isinya.
Bias keadaan suasana hati sementara yaitu efek dari suasana hati
sekarang yang mempengaruhi perilaku bagaimana responden-
responden memandang diri mereka sendiri dan dunia sekitar mereka

5. Bagaimana peneliti berusaha untuk meningkatkan validitas dan reliabilitas


dalam pengukuran variabel? Apakah usaha tersebut bisa diperbaiki?
Jawab:
Peneliti memberikan nilai 1 untuk organisasi yang telah mengadopsi level AM
dan nilai 0 untuk organisasi yang tidak mengadopsi pendekatan AM. Metode
multiple digunakan untuk mengklasifikasikan organisasi berdasarkan jenis
strategi mereka. Responden diklasifikasikan sebagai prospektor, defender, dan
analyzers. Responden diminta untuk memilih deskripsi yang paling mendekati
organisasi mereka dibandingkan dengan perusahaan lain dalam industri
mereka dengan menggunakan skala nominal. Selanjutnya, validitas dari
klasifikan di cross-checked.

III. Analisis Data dan Simpulan

1. Apakah peneliti menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensi dalam


analisis data dan apakah pemilihan alat uji statistik telah sesuai dengan desain
penelitian sehingga dapat memenuhi tujuan penelitian?
Jawab:
Peneliti telah menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial. Regresi
logistik digunakan untuk menguji hipotesis. Regresi logistik dipilih karena
regresi logistik adalah alat uji yang lebih kuat daripada analisis korelasi dan
Chi Square. Dengan demikian pemilihan alat uji statistik telah sesuai dengan
desai penelitian sehingga dapat memenuhi tujuan penelitian.

2. Jika penelitian ini menguji hipotesis, apakah hipotesis tersebut didukung (oleh
data)?
Jawab:
Pengujian hipotesis menggunakan logistic regression. Variabel yang diuji
adalah sebagai berikut.
H1 : strategy prosector berhubungan positive dengan adopsi tingkat AM
Antara adopsi AM dengan implementasi variabel (AMADO, ABSADO,
ABSIM)
H2 : selama organisasi adopt pendekatan AM, struktur mechanistic
berhubungan positive dengan organisasi yang adopt ABC
Antara strategy dummy variabel (PRO dan ANA)
H3 : selama organisari adopt ABC, structur mechanic berhubungan
positive dengan organisasi yang mengimplementasikan ABC.
structural variabel (CENT, VERT, FORM)
Semua hipotesisi diterima. Saya rasa sudah baik untuk menggunakan regresi.
Karena untuk melihat factor yang mempengaruhi dari adopsi dan implementasi
ABC

3. Apakah klaim peneliti dalam kesimpulannya konsisten dengan hasil


pengolahan data?
Jawab:
Antara hasil dan kesimpulan, yang belum konsisten adalah mengenai paradox
ABC. Di artikel ini belum dijelaskan mendalam mengenai paradox ABC. Hasil
dan kesimpulan sudah konsisten, meskipun ada batasa penelitian. Dan batasan
penelitiannya banyak. Ada lima batasan penelitian. Studi ini juga memperkaya
literatur tentang ABC yang telah terbatas pada "cerita sukses tentang
implementasi ABC. Kontribusi lain dari penelitian ini adalah hubungan antara
faktor-faktor penentu organisasi dan adopsi dan implementasi ABC. Kontribusi
telah dijelaskan dalam kesimpulan. Tetapi belum ada implikasi praktis di masa
depan.

4. Apakah hasil penelitian telah didiskusikan oleh penulis? Bagaimana sebaiknya


diskusi dari hasil penelitian ini bisa diperbaiki?
Jawab:
Hasil penelitian telah didiskusikan oleh penulis. Penulis telah menjelaskan
secara detail dalam diskusi. dalam sesi disukusi telah digabung dari ketiga
hipotesis yang diajukan. Meskipun tidak ditulis secara detail mana saja yang
termasuk H1, H2 dan H3, kita sebagai pembaca sudah paham apa yang
didiskusikan.

5. Jika hipotesis tidak didukung, apakah ada argumentasi yang cukup untuk
menjelaskan mengapa hipotesis tidak didukung? Bagaimana seharusnya
argumentasi tersebut bisa diperbaiki?
Jawab:
Semua hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima.

6. Apa implikasi dari penelitian tersebut? Apakah implikasi penelitian tersebut


secara logik berkaitan dengan kesimpulan yang dinyatakan oleh peneliti?
Jawab:
Salah satu kekurangan penelitian adalah belum ada implikasi praktis di masa
depan. Peneliti tidak menulikan implikasi dari penelitian

Anda mungkin juga menyukai