Anda di halaman 1dari 4

Visi dan Misi UGD

Visi UGD

Menjadikan perawat kompeten dalam memberikan pelayanan kegawatdaruratan


sebagai satu-satunya pusat rujukan di wilayah Pandeglang dengan pelayanan yang
cepat, tepat, tanggap melalui sumber daya tenaga yang mandiri dan berkualitas.

Misi UGD

Meberikan pelayanan yang berkualitas melalui pelayanan yang professional, dengan


memperhatikan aspek budaya dan privacy penderita.

Meningkatkan kualitas dan kemandirian sumber daya perawat sesuai dengan


perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan.

Mewujudkan kepemimpinan yang berkualitas dan terbuka.

Meningkatkan semangat kebersamaan dan solidaritas untuk memufuk persatuan


dan kesatuan dengan penuh kasih sayang untuk mencapai kesejahteraan perawat
dan kenyamanan pasien/penderita.

Meningkatkan partisifasi aktif, kreatif dan inovatif perawat dalam memberikan


pelayanan kegawatdaruratan yang professional.

Mewujudkan pendidikan berkelanjutan melalui incervice training dan outservice


training.

Mewujudkan lingkungan Unit Gawat Darurat yang bersih dan nyaman.

Peningkatan sarana dan prasarana pelayanan Unit Gawat Darurat.

Falsafah

Melayani Dengan Hati

Motto Unit Gawat Darurat

PERMATTA

(Profesional Ramah Manusiawi Tanggap dan Tepat)


Sasaran

Primer : Penderita/Pasien, keluarga

Sekunder : Perawat, Penanggung Jawab UGD, Profesi lain

Tertier : Direktur, Kepala Bidang Penunjang, Kepala Bidang

Kesekretariatan, Kepala Bidang Keperawatan, Kepala Bidang Pelayanan Medis

Strategi

Melalui Bidang Keperawatan dan Kepala Seksi yang membawahi UGD dan
Penanggung Jawab UGD serta Kepala UGD ; program (rencana jangka pendek) UGD
disampaikan, serta memohon arahan, pembinaan, dan dukungan baik moril
maupun materil untuk menciptakan perawat yang kompeten, kenyamanan bekerja
dan kepuasan kerja dengan out put pelayanan gawat darurat professional
berkualitas.

Dengan profesi lain (medis/dokter,dll) , bidang / departemen lain dan atau instalasi
lain sehingga tercipta kerjasama yang kondusif dengan out put kepuasan bagi
pelanggan interen maupun eksteren.

Dengan teman sejawat (perawat) tercipta suasana kerja yang kondusif sehingga
tercapai kepuasan kerja.

Dengan pihak luar rumah sakit seperti puskesmas, klinik-klinik atau institusi
pelayanan kesehatan baik pemerintah maupun swasta terjalin hubungan
kerjasama / komunikasi yang baik dan menguntungkan, terutama berkaitan dengan
sistem rujukan dan terpublikasinya pelayanan UGD yang berkualitas melalui
dukungan managemen rumah sakit.

Program Jangka Pendek

Penataan ulang interior UGD dengan merubah posisi ruang tunggu sebagian
dirubah menjadi ruang triage.

Penutupan akses keluar masuk pengunjung rumah sakit melalui UGD, sehingga
gerbang UGD hanya diperuntukan pasien-pasien UGD.

Penataan kebersihan, keindahan dan ketertiban di UGD dengan meningkatkan


koordinasi dengan bagian kebersihan, instalasi pemeliharaan rumah sakit (IPSRS),
bagian keamanan dengan beberapa perbaikan diantaranya :

a. Pengecatan ulang UGD.


b. Perbaikan sarana pembuangan limbah (saluran air limbah).

Perbaikan washtafel (tempat cuci tangan dan cuci alat kesehatan).

d. Perbaikan pintu keluar masuk UGD, dan fasilitas mebeler lainnya.

e. Perbaikan fasilitas lain sesuai kebutuhan.

Perubahan citra UGD kedepan menjadi Instalasi Gawat Darurat (IGD) memerlukan
unsur penunjang pelayanan untuk mempercepat pelayanan gawat darurat dengan
pelayanan terintegrasi di UGD (IGD), yakni tersedianya fasilitas :

a. Instalasi Farmasi menyediakan Deppo obat dan alat kesehatan atau apotik UGD
(IGD) beserta tenaganya.

b. Tersedianya alat komunikasi untuk keperluan pelayanan gawat darurat dan


sistem rujukan.

Optimalisasi alat pemeriksaan laboratorium sederhana (haematologi) beserta


petugas sesuai kompetensinya.

Pemenuhan standar minimal ketersediaan fasilitas alat kesehatan yang dibutuhkan


di UGD untuk resusitasi penderita, stabilitas penderita, keamanan dan pendidikan
(Pedoman Pelayanan Gawat Darurat, Depkes RI- Dirjen Yanmedik, 1995) ,
diantaranya adalah :

a. Tersediannya minor surgery minimal 6 set yang masing-masing ditanggungjawabi


oleh kelompok jaga (shiff).

b. Resusitasi set (otomatik/manual).

dll

Efektifisasi pertemuan rutin (staff meeting) minimal satu bulan sekali.


Penyusunan ulang struktur organisasi sesuai kebutuhan dan sesuai SOTK rumah
sakit dan staffing atau pembagian tugas habis.

Penyusunan daftar jaga sesuai kebutuhan UGD.

Peningkatan kesejahteraan perawat dengan pemberian jasa pelayanan yang layak.

10. Pembagian jasa pelayanan berdasarkan indek prestasi.

11. Program pendidikan berkelanjutan melalui pelatihan-pelatihan (PPGD) dan


pelatihan-pelatihan non formal lainnya (inservice dan outservice training).

12. Menciptakan kerjasama yang harmonis antar rumah sakit, puskesmas, dan atau
institusi kesehatan lain baik pemerintah maupun swasta serta instansi lain
(lembaga lain) melalui dukungan managemen rumah sakit.

Anda mungkin juga menyukai