Anda di halaman 1dari 1

1.1.

Latar Belakang
1.1.1. Pengembangan Terminal Baru Bandar Udara Internasional Mozes Kilangin
1.1.2. Konsep bandar udara ramah lingkungan (eco-airport)
1.1.3. Kearifan lokal dalam arsitektur untuk mendukung konsep perancangan bandar
udara ramah lingkungan (eco-airport)
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Rumusan Masalah
1.4. Batasan Masalah
1.5. Tujuan Perancangan
1.6. Manfaat Perancangan
2.1. Tinjauan Bandar Udara
2.1.1. Definisi bandar udara
2.1.2. Status dan klasifikasi bandar udara
2.2. Tinjauan Terminal Penumpang Bandar Udara
2.2.1. Definisi terminal penumpang
2.2.2. Sistem terminal penumpang bandar udara
2.3. Tinjauan Ruang Terminal Penumpang Bandar Udara
2.3.1. Ruang umum
2.3.2. Ruang semi steril
2.3.3. Ruang steril
2.4. Tinjauan Fasilitas Terminal Penumpang Bandar Udara
2.4.1. Standar kualitatif ruang terminal penumpang
2.4.2. Standar kuantitatif ruang terminal penumpang
2.4.3. Konfigurasi terminal penumpang bandar udara
2.4.4. Sistem level (vertical distribution)
2.4.5. Sistem pengangkutan penumpang ke pesawat
2.4.6. Sistem baggage claim
2.5. Tinjauan Sirkulasi Bandar Udara
2.5.1. Efektivitas dan kualitas sirkulasi terminal
2.5.2. Sistem sirkulasi terminal
2.5.3. Sistem pelayanan terminal
2.5.4. Faktor perencanaan dan perancangan pola sirkulasi
2.6. Tradisionalisme Dalam Arsitektur
2.6.1. Arsitektur vernakular dalam jati diri arsitektur tradisional Indonesia
2.6.2. Neo-vernakular
2.7. Kearifan Lokal
2.8. Karakteristik Arsitektur Tradisional Papua
2.9. Komparasi

Anda mungkin juga menyukai