Anda di halaman 1dari 15

Mendongeng

Tema : Lingkungan
Judul : Misteri Tong Sampah
Nama : Retno Pancasilawati
Kecamatan : Medan Satria
Bel istirahat berbunyi, Laura sudah tidak

sabar hendak ke kantin, rasanya perutnya


minta diisi karena tadi pagi Laura bangun

kesiangan sehingga tidak sempat

sarapan. Dubrak!!!!! Laura terjatuh,

bokongnya sakit sekali. Marvel

membantunya berdiri.terima kasih

Marvel , kata Laura sambil

memperhatikan apa yang menyebabkan

dia jatuh, oh ternyata bungkus es yang

plastiknya basah sehingga membuat

lantai menjadi licin.Nah, begini ini kalau

ada yang suka buang sampah

sembarangan, orang lain yang kena

akibatnya, gerutu Laura sambil berlalu.


Marvel menatap wajah Laura yang

terlihat kesal dan mengikutinya dari

belakang. Setelah Laura memesan mie

ayam, dia masuk ke dalam kelas . Baru

dia merasa kalau dari tadi Marvel

mengikutinya.Eh, ngapain kamu ngikutin

aku? tanya Laura sambil duduk di kursi

kelas . Marvel juga duduk di sebelah

Laura .Laura , kamu tadi jatuh karena

sampah, teman-teman kita banyak yang

tidak peduli dengan sampah, Marvel

diam sebentar sambil menatap wajah

Laura, ingin tahu reaksinya. Bagaimana


kalau kita buat gerakan peduli sampah

agar teman-teman tidak buang sampah

sembarangan?Mie ayam sudah sampai

di meja, Laura langsung

melahapnya.Terus bentuk gerakannya

apa? Apa teman-teman mau? tanya

Laura. Marvel mengusulkan satu ide

untuk menarik teman-teman agar peduli

sampah. Tong-tong sampah diperbaharui

dan digambar dan di cat warna-warni

agar menarik, sehingga anak-anak

membuang sampah pada tempatnya .

Yang ketahuan membuang sampah tidak


pada tempatnya, akan mendapat

sanksi.Wah, itu kan susah Marvel ,

bagaimana harus merubah anak-anak

untuk mau buang sampah pada

tempatnya, kata Laura sangsi.Nanti kita

minta bantuan guru dong, kata Marvel

lagi.***Guru-guru setuju dengan usul

Marvel. Minggu berikutnya gerakan itu

dimulai. Bersama dengan guru, siswa-

siswa mulai melukis dan mencat ulang

tong-tong sampah. Lukisan yang paling

kreatif mendapatkan hadiah. Anak-anak

sangat bersemangat melukis tong


sampah karena ingin mendapatkan

hadiah dari ibu Kepala Sekolah.Bu, lihat

Nico menumpahkan catnya di lantai,

teriak Putri . Bu Elly menghampiri Putri

dan menyuruh Nico untuk

membersihkannya.Huh, dasar tukang

ngadu, cibir Nico .Huh, dasar usil, cari

perhatian, balas Putri. Bu Elly yang

melihat kejadian itu hanya tersenyum, dia

sudah biasa melihat Nico usil untuk

mencari perhatian.Sudah, kerjakan lagi

mencatnya, tegur Bu Elly. Tak terasa hari

sudah semakin siang, anak-anak masih


MISTERI TONG

Sampah
menyelesaikan tong-tong sampah yang

unik, ada yang gambar bunga,

pemandangan, matahari yang sedang

memancar. Semuanya indah.

Kini tong sampah di TK Sinta Monika

terlihat menarik dengan corak dan warna-

warninya. Tata tertib membuang sampah

pun dibuat agar tidak ada anak lagi yang

membuang sampah sembarangan. Anak

yang ketahuan membuang sampah akan

diberi sanksi. Kepala sekolah membentuk


petugas kebersihan, ada petugas piket

bergiliran dari setiap kelas. Tugasnya

mengawasi siapa saja yang membuang

sampah sembarangan, dan bersama Pak

Roni , petugas kebersihan sekolah,

bertanggung jawab menjaga kebersihan

lingkungan sekolah. Murid-murid

menyebut tugas ini sebagai Satpam

Sampah.

***Suatu pagi Laura melihat tong-tong

sampah terguling dan dicoret-coret.

Laura spontan terpekik. Beberapa guru

menghampiri Laura yang tengah


berteriak.Lihat Ibu, tong sampah ini

dicoret-coret dan ada yang

menumpahkan isinya, kata Laura

kesal.Hmmm nanti kita cari tahu siapa

yang melakukan perbuatan yang tidak

baik ini, kata Bu Elly. Laura beranjak ke

dalam kelas. Laura tidak bisa berhenti

berpikir, siapa yang membuat kekacauan

ini. Dia mencari cara, agar pelakunya

dapat tertangkap. Laura takut esok hari

akan ada kejadian yang sama lagi. Kalau

saja aku tahu bakal aku hajar, kata Laura

dalam hati.Gimana kalau kita jebak


saja? usul Marvel. Laura tersenyum.

Marvel dan Laura mengutarakan

rencananya ke Bu Elly. Bu Elly

menyetujuinya. Marvel dan Laura

diijinkan mengajak beberapa anak untuk

ikut beraksi sepulang sekolah. Sepanjang

pelajaran siang ini Laura sudah tak bisa

berkonsentrasi lagi. Dia begitu

bersemangat ingin menjebak siapa yang

melakukan pengrusakan tong

sampah.Begitu bel pulang sekolah

berbunyi, mereka bergegas mencari

persembunyian agar dapat melihat siapa


pelakunya. Marvel yang ditugasi

memberi aba-aba penyergapan itu.

Setelah beberapa saat bersembunyi,

tampak sekelompok anak masuk kembali

ke sekolah yang tampak sepi. Nico dan

gerombolannya.Dah sepi, kata Nico

sambil memperhatikan sekeliling sekolah.

Mereka mulai mengeluarkan pilox untuk

mencoret-coret tong sampah. Waktu

mereka hendak mencoret tong sampah,

Marvel segera memberitanda berupa

siulan. Anak-anak yang bersembunyi

semua keluar dan mengelilingi Nico dan


kawan-kawannya. Bu Elly datang

menghampiri mereka. Nico dan teman-

temannya terdiam tak bisa mengelak

lagi.Nah, Nico, dan juga kalian, mari ikut

ke ruang guru. Ibu mau titip surat untuk

orangtua kalian. Ibu ingin mereka datang

kesekolah untuk membicarakan

perbuatan kalian ini, kata Bu Elly. Nico

dengan teman-temannya menunduk

malu.Maafkan saya, Bu. Tolong jangan

beri tahu orang tua saya. Mereka bisa

marah.Hm kenapa kamu melakukan

ini, Nico ? tanya Bu Elly. Nico melirik ke


arah Marvel, Saya saya iri pada Marvel

yang mendapat pujian dari teman-teman,

guru-guru, bahkan Kepala

Sekolah.Wah kamu tidak seharusnya

iri seperti itu,Nico. Meskipun aku dan

Laura yang mengusulkan kegiatan itu,

pada akhirnya kan kita semua juga yang

mengecat tong sampah dan piket tugas

menjadi pengawas. Kalau teman-teman

tidak mendukung, usulku tidak akan ada

gunanya juga, kata Marvel .Itu betul,

tambah Bu Elly, seingat Ibu,di upacara

terakhir kemarin, Ibu Kepala Sekolah


mengucapkan terima kasih kepada semua

anak, dan bangga pada kita semua

karena sudah membuat kebersihan

sekolah lebih terjaga. Semua murid, itu

termasuk kamu, Nico.Nico mengangguk

mengerti. Dia berjanji tidak akan berulah

lagi, dan akan terus ikut mengawasi

ketertiban membuang sampah.Aku akan

jadi Satpam Sampah paling galak!Semua

tertawa mendengar semangat Marvel .

Mudah-mudahan setelah ini, kesadaran

murid-murid untuk menjaga kebersihan


semakin tinggi, agar lebih indah

dipandang dan terhindar dari penyakit.

Anda mungkin juga menyukai