Dinasti Abbasiyah didirikan pada tahun 132 H/750 M. oleh Abdul Abbas As-
berlangsung dalam rentang waktu yang panjang, yaitu selama lima abad dari tahun
merupakan pusat kegiatan, antara satu dengan yang lain memiliki kedudukan
paman Rasulullah SAW, Abbah bin Abdul Muthalib.Dari nama inilah disandarkan
pada tiga tempat pusat kegiatan, yaitu Humaimah, Kuffah, dan Khurasan. Humaimah
merupkan tempat bermukim keluarga Bani Hasyim, baik dari kalangan pendukung
penduduknya menganut aliran Syi’ah, pendukung Ali bin Abi Thalib, yang selalu
bergolak dan ditindas oleh Bani Umayah. Khurasan memiliki warga yang pemberani,
kuat fisik, teguh pendirian, tidak mudah terpengaruh nafsu dan tidak mudah bingung
sebagai gerakan rahasia. Akan tetapi, Imam Ibrahim pemimpin Abbasiyah yang
Umayah terakhir, Marwan bin Muhammad. Ibrahim akhirnya ditangkap oleh pasukan
dinasti bani Umayah dan dipenjarakan di Haran. Penguasa Umayah di kufah, Yazid
bin Umar bin hubairah, ditaklukan oleh Abbasiyah dan di usir ke Wasit. Abu
Salamah selanjutnya berkemah di kufah yang telah ditaklukan pada tahun 132 H.
Abdullah bin Ali, salah seorang paman Abul Abbas diperintahkan untuk mengejar
melarikan diri, dimana akhirnya dapat ditaklukan di dataran rendah Sungai Zab.
Damaskus. Khalifah itu melarikan diri hingga ke Fustat di Mesir, dan akhirnya
terbunuh di Busir, wilayah Al-Fayyum tahun 132 H/750 M dibawah pimpinan Shalih
bin Ali. Dengan demikian, maka tumbanglah kekuasaan dinasti Umayah dan
berdirilah Dinasti Abbasiyah yang dipimpin oleh khalifah pertamanya, yaitu Abul
hlm. 7)
tergelar karpet yang digunakan sebagai tempat eksekusi.Dan dari sinilah awal
berdirinya dinasti Arab Islam kedua yang sangat besar dan lama.( )
memiliki kantor pengawas yang pertama kali dikenalkan oleh Al Mahdi, dewan
korespondensi atau kantor arsip yang menangani semua surat resmi dokumen politik
serta instruksi dan ketetapan khalifah ,dewan penyelidik keluhan adalah sejenis
dengan pola pemerintahan dan perubahan politik.Pada mulanya, ibu kota Negara
adalah Al-Hasyimiyah, dekat Kufah. Namun, untuk lebih memantapkan dan menjaga
stabilitas Negara yang baru berdiri itu, Al Manshur memindahkan ibu kota Negara ke
kota yang baru di bangunnya, Bagdad, dekat bekas ibukota Persia, Ctesiphon, tahun
762 M. Di ibukota yang baru ini Al Manshur melakukan konsolodasi dan penertiban
sebagai koordinator departemen, Wazir pertama yang diangkat adalah Khalid bin
Barmak, berasal dari Balkh, Persia. Dia juga membentuk lembaga protocol Negara,
lembaga kehakiman Negara. Jawatan pos yang sudah ada sejak masa dinasti Bani
Umayah ditingkatkan perananya dengan tambahan tugas. Kalau dulu hanya sekedar
untuk menantar surat, pada masa Al-Manshur, jawatan pos ditugaskan untk
dapat berjalan lancer. Para direktur jawatan pos bertugas melaporkan tingkah laku
Besar Ilmu Sejarah dari Universitas Mesir membagi kedalam lima masa, yaitu:
1. Masa kuat-kuasa dan bekerja membangun, berjalan 100 tahun lamanya, dari
3. Masa berkuasanya Bani Buyah (Buwayhid) berjalan 00 tahun lamaya dari 334
s.d. 447 H.
4. Masa berkuasanya Bani Saljuk (Saljuqiyak) berjalan 100 tahun lamanya dari
merajalelanya para panglima perang selama 125 tahun, dari 530 H.Sampai
1. Periode pertama (132 H/750 M s.d 232 H/847 M), disebut periode pengaruh
Persia Pertama.
2. Periode kedua (232 H/847 M s.d. 334 H/945 M), disebut periode pengaruh
Turki pertama.
3. Periode ketiga (334 H/945 M s.d. 447H/1105 M), masa kekuasaan dinasti
4. Perode keempat (447 H/1105 M s.d 590H/1195 M.), masa kekuasaan dinasti
5. Perioe kelima( 590 H/1195 M s.d 656 H/1258 M), masa khalifah bebas dari
Kedua pola periodisasi diatas, pada dasarnya sama dan tidak signifikan. Untuk
Islam dari pada perluasan wilayah.Disinilah letak perbedaan pokok antara dinasti
Umayah dan dinasti Abbasiyah. Puncak kejayaan Dinasti Abbasiyah terjadi pada
masa Khalifah Harun Ar-Rasyid ( 786-809 M) dan anaknya Al Makmun (813-833
hlm.144)
Masa ini adalah masa keemasan atau masa kejayaan umat islam sebagai pusat
dunia dalam berbagai aspek peradaban. Kemajuan itu hampir mencakup semua aspek
sebagai berikut:
a. Bidang agama
Kemajuan dibidang agama antara lain dalam beberapa bidang ilmu, yaitu
Ulumul Quran, ilmu tafsir, Hadits, ilmu kalam, bahsa dan Fikih.
1. Fikih
Pada masa dinasti Abbasiyah lahir para tokoh bidang fikih dan pendiri
2.Ilmu Tafsir
Perkembangan ilmu tafsir pada masa pemerintahan Abbasiyah
mengalami kemajuan pesat. Di antara para ahli tafsir pada masa Dinsti
Abbasiyah adalah
3.Ilmu hadits
4.Ilmu Bahasa
adalah ilmu Nahwu, Ilmu sharaf, ilmu bayan, ilmu badhi’ dan
b.Bidang Umum
3. Ibnu Rusyd
4. Al ghazali
2.Ilmu kedokteran
Jundhisapur Iran.
diterjemahkan adalah karya-karya dalam bidang astronomi dan mantiq. Fase kedua
berlangsung mulai masa khalifah Al Makmun hingga tahun 300 H.Buku-buku yang
banyak diterjemahkan adalah dalam bidang Filsafat, dan kedokteran. Pada fase ketiga
Yatim 1998,hlm.55-56)
pengemabangan ilmu, anatara lain Baitul Hikmah, yaitu lembaga ilmu pengetahuan
Lembaga Pendidikan
juga dikenal sebagai pusat kajian akademis dan perpustakaan umum,Serta memiliki
Fungsi lembaga itu persis sama dengan rumah sakit, yang pada awal
menteri dari Persia pada kehsalifahan bani Saljuk, Alp Arslan, dan Maliksyah yang
dinasti abbasiyah pada periode pertama telah mendororng penguasa untuk hidup
Dari kedua belas khalifah pada periode kedua dinasti Abbasiyah, hanya
empat orang khalifah yang meniggal secara wajar.Selebihnya wafat karena dibunuh
3.Faktor keagamaan
Sejak terjadinya konflik antara Muawiyah dan khalifah Ali yang berakhir
dengan lahirnya tiga kelompok umat yaitu, pengikut Muawiyah, Syi’ah, dan
Khawarij. Ketiga kelompok ini senantiasa berebut pengaruh .sehingga sering terjadi
diajarkan Islam tidak berdaya lagi menahan segala amukan yang dating, baik dari
kerusakan moral dan menghancurkan sifat-sifat baik yang mendukung Negara selam
ini.
khalifah.
8.Kemerosotan ekonomi
untuk anggaran tentara dan banyaknya pemberontakan yang terjadi di kalangan bani
abbasiyah sendiri.
9.Disintegrasi
Akibat kebijakan untuk lebih mengutamakan pembinaan peradaban dan
10.Perang Salib
Perang salib merupakan salah satu sebab kemunduran bani Abbasiyah.perang salib
Pendahuluan
dalam pergantian kekuasan ini ada yang mengalami puncak kejayaan yang cukup
lama dan ada juga yang hanya beberapa tahun saja.Kejayaan ini membawa pengaruh
satu Dinasti yang berperan dalam perkembangan tersebut dan merupakan Dinasti
kedua yang memerankan drama besar politik dan perkembangan Islam setelah bani
Islam. Walaupun akhirnya dinasti ini juga hancur karena berbagai faktor baik faktor
Kesimpulan
Perkembangan Islam pada masa bani Abbasiyah ini memiliki kesan tersendiri
dalam perkembangan dunia islam.yang membedakannya dengan dinasti
salah satu factor hancurnya Dinasti ini.Namun tetap saja dinasti ini memiliki peranan
Daftar Pustaka
Di Susun Oleh
Baharsyah
Denny Agustin
Lina Heryanti
Dosen pembimbing
Yazwardi, M.Ag
FAKULTAS ADAB
BAHASA DAN SASTRA ARAB
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG
2010