Anda di halaman 1dari 3

5-1

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan analisis yang dilakukan pada tugas akhir ini dapat

diambil beberapa kesimpulan :

1. Nilai penetrasi turun pada penambahan kadar tetes tebu 2% dan 4%

kemudian naik seiring peningkatan persentase zat aditif. Dimana saat

penambahan aditif tetes tebu 6% nilai penetrasinya mulai mengalami

kenaikan dari 66,4 dmm sampai pada penambahan tetes 10% nilai

penetrasinya mencapai 69 dmm.

2. Daktilitas cenderung mengalami penurunan seiring bertambahnya kadar

tetes tebu, campuran aspal tetes tebu semakin kaku yang akan menyebabkan

aspal semakin mudah putus.

3. Aspal minyak dengan penambahan aditif juga semakin tahan terhadap

temperatur, Suhu titik lembek semakin meningkat apabila persentase aditif

bertambah, dimana semakin bertambahnya tetes dalam aspal menyebabkan

campuran semakin keras dan kaku akibatnya dibutuhkan temperatur yang

lebih tinggi untuk menjadikan campuran cukup cair.

4. Nilai Viscositas (kekentalan) menunjukkan adanya kenaikan seiring

bertambahnya kadar tetes tebu, juga campuran akan mengalami kepekaan

terhadap suhu dimana semakin bertambahnya tetes tebu mengakibatkan

kepekaan terhadap suhu berkurang ( campuran menjadi lebih kental ).


5-2

5. Untuk kehilangan berat tertinggi pada penambahan tetes sebesar 4% hal

ini dipengaruhi oleh tetes tebu yg sifatnya cair sehingga pada saat

dipanaskan di dalam oven tetes tebu akan mudah menguap yang

menyebabkan berkurangya berat aspal.

6. Berat jenis semakin meningkat apabila jumlah tetes tebu juga semakin

banyak, hal ini disebabkan karena tetes tebu mengandung mineral-

mineral / zat-zat kimiawi yang menyebabkan bertambahnya berat aspal

yang ditambahkan tetes tebu.

7. Persentase tetes tebu yang paling baik untuk ditambahkan pada aspal

yaitu penambahan 2% dan 4 %.

5.2 Saran

1. Jika beban lalulintas berat, maka aspal dengan aditif tetes tebu 2% dan

4% dapat digunakan sebagai bahan campuran karena penetrasinya

rendah.

2. Aspal dengan bahan tambah tetes tebu dapat digunakan sebagai bahan

campuran perkerasan jalan pada lokasi / tempat yang suhunya tinggi,

dimana setelah penambahan material menyebabkan titik lembek /suhu

titik lembek meningkat sehingga tidak akan cepat lembek pada saat suhu

panas. Misalnya pada persimpangan dimana suhu akibat gesekan ban

dan permukaan jalan tinggi karena pengereman.


5-3

3. Pada daerah / lokasi dimana gaya horizontal (pengereman) sering terjadi

misalnya persimpangan, daerah yang topografinya tidak datar (ada beda

tinggi dari permukaan jalan) dibutuhkan aspal dengan penetrasi rendah

dan titik lembek tinggi, sehingga bahan tambah tetes tebu dapat

digunakan.

4. Dapat digunakan untuk jalan dengan lalulintas berat, dimana penetrasi

yang rendah akan meningkatkan nilai stabilitas dari perkersan, misalnya

di daerah pelabuhan petikemas dan di kawasan industri.

Anda mungkin juga menyukai