Disusun oleh :
3.22.14.1.05
1
Politeknik Negeri Semarang
KATA PENGANTAR
Laporan kerja praktik ini disusun sebagai salah satu syarat bagi
penulis untuk memenuhi Tugas Praktek Kerja Lapangan. Melalui
praktek kerja lapangan ini diharapkan mahasiswa dapat menambah
wawasan di bidang yang ditekuni yaitu Jurusan Teknik Mesin khususnya
Program Studi Teknik Konversi Energi. Selain itu ,praktek kerja
lapangan ini juga bertujuan untuk mengembangkan teori yang
diperoleh di bangku kuliah melalui penerapan di dunia kerja.
2
Politeknik Negeri Semarang
3
Politeknik Negeri Semarang
4
Politeknik Negeri Semarang
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................ i
KATA PENGANTAR........................................................... iv
DAFTAR GAMBAR............................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan.............................................................................. 3
5
Politeknik Negeri Semarang
2.8 Departementalisasi.......................................................... 19
6
Politeknik Negeri Semarang
3.5.1 Header.................................................................. 40
7
Politeknik Negeri Semarang
BAB IV Penutup
4.1 Kesimpulan...................................................................... 59
4.2 Saran................................................................................ 60
DAFTAR PUSTAKA........................................................................... 62
LAMPIRAN...................................................................................... 63
8
Politeknik Negeri Semarang
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia kaya akan sumber daya alamnya dimana ada sumber daya alam
yang bisa diperbarui ada sumber daya alam yang tidak ada diperbarui. Kemajuan
industri di Indonesia berkembang dengan cepat hal ini ditunjukkkan untuk
mendukung program pemerintah dengan memanfaatkan sumber daya alam untuk
keperluan industri baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Salah satu sumber
daya alam yang biasa dimanfaatkan untuk keperluan industri adalah gas.
PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk merupakan salah satu penyedia
natural gas di Indonesia, memiliki ribuan pelanggan yang tersebar di Jawa,
Sumatera, Kalimantan dan daerah lainnya di Indonesia. Hal ini membuat PT.
9
Politeknik Negeri Semarang
Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk mempunyai jaringan sistem perpipaan yang
sangat panjang untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. PT. PGN menyuplai gas
bumi ke pembangkit listrik, industri, usaha komersial termasuk restoran, hotel dan
rumah sakit, serta rumah tangga di wilayah-wilayah yang paling padat
penduduknya di Indonesia. Pelanggan yang menggunakan produk gas dari PT.
PGN dalam skala besar misalnya pembangkit listrik ataupun industri akan
dipasang meter gas turbin.
Meter gas turbin berfungsi sebagai pengukur aliran gas yang digunakan
oleh pelanggan selama menggunakan natural gas sebagai bahan bakar
produksinya. Oleh karena iitu meter gas turbin harus dijaga keakuratannya dalam
pengukuran, sehingga dilakukan proses kalibrasi. Kalibrasi bertujuan untuk
menentukan kebenaran penunjukan alat melalui ca.ra perbandingan dengan
standar yang sudah ditentukan. Kalibrasi meter gas turbin dilakukan dalam jangka
waktu tertentu, hal ini dilakukan sebagai salah satu cara agar keakuratan
penunjukan aliran gas yang melalui meter gas turbin benar dan akurat.
Mengingat pentingnya adanya Leak Test pada proses kalibrasi meter gas
turbin, maka penulis mengambil topik mengenai peralatan peralatan dan proses
leak test pada proses kalibrasi. Dengan demikian, materi yang didapat di bangku
kuliah dapat dibandingkan dengan praktek langsung di lapangan.
10
Politeknik Negeri Semarang
assembling dan disassembling meter gas meliputi wilayah Jawa Bagian Barat
sampai Sumatera.
Sesuai dengan judul, pada laporan Praktek Kerja Lapangan ini penulis akan
membahas permasalahan sebagai berikut :
1. Proses kalibrasi
2. Komponen meter kalibrator
3. Prinsip kerja meter kalibrator
4. Proses Leak Test pada kalibrasi meter gas turbin.
5. Faktor yang mempengaruhi leak test.
1.3 Tujuan
1. Memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya bidang
Teknik Konversi Energi Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri
Semarang.
2. Untuk menerapkan teori yang selama ini telah didapatkan di bangku kuliah
terutama tentang pembangkitan tenaga listrik.
3. Mencari bentuk penanganan yang tepat terhadap masalah yang terjadi
4. Mempelajari peralatan-peralatan dan proses kalibrasi meter gas turbin di
PT. Perusahaan Gas Negara Solution SBU Wilayah Distribusi I Jawa
Bagian Barat.
5. Mempelajari cara pemeliharaan dan perawatan peralatan kalibrasi meter
gas turbin.
11
Politeknik Negeri Semarang
Bagi mahasiswa :
1. Mahasiswa dapat belajar dan melihat langsung sistem kalibrasi meter gas
turbin di PT. Perusahaan Gas Negara Solution SBU Wilayah Distribusi I
Jawa Bagian Barat.
2. Mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang di dapat di bangku kuliah dalam
dunia kerja.
3. Mahasiswa dapat melatih diri agar mengenal dan mengetahui hal-hal
keteknikan secara langsung.
4. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan mahasiswa dalam dunia kerja
dan diharapkan mahasiswa mampu beradaptasi dengan lingkungan kerja
5. Menambah daya berfikir dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi
di lapangan
6. Untuk membiasakan mahasiswa dengan lingkungan kerja dan mengikuti
peraturan dari lingkungan kerja
7. Untuk membiasakan mahasiswa dengan lingkungan kerja dan mengikuti
peraturan dari lingkungan kerja
Bagi perusahaan :
12
Politeknik Negeri Semarang
yang akan datang dapat menjalin kerjasama yang baik antara PT.
Perusahaan Gas Negara Solution dengan Politeknik Negeri Semarang.
2. Perusahaan dapat menjadikan mahasiswa pelaksana praktek kerja lapangan
sebagai referensi dalam menentukan calon pegawai yang dapat bekerja di
perusahaan tersebut.
3. Perusahaan mendapat tenaga kerja tambahan selama mahasiswa
melaksakan praktek kerja lapangan.
Mendapatkan masukan tentang ilmu yang ada dalam lingkungan kerja untuk
bahan pengajaran di Politeknik Negeri Semarang.
Sesuai dengan judul, laporan praktek kerja lapangan ini akan membahas
tentang Leak Test pada proses kalibrasi meter gas turbin di PT. Perusahaan Gas
Negara Solution SBU Wilayah Distribusi I Jawa Bagian Barat.
13
Politeknik Negeri Semarang
Metode yang dipakai pada penulisan laporan Praktek Kerja Lapangan ini
adalah sebagai berikut:
- Metode literatur
Metode ini dilakukan dengan cara studi pustaka, melihat referensi dari
buku di dalam ataupun di luar perpustakaan kantor, maupun dari internet
untuk keperluan dasar teori, spesifikasi dan analisa pembahasan.
- Metode Lapangan
Metode ini dilakukan dengan cara melihat dan mengamati secara langsung
di lapangan dengan bimbingan pembimbing lapangan maupun dengan
Supervisor ataupun dengan Operator.
- Metode Wawancara
Laporan praktek kerja lapangan ini dibagi menjadi empat bab yang saling
berhubungan satu sama lain. Adapun sistematika penulisan laporan kerja praktek
ini adalah sebagai berikut:
A. BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini membahas latar belakang, ruang lingkup, tujuan, manfaat,
batasan masalah, waktu dan tempat pelaksanaan, metode pengumpulan
data, dan sistematika laporan.
14
Politeknik Negeri Semarang
D. BAB IV PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan atau pokok pokok yang telah diperoleh
dari pelaksanaan praktek kerja lapangan di PT. Perusahaan Gas Negara
Solution SBU Wilayah Distribusi I Jawa Bagian Barat.
BAB II
15
Politeknik Negeri Semarang
Pada tanggal 1 Januari 1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi
BPU-PLN (Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak di
16
Politeknik Negeri Semarang
bidang listrik, gas dan kokas yang dibubarkan pada tanggal 1 Januari 1965. Pada
saat yang sama, dua perusahaan negara yaitu PLN sebagai pengelola tenaga listrik
milik negara dan PGN sebagai pengelola gas diresmikan.
Perusahaan ini yang semula mengalirkan gas buatan dari batu bara dan
minyak dengan teknik Catalytic Reforming yang tidak ekonomis mulai
menggantinya dengan mengalirkan gas alam pada tahun 1974 di kota Cirebon.
Konsumennya adalah sektor rumah tangga, komersial dan industri. Penyaluran
gas alam untuk pertama kali dilakukan di Cirebon tahun 1974, kemudian disusul
berturut-turut di wilayah Jakarta tahun 1979, Bogor tahun 1980, Medan tahun
1985, Surabaya pada 14 Februari 1994, dan Palembang tahun 1996.
17
Politeknik Negeri Semarang
transmisi dan distribusi gas bumi di Indonesia, beberapa strategi bisnis yang
dilakukan oleh PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk adalah sebagai berikut :
18
Politeknik Negeri Semarang
Wilayah II Jawa Bagiian Timur, dan SBU Distribusi Wilayah III Sumatera Bagian
Utara.
Awal tahun 2004, PT. PGN (Persero) Tbk kembali menerbitkan Eurobond
II ke pasar obligasi internasional untuk memperoleh dana sebesar USD 125 juta
yang akan digunakan untuk pembiayaan proyek jaringan pipa transmisi gas bumi
yang akan menghubungkan pulau Sumatera dengan pulau Jawa. Periode tahap
ketiga strategi pengembangan usaha ini merupakan titik kritis bagi PT. PGN
(Persero) Tbk dimana PT. PGN (Persero) Tbk menganggap perlu untuk
melaksanakan tiga proyek konstruksi jaringan pipa transmisi gas bumi berskala
besar dengan pannjang total 10.640 km dan enam proyek konstruksi jaringan pipa
distribusi gas bumi sebagai berikut :
19
Politeknik Negeri Semarang
20
Politeknik Negeri Semarang
Gambar 2.3. Jalur Pipa Transmisi gas milik PT. PGN (Persero) Tbk
Jalur pipa transmisi gas bumi PT. PGN (Persero) Tbk terdiri dari jaringan
pipa bertekanan tinggi sepanjang sekitar 2.160 km yang mengirimkan gas bumi
dari sumber gas bumi ke stasiun penerima pembeli. PT. PGN (Persero) Tbk
menerima Toll Fee untuk pengiriman gas sesuai dengan Perjanjian Transportasi
Gas (GTA: Gas Transportation Agreement) yang berlaku selama 10-20 tahun..
21
Politeknik Negeri Semarang
Kegiatan usaha distribusi gas bumi PT. PGN (Persero ) Tbk saat ini
dilaksanakan melalui tiga belas area penjualan yang berasa di bawah pembinaan
masing-masing SBU yaitu area penjualan Jakarta, Bogor, Banten, Cirebon,
Bekasi, Karawang, Palembang, Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan, Medan, Batam dan
Pekanbaru dengan total panjang pipa sebesar lebih dari 2.500 km dan volume
penjualan gas bumi sekitar 300 MMSCFD serta memiliki kontribusi sebesar 60 %
dari total keuntungan yang diperoleh PT. PGN (Persero) Tbk.
PT. PGN (Persero ) Tbk memiliki wilayah luas yaitu meliputi pulau Sumatera
dan Pulau Jawa, maka untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada para
pelanggannya, PT. PGN (Persero) Tbk membagi wilayah usaha distribusi gasnya
ke dalam tiga wilayah Strategic Business Unit (SBU). Pembentukan SBU
bertujuan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pengelolaan jaringan dan
fasilitas di wilayah SBU sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan menuju
kepuasan pelanggan serta mempercepat penetrasi dan ekspansi pasar. Ketiga SBU
tersebut adalah :
22
Politeknik Negeri Semarang
Gambar 2.3 Wilayah Operasi SBU Distribusi PT. PGN (Persero) Tbk
23
Politeknik Negeri Semarang
Selain itu, untuk memperluas penjualan dan kemajuan PT. PGN (Persero) Tbk
memiliki anak perusahaan dan afiliasi sebagai berikut:
24
Politeknik Negeri Semarang
25
Politeknik Negeri Semarang
Untuk menjalankan perusahaan dengan baik maka PT. PGN (Persero) Tbk
dibentuk struktur organisasinya sebagai berikut :
26
Politeknik Negeri Semarang
2.8 Departementalisasi
27
Politeknik Negeri Semarang
28
Politeknik Negeri Semarang
merupakan proyek gas berskala nasional. Oleh karena itu, dengan pertimbangan
strategis dibentuklah PGAS Solution, yang diharapkan lebih independent dan
profesional dalam menangani persoalam teknis dan keproyekan.
PT. PGAS Solution sebagai bagian dari PT. PGN Group didirikan dengan
maksud dapat mendukung PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk dibidang
keteknikan. PT. PGAS Solution siap mendukung PT. Perusahaan Gas Negara
(Persero) Tbk sebagai induk perusahaan dan meneruskan energi baik ker area
yang lebih luas lagi sehingga keramahan energi ini dapat menumbuhan harapan
baru bagi masyarakat dan lingkungan di sekitarnya. PT. PGAS Solution menjadi
salah satu anak perusahaan yang siap terjun secara langsung untuk memastikan
bahwa energi ini dapat sampai kepada tujuannya tanpa terbuang sia-sia. PT. PGAS
Solution mengontrol dan menjaga seluruh jaringan pipa milik PT. Perusahaan Gas
Negara (Persero) Tbk
PT. PGAS Solution memilikii beberapa bidang usaha antara lain di bidang
Operation & Maintenance, bidang Engineering, bidang EPC, dan bidang Trading.
Masing-masing bidang usaha tersebut meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
2.11 Motto ,Visi, Misi, Slogan , Tujuan dan Nilai Budaya PT. Perusahaan
Gas Negara Solution
29
Politeknik Negeri Semarang
2.11.1 Motto
Motto adalah suatu kerangka berpikir yang melandasi cara seseorang menilai
sesuatu. Motto dari PT. PGN Solution adalah Kepuasan adalah Hasil Maksimal
dari Kesempurnaan Setiap Tindakan yang Kami Ambil
2.11.2 Visi
Visi PT. PGAS Solution adalah Menjadi Partner yang dapat Diandalkan di
Bidang Infrastruktur Energi
2.11.3 Misi
2.11.4 Slogan
30
Politeknik Negeri Semarang
Tahap Pertama perkuatan bisnis inti dan pengembangan usaha baru menuju
beyond pipeline
Tahap Kedua optimalisasi potensi penuh
31
Politeknik Negeri Semarang
Transparansi
Akuntabilitas
Pertanggungjawaban
32
Politeknik Negeri Semarang
Kemandirian
33
Politeknik Negeri Semarang
Logo PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk adalah sebagai berikut :
34
Politeknik Negeri Semarang
Logo PT. Perusahaan Gas Negara yang selanjutnya disebut logo PGN terbagi
atas 3 elemen yaitu: bentuk lidah api biru, lingkaran elips, dan tulisan Gas Negara.
Elemen 1 Lidah api biru melambangkan nyala api gas bumi merupakan
konfigurasi dari 3 lambang. Garis putih tipis membelah api biru melambangkan
garis pipa gas bumi terpadu. Elemen 2 Lingkaran elips berwarna hijau dan biru
melambangkan bumi yang hijau dan ramah lingkungan, yang ditembus oleh nyala
api biru gas bumi mencerminkan visi perusahaan berorientasi global yaitu menjadi
pengusahaan publik terkemuka dalam bidang penyedia gas bumi. Elemen 3
Tulisan Gas Negara merupakan satu kesatuan yang tidak dipisahkan dengan logo.
Tercetak miring menyiratkan sifat dinamis dan terus berkembang. Warna merah
marun pada huruf G melambangkan keberanian, ketegaran, dan semangat juang
dalam menghadapi persaingan. Warna hitam melambangkan kelanggengan,
konsistensi, dan kejayaan.
35
Politeknik Negeri Semarang
dari puncak lidah api berwarna datar biru muda, 12 bagian pada bagian tengah
lidah api biru berupa warna gradasi. Pewarnaan gradasi biru menggunakan 2 nada
biru yaitu biru muda pada bagian atas dan biru tua pada bagian bawah. Pembagian
warna gradasi tidak mengikuti bidang horizontal, tetapi membuat sudut
kemiringan sebesar 251 dengan bidang horizontal. Artinya bila kita menarik garis
lurus dari warna biru muda disebelah atas ke arah warna biru tua pada bagian
bawah, maka perpotongan garis tersebut dengan garis horizontal (0) akan
membentuk sudut 251.
Sedangkan untuk anak perusahaan PT. PGN yaitu PT. PGN Solution
sendiri memiliki logo sebagai berikut :
36
Politeknik Negeri Semarang
37
Politeknik Negeri Semarang
38
Politeknik Negeri Semarang
Kantor pusat PT. PGN Solution berlokasi di Jl. KH Zainul Arifin 20,
Jakarta 11140. Namun untuk tempat praktek kerja lapangan di PT. PGN Solution
SBU Wilayah Distribusi I Jawa Bagian Barat di bagian Divisi Workshop berlokasi
di Jl. Swadaya PLN Nomer 5, Klender, Jakarta Timur.
Di PT. PGN Solution SBU Wilayah Distribusi I Jawa Bagian Barat Divisi
Workshop memiliki beberapa fasilitas sebagai berikut :
2. Ruang Staff
4. Ruang Kalibrasi
7. Ruang Pencucian
8. Ruang Pengecatan
9. Area Unloading
10. Musolla.
39
Politeknik Negeri Semarang
BAB 3
PEMBAHASAN
40
Politeknik Negeri Semarang
1. Untuk menjaga kondisi alat agar sesuai dengan sertifikasi hasil uji.
41
Politeknik Negeri Semarang
Hasil laporan kalibrasi ini dapat langsung dicetak oleh printer setelah
proses otorisasi oleh operator.
Apabila mode Auto tidak dapat berfungsi maka mode manual bisa
dioperasikan. Pada mode manual, pengendalian dan pengaturan flowrate, start-
stop-reset proses kalibrasi, setting timer atau volume uji, pengukuran volume,
42
Politeknik Negeri Semarang
Meter kalibrator terdiri dari 4 bagian besar yaitu meter run, calibration
console, power supply cabinet dan blower house. Sistem terdiri dari beberapa
subsistem yaitu :
Subsistem blower
Subsistem Air cooler
Subsistem Pemipaan
Subsistem Master Meter
Subsistem Control Valve
Subsistem Instrumentasi dan Control
Subsistem Evaluasi dan Pelaporan
Subsistem Catu Daya
Subsistem MMI
43
Politeknik Negeri Semarang
Meter gas turbin adalah alat ukur tidak langsung yang digunakan untuk
mengukur laju aliran volume dengan memakai energi kinetik yang melintasi sudu-
sudu rotor sehingga turbin berputar. Kecepatan perputaran turbin berbanding lurus
dengan kecepatan aliran gas yang mengalir melalui sudu turbin. Putaran turbin
akan memutarkan roda gigi dan selanjutnya roda gigi akan memutarkan perangkat
indikator. Selanjutnya penunjukkan digital pada bagian roda gigi transmitter
terdapat peralatan yang mengubah putaran menjadi besaran listrik baik berupa low
frequency pulse transmitter atau high frequency pulse transmitter. Untuk
mengetahui besar kecepatan pada meter gas turbin dilengkapi dengan pick up coil
yang berfungsi sebagai pengambil informasi putaran turbin.
Komponen meter gas turbin pada dasarnya dibagi menjadi tiga bagian yaitu :
44
Politeknik Negeri Semarang
Meter gas turbin banyak dipakai untuk transaksi jual beli gas di Indonesia.
Meter gas turbin ini dipasang pada pelanggan yang memakai gas dalam relatif
besar yaitu di industri. Meter gas turbin yang memakai putaran impeller atau rotor
untuk mengukur berapa volume gas yang melewati meter tersebut. Volume gas
yang mengalir dalam pipa dapat dibaca pada counter yang dipasang di atas meter
turbin gas. Volume yang ditunjukkan adalah volume aktual yang mengalir di
dalam pipa dengan tekanan dan temperature aliran.
Meter gas turbin dapat digunakan untuk mengukur kecepatan aliran dari
liquid, gas dan uap dalam pipa, seperti hidrokarbon, bahan kimia, air, cairan
kriogenik, udara, dan gas industri. Yang perlu diperhatikan dalam menentukan
meter gas trubin hendaknya berhati-hati pada cairan yang kotor ( mengandung
sampah, pasir dan solid lainnya) karena kotoran akan bias menghambat akurasi
dan bahkan akan gagal karena rotor tidak bias berputar akibat tersangkut kotoran.
Selain itu, meter gas turbin yang dirancang untuk tujuan tertentu, misalnya
untuk layanan gas alam, sering dapat beroperasi pada rentang temperatur yang
terbatas (misalnya sampai 60 C) dimana operasi pada suhu yang lebih tinggi
dapat merusak meter gas turbin tersebut.
45
Politeknik Negeri Semarang
Di Kepala meter gas turbin terdapat data teknis yang bisa digunakan input
saat akan memulai kalibrasi yaitu :
Merek Pabrik :
Model/Tipe :
Nomor Seri
46
Politeknik Negeri Semarang
Aliran gas yang dihisap oleh blower akan melewati meter gas turbin dimana
aliran gas akan mengalir dan mengenai sudu-sudu sehingga turbin berputar.
Putaran turbin akan memutar roda gigi sehingga akan memutar indikator. Meter
kalibrator juga dilengkapi dengan MMI software berbasis windows 2000 yang
bekerja bersama dengan PLC dalam melakukan tugasnya sebagai pusat
pengendali proses kalibrasi secara otomatis maupun secara manual.
3.5.1 Header
47
Politeknik Negeri Semarang
Sistem meter kalibrator dilengkapi dengan tiga buah header yaitu : header 1
DN 500 sebagai junction antara specimen meter dengan master meter. Header 2
DN 500 sebagai junction antara master meter dengan motor Controled Valve
( MV). Header 3 DN 500 sebagai junction antara Motor Controled Valve (MV)
dengan blower.
Meter kalibrator dilengkapi dengan dua pasang inlet dan outlet yaitu DN
150 dan DN 300. Panjang inlet pipe dirancang sepuluh kali lebih besasr dari
diameter pipa, hal ini bertujuan untuk mendapatkan flow yang stabil. Inlet pipe
DN 300 dengan tube bundle straightener pada jarak lima kali diameter pipa
sebelum turbin master meter yang bertujuan untuk menstabilkan flow.
48
Politeknik Negeri Semarang
49
Politeknik Negeri Semarang
50
Politeknik Negeri Semarang
51
Politeknik Negeri Semarang
1. Tahap Preparasi
2. Tahap Kalibrasi
3.Output
52
Politeknik Negeri Semarang
Proses kalibrasi dimulai dengan menekan tombol start blower control pada
PC, setelah memenuhi flow yang diinginkan klik start pada run master meter.
Pulsa counter dari specimen maupun master meter akan mulai menghitung
volume. Kemudian Central Evaluation Unit (CEU) akan mengevaluasi dengan
mencari persen error antara volume master dan specimen master setelah waktu
kalibrasi ditentukan. Proses kalibrasi meter gas turbin dilakukan tiga kali
pengujian untuk setiap nilai Q minimum, Q medium, dan Q maximum. Toleransi
untuk setiap nilai Q berbeda-beda yaitu :
Setelah diproses oleh CEU, jika terdapat kesalahan pada hasil ketiga nilai Q
tersebut yang melebihi atau kurang dari toleransi yang sudah ditentukan maka
akan dilakukan pembongkaran pada kepala meter gas ( assembling dan
dissembling ). Dari pembongkaran kepala meter , akan diketahui penyebab dari
hasil kalibrasi yang tidak sesuai tersebut, sehingga bisa langsung dilakukan
tindakan service ulang. Selanjutnya, akan dilakukan kalibrasi ulang untuk meter
gas turbin tersebut, jika hasil kalibrasi sudah masuk ke dalam toleransi yang
ditentukan maka meter gas tersebut dinyatakan OK, apabila sudah dilakukan
service namun hasilnya masih jauh dari toleransi maka meter gas tersebut
dinyatakan NG (Not Good).
53
Politeknik Negeri Semarang
Sistem kalibrasi terdapat tiga master yaitu master 100, master 400 , dan
master 2500. Master satu yaitu master 100 digunakan untuk nilai Q di bawah 400
m3/h, master dua yaitu master 400 digunakan untuk nilai Q antara 100 m3/h
sampai 400 m3/h dan master tiga yaitu master 2500 digunakan untuk nilai Q di
atas 400 m3/h.
Tahap ketiga dari proses kalibrasi yaitu output. Output kalibrasi yang
diperoleh dari meter kalibrasi berupa hasil evaluasi persen error yang terjadi dari
perbandingan antar master specimen dengan master meter. Pada mode AUTO saat
proses kalibrasi dimulai, CEU secara otomatis memonitor dan merecord total
volume, pressure dan temperature dari master meter maupun specimen meter.
Pada saat proses kalibrasi selesai, secara otomatis CEU akan menjalankan proses
evaluasi dan merecord ke dalam database.
CEU secara otomatis mencari persen error antara total volume master meter
dengan specimen meter setelah kalibrasi selesai yang dikoreksi dengan nilai
pressure dan temperature masing-masing meter.
Perhitungan yang digunakan untuk evaluasi dalam CEU pada saat proses
kalibrasi adalah sebagai berikut :
Dimana :
W = Wb Wa = Volume pengukuran specimen meter (m3)
Wb = Standar akhir specimen meter (m3)
Wa = Standar awal specimen meter (m3)
M = Mb Ma = Volume pengukuran master meter (m3)
54
Politeknik Negeri Semarang
55
Politeknik Negeri Semarang
56
Politeknik Negeri Semarang
1. Temperature
Temperature dalam ruang kalibrasi harus dijaga konstan, karen nilai flow
dipengaruhi oleh nilai temperature dalam ruang kalibrasi pada saat
berlangsungnya proses kalibrasi.
2. Service Meter Gas
Sebelum dilakukan proses kalibrasi, terlebih dahulu dilakukan tindakan
servis pada meter gas turbin. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan
57
Politeknik Negeri Semarang
kotoran yang ada di dalam meter gas turbin sehingga akan mengurangi
loses pada meter gas itu sendiri.
3. Tekanan
Tekanan dalam ruang kalibrasi berada pada tekanan atmosfer dimana pada
ruang kalibrasi tekanan atmosfernya sebesar 1,0325 bar. Pada alat instalasi
alat kalibrasi meter gas turbin tekanannya dibuat vakum. Tekanan di sini
dijaga, karena hal ini tekanan akan berpengaruh pada nilai temperature.
Hal yang diperhatikan dalam proses kalibrasi salah satunya dalah ketepatan
dalam pemasangan meter gas turbin yang akan dikalibrasi . Jika pemasangan meter
gs turbin tidak sesuai dengan pipa maka dapat menyebabkan kebocoran yang
menghambat proses kalibrasi.
Pada proses kalibrasi untuk meter gas sering terjadi ketidaktepatan dalam
pemasangan meter gas ini, hal ini dapat menyebabkan kebocoran sehingga proses
kalibrasi tidak bisa berlangsung. Untuk mengantisipasi agar proses kalibrasi
berjalan dengan lancar maka diperlukan adanya tes kebocoran (leak test ) terlebih
dahulu. Tes kebocoran pada pipa ada dua yaitu kebocoran luar (external leaks)
dan kebocoran dalam (internal leaks).
Sebelum memulai tes, seluruh pipa antara perangkat yang akan di tes
dengan peralatan standar dihubungkan dengan alat ukur tekanan terlebih dahulu
untuk tes kebocoran luar. Jenis (kelebihan positif atau kelebihan negatif terhadap
tekanan atmosfer) dan ketinggian tekanan tergantung pada pengoperasioan
tekanan pada alat uji. Tekanan harus di bawah 10 mbar dan tidak boleh lebih dari
tiga kali pengoperasian tekanan.
58
Politeknik Negeri Semarang
Ketelitian manometer yang digunakan pada leak test harus kurang dari 20
mm pembacaan per 1 mbar. Leak test harus dilakukan sehingga kebocoran pada
debit Ql menghasilkan perubahan nilai tekanan minimal p.
Pada pemasangan meter gas turbin yang akan dilakukan kalibrasi harus
tepat pada lubang pipa, jika belum tepat pemasangannya bisa dilakukan leak test.
yiProses leak test pada proses kalibrasi sebagai berikut :
59
Politeknik Negeri Semarang
1. Pasang meter gas turbin yang akan dikalibrasi. Pastikan selang untuk
Pressure temperature sudah terpasang.
60
Politeknik Negeri Semarang
61
Politeknik Negeri Semarang
62
Politeknik Negeri Semarang
5. Proses leak test akan berlangsung dengan naikknya tekanan pada pressure
gauge. Jika tekanan mencapai 400 mbar maka pipa aman dari kebocoran
tetapi jika tekanan kurang dari 300 mbar terdapat kebocoran pada pipa
untuk proses kalibrasi, sehingga pemasangan meter gas turbin harus
diulangi dengan tepat. Indikasi adanya kebocoran terlihat pada jarum
pressure gauge yang kenaikannya lama dan akan kembali turun lagi.
Jika pada pemasangan meter gas turbin terdapat indikasi kebocoran, maka
perlu dilakukan pengecekan dan pemasangan meter gas turbin pada pipa meter
kalibrator lagi.
63
Politeknik Negeri Semarang
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses leak test pada proses
kalibrasi meter gas turbin, antara lain sebagai berikut :
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
64
Politeknik Negeri Semarang
4.2 Saran
Setelah melakukan praktek kerja lapangan di PT. PGN Solution SBU
Wilayah Distribusi I Divisi Workshop Klender selama 1 bulan penulis
menemukan beberapa pengalaman sehingga dapat memberikan saran-saran
kepada PT. PGN Solution SBU Wilayah Distribusi I Divisi Workshop Klender
diantaranya sebagai berikut :
a. Perlunya pengawasan dan perhatian lebih dari K3 selama semua
proses pengoperasian dan pemeliharaan system pembangkit
berlangsung seperti pengawasan pada penggunaan APD bagi semua
65
Politeknik Negeri Semarang
66