Anda di halaman 1dari 2

Cara Pembuatan Pupuk Kompos

1. Bahan

Hijauan/daun-daunan, rumput atau jerami 1 ton, pupuk kandang 200-300 kg, sekam padi 100-200 kg,
dedak/bekatul 50-100 kg, stater/bahan pengurai 0,2-0,5 liter, tetes tebu/gula 1-2 kg dan air 300 - 500
liter (secukupnya)

2. Persiapan tempat

Sebaiknya dibuatkan lobang dengan ukuran 2 x 2,5 dengan kedalaman 40-60 cm, usahakan tempatnya
tidak terbuka atau kena sinar matahari langsung, seperti di bawah pohon sebaiknya dibuatkan
naungan/gubuk untuk mengindari sinar matahari langsung dan hujan.

3. Cara Pembuatan

Supaya proses pengomposan lebih cepat hijaun/daun-daunan, jerami dipotong-potong kurang lebih 5-
10 cm. tetes tebu/gula dan stater pengurai dilarutkan dengan air dalam ember/bak plastik diaduk
sampai merata, potongan-potongan hijauan/jerami dicampur dengan pupuk kandang, dedak, sekam,
serbuk gergaji dan limbah pertanian lainnya secara merata, siramkan larutan secara perlahan-lahan
kedalam adonan secara merata sampai kandungan air adonan mencapai 50%, bila adonan dikepal
dengan tangan air tidak keluar dari adonan, bila kepalan dibuka maka adonan akan megar, sewaktu
pengadukan dan penyiraman langsung dimasukan kedalam lobang yang sudah disiapkan, usahakan
tumpukan bahan yang sudah diaduk tingginya tidak melebihi 60 cm dari permukaan tanah, tutup
dengan terpal/plastik agar tidak terjadi penguapan, bisa juga ditutup dengan lumpur seluruh
permukaan, tancapkan bilah bambu sekitar 10-15 cm agar udara luar masuk, sehingga proses
pengomposan/fermentasi berjalan lebih cepat

4. Pemeriksaan/Pengamatan

Setelah 2-3 hari tumpukan diperiksa, dengan cara membuat lubang, kemudian dimasukan tangan,
apabila didalam tumpukan dirasa suhunya cukup tinggi maka dapat dipastikan proses pengomposan
sedang terjadi, kalau didalam tumpukan sehunya rendah, berarti tidak terjadi proses pengomposan,
untuk itu perlu diulangi penyiraman dengan larutan tetes tebu/gula dan stater/pengurai, 2 atau 3 hari
sekali tumpukan disiram, sesuai dengan keadaan/kelembaban, untuk tumpukan yang memakai tutup
terpal/plastik, setelah 6-7 hari perlu dilakukan pengadukan dan disiram seperlunya agar terjadi sirkulasi
udara, dengan demikian diharapkan mikroba akan berkembang dan proses pengomposan lebih cepat,
setelah 20-30 hari dilakukan pemeriksaan kembali dengan cara memasukan tangan kedalam tumpukan,
apabilia temperatur didalam tumpukan suhunya menjadi turun, maka pengomposan sudah jadi dan siap
panen, Apabila tercium bau yang kurang enak dari dalam tumpukan menandakan proses pengomposan
tidak sempurna dan perlu diulangi kembali. Cara memeriksa lain yaitu dengan menusuk-nusuk
tumpukan dengan kayu/bambu, apabila tusukan lancar/tidak menyakut, maka pengomposan berhasil
dan siap dipakai.

Anda mungkin juga menyukai