Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
NPM : 1509200160035
Kelas : A
A. Pendahuluan
Membangun karakter bagi generasi dewasa ini memang sangat mendesak. Hal
tersebut melihat fenomena-fenomena yang terjadi dan tantangan masa depan yang dihadapi
semakin kompleks. Karakter-karakter umum seperti jujur, disiplin, taat aturan, atau
bertanggungjawab sudah semakin hilang. Sebagai bukti adalah maraknya upaya-upaya
mencontek ataupun plagiat lingkungan pendidikan menunjukkan kurangnya kesadaran
untuk berlaku jujur. Belum lagi peningkatan kasus-kasus korupsi yang sering diberitakan oleh
media massa memberikan pertanda semakin pudarnya sikap jujur. Fenomena lain seperti
budaya antri, tertib berlalu lintas, dilarang merokok, maupun membuang sampah pada
tempatnya masih sulit dilakukan secara sadar dan bertanggungjawab.
Kita masih sering melanggar aturan-aturan tersebut. Kedisiplinan dan tanggungjawab kita
kadangkala hanya muncul ketika diawasi dan diancam dengan hukuman saja bukan melekat
sebagai bagian karakter kita.
Pendidikan matematika sebagai bagian dari pendidikan memiliki tanggung jawab
yang sama dengan mata pelajaran lain untuk mengembangkan karakter siswa sebagai calon
generasi masadepan. Cara yang utama adalah melalui pembelajaran di kelas yang secara
konsisten menanamkan kebiasaan-kebiasaan dan perilaku yang berkarakter. Matematika
merupakan suatu ilmu yang membutuhkan pemikiran logis, rasional, kritis, jujur, efektif dan
efisien. Proses pembelajaran matematika tidak akan pernah terlepas dari pengembangan nilai-
nilai karakter siswa. Nilai karakter yang ada pada pembelajaran matematika adalah jujur,
disiplin, kreatif, komunikatif, tanggung jawab, rasa ingin tahu, mandiri dan kerja keras.
Apabila siswa mampu menerapkan nilai-nilai karakter tersebut maka matematika akan
menjadi suatu pelajaran yang bermakna bagi kehidupannya.
C. Karakter
Karakter dapat dipandang sebagai cara berpikir dan berperilaku yang khas dari setiap
individu untuk hidup, bergaul, dan bekerjasama di lingkungan keluarga, masyarakat, bangsa,
dannegara (Samani & Hariyanto, 2011). Karakter yang baik ditunjukkan dengan akhlak, budi
pekerti,dan perilaku yang terpuji dan menjadi teladan di tengah keluarga, masyarakat,
maupun bangsa. Samani & Hariyanto (2011) mengartikan karakter sebagai nilai dasar yang
membangun pribadi seseorang, terbentuk baik karena pengaruh hereditas maupun pengaruh
lingkungan yang membedakan dengan orang lain serta diwujudkan dalam sikap dan perilaku
dalam kehidupansehari-hari. Simpulan ini menekankan bahwa karakter adalah suatu nilai-
nilai yang mendasar yang terdapat pada diri individu.
Karakter merupakan ciri khas seseorang atau sekelompok orang yang mengandung
nilai, kemampuan, kapasitas moral, dan ketegaran dalam menghadapi kesulitan dan
tantangan. Pengertian ini secara lengkap menggabungkan karakter sebagai nilai-nilai,
kemampuan, kapasitas moral, keyakinan, dan tindakan. Berdasarkan pembahasan sebelumnya
dapat dikatakan bahwa karakter merupakan suatu kumpulan karakteristik individu yang khas
dalam berpikir, berperilaku, dan bertindak dalam hidup, bergaul, bekerjasama, maupun
memecahkan masalah di lingkungannya. Karakteristik tersebut dapat berkaitan dengan aspek
psikologis (seperti bawaan, emosi, kepribadian, budi pekerti,
sifat, tabiat, temperamen, atau watak), aspek moral (berupa nilai-nilai yang disadari dan
diyakini), dan aspek kognitif (gaya berpikir, penalaran, ataupun berbahasan).
Dengan demikian, karakter sebenarnya tidak hanya berupa nilai-nilai, tetapi juga
kemampuan, keyakinan, moralitas, pengendalian emosi dan pengarahannya, serta perwujudan
perilaku yang sebenarnya. Untuk menanamkan karakter tersebut dilakukan melalui
pendidikan. Pendidikan yang mengarahkan dan menanamkan karakter tersebut dinamakan
pendidikan karakter.