org/wiki/Antigen
Antigen
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Halaman ini belum atau baru diterjemahkan sebagian dari bahasa Melayu.
Bantulah Wikipedia untuk melanjutkannya. Lihat panduan penerjemahan Wikipedia.
Antigen adalah sebuah zat yang merangsang respon imun, terutama dalam menghasilkan antibodi.
Antigen biasanya berupa protein atau polisakarida, tetapi dapat juga berupa molekul lainnya,
termasuk molekul kecil (hapten) yang bergabung dengan protein-pembawa atau carrier.
Daftar isi
[sembunyikan]
2 Pranala luar
Terdiri dari ikatan non kovalen, (seperti ikatan hidrogen, van der Waals, elektrostatik, hidrofobik),
sehingga reaksi ini dapat kembali ke semula (reversible). Kekuatan ikatan ini bergantung kepada
jarak antara paratop dan bagian-bagian tertentu pada epitop.
Antara antibodi khusus dengan antigen larut seperti protein. Penelitian yang dilakukan
oleh Heidelberger dan Kendall menunjukkan reaksi ini dapat optimum pada zona kesetaraan
(equivalence zone) di mana antibodi dan antigen terbentuk pada kondisi yang paling sesuai untuk
membentuk satuan ikatan (lattice). Pada zona antibodi berlebih (antibody excess zone) dan zona
antigen Berlioz (antigen excess zone) maka pembentukan satuan ikatan tidak optimum dan masih
terdapat antibodi atau antigen bebas yang tidak terdapat dalam larutan.
Antara antibodi khusus dengan antigen partikulat seperti bakteri, sel dll. Prinsip-prinsip reaksi
pembekuan adalah sama seperti reaksi pelarutan.
Di dalam percobaan di atas antibodi spesifik terhadap antigen dicairkan dalam satu set cawan
mikrotiter (baris atas), kemudian antigen pada kepekatan yang sama ditambah kepada setiap cawan
yang mengandung antibodi. Selepas inkubasi untuk jangka waktu yang sesuai telaga-telaga dicerap
untuk melihat sama ada terdapat pembentukanaglutinat (baris kedua). Hasil yang didapat
menunjukkan terdapat aglutinat terbentuk dalam telaga 2 - 5 dan tidak dalam telaga-telaga lain.
Dalam telaga pertama aglutinat tidak terbentuk walaupun terdapat banyak antibodi karena nisbah
antigen dan antibodi tidak optimum untuk pembentukan aglutinat. Kepekatan antibodi adalah terlalu
tinggi dibanding antigen. Ini disebut fenomena prozon. Dalam telaga 6 dan 7 kepekatan
antibodi adalah terlalu rendah dan tidak cukup untuk untuk menghasilkan aglutinat. Dalam
percobaan di atas titer antibodi terdapat pada telaga 5 karena ini adalah cairan tertinggi yang
menghasilkan respon positif, yaitu peng-glutinat-an. Rajah sebelah bawah menunjukkan mekanisme
reaksi peng-hemaglutinat-an tak terus (indirect hemagglutination reaction). Dalam kaedah ini antigen
larut diselaputkan ke permukaan eritrosit dan kehadiran antibodi terhadap antigen tersebut
diketahui.
Reaksi pemendakan juga boleh dilakukan dalam medium separa pepejal seperti gel dan prinsip
reaksi adalah sama seperti reaksi dalam larutan. Aturan ini bisa dilakukan dalam tub atau potongan.
Rajah di atas menerangkan prinsip pemendakan dalam tub. Dalam cara pertama (gambar atas)
larutan antigen ditambah ke tub yang mengandung antibodi. Setelah inkubasi garis mendakan akan
terbentuk pada zona kesetaraan antara larutan antigen dan antibodi. Cara kedua (gambar tengah)
menunjukkan reaksi pemendakan dalam gel. Antibodi dicampurkan dengan gel dan dibekukan
dalam tub. Kemudian antigen ditambah dan tub tersebut diinkubasi. Antigen akan menyerap masuk
ke dalam gel dan membentuk satu cerun kepekatan dan garis mendakan (precipitin line) terbentuk
di mana terdapat zona kesetaraan hasil. Lebih dari satu garis mendakan akan terbentuk jika
terdapat lebih dari satu antigen yang dicam oleh antibodi. Gambar ketiga menunjukkan peralihan
garis mendakan (pseudomigration) yang terjadi selama inkubasi. Ini terjadi karena sewaktu inkubasi
lebih banyak antigen akan menyerap masuk ke dalam gel dan bagian di mana terdapat zona
kesetaraan akan bertukar karena kepekatan antibodi dalam gel adalah malar. Rajah ini juga
menunjukkan di mana zona antigen dan antibodi berlebih terbentuk dalam gel tersebut.
Kaidah ini berguna untuk menentukan kehadiran atau menentukan kepekatan antigen. Dalam rajah
di bawah kepekatan IgG dalam sampel ditentukan menggunakan cara ini. Anti-IgG dicampurkan
dengan gel dan dibekukan di atas piringan. Kemudian telaga-telaga diaduk di dalam gel tersebut
dan satu set lengkap IgG ditambah ke dalam telaga. Setelah inkubasi garis mendakan berbentuk
bulatan akan terbentuk di keliling setiap telaga dan diameter bulatan ini bergantung kepada
kepekatan antigen (IgG) yang ditambah.