Anda di halaman 1dari 2

A.

PENATALAKSANAAN

Terapi dini dapat diberikan kombinasi antibiotik (misalnya ampisilin, gentamisin, atau
klindamisin). Dengan sediaan ini abses akan segera menghilang, dan apendiktomi dapat
dilakukan 6-12 minggu kemudian. Pada abses yang progresif harus segera dilakukan
drainase. Abses daerah pelvis yang menonjol ke arah rectum atau vagina dengan fluktuasi
positif juga perlu dibuatkan drainase.

Indikasi Operasi :

Konservatif gagal dengan antibiotik.

Ukuran abses bertambah besar dan fluktuatif.

Suhu tetap meningkat.

Leukosit meningkat.

Teknik Operasi :

Teknik drainase abses apendiks dapat dilakukan dengan USG atau CT Scan sebagai
guiding melalui perkutaneous.

Bila gagal pembedahan langsung dengan apendiktomi, prosedur sama dengan


apendiktomi.

Penderita posisi supine dan narkose umum, desinfeksi pada lapangan operasi dan
dipersempit dengan linen steril.

Insisi diatas massa abses, diperdalam sampai tampak aponeurosis MOE (Muskulus
Oblikus Eksternus), kemudian dibuka secara tajam, MOI (Muskulus Oblikus Internus) di
splitting sampai tampak fascia transversalis dan peritoneum dibuka secara tajam.
Identifikasi caecum dan taenia coli untuk mencari apendiks, kemudian dilakukan
apendiktomi.

Daerah caecum dipasang drain yang lunak dan lembut.

Luka operasi ditutup lapis demi lapis. Kulit dapat ditutup kemudian.

Perawatan Pasca Bedah :

Pasca drainase pasien dirawat diruangan selama 1-2 hari, balans cairan dan pemberian
antibiotik, posisi setengah duduk. Apabila klinis membaik dan cairan yang keluar melalui
drain berkurang atau tidak keluar lagi maka drain dapat dicabut, apendiktomi dapat
direncanakan jika belum. Penderita pasca drainase abses apendiks, jika ditemukan sepsis
dapat dilakukan CT Scan mulai 7 (tujuh) hari setelah pembedahan untuk menentukan letak
penyebabnya.

B. PROGNOSIS

Prognosis baik bila dilakukan diagnosis dini sebelum ruptur, dan diberi antibiotik yang lebih
baik. Apendisitis akut tanpa perforata memiliki mortalitas sekitar 0,1%, dan mencapai 15%
pada orang tua dengan perforata. Umumnya, mortalitas berhubungan dengan sepsis, emboli
paru, ataupun aspirasi. Dengan diagnosis yang akurat serta pembedahan, tingkat mortalitas
dan morbiditas penyakit ini sangat kecil. Keterlambatan diagnosis akan meningkatkan
morbiditas dan mortalitas bila terjadi komplikasi. Serangan berulang dapat terjadi bila
apendiks tidak diangkat.

Anda mungkin juga menyukai