Anda di halaman 1dari 27

INTERNET

DAN ISP

KELOMPO
K3
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena


dengan rahmat dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan
untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa saya ucapkan
kepada Bapak guri dan teman-teman yang telah memberikan
dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih


banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun. Dan semoga Dengan
selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
teman-teman. Amin

Akhir saya berharap semoga Allah memberikan imbalan


yang setimpal pada mereka, yang telah memberikan bantuan,
dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah. Amin
Yaa RobbalAlamiin.

Makassar, 30 Juli 2016

Penyusun
Daftar Isi

Kata pengantar

.
Daftar Isi

Bab I Pendahuluan
..
A. Latar Belakang

..
Bab II Pembahasan

Internet dan ISP

A. Pengiriman informasi melalui internet


..
B. Peralatan pada pusat operasi jaringan

C. Konektor dan kabel
..
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

ISP (Internet Service Provider) yang dalam istilah Indonesia


adalah Penyedia Jasa Internet, yakni suatu lembaga atau
perusahaan yang menghubungkan komputer pengguna dengan
internet. Kebanyakan operator telekomunikasi adalah ISP, jasa
yang disediakan seperti transit internet, registrasi nama domain
dan hosting, akses dial-up internet dll. Menarik melihat
perkembangan ISP di Indonesia. Setelah dilanda "krismon" yang
banyak mendera sektor HighTech- yang notabene semuanya
Import, ISP lokal satu-persatu mulai menghitung-hitung kembali
pada titik/biaya dan skala bisnis berapa dia reasonable untuk
beroperasi. Komponen cost yang cukup besar bagi ISP tentunya
biaya infrastruktur, biaya telekomunikasi (backbone), dan biaya
Internet Access ke Global ISP. Biaya ini berkisar puluhan atau
ratusan juta rupiah yang tentu saja harus dikeluarkan setiap
bulannya. Banyak jurus-jurus yang dikerluarkan, salah satunya
mungkin menganti "Upstream" provider, atau berkoalisi dalam
konsorsium. Banyak beredar "isyu" bahwa beberapa ISP- yang
belum tentu benar, secara diam- diam menurunkan kapasitas
backbonenya ke Global ISP, saat harga dollar terhadap rupiah
gonjang-ganjing. Tentu saja disini pelanggan (baik corporate
ataupun retail) tidak punya kemampuan untuk tahu
permasalahan tersebut. Hal ini memang disebabkan oleh dua hal:
(1) Memang tidak ada tools secara langsung untuk mengetahui
itu, dan (2) ISP juga tidak akan mau memberitahu hal tersebut
kepada pelanggannya. Yang jelas jika ISP menurunkan kapasitas
backbonenya, dan itu menyebabkan dia overload (utilisasi
backbone lebih dari 90% pada peak time), maka bagi pelanggan
(yaitu Anda sendiri) efek yang dirasakan adalah lambatnya akses
internet. Memang hal ini tidak bisa digeneralisir, karena Internet
merupakan suatu mata rantai antara ratusan atau ribuan Router.
Jadi jika akses internet Anda lambat bisa juga karena link Anda ke
ISP sudah overload, ISP Anda ke Global ISP overload, atau situs
yang dituju memang overload.
Dimulai pada dekade 90-an perkembangan Internet semakin
berkembang pesat, di Indonesia sendiri bisnis Internet mulai
dikenal sekitar tahun 95-an yang diawali dengan munculnya
Internet Service Provider yang menyediakan akses ke Internet
dengan bandwidth berkisar antara 14.4 kbps hingga 28.8 kbps.
Hingga akhir tahun 1999 daftar ISP di Indonesia baik yang sudah
beroperasi maupun belum beroperasi sekitar 55 ISP, tapi saat ini
di tahun 2001 ini jumlah ISP secara keseluruhan yang tercatat di
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) sudah
menginjak angka 155 ISP. Bisnis ISP memilik prospek yang bagus.
Saat ini semua bisnis yang berbasis Internet tidak akan
berkembang apabila infastruktur dan koneksi ke Internet tidak
dibangun terlebih dahulu.
BAB II
PEMBAHASAN

Internet dan ISP

A.Pengiriman Informasi Melalui Internet


Sebelum bisa dipakai atau dimanfaatkan oleh
penggunanya data yang terkirim dari satu perangkat
komputer, baik itu komputer Personal atau PC, server,
smartphone dan tablet, ke perangkat komputer lainnya akan
melewati serangkain proses yang cukup rumit agar bisa
sampai atau digunakan oleh si user. Proses sebuah data bisa
terkirim memang tidak pernah bisa dilihat atau diamati
secara langsung, semuanya berjalan tanpa terlihat oleh
penggunanya.
Dalam dunia networking, proses-proses yang terjadi
sebelum data terkirim melalui media pengirim, dilakukan
secara bertahap mulai dari application layer ( layer 7 ) OSI
layer sampai ke lapisan atau physical layer. Setelah
itu selesai barulah terkirim melalui media fisik seperti kabel
dan diterima oleh komputer tujuan dan diproses ulang mulai
dari lapisan physical sampai ke lapisan aplikasi sehingga
bisa sampai ke penggunanya.
Pada tiap-tiap layer atau lapisan, informasi data tersebut
dibungkus dengan suatu protocol atau aturan-aturan, proses
ini dikenal sebagai Encapsulation.
Proses encapsulation terjadi pada komputer pengirim
dan ketika sampai pada komputer penerima data yang
diterima tersebut dibuka kembali dan diteruskan dari layer 1
sampai layer 7, proses ini dikenal sebagai decapsulation.
Berikut adalah pembahasan detail tentang proses
encapsulation pada sisi pengirim dan proses decapsulation
pada sisi penerima :

1. Encapsulation
1. Proses Encapsulation terjadi hanya pada komputer
pengirim.
2. Setiap layer dari OSI layer berkomunikasi dengan
layer yang sama pada komputer penerima.
3. Proses encapsulation dimulai dari layer aplikasi.
Informasi yang inputkan oleh user dikonversi
menjadi data yang akan ditransmisikan melalui
network atau jaringan. Secara teknis pengguna
komputer berkomunikasi melalui Application
Processes Interfaces atau API, API bertugas
menghubungkan aplikasi yang digunakan dengan
sistem operasi yang berjalan pada
komputer. Application layer bertugas untuk
menentukan ketersediaan dari komponen yang
diperlukan untuk melakukan komunikasi, mulai
dari kesiapan koneksi sampai aturan-aturan
terkait.
Sebagai catatan, bahwa aplikasi browser seperti IE
bukanlah bagian dari layer aplikasi tetapi aplikasi
browser menggunakan application layer sebagai
interface untuk terkoneksi dengan server
tujuannya. Dengan kata lain ketika User
melakukan browsing dengan menggunakan
aplikasi IE maka interface yang dipakai oleh IE
untuk bisa terkoneksi dan berkomunikasi dengan
server tujuan adalah layer atau lapidan aplikasi.
4. Informasi dari user yang dikonversi oleh
application layer menjadi data, kemudian oleh
presentation layer data tersebut diformat menjadi
bentuk atau fomat yang umum yang biasa dipakai.
Intinya, pada tahap ini presentation layer
menjadikan data yang akan dikirim nanti bisa
dibaca dan diproses oleh application layer yang
ada pada komputer tujuan.
5. Setelah data sudah diformat sedemikian rupa
maka tahap berikutnya adalah dimulainya proses
transfer data. Sebelum proses transfer dilakukan
maka masing-masing sesi atau proses transfer
harus ditandai agar tidak membingungkan satu
sama lain. Bagian ini menjadi tanggung-jawab dari
session layer. Session layer bertanggung jawab
untuk mengkoordinasikan komunikasi antara
sumber dan tujuan dengan mengatur dialog
antara keduanya. Session layer mengatur
bagaimana agar tidak terjadi tumpang tindih
antara proses pada data yang satu dengan data
yang lain. Ada tiga cara yang dipakai oleh session
layer untuk menjaga tiap-tiap sesi, yaitu simplex,
half duplex dan full duplex. Intinya, session layer
menjaga agar data dari satu aplikasi tidak
tercampur dengan data dari aplikasi lainnya.
6. Proses selanjutnya adalah data yang sudah
diformat dan diatur agar tidak tercampur dengan
data aplikasi lainnya dipecah-pecah menjadi yang
namanya segment. Tahap ini dilakukan oleh
Transport layer atau layer 4 OSI layer. Pada
segment, data diatur sedemikian rupa agar tidak
sampai hilang dijalan tanpa diketahui bagian mana
yang hilang, dengan menggunakan semacan
aturan atau protocol, data yang hilang bisa
dikirimkan kembali. Pada Transport layer terdapat
dua protocol yang bertugas mengatur bagaimana
segment-segment tersebut diproses, kedua
protocol tersebut adalah Transmission Control
Protocol atau TCP dan User Datagram Protocol
atau UDP.
7. Setelah dipecah-pecah menjadi segment maka
selanjutnya tiap-tiap segment diubah lagi menjadi
yang namanya packet. Packet berisikan segment
dan alamat pengirim dan penerima, alamat
tersebut sifatnya logis yang dikenal sebagai
Internet Protocol address atau IP address.
Tugas ini dibebankan kepada Network
layer. Alamat IP biasanya dipakai untuk
mengirimkan data kepada komputer tujuan yang
berada tidak satu LAN dengan komputer pengirim.
Metode atau teknik yang digunakan adalah
routing, dimana routing proses terjadi atau
dilakukan oleh alat yang bernama router dengan
menggunakan berbagai macam aturan yang
dikenal sebagai routing protocol.
8. Setelah packet jadi, kemudian packet diubah lagi
menjadi frame. Frame berisikan packet dan alamat
fisik atau mac address dari sumber dan tujuan
dari data tersebut. Tugas ini adalah dibebankan
kepada Data Link layer. Alamat fisik atau mac
address yang ada dalam frame hanya dipakai
untuk komunikasi antara perangkat komputer
yang berada pada LAN yang sama. Biasanya alat
yang dipakai switch dan bridge.
9. Setelah frame terbentuk maka langkah terakhir
adalah frame harus diubah menjadi bit atau byte
sehingga bisa terkirim melalui media fisik seperti
kabel dan wireless. Bit atau byte dikirim melalui
media fisik berupa kode atau sinyal electric berupa
dua buah keadaan atau informasi yaitu 0 dan 1.
10. Menandakan kondisi tidak ada aliran atau
sinyal listrik sedangkan satu menandakan adanya
aliran atau sinyal listrik. Proses perubahan data
yang berbentuk frame menjadi bit terjadi pada
layer 2 dari OSI layer sedangkan tugas layer 1
adalah untuk mengirim dan menerima bit. Proses
kirim dan terima bit biasanya terjadi pada NIC
atau network interface card dari perangkat
komputer dan perangkat jaringan.

Ketika Data informasi terkirim dan diterima oleh komputer


tujuan maka proses yang terjadi pada komputer tujuan adalah:

2. Decapsulation
1. Decapsulation terjadi hanya pada sisi komputer
tujuan yang menerima data tersebut.
2. Decapsulation dimulai dari layer 1 dari OSI layer
sampai ke layer terakhir, layer aplikasi yang
merupakan interface dari aplikasi yang digunakan
oleh si USER.
3. Pertama-tama komputer penerima menerima
pesan berupa bit atau byte oleh layer satu melalui
NIC.
4. Network card yang termasuk bagian dari layer 1
kemudian memprosesnya.
5. Bit dan byte lalu diubah menjadi frame pada layer
kedua.
6. Frame lalu dicek apakah alamat fisik tujuan yang
tertera di dalam frame tersebut sudah sesuai
dengan alamat mac address dari komputer
tersebut. Jika alamat tujuan pada frame bukan
atau tidak sesuai dengan mac address dari si
penerima maka si penerima bisa membuang
frame tersebut tanpa harus meneruskan ke proses
berikutnya.
7. Jika Mac address sesuai atau memang ditujukan
kepada si penerima maka proses selanjutnya
adalah melepas bagian-bagian dari frame dan
tinggal menyisakan packet.
8. Packet kemudian oleh sistem yang mengurusi
layer ke tiga dari OSI layer, dicek alamatnya
tujuannya apakah sudah sesuai atau belum, jika
sudah sesuai alamat dengan alamat yang
dimaksud maka dilanjutkan dengan proses
berikutnya.
9. Paket-paket yang sudah dicek alamatnya sesuai
dan sudah sesuai, dilepas bagian-bagian yang
berkaitan dengan layer 3 dan hanya menyisakan
segment atau yang terkait dengan layer 4 saja.
Segment lalu dicek protocol-protocol apa saja
yang dipakai.
10. Setelah itu segment diproses seseuai dengan
protocol yang dipakai.
11. Segment-segment yang diterima lalu
disatukan kembali sesuai dengan urutannya
sehingga menjadi sebuah informasi data yang
utuh seperti pada awal proses encapsulation.
12. Layer 5 dari OSI layer kemudian bertugas
mengatur sesi selama proses transfer terjadi
sehingga tidak terjadi tumpah tindih dan
kesalahan.
13. Data yang ada kemudian dicek formatnya
oleh bagian yang terkait dengan presentation
layer pada OSI layer.
14. Setelah itu proses yang terakhir adalah layer
aplikasi lalu menyediakan data tersebut kepada
aplikasi yang pas dan tepat untuk memproses
data tersebut agar bisa sampai atau diterima oleh
pengguna atau user.

Demikian proses bagaimana sebuah data terkirim dari satu


komputer dan di terima komputer lain. Semua proses yang terjadi
berlangsung sangat cepat, tergantung pada kecepatan proses
dari processor komputer tersebut.

B.Peralatan Pada Pusat Operasi Jaringan


Peralatan yang dibutuhkan dalam suatu jaringan sangat
tergantug dengan konfigurasi yang digunakan untuk
menyusun sebuah jaringan, media transmisi data, serta
besar kecilnya jangkauan jaringan. Secara umum suatu
jaringan dapat terdiri dari beberapa perangkat keras seperti
berikut:

1. SERVER
Server merupakan hati suatu jaringan. Biasanya server
adalah komputer dengan kecepatan tinggi dengan kapsitas
memori (RAM) dan simpanan yang besar, dan dihubungkan
dengan kartu jaringan yang cepat (Fast Network Interface).
Peralatan yang digunakan sebagai server biasanya dipilih
peralatan yang memiliki kualitas yang tinggi, sehingga
server mampu beroperasi terus menerus tanpa henti untuk
melayani permintaan. Sistem operasi jaringan juga dipilih
untuk bekerja pada komputer tersebut, bersama perangkat
lunak aplikasi dan file data yang diperlukan.

2. WORKSTATION
Semua komputer yang terhubung dengan server pada
jaringan disebut workstation. Workstation merupakan
komputer standar yang dikonfigurasi menggunakan kartu
jaringan, perangkat lunak jaringan dan kabel kabel yang
diperlukan. Beberapa workstation tidak membutuhkan
simpanan lokal seperti flopy disk atau harddisk. Hal ini
disebabkan karena semua file kerja dapat disimpan pada
server.

3. NIC (Network Interface Card)

NIC merupakan peralatan yang memungkinkan


terjadinya hubungan antara jaringan dengan komputer
workstation atau jaringan dengan komputer server.
Kebanyakan NIC merupakan peralatan unternal yang
dipasangkan pada slot ekspansi dalam komputer baik slot
ekspansi ISA maupun slot ekspansi PCI. Bahkan pada
beberapa mainboard komputer NIC sudah terpasang secara
onboard, serta dalam notebook NIC terkadang dipasang
pada slot PCMCIA. NIC merupakan faktor yang sangat
menentukan dalam kecepatan serta kinerja suatu jaringan.
Ada beberapa macam NIC yang sering digunkan dalam
jaringan :
1) Kartu Token Ring
2) Kartu Local Talk
3) Kartu Ethernet
4) Kartu WLAN
Kartu token ring digunakan untuk protokol jaringan yang
dibangun oleh IBM yang mana komputer mengakses jaringan
melalui token passing. Topologi yang digunakan biasanya
adalah star-wired-ring.
Kartu local talk digunakan untuk protokol yang dimiliki oleh
apple corporation yang menggunakan skema media akses
CSMA?CA dan mendukung transmisi data pada kecepatan
230 Kbps.
Kartu ethernet digunakan untuk suatu protokol jaringan
ethernet yang diciptakan pertama kali oleh xerox corporation
dan sibangun bersama oleh xerox, intel dan digital
equipment corporation. Jaringan ethernet menggunakan
CSMA/CD dan bekerja pada beberapa tipe kabel yang sangat
tergantung pada jenis jaringannya.
Kartu WLAN digunkan dalam jaringan WLAN yang sekarang
mulai banyak digunakan. Kartu WLAN dilengkapi dengan
antena yang digunakan untuk memancarkan dan menerima
data sebagai pengganti media kabel.
Dari beberapa macam jenis NIC tersebut kartu ethernet
paling banyak penggunaannya dalam penyusunan jaringan.

4. Hub / Konsentrator Hub


adalah alat yang menyediakan titik pusat hubungan
untuk kabel dari workstation, server dan peralatan jaringan
yang lain. Hub merupakan pusat koneksi semua node
jaringan. Semua peralatan jaringan dihubungkan satu
dengan yang lainnya melaui hub. Hub bertindak sebagai titik
pengendali untuk aktivitas sistem, pengelolaan serta
pengembangan jaringan. Istilah konsentrator biasanya
digunakan untuk memberi istilah hub pada jaringan Ethernet
10Base-T dan 100Base-TX, sedangkan MAU (multistation
access unit) digunakan untuk memberi istilah hub pada
jaringan Token Ring. Konsentrator dan MAU bekerja pada
media akses yang berbeda fungsinya secara internal tetapi
pada tingkat tertentu keduanya memiliki fungsi yang sama
yaitu sebagi hub. Antar hub dapat disusun sedemikian
sehingga hub dapat melayani lebih banyak koneksi kabel
jaringan dari client.
Bentuk susunan hub dapat terdiri dari tiga macam
tergantung pada jenis hub yang digunakan yaitu :

Standalone Hub

Adalah Hub yang hanya terdiri satu tungkat dengan


beberapa port. Standalone hub biasanya mendukung
beberapa motode menghubungkan satu hub dengan hub
lain. Ada yang menggunakan kabel koaksial dan juga ada yang
menggunakan kabel UTP antara dua port pada masing masing
hub.

Stackable Hub
Pada dasarnya hub ini hampir sama dengan standalone hub
tetapi hub jenis ini dapat dihubungkan secara bertumpuk
menggunakan kabel pendek khusus. Pada jenis stackable, ada
fasilitas tambahan berupa port untuk menyatukan antara satu
hub dengan hub lain. Teknik pengkabelan antar hub berbeda
dengan teknik pengkabelan antara hub dengan workstation.
Kabel yang diperlukan untuk menumpuk hub biasanya sudah
tersedia pada saat membeli hub tersebut.

Modular Hub
Jenis hub ini mudah untuk diperluas. Modular hub
ditempatkan pada suatu kasis yang mempunyai banyak slot,
masing masing menerima satu port komunikasi atau modul.
Masing masing modul berlaku sebagai satu standalone hub. Jika
modul-modul komunikasi ditempatkan pada slot dalam kasis
maka modul-modul tersebut akan berhubungan dangan saluran
komunikasi berkecepatan tinggi secara bersama-sama.

5. Switch
Adalah alat yang digunakan untuk menghubungkan
beberapa LAN yang terpisah serta menyediakan filter paket
antar LAN. Switch adalah peralatan multi port, masing
masing mendukung satu workstation, jaringan Ethernet atau
jaringan Token Ring. Meskipun terhubung dengan jaringan yang
berbeda pada masing masing port, switch dapat memindahkan
paket data antar jaringan apabila diperlukan. Dalam hal ini
switch berlaku seperti bridge multi port yang sangat cepat.
Switch digunkan untuk meningkatkan kinerja jaringan suatu
organisasi dengan cara pembagian jaringan yang besar dalam
beberapa jaringan yang lebih kecil, tetapi masih menyediakan
interkoneksi yang memadai antar jaringan. Switch
meningkatkan kinerja jaringan dengan cara menyediakan
dedicated bandwidth pada masing masing port, tanpa mengganti
peralatan yang ada, switch juga dapat mendukung banyak
transmisi secara serentak.

6. WAP (Wireless Access Point)


Adalah peralatan yang berfungsi sebagai pusat
kominikasi data dalam jaringan WLAN (Wireless LAN). Dalam
mode operasi yang umum digunakan (Infrastrucrure mode),
semua server wireless berkomunikasi dengan workstation
atau dengan server lain melalui WAP. Dalam pengoperasian WAP
berfungsi seperti switch atau hub pada jaringan yang
menggunakan media transmisi kabel. Dalam jaringan WLAn juga
dimungkinkan untuk melakukan hubungan antar peralatan
tanpa melaui WAP asalkan kartu WLAN pada masing masing
peralatan dikonfigurasi menggunakan mode ad- hoc. Pada
mode ini hanya dapat dilakukan komunikasi antar tiga peralatan
jaringan.

7. Bridge

Merupakan alata yang berfungsi membagi sebuah jaringan


besar menjadi dua jaringan yang lebih kecil, sehingga menjadi
jaringan yang lebih efisien. Bridge dapat memonitor lalu lintas
informasi pada kedua jaringan sedemikian, sehingga paket
informasi dapat dilewatkan pada lokasi yang benar. Bridge dapat
memeriksa pesan dari kedua jaringan dan jika perlu
memancarkannya (broadcast) ke jaringan yang lain. Bridge
dapat digunakan untuk menghubungkan dua tipe pengkabelan
atau tipe topologi jaringan yang berbeda asalkan dua jaringan
tersebut memiliki protokol yang sama.

8. Repeater
Adalah alat yang dapat menguatkan (boost) isyarat
jaringan yang melintasinya. Repeater melakukan penguatan
dengan cara memperbaiki secara elektrik isyarat yang
diterima yang terpisah atau menjadi satu dengan
konsentrator. Repeater digunakan apabila jarak tempuh isyarat
yang melalui kabel melebihi jarak tempuh standar kabel
yang digunakan. Untuk kabel UTP memiliki jarak
jangkauan kira kira mencapai 100 meter dan kabel koaksial
RG-58 memiliki jarak jangkauan kira kira mencapai 185 meter.

9. Router
Adalah sebuah alat yang berfungsi mengubah informasi dari
suatu jaringan ke jaringan yang lain. Router akan memilih jalur
terbaik untuk melewatkan suatu pesan berdasarkan pada
alamat tujuan dan alamat asal. Router dapat mengarahkan lalu
lintas data untuk mencegah terhadinya colision dan cukup
pintar untuk mengetahui kapan untuk mengarahkan lalu lintas
sepanjang jalur utama dan jalur alternatif.
Kegunaan router yang lebih penting adalah dapat
mendengarkan kondisi seluruh jaringan dan menentukan
apakah bagian jaringan dalam kondisi sibuk, sehingga dapat
mengarahkan data pada bagian yang diinginkan secara
baik sampai selesai. Yang dapat dilakukan oleh router adalah
sebagai berikut :

1) Mengarahkan lalu lintas isyarat secara efisien


2) Mengarahkan pesan antara dua sembarang protocol
3) Mengarahkan pesan antar topologi jaringan yang berbeda
4) Mengarahkan pesan melintasi tipe kabel yang berbeda

C.Konektor dan Kabel


Kabel jaringan
Kabel dan konektor merupakan media
penghubung antara komputer dengan komputer lainnya
atau dengan peralatan jaringan lainnya yang digunakan
membentuk jaringan. Berikut contoh kabel dan
konektor yang biasa kita jumpai membentuk jaringan.
Kabel yang biasa digunakan dalam jaringan ada 3 jenis,
yaitu sebagai berikut :

1)Kabel Coaxial

Terdiri atas dua kabel yang diselubungi oleh


dua tingkat isolasi. Tingkat isolasi pertama adalah
yang paling dekat dengan kawat konduktor
tembaga. Tingkat pertama ini dilindungi oleh
serabut konduktor yang menutup bagian atasnya
yang melindungi dari pengaruh elektromagnetik.
Sedangkan bagian inti yang digunakan untuk
transfer data adalah bagian tengahnya yang
selanjutnya ditutup atau dilindungi dengan plastik
sebagai pelindung akhir untuk menghindari dari
goresan kabel.
Beberapa jenis kabel Coaxial lebih besar dari
pada yang lain. Makin besar kabel, makin besar
kapasitas datanya, lebih jauh jarak jangkauannya
dan tidak begitu sensitif terhadap interferensi
listrik.

- Kabel coaxial terdiri dari :


sebuah konduktor tembaga
lapisan pembungkus dengan sebuah kawat
ground.
sebuah lapisan paling luar.
- Penggunaan Kabel Coaxial
Kabel ini sering digunakan untuk antena televisi
dan transmisi telepon jarak jauh. Konektornya
adalah BNC (British Naval Connector).
- Kabel ini terbagi menjadi 2, yaitu:
1. Coaxial baseband (kabel 50 ohm)
digunakan untuk transmisi digital.
2. Coaxial broadband (kabel 75 ohm)
digunakan untuk transmisi analog.
- Kabel coaxial terkadang juga digunakan untuk
topologi bus, tetapi beberapa produk LAN sudah
tidak mendukung koneksi kabel coaxial.

2) Twisted Pair
Kabel twisted pair dibagi menjadi dua
macam, yaitu berselubung pembungkus dan tidak.
Karakteristik kabel ini adalah sebagai berikut:
- Merupakan sepasang kabel yang di-twist satu
sama lain dengan tujuan untuk mengurangi
interferensi listrik.
- Dapat terdiri atas 2, 4 atau lebih pasangan
kabel.
- Ada 2 jenis kabel twisted pair, yaitu UTP
(Unshielded twisted pair) dan STP (Shielded
twisted pair).
- Dapat melewatkan sinyal 10-100 Mbps.
- Hanya dapat menangani satu channel data.
- Koneksi pada twisted pair biasanya
menggunakan konektor RJ-11 atau RJ-45.
- STP lebih tahan interferensi daripada UTP dan
dapat beroperasi pada kecepatan yang lebih
tinggi sampai 100 Mbps, namun lebih sulit
ditangani secara fisik.
- Kelebihan dari kabel twisted pair adalah
harga relatif paling murah diantara kabel
jaringan lainnya dan mudah dalam
membangun instalasi. Kelemahan kabel
twisted pair adalah jarak jangkau hanya 100
meter dan kecepatan transmisi relatif
terbatas (1 Gbps) dan mudah terpengaruh
gangguan.
3) Serat Optik (Fiber Optic)

Kabel ini terbuat dari serat optik, mapu


membawa sinyal yang lebih cepat dan jangkauan
lebih jauh dibandingkan Kabel Coaxial dan kabel
twited pair. Kabel ini dibagi menjadi dua yaitu
single-mode dan multimode. Pada kabel single-
mode, penjalaran cahaya hanya dapat melalui
satu lintasan. Sedangkan multimode, penjalaran
cahaya dari satu ujung ke ujung lainnya dapat
melalui beberapa lintasan cahaya karena diameter
intinya (core) cukup besar (50 mm). Kelebihan
kabel fiber optik adalah ukurannya kecil dan
ringan, sulit dipengaruhi interferensi/ gangguan
redaman transmisinya kecil, dan bidang
frekuensinya lebar. Kelemahannya adalah
instalasinya cukup sulit, tidak fleksibel, dan harga
relatif mahal.

Konektor setiap kabel


1) Konektor pada coaxial
Konektor yang digunakan bersama kabel
koaksial adalah konektor Bayonet Neil Concelman
(BNC). Adapter-adapter dengan tipe berbeda
tersedia untuk konektor BNC, termasuk konektorT,
konektor barrel, dan terminator. Konektor pada
kabel merupakan titik terlemah di jaringan.

- BNC RG6

Connector BNC ini adalah Konector yang


digunakan sebagai penghubung antara kabel
dengan perangkat CCTV baik monitor, DVR,
maupun Camera. Connector ini khusus
dipergunakan untuk kabel CCTV jenis RG6.
Konektor ini merupakan terminasi yang
dianjurkan oleh para ahli dan banyak dipakai
oleh pemilik rumah / bangunan dalam
instalasi CCTVnya.

- BNC RG59

Connector BNC ini adalah Konector yang


digunakan sebagai penghubung antara kabel
dengan perangkat CCTV baik monitor, DVR,
maupun Camera. Connector ini khusus
dipergunakan untuk kabel CCTV jenis RG59.

- BNC to BNC
Connector BNC ini adalah Konektor yang
digunakan untuk menyambung kabel dari
BNC RG6 BNC RG6 yang akan dihubungkan
ke Monitor, TV, dan DVR.

- BNC-RCA

Connector BNC ini adalah Konektor yang


digunakan untuk merubah BNC menjadi RCA
yang akan dihubungkan ke Monitor atau ke
TV.

2) Konektor pada Twiste Pair

- RJ45
Konektor RJ45 adalah konektor yang
biasa dipergunakan dalam instalasi jaringan
kecil (LAN) dimana kabel yang digunakan
adalah kabel twisted pair tipe UTP. Konektor
ini berfungsi untuk menghubungkan kabel
UTP dengan NIC yang mana kini port yang
dipergunakan kebanyakan adalah port RJ45.
Harga konektor yang cukup murah, dan
pemasangan yang mudah membuat konektor
ini populer5 di kalangan pengguna jaringan
berskala kecil atau LAN.
Ciri-ciri yang mendasar dari konektor ini
adalah warna konektor yang beningan
terdapat 8 pin tembaga di ujung konektor ini
sebagai pin-pin yang akan menghubungkan
NIC dengan UTP. Cara pemasangannya cukup
mudah, yakni dengan mengkrimping dengan
tang krimping konektor RJ45, namun apabila
terjadi kesalahan dalam pengkrimpingan,
mau tak mau konektor ini harus diganti
(sekali pakai).

- RJ11
RJ 11 adalah konektor yang
dipergunakan dalam jaringan telepon.
Konektor ini biasanya disandingkan dengan
kabel STP.

3) Konektor pada Fiber Optic

- Konektor FC : digunakan untuk jenis kabel


single mode dengan akurasi yang tinggi
untuk menghubungkan kabel dengan
transmitter maupun receiver.
- Konektor SC : digunakan dalam jenis kabel
single mode dan bisa dilepas pasang. .
Konektor SC,bentuknya persegi dan lebih
mudah dihubungkan ke area yang
ditentukan.
- Konektor ST : bentuknya seperti bayonet
berkunci dan hampir mirip dengan konektor
BNC. Umum digunakan pada jenis kabel
single mode maupun multi mode. Konektor
ini paling umum dan yang sering digunakan
bersama kabel fiber optik. berbentuk batang,
mirip dengan konektor BNC.
- Konektor Biconic : jenis konektor yang
pertama kali muncul dalam komunikasi fiber
optik dan jenis ini sekarang sudah sangat
jarang digunakan.
- Konektor D4 : jenis komputer ini hampir mirip
dengan konektor FC, hanya berbeda
ukurannya. Perbedaannya sekitar 2 mm pada
bagian ferrule-nya.
- Konektor SMA : jenis konektor ini lebih dahulu
muncul dari konektor ST yang sama-sama
mempunyai penutup dan pelindung.
- Konektor yang baru saat ini lebih popular
adalah konektor MT-RJ. Konektor MT-RJ
menggunakan model plastik seperti yang
digunakan konektor RJ-45, yang
memudahkan untuk dipasang. Dua kabel
fiber terhubung ke dalam satu konektor,
sama dengan konsep konektor SC.
- Beberapa jenis konektor lain yang biasanya
digunakan dalam jaringan adalah Konektor
FDDI, Konektor LC, Konektor MT Array.

Anda mungkin juga menyukai