B. Konsep HIV-AIDS
1. Latar Belakang
Berdasarkan data Departemen kesehatan (Depkes) pada periode Juli-
September 2006 secara kumulatif tercatat pengidap HIV positif di tanah
air telah mencapai 4.617 orang dan AIDS 6.987 orang (Media Indonesia,
3
2. Definisi
HIV yaitu virus yang melemahkan sistem kekebalan tubuh. AIDS
adalah yang berarti kumpulan gejala penyakit akibat menurunnya
kekebalan tubuh yang sifatnya diperoleh (bukan bawaan) (Eny Kusmiran,
2011).
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) yaitu suatu penyakit
yang ditimbulkan sebagai dampak berkembangbiaknya virus HIV
(Human Immunodeficiency Virus) didalam tubuh manusia, yang mana
virus ini menyerang sel darah putih (sel CD4) sehingga mengakibatkan
rusaknya sistem kekebalan tubuh (Endang P & Elisabeth Siwi, 2015).
HIV/AIDS adalah suatu kumpulan kondisi klinis tertentu yang
merupakan hasil akhir dari infeksi oleh HIV (Sylvia & Wilson, 2005).
Seseorang yang tertular HIV positif disebut ODHA (orang dengan HIV
dan AIDS), dan OHIDA adalah orang yang hidup dengan AIDS.
3. Etiologi
Penyebab infeksi adalah golongan virus retro yang disebut
humanism munodeficiency virus (HIV). HIV pertama kali ditemukan
pada tahun1983 sebagai retrovirus dan disebut HIV-1. Pada tahun 1986 di
Afrika ditemukan lagi retrovirus baru yang diberi nama HIV-2. HIV-2
4
4) kedukaan/berkabung
4. Rencana Tindakan perawatan paliatif yang akan dilakukan Kelompok pada
Pasien HIV-AIDS
Ada 2 hal penting yang harus diperhatikan dan dilakukan perawat pada
ODHA yakni:
a Memfasilitasi strategi koping
1) Memfasilitasi sumber penggunaan potensi diri agar terjadi respons
penerimaan sesuai tahapan dari Kubler-Ross.
2) Teknik kognitif, dapat berupa upaya untuk membantu penyelesaian
masalah, memberikan harapan yang realistis, dan mengingatkan pasien
agar pandai mengambil hikmah.
3) Teknik perilaku, dilakukan dengan cara mengajarkan perilaku yang
mendukung kesembuhan, seperti; kontrol dan minum obat teratur,
konsumsi nutrisi seimbang, istirahat dan aktivitas teratur, da
4) menghindari konsumsi atau tindakan yang dapat menambah parah
sakitnya.
b. Dukungan sosial :
1 Dukungan emosional, agar pasien merasa nyaman; dihargai; dicintai;
dan diperhatikan.
6
Aspek psikologis pada penderita HIV dan AIDS seperti ketakutan yang
irasional, ketidakyakinan akan proses kesembuhan, kekhawatiran perjalanan
penyakit, kemungkinan keberhasilan pengobatan, dan kekhawatiran
diskriminasi masyarakat merupakan kecemasan yang sering dihadapi
penderita.
Aspek psikologis seperti stres dapat mempengaruhi sistem imun.
Penerimaan diri membantu proses penyembuhan penyakit. Penerimaan diri
adalah kesediaan seseorang mengahadapi dan mengelola kenyataan tanpa
menyalahkan kenyataan atas problem-problemnya.
Salah satu perawatan psikososial atau terapi non farmakologi pada pasien
HIV-AIDS yaitu dari aspek psikologis dan spiritual. Oleh karena itu kelompok
memilih untuk melakukan terapi relaksasi dengan musik pada pasien HIV-
AIDS melalui pendekatan spiritual beserta motivasi yang dapat memberikan
kekuatan dan semangat pada ODHA. Tujuan dari terapi relaksasi
menggunakan music ini yaitu untuk mengurangi stress pada ODHA serta
meningkatkan semangat hidup serta penerimaan ODHA terhadap penyakitnya.
DAFTAR PUSTAKA
7
http://digilib.mercubuana.ac.id/manager/t!@file_artikel_abstrak/Isi_Artikel_.pdf
diakses pada tanggal 20 Januari 2017