Askep Anak Nefrotik Sindrom
Askep Anak Nefrotik Sindrom
SINDROM NEFROTIK
A. Pengertian
Penyakit ini terjadi tiba-tiba, terutama pada anak-anak. Biasanya berupa oliguria dengan
urin berwarna gelap, atau urin yang kental akibat proteinuria berat ( Mansjoer Arif, dkk.
1999).
Nephrotic Syndrome merupakan kumpulan gejala yang disebabkan oleh adanya injury
glomerular yang terjadi pada anak dengan karakteristik : proteinuria, hypoproteinuria,
hypoalbuminemia, hyperlipidemia dan edema (Suryadi, 2001).
Tanda tanda tersebut dijumpai disetiap kondisi yang sangat merusak membran kapiler
glomerulus dan menyebabkan peningkatan permiabilitas glomerulus (Sukiane, 2002).
B. Etiologi
Penyebab sindrom nefrotik yang pasti belum diketahui, akhir-akhir ini dianggap sebagai
suatu penyakit autoimun, yaitu suatu reaksi antigen antibodi. Umumnya etiologi dibagi
menjadi :
Disebabkan oleh :
anafilaktoid.
raksa.
Amiloidosis, penyakit sel sabit, hiperprolinemia, nefritis
membranoproliferatif hipokomplementemik.
4. Kelainan minimal
Pada mikroskop elektron akan tampak foot prosessus sel epitel berpadu. Dengan
cara imunofluoresensi ternyata tidak terdapat IgG pada dinding kapiler
glomerulus.
5. Nefropati membranosa
6. Glomerulonefritis proliferatif
Pada kelainan ini yang mencolok sklerosis glomerulus. Sering disertai atrofi
tubulus. Prognosis buruk.
C. Patofisiologi
Hilangnya protein dalam serum menstimulasi sintesis lipoprotein di hati dan peningkatan
konsentrasi lemak dalam darah (hiperlipidemia).
Menurunnya respon imun karena sel imun tertekan, kemungkinan disebabkan karena
hypoalbuminemia, hyperlipidemia atau defisiensi seng.
Sindrom nefrotik dapat terjadi dihampir setiap penyakit renal intrinsik atau sistemik yang
mempengaruhi glomerulus. Meskipun secara umum penyakit ini dianggap menyerang
anak-anak, namun sindrom nefrotik juga terjadi pada orang dewasa termasuk lansia.
D. Manifestasi Klinik
Proteinuria > 3,5 g/hari pada dewasa atau 0,05 g/kg BB/hari pada anak-anak.
Hipoalbuminemia < 30 g/l.
o Edema generalisata. Edema terutama jelas pada kaki, namun dapat ditemukan
edema muka, ascxites dan efusi pleura.
o Anorexia
o Fatique
o Nyeri abdomen
o Berat badan meningkat
o Hiperlipidemia, umumnya ditemukan hiperkolesterolemia.
o Hiperkoagualabilitas, yang akan meningkatkan resiko trombosis vena dan arteri.
E. Komplikasi
Emboli pulmo
Hypovolemia
Dehidrasi
F. Pemeriksaan Diagnostik
v Biopsi ginjal
G. Penatalaksanaan Terapeutik
2. makanan yang mengandung protein tinggi sebanyak 3-4 gr/kgBB/hari, dengan garam
minimal bila edema masih berat. Bila edema berkurang dapat diberi garam sedikit.
4. diuretikum
5. kortikosteroid
International Cooperative Study of Kidney Disease In Children (ISKOC) mengajukan
pengobatan sebagai berikut
Jika terdapat respon selama poin b, maka pengobatan ini dilanjutkan intermiten
selama 4 mingggu
7. lain-lain
pungsi asites, pungsi hidrothorak, dilakukan bila ada indikasi vital. Bila ada gagal jantung
diberikan digitalis.
H. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Selain proteinuria masif, sedimen urin biasanya normal. Bila terjadi hemeturia
mikroskopik (>20 eritrosit/LPB) dicurigai adanya lesi glomerular (mis: sklerosis
glomerolus fokal). Albumin plasma rendah dan lipid meningkat. IgM dapat meningkat,
sedangkan IgG menuyrun. Komplemen serum normal dan tidak ada tioglobulin.
I. DIAGNOSA
J. KOMPLIKASI
K. PENGOBATAN
Prognosis biasanya baik jika pengobatan memberikan respon yang baik terhadap
kortikosteroid. Anak-anak yang lahir dengan sindroma ini jarang ada yang bertahan hidup
sampai usia 1 tahun, beberapa diantaranya bertahan setelah menjalani dialisa atau
pencangkokan ginjal.
A. Pengkajian
Pengkajian merupakan langkah awal dari tahapan proses keperawatan. Dalam mengkaji,
harus memperhatikan data dasar pasien. Keberhasilan proses keperawatan sangat tergantung
pada kecermatan dan ketelitian dalam tahap pengkajian.
Pengkajian yang perlu dilakukan pada klien anak dengan sindrom nefrotik (Donna L.
Wong,200 : 550) sebagai berikut :
a. Lakukan pengkajian fisik termasuk pengkajian luasnya edema
b. Dapatkan riwayat kesehatan dengan cermat, terutama yang berhubungan dengan
adanya protein, silinder dan sel darah merah; analisa darah untuk protein serum
(total, perbandingan albumin/globulin, kolesterol), jumlah darah merah, natrium
serum.
B. Diagnosa Keperawatan
A. Pengkajian Data
Tanggal/Jam Pengakajian ; 10 Maret 2010/ Pukul 09.00 WIT
Tanggal/Jam Mask RS ; 7 Maret 2010/ Pukul 18.30 WIT
Ruangan/Kamar No ; Anak/ Kamar no 1
Diagnosa Medis ; Sindrom Nefrotik
1. Data Biografi
a. Idenditas Klien
Nama ; A/A.W
Nama Panggilan ; A/A.
Tanggal Lahir ; 14 Februari 2000
Umur ; 10 Tahun
Jenis Kelamin ; Laki-Laki
Agama ; Kristen Protestan
Suku/Bangsa ; Indonesia
Pendidikan ; SD
Bahasa Yang Digunakan ; Ambon
b. Idenditas Orang Tua
Ibu Ayah
Nama ; Ny. S Tn. A
Umur ; 35 Tahun 37 Tahun
Agama ; Kristen Protestan Kristen Protestan
Suku/Bangsa ; Indonesia Indonesia
Pendidikan ; SMA SMA
Pekerjaan ; PNS PNS
Alamat Rumah ; Kuda Mati Kuda Mati
63 60 61 59
42 39 37 41 39 35 30 24 20
13 10 6
Keterangan ;
; Laki-laki
; Perempuan
X ; Meninggal
| ; Garis keturunan
; Pasien
c. Koping Keluarga
Koping Keluarga Baik
d. Sistem Nilai Kepercayaan
Keluarga Percaya Kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Tim Medis Anaknya akan
cepat sembuh.
2. Minum
Jenis minuman Air putih,teh,susu,juice Air putih, juice
Jumlah Minuman + 1500 cc + 1000 cc
Frekuensi Minuman 7-8 x sehari 4-6 x sehari
Keluhan saat minum Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
3. Eliminasi
Frekuensi BAB 1-2 x sehari 1 x sehari
Warna Kuning Kuning kecoklatan
Konsistensi Lunak Lunak
Keluhan BAB Tidak ada keluhan Dibantu perawat dan keluarga
Frekuensi BAK 5-6 x sehari 3-4 x sehari
Warna Kuning Kuning
Jumlah BAK + 400 cc + 100-200 cc
Keluhan BAK Tidak ada keluhan Dibantu perawat dan keluarga,
5. Personal Hygiene
Frekuensi Mandi 2 x sehari 1 x sehari
Frekuensi sikat gigi 2 x sehari 1 x sehari
Ganti pakaian 2 x sehari 1 x sehari
Masalah saat mandi Tidak ada masalah Dibantu perawat dan keluarga
6. Kebiasaan Lain
Mengisap Jari Tidak Tidak
Menggigit Kuku Tidak Tidak
Mempermainkan genital Tidak Tidak
Mudah marah Tidak Tidak
8. Keadaan Psikologis
- Keadaan Emosional ; Baik
- Pola Adaptasi ; Baik
- Sifat Dasar/karakter ; Agak pemalu
9. Keadaan Sosial
- Interaksi Dalam Keluarga ; Baik
- Hubungan Dengan Orang yang paling dekat ; Baik
- Rekreasi ; Kadang-kadang
B. Kima Darah
1. SGOT 73 < 47 u / 1 (25 c)
2. SGPT 84 < 42 u / 1 (25c)
3. Ureum 21,2 10-50 Mg/dl
4. Croatinin 1,4 0,50-0,90 Mg/dl
KLASIFIKASI DATA
Data Subjektif Data Objektif
DS ; Ibu Pasien mengatakan
o Badan Lemas o Edema
o Letih o Badan Bengkak
o Pusing o KU Lemah
o sakit kepala o Wajah Sembab
o Nafsu Makan Berkurang o Konjungtiva Pucat
o Pola aktifitas Dibantu sebagian o Tekstur KulitKurang baik
o Turgor kulit Jelek
o Terpasang IVFD pada tangan kanan
o Kekuatan otot lemah
o Badan Panas
o Makan porsi
o BB turun 3 Kg dalam 3 hari
o S ; 38,5c
o N ; 180x/menit
o Wajah Sembab
o Badan panas
ANALISA DATA
DAFTAR PUSTAKA
Doenges, M.E. 1999, Rencana Asuhan Keperawatan, EGC. Jakarta
Long, B.C. 1999, Keparawatan anak , Volume 3, Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan
Mansjoer, Arif dkk. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2. Jakarta : Media Aesculapius. 2000