JAKARTA
DISUSUN OLEH :
2012-11-021
TEKNIK ELEKTRO
JAKARTA, 2016
2
PENGESAHAN
OPERASIONAL 1 JAKARTA
Disusun Oleh :
Diajukan untuk memenuhi persyaratan Pendidikan Sarjana Strata Satu Teknik Elektro
Mengetahui, Disetujui,
PENGESAHAN
OPERASIONAL 1 JAKARTA
Disusun Oleh :
Mengetahui, Disetujui,
(Hery Wibowo S)
Supervisor Magang
4
HERY WIBOWO S
Selaku Kepala Resort 1.4 Sintel stasiun Serpong yang dengan kesabarannya
waktunya.
Tangerang,22 November
2016
DAFTAR ISI
3.1 Wesel.........................................................................................................
3.1.1. Komponen Wesel...................................................................................
3.1.1.1 Lidah.................................................................................................
3.1.1.2 Jarum dan Sayap............................................................................
3.1.1.3 Rel Lantak.......................................................................................
3.1.1.4 Rel Paksa........................................................................................
3.1.1.5 Penggerak Wesel...........................................................................
3.1.1.5.1 Penggerak Wesel Manual........................................................
3.1.1.5.2 Penggerak Wesel Jarak Jauh..................................................
3.1.1.5.3 Penggerak Wesel Elektrik........................................................
3.1.2. Jenis Wesel............................................................................................
3.1.2.1 Wesel Biasa.....................................................................................
3.1.2.2 Wesel Inggris...................................................................................
3.1.2.3 Wesel Dalam Lengkung..................................................................
3.1.2.4 Wesel Tiga Jalan.............................................................................
3.2 Perawatan Wesel.......................................................................................
3.2.1. Perawatan Wesel Biasa (Non Teknis)...................................................
3.2.2. Perawatan Wesel Teknis........................................................................
3.2.2.1 Proses Perawatan Wesel Teknis......................................................
3.3 Jenis-Jenis Gangguan...............................................................................
3.4 Identifikasi Permasalahan.........................................................................
BAB IV LAPORAN KEGIATAN................................................................................
4.1 Rincian Kegiatan.......................................................................................
4.2 Uraian Kegiatan Magang...........................................................................
4.3 Perawatan Wesel.......................................................................................
4.3.1 Hasil Pengukuran Stasiun Serpong.................................................
4.3.2 Hasil Pengukuran Stasiun Cisauk....................................................
4.3.3 Hasil Pengukuran Stasiun Cicayur...................................................
4.3.4 Hasil Pengukuran Stasiun Parung Panjang.....................................
BAB V PENUTUP...................................................................................................
5.1 Simpulan....................................................................................................
5.2. Saran.........................................................................................................
7
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Perubahan Logo Kereta Api Indonesia dari tahun ke tahun........5
Gambar 2.3 Bagan Struktur Divisi SINTEL UPT RESORT SINTEL 1.4 Serpong....8
DAFTAR TABEL
Tabel 3.13 Laporan Harian Kerja Magang minggu ke -13 & 14....................41
10
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
PT. Kereta Api Indonesia (Persero) merupakan salah satu adan Usaha
Milik Negera (BUMN) yang bergerak dalam bidang transportasi untuk umum
dalam negeri yang meliputi angutan penumpang, angkutan barang, dan
angkutan non barang yang cukup efektif dan ekonomis.
Sebagai perusahaan transportasi darat terbesar di Indonesia, PT.Kereta
Api Indonesia (Persero) PT. KAI memiliki prasarana dan sarana terbesar
dibandingkan perusahaan transportasi lainnya di Indonesia.
Kondisi prasarana dan sarana perkeretaapian tersebut memerlukan
perawatan agar dapat mendukung berjalannya kereta api, sehingga sarana dan
prasarana yang ada dapat bertahan lama dan beroperasi dengan baik untuk
mempertahankan keberlangsungan perusahaan dalam melayani atau
pelanggan. Salah satu tugas pokok dalam perawatan adalah untuk menjaga
kehandalan peralatan prasarana sinyal telekomunikasi (SINTEL).
Sinyal telekomunikasi atau dikenal juga dengan sebutan SINTEL adalah
suatu bagian yang membidangi sarana dan prasarana pada pengoperasian
kereta khususnya pengaturan jalur kereta dengan Wesel. SINTEL merupakan
bagian yang penting dalam menjalankan sistem kereta oleh karena itu
dibutuhkan perawatan yang berkesinambungan agar sarana dan prasarana
perkeretaapian tidak terganggu.
Kereta Rel Listrik membutuhkan wesel sebagai penggerak dan pemberi
arah laju kereta yang harus selalu diperhatikan kondisinya secara berkala.
12
Ketika terjadi gangguan maka sistem proteksi kesalahan pada wesel harus
dapat mengirimkan sinyal yang menjadi tanda bahwa terdapat gangguan pada
wesel agar bisa ditanggulangi secara cepet sehingga tidak menimbulkan
kerusakan pada wesel maupun pada kereta yang dapat mengganggu dan
membahayakan perjalanan kereta api.
Penulisan laporan magang ini dibagi lima bab dengan sistematika sebagai
berikut. Bab I berisi pendahuluan, dalam bab ini akan dikemukakan latar
belakang masalah, tujuan kerja magang, perumusan masalah, batasan
masalah, dan sistematika penulisan. Bab II berisi profil perusahaan, dalam bab
ini akan dikemukakan profil PT. KAI (Persero) dan UPT Resort SINTEL 1.4
Sepong. Bab III berisi pembahasan, dalam bab ini akan dikemukakan
pembahasan teori pengoprasian dan perawatan wesel. Bab IV berisi laporan
kegiatan kerja magang , dalam bab ini akan dikemukakan kegiatan kerja
magang mahasiswa selama melakukan kerja magang di PT. KAI (Persero) unit
SINTEL 1.4 Serpong. Bab V berisi penutup, dalam bab ini dikemukakan
simpulan dan saran yang berkaitan dengan penelitian.
14
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
atau yang biasa disebut dengan PT KAI.Hingga tahun 2012, jumlah karyawan
PT KAI berjumlah 27.030 orang.
Gambar 2.1. Perubahan Logo Kereta Api Indonesia dari tahun ke tahun
KEPALA RESOR
SINTEL 1.4
SERPONG
KAUR KAUR
PREVENTIF PERBAIKAN
SINTELIS 1.4 SINTELIS 1.4
SERPONG SERPONG
Gambar 2.3 Bagan Struktur Divisi SINTEL UPT RESORT SINTEL 1.4 Serpong
2.5 Wilayah Kerja dan Batas Wilayah
Berdasarkan SK Direksi PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) No
Kep. U/K0.104/IX/ 2 / KA-2016 menyatakan bahwa UPT Resor SINTEL 1.4
Serpong mempunyai batas wilayah dari Km 25+600 sampai dengan Km
44+500 antara Pondokranji - Cilejit pada lintas Kotaintan Merak.
20
BAB III
LANDASAN TEORI
3.1 Wesel
Asal kata Wesel yaitu dari bahasa Belanda wissel yang mempunyai
pengertian merupakan konstruksi rel kereta api yang bercabang/bersimpangan
dan tempat memindahkan jurusan jalan kereta api. Wesel terdiri dari sepasang
rel yang ujungnya diruncingkan sehingga dapat melancarkan perpindahan
kereta api dari jalur yang satu ke jalur lainnya dengan menggeser bagian rel
yang runcing. Wesel sendiri memiliki fungsi sebagai penggabung rel yang
banyak menjadi satu tujuan (biasa disebut wesel keluar).
21
Ada beberapa alasan kenapa kereta api harus berpindah jurusan jalan
(spur). :
1. Karena kereta api menuju arah yang berbeda dengan jurusan jalan lurus
dimana kereta tersebut bergerak (berbeda arah dengan jurusan jalan
lurus sehingga harus pindah jurusan jalan sesuai tujuan).
2. Karena ada kereta api pada jurusan jalan lurus sehingga kereta api yang
baru datang harus di tampung pada jurusan jalan lurus yang lain.
3. Untuk melakukan kegiatan langsir (langsir adalah semboyan yang
diberikan oleh petugas langsir kepada masinis langsiran berupa isyarat
22
1 Lidah
2 Jarum beserta sayap
3 Rel lantak
4 Rel paksa
5 Penggerak wesel
Perpotongan antara sumbu-sumbu jalan rel (lurus dan belok) disebut Titik Pusat
Wesel.
23
3.1.1.1. Lidah
Wesel mempunyai komponen yang dapat bergerak yang disebut dengan
lidah. Lidah mempunyai bagian pangkal disebut Akar Lidah. Terdapat dua jenis
lidah, yaitu :
Baik pada lidah berputar maupun lidah berpegas, ujung lidah dapat
digeser untuk menempel dan menekan pada rel lantak sehingga dapat
mengarahkan jalannya kereta api, yaitu dari rel lurus ke rel lurus atau dari rel
lurus ke rel bengkok atau dari rel bengkok ke rel lurus. Ujung lidah membentuk
sudut yang kecil terhadap rel lantak, disebut Sudut.
Sudut lancip jarum () yang besarnya sama dengan sudut yang dibentuk
oleh jalur kerea api lurus dan jalur kerea api belok disebut Sudut Simpang Arah.
Sambungan antara jarum dengan kedua rel dalam atau sisi belakang jarum
disebut Akhir Wesel.
Agar roda dapat lewat maka rel di depan ujung jarum harus terputus.
Kemungkinan turunnya roda ke arah bawah pada saat roda berada di atas
25
terputusnya rel tersebut di cegah oleh sayap. Dengan adanya sayap ini maka
roda saat berada di atas celah tempat terputusnya rel disangga oleh, baru
apabila lebar jarum sudah 30 mm roda akan disangga oleh jarum.
a.
b.
c.
c. Jarum baja mangan dengan rel (rail bound manganese steel frogs).
Dipakai untuk lintas dengan frekuensi beban yang berat atau lintas yang
frekuensi keretanya tinggi.
mana kereta api akan berbelok. Sehingga dapat mengatur kecepatan dan
proses pengeremannya.
ini juga harus sejalan antara wesel dengan sinyal masuk / keluar stasiun.
Sehingga kereta api yang lewat akan berjalan sesuai dengan aturan yang ada.
Keuntungan:
melalui meja pelayanan kereta api terpusat. Ciri khas dari alat pemindah wesel
model elektrik adalah, terdapat kotak (biasanya berwarna kuning) yang berada
pada bagian samping lidah wesel dan ada setang wesel semacam batang pipa
besi yang berfungsi sebagai penghubung antara alat tersebut dengan lidah
wesel. Dengan menggunakan sistem elektrik ini tentunya akan lebih
menghemat tenaga dan waktu dalam membalik arah wesel.
Jika suatu saat terjadi hal-hal yang tidak diharapkan dalam rangka proses
pembalikan wesel model elektrik yang mengakibatkan pergerakan wesel
menjadi berjalan tidak sempurna, misalnya karena motor listrik terendam banjir
atau yang lainnya (biasanya sering disebut dengan istilah Gangguan Wesel).
Maka petugas resor setempat harus siap turun tangan langsung ke lokasi
dimana wesel yang bermasalah tersebut berada. Hal ini tentunya akan banyak
menyita waktu, karena motor listrik yang terdapat dalam kotak pemindah wesel
harus diputar secara manual dengan menggunakan engkol. Tidak sampai disitu
saja, engkol yang sudah dimasukkan ke dalam celah kotak wesel harus diputar
sebanyak 30 kali putaran atau lebih.
Wesel biasa
Wesel Inggris
Wesel dalam lengkung
Wesel tiga jalan
32
Wesel biasa terdiri atas sepur lurus dan jalur kereta api belok yang
membentuk sudut terhadap jalur kereta api lurus. Menurut arah belok jalur
kereta api, terdapat tiga jenis wesel biasa, yaitu :
Wesel Inggris. Dari posisi gambar diambil tampaknya rel yang terbentuk saat
itu hanya dapat dilewati kereta dari rel yang sebelah kiri, kemudian masuk
Semi Wesel Inggris dan langsung berbelok ke kanan (atau sebaliknya).
Sehingga lokomotif di didepannya harus menunggu.
1. Perawatan 2 Mingguan
b. Hal-hal yang harus dilakukan serta checklist yang harus diisi selama
proses perawatan dapat dilihat dalam lampiran.
2. Perawatan Tahunan
BAB IV
LAPORAN KEGIATAN
Jadwal Kegiatan
Rabu, Pemeliharaan sinyal langsir 1. LED sinyal langsir 1. LED sinyal langsir
31/8/2016 di stasiun Parung Panjang rusak diganti dengan
2. Tiang penopang yang baru
sinyal terlalu 2. Sinyal langsir
tinggi dipindahkan ke
tempat yang lebih
Kamis, 1. Checklist dan K3 rendah dari
1/9/2016 equipment room serta sebelumnya
ruang genset stasiun
Parung Panjang
2. Pengukuran tegangan - -
baterai dan pemeliharaan
genset di ruang genset
stasiun Parung Panjang
42
Pemeliharaan pusat
Kamis, pengendali kereta api stasiun - -
15/9/2016 Cicayur
44
LAPORAN
KEGIATAN
PELAKSANAAN
HARIAN KERJA
MAGANG
2. Pengukuran tegangan
baterai dan pemeliharaan
genset di ruang genset
stasiun Cicayur
LAPORAN
KEGIATAN
PELAKSANAAN
HARIAN KERJA
MAGANG
Selasa,
27/9/2016 1. Checklist dan K3 - -
equipment room serta
ruang genset stasiun
Cisauk
2. Pengukuran tegangan
baterai dan pemeliharaan
genset di ruang genset
stasiun Cisauk
Rabu,
28/9.2016 Maintenance ruang genset
stasiun Cisauk - -
Kamis,
29/9/2016 Tindak lanjut maintenance
ruang genset stasiun Cisauk - -
46
Kamis
1. Checklist dan K3
13/10/201
equipment room serta - -
6
ruang genset stasiun
Serpong
2. Pengukuran tegangan
baterai dan pemeliharaan
genset di ruang genset
stasiun Serpong
48
Kamis,
3/11/2016 Pemeliharaan pusat
pengendali kereta api - -
stasiun Cicayur
51
2. Pengukuran tegangan
baterai dan
pemeliharaan genset di
ruang genset stasiun
Cicayur
Senin,
21/11/2016 Proses pengerjaan laporan - -
kerja magang.
1. Pemeliharaan Wesel
1) Persiapan
1) Menyiapkan peralatan kerja
2) Menyiapkan material
3) Menyiapkan dokumen kelengkapan kerja seperti SOP dan
Check List
4) Kelengkapan K3
5) Koordinasi dengan area stasiun
2) Pelaksanaan Pekerjaan
3) Peralatan Kerja
Perkakas kerja
a) Kunci pas
b) Palu
c) Tang
d) Obeng
e) Pelat ganjalan 1mm 5mm
f) Pahat
g) Kuas
h) Sikat Baja
i) Engkol
j) Tang Press
k) Garuk batu
l) HT
m) Kunci ingriss
n) Form Data pemeliharaan wesel
1) Material Kerja
a) Kertas Gosok
b) Kain Lap
c) Solar
d) WD-45 (Semprot anti karat)
2) Peralatan K3
a) Helm
b) Sarung Tangan
c) Pakaian Kerja
2) Pelaksanaan Pekerjaan
3) Peralatan Kerja
Perkakas kerja
55
a) Kunci pas
b) AZS Test Set (WDE Diagnostic Unit),
c) HT
d) Kunci inggris
e) Tang
f) Obeng
g) Alat Tulis
h) Multimeter digital
i) Form Data pemeliharaan axle counter
Material Kerja
a) Kertas Gosok
b) Kain Lap
c) WD-45 (Semprot anti karat)
Peralatan K3
a) Helm
b) Sarung Tangan
c) Pakaian Kerja
Gambar 4.2. Lintas Jalur Pemeliharaan Axle Counter
2) Pelaksanaan Pekerjaan
3) Peralatan Kerja
Perkakas kerja
a) Kunci pas
b) HT
c) Kunci inggris
d) Tang
e) Obeng
f) Form Data pemeliharaan Pintu perlintasan Kereta Api
Material Kerja
a) Kertas Gosok
b) Kain Lap
c) WD-45 (Semprot anti karat)
d) Detergen
Peralatan K3
a) Helm
b) Sarung Tangan
c) Pakaian Kerja
57
3) Peralatan Kerja
Perkakas kerja
a) Kunci pas
b) Palu
c) Kawat
d) HT
e) Cat
f) Kuas
g) Kunci inggris
h) Tang
i) Obeng
Material Kerja
a) Kertas Gosok
b) Kain Lap
c) WD-45 (Semprot anti karat)
d) Detergen
Peralatan K3
a) Helm
b) Sarung Tangan
c) Pakaian Kerja
59
lebar Antara lidah dengan sepur, yang dilakukan dengan mistar gulung.
lebar lidahnya terlalu kecil maka roda kereta tidak bisa masuk, sehingga
Serpong
Serpong
Gambar 4.5. Lebar Lidah Renggang Stasiun Serpong
61
Serpong
Dari gambar 4.1 lebar lidah renggang stasiun serpong didapatkan hasil
yang memenuhi standard lebar lidah renggang wesel dan sepur dengan jarak
standard 120 mm (dengan toleransi +10 dan -5). Dari gambar 4.2 lebar lidah
rapat stasiun Serpong didapatkan hasil yang memenuhi standard lebar lidah
rapat wesel dan sepur dengan jarak standard 3 mm nyeplos. Dengan ini
Cisauk
kanan kiri
Dari gambar 4.3 lebar lidah renggang stasiun Cisauk terdapat hasil yang
tidak memenuhi standard lebar lidah renggang wesel dan sepur dengan jarak
63
standard 120 mm (dengan toleransi +10 dan -5), wesel nomor 21 tidak sesuai
dengan kriteria. ketidak sesuaian ini harus segera ditangani agar perjalanan
memenuhi standard lebar lidah rapat wesel dan sepur dengan jarak standard 3
mm nyeplos. Dengan ini dinyatakan bahwa lebar rapat dari wesel Cisauk tidak
Cicayur
kanan kiri
kanan kiri
Dari gambar 4.5 lebar lidah renggang stasiun Cicayur didapatkan hasil
yang memenuhi standard lebar lidah renggang wesel dan sepur dengan jarak
standard 120 mm (dengan toleransi +10 dan -5). Dari gambar 4.6 lebar lidah
rapat stasiun Cicayur didapatkan hasil yang memenuhi standard lebar lidah
rapat wesel dan sepur dengan jarak standard 3 mm nyeplos. Dengan ini
Parung Panjang
kanan kiri
Parung Panjang
Series 1 Series 2
didapatkan hasil yang memenuhi standard lebar lidah renggang wesel dan
sepur dengan jarak standard 120 mm (dengan toleransi +10 dan -5). Dari
gambar 4.8 lebar lidah rapat stasiun Parung Panjang didapatkan hasil yang
memenuhi standard lebar lidah rapat wesel dan sepur dengan jarak standard 3
mm nyeplos. Dengan ini dinyatakan bahwa lebar wesel normal dan siap
dioperasikan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan Laporan Kerja Magang telah dibuat setelah melaksanakan
kegiatan magang selama 3 bulan di PT KAI (Persero) Resort 1.4 SINTEL,
dilakukan beberapa kegiatan yang diikuti oleh penulis. Dari kegiatan yang
telah diikuti penulis selama kerja magang dapat diberikan kesimpulan sebagai
berikut :
1. Pemeliharaan wesel dilakukan secara berkala di PT KAI (Persero)
Resort 1.4 SINTEL, untuk mencegah terjadinya kerusakan pada
peralatan atau komponen wesel.
2. Faktor yang menyebabkan diharuskannya pelaksanaan pemeliharaan
wesel yakni karena pada umumnya wesel berada jauh dari pantauan,
sehingga tidak akan terlepas dari faktor-faktor alam maupun kejahilan
tangan manusai yang bisa menyebabkan gangguan bahkan kerusakan
pada lalu lintas kereta api.
67
5.2. Saran
Adapun beberapa saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut :
DAFTAR PUSTAKA