Anda di halaman 1dari 3

DISKUSI LAPORAN UTAMA

Penyamaan Persepsi Multi HASIL STUDI LAPANGAN KONDISI DAS MUSI ULU
Pihak Dalam Pengelolaan DAS FORUM DAS SUMATERA SELATAN TAHUN 2012
A. Latar Belakang mengumpulkan informasi dari merupakan hulunya sungai musi.
1. Berdasarkan informasi yang sumber yang benar dan dari fakta Pada kondisi normal debit rata-rata
berkembang di Pemerintah lapangan, sehingga hasilnya dapat sungai musi pada titik
Daerah Provinsi Sumatera Selatan menjelaskan, memberikan pembendungan sebelum ada PLTA
yang dinyatakan dalam beberapa informasi dan memberikan usulan mencapai 15 m3/detik, namun
pertemuan: solusi kepada Pemerintah Provinsi dengan pengambilan air untuk PLTA
a. Pada Seminar Nasional Sumatera Selatan dan para pihak sebesar 20,2 - 60,6 m3/detik
Restorasi DAS Musi tahun 2011 dalam Pengelolaan DAS Terpadu diberikan aliran dasar hanya
beberapa peserta dari DAS Musi. sebesar 1,1 m3/detik.
Pemerintah Kabupaten - Untuk dapat beroperasinya PLTA
Empat Lawang dinyatakan B. Tujuan dengan debit sebesar 20,2 - 60,6
bahwa Sungai Musi yang Studi lapangan ini untuk m3/detik dalam waktu operasi 3 jam
melewati Kabupaten Empat mengumpulkan informasi dari sumber dimusim kemarau dibutuhkan waktu
Lawang airnya telah sangat yang benar dan dari fakta lapangan, sampai 10 jam untuk pengumpulan
surut akibat dari aktivitas PLTA sehingga Forum DAS Sumsel dapat air. Hal ini menurut pihak PLTA Musi,
Musi, sehingga banyak menjelaskan, memberikan informasi dikarenakan telah terjadi penurunan
aktivitas masyarakat Empat dan memberikan usulan solusi kepada debit sungai terutama pada musim
Lawang sepanjang Sungai Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan kemarau hingga hanya 5 m3/detik.
Musi terganggu. dan para pihak dalam Pengelolaan DAS - Dengan keterbatasan air untuk
b. Hasil studi yang dilakukan oleh Terpadu DAS Musi. beroperasinya PLTA, sehingga PLTA
Pembukaan Diskusi dan Pengukuhan MKTI Sumsel.
BBWS VIII untuk penyusunan hanya beroperasi selama 3 jam per

K
Pola Musi tahun 2011, C. Output yang diharapkan dari studi hari, pada jam kebutuhan puncak
ETUA Fordas Sumsel Dr Ir Karena itu, Forum DAS Sumsel yang pihak, mulai dari pemerintah, swasta, menyatakan dampak lapangan ini adalah : pukul 19.00 22.00
Edward Saleh MS mengatakan, difasilitasi Balai Pengelolaan (BP) DAS dan masyarakat umum. pengambilan air dari PLTA 1. Terkumpulnya informasi dan data - Kurangnya debit untuk beroperasi
kondisi DAS di Provinsi Sumsel Musi Provinsi Sumsel mencanangkan Forum DAS Sumsel sendiri terbentuk Musi dari Sungai Musi bagian yang benar berkaitan dengan 24 jam dikarenakan pada daerah
semakin rusak, hal ini dapat dilihat dari program kerja lima tahun ke depan dengan SK Gubernur yang personelnya hulu sampai ke muara Sungai permasalahan keberlanjutan tangkapan air terjadi tekanan
sungai yang semakin keruh, dan tanah untuk melakukan restorasi DAS atau berasal dari unsur pemerintah, swasta, Rawas. sistem DAS Musi bagian Hulu. penduduk terhadap lahan, yang
di hulu terbawa ke hilir. Sementara usaha mengembalikan sungai ke fungsi akademisi, praktisi, advokat, media dan 2. Menemukan alternatif pemecahan telah mengubah hutan menjadi
masyarakat di hilir sungai belum semula. Restorasi DAS di Sumsel masyarakat umum yang peduli terhadap 2. Tugas forum yang dituangkan untuk keberlanjutan sistem DAS usaha tanaman sayuran yang tidak
bersinergis dengan masyarakat hulu. merupakan tanggung jawab semua lingkungan dan pengelolaan DAS. dalam Surat Keputusan Gubernur Musi bagian Hulu. melaksanakan kaedah konservasi
Sumatera Selatan Nomor : 818/ 3. Rekomendasi kepada Pemerintah tanah dan air.
KPTS/IV/2010 tanggal 16 Daerah Provinsi Sumatera Selatan - Kendala lain untuk dapat beroperasi
November 2010 ditugaskan dan para pihak dalam pengelolaan 24 jam adalah daya tampung sungai
pertama untuk mengkaji kebijakan- DAS Musi, sehingga dapat pada bagian hilir turbin yaitu sungai
kebijakan pengelolaan DAS dan terwujud Pengelolaan DAS Lemau di Kabupaten Bengkulu
implementasinya, dan kedua Terpadu DAS Musi, terutama DAS Tengah, yang akan banjir jika turbin
melakukan koordinasi dengan Musi bagian Hulu. bekerja lebih dari 3 jam menerus.
lapisan masyarakat, intansi dan - Akibat beroperasinya PLTA Musi
lembaga terkait, sebagai bahan D. Peserta Studi Lapang bagi sungai Musi bagian hilir
masukan bagi pemerintah dan Peserta studi lapangan ini diikuti menurut hasil studi BBWS Sumatera
pemerintah daerah dalam pesertanya dari Forum DAS Sumsel, VIII tahun 2011, menyebabkan
penetapan kebijakan yang terkait BPDAS Musi, dan BAPPEDA Provinsi berkurangnya debit yang mengalir
dengan kelestarian ekosistem DAS. Sumatera Selatan ke hilir, sehingga mempengaruhi
terhadap pemenuhan kebutuhan air
3. Untuk itu Forum DAS Sumatera E. Hasil Kunjungan penduduk dan irigasi, terutama
Selatan mengambil inisiatif - PLTA Musi yang mulai beroperasi pada alur sungsi sepanjang 5 km
melakukan studi lapangan dengan tahun 2006 mempunyai 3 turbin dari PLTA. Selanjutnya dinyatakan
menelusuri Sungai Musi dari dengan kapasitas masing-masing bahwa dampak penurunan debit
Tebing Tinggi sampai ke Kepayang 70 MW dibangun tahun 1994-2006, masih nyata sampai pertemuan
dan berdiskusi dengan pengelola dengan survei awal untuk sungai Musi dengan sungai Rawas.
PLTA Musi. Studi lapangan ini membangun pembangkit listrik - Untuk mempertahankan debit
untuk memperjelas duduk tenaga air ini dimulai tahun 1981. sungai Musi, pihak PLTA Musi belum
permasalahan yang timbul dari - Luas tangkapan air untuk banyak melakukan usaha, terutama
Pengukuhan MKTI Sumsel. pembangkit turbin 509 km2 yang
operasi PLTA Musi, dengan cara yang melibatkan masyarakat

18 | EDISI 1 | SEPTEMBER 2013 SEPTEMBER 2013 | EDISI 1 | 23


LAPORAN UTAMA SUNGAI

pengguna lahan pada daerah atas kerusakan itu. Walhi gencar


tangkapan air. Demikian juga mengkampanyekan upaya
dengan masyarakat yang berada penyelamatan DAS Musi dari
dihilir PLTA yang menerima dampak kehancuran. Mereka menggandeng
dari pengambilan air, namun sampai warga yang tinggal disepanjang DAS
saat ini belum ada usaha untuk untuk lebih peduli pada kelestarian
memberikan jasa lingkungan oleh hutan dan segala jenis tumbuh-
pemerintah dan PLTA Musi. Pihak tumbuhan yang dapat menahan
PLTA Musi baru memberikan penggurusan badan sungai.
perhatian dengan ganti rugi lahan Hadi Jatmiko, aktivis lingkungan dari
masyarakat yang terkena banjir Walhi Sumsel menjelaskan kerusakan
akibat operasi PLTA dan pembinaan DAS sudah semakin parah. Sebabnya
melalui dana CSR. tak lain adalah ulah manusia yang
- Sampai saat ini belum ada hidrograf serakah pada alam sekitar. Sementara
hujan-limpasan untuk daerah di sisi lainnya, pemerintah tidak tegas
tangkapan sungai Musi pada outlet terhadap pelaku perusak hutan dan
PLTA Musi, sehingga belum dapat lahan. Alih fungsi jadi perkebunan,
disimulasikan tindakan-tindakan tambang, HTI dan pembangunan fisik
untuk meningkatkan atau lainnya, kata Hadi Jatmiko.
mempertahankan debit sungai Bila tidak ada tindakan konkrit,
sepanjang tahun. diapun memastikan warga untuk
bersiap-siap menghadapi bencana
F. Kesimpulan ekologis seperti banjir, tanah longsor,
Aliran Sungai Musi.
Berdasarkan studi lapangan dan kekeringan (krisis air) dan kebakaran
data sekunder dapat ditarik kesimpulan lahan dan hutan yang akan FOTO-FOTO DOK NET

sebagai berikut : jasa lingkungan pada masyarakat Pemerintah Pusat melalui kegiatan menimbulkan asap. rakus lahan, pemulihan Lingkungan yg masing-masing daerah,
1. Perencanaan pembangunan PLTA terkena dampak beroperasinya PLTA pengelolaan DAS Terpadu DAS Sebagai solusi untuk mengatasi terlanjur mengalami kerusakan. mengikutsertakan masyarakat secara
Musi belum selesai, karenanya Musi. Konservasi pada bagian Hulu kerusakan lingkungan di sepanjang Walhi Sumsel juga meminta aktif sebelum membuat kebijakan
akibat pengambilan air sungai G. Langkah selanjutnya PLTA dimaksudkan untuk DAS Musi, Walhi meminta agara adanya pemerintah dan dunia usaha (investasi) yang berhubungan dengan
Musi untuk pembangkit turbin yang Setelah melakukan studi lapangan, mempertahankan debit sungai untuk penegakan hukum bagi perusahaan memberikan dan membantu pendidikan lingkungan disekitar mereka. Disisi lain
pengeluarannya di Sungai Lemau maka langkah-langkah selanjutnya PLTA, sedangkan untuk DAS bagian atau pihak yang melanggar aturan, kepada masyarakat tentang masyarakat harus berperan aktif dan
tidak terantisipasi dengan baik. yang diusulkan untuk dilaksanakan : hilir PLTA dimaksudkan untuk Moratorium dan atau penghentian pengelolaan lahan yang baik dan kritis dalam menjaga lingkungan
Akibat tersebut berupa penurunan 1. Perlu usaha-usaha konservasi meningkatkan debit sungai Musi pemberian izin di semua sektor industri berkelanjutan sesuai kearifan lokal hidup,kata Hadi Jatmiko. (dra)
debit sungai untuk pembangkit, tanah dan air pada daerah bagian hilir sehingga dampak
penurunan debit sungai Musi tangkapan air sungai Musi bagian pengambilan air oleh PLTA tidak
bagian hilir, dan daya tampung hulu oleh para pihak yang menjadi besar.
sungai Lemau. berwenang untuk itu, yaitu BPDAS 2. Perlu kerjasama para pihak agar
2. Belum ada usaha untuk konservasi Musi, Pemerintah Kabupaten pembangunan PLTA Musi tidak
tanah dan air pada daerah Kepayang, Pemerintah Kabupaten merugikan negara, dan bahkan
tangkapan air sungai Musi bagian Empat Lawang, Pemerintah dapat memberikan manfaat dalam
hulu untuk PLTA Provinsi Bengkulu, Pemerintah pemanfaatan sumberdaya alam,
3. Belum ada usaha untuk pemberian Provinsi Sumatera Selatan dan dalam hal ini air sungai Musi.
3. Perlu difasilitasi agar masyarakat
yang berperan dalam konservasi
tanah dan air berkaitan dengan
keberlanjutan dari PLTA Musi (baik
dihulu maupun dihilir)
mendapatkan pembayaran jasa
lingkungan.

Pengaruh perubahan jumlah debit


yang ada setelah adanya PLTA hanya
sampai antara pertemuan Sungai Musi
dengan Sungai Rawas dan Sungai Musi
dengan Sungai Batang Hari, karena
setelah pertemuan sungai musi dengan
Sungai Batang Hari debit yang ada
hampir sama dengan sebelum adanya
PLTA seperti yang terlihat di grafik
disamping ini (Sumber : Paparan Studi
Mormfologi Sungai Musi 2011 oleh
BBWS Sumatera VIII di Palembang) Aliran Ulu Sungai Musi.

24 | EDISI 1 | SEPTEMBER 2013 SEPTEMBER 2013 | EDISI 1 | 17


SUNGAI LAPORAN UTAMA

Irigasi PLTA Musi

Sungai Musi Palembang.

Daerah Aliran Sungai Musi Rusak


K
ABAR yang menyebutkan penghasilan tambahan warga. Namun sungai itu hanya ada semak-semak dan
Daerah aliran sungai (DAS) Musi saat ini semuanya itu sudah tidak ada rerumputan.
Rusak parah bukan isapan lagi. Yang tersisa hanyala aliran sungai Meskipun agak pesimistis namun
jempol belaka. Mereka, warga semakin dangkal, berbau dan meluap Suraida masih berharap suatu saat
masyarakat yang bersentuhan langsung manakala hujan turun. Kalu kami masih kelak anak dan cucunya dapat kembali
dengan sungai terpanjang di Sumatera kecil dulu enak sekali bermain dan menikmati kejayaan musi. Dia
selatan ini merupakan habitat yang beraktifitas disungai Musi. Sekarang menginginkan sungai yang mengalir
sangat meraskan adanya penurunan agak sungkan mandi disana karena dari Kepahyang, provinisi Bengkulu itu
manfaat sungai sebagai akibat dari berbau dan kotor, kata Suraida, awal kembali dapat dilalui rakit bahkan
kerusakan itu. Agustus lalu. perahu motor. Sertapula dia bermimpi
Suraida merupakan salah seorang Ibu rumah tangga yang mengaku dapat kembali dengan mudah
diantara sekian banyak warga yang sebagai wong lintang asli ini menduga menangkap Ikan Sema dan Ikan
mengaku menikmati kerusakan tersebut. saat ini hutan-hutan yang dulu tumbuh Cawang Idung (ikan khas setempat
Warga Desa Lingge, kecamatan lebat di sepanjang sungai, saat ini mirip ikan mas). Semuanya itu menurut
Pendopo Lintang, kabupaten Empat kondisinya semakin terkikis oleh Suraida tidak ada yang mustahil jika
lawang ini menceritakan jika pada masa tangan-tangan jahil dan meterilistis. Dia saja semua pihak dapat menahan
ia kecil sekitar 20 tahun silam, sungai mencontohkan, dulunya di sepanjang nafsunya untuk terlalu serakah merusak
yang mengalir dibelakang rumahnya itu jalan raya dari desanya menuju ke hulu alam dan lingkungan. Ada yang
masih jernih. Selain itu sungai juga ke arah Kecamatan Ulu Musi masih berubah menjadi perkebunan rakyat
masih mengalir deras dan lancar. ditumbuhi oleh pohon-pohon besar dan ada pula yang dijadikan lahan tambang
Sementara di dalamnya masih juga rumpun bambu. Namun kini oleh warga dan pengusaha, katanya.
terdapat beragam jenis ikan yang dapat semuanya semakin jarang dijumpai. Wahana Lingkungan Hidup (Walhi)
menjadi sumber protein dan juga Ya, paling disepanjang pinggiran Sumatera Selatan tidak menutup mata
FOTO DOK NET

16 | EDISI 1 | SEPTEMBER 2013 SEPTEMBER 2013 | EDISI 1 | 25

Anda mungkin juga menyukai