Analisa Perhitungan Kopling
Analisa Perhitungan Kopling
B
A
B
P
E
N
D
A
H
U
L
U
A
N
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kendaraan merupakan sarana terpenting dalamsistem
transportasi dan sangat dibutuhkan. Ide pengembangan sarana transportasi yang kian
berkembang, menunjukkan suatu bukti nyata dengan adanya perubahan-perubahanyang
terjadi pada sarana transportasi tersebut. Kendaraan yang dahulunya bersifat klasik
dimana mengandalkan tenaga hewan, kini telah berubah menjadi modern yang lebih
mengandalkan mekanik atau mesin.Mobil sebagai salah satu sarana transportasi, kerap
dipakai oleh segenap masyarakat. Dapat dikatakan bahwa mobil memiliki kelebian
tersendiri dibandingkan dengan kendaraan bermotor lainya. Diantaranya adalah dapat
mengangkut beban yang besar, dapat dipakai untuk menempuh perjalanan yang jauh,
memiliki konstruksi yang lebih kokoh dan stabil serta kelebihan-kelebihan lainnya.
Namun kadangkala kita selalu diperhadapkan pada masalah-masalah teknis
permesinannya. Hal ini membuktikan bahwa mesin tersebut yang terdiri dari bermacam-
macam elemen mesin memegang peranan yang sangat penting. Salah satu elemen
mesinyang akan dibahas lebih jauh pada tugas perencanaan ini adalah kopling, dalam
hali ini sebagai con toh analisa kita meng gunakan bahan Kopling Pada Mobil
Etios dengan berdasarkan data-data yang tertera pada brosur mobil tersebut.
2
B. Tujuan
Karena suatu perencanaa elemen mesin haruslah benar-benar akurat atau teliti,maka
khusus dalam perencanaan kopling ini terdapat beberapa tujuan yang hendak dicapai
agar memiliki efisiensi yang tinggi, antara lain :
C. Batasan Masalah
Dalam perencanaan kopling ini tidak semua bagian-bagian dari sebuah koplingkami
jabarkan. Hanya sebahagian saja dimana dalam hal ini yang kami bahas adalah :
P
e
n
g
e
r
t
i
a
n
K
o
p
l
i
n
g
Kopling atau Clutch yaitu peralatan transmisi yang menghubungkan
poros engkol dengan poros roda gigi
transmisi. Kopling suatu perangkat/ sistem yang merupakan bagian dari
sistem pemindah. Fungsi kopling adalah untuk memindahkan, memutus dan
menghubungkan putaran tenaga mesin ketransmisi, kemudian transmisi
mengubah tingkat kecepatan sesuai yang diinginkan dengan lembut dan
cepat.
Gambar 1 :
Contoh bentuk
kopling pada
kendaraan
Ga
mb
ar 5
:
peg
as
rad
ial
pad
a
kop
ling
Ga
mb
ar 6
:
peg
as
aks
ial
pad
a
kop
ling
B. Analisa Perancangan
1. Torsi Maksimum
Harga torsi maksimum yang akan digunakan dalam perhitungan
perancangan kopling ini ditentukan berdasarkan dua kriteria, yaitu :
torsi maksimum dan daya maksimum kendaraan yang terdapat pada
data lapangan (brosur).
Kopling pelat gesek bekerja karena adanya gaya gesek dengan
permukaan, sehingga menyebabkan terjadinya momen puntir pada
poros yang digerakkan. Momen ini bekerja dalam waktu tR sampai
putaran kedua poros sama. Pada keadaan terhubung tidak terjadi slip dan
putaran kedua poros sama dengan putaran
awal poros penggerak, sehingga dapat dibuat persamaan :
Mr Mb Mh
Mr = Torsi
Gesek
(kgf.cm) M b
= Momen Puntir Poros
Transmisi (kgf.cm)
Mh = Torsi
Percepatan
(kgf.cm)
Nilai M h
dapat
dihitung
dengan
persamaa
n:
N
Mh 71620
n
Mh = Torsi Maksimum (kgf.cm)
N = Daya Maksimum (PS)
n = Putaran Poros (rpm)
71620 = Konstanta Korelasi Satuan
2. Torsi Gesek
Mr C.M h
Mr = Torsi Gesek (kgf.cm)
C = Konstanta (2,5)
Harga C berkisar antara 2-3 untuk kendaraan jenis mobil dapat dipilih
dari tabel pada lampiran. Untuk ini dipilih C=2.2
Mr C.M h
2,5 x10,23
22,51kgf .m
2250,91kgf .cm
M r .n.t R
Ar
1910
A r = Kerja Gesek (kgf.cm)
Mr = Torsi Gesek (kgf.cm)
N = Putaran pada Torsi Maximum (rpm)
tR = Waktu Penyambungan/slip (detik)
1910 = Faktor Korelasi Satuan
M r .n.t R
Ar
1
9
1
0
2250,91x3100x0,5
1
9
1
0
1826,66kgm.cm
A
r
.
z
2
7
.
1
04 Nr = Daya Gesek (hp) 9
z = Frekuensi Penekanan Kopling (jam)
27x104 = Faktor Korelasi Satuan
Menghitung Daya Gesek
Dengan mengasumsikan pemakaian kopling rata-rata pada kondisi
jalan apapun z = 60/jam maka dapat dihitung besarnya daya gesek
terhadap kopling sebagai berikut :
A
r
.
z
2
7
.
1
04
1826,66 x60
4
27x10
0,41Hp
0, 4
Nr
d 71,5
.
1/
K T . b j.n2 0, 4
d
0,41
71,5 1/ 2
1,5x0,175x2 x3100
71,5x0,014
12,92cm
b
Maka lebar pelat dapat diperoleh dengan substitusi harga d kedalam ratio
d
9
b
b
.
d
d
0,175x12,92
2,26cm
Dengan diketahuinya nila d dan b maka kita dapat menghitung
diameter rata-rata plat gesek d1
(diameter dalam) dan d0 (diameter luar)
d1 d b
12,92 2,26
10,66cm
d0 d b
12,92 2,26
15,18cm
S .d .n
v
60
Maka jika harga KT tidak berbeda jauh dengan pemilihan awal dan
harga KU masih berkisar antara 2-8 maka rancangan ini dapat
dilanjutkan.
N r .1000
KT 1/2 10
b.d. j.v
2
.
M
r
U
b
.
d
2
.
j
Men ghitung Kecepatan Tangensial
S .d .n
v
60
2
3,14x12,92x10 x3100
60
1257,88
6
0
20,96m / s
N r .1000
KT 1/2
b.d. j.v
0,699 x1000
1/ 2
2,26x12,92 x2 x20,96
405,92
11
267,61
1,52kgm.cm 2
10
2
.
M
r
U
b
.
d
2
.
j
2 x 2250,91
2
2,26x12,92 x2
4501,83
755,29
3
5,96x10 kgm.cm
F S .b.d. j.Y
3,14 x2,26 x12,92 x2 x0,9
2
165,17cm
2.M r
p
P .d. f
2
p = Tekanan Permukaan Rata-rata (kgf/cm )
P = Koefisien Gesek
2
F = Luas bidang Tekan (cm )
2.M r
p
P .d. f
2 x 2250,91
0,3x12,92x165,17
4501,83
12
640,33
7,03kgm / cm 2
1
1
d
Pmax p
d1
12,92
7,03x
10,66
2
/ cm
8,5
2k
gf
VV F.SV . j
VV =
Volume Keausan
3
(cm ) F
= Luas Permukaan
Bidang Tekan
2
(cm ) S V
= Tebal Lapisan
Permukaan Gesek
(cm)
J
J
u
m
l
a
h
P
l
a
t
G
e
s
e
k
Dengan didapatkanya hasil volume keausan dengan menggunakan 1
metode perhitungan seperti diatas maka umur pelat gesek dapat 1
ditentukan dari pesamaan :
VV
LB
QV .N r
LB = Umur Pelat Gesek (jam)
VV = Volume Keausan (cm3)
QV = Keausan Spesifik
VV F .SV . j
165,17 x0,2 x2
3
66,07cm
Untuk dapat menghitung volume keausan Plat Gesek maka kita perlu
mengetahui nilai keausan spesifik
(QV) kita dapat mengasumsikan nilai keausan spesifik sesuai dengan
standar yaitu 0,125 maka dapat dihitung volume keausan sebagai
berikut :
VV
LB
QV .N r
66,07
0,125x0,406
1302,09 jam
. S .( d K d 1 2 ) 2
FK
b 4
S .d K K
dK = Diameter Terluar atau Diameter Rumah Kopling (cm)
bK = Lebar Rumah Kopling (cm) 13
.
d
.
n
K
6
0
Selanjutnya kita harus mencari nilai koefisien perpindahan panas,
dari rumah kopling dapat diketahui dengan rumus persamaan berikut ini
:
D K 4,5 3 / 4
)
6(VK
VK = Kecepatan Tangensial Rumah Kopling (m/det)
dk d 0 2.3
15,5 2x3
15,8 6
21,18cm
bk 2 3
5cm
. S .(d K d12 ) 2
FK
b 4
S .d K K
3,14 x(21,18 2 10,66 2 )
3,14 x21,18x5
4
1052,22
332,53
4
332,59 263,06
2
595,64cm
.
d
.
n
K
6
0
3,14 x 21,18 x3100
60
34.37m/det ik
Selanjutnya kita akan mencari koefisien perpindahan panas, dari
rumah kopling dapat diketahui dari
persamaan berikut ini :
D K 4,5 3 / 4
)
6(VK
3/4
4,5 6 x(34,37)
4,5 85,17
R
89,67kkal / m C. jam
14
Selanjutnya kita harus mencari nilai kenaikan temperatur dapat
dihitung dari hubungan persamaan berikut ini :
632.N r
't
FK .D K
632 x 0,041
595,64x10 4 x89,67
256,54
5,34 x10 3
48,03R C
Selanjutnya setelah beberapa persamaan diatas diketahui nilainya
maka temperature kerja kopling dapat diketahui, dengan Lasumsi
temperatur kerja lingkungan ( t ) adalah 20oC, maka temperatur
kerja kopling dapat diketahui dengan persamaan berikut ini :
t 't
tL
20 48,03
R
68,03 C
d 3
16.M r S .W YP
15
Material yang diambil untuk poros ini adalah AISI 4340 COLD
DRAWN dengan yp = 99000psi atau
682,8Mpa dengan menggunakan rumus perhitungan poros dan
harga tegangan geser, kita akan
mendapatkan harga diameter poros yang kita inginkan, yaitu :
16.M r
d 3
S .W YP
3
16 x2250,91
3,14x682,8
3
3533035,06
2
1
4
3
,
9
9
3
1647,88
11,81mm
C. Hasil Perancangan
Dari hasil perhitungan diatas dan menggunakan data dari lapangan yg
tertera pada brosur maka didapatkan hasil perancangan koplint pada
kendaraan TOYOTA ETIOS diperoleh hasil sebagai berikut :
D. Analisa Perancangan
Dari hasil perancangan yang telah dilakukan melalui perhitungan
berdasarkan teori yang penulis peroleh, didapatkan ada beberapa spesifikasi
yang berbeda dengan ukuran yang sebenarnya berdasarkan data lapangan
yang ada. Hal ini dimungkinkan, karena adanya beberapa variabel yang
diasumsikan yang berpengaruh langsung terhadap hasil perancangan yang
dibuat. Hal lain yang cukup berpengaruh adalah asumsi-asumsi yang penulis
lakukan, yang didapatkan berdasarkan perkiraan-perkiraan atau pembulatan
angka yang disesuaikan dengan pemahaman yang penulis miliki. Hal
penting lain yang perlu diperhatikan pada perancangan kopling ini adalah
perancangan pada umur pakai plat kopling. Dengan semakin lamanya umur
pakai kopling, maka efisiensi dalam pemakaian akan semakin tinggi dan
mampu untuk bersaing dengan produk sejenis dipasaran. Umur plat dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :
Luas permukaan gesek
Daya gesek
Faktor keausan plat gesek
Umur kopling berbanding lurus dengan luas permukaan serta volume
keausan. Semakin besar diameter plat gesek, maka permukaan akan semakin
luas sehingga volume keausannya besar dan umur pakai kopling akan lebih
lama. Disamping itu berdasarkan tegangan permukaan yang bekerja pada
plat gesek dapat pula diperkirakan jenis bahan yang cocok untuk plat gesek,
sehingga dengan analisa ini efisiensi ekonomis juga dapat dilakukan.
B
A
B
I
V
L
A
M
P
I
R
A
N
D
A
F
T
A
R
P
U
S
T
A
K
A
1. MACHINE ELEMENT, Dobrovolsky. V, K.Zablonsky, S. Mak, A.
Radchick, L. Erlickh