Vena emas atau biasa disebut juga dengan urat emas, merupakan storing dari lempengan
batu di dalam tanah serta biasanya sering mengandung mineral biji emas dengan
kandungan yang lebih tinggi. Mineral emas dalam jalur ini sering berbentuk butiran yang
menempel pada sepanjang jalur.
Para penambang dalam skala tradisional di Indonesia semua mencari urat emas ini, karena
dari segi ekonomis para penambang akan dengan cepat mendapatkan butiran butiran
logam emas dengan kandungan yang lebih besar. Para penambang biasanya menggali
beberapa meter di dalam tanah, dan mereka membuat sebuah lubang seperti sumur.
Setelah menemukan jalur urat emas di dalam lubang tanah, para penambang akan terus
menggali mengikuti arah jalur ini, setiap jalur biasanya akan di uji kandungan emasnya
dengan Cara Pendulangan Untuk Survey Emas, karena biasanya jalur urat emas ada yang
mempunyai isi biji emas dan terkadang ada yang kosong atau hanya mempunyai
kandungan emas yang sangat minim.
Deposito vena emas terbentuk dari cairan hidrotermal yang naik melalui kerak ke
permukaan serta sama seperti pembentukan jenis batuan emas dan proses pembentukan
emas . Cairan ini, biasanya dilakukan oleh magma bergerak melalui kerak bumi. Dalam
geologi, vena emas atau urat emas merupakan elemen mineral yang telah mengkristal dan
terkandung dalam batu dan bentuk alur yang berbeda dari warna dasar batu. Urat emas
terbentuk ketika unsur-unsur mineral yang dibawa oleh larutan air yang tersimpan dalam
massa batuan melalui curah hujan dan aliran hidrolik yang terlibat biasanya karena
sirkulasi hidrotermal.
Sebagian besar urat emas dianggap sebagai hasil dari pertumbuhan kristal pada patah
tulang planar di dinding batu, dengan pertumbuhan kristal terjadi pada rongga dinding, dan
bentuk kristal menonjol ke ruang terbuka. Ini adalah beberapa metode dalam proses
pembentukan beberapa vena urat emas.
Urat kuarsa dalam penampilan warna sedikit berbeda, Terkadang mempunyai warna
seperti keputihan dan kadang - kadang sebagian besar lebih ke arah yang lebih gelap dan
menunjukkan cairan inklusi atau gas yang mungkin berasal dari asam karbonat
Jalur urat emas ini memiliki warna agak kehitaman dan pada sisi dinding batu di apit oleh
dinding batu berwarna kecoklatan , memiliki kandungan emas dari bijih, bijih mineral,
namun tidak terlihat jika dilihat dengan mata telanjang. Untuk dapat melihatnya perlu
bantuan mikroskop atau kaca pembesar, karena butiran emas sangat halus
Urat emas diatas merupakan campuran antara kuarsa, sulfida, tanah lempung serta
mineral pembawa lainnya, butiran emas dapat terlihat setelah dilakukan pendulangan.
Urat emas ini memiliki kadar kandungan logam yang sangat tinggi, urat emas diapit oleh
batuan storing bewarna kecoklatan, dan jalur urat emas memiliki warna keabu - abuan yang
terdiri dari mineral sulfida, phyrit serta mineral pembawa lainnya.
Apabila anda menyukai artikel ini dan ingin berbagi, anda bisa share dan menautkan link
artikel ini Contoh Bentuk Urat Emas
at 08.14
Beranda
Lihat versi web