Anda di halaman 1dari 7

SAP 5 Ekonomi Manajerial Nama: Gede Leo Satria Wijaya

NIM: 1415251121

No: 35

Peramalan (Forecating) Permintaan

Definisi dan Pentingnya Ramalan Permintaan

Peramalan merupakan aktivitas fungsi bisnis yang memperkirakan penjualan dan penggunaan
produk sehingga produk-produk itu dapat dibuat dalam kuantitas yang tepat. Peramalan
merupakan dugaan terhadap permintaan yang akan datang berdasarkan pada beberapa variabel
peramal, sering berdasarkan data deret waktu historis. Peramalan menggunakan teknik-teknik
peramalan yang bersifat formal maupun informal (Gaspersz, 1998).

Kegiatan peramalan merupakan bagian integral dari pengambilan keputusan manajemen.


Peramalan mengurangi ketergantungan pada hal-hal yang belum pasti (intuitif). Peramalan
memiliki sifat saling ketergantungan antar divisi atau bagian. Kesalahan dalam proyeksi
penjualan akan mempengaruhi pada ramalan anggaran, pengeluaran operasi, arus kas,
persediaan, dan sebagainya. Dua hal pokok yang harus diperhatikan dalam proses peramalan
yang akurat dan bermanfaat (Makridakis, 1999):

1. Pengumpulan data yang relevan berupa informasi yang dapat menghasilkan peramalan
yang akurat.

2. Pemilihan teknik peramalan yang tepat yang akan memanfaatkan informasi data yang
diperoleh semaksimal mungkin.

Terdapat dua pendekatan untuk melakukan peramalan yaitu dengan pendekatan kualitatif dan
pendekatan kuantitatif. Metode peramalan kualitatif digunakan ketika data historis tidak tersedia.
Metode peramalan kualitatif adalah metode subyektif (intuitif). Metode ini didasarkan pada
informasi kualitatif. Dasar informasi ini dapat memprediksi kejadian-kejadian di masa yang akan
datang. Keakuratan dari metode ini sangat subjektif (Materi Statistika, UGM).

Penggunaan berbagai model peramalan akan memberikan nilai ramalan yang berbeda dan derajat
dari galat ramalan (forecast error) yang berbeda pula. Seni dalam melakukan peramalan adalah
memilih model peramalan terbaik yang mampu mengidentifikasi dan menanggapi pola aktivitas
historis dari data. Model-model peramalan dapat dikelompokan ke dalam dua kelompok utama,
yaitu metode kualitatif dan metode kuantitatif. Metode kuantitatif dikelompokkan ke dalam dua
kelompok utama, yaitu intrinsik dan ekstrinsik.

Metode kualitatif ditujukan untuk peramalan terhadap produk baru, pasar baru, proses baru,
perubahan sosial dari masyarakat, perubahan teknologi, atau penyesuaian terhadap ramalan-
ramalan berdasarkan metode kuantitatif.

Metode Peramalan

Metode Kualitatif

Peramalan kualitatif umumnya bersifat subjektif, dipengaruhi oleh intuisi, emosi, pendidikan,
dan pengalaman seseorang. Oleh karena itu, hasil peramalan dari satu orang dengan orang yang
lain dapat berbeda. Meskipun demikian, peramalan dengan metode kualitatif tidak berarti
hanya menggunakan intuisi, tetapi juga bisa mengikutsertakan model model statistik
sebagai bahan masukan dalam melakukan judgement (keputusan), dan dapat dilakukan secara
perseorangan maupun kelompok.

Metode peramalan permintaan secara kualitatif berhubungan dengan data-data kualitatif,


misalnya tentang selera konsumen terhadap suatu produk, atau survey tentang loyalitas
konsumen, dan lain-lain. Forecasting kualitatif ini dapat dikelompokkan ke dalam beberapa
metode teknik seperti akan dijelaskan berikut ini.
1. Teknik Survey ( riset pasar/ market research)

Teknik survey ini merupakan suatu alat meramalkan yang cukup penting khususnya untuk
memprediksi kejadian-kejadian atau kecenderungan-kecenderungan dalam jangka pendek
mendatang ini. Survey biasanya menggunakan alat interview atau daftar pertanyaan yang akan
ditujukan para responden yang terpilih dan yang dituju. Sesuai kelompok yang memang
diperkirakan akan menjadi sasaran pasar yang dituju oleh perusahaan. Survey ini dilakukan
untuk meramalkan variabel ekonomi yang memang berhubungan baik langsung maupun tidak
langsung dengan permintaan konsumen atau pasar yang dituju. Variabel-variabel ekonomi yang
disurvey ini misalnya variabel yang berhubungan dengan budget rumah tangga yang dikeluarkan
untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Sasaran dan klasifikasi sasaran dan jenis kebutuhan
dan keperluan dari kelompok responden ini dapat dikategorikan sebagai berikut:

Survey tentang budget keperluan rumah tangga masyarakat eksekutif bisnis dan
pemerintahan yang sekiranya berkait dengan rencana perusahaan. Survey ini diharapkan dapat
merekam keseluruhan anggaran setiap rumah tangga yang disurvey.

Survey mengenai barang atau jasa yang diperlukan bagi para pelaku bisnis yang akan
memperdagangkan barang atau jasanya. Mereka ini mungkin pelaku bisnis yang bergerak pada
bisnis distributor, pengecer atau pedagang besar.

Survey ini dilakukan bagi para rumah tangga umum mengenai keperluan rumah tangga,
produk atau barang apa secara periodic diperlukan dan frekuensi pemenuhan yang dilakukan
untuk masa-masa yang akan datang, dan lain-lain.

Dari metode survey berdasar kelompok sasaran ini sebenarnya terkandung maksud dari surveyor
bahwa barang dan jasa apa saja yang dibutuhkan, berapa frekuensi pemenuhan kebutuhan dan
faktor-faktor apa saja yang pada umumnya yang mempengaruhi perilaku beli mereka ini.
Sehingga secara tidak langsung perusahaan melihat peluang dan apa saja yang bisa ditarik
sebagai kepentingan bagi perusahaan atas hasil-hasil survey ini untuk memprediksi dan
memperkirakan perilaku pasar atau konsumen perusahaan.
Bila diklasifikasikan bahwa hasil survey ini merupakan bagian dari kegiatan riset pasar yang
dilakukan oleh perusahaan. Dari sini berbagai kemungkinan yang diperoleh adalah munculnya
variabel ikutan yang dapat diprediksi Apa yang bisa dimanfaatkan oleh perusahaan yang hendak
atau sudah diproduksi dan dijual kepada pasar yang dituju yang telah disurvey ini. Dengan
demikian dapat dinyatakan bahwa hasil survey ini sebagian atau seluruhnya dapat dipergunakan
untuk memprediksi permintaan konsumennya dari produk yang dibuat dan jual oleh perusahaan.

2. Teknik Jajak Pendapat (Opinion Pools).

Teknik jajak pendapat sering dilakukan untuk melengkapi data dari survey. Jajak pendapat dari
para pakar, para eksekutif, dari masyarakat umum, atau dari konsumen. Jajak pendapat ini lebih
bersifat pandangan atau pendapat pribadi (subjektif) dari respondennya, sebaliknya teknik survey
lebih bersifat objektif.

Sebelum peluncuran produk baru, biasanya diadakan pre test dan jajak pendapat terhadap
responden yang menjadi sampel. Teknik pooling ini melibatkan berbagai media seperti media
TV, telepon, koran, surat, SMS, email, atau internet untuk menyebarkan kuesioner atau daftar
pertanyaan tentang berbagai informasi yang dibutuhkan perusahaan.

Laporan atau pernyataan resmi dari suatu perusahaan atau pemerintah suatu negara dapat
digunakan sebagai sumber data guna meramalkan kondisi ekonomi di masa yang akan datang,
sekaligus dapat digunakan untuk membuat strategi bersaing dalam pasar bebas.

3. Metode Delphi,

Pada metode ini sekelompok pakar mengisi kuesioner, Moderator menyimpulkan hasilnya
dan memformulasikan menjadi suatu kuesioner baru yang diisi kembali oleh kelompok
tersebut, demikian seterusnya. Hal ini merupakan proses pembelajaran (learning process) dari
kelompok tanpa adanya tekanan atau intimidasi individu.
Metode Kuantitatif

Model kuantitatif intrinsik sering disebut sebagai model-model deret waktu (Time Series model).
Model deret waktu yang populer dan umum diterapkan dalam peramalan permintaan adalah rata-
rata bergerak (Moving Averages), pemulusan eksponensial (Exponential Smoothing), dan
proyeksi kecenderungan (Trend Projection). Model kuantitatif ekstrinsik sering disebut juga
sebagai model kausal, dan yang umum digunakan adalah model regresi (Regression Causal
model) (Gaspersz, 1998).

1. Weight Moving Averages (WMA)

Model rata-rata bergerak menggunakan sejumlah data aktual permintaan yang baru untuk
membangkitkan nilai ramalan untuk permintaan di masa yang akan datang. metode rata-rata
bergerak akan efektif diterapkan apabila permintaan pasar terhadap produk diasumsikan stabil
sepanjang waktu. Metode rata-rata bergerak terdapat dua jenis, rata-rata bergerak tidak berbobot
(Unweight Moving Averages) dan rata-rata bobot bergerak (Weight Moving Averages). Model
rata-rata bobot bergerak lebih responsif terhadap perubahan karena data dari periode yang baru
biasanya diberi bobot lebih besar. Rumus rata-rata bobot bergerak yaitu sebagai berikut.

2. Single Exponential Smoothing (SES)

Pola data yang tidak stabil atau perubahannya besar dan bergejolak umumnya menggunakan
model pemulusan eksponensial (Exponential Smoothing Models). MetodeSingle Exponential
Smoothing lebih cocok digunakan untuk meramalkan hal-hal yang fluktuasinya secara acak
(tidak teratur). Peramalan menggunakan model pemulusan eksponensial rumusnya adalah
sebagai berikut.
Permasalahan umum yang dihadapi apabila menggunakan model pemulusan eksponensial adalah
memilih konstanta pemulusan () yang diperirakan tepat. Nilai konstanta pemulusan dipilih di
antara 0 dan 1 karena berlaku 0 < < 1. Apabila pola historis dari data aktual permintaan sangat
bergejolak atau tidak stabil dari waktu ke waktu, nilai yang dipilih adalah yang mendekati 1.
Pola historis dari data aktual permintaan tidak berfluktuasi atau relatif stabil dari waktu ke
waktu, yang dipilih adalah yang nilainya mendekati nol (Gaspersz, 1998).

3. Regresi Linier

Model analisis Regresi Linier adalah suatu metode populer untuk berbagai macam permasalahan.
Menurut Harding (1974) dua variabel yang digunakan, variabel x dan variabel y, diasumsikan
memiliki kaitan satu sama lain dan bersifat linier. Rumus perhitungan Regresi Linier yaitu
sebagai berikut.

Keterangan:

Y = hasil peramalan

n = periode

a = perpotongan dengan sumbu tegak

b = menyatakan slope atau kemiringan garis regresi

DAFTAR PUSTAKA
Aziz, Noor. 2002. Ekonomi Manajerial. Jilid 1. Malang.

Muslich. 2003. Ekonomi Manajerial: Alat Analisis Strategi dan Kebijaksanaan Bisnis. Edisi
kedua. Yogyakarta: Ekonisia.

Anda mungkin juga menyukai