Luka Bakar
II. Definisi
III. Etiologi
Luka bakar disebabkan oleh pengalihan energi dari suatu sumber panas kepada
tubuh. Panas dapat dipindahkan lewat hantaran atau radiasi elektromagnetik
(Smeltzer, 2001). Luka bakar dikategorikan menurut mekanisme injurinya (Pro
Emergency, 2011), meliputi:
Luka bakar akibat suhu panas dan suhu dingin. Luka bakar akibat suhu
panas disebabkan oleh karena terpapar atau kontak dengan api, cairan panas, atau
objek-objek panas lainnya. Luka bakar karena suhu dingin ketika terpapar dengan
suhu dingin yang ekstrim yang sering kali menyerang bagian perifer tubuh seperti
jari-jari kaki dan tangan, kaki, tangan dan telinga. Luka bakar akibat suhu dingin
biasanya disebut dengan istilah frostbite, yaitu keadaan dimana jaringan tubuh
membeku akibat paparan udara yang sangat dingin atau temperatur di bawah titik
beku.
Luka bakar kimia disebabkan oleh kontaknya jaringan kulit dengan asam
atau basa kuat, misalnya karena kontak dengan zat-zat pembersih yang sering
dipergunakan untuk keperluan rumah tangga dan berbagai zat kimia yang
digunakan dalam bidang industri, pertanian dan militer.
3) Luka Bakar Listrik
Luka bakar listrik disebabkan oleh panas yang digerakkan dari energi
listrik yang dihantarkan melalui tubuh. Ada 3 tipe terjadinya cidera listrik:
Terdapat beberapa metode untuk menentukan luas luka bakar, meliputi (1)
rule of nine, (2)
Lund and Browder,
(3) hand palm.
Ukuran luka bakar
dapat ditentukan
dengan
menggunakan salah
satu dari metode tersebut, salah satunya dengan metode rule of nine. Dasar dari
metode ini adalah bahwa tubuh dibagi kedalam bagian-bagian anatomic, dimana
setiap bagian mewakili 9% kecuali daerah genitalia 1%.
Berat ringannya luka bakar dipengaruhi pula oleh lokasi luka bakar. Misal,
luka bakar yang mengenai kepala, leher dan dada seringkali berkaitan dengan
komplikasi pulmoner.
4) Kesehatan Umum
Adanya kelemahan jantung, penyakit pulmoner, endokrin, dan penyakit-
penyakit ginjal, khususnya diabetes, insufisiensi kardiopulmoner, alkoholisme dan
gagal ginjal, harus diobservasi karena semua itu akan mempengaruhi respon klien
terhadap injuri da penanganannya.
5) Mekanisme Injury
6) Usia
Angka kematiannya cukup tinggi pada kelompok usia 0-1 tahun dan klien
yang berusia di atas 65 tahun. Tingginya statistik mortalitas dan morbiditas pada
orang tua merupakan akibat kombinasi dari berbagai gangguan fungsional.
VI. Patofisiologi
(Terlampir)
VIII. Penatalaksanaan
1) Penatalaksanaan Medis Umum
Prioritas pertama adalah menghentikan proses luka bakar, ini meliputi
intervensi pertolongan pertama pada situasi.
Prioritas kedua adalah menciptakan jalan napas paten
Proiritas ketiga adalah resusitasi cairan untuk memperbaiki kehilangan plasma.
Penggantian cairan yang diberikan banyak formulanya, yang lazim digunakan
dengan penggunaan rumus baxter.
Rumus Baxter:
Engram, Barbara. (2009). Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.
Grace, Pierce A. & Borley Neil R. (2007). At a Glance Ilmu Bedah. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Pro Emergency Research And Development Department. (2011). Basic Trauma Life Support
BTLS. Jakarta: PT. Pro Emergency.
Smeltzer, Suzanne C. (2001). Buku ajar keperawatan medikal bedah Brunner & Suddarth.
Jakarta: EGC