Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

HISTOLOGI MUSKULOSKELETAL

Nama : Baiq Diana Meilinda

Nim : 016.06.0043

Modul : Neuromuskuloskeletal I

Dosen : Rusmiatik, S.si.,M.Biomed

Bagian

Laboraturium Terpadu I

Fakultas Kedokteran

Universitas Islam Al-Azhar Mataram


A. Tujuan Praktikum
Mahasiswa memahami tentang histologi sistem muskuloskeletal
B. Landasan Teori

Muskuloskeletal terdiri dari kata Muskulo yang berarti otot dan kata Skeletal yang
berarti tulang. Muskulo atau muskular adalah jaringan otot-otot tubuh. Otot merupakan organ
tubuh yang mempunyai kemampuan mengubah energi kimia menjadi energi mekanik/gerak
sehingga dapat berkontraksi untuk menggerakkan rangka, sebagai respons tubuh terhadap
perubahan lingkungan. (Anthony, 2007)
Otot disebut alat gerak aktif karena mampu berkontraksi, sehingga mampu
menggerakan tulang. Semua sel-sel otot mempunyai kekhususan yaitu untuk berkontraksi.
Otot membentuk 40-50% berat badan; kira-kira1/3-nya merupakan protein tubuh dan
-nya tempat terjadinya aktivitas metabolik saat tubuh istirahat. Terdapat lebih dari 600 buah
otot pada tubuh manusia. Berdasarkan letak dan struktur selnya, dibedakan menjadi: otot
jantung, otot lurik dan otot polos. (Setiadi,2007).

Sistem rangka adalah bagian tubuh yang terdiri dari tulang, sendi, dan tulang rawan
(kartilago) sebagai tempat menempelnya otot dan memungkinkan tubuh untuk
mempertahankan sikap dan posisi. (Anthony, 2007)
Tulang sebagai alat gerak pasif karena hanya mengikuti kendali otot. Akan tetapi
tulang tetap mempunyai peranan penting karena gerak tidak akan terjadi tanpa
tulang.Berdasarkan jaringan penyusun dan sifat-sifat fisiknya, tulang dibedakan menjadi
beberapa jenis yaitu: Tulang Rawan (kartilago) yang meliputi Tulang Rawan Hyalin, Tulang
Rawan Fibrosa, Tulang Rawan Elastik dan tulang sejati. (Anthony, 2007)

C. Alat dan Bahan


1. Mikroskop
2. Papan tulis
3. Pensil warna
4. Pensil
5. Penggaris
6. Buku Catatan
7. Pulpen
D. Hasil Pengamatan

N Gambar Keterangan
o
1. Otot Jantung

2. Otot Lurik
3. Otot Polos

4. Cartilago Hialin
5. Cartilago Elastik

6. Cartilago Fibrosa
7. Otot Campak

D. Pembahasan
1. Otot Jantung
Otot jantung bersifat lurik dan involunteer, berkontraksi secara ritmis dan
automatis. Mereka hanya terdapat pada miokard (lapisan otot pada jantung) dan
pada dinding pembuluh darah besar yang langsung berhubungan dengan
jantung. Suatu serat otot jantung terlihat dibawah mikroskop cahaya sebagai
suatu satuan linier terdiri atas sejumlah sel otot jantung yang terikat end to
end (ujung-ujung) pada daerah-daerah ikatan khusus yang disebut diskus
interkalaris.
Serat otot jantung dibungkus suatu sarkolema tipis mirip yang terdapat pada
otot rangka, dan sarkoplasma yang mirip mithokondria. Miofibril-miofibril
terpisah-pisah oleh deretan mithokondria, yang mengakibatkan gambaran gurat-
gurat memanjang yang nyata.
Otot jantung terdiri atas serabut-serabut otot yang bergaris-garis melintang
seperti halnya otot kerangka.
2. Otot Lurik
Nama lainnya adalah jaringan otot kerangka karena sebagian besar jenis otot ini
melekat pada kerangka tubule. Kontraksinya menurut kehendak kita dan di
bawah pengaruh saraf sadar. Dinamakan otot lurik karena bila dilihat di bawah
mikroskop tampak adanya garis gelap dan terang berselang-seling melintang di
sepanjang serabut otot. Oleh sebab itu nama lain dari otot lurik adalah otot
bergaris melintang. Kontraksi otot lurik berlangsung cepat bila menerima
rangsangan, berkontraksi sesuai dengan kehendak dan di bawah pengaruh saraf
sadar. Fungsi otot lurik untuk menggerakkan tulang dan melindungi kerangka
dari benturan keras.

3. Otot Polos
Jaringan otot polos mempunyai serabut-serabut (fibril) yang homogen sehingga
bila diamati di bawah mikroskop tampak polos atau tidak bergaris-garis. Otot
polos berkontraksi secara refleks dan di bawah pengaruh saraf otonom. Bila otot
polos dirangsang, reaksinya lambat. Otot polos terdapat pada saluran
pencernaan, dinding pembuluh darah, saluran pernafasan.
4. Cartilago Hialin
Warnanya putih kebiru-biruan, jernih dan homogen. Kartilago ini terdapat pada
permulaan-permulaan persendian, ujung-ujung tulang rusuk, hidung dan
annulus trachealis (cincin-cincin tulang rawan yang menyusun saluran
pernapasan). Kartilago hyaline merupakan kartilago skelet pada tulang embrio.
Semua vertebrae, ada yang tetap sampai dewaasa misalnya pada Squalus dan
Raya. Jaringan ini dapat diinfiltrasi dan dipadati oeh garam-garam Ca, tetapi
tidak akan berubah menjadi tulang.
5. Cartilago Elastik
Pada Kartilago ini mempunyai warna kekuningan, kandungannya selain serat
kalogen banyak mengandung serat elastik. Lebih kenyal daripada tulang rawan
yang lain karena banyak mengandung serat elastik tersebut. Secara garis besar
memiliki bangun histology mirip tulang rawan hialin, hanya berbeda dalam
jenis serabutnya. Sel-sel dari tulang rawan ini hampir sama dengan khondrosit
yang terdapat pada Kartilago hyaline yaitu berbentuk bundar dan bertempat
dalam lacuna dengan membentuk sel-sel isogen. Serabut elastin membuat
anyaman pada interteritorial mastriks secara merata. serabut elastik yang
bercabang-cabang dan tersusun tidak searah. Makin menuju permukaan jalinan
serabut makan tipis, sebaliknya makin ke dalam makin pekat jalinannya,
anyaman rapat sehingga substansi dasarnya tertutup. Pengapuran tulang rawan
elastin jarang, dapat terjadi pada umur tua. Jaringan ini terdapat pada kuping /
daun telinga, dinding saluran telinga luar, tuba eustachii, epiglottis dan sebagian
kerangka larynx. Kartilago elastik lebih sulit mengalami proses degenerasi.
6. Cartilago Fibrosa
Kartilago fibrosa tersusun atas serabut-serabut kolagen padat sebagai anyaman
dalam matriksnya, bahkan beberapa diantaranya membentuk berkas tebal dan
hampir mendesak substansi dasar yang homogen.Matriks relatif sedikit,
umumnya tidak dikelilingi oleh perikondrium. Jaringan ini tidak terlalu banyak
ditemukan dalam tubuh misalnya terdapat di discus intervertebralis, beberapa
Kartilago articularis, symphysis osseum pubis, ligamentum teres femoris,
tempat perlekatan beberapa tendo pada tulang atau terdapat di beberapa daerah
sebagai pulau-pulau dalam jaringan pengikat padat. Terdapat Khondrosit yang
terdapat juga Dalam lacuna berada secara berkelompok atau sendiri di kelilingi
matriks tersebut namun masih dipertahankan bentuknya. Sehingga banyak yang
tertukar dengan jaringan ikat padat tapi supaya mudah dapat membedakannya
antara Kartilago fibrosa dengan jaringan ikat padat adalah pada Kartilago
fibrosa terdapat lacuna yang ditempati oleh sel-selnya.

7. Tulang Kompak
Tersusun atas unit : Osteon Haversian System
Pada pusat osteon mengandung saluran (Haversian Kanal) tempat pembuluh
darah dan saraf yang dikelilingi oleh lapisan konsentrik (lamellae).Tulang
kompak dikelilingi oleh membran tipis yang disebut periosteur, membran ini
mengandung: saluran (Haversian Kanal) tempat pembuluh darah dan saraf yang
dikelilingi oleh lapisan konsentrik (lamellae).

E. Kesimpulan
Muskuloskeletal adalah suatu sistem pada tubuh manusia yang meliputi sistem
gerak yang terdiri dari otot dan tulang. Otot merupakan organ tubuh yang mempunyai
kemampuan berkontraksi untuk menggerakkan rangka. Sistem rangka adalah bagian
tubuh yang terdiri dari tulang, sendi, dan tulang rawan (kartilago) sebagai tempat
menempelnya otot dan memungkinkan tubuh untuk mempertahankan sikap dan
posisi.

Daftar Pustaka

Setiadi,.(2007). Anatomi & Fisiologi Manusia. Yogyakarta : GRAHA ILMU

Mescher,L. Anthony. 2007. Histologi Dasar Jenqueira Teks dan Atlas. Jakarta:EGC.

Yatim, W. 1996. Histologi. Bandung : Tarsito

Anda mungkin juga menyukai