PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Generator Listrik
Generator listrik adalah sebuah alat yang merubah energi mekanik
menjadi energi listrik melalui induksi elektromagnetik. Untuk dapat
menghasilkan listrik, generator diputar porosnya sehingga untuk
menghasilkan energi listrik secara terus menerus biasanya porosnya dikopel
dengan prime mover atau dengan mesin turbin. Poros generator dikopel
4
dengan poros turbin melalui gear box dengan tujuan untuk mengurangi
jumlah putaran dari turbin.
Generator mendorong muatan listrik untuk bergerak melalui sebuah
sirkuit listrik eksternal, tetapi generator tidak menciptakan listrik yang sudah
ada pada di dalam kabel lilitannya. Proses ini dikenal sebagai pembangkit
listrik.
Untuk sumber bahan bakar dari turbin dapat berupa air atau yang
dikenal sebagai pembangkit listrik tenaga air (PLTA), uap atau yang dikenal
sebagai pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), gas atau yang dikenal sebagai
pembangkit listrik tenaga gas (PLTG), nuklir atau yang dikenal sebagai
pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN), surya atau cahaya matahari yang
dikenal sebagai pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan lain lain.
2.2 Generator Turbin Gas
Generator Turbin Gas adalah suatu alat yang memanfaatkan gas sebagai
fluida untuk memutar turbin dengan pembakaran internal. Didalam turbin gas
energi kinetik dikonversikan menjadi energi mekanik melalui udara
bertekanan yang memutar roda turbin sehingga menghasilkan energi listrik.
Sistem turbin gas yang paling sederhana terdiri dari tiga komponen yaitu
kompresor, ruang bakar dan turbin gas.
generator, maka generator dikopel porosnya dengan prime mover atau mesin
penggerak yaitu turbin berbahan bakar diesel.
Keuntungan pemakaian mesin diesel sebagai prime mover:
1 a) Design dan instalasi sederhana
2 b) Auxilary equipment sederhana
3 c) Waktu pembebanan relatif singkat
4 d) Konsumsi bahan bakar relatif murah dan hemat
7
8 Sumber: (http://dunia-listrik.blogspot.com)
9 Gambar 2.1 Cara Kerja Mesin Diesel
Berdasarkan proses di atas, maka mesin diesel dapat digolongkan
menjadi 3 bagian:
1 1) Diesel kecepatan rendah (n<400 rpm)
11
Sistem start ini dipakai oleh diesel yang memiliki daya besar yaitu >
500 PK. Sistem ini memakai motor dengan udara bertekanan tinggi untuk
start dari mesin diesel. Cara kerjanya yaitu dengan menyimpan udara
kedalam suatu botol udara. Kemudian udara tersebut dikompresi sehingga
menjadi udara panas dan bahan bakar solar dimasukkan ke dalam Fuel
Injection Pump serta disemprotkan lewat nozzle dengan tekanan tinggi.
Akibatnya akan terjadi pengkabutan dan pembakaran diruang bakar. Pada saat
tekanan di dalam tabung turun sampai batas minimum yang ditentukan, maka
kompressor akan secara otomatis menaikkan tekanan udara di dalam tabung
hingga tekanan dalam tabung mencukupi dan siap dipakai untuk melakukan
starting mesin diesel.
(sumber: http://pembangkitanlistrik.wordpress.com)
Gambar 2.2 Mesin Diesel
(sumber: http://pembangkitanlistrik.wordpress.com)
Gambar 2.3 Sistem Pembakaran Pada Diesel Generator
Keterangan :
1. Pompa penyemperot bahan bakar
2. Pompa bahan bakar
3. Pompa tangan untuk bahan bakar
4. Saringan bahar/bakar penyarinnan pendahuluan
5. Saringan bahan bakar/penyaringan akhir
6. Penutup bahan bakar otomatis
7. Injektor
8. Tanki
14
(sumber: http://pembangkitanlistrik.wordpress.com)
Gambar 2.4 Sistem Pembuangan Gas Pada Diesel Generator
Keterangan:
1. Pompa air untuk pendingin mesin
2. Pompa air untuk pendinginan intercooler
3. Inter cooler (Alat pendingin udara yang telah dipanaskan)
4. Radiator
5. Thermostat
6. Bypass (jalan potong)
15
(sumber: http://pembangkitanlistrik.wordpress.com)
Gambar 2.6 Sistem Pelumasan Pada Diesel Generator
16
Keterangan:
1. Bak minyak
2. Pompa pelumas
3. Pompa minyak pendingin
4. Pipa hisap
5. Pendingin minyak pelumas
6. Bypass-untuk pendingin
7. Saringan minyak pelumas
8. Katup by-pass untuk saringan
9. Pipa pembagi
10. Bearing poros engkol (lager duduk)
11. Bearing ujung besar (lager putar)
12. Bearing poros-bubungan
13. Sprayer atau nozzle penyemprot untuk pendinginan piston
14. Piston
15. Pengetuk tangkai
16. Tangkai penolak
17. Ayunan
18. Pemadat udara (sistem Turbine gas)
19. Pipa ke pipa penyemprot
20. Saluran pengembalian
7 Sistem Penggerak Mula
Termasuk aki, tangki hampa udara, starter sendiri dan sebagainya.
Fungsi sistem penggerak mula adalah menjalankan mesin. Sistem ini
memungkinkan mesin pada awalnya berputar dan berjalan sampai terjadi
pembakaran dan unit meninggalkannya untuk memperoleh daya (sumber :
http://pembangkitanlistrik.wordpress.com).
Bila Anda memiliki backup power atau memiliki catu daya lebih dari
satu semisal anda menggunakan sumber dari PLN dan di Back-up oleh
17
cadangan ke suplai utama. AMF akan beroperasi saat catu daya utama (PLN)
padam dengan mengatur catu daya cadangan (genset).
AMF dapat mengatur genset beroperasi jika suplai utama dari PLN mati
dan memutuskan genset jika suplai utama dari PLN hidup lagi. Sistim kerja
panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk
pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya, bilamana suatu
saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam, maka AMF bertugas untuk
menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim
genset, baik proteksi terhadap unit mesin/engine yang berupa pengamanan
terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure)
maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya, dan juga
memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya, baik berupa
pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan
terhadap karakter listrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset,
apabila parameter yang diamankan melebihi batasan normal/setting maka
tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF
bertugas untuk memberhentikan kerja mesin.
Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik, berikutnya
ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung
dengan PLN dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran
listrik bisa tersambung ke sisi pengguna.
Pada UPS jenis ini diberi tambahan alat AVR (automatic voltage
regulator) yang berfungsi mengatur tegangan dari suplai daya ke peralatan.
b) On-line UPS
20
Pada UPS jenis ini terdapat 1 rectifier dan 1 inverter yang terpisah. Hal
ini lebih mahal apabila dibandingkan dengan dua jenis UPS lainnya. Dalam
keadaan gangguan, suplai daya ke rectifier akan diblok sehingga akan ada
arus DC dari baterai ke inverter yang kemudian diubah menjadi AC.
c) Off-line UPS
UPS jenis ini merupakan UPS paling murah diantara jenis UPS yang
lain. Karena rectifier dan inverter berada dalam satu unit. Dalam keadaan
gangguan, switch akan berpindah sehingga suplai daya dari suplai utama
terblok. Akibatnya akan mengalir arus DC dari baterai menuju inverter.
b) Rectifier (penyearah)
c) Inverter
UPS akan berpindah ke operasi on-battery atau baterai hidup sebagai reaksi
kepada penyimpangan untuk melindungi bebannya (load). Jika kualitas listrik
kurang, UPS mungkin akan sering berubah ke operasi on-battery. Kalau
beban bisa berfungsi dengan baik dalam kondisi tersebut, kapasitas dan umur
baterai dapat bertahan lama melalui penurunan kepekaan UPS. Fungsi UPS
bukanlah sebagai pengganti sumber listrik, dalam pegertian anda dapat
menggunakan UPS untuk selamanya sebagai pengganti sumber listrik utama.
Waktu maksimal yang diberikan tergantung dari jenis baterai yang
dimilikinya. Umumnya waktu 15 30 menit sudah cukup baik.