Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Seiring dengan perkembangan teknologi kini diketahui sel memiliki
sistem hidup yang sangat kompleks. Memang Tuhan luarbiasa dalam
menciptakan sesuatu, sesuatu yang kecil ternyata memiliki sistem yang
sangat rumit. Semua bekerja sebagaimana tugas-tugasnya. Sel sebagai
sebuah pabrik yang senantiasa bekerja agar kehidupan terus berlangsung.
Ada bagian-bagian sel yang berfungsi menghasilkan energi, ada yang
bertanggung jawab terhadap perbanyakan sel.
Sel pertama kali ditentukan oleh robert hooke pada tahun (1635-
1703) mengamati sel gabus dengan menggunakan mikroskop sederhana.
Ternyata sel gabus tersebut tampak seperti ruangan-ruangan kecil maka
dipilihlah kata dari bahasa latin yaitu cellula yang berarti rongga/ruangan.
Sel merupakan unit terkecil yang menyusun tubuh makhluk hidup
dan merupakan tempat terselenggaranya fungsi kehidupan. Atau dengan
kata lain sel merupakan unit struktural dan fungsional terkecil dari
makhluk hidup. Sebagai unit struktural terkecil dari makhluk hidup yang
merupakan penyusun yang mendasar bagi tubuh makhluk hidup, setiap sel
tersusun dari berbagai bagian, yaitu membrane plasma, inti sel (nukleus),
sitoplasma dan organel sel. Sel sebagai unit fungsional bermakna bahwa
sel-sel penyusun tubuh makhluk hidup melakukan suatu fungsi atau
kegiatan proses hidup. Fungsi yang dilakukan oleh sel adalah respirasi,
ekskresi, transportasi, sintesis, reproduksi, sekresi dan respon (tanggapan)
terhadap rangsangan. Sel juga merupakan unit hereditas atau pewaris yang
menurunkan sifat genetis dari satu generasi ke generasi berikutnya.
I.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana morfologi dan struktur sel Eukariotik ?
2. Bagaimana pengelompokkan fungi ?

BAB II

[Type text] Page 1


PEMBAHASAN

II.1 Morfologi dan Anatomi Sel Eukariotik


Eukariotik adalah termasuk golongan memiliki struktur sel lebih
maju yaitu sama dengan sel tumbuhan dan binatang. Eukariotik adalah
kelompok organisme yang sel-selnya mengandung nukleus yang dikelilingi
oleh membran nukleus, kromosom terdiri dari asam deoksiribonukleat yang
membentuk kompleks dengan sejumlah protein dan jumlah protein lebih
dari satu. Kelompok mikroorganisme ini mempunyai nukleus sejati. (volk &
wheeler edisi kelima)
Eukariot dibangun dari kata Eu dan Karyon. Eu berarti sungguh dan
Karyon berarti inti. Jadi, sel eukariotik adalah sel-sel yang telah memiliki
inti sel, atau sel yang memiliki materi inti yang terorganisasi dalam suatu
selaput, sehingga inti selnya tampak jelas (Sumardi dan Marianti, 2007).
Eukariort dapat dibedakan atas beberapa grup dengan ciri-ciri
spesifik:
Fungi; bersifat osmotrofik (menyerap hara), tidak melakukan
fotosintesis, reproduksi secara seksual dan aseksual, dinding sel
mengadung sterol dan kitin, terdiri dari khamir (uniseluler),
kapang (soenositik/membentuk miselia), dan jamur (mushroom).
Ganggang; bersifat osmotrofik, mengandung pigmen fotosintesis
dan melakukan fotosintesis , uniseluler sampai multiseluler.
Protozoa bersifat pagotrofik (mengambil hara dengan cara menelan
mengunakan bagian dari sitoplasmanya) kebanyakan tidak
melakukan fotosintesis, uniseluler, bergerak menggunakan silia,
flagella atau pergerakan sitoplasma. (volk & wheeler edisi kelima)
Dinding sel eukariot pada umumnya lebih tebal dibandingkan
dengan dinding sel prokariot. Salah satu grup eukariot, yaitu ganggang,
dinding selnya terdiri dari lelulosa, kecuali pada dua grup ganggang yaitu
diatom dan krisofita. Satu grup ganggang lainnya yaitu kokolitofora
(coccolithophores) dinding selnya mengandung lapisan tipis selulosa dan
sisik-sisik yang terdiri dari kalsium karbonat. Dinding sel eukariot yang

[Type text] Page 2


terdiri dari senyawa-senyawa anorganik seperti pada diatom dan
kokolitifora disebut frustula. (volk & wheeler edisi kelima).
Ciri ciri struktural Sel Eukariotik:
Ciri penting dari sel eukariotik adalah adanya membran atau
selaput inti sel. Dengan adanya membran ini, maka materi genetik tidak
tersebar ke seluruh sitoplasma sel, namun terbungkus rapi di dalam
selaput. Tipe sel eukariotik pada tumbuhan sedikit berbeda dengan hewan.
Pada sel hewan, bagian luar sel tidak ditemukan adanya dinding sel,
sebaliknya pada tumbuhan dan jamur ditemukan adanya dinding sel.
Walau demikian, dinding sel tumbuhan dan sel jamur secara kimiawi
berbeda penyusunnya. Pada jamur didominasi oleh kitin sedangkan pada
tumbuhan selulosa. Pada tumbuhan ditemukan adanya organel kloroplas
sedangkan pada jamur dan hewan tidak ditemukan. Selain perbedaan
tersebut pada dasarnya baik sel hewan, tumbuhan, dan jamur memiliki
struktur yang serupa.
Makhluk hidup seluler baik yang bersel tunggal (uniselular)
maupun yang bersel banyak (multiselular) berdasarkan pada beberapa
sifatnya, antara lain ada tidaknya sistem endo-membran, dikelompokkan
dalam dua tipe sel, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik. Sel eukariotik
merupakan tipe sel yang memiliki sistem endo-membran. Pada sel
eukariotik, inti tampak jelas karena dibatasi oleh sistem membran. Pada sel
ini, sitoplasma memiliki berbagai jenis organel seperti badan golgi,
retikulum endoplasma (RE), kloroplas (khusus pada tumbuhan),
mitokondria, badan mikro, dan lisosom. Sel dari Domain Eukariotik
(Tumbuhan, Binatang, Fungi, dan Protista) memiliki nucleus yang
sebenarnya (dengan membran ganda) yang melindungi kromosom, dan
terdapat berbaagai organel bermembran yang bebas yang ditemukan pada
sitoplasma. Sel eukariotik yang autotropik, dapat dikenali dengan adanya
struktur fotosintetik yang disebut kloroplas yang tidak ditemukan pada sel
yang heterotropik.

[Type text] Page 3


No Perbedaan Prokaryotik Eukaryotik

1 Ukuran sel 1-10 m 10-100 m


2 Jumlah sel Bersel tunggal Bersel banyak
3 Metabolisme Anaerobik atau aerobik Aerobik
4 Organel Sedikit atau tidak ada Inti, mitokondria,
kloroplas, jaringan
endoplasma, dll
5 Tempat DNA Dalam sitoplasma Dalam inti dan
mitokondria
6 Struktur DNA Melingkar Lurus dan panjang,
mangandung bagian-
bagian bukan pembawa
informasi
7 Sintesis RNA dan Pada tempat yang sama RNA disintesis dan
protein diproses dalam inti,
protein dalam sitoplasma
8 Terdapat pada Bakteri, sianobakteri, Manusia, hewan,
ganggang, dll tumbuhan
9 Kromosom Tunggal Ganda
10 Inti sel Tidak ada Ada
11 Pembelahan sel Amitosis Mitosis/Meiosis

SEL UTAMA
a. Membran Plasma
Menurut Daniel dan Davson (1930) menggambarkan
membrane sel yang tersusun tiga lapisan seperti sandwich yang
kemudian dikenal dengan hipotesis sandwich. Sedangkan menurut
Singer dan Nicholson mengemukakan teori fluid mosaic model (model

[Type text] Page 4


mosaic cairan). Dalam teori ini dijelaskan membrane adalah mosaic
dari molekul protein yang mengapung pada lapisan lipida.
Membran sel atau membran plasma (plasmalemma) merupakan
bagian terluar dari sel yang bertindak sebagai pembatas antara inti sel
dengan lingkungan luarnya. Membran plasma tersusun dari molekul
lemak (2 lapis, bagian tengah membran atau disebut juga dengan lipid)
dan molekul protein (luar : protein perifer (protein tepi atau disebut
juga dengan lipo-protein) yaitu menyusun tepi luar & dalam membran;
selain itu ada protein yang menembus ke dalam 2 lapisan lemak
(disebut protein integral). Membran plasma memilik beberapa fungsi
yaitu :
Untuk mengatur keluar masuknya zat dan sebagai penerima
rangsang dari luar,
Untuk melindungi isi sel (mempertahankan isi sel);
Bersifat semi-permeabel/selektif permeabel; berarti hanya zat-zat
tertentu yang dapat melewati membran
Sebagai reseptor (penerima) rangsangan dari luar sel (bagian sel
yang berfungsi sebagai reseptor adalah glikoprotein); rangsang
kimia, misalnya : hormon, racun, listrik, mekanik.
Pada sel tumbuhan dan prokariotik, membrane sel berubah
menjadi kaku disebut dinding sel berfungsi sebagai pelindung dan
penunjang. Organel tersebut terbentuk dari hasil aktivitas protoplasma.
Di antara dinding sel yang berdekatan terdapat lamella tengah
dan pori. Melalui pori, plasma dua sel yang bertetangga dihubungkan
oleh benang-benang plasma (plasmodesma). Pasmodesma berperan
memfasilitasi gerakan berbagai zat dan penghantaran impuls antar sel.
b. Nukleus atau inti sel
Inti Sel (Nukleus) merupakan organel sel terbesar. Bentuknya
bulat hingga oval. Inti sel terlindung oleh membrane inti atau
karioteka, kecuali sel daraah merah dewasa dan sel floem. Pada
umumnya, setiap sel memiliki satu nucleus, kecuali pada sel beberapa

[Type text] Page 5


jenis organisme, missal sel paramecium dan otot lurik. Inti sel terdiri
dari :
Selaput inti atau membrane nucleus (Karioteka),
Karioteka terdiri atas dua lapis membrane yang berfungsi sebagai
pembungkus dan pelindung nucleus. Membrane ini memiliki
hubungan langsung dengan reticulum endoplasma. Pada membrane
ini ada lubang-lubang yang memungkinkan terjadinya pertukaran
zat antara plasma nucleus dan sitoplasma.
Nukleoplasma (Kariolimfa) atau matriks,
Nukleoplasma yaitu cairan nucleus berbentuk gel yang kaya
dengan substansi kimia, seperti ion-ion, protein, enzim, nukleotida
dan benang-benang kromatim. Benang-benang kromatim terdiri atas
DNA. Benang-benang kromatim yang memendek, menebal dan
mudah menyerap zat warna saat pembelahan sel disebut kromosom.
Kromatin/Kromosom,
Kromatim merupakan butiran yang ada pada matriks ini dan tersusun
atas protein. Butiran kromatim mampu menyerap warna.
Nukleolus (anak inti).
Nucleolus banyak mengandung DNA yang bertindak sebagai
organisator nucleus. Fungsi utamanya untuk mensintesis RNA atau
protein.
Berdasarkan ada tidaknya selaput inti, di kenal dua penggolongan
sel yaitu : Sel Prokariotik (sel yang tidak memiliki selaput inti), misalnya
bakteri, ganggang biru. Sel Eukariotik (sel yang memiliki selaput inti).
Fungsi dari inti sel :
mengatur semua aktivitas (kegiatan) sel, karena di dalam inti sel
terdapat kromosom yang berisi ADN yang mengatur sintesis protein,
pembawa informasi genetic,
pengatur pembelahan sel,
memasukkan ARN dan unit ribosom kedalam sitoplasma.
c. Sitoplasma
Sitoplasma adalah protoplasma yang mengisi ruangan diantara
membrane plasma dan nucleus. Sitoplasma pada sel tumbuhan ada dua

[Type text] Page 6


bagian yaitu ektoplasma dan endoplasma. Ektoplasma adalah
sitoplasma yang berbatasan dengan membrane. Sedangkan endoplasma
adalah sitoplasma pada bagian yang lebih dalam. Pada ektoplasma
tumbuhan ada banyak plastida.
Pada sel hewan, ektoplasma adalah membrane plasma itu
sendiri. Seddangkan cairan disebelah dalam ektoplasma merupakan
endoplasma. Pada hewan tak ditemukan komponen plastid.
Sitoplasma tersusun atas sitosol dan organel. Sitosol adalah
substansi koloid, maka sitoplasma juga bersifat koloid. Kandungan
kimia sitoplasma adalah air (75%) dan protein (25%) . protein dan
enzim ini yang membuat sitoplasma kental seperti gelatin yang
lengket. Selain air dan protein, di sitoplasma ada sejumlah molekul
nonprotein. Beberapa jenis ion dan ATP juga ditemukan teratur dalam
sitoplasma. Sifat koloid sitoplasma yaitu :
Partikel koloid bersifat transfaran
Partikel koloid berukuran lebih besar dari larutan murni namun lebih
kecil dari larutan suspense
Efek tyndall adalah kemampuan molekul memantulkan cahaya.
Elektroforesis adalah kemampuan sitoplasma menghantarkan listrik
atau bersifat elektrolit.
Gerak rotasi adalah gerak sitoplasma mengintari vakuola besar.
Gerak sirkulasi adalah gerak sitoplasma yang tak menentu dan
mengintari vakuola kecil.
Siklosis terjadi saat koloid pada fase nol, yaitu fase saat koloid masih
banyak mengandung air.
Gerak brown adalah gerak sitoplasma secara acak atau zig-zag tak
beraturan sehingga molekul dalam koloid saling bertabrakan.
Fungsi sitosol yaitu :
Sumber bahan kimia bagi sel
Tempat terjadinya reaksi metabolism, seperti glikolisis, sintesis
protein, dan sintesis asam lemak.
ORGANEL SEL
a) Cilia atau Flagela

[Type text] Page 7


Cilia (tunggalnya cilium) dan flagela (tunggalnya flagelum)
adalah alat atau mesin pergerakan sel, yang muncul dari suatu sel
tertentu. Cilia dalam satu sel jumlahnya banyak, dan ukurannya
pendek, sedangkan flagelanya tunggal atau sedikit jumlahnya dan
ukurannya bisa panjang. Baik cilia atau flagela tersusun atas bagian
tengah atau pusat mikrotubul dobel dikelilingi oleh 9 mikrotubul dobel.
Oleh karena itu, susunan cilia atau flagela sering disebut struktur atau
pola 9+2 disebut struktur azoneme. Mikrotubul pada cilia dan flagela
bertindak sebagai pendukung sekaligus alat pergerakan ketika organel
cilia dan flagela bergetar. Pergerakan organel itu disebabkan karena
mikrotubul penyusunnya berlekuk.
b) Retikulum endoplasma
Retikulum Endoplasma adalah system membrane kompleks
yang tersusun tak beraturan dalam plasma sel eukariotik. Jaringan
lembaran membrane disebut reticulum endoplasma (RE) memanjang
dari membrane luar inti. Reticulum endoplasma (RE) yaitu struktur
berbentuk benang-benang yang bermuara di inti sel. Daerah cair yang
ada didalam reticulum endoplasma (RE) disebut lumen. Dalam banyak
sel, bagian dari permukaan RE terikat pada ribosom yang aktif dalam
mensintesis protein. Didalam retikulum endoplasma dikenal dua
bagian, yaitu :
RE kasar (bergranula) karena terdapat unit-unit ribosom pada
permukaan eksternal membrannya yang berfungsi sebagai transfer
dan sintesis protein. Selain itu, didalam RE kasar terdapat ribosom,
yang berfungsi untuk transpor dan sintesis protein. Dalam sintesis
tersebut, protein diubah menjadi glikoprotein yang diangkut oleh
sinterna diteruskan ke RE halus menuju apparatus golgi menuju
kembali ke organel sel yang lain dan ditimbun sebagai lisosom.
RE halus (tak bergranula) halus tidak memiliki ribosom pada
permukaannya. RE halus banyak terdapat dalam sel-sel hepar dan

[Type text] Page 8


kelenjar adrenal. Dalam RE halus tidak terdapat ribosom, yang
berfungsi untuk transpor, sintesis lemak dan steroid.
Fungsi RE yaitu sebagai alat transportasi zat-zat di dalam sel itu
sendiri, sebagai penghubung antara membrane plasma dengan
membrane inti tempat melekatnya ribosom, tempat sintesa steroid.
Struktur RE hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron. RE juga
bertindak sebagai saluran-saluran dalam sitoplasma yang berhubungan
dengan nucleus.
c) Mitokondria
Mitokondria memiliki membrane dalam dan membrane
luar. Membran mitokondria mengandung DNA dan ribosom atau
sering disebut kondrisom (bentuk silindris), dinding dalam berliku-
liku sedang bagian dalam polos, matriks disebut Krista. Fungsi
mitokondria adalah sebagai pusat respirasi seluler (aerob) yang
menghasilkan banyak ATP (energi). Respirasi sel terjadi dimatriks
dan Krista. Karena itu, mitokondria diberi julukan "The Power
House". Mitokondria (bentuk tunggalnya adalah mitokondrion)
adalah organel yang mengubah energi kimia menjadi energi yang
lain.

d) Lisosom
Lisosom berasal dari kata lyso berarti pencernaan dan som
berarti tubuh. Lisosom merupakan organel berbentuk kantong yang
terbungkus oleh satu lapisan membrane. Lisosom mengandung
enzim hidrolik yang banyak terdapat pada leukosit. Fungsi lisosom
adalah :
sebagai penghasil dan penyimpan enzim pencernaan seluler. Salah
satu enzimnya itu bernama Lisozym.
Mencerna materi yang diambil secara endositosis.
Autofog : penyingkiran struktur yang tak dikehendaki dalam sel.
Eksositosis : pembebasan enzim diluar sel.

[Type text] Page 9


Autolysis : penghancuran diri sel dengan cara membebaskan semua
isi lisosom dalam sel.
e) Ribosom
Ribosom (Ergastoplasma) berbentuk bulat terdiri dari dua
partikel besar dan kecil, ada yang melekat sepanjang RE dan ada
yang soliter. Ribosom tersusun dari protein dan RNA ribosom
dengan perbandingan yang sama. Ribosom merupakan organel sel
terkecil yang tersuspensi di dalam sel. Fungsi ribosom adalah
tempat sintesis protein. Pelaksana sintesis disebut RNA.
f) Badan Golgi atau Apparatus golgi
Badan Golgi (Apparatus Golgi = Diktiosom) dihubungkan
dengan fungsi ekskresi sel. Badan Golgi berbentuk kantong pipih
yang terkonsentrasi pada salah satu sisi nucleus dan ditemukan pada
sel kelenjar. Pada sel tumbuhan, badan golgi disebut diktiosom.
Fungsi badan golgi yaitu :
Mengangkut dan mengubah secara kimia materi-materi yang ada
didalamnya.
Menghasilkan lender, lilin, getah, dan sekresi yang bersifat lengket.
Sekresi protein, glikoprotein, karbohidrat dan lemak serta transfor
lemak.
Membentuk lisosom dan enzim pencernaan yang belum aktif
(zimogen dan koenzim)
g) Badan mikro
Badan mikro merupakan organel kecil yang terlindung oleh
selapis membrane. Ukurannya sebesar lisosom. Organel ini memiliki
cirri khas yaitu memiliki enzim katalase dan oksidase. Enzim yang
berperan dalam penguraian hydrogen peroksida menjadi air da
oksigen. Hydrogen peroksida adalah senyawa bersifat toksis dalam
sel yang merupakan hasil samping reaksi oksidasi dalam sel. Karena
bersifst toksis, senyawa ini harus diuraikan untuk dibuang. Contoh :
Peroksisom berperan dalam metabolisme lemak menjadi
karbohidrat. Pada hewan, peroksisom terkurung dalam sel-sel hati

[Type text] Page 10


dan ginjal, sedangkan sel tumbuhan ada dalam berbagai tipe sel.
Organel ini mengandung enzim katalase yang berperan dalam
penguraian hydrogen peroksida dan dalam metabolism lemak dan
fotorespirasi.
Glioksisom banyak ditemukan dalam sel tumbuhan yang
mengandung enzim katalase dan oksidase yang berperan dalam
proses metabolism sel. Glioksisom banyak dijumpai pada jaringan
yang banyak mengandung lemak. Glioksisom mengandung enzim
yang mengubah lemak jadi gula.
h) Skeleton
Skeleton (sitoskeleton) adalah rangka sel yang ada diantara
nucleus dengan membrane sel eukariotik yang berfungsi untuk
pergerakan sel dan transfor zat. Sitoskeleton terdiri atas tiga elemen
yaitu :
Mikrotubulus
Mikrotubula tersusun atas protein tubulus. Fungsinya sebagai
spindle, sentrol, silia, dan flagella.
Mikrofilamen
Mikrofilamen Seperti Mikrotubulus, tetapi lebih lembut.
Terbentuk dari komponen utamanya yaitu protein aktin dan miosin
(seperti pada otot). Mikrofilamen berperan dalam pergerakan sel,
sitoplasma, kontraksi otot, dan pembelahan sel.
Filament
Perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan dalam bentuk tabel.
Bagian-bagian sel Sel tumbuhan Sel hewan
Membran plasma Ada Ada
Dinding sel Ada, dinding sel kuat dan Tidak ada, plasma tipis lentur
mengalami penebalan dan tak mengalami
terdiri dari selulosa (serat penebalan.
kayu).
Nukleus Ada Ada
Sitoplasma Ada Ada
RE Ada Ada
Ribosom Ada Ada

[Type text] Page 11


Kompleks Golgi Ada Ada
Lisosom Ada Ada
Mitokondria Ada Ada
Kloroplas Ada Tidak ada
Vakuola Ada (besar) Tidak ada, kecuali hewan
uniseluler (protozoa)
Sentriol Tidak ada, kecuali Ada (dua sentriol pada
tumbuhan tingkat rendah sentroma)
Sentrosom Tidak ada, kecuali Ada
tumbuhan tingkat rendah
Plastida Ada Tidak ada
Mikrofilamen Ada Ada
Tonoplas Ada Tidak Ada
Plasmodesmata Ada Tidak ada
Bahan makanan Disimpan dalam bentuk zat Disimpan dalam bentuk
pati atau protein. glikogen dan lemak.

II.2 Pengelompokkan Fungi


Secara umum, Pengertian Jamur (Fungi) adalah organisme
eukariotik yang tidak berklorofil. Jamur bersifat uniseluler dan multiseluler.
Jamur (Fungi) banyak ditemukan pada lingkungan sekitar yang tumbuhan
subur khususnya pada musim hujan karena jamur menyukai habitat yang
tempatnya lembab. Tetapi jamur dapat ditemukan disemua tempat yang
terdapat materi organik. Cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang
jamur disebut dengan mikologi.
Jamur bertalus atau tubuh yang sederhana dengan tidak memiliki
akar, batang, dan daun. Jamur tidak berklorofil sehingga tidak
membutuhkan cahaya matahari dalam menghasilkan makanan. Jamur
bersifat heterotrof saprofit atau heterotrof parasit.
A. Ciri-Ciri Jamur (Fungi)
Jamur (Fungi) memiliki beberapa karektistik/ciri-ciri yang
membedakan tumbuhan. Ciri-ciri jamur (fungi) secara umum adalah
sebagai berikut...
Organisme eukariota

[Type text] Page 12


Tidak memiki klorofil
Bersifat uniseluler dan multiseluler
Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut dengan hifa
Hifa dapat membentuk anyaman yang bercabang-cabang yang
disebut dengan miselium
Bereproduksi secara generatif dan vegetatif
Tidak memiliki flagela dalam daur hidupnya
Tidak mengandung selulosa paad dinding selnya, melainkan
karbohidrat kompleks (termasuk kitin)
Jamur tumbuh pada habitat yang lembab, mengandung banyak zat
organik, sedikit asam, dan kurang cahaya
B. Reproduksi Jamur (Fungi)
Sebagian besar jamur bereproduksi dengan spora mikroskopik,
yaitu sel reprodukitf yang tidak motil. Spora umumnya dihasilkan dari
hifa aerial yang terspesialisasi. Hifa aerial pada beberapa jamur
membentuk struktur kompleks yang disebut dengan badan buah
(fruiting body). Spora yang dihasilkan dalam badan buah. Ada tiga
bentuk struktur reproduktif pada jamur, yaitu gametangium,
sporangium, dan konidiofor. Gametangium adalah struktur tempa
pembentukan gamet. Sporangium adalah struktur tempa dibentuknya
spora. Sedangkan konidiofor adalah hida yang terspesialisasi dengan
menghasilkan spora aseksual yang disebut dengan konidia.
C. Peranan Jamur (Fungi)
Peranan jamur ada yang menguntungkan dan merugikan bagi
kehidupan manusia. Macam-macam peranan jamur adalah sebagai
berikut..
Peranan Jamur yang Menguntungkan

Rhizopus stolonifer, digunakan untuk membuat tempe

Aspergillus oryzae, digunakan untuk mengempukkan adonan

Saccharomyces cerevisiae, digunakan untuk membuat tape, roti,


bir, dan minuman sake.

[Type text] Page 13


Neurospora crassa, digunakan untuk membuat oncom

Trichoderma sp,., digunakan untuk menghasilkan enzim selulase

Rhizopus nigricans, digunakan untuk menghasilkan asam fumarat

Ganaoderma lucidum, digunakan sebagia bahan obat

Peranan Jamur yang Merugikan

Aspergillus fumigatus, Kanker pada paru-paru burung

Candinda albicans, infeksi pada vagina

Ustilago maydis, parasit pada tanaman jagung dan tembakau

Microsporum sp, dan Trichophyton sp, menyebabkan kurap atau


panu

Epidermophyton floccosum, menyebabkan penyakit pada kaki atlet

Aspergillus flavus, penghasil aflatoksi, penyebab kanker pada


manusia

Amanita phalloides, mengandung balin yang menyebabkan


kematian bagi yang memakannya.

D. Pengelompokkan fungi
1. Zygomycota

[Type text] Page 14


Zygomycota adalah jamur yang menggunakan
zigosporangium sebagai alat reproduksi seksual dan zigospora
sebagai hasil reproduksi seksual. Selain itu, zygomycota juga dapat
melakukan reproduksi aseksual dengan fragmentasi miselium atau
spora aseksual (spora vegetatif) yang dihasilkan oleh sporangium.
Contoh zygomycota adalah Rizopus stolonifer, Rhizopus
oligosporus (jamur tempe), dan Rhizopus oryzae (jamur tapai).
Berikut adalah ciri-ciri zygomycota:

1. Memiliki hifa soenositik (bersekat dan tidak bersekat)

2. Alat reproduksi seksual berupa zigosporangium

3. Membentuk zigospora

4. Dinding sel tersusun dari zat kitin

5. Hidup saprofit

6. Miselium bercabang banyak

7. Mempunyai haustoria

8. Tidak memiliki zoospora

9. Spora berupa sel-sel berdinding

2. Ascomycota

[Type text] Page 15


Ascomycota adalah jamur yang berkembang biak dengan
membentuk spora di dalam selnya yang disebut askus. Askus
berbentuk seperti kantung kecil. Alat reproduksi aseksual berupa
hifa. Contoh ascomycota adalah Saccharomyces cerevisiae
(fermentasi alkohol) dan Aspergillus flavus (penghasil racun
aflatoksin). Berikut adalah ciri-ciri ascomycota:

1. Hifa bersekat

2. Alat reproduksi seksual berupa askus

3. Umumnya hidup saprofit

4. Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan dengan


pembentukan konidium, fragmentasi, dan pertunasan

5. Memiliki banyak inti sel

6. Sebagian besar multiseluler

7. Spora tidak berflagela

8. Bentuk tubuh seperti mangkuk

3. Basidiomycota

[Type text] Page 16


spora di atas sel yang disebut basidium. Reproduksi
seksual dilakukan dengan membentuk spora konidia. Contoh
basidiomycota adalah Volvariella volvacea (bahan makanan),
Puccinia graminis (penyakit pada tebu), dan Ustilago scitamanae
(parasit pada Graminae). Berikut adalah ciri-ciri basidiomycota:

1. Hifa bersekat

2. Multiseluler

3. Vegetatifnya memiliki satu inti haploid

4. Memiliki basidiokarp

5. Badan buah berbentuk seperti payung atau kuping

6. Umumnya hidup saprofit

7. Beberapa jenis dapat dijadikan sumber makanan

4. Deuteromycetes

[Type text] Page 17


Deuteromycetes/deuteromycota/deuteromycotina adalah
jamur yang belum diketahui proses reproduksi seksualnya.
Reproduksi aseksual dilakukan dengan konidia. Contoh
deuteromycetes adalah Aspergillus wenti, Tinea versicolor, dan
Trichophyton. Berikut adalah ciri-ciri deuteromycota:

1. Hifa bersekat

2. Reproduksi aseksual dengan konidia

3. Dinding sel terbuat dari zat kitin

5. Chytridiomycota

Chytridiomycota adalah jamur yang bereproduksi dengan


zoospora. Divisi ini sering disebut sebagai peralihan antara protista
dan fungi. Chytridiomycota dinyatakan termasuk ke dalam
kingdom fungi setelah membandingkan susunan DNA pada divisi
tersebut. Contoh chytridiomycota adalah Synchytrium
endobioticum (patogen pada umbi kentang), Chytridium, dan

[Type text] Page 18


Physoderma maydis (noda pirang pada jagung). Berikut adalah
ciri-ciri chytridiomycota:

1. Sebagian besar hidup di air

2. Beberapa bersifat saprofitik

3. Bersifat parasit pada invertebrata di air

4. Mendapatkan nutrisi dengan cara absorpsi

5. Dinding sel tersusun atas senyawa chitin

6. Memiliki hifa senositik

7. Bereproduksi dengan membentuk zoospora berflagel

6. Deuteromycotin
Nama lainnya Fungi Imperfecti (jamur tidak sempurna)
dinamakan demikian karena pada jamur ini belum diketahui dengan
pasti cara pembiakan secara generatif . Contoh : Jamur Oncom
sebelum diketahui pembiakan generatifnya dinamakan Monilia
sitophila jamur ini masuk Deuteromycotina tetapi setelah diketahui
pembiakan generatif oleh Dodge (1927) dan Dwijosoeputro (1961),
alat pembiakan nya berupa askus namanya diganti menjadi
Neurospora sitophila dimasukkan ke dalam Ascomycotina.
Epidermophyton fluocosum penyebab penyakit kaki atlit
Microsporum sp, Trichophyton sp.penyebab penyakit kurap.
Helminthosprium oryzae parasit pada padi. Sclerotium rolfsii
parasit pada bawang merahMonila sitophila jamur oncom, enak
dimakan. Tinea versicolor jamur panu, Epidermophyton floocossum

[Type text] Page 19


jamur kulit, parasit pada kaki atlit Verticillium penyebab layu pada
bibit- bibit tanaman Curvularia parasit pada rerumputan.

[Type text] Page 20


BAB III
PENUTUP

III.1 Kesimpulan
Fungi merupakan mikroorganisme eukariota yang sebagian besar
bersifat multiseluler. Fungi atau cendawan terdiri dari kapang dan khamir.
Secara umum Fungi hidup dengan 3 cara yaitu sebagi saprofit, parasitik
dan diomorfis. Fungi adalah heterotrof yang mendapatkan nutriennya
melalui penyerapan (absorpsi).
Fungi menempati lingkungan yang sangat beragam yang berasosiasi
secara simbiotik dengan banyak organisme baik di darat maupun di air.
Sebagian besar fungi adalah organisem multiseluler dengan hifa yang
dibagi menjadi sel-sel oleh dinding yang bersilangan atau septa. Dinding
sel pada fungi dilindungi olehSelulosa dan Kitin (polisakarida yang
mengandung unsur N). Fungi dapat berkembang biak dengan dua cara
yaitu cara seksual dan aseksual.
Fungi secara filogenetik dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu
chytridiomycetes, zygomycetes, glomeromycetes, ascomycetes, dan
basidiomycetes.
III.2 Saran
Semoga dapat menambah wawasan kita tentang sel eukariotik
sehingga dapat memeprmudah kita kelak jika meneliti tentang sebuah sel.

[Type text] Page 21


Daftar Pustaka
Anonym. 2008. Perbedaan sel eukariotik dan sel prokariotik.
http://Id.answers.yahoo.com/question/index
Subandi, H.M. 2010. Mikrobiologi. PT Remaja Rosdakarya. Bandung

[Type text] Page 22

Anda mungkin juga menyukai