Seorang laki-laki 60 tahun datang dengankeluhana sesak nafas sejak 2 hari ini.terdengar suara
nafas wheezing (+). Dada tertekan ,pernafasaan cuping hidung (+),batuk (+)dengan sputum
banyak s ejak 1 minggu ini os tidak bisa tidur dan hanya bisa posisi duduk saja dan
menggunakan otot bantu nafas . kesadaran compos mentis lemah,perfusi dingin ,basah pucat.
More info
Selama ini os merupakan pasien dokter nefrologi dengan riwayat cuci darah 1 minggu sekali
salama 6 bulan .
PH :7,31(7,35-7,45)
pCo2 :29(35-45mmmHg)
pO2 : 58(80-100mmHg)
HcO3 : 19(22-26MeQ/L)
SaO2 :90
Masalah
Analisa masalah
Learning issue
Tujuan dari pernafasan adalah untuk menyediakan oksigen bagi jaringan dan membuang
karbondioksida. Untuk mencapai tujuan ini, pernafasan dapat dibagi menjadi 4 fungsi utama
1. Ventilasi paru
2. Difusi oksigen dan karbon dioksida antara alveoli dan darah
3. Pengangkutan oksigen dan karbondioksida dalam darah dan cairan tubuh
4. Pengaturan ventilasi
Otot-otot yang berperan dalam inspirasi adalah
- Interkostalis eksterna
- Sternokleidomastoideus
- Serratus anterior
- Skalenus
Proses inspirasi pada system pernafasan berlangsung secara aktif, sedangkan proses ekspirasi
berlangsung secara pasif dengan menggunakan sifat elastis daya lenting paru (elastic recoil)
sementara otot-otot pernafasan pada ekspirasi hanya digunakan pada saat beban paru
bertambah atau pada saat aktivitas fisik yang berat.
Sirkulasi Pernapasan
Paru-paru mengembang
Inhalasi
4.
Kardiogenik, misal Non Kardiogenik,
5.
gagal ventrikel kiri misal gagal ginjal
kronik
Stroke volume
Kontraktilitas
Cardiac output
Tekanan
Darah terbendung
arteri/vena
Terjadi hidrostatik
onkotik di
menurun
menurun
menurun
meningkat
paru
plasma menurun
pulmonalis
ketidakseimbangan
Retensi Na+ dan Filtrasi menurun
H2O di ginjal
Proteinuria
Terjadi
pembendunga
n darah di
jantung
Hipoalbuminemi
a
Tekanan
onkotik plasma
menurun
Edema Pulmonal
Difusi O2
Edema pulmonal
terganggu oleh
karena adanya
Sesak
Hipoksia
cairan di jaringan
Nafas
4.Interpretasi AGDA
1. Ph
Pengukuran terhdp keasaman dan kebasaan ditentukan berdasarkan kehadiran ion H+.
Rentang normal dari PH berkisar antara 7,35 sampai 7,45
2. PaO2
Tekanan parsial oksigen yang terlarut dalam darah arteri
Rentang normal antara 80-100 mmhg
3. SaO2
Saturasi oksigen darah arteri Rentang normal saturasi ini adalah 95-100%
4. PaCO2
Tekanan parsial gas karbondioksida yang larut dalam darah arteri
Rentang normal 35-45 mmHg
5. HCO3
nilai bikarbonat dalam darah arteri
rentang normal 22-26 mEq/liter
6. Base ecses
Mengindikasikan jumlah kelebihan level dari bikarbonat dalam sistem
Rentang normal adalah -2 sampai +2 mEq/liter
Nilai BE yang negative mengindikasikan deficit
Cara membaca analisa gas darah :
o Langkah pertama
Lihat PH nya untuk menentukan apakah normal, asam atau basa.
Jika diatas 7,45 disebut alkalosis, dibawah 7,35 disebut asidosis.
o Langkah kedua
Jika sudah kita ketahui asidosis ata atau alkalosis, kita perlu menentukan
penyebab primernya, apakah karena masalah respirasi atau masalah metabolik.
Untuk mengetahui itu kita lihat PaCO2-nya. Ingat bahwa maslaahresporasi,
biasanya akan menurunkan PH menjadi dibawah 7,35 dan PaCO2 harusnya naik.
Jika PH naik diatas 7,45 maka PaCo2 harusnya turun. Bandingkan nilai PH dan
PaCO2 jika PH dan PaCO2 bergerak ke arah yang berlawanan maka masalah
utamanya adalah respirasi
o Langkah ketiga
Yang terakhir lihat nilai HCO3. HCO3 ini mengindikasikan masalah metabolik.
Normalnya jika PH naik, maka HCO3 juga naik. Begitu juga sebaliknya, jika PH
turun HCO3 juga turun.
Bandingkan kedua nilai tersebut, jika bergerak ke arah yang sama maka masalah
utamanya adalah metabolik.
5. Edem pulmonal
Edema Pulmonal
Definisi
Pulmonary Edema adalah pembengkakan dan/atau akumulasi cairan dalam paru. Hal ini
dapat menyebabkan terganggunya pertukaran gas dan dapat menyebabkan gagal napas. Edema
Paru dapat terjadi akibat kegagalan jantung memindahkan cairan dari sirkulasi paru (Edema Paru
Kardiogenik) atau akibat trauma langsung pada parenkim paru (Edema Paru Non-Kardiogenik)
Etiologi
Peningkatan tekanan vena paru tanpa adanya gangguan fungsi ventrikel kiri (stenosis
mitral).
Peningkatan tekanan vena paru sekunder oleh karena gangguan fungsi ventrikel kiri.
Peningkatan tekanan kapiler paru sekunder oleh karena peningkatan tekanan arteria
pulmonalis (over perfusion pulmonary edema).
C. Bahan asing dalam sirkulasi (bisa ular, endotoksin bakteri, alloxan, alpha-naphthyl thiourea).
B. Lymphangitic Carcinomatosis.
C. Narcotic overdose.
D. Pulmonary embolism.
E. Eclampsia
F. Post Cardioversion.
G. Post Anesthesia.
H. Post Cardiopulmonary Bypass.
Epidemiologi
Menurut penelitian pada tahun 994, secara keseluruhan terdapat 74,4 juta penderita edema
paru di dunia. Di inggris sekitar 2,1 juta penderita edema paru yang perlu pengobatandan
pengawasan secara komperhensif. Di amerika serikat 5,5 juta penduduk penderita edma. Di
jerman 6 juta penduduk.nini merupakan angka yang cukup besar yang perlu mendapat
perhatian dari peawat di adalam merawat paseien edema oparu secara komperhensif.
Penyakit edema paru pertama kali di indonesia ditemuka pada tahun 1971, sejak itu
penyakit tersebut menyebar ke berbagai daerah , sehingga samapai tahun 1980 seluruh
profinsi di indonesia. Sejak pertama kali ditemukan, jumlah kasus menunjukan
kecenderungan meningkat baik dalam jumlah maupun luas wilayah. Di indonesia insiden
tersebar terjadi pada tahun 1998 denganinciden rate ( IR ) 35,19 PER 100.000 penduduk dan
cfr 2 % . pada tahun 1999 IR menurun tajam sebesar 10,17 %,namu tahun-tahun berikutnya
IR cenderung meningkat yaitu 15,99 pada tahun 2000. Pada tahun 2002 terdapat 19,24 dan
pada tahun 2003 terdapat paseien edema 23,87 per 100.000 jiwa penduduk.
6. Respiratory distrees
Defenisi
1.1 Etiologi
Direct Lung Injury Indirect Lung Injury
Common Causes Common Causes
Pneumonia Sepsis
Aspiration of gastric content Severe trauma with shock and
multiple transfusion
Less Common Causes Less Common Causes
Pulmonary contusion Cardiopulmonary bypass
Fat emboli Drug overdose
Near-drowning Actute pancreatitis
Inhalational injury Transfusion of blood product
Reperfusion pulmonary edema
After lung transplantation or pulmonary
embolectomy
1.2 Klasifikasi
Dilakukan apabila pasien masih dalam keadaan sadar atau dilakukan allo anamnesis.
b) Pemeriksaan fisik
Temuan fisik sering tidak spesifik dan termasuk takipnea, takikardia, dan kebutuhan
untuk sebagian kecil tinggi oksigen terinspirasi (FiO2) untuk mempertahankan saturasi oksigen.
Pasien mungkin demam atau hipotermia. hipotensi terkait dan vasokonstriksi perifer dengan
ekstremitas dingin, Sianosis pada bibir dan kuku.
c) Pemeriksaan penunjang
Komplikasi
1. Hipoksia otak
2. gagal jantung
3. Edema Perifer
4. Hiperkalemia
5. Kerapuhan Tulang
6. Kematian
Prognosis
Prognosis gagal ginjal kronis kurang baik, akibat terjadinya komplikasi penyakitnya.angka
harapan hidup meningkat sejalan dengan dilakukannya hemodialisa sebagai pengganti fungsi
ginjal.
Indikasi merujuk
SKDI 3.
Lulusan dokter mampu menegakkan diagnose, memberikan penanganan awal dan merujuk.
Kesimpulan
Dari pemicu Seorang anak laki-laki, umur 60 tahun datang dengan keluhan sesak sejak 2
hari ini . Terdengar suara pernafasan wheezing, Dalam 2 hari terakhir tidak bisa tidur dan hanya
bisa posisi duduk, menggunakan accessory muscle untuk bernafas dan dari hasil AGDA yang
didapatkan, pasien ini mengalami asidosis metabolic dengan kompensasi respiratorik dan pasien
didiagnosa menderita edem palmonal et causa gagal ginjal untuk itu pasien perlu
penatalaksanaan yang tepat dan cepat untuk mencegah terjadinya komplikasi dan prognosis yang
buruk.
Daftar pustaka
Sherwood, Lauralee. 2011.Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi 6. Jakarta: Buku Penerbit
Kedokteran, EGC.
Sudoyo AW,Setiyobati B,dkk Ed. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.Jilid I,Edisi V.Jakarta :
Internal Publishing