Anda di halaman 1dari 26

MATERI

MATEMATIKA SD II

Dibimbing oleh Enditiyas Pratiwi, S.Si,.M.Pd dan A. Wilda Indra Nanna, M.Pd

NAMA KELOMPOK 4:

1. FREDITA RAMADHAN HUBU (15.601050.049)


2. DESY PHILIPUS (15.601050.059)
3. DESI MAYA SARI (15.601050.062)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN

TARAKAN

2016

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, yang masih
memberikan Rahmat hidayah dan nikmat-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini.

Makalah merupakan slah satu tugas kelompok yang dibuat untuk memenuhi tugas
mata kuliah Matematika SD II yang dibimbing oleh Enditiya Pratiwi,S.Si,.M.Pd dan A.Wilda
Indra Nanna,M.Pd selain itu makalah ini juga bertujuan menambah wawasan mahasiswa
mengenai mata pelajaran matematika di SD.

Akhirnya, kami menyadari bahwa dalam makalah ini pastinya banyak kesalahan dan
kekurangan sehingga kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar makalh ini
dapat menjadi lebih sempurna.

Tarakan, 02 Oktober 2016

Penyusun

Kelompok 4

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................1

DAFTAR ISI.................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................................3


B. Rumusan Masalah .............................................................................................3
C. Tujuan ...............................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN

1. Menjelaskan arti pecahan ....................................................................................4

2. Model Pecahan. ...................................................................................................7

3. Mengurutkan pecahan .........................................................................................7

4. Menyederhanakan berbagai bentuk pecahan ....................................................12

5. Menjumlahkan pecahan ....................................................................................14

6. Mengurangkan pecahan ....................................................................................15

7. Meyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pecahan ...................................15

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................................................17
B. Saran ................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................18

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Matematika adalah salah satu ilmu yang sangat penting dalam dan untuk
kehidupan kita. Dalam kehidupan kita sehari-hari tidak pernah jauh dengan unsur-
unsur matematika itu sendiri, misalnya seperti mencari nomor rumah seseorang,
menelpon, jual beli barang, menukar uang, mengukur jarak dan waktu dan masih
banyak lagi. Bahkan pelajaran matematika dianggap paling menyebalkan oleh anak
sekolah. Padahal, tak sedeikit pula siswa-siswa sekolah yang berprestasi baik tingkat
nasional maupun internasional karena kemahirannya dalam matematika. Matematika
identik dengan pengolahan angka, bilangan serta rumus-rumus yang banyak membuat
para siswa malas untuk menghapalkan rumus. Bagaimanapun, matematika itu unik
dan menarik untuk dipelajari.
Bila kita mau bermain serta mengutak-ngutik angka, kita akan menemukan
sesuatu hal yang baru. Hal baru itu adalah kita dapat belajar sambil bermain.
Karenanya pada makalah ini, matematika diubah dalam bahasa sederhana yang bisa
dipahami dan digunakan dengan mudah. Makalah ini dibuat untuk mengajarkan
konsep matematika dengan cara yang bisa diterapkan dalam berbagai situasi.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana menjelaskan arti pecahan dan urutannya?
2. Bagaimana cara menyederhanakan berbagai bentuk pecahan?
3. Bagaimana cara menjumlahkan pecahan?
4. Bagaimana cara mengurangkan pecahan?
5. Bagaimana cara menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pecahan?

C. Tujuan Makalah
1. Menjelaskan arti pecahan dan urutannya.
2. Menyederhanakan berbagai bentuk pecahan.
3. Menjumlahkan pecahan.
4. Mengurangkan pecahan.
5. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pecahan.

4
BAB II
PEMBAHASAN

SK 6. MENGGUNAKAN PECAHAN DALAM PEMECAHAN MASALAH.


1. Menjelaskan arti pecahan
Dalam kehidupan sehari-hari kalian tentu sering menjumpai benda-benda yang
dibagi menjadi beberapa bagian, bukan? Gambar dibawah ini menunjukkan
contoh buah semangka yang dibelah menjadi beberapa bagian.

Jika kita membagi sebuah semangka menjadi tiga bagian yang sama
kepada tiga orang siswa maka setiap siswa akan memperoleh bagian dari

semangka semula. Bilangan adalah pecahan, dengan 1 disebut pembilang dan 3

disebut penyebut.
Rani memotong kue martabak yang berbentuk lingkaran. Mula-mula ia
memotong dua bagian yang sama besar. Kemudian martabak dipotong lagi
menjadi empat bagian. Setiap potong sama besar. Menurut matematis, bagian-
bagian yang sama besar tersebut disebut PECAHAN.
Bilangan PECAHAN
Perhatikan kembali potongan martabak Rani :

5
Pecahan adalah bilangan berbentuk , b tidak sama dengan 0.

Pada bentuk pecahan dibaca a per b

a dan b bilangan bulat.

a disebut pembilang.

b disebut penyebut.

Contoh:

dibaca satu perdua atau setengah.

dibaca satu perempat atau seperempat.

dibaca dua pertiga.

Ada 3 jenis pecahan, yaitu :


a) Pecahan Murni, adalah pecahan yang pembilangnya lebih kecil dari
penyebutnya. Contoh: dan

b) Pecahan tidak Murni, adalah pecahan yang pembilangnya lebih besar dari

penyebutnya. Contoh: , , dan

6
c) Pecahan Campuran, adalah pecahan yang terdiri dari bilangan bulat a, b, dan c

dalam bentuk atau , sedangkan adalah pecahan murni. Contoh: , dan

Pecahan tidak murni dapat diubah menjadi pecahan campuran, dan pecahan
campuran dapat pula diubah menjadi pecahan tidak murni.
Contoh:
Pecahan tidak murni dapat diubah menjadi pecahan campuran (empat dua

pertiga). Caranya yaitu 14 dibagi 3 hasilnya 4 dan sisanya 2.

Pecahan campuran (lima dua pertiga) dapat diubah menjadi pecahan tidak

murni .

Caranya: 3 x 5 + 2 per 3.

7
2. Model Pecahan

Banyak bagian adalah 2 Diwarnai 1 dari 2


Masing-masing bagian adalah

Bagian yang diwarnai

Banyak bagian adalah 3 Diwarnai 2 dari 3


Masing-masing bagian adalah

Bagian yang diwarnai

Banyak bagian adalah 6 Diwarnai 2 dari 6


Masing-masing bagian adalah

Bagian yang diwarnai .

3. Mengurutkan Pecahan
Apabila kita diberikan dua pecahan, misalkan . dan ., apakah kamu dapat

membandingkan kedua pecahan tersebut? Pecahan mana yang lebih besar?


Sebelumnya, mari kita selesaikan permasalah tersebut dengan sebuah
perumpamaan. Dua pertiga sama dengan dua bagian roti apabila kita membaginya

8
menjadi 3 bagian yang sama besar. Demikian juga dengan sama dengan 8

bagian roti apabila kita membaginya menjadi 11 bagian yang sama besar.
Perhatikan gambar yang merepresentasikan kedua pecahan tersebut.

Dengan bantuan gambar di atas, kita dapat melihat dengan mudah bahwa

lebih besar dari , atau dapat dituliskan > . Sekarang mari kita lihat posisi

kedua pecahan tersebut pada garis bilangan.

Dari garis bilangan tersebut, kita dapat memperoleh bahwa berada di kanan .

Hal ini merupakan bukti lain bahwa lebih besar dari . Selain dengan

menggunakan gambar dan garis bilangan, apakah ada cara lain untuk
membandingkan dua pecahan?

9
Mengurutkan Pecahan dengan Menyamakan Penyebut
Membandingkan pecahan dapat dilakukan dengan menyamakan penyebutnya.
Penyebut dari pecahan-pecahan yang belum sama, dapat disamakan dengan
menggantinya dengan faktor persekutuan penyebut pecahan-pecahan tersebut.
Misalkan kita akan membandingkan dua pecahan sebelumnya, yaitu dan .

Faktor persekutuan dari 11 dan 3 di antaranya adalah 33, 66, 99, dan 132. Kita
ambil saja faktor persekutuan yang terkecil, atau disebut KPK, yaitu 33. Sehingga,

Karena 24 bagian dari 33 lebih besar daripada 22 bagian dari 33, maka

Setelah dapat membandingkan dua pecahan, sekarang kita akan berlatih untuk

mengurutkan beberapa pecahan. Misalkan diberikan pecahan-pecahan , , , ,

dan . Dapatkah kamu mengurutkan pecahan-pecahan tersebut dari yang terkecil

ke terbesar?
Sebelum mengurutkvc an pecahan-pecahan tersebut, kita harus
membandingkan pecahan-pecahan tersebut dengan menyamakan penyebutnya.
KPK dari 3, 5, 15, 12, dan 6 adalah 60. Sehingga,

Setelah menyamakan penyebut-penyebutnya, kita tentu mudah untuk


mengurutkannya. Urutan pecahan-pecahan dari yang terkecil ke terbesar adalah,

10
Untuk mengurutkan pecahan dengan menyamakan penyebutnya terlebih dahulu,
apa yang perlu diperhatikan?
Apabila dua pecahan memiliki penyebut yang sama, pecahan yang memiliki
pembilang yang lebih besar, nilainya lebih besar daripada pecahan yang
pembilangnya lebih kecil.
Agar kalian lebih memahaminya, perhatikan gambar berikut!

Selain dengan menyamakan penyebutnya, kita dapat mengurutkan beberapa


pecahan dengan menyamakan pembilangnya.

Mengurutkan Pecahan dengan Menyamakan Pembilang


Sebelum kita mulai mengurutkan beberapa pecahan dengan menyamakan
pembilangnya, mari kita tinjau pecahan-pecahan yang pembilangnya sama
berikut.

11
Agar kamu mudah mengingat pernyataan di atas, kamu dapat memperhatikan
gambar berikut.

Selanjutnya mari kita urutkan pecahan-pecahan , , , , dan dari yang terbesar

ke terkecil. KPK dari 1, 2, 3, 4, dan 5 adalah 60. Sehingga,

Setelah menyamakan pembilang-pembilangnya, kita tentu mudah untuk


mengurutkannya. Urutan pecahan-pecahan dari yang terbesar ke terkecil adalah,

4. Menyederhanakan berbagai bentuk pecahan


Pecahan senilai dapat ditentukan dengan cara mengalikan atau membagi
pembilang dan penyebutnya dengan bilangan yang sama, kecuali 1 dan 0 (nol).
Contoh bilangan pecahan senilai yakni , , , dan . Dari empat pecahan

tersebut, merupakan pecahan dengan bentuk paling sederhana. Bagaimana suatu

pecahan dapat dikatakan paling sederhana?

12
Untuk memahami bagaimana suatu pecahan dapat dikatakan paling
sederhana, silahkan perhatikan cara menemukan pecahan-pecahan senilai berikut :

Berdasarkan pecahan-pecahan senilai di atas bahwa tidak dapat dibagi lagi

dengan bilangan lain selain satu (1) dan nol (0). Dalam hal ini dapat dikatakan
bahwa merupakan bentuk paling sederhana dari .

Jadi berdasarkan contoh-contoh bilangan pecahan senilai di atas maka dapat


disimpulkan bahwa suatu pecahan dapat dikatakan paling sederhana jika
pecahan senilai tersebut tidak bisa dibagi dengan bilangan lain selain 1 dan 0.

13
Bagaimana cara menyederhanakan bilangan pecahan tanpa harus membaginya
secara terus menerus?

Sekarang simak uraian berikut ini. Misalnya kita akan mencari bentuk sederhana
pecahan dari . Anda harus mencari FPB dari 48 dan 72 (bisa menggunakan

pohon faktor atau faktorisasi prima), maka akan diperoleh FPB dari 48 dan 72
adalah 24. Dengan membagi pembilang dan penyebut dengan FPB maka akan
diperoleh

Jadi berdasarkan uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa :

Bentuk sederhana dari suatu pecahan dapat dicari dengan cara membagi
pembilang dan penyebutnya dengan FPB pembilang dan penyebut dari pecahan
tersebut.

Contoh Soal :Nyatakan pecahan-pecahan berikut dalam bentuk yang paling


sederhana.

1.

2.

3.

4.

Penyelesaian:

1. FPB dari 5 dan 30 adalah 5, maka:

=> = (5 : 5)/(30 : 5) =

Jadi bentuk paling sederhana dari adalah

14
2. FPB dari 28 dan 49 adalah 7, maka:

=> = (28 : 7)/(49 : 7) =

Jadi bentuk paling sederhana dari adalah

5. Menjumlahkan pecahan

a. Penjumlahan pecahan biasa

Menjumlahkan pecahan yang telah sama penyebutnya, operasi


penjumlahannya hanya menjumlahkan pembilangnya saja. Pahamilah contoh
di samping ini!

Menjumlahkan pecahan yang tidak sama penyebutnya, operasi penjumlahannya terlebih


dahulu harus menyamakan penyebutnya, karena pecahan tidak bisa dijumlahkan apabila
penyebutnya tidak sama. Perhatikan contoh berikut ini!

1. Ubahlah menjadi pecahan yang penyebutnya sama dengan mencari


KPK dari bilangan penyebut. KPK penyebut dari pecahan di samping
adalah ( 15)
2. Apabila penyebut dikalikan pada suatu bilangan, maka pembilang
pun dikalikan pada bilangan yang sama.

b. Penjumlahan pecahan campuran

Pecahan campuran adalah bilangan yang terdiri atas bilangan asli dan bilangan pecahan.
Operasi hitung penjumlahan pecahan campuran dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut.

Contoh : Cara pengerjaan:


a. Ubahlah pecahan campuran menjadi pecahan biasa.
b. Ubahlah kedua pecahan menjadi pecahan yang sama penyebutnya.
c. Jumlahkan pecahan tersebut seperti penjumlahan pecahan biasa.
d. Hasil dari penjumlahan pecahan kemudian disederhanakan.

15
6. Mengurangkan pecahan

a. Pengurangan pecahan biasa

Mengurangkan pecahan yang telah sama penyebutnya, operasi


penjumlahannya hanya mengurangkan pembilangnya saja. Pahamilah contoh
di samping ini!

Mengurangkan pecahan yang tidak sama penyebutnya, operasi penguranganya terlebih


dahulu harus menyamakan penyebutnya, karena pecahan tidak bisa dijumlahkan apabila
penyebutnya tidak sama. Perhatikan contoh berikut ini!

1. Ubahlah menjadi pecahan yang penyebutnya sama dengan mencari


KPK dari bilangan penyebut. KPK penyebut dari pecahan di samping
adalah (21)
2. Apabila penyebut dikalikan pada suatu bilangan, maka pembilang
pun dikalikan pada bilangan yang sama.

b. Pengurangan pecahan campuran

Pecahan campuran adalah bilangan yang terdiri atas bilangan asli dan bilangan pecahan.
Operasi hitung pengurangan pecahan campuran dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut.

Contoh :
Cara pengerjaan:
a. Ubahlah pecahan campuran menjadi pecahan biasa.
b. Ubahlah kedua pecahan menjadi pecahan yang sama penyebutnya.
c. Kurangkan pecahan tersebut seperti pengurangan pecahan biasa.
d. Hasil dari pengurangan pecahan kemudian disederhanakan.

7. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pecahan


Setelah memahami bentuk-bentuk pecahan dan operasi hitung penjumlahan
dan pengurangannya, berikutnya akan kita gunakan untuk menyelesaikan masalah-
masalah yang berkaitan dengan bilangan pecahan. Mari kita perhatikan contoh
masalah beserta penyelesaiannya berikut ini.
1. Ibu Ema membuat sebuah kue yang cukup besar. Kue tersebut dipotong-potong
menjadi 16 bagian yang sama besar. Pulang sekolah Ema mengajak Risma ke
rumahnya. Ema dan Risma masing-masing makan 2 potong kue.

16
a. Berapa bagian kue yang dimakan Ema dan Risma?
b. Berapa bagian kue yang masih tersisa?

Penyelesaian :

a. Kue dibagi menjadi 16 potong, 2 potong dimakan Ema dan 2 potong lagi
dimakan Risma.
Ema makan bagian kue.

Risma makan bagian kue.

Jadi, kue yang dimakan Ema dan Risma bagian.

b. Kue yang dimakan Ema dan Risma bagian.

Sisa kue =

Jadi, kue yang tersisa ada bagian

17
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bilangan pecahan adalah bilangan yang dibagi menjadi dua yaitu , yang

dibaca a per b. Dimana a dan b adalah bilangan bulat.


A disebut sebagai pembilang
B disebut sebut sebagai penyebut. Nilai b tidak sama dengan 0.
Berbagai bentuk pecahan dapat kita temui dikehidupan kita sehari-hari,
terutama dilingkungan sekitar kita. Pecahan merupakan suatu pembelajaran
yang mengajarkan tentang menghitung tiap bagian yang dipisahkan, dari tiap-
tiap bagian yang terpisah dapat dijumlahkan ataupun dikurangkan, dan dapat
disederhanakan sampai kebentuk yang tidak bisa di selesaikan lagi.

B. Saran
Dalam pembelajaran pecahan ini, ajarkan kepada siswa dengan menggunakan
benda-benda yang udah mereka temui disekeliling lingkungan mereka, atau
beda yang yang sering mereka gunakan, agar pemahaman siswa tentang
pecahan dapat dengan mudah dipahami. Ajarkan juga dengan menggunakan
permainan yang menarik ataupun sambil bernyanyi, agar siswa merasa senang
dan gembira saat menerima pembelajaran.

18
DAFTAR PUSTAKA

Burhan,mustakim.2008.Ayo BelajarMatematika
Kelas4.Jakarta:DepartemenPendidkanNasional

Sumarmi,Mas Titing.2008.AsyiknyaBelajarMatematika
Kelas4.Jakarta:DepartemenPendidkanNasional

Anonim, 2013, menurutkan pecahan;https://yos3prens.wordpress.com/2013/05/31/mengurutkan-


pecahan/

Anonim,2013,http://www.rumusmatematika.net/cara-menyederhanakan-
pecahan.html#ixzz4JjkhNCvQ

Anonim, 2012, operasi penjumlahan dan penguranganhttp://web-


matematik.blogspot.co.id/2012/09/operasi-penjumlahan-dan-pengurangan.html

19
Soal

1. Tentukan mana yang disebut dengan pembilang dari pecahan berikut.


a.

b.

c.

2. Tentukan manakah yang disebut dengan penyebut dari pecahan berikut.


a.

b.

c.

3. Bilangan-bilangan pecahan tersebut dibaca...


a.

b.

4. adalah pembilang dan 1 adalah penyebut. Tuliskan bentuk pecahan bilangan


tersebut...
5. Tulislah kedalam bentuk pecahan...
a. Empat perlima
b. Lima perdua
c. Delapan persebelas
6. Ubahlah pecahan tidak murni berikut ini menjadi pecahan campuran.
a.

b.

c.

7. Ubahlah pecahan campuran berikut ini kedalam pecahan tidak murni.


a.

b.

c.

8. Dari gambar dibawah, berapakah nilai pecahan yang didapat...

20
9. tentukan nilai pecahan dari gambar yang diwarnai disamping...
10.

11. Urutkanlah pecahan tersebut dari yang terbesar sampai terkeci ...

a. , , , , , ,

b. , , , , , ,
12. Urutkanlah pecahan dibawah ini dari yang terkecil, dengan menyamakan
penyebutnya.
a. , , , ,

b. , , , ,

13. Tentukan bentuk sederhana dari.

a.

b.

c.

14. Tentukan hasil pengurangan pecahan berikut.

21
15. Tentukan hasil pengurangan pecahan berikut

16. Tentukan hasil penjumlahan pecahan berikut.


a.

b.

17. Ibu mempunyai persediaan mentega sebanyak . Karena Adik ingin roti buatan ibu,

maka ibu membuatkannya. Untuk membuat roti diperlukan mentega. Supaya tidak

kehabisan mentega, Ibu membeli lagi kg untukpersediaan. Berapa kg mentega yang

dimiliki Ibu sekarang ?


18. Untuk membuat celana panjang diperlukan meter kain, sedangkan untuk membuat

kemeja lengan pendek diperlukan kain sebanyak meter. Berapa meter kain yang

diperlukan untuk membuat 2 celana panjang dan 2 kemeja lengan pendek ?


19. Pak Harjo berkeinginan mengganti talang rumah. Untuk bagian depan rumah, talang
yang diperlukan meter, sedangkan untuk dapur meter, padahal Pak Harjo baru

mempunyai talang meter. Berapa meter talang yang harus dibeli Pak Harjo agar

dapat mengganti seluruh talang rumahnya ?


20. pada lebaran Idul Fitri Bu Minu membeli kg gula. Karena kasihan pada Bu Minu,

Pak Ali menolong membawa gula yang dibeli Bu Minu sebanyak kg. tetapi Bu

Minu juga membeli tepung terigu sebanyak kg dan membawanya sendiri. Berapa kg

belanjaan yang dipegang Bu Minu ?

22
Jawaban

1. Yang disebut pembilang :


a. 7
b. e
c. x
2. yang disebut Penyebut:
a. 4
b. 2
c. b
3. dibaca:
a. dua perlima
b. delapan satuperempat
4.

5. Bentuk pecahan :
a.

b.

c.

6. Ubah menjadi pecahan campuran:


d. =

e. =3

f. =

7. Ubah menjadi pecahan tidak murni :


a. =

b. =

c. =

8.

9.

10.

KPK dari 4 & 12 =12

23
= ,

Jadi, <

11. Urutan pecahan dari yang terbesar ke terkecil :

, , , , , ,

, , , , , ,

12. Mengurutkan pecahan dari yg terkecil, dengan menyamakan penyebutnya.


a. , , , , = KPK dari 5,8,10,4,dan 2 adalah 40

Jadi, Urutan dari yang terkecil , , , , atau , , , ,

b. , , , , = KPK dari 2,6,3,12, dan 4 adalah 12

= =

= =

= =

= =

= =

Jadi, urutannya dari yg terkecil yaitu , , , , atau , , , ,

13. Bentuk sederhana dari:


a. =

b. =

c. =

14. Hasil pengurangan pecahan


a. =

24
b.

15. Hasil pengurangan pecahan


a. =

b. =

16. Hasil penjumlahan pecahan


a. =

b. =

17. Dik : mentega , ,

Dit :berapa banyak mentega yg dimiliki ibu?


Jawab:
, , =KPKnya adalah 12

= =

= =

= =

= + = + =

Jadi, banyak mentega yang dimiliki ibu adalah kg.

18. Dik :
1 celana panjang = meter kain

2 celana panjang = 2 x =2x = meter kain

1 kemeja lengan pendek = meter kain

2 kemeja lengan pendek = 2 x = 2 x = 3 meter kain

Dit :panjang kain untuk membuat 2celana panjang dan 2kemeja lengan pendek?
Jawab :
2 celana panjang + 2 kemeja lengan pendek =

= +3= +

= +

25
Jadi, kain yang diperlukan adalah sebanyak meter.

19. Dik :
Talang yang diperlukan depan rumah = meter

Untuk dapur = meter

Banyak talang yg baru dimiliki = meter

Dit : banyak talang yg diperlukan lagi?


Jawab:

+ = +

Jadi, talang yang harus dibeli pak Harjo adalah meter.

20. Dik : belanjaan Bu Muni:


Gula kg

Gula kg

Tepung terigu kg

Dit : berapa kg belanjaan Bu Muni?


Jawab:
- + = +

= +

Jadi, belanjaan yang dibawa Bu muni adalah kg.

26

Anda mungkin juga menyukai