Bioetik

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 7

DOKTER YANG BERSAHAJA

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Perkenalkan nama saya Maftuhatul Afiah, saya adalah salah satu mahasiswi fakultas
kedokteran di Universitas Muslim Indonesia Makassar. Saat ini blok yang sedang
berlangsung adalah blok Bioetik, Humaniora dan Profesionalisme. Dimana pada blok yang
sedang berjalan ini kami diberikan tugas untuk melakukan observasi di beberapa rumah sakit,
puskesmas dan beberapa klinik. Pada kegiatan ini, kami dibagi atas 15 kelompok yang
masing-masing terdiri atas 10 atau 11 orang anggota untuk kemudian mengamati kegiatan di
berbagai rumah sakit,puskesmas, dan klinik yang ada di kota Makassar. Waktu yang
diberikan untuk observasi adalah 3 jam yakni dari hari Senin sampai hari Rabu dengan
kegiatan kuliah yang tetap berlangsung.

Definisi dari observasi sendiri adalah kegiatan mengamati sesuatu atau seseorang
dalam hal memperoleh informasi-informasi yang dibutuhkan oleh pengamat. Sehingga
diharapkan agar kami dapat mengenal lingkungan rumah sakit, puskesmas, dan klinik untuk
memahami sikap profesional dokter dalam bekerja, dan memahami interaksi antara petugas
kesehatan, baik itu antara dokter dengan pasien, dokter dengan perawat, dokter dengan
masyarakat, petugas layanan kesehatan lain dengan pasien, maupun dokter dengan dokter.

Saya merupakan anggota dari kelompok 15, yang terdiri dari seorang ketua dan 10
anggotanya. Kelompok kami mendapat kesempatan pada hari Selasa, 6 Januari 2016 untuk
melakukan observasi di RSIA Sitti Khadijah Makassar. Puskesmas ini terletak di Jalan R.A
Kartini No 15-17 Makassar Sulawesi Selatan. Untuk mengakses rumah sakit ini cukup
terjangkau pasalnya terletak di pusat kota Makassar, sehingga kami tidak mengalami
kesulitan untuk menuju rumah sakit ini.

Ketika kami tiba di RSIA Sitti Khadijah tepatnya hari Senin 5 Januari 2016 pada
pukul 10.00 WITA, terlebih dahulu kami menanyakan keberadaan dokter pembimbing kami
yaitu Dr.dr.H. Nasrudin. A. Mappaware, Sp.OG , namun karena padatnya kesibukan beliau
sehingga kami tidak sempat untuk melakukan pengarahan sebelum melakukan observasi.
Kami pun sempat bertemu dengan dokter pembimbing kelompok kami kemudian beliau
memeberitahukan kepada kami bahwa pengarahan akan dilaksanakan di ruang kerjanya
sebagai Wakil Dekan I bidang akademik fakultas kedokteran Universitas Muslim Indonesia.
Kami pun mendapatkan arahan dari beliau tentang hal-hal apa yang akan dilakukan ketika
kita melakukan observasi di RSIA Sitti Khadijah yang mana beliau jugalah yang menjadi
direktur RSIA Sitti Khadijah. Pada hari itu juga ketua kami Muhammad Fauzan meminta izin
untuk dapat melakukan observasi melalui surat pengantar dari Fakultas Keokteran UMI yang
ditujukan kepada RSIA Sitti Khadijah. Surat permohonan tersebut harus disampaikan ke
Sekretaris direktur RSIA Sitti Khadijah yang selanjutnya disampaikan kepada direktur rumah
sakit Khadijah. Hanya ketua kelompok kami yang menyerahkan undangan tersebut kepada
pihak rumah sakit sementara kami hanya di kampus sembari menunggu instruksi ketua
tentang langkah selanjutnya yang akan dilakukan dalam kegiatan observasi lapangan tersebut.

Observasi oleh kelompok 15 dilaksanakan pada hari selasa tanggal 6 januari 2016
pada pukul 06.10 sesampainya disana banyak kendaraan yang parkir di pinggir jalan yang
mana keadaan tersebut dapat mengganggu kenyamanan pengguna jalan yang lain. Kondisi
tempat parkir yang belum memadai itu didukung karena perbaikan rumah sakit yang
sementara dilakukan. Kami pun menunggu dokter pembimbing di sekitar pelataran parkir
rumah sakit tersebut. Tepat pukul 07.00 dokter pembimbing pun datang seketika itu juga
kami yang menjadi mahasiswi bimbingannya mengikuti beliau masuk ke rumah sakit
dilanjutkan dengan sholat dhuha berjamaah oleh dokter pembimbing dan mahasiswa
kemudian mahasiswi menunggu di depan TP2RJ. Setelah selesai menunaikan sholat dhuha
dokter pembimbing pun memberikan sedikit penjelasan sekaligus pengarahan tentang
observasi yang akan dilaksanakan pada hari itu kami yang dibantu oleh KOAS yang sedang
bertugas kemudian mendengarkan secara saksama penjelasan mengenai hal rutin yang akan
dilakukan oleh dokter pembimbing.

Mulai dari mengunjungi ruang bersalin sembari memantau ibu yang baru selesai
menjalan proses persalinan serta ibu-ibu yang masih dalam tahap pembukaan jalan lahir
untuk proses persalinan kami memantau dengan saksama tindakan yang dilakukan oleh
dokter pembimbing. Setelah mengunjungi ruang bersalin kami pun dibagi ke dalam beberapa
bagian untuk melakukan observasi sesuai dengan tempat yang telah ditentukan ada yang
melakukan observasi di ruang bersalin, ikut visite dengan dokter pembimbing, ruang bayi,
IGD, IRNA, IRJA, dan ruang operasi. Ketika itu bukan hanya kami mahasiswa yang
mengikuti dojter pembimbing untuk melakukan visite damun ada juga co-Ass, resident
dokter, dan beberapa perawat.
Memulai visite dokter pembimbing melakukan pemeriksaan pertama di di salah satu
ruang kelas I yaitu ruang As-Salam B tepat pada pukul 07.35 WITA ketika ingin masuk
terlebih dahulu dokter pembimbing mengucapkan salam yaitu Assalamualaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh dan disana dokter pembimbing lalu meminta izin melakukan
pemeriksaan pada ibu tersebut. Ternyata ibu tersebut yang baru 2 hari pasca selesai
melakukan sectio. Dokter pembimbing memeriksa bekas operasi tersebut dan mengganti
perban, agar proses pemulihan luka dapat berjalan cepat sebelum melakukan pemeriksaan
dan mengganti perban dokter pembimbing pun meminta izin kepada pasien dokter juga
memberi arahan agar ibu yang baru menjalan sectio tersebut memperlakukan bayinya dengan
baik yaitu selalu sigap memberikan asi kepada bayinya agar bayi tersebut tumbuh
kembangnya baik dengan kondisi ibu tersebut yang mulai pulih ibu itupun telah
diperbolehkan untuk pulang sembari mengontrol keadaannya dengan mengkonsultasikan di
praktek dokter pembimbing tersebut. Selain melakukan interaksi antar dokter-pasien, dokter
juga melakukan pembicaraan kepada keluarga pasien, sehingga suasana didalam kamar terasa
menyenangkan dan tidak kaku. Setelah keluar dari kamar rawat dokter pembimbing
menyempatkan diri untuk membersihkan tangannya dengan desinfektan cair untuk menjaga
kehigienisan tangan.

Visite kedua kemudian dilanjutkan pada kamar yang berada tepat di samping kamar
visite pertama. Yaitu kamar Assalam C. Dokter lalu memasuki kamar pasien sambil
mengucapkan salam, yang juga disambut dengan baik oleh pasien beserta keluarganya.
Didalamnya saya melihat seorang ibu muda terbaring lemah di atas kasur. Yang mana setelah
mendapatkan penjelasan dari dokter, saya mengetahui bahwa pasien tersebut mengalami
mastitis pada payudaranya. Mastitis tersebut diakibatkan karena kurangnya keinginan si ibu
untuk menyusui anaknya sehingga, air susu yang seharusnya keluar, terbendung didalam
payudara sang ibu, sehingga mengakibatkan payudara sang ibu mengalami pembengkakan,
yang pada akhirnya mengalami peradangan. Pada kasus mastitis pada payudaranya telah
mengeluarkan nanah. Ibu itupun diberi arahan oleh dokter pembimbing untuk senantiasa
menyusui anaknya agar mastitis yang dialami ibu tersebut dapat berkurang bahkan pulih
karena walaupun dengan keadaan payudaranya, sang ibu masih tetap dapat menyusui tanpa
berakibat pada sang anak. Sebelum melakukan pemeriksaan pada payudara ibu itu terlebih
dahulu dokter pembimbing meminta izin setelah melakukan palpasi pada payudara tersebut
dokter pun menjelkaskan bahwa air susu yang dihasilkan oleh ibu muda tersebut memiliki
kualitas yang baik karena colostrum yang dihasilkan juga masih baik walaupun payudara
sebelah kanan dari ibu itu mengalami mastitis. Ibu kandung dari ibu muda itu diberi arahan
oleh dokter pembimbing agar membantu dalam proses penyembuhan mastitis anaknya
dengan mengompres payudara tersebut. Sembari melakukan pemeriksaan dokter pembimbing
juga melakukan bincang-bincang hangat dengan kelaurga pasien dokter pembimbing juga
menanyakan adik kembar 3 dari ibu muda tersebut bahwa adik kembar tiganya tersebut
dilahirkan secara normal dengan berat masing-masing 2 kg pada tahun 2000 yang sekarang
masih duduk dibangku sekolah menengah pertama (SLTA). Setelah keuar dari ruang rawat
dokter pembimbing selalu menyempatkan diri untuk membersihkan tangannya menggunakan
deesinfektan cair agar tanggannya senantiasa terhindar dari kuman penyakit.

Setelah mengunjungi pasien di kamar As-Salam C kami pun bergegas untuk


mengunjungi pasien di kamar As-Salam F yang merupakan tempat akhir visite kami.
Sebelum masuk ke kamar tersebut kami pun mengucapkan salam yaitu Assalamualaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh. Ibu yang kami kunjungi ini diketahui telah selesai melakukan
operasi sectio dengan teknik insisi-T. Yang merupakan jenis insisi yang jarang dilakukan.
Bahkan dokter spesialis seperti dokter pembimbing kami hanya baru melakukan operasi
insisi-T ini dua kali. Pasien yang telah melakukan operasi sectio sebanyak 2 kali yang mana
ibu tersebut memiliki dinding perut yang tebal dan operasi yang dijalaninya cukup lama.
Dokter pembimbing lalu mengganti perban pasien menceritakan tentang pengalaman insisi-T
yang pernah ia dapatkan di rumah sakit yang juga ada di Makassar. Oleh dokter pembimbing,
Ibu tersebut disarankan untuk memakan ikan gabus dengan tambahan vitalbuminol 3x2
kapsul ibu ini menjalani proses sectio dengan insisi-T karena operasi pertamanya organ
dalam perutnya sempat melengket. Dokter pembimbing tersebut pun bercerita tentang salah
satu pengalamannya yaitu menangani pasien yang telah menjalani post sectio sebanyak 3 kali
yang sama persis dengan kondisi yang dialami oleh pasien tersebut. Dokter pembimbing
menceritakan masa kecilnya yaitu suka memakan ikan gabus yang tanpa disadarinya bahwa
ikan gabus menyimpan sejuta manfaat salah satunya dapat memulihkan luka pasca operasi.
Setiap keluar dari kamar pasca memeriksa pasien dokter pembimbing menggunakan
desinfektan untuk menjaga kebersihan dirinya terutama agar pasien terhindar dari kontak
langsung tangan yang tidak higienis.

Setelah mengunjungi kamar rawat As-Salam F dokter pun bergegas untuk memantau
kondisi pasien di ruangan perawat. Masih ada dua pasien lagi yang akan dikunjungi hanya
saja kami sebagai mahasiswa tidak diperbolehkan masuk untuk mengunjungi seorang pasien
yang merupakan salah satu sanak saudara dari seorang bupati yang tidak dapat dikunjungi
oleh kami karena menjaga privasi dari pasien tersebut.

Kemudian pasien yang satunya merupakan senior kami sendiri dari FK UMI angkatan
2008 yang telah menjalani pemulihan pasca abortus. Setelah itu kami yang tinggal di As-
Salam F mewawancarai pasien tersebut. Pasien tersebut adalah pasien yang telah cukup lama
menjadi pasien pada dokter pembimbing kami. Sang ibu mengungkapkan bahwa ia telah
lama menjadi pasien dokter pembimbing kami karena beliau dan suaminya menyukai
pelayanan yang diberikan oleh dokter pembimbing tersebut. Dimana sang dokter sangat
ramah dan baik kepada pasien-pasiennya, dan tidak ada perbedaan pelayanan yang
didapatkan oleh sang ibu baik pelayanan di tempat praktek sang dokter maupun di rumah
sakit dengan pelayanan BPJS. Tidak ada keluhan lain yang disampaikan oleh sang pasien,
sang pasien merasa puas dengan seluruh pelayanan yang dia dapatkan di rumah sakit,
meskipun beliau menjalani perawatan sebagai peserta BPJS, tidak ada diskriminasi atau
perbedaan pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit. Bahkan sang pasien juga mengatakan
bahwa kamar mandi selalu bersih.

Selesai melakukan wawancara, saya dan teman-teman lalu meninggalkan ruangan


tersebut untuk mengkhiri observasi visite. Dalam perjalanan menyusuri rumah sakit, saya
mengamati bahwa lingkungan rumah sakit sangat bersih, karena Cleaning Service terlihat
cekatan dalam melakukan tugasnya. Bahkan pelayanan yang diberikan oleh pihak rumah
sakit sangat professional, dimana saya mendapati bahwa ada beberapa pengunjung yang
ditolak untuk memasuki kawasan perawatan, ketika saya bertanya, ternyata sang ibu tidak
diizinkan untuk masuk karena sang ibu berkunjung bukan pada jam kunjungan. Sehingga
tidak mengganggu kenyamanan pasien untuk beristirahat.

Walaupun observasi pada bagian Visite kami sudah selesai, saya tetap melakukan
observasi pada tempat-tempat yang saya kunjungi di bagian-bagian rumah sakit. Seperti
ketika saya masuk ke dalam poliklinik yang saat itu suasanannya tengah ramai karena hari itu
adalah hari imunisasi. Didalamnya banyak ibu-ibu beserta bayi-bayi dalam gendongannya
mengantri untuk mendapatkan imunisasi. saya lalu mendapati bahwa pada bagian koridor
rumah sakit, tempat sampahnya sudah penuh, dan ada genangan air yang cukup mengganggu.
Walaupun saya berada di tempat itu cukup lama sekitar 30 menitan, genangan air tidak juga
diatasi dan tempat sampah yang penuh juga tidak dikosongkan. Semakin lama, kondisi
poliklinik semakin ramai. Satu-persatu pasien beserta bayinya memasuki poliklinik. Dan saya
sempat berbincang dengan salah seorang ibu yang membawa anaknya untuk mendapatkan
imunisasi, sang ibu mengeluhkan pelayanan yang diberikan terasa lambat. Para petugas yang
ada di poliklinik santai dan tidak cekatan dalam melakukan pelayanan. Sehingga sang ibu
merasa sedikit terganggu.

Kesimpulan

Dari hasil pengamatan yang telah saya lakukan pada rumah sakit Sitti Khadijah 1,
yaitu saya melakukan observasi pada bagian visite, saya dapat menyimpukan bahwa pasien
merasa puas dengan pelayanan yang didaptkan selama mendapatkan perawatan di rumah
sakit. Tidak ada perbedaan pelayanan yang dilakukan baik itu bagi pasien BPJS maupun
pasien yang lainnya. Hal ini bisa dilihat dari kondisi rumah sakit yang selalu ramai dengan
pasien, yang berarti banyak masyarakat menyukai rumah sakit ini. Hanya saja, mungkin ada
segelintir pasien yang saya temui yang mengeluh tentang panjangnya antrian. Hal itu bisa
dimaklumi, karena pada hari itu adalah hari imunisasi, sehingga jumlah pasien yang
mengunjungi rumah sakit lebih banyak dibandingkan hari-hari biasa. Tapi saya juga bisa
merasakan pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit sangat professional dan memenuhi
aspek-aspek bioetik didalamnya.
LAPORAN OBSERVASI

BLOK BIOETIK, HUMANIORA & PROFESIONALISME

Makassar, 9 Januari 2016

LAPORAN INDIVIDU
OBSERVASI LAPANGAN

Hari/Tanggal : Rabu, 6 Januari 2016


Waktu : 06.30 - 10.30 WITA
Tempat : RSIA Siti Khadijah I
Dosen Pembimbing : Dr. dr. H. Nasrudin A.M., Sp.OG

Nama : Maftuhatul Afiah

Stambuk : 11020150061

Kelompok 15

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2016

Anda mungkin juga menyukai