Anda di halaman 1dari 2

SERTIFIKAT

Sertifikat dari Badan PPSDM Kementerian Kesehatan RI.

STAF PENGAJAR DAN PEMBIMBING


Pengajar tetap dari Pusdiklat Aparatur Badan PPSDM Kementerian Kesehatan RI: Bapak
Drg.Ramotan Gultom, MSc ( Widyaiswara Madya di Pusdiklat Kementerian Kesehatan RI ),Dr.
Ferdy Tiwow, MS ( Ahli K3RS dan Konsultan Akreditasi JCI dan KARS )

PERSYARATAN PESERTA
1. Dokter dan petugas medis lainnya
2. Kabag HRD dan Umum
3. Manajer,
4. Supervisor,
5. Kabag K3 & Staff
6. Koordinator Unit

BIAYA PELATIHAN
Rp. 3.250.000,-
( Tiga juta dua ratus lima puluh ribu Rupiah)
Biaya sudah termasuk :
Makan siang 5 kali, 2 kali coee break dan Snack per hari
Makalah & Seminar Kit / Tas pelatihan
Sertifikat dengan Akreditasi Pusdiklat Aparatur Badan PPSDM KemenKes RI

WAKTU DAN TEMPAT


Hari/Tanggal : Senin - Jumat, tanggal 20 Maret sd 24 Maret 2016 ( 5 hari )
Jam : 8- 17 wib
Tempat : Auditorium RS Awal Bros Tangerang Lantai 7,
Jln. MH.Thamrin No 3 Kebon Nanas, Cikokol, Tangerang 15117

CARA PEMBAYARAN
1. Transfer, selambat-lambatnya 7 hari sebelum hari pelatihan ke :
A/C : 0438.01.000.216.309
Atas nama : PT. Famon Global Medika
Bank : Bank Rakyat Indonesia Cabang Tangerang
Bukti transfer sehari sebelum pelatihan di fax ke ( 021 ) 5578-0480
Atau diserahkan pada hari pelatihan

PENDAFTARAN
Untuk pendaftaran hubungi :
Ibu Khatarina/ ibu Evi
Telp : 021-5575-8888 ext 6203 / 6002
Hp : 083897855946, 081375723295
Fax : 021-55780480
Atau e- mail : khatarina.sebayang60@yahoo.com
evitrisnasitumorang@gmail.com
SERTIFIKAT DARI BADAN PPSDM KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Jl. MH. Thamrin No. 3, Kebon Nanas, Cikokol, Tangerang, 15117 Telp. : (021) 5575 8888
diklatawalbrostangerang, Website : http://tangerang.awalbros.com, diklat.awalbros.com
MANFAAT YANG DIPEROLEH :
Dengan mengikuti pelatihan Kesehatan dan Keselamatan Kerja ( K3) dan MFK di Rumah sakit,
peserta akan memperolah manfaat :
1. Mampu melakukan identifikasi resiko seperti faktor fisik, kimiawi serta biologis.
2. Mampu mengembangkan upaya kontrol terhadap faktor resiko tersebut.
PELATIHAN 3. Mampu mengembangkan program pencegahan seperti menetapkan alat pelindung diri
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA RS( K3RS) DAN yang diperlukan.
4. Mampu mengembangkan program pemeriksaan kesehatan yang sesuai dengan jenis
MANAGEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN PASIEN (MFK) pekerjaan ( Job-related)
DALAM STANDART AKREDITASI RS 5. Memahami program pasien Safety
6. Mampu mempersiapkan Standart MFK dalam Standart Akreditasi RS
Pelatihan Terakreditasi PPSDM Aparatur Kemenkes RI
Diklat Rumah Sakit Awal Bros Tangerang, 20 Maret - 24 Maret 2017 (5 hari) GARIS BESAR PROGRAM
Identifikasi dan Evaluasi terhadap faktor yang berpotensi berbahaya di Rumah Sakit (
faktor fisik, kimia, dan biologis )
PENDAHULUAN Kontrol faktor resiko terhadap kesehatan dan keselamatan kerja
Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah suatu program yang dibuat sebagai upaya Faktor Fisik ( Radiasi, bising, suhu panas, dan sebagainya )
mencegah timbulnya kecelakaan dan penyakit akibat kerja dengan cara mengenali hal - hal Faktor Kimiawi ( laboratorium, penggunaan mesin fotocopi, MSDS, Label , dsb)
yang berpotensi menimbulkan kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta tindakan antisipatif Faktor Ergonomi ( menghindarkan terjadinya penyakit otot rangka)
apabila terjadi kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Demikian pula upaya penanganan faktor Faktor Biologis ( kuman, virus, infeksi, atau bloodbone pathogen, dsb )
potensi berbahaya yang ada di rumah sakit serta metode pengembangan program Faktor Psikososial ( stress kerja, kerja shift, dsb)
keselamatan dan kesehatan kerja disana perlu dilaksanakan, seperti misalnya perlindungan Faktor lainnya, seperti: > Bahaya Kebakaran
baik terhadap penyakit infeksi maupun non-infeksi, penanganan limbah medis, penggunaan > Gas bertekanan tinggi ( Compressed Gases )
alat pelindung diri dan lain sebagainya. Selain terhadap pekerja di fasilitas medis/klinik maupun > Bahan bahan yang mudah terbakar ( cair, gas )
rumah sakit, Keselamatan dan Kesehatan Kerja di rumah sakit juga concern keselamatan dan dan penyimpanannya
hak-hak pasien, yang masuk kedalam program patient safety. Health and Safety di Laboratorium
Oleh karenanya perlu implementasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja dalam rangka Penanganan Limbah Medis ( infectious/ non infectious dan cair/ padat )
meningkatkan pelayanan dan produktifitas Rumah Sakit, juga salah satu persyaratan Akreditasi Pengenalan Alat Pelindung Diri
JCI KARS, sehingga perlu pemahaman, pengetahuan dan keterampilan terkait dengan Kontrol terhadap infeksi nosokomial serta pasien safety
pengelolaan kesehatan dan keselamatan kerja, bagaimana penanganan faktor potensi bahaya Peraturan perundangan yang terkait, pentingnya Panitia Pembina Keselamatan dan
yang ada di Rumah sakit serta metode pengembangan program K3, baik dari pencegahan, Kesehatan serta tugas dan fungsinya.
penanggulangan serta monitoring dan evaluasi. Memahami Standart Managemen Fasilitas dan Keselamatan Pasien ( MFK ) dalam
Dalam Undang Undang Nomor 36 tahun 2009 pasal 23 menyatakan bahwa upaya Kesehatan Standart Akreditasi RS (KARS)
dan Keselamatan Kerja (K3) harus diselenggarakan di semua tempat kerja khususnya tempat
kerja yang mempunyai resiko bahaya kesehatan, rumah sakit termasuk didalam kriteria tempat SISTEMATIKA PELATIHAN
kerja dengan berbagai ancaman berbahaya yang dapat menimbulkan dampak kesehatan tidak 1. Kuliah
hanya terhadap para pelaku yang langsung bekerja di RS , tetapi juga terhadap pasien maupun 2. Diskusi
pengunjung RS, sehingga sudah seharusnya pengelola RS menerapkan upaya- upaya K3 di 3. Demonstrasi
Rumah Sakit. 4. Praktek
Managemen yang efektif meliputi perencanaan, pendidikan, dan pemantauan yang multi 5. Simulasi,
disiplin : pimpinan merencanakan ruang, peralatan, dan sumber daya yang dibutuhkan agar 6. Role - Play
aman dan efektif untuk menunjang pelayanan klinis yang diberikan. Seluruh staf dididik
tentang fasilitas, cara mengurangi risiko, dan bagaimana memonitor dan melaporkan situasi SISTEMATIKA EVALUASI
yang menimbulkan risiko. Kriteria kinerja digunakan untuk mengevaluasi sistem yang penting 1. PRE TEST
dan untuk mengidentifikasi perbaikan yang diperlukan. Oleh karenanya Diklat RS Awal Bros Dilaksanakan pada hari pertama sebelum pelaksanaan pelatihan ( teori )
Tangerang menyelenggarakan pelatihan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Rumah Sakit
dan Managemen Fasilitas dan Keselamatan Pasien (MFK) dalam Standart Akreditasi RS sehingga 2. POST TEST
dapat melaksanakan pencegahan, penanggulangan serta monitoringdan evaluasi K3 dan MFK
di Rumah Sakit.

Anda mungkin juga menyukai