Menurut PSAK
Kumpulan Contoh Makalah: Karakteristik Kualitas Laporan Keuangan Menurut PSAK. Berikut
adalah karakteristik kualitas laporan keuangan menurut PSAK (Panduan Standar Akuntansi).
Karakteristik kualitatif (kualitas) merupakan suatu ciri khas yang membuat informasi dalam laporan
keuangan berguna bagi pemakainya. Berikut adalah karakteristik laporan keuangan dilihat dari
segi kualitas berdasarkan Panduan Standar Akuntansi (PSAK)*:
1. Dapat dipahami
Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk
dipahami oleh pemakainya. Pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang
aktifitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan
ketekunan yang wajar. Namun demikian, informasi kompleks yang seharusnya dimasukkan di
dalam laporan keuangan tidak dapat dikeluarkan hanya atas dasar pertimbangan bahwa informasi
tersebut terlalu sulit untuk dapat dipahami oleh pemakai tertentu.
2. Relevan
Agar laporan keuangan bermanfaat, informasi di dalamnya harus relevan untuk memenuhi
kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi di dalam laporan keuangan
memilki kualitas relavan jika dapat memengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu
mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini, atau masa depan, menegaskan, atau
mengoreksi hasil evaluasi mereka dimasa lalu.
Informasi posisi keuangamn dan kinerja dimasa lalu sering kali digunakan sebagai dasar untuk
memprediksi posisi keuangan dan kinerja masa depan dan hal-hal lain yag langsug menarik
perhatian pemakai, seperti: pembayaran difiden dan upah, pergerakan harga skurietas, dan
kemampuan perusahaan untuk memenuhi komitmennya ketika jatuh tempo.
Untuk memiliki nilai pridiktif, informasi tidak perlu harus dalam bentuk ramalan eksplisit. Namun
demikian, kemampuan laporan keuangan untuk membuat prediksi dapat ditingkatkan dengan
penampilan informasi tentang transaksi dan peristiwa masa lalu. Misalnya, nilai prediktif laporan
laba rugi dapat di tingkatkan apabila pos-pos penghasilan atau beban yang tidak biasa, abnormal,
dan jarang terjadi di ungkapkan secara terpisah.
3. Materialitas
Relevansi informasi dipengaruhi oleh hakikat dan materialitas laporan keuangan. Informasi
dipandang material apabila kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat
informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai yang diambil atas dasar
laporan keungan. Materialitas tergantung pada besarnya pos atau kesalahan yang dinilai sesuai
dengan situasi khusus dari kelalaian dalam mencantunkan (omission) atau kesalahan dalam
mencatat (misstament). Oleh karenanya, materialitas lebih merupakan suatu ambang batas atua titik
pemisah dari pada suatu karakteristik kualitatif pokok yang harus dimiliki agar informasi dipandang
berguna.
4. Keandalan
Supaya laporan keuangan bermanfaat, informasi juga harus handal (reliable). Informasi memilki
kualitas yang handal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat
dihandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur (faithful representation) dari yang
seharusnya disajikan secara wajar diharapkan dapat di sajikan.
5. Penyajian Jujur
Informasi keuangan di laporan keuangan pada umumnya tidak luput dari resiko penyajian yang
dianggap kurang jujur dari pada apa yang seharusnya digambarkan. Hal tersebut bukan disebabkan
karena kesenjangan untuk menyesatkan, tetapi lebih merupakan kesulitan yang melekat dalam
mengidentifikasikan transaksi serta pristiwa lainnya yang dilaporkan, atau dalam menyusun atau
menerapkan ukuran dan teknik penyajian yang sesuai dengan makna transaksi dan pristiwa tersebut.
Jika informasi dimaksudkan untuk menyajikan dengan jujur transaksi serta pristiwa lain yang
seharusnya disajikan, peristiwa tersebut perlu dicatat dan disajikan sesuai dengan subtansi dan
realitas ekonomi dan bukan hanya bentuk hukum. Subtansi transaksi atau peristiwa lain tidak selalu
konsisten dengan apa yang tampak dari bentuk hukum.
7. Netralitas
Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai, tidak bergantung pada kebutuhan dan
keinginan pihak tertentu. Tidak boleh ada usaha untuk menyajikan informasi yang menguntungkan
beberapa pihak, sementara hal tersebut akan merugikan pihak lain yang mempunyai kepentingan
yang berlawanan.
8. Pertimbangan Sehat
Penyusunan laporan keuangan adakalanya menghadapi ketidak pastian suatu peristiwa dan keadaan
tertentu, seperti ketertagihan piutang yang diragukan, perkiraan masa manfaat pabrik serta
peralatan, dengan tuntutan atas jaminan garansi yang mungkin timbul. Namun demikian,
penggunaan pertimbangan sehat tidak memperkenankan, misalnya: pembentukan cadangan
tersembunyi atau penyisihan, berlebihan, dan sengaja menetapkan aktiva atau penghasilan yang
lebih rendah atau pencatatan kewajiban atau beban yang lebih tinggi sehingga laporan keuangan
menjadi tidak netral, dan karena itu tidak memilki kualitas yang handal.
9. Kelengkapan
Agar dapat diandalkan,informasi dalam laoran keuangan harus lengkap dalam batasan materialitas
dan biaya.
Untuk melihat perubahan posisi keuangan dalam dua atau tiga periode laporan keuangan.
Untuk melihat kecenderungan arah posisi keuangan dalam waktu lebih dari tiga periode
laporan keuangan. Biasanya menggunakan angka indeks.
Soal :
Laporan keuangan PT JAYA ABADI dalam dua tahun terakhir tampak sbb.:
NERACA
AKTIVA:
Kas
Surat-surat berharga
Piutang Dagang
Persediaan
Investasi Jk Panjang
Aktiva Tetap
Jumlah Aktiva
Utang Lancar
Laba Ditahan
PERHITUNGAN RUGI-LABA
Diminta:
Penyelesaian:
Pelajari menyeluruh dan bila perlu menyusun kembali laporan keuangan sesuai dengan
SAK dan tujuan analisis.
NERACA
Per 31 Desember 2003 dan 2004
Aktiva Lancar:
Investasi Jk Panjang:
Aktiva Tetap:
Utang Lancar:
Utang Jk Panjang:
PERHITUNGAN RUGI-LABA
2003 2004
Adakan perhitungan analisis perubahan (naik atau turun) terhadap pos-pos akun
Analisis Perbandingan Neraca:
Perubahan
2003 2004 Rp. %
Nilai Bk Aktiva
tetap
Perubahan
Rp. %
2003 2004
Penjualan Rp. 4.720.000,00 Rp. 360.000,00 8,3
Harga Pokok Penjualan Rp. (Rp.
4.360.000,00 2.670.000,00) Rp. 8,5
Laba Kotor (Rp. 210.000,00
2.460.000,00) Rp. Rp.150.000,00 7,9
Biaya Usaha 2.050.000,00
Rp. 1.900.000,00 (Rp. Rp. 2,1
Laba sblm Bunga & 1.470.000,00) 30.000,00
Pajak (Rp. 1.440.000,00 26,1
Rp.120.000
Rp. 580.000,00
Rp. 460.000,00 ,00
Pendapatan Bunga 5*
Rp. 1.000,00*
Rp. 19.000,00
Beban Bunga Rp. 20.000,00 (14,8)
Rp.
(Rp. 155.000,00)
20.000,00
Laba sebelum Pajak (Rp. 135.000,00 28,7
Rp. 99.000,00
Rp. 444.000,00
Pajak (40%) Rp. 345.000,00 29
Rp.
(Rp. 178.000,00)
(Rp. 138.000,00) 40.000,00
Laba Bersih 28,5
Rp. 266.000,00 Rp.
Rp. 207.000,00
59.000,00
Interpretasi hasil analisis perbandingan.
PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA
Posted in
21.21
Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan
keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan semakin
erat. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari
dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya juga membuka
peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik. contoh nyata dari
pengaruh globalisasi ini adalah adanya pasar bebas. Yaitu dengan tumbuhnya produk-
produk luar negeri yang membuat produk Indonesia kalah saing dipasaran. Ini akibat dari
orang-orang Indonesia yang berpikir bahwa produk-produk luar negeri lebih berkualitas
baik daripada produk dalam negeri. Tanpa adanya pengembangan produk, sudah pasti
produk mereka tidak akan bisa laku di pasaran. Terlebih sejak CAFTA (China Asia Free
Trade Assosiation) diberlakukan, barang barang dari China mulai membanjiri pasar
Indonesia. Tidak hanya bentuk serta tampilan produk yang menarik, namun juga harga
yang ditawarkan sangat murah bila dibandingkan dengan produk produk buatan
Indonesia. Bagi beberapa pelaku industri, terutama yang selama ini mengandalkan bahan
baku import dari China, malah menjadi pihak yang diuntungkan atas masuknya Indonesia
ke dalam pasar bebas Asia. Mereka bisa mendapatkan bahan baku dengan harga yang
jauh lebih murah karena dilakukannya perjanjian penghapusan tarif import sehingga bisa
menekan banyak biaya yang harus mereka keluarkan. Dengan mendapatkan bahan baku
yang murah, maka secara otomatis kegiatan industri bisa semakin berkembang. Itu
merupakan contoh positif dari pengaruh globalisasi pada perkembangan ekonomi
Indonesia.
Dampak positif globalisasi antara lain:
Semakin mudah mengakses modal investasi dari luar negeri. Apabila investasinya
bersifat langsung, misalnya dengan pendirian pabrik di Indonesia maka akan
membuka lapangan kerja. Hal ini bisa mengatasi kelangkaan modal di Indonesia
Dampak negatif globalisasi bagi kegiatan ekonomi di Indonesia terutama bersumber dari
ketidaksiapan ekonomi Indonesia dalam persaingan yang semakin bebas. Berikut adalah
dampak negatif globalisasi terhadap perekonomian adalah :
Ancaman dari sektor keuangan dunia yang semakin bebas dan menjadi ajang
spekulasi. Investasi yang sudah ditanam di Indonesia bisa dengan mudah ditarik
atau dicabut jika dirasa tidak lagi menguntungkan. Hal ini bisa memengaruhi
kestabilan ekonomi.
Ancaman masuknya tenaga kerja asing (ekspatriat) di Indonesia yang lebih
profesional SDMnya. Lapangan kerja di Indonesia yang sudah sempit jadi semakin
sempit.
Maka dari itu sebaiknya kita sebagai warga Indonesia yang mencintai Indonesia wajib
hukumnya untuk mendukung Indonesia agar bisa sejahtera. Misalnya dengan membeli
produk dalam negeri karena pasar kita yang sudah tersaingi oleh pasar luar negeri di era
globalisasi ini. Globalisasi membawa pengaruh positif terhadap Indonesia, tetapi tidak
kalah juga dengan contoh yang telah disebutkan diatas dampak negatifnya. Dalam hal
Globalisasi ini, peran pemerintah dalam suatu negara sangat diperlukan, mengingat
segala aspek yang dilakukan adalah demi tercapainya suatu keadaan negara yang lebih
baik. Pemerintah perlu menyikapi kehadiran globalisasi disini secara intensif dan
berkelanjutan (berkala). Karena dampak/pengaruh negatif dari globalisasi ini jika
dibiarkan secara terus menerus maka sama saja akan memutarbalikkan keadaan bahkan
membuat keadaan (kehidupan masyarakat) Indonesia semakin terpuruk. Kesenjangan
dan ketimpangan akan terjadi dan akan terus terjadi, baik antar wilayah, maupun
kedudukan sosial di Indonesia.
3. Adanya kemajuan kerja sama ekonomi internasional yang semakin erat sehingga memudahkan
terjadinya kesepakatan-kesepakatan antarnegara.
Munculnya globalisasi tentunya membawa dampak bagi kehidupan suatu negara termasuk
Indonesia. Dampak globalisasi tersebut meliputi dampak positif dan dampak negatif di berbagai
bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain- lain akan
berdampak kepada nilai- nilai nasionalisme terhadap bangsa.
2. Dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja
dan meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal tersebut akan meningkatkan kehidupan
ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan nasional bangsa.
3. Dari globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang
tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan
bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita
terhadap bangsa.
Dampak negatif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme( dampak globalisasi politik)
2. Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena
banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza Hut,dll.) membanjiri di
Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala
berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.
3. Masyarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa
Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat dunia
dianggap sebagai kiblat.
Pandangan ini sesuai dengan teori Keuntungan Komparatif dari David Ricardo. Melalui
spesialisasi dan perdagangan faktor-faktor produksi dunia dapat digunakan dengan lebih efesien,
output dunia bertambah dan masyarakat akan memperoleh keuntungan dari spesialisasi dan
perdagangan dalam bentuk pendapatan yang meningkat, yang selanjutnya dapat meningkatkan
pembelanjaan dan tabungan.
Perdagangan yang lebih bebas memungkinkan masyarakat dari berbagai negara mengimpor lebih
banyak barang dari luar negeri. Hal ini menyebabkan konsumen mempunyai pilihan barang yang
lebih banyak. Selain itu, konsumen juga dapat menikmati barang yang lebih baik dengan harga yang
lebih rendah.
Perdagangan luar negeri yang lebih bebas memungkinkan setiap negara memperoleh pasar yang
jauh lebih luas dari pasar dalam negeri.
4. Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik
Modal dapat diperoleh dari investasi asing dan terutama dinikmati oleh negara-negara berkembang
karena masalah kekurangan modal dan tenaga ahli serta tenaga terdidik yang berpengalaman
kebanyakan dihadapi oleh negara-negara berkembang.
Pembangunan sektor industri dan berbagai sektor lainnya bukan saja dikembangkan oleh
perusahaan asing, tetapi terutamanya melalui investasi yang dilakukan oleh perusahaan swasta
domestik. Perusahaan domestik ini seringkali memerlukan modal dari bank atau pasar saham. dana
dari luar negeri terutama dari negara-negara maju yang memasuki pasar uang dan pasar modal di
dalam negeri dapat membantu menyediakan modal yang dibutuhkan tersebut.
Salah satu efek dari globalisasi adalah perkembangan sistem perdagangan luar negeri yang lebih
bebas. Perkembangan ini menyebabkan negara-negara berkembang tidak dapat lagi menggunakan
tarif yang tingi untuk memberikan proteksi kepada industri yang baru berkembang (infant industry).
Dengan demikian, perdagangan luar negeri yang lebih bebas menimbulkan hambatan kepada negara
berkembang untuk memajukan sektor industri domestik yang lebih cepat. Selain itu, ketergantungan
kepada industri-industri yang dimiliki perusahaan multinasional semakin meningkat.
Globalisasi cenderung menaikkan barang-barang impor. Sebaliknya, apabila suatu negara tidak
mampu bersaing, maka ekspor tidak berkembang. Keadaan ini dapat memperburuk kondisi neraca
pembayaran. Efek buruk lain dari globalisasi terhadap neraca pembayaran adalah pembayaran neto
pendapatan faktor produksi dari luar negeri cenderung mengalami defisit.
Investasi asing yang bertambah banyak menyebabkan aliran pembayaran keuntungan (pendapatan)
investasi ke luar negeri semakin meningkat. Tidak berkembangnya ekspor dapat berakibat buruk
terhadap neraca pembayaran.
Salah satu efek penting dari globalisasi adalah pengaliran investasi (modal) portofolio yang semakin
besar. Investasi ini terutama meliputi partisipasi dana luar negeri ke pasar saham. Ketika pasar
saham sedang meningkat, dana ini akan mengalir masuk, neraca pembayaran bertambah bak dan
nilai uang akan bertambah baik.
Sebaliknya, ketika harga-harga saham di pasar saham menurun, dana dalam negeri akan mengalir ke
luar negeri, neraca pembayaran cenderung menjadi bertambah buruk dan nilai mata uang domestik
merosot. Ketidakstabilan di sektor keuangan ini dapat menimbulkan efek buruk kepada kestabilan
kegiatan ekonomi secara keseluruhan.
Apabila hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka dalam jangka pendek
pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam jangka panjang pertumbuhan yang seperti ini
akan mengurangi lajunya pertumbuhan ekonomi.
Pendapatan nasional dan kesempatan kerja akan semakin lambat pertumbuhannya dan masalah
pengangguran tidak dapat diatasi atau malah semakin memburuk. Pada akhirnya, apabila globalisasi
menimbulkan efek buruk kepada prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang suatu negara,
distribusi pendapatan menjadi semakin tidak adil dan masalah sosial-ekonomi masyarakat semakin
bertambah buruk.
Secara umum bisa disimpulkan bahawa Dampak Globalisasi seperti dibawah ini.
Dampak Globalisasi
1. Meningkatkan etos kerja yang tinggi, suka bekerja keras, disiplin, mempunyai jiwa kemandirian,
rasional, sportif, dan lain sebagainya.
2. Kemajuan teknologi menyebabkan kehidupan sosial ekonomi lebih produktif, efektif, dan efisien
sehingga membuat produksi dalam negeri mampu bersaing di pasar internasional.
4. Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik.
4. Perusahaan dalam negeri lebih tertarik bermitra dengan perusahaan dari luar, Akibatnya kondisi
industri dalam negeri sulit berkembang.
8. Adanya sikap sekularisme yang lebih mementingkan kehidupan duniawi dan mengabaikan nilai-
nilai agama.
9. Timbulnya sikap bergaya hidup mewah dan boros karena status seseorang di dalam masyarakat
diukur berdasarkan kekayaannya.
10. Mudah terpengaruh oleh hal yang tidak sesuai dengan kebiasaan atau kebudayaan suatu negara.
Globalisasi memiliki dampak positif dan juga dampak negatif, nah untuk yang pertama ini akan
saya bahas tentang dampak globalisasi di bidang ekonomi.
Globalisasi di bidang perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan
dimana seluruh dunia menjadi satu kesatuan pasar tanpa rintangan batas teritorial negara. Dalam hal
ini keterkaitan antara ekonomi nasional dan perekonomian internasional hubungannya semakin erat.
Perkembangan ekonomi yang terjadi kali ini lebih mengarah ke arah pembentukan sebuah sistem
dimana proses penyatuan aktifitas ekonomi lokal nasionla kedalam suatu sistem ekonomi global
internasional.
Globalisasi
Proses ini dimulai dari ditandatanginya kesepakatan internasional perdagangan pada bulan April
1947, yang dikenal dengan General Agreement on Tarrif and Trade disingkat dengan GATT. GATT
ini merupakan suatu kumpulan aturan internasional yang mengatur perilaku perdagangan antar
pemerintah. GATT juga merupakan forum negosiasi perdagangan anar pemerintah, serta merupakan
pengadilan untuk menyelesaikan jika terjadi perselisihan dagang antar bangsa.
Kemudian pada tahun 1995 berdiri suatu organisasi pengawasan perdagangan dan control
peradagangan dunia yang dikenal sebagai WTO (World Trade Organization) yang mengambil alih
fungsi dan peran GAAT.
Ditingkat regional pun bermunculan organisasi-organisasi serupa seperti The North American Free
Trade Agreement (NAFTA) antara Amerika dengan Meksiko, juga the Asia Pasific Economi
Conference (APEC), antara negara negara dikawasan Asia Pasifik.
2. Terbukanya peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif
sehingga meluaskan pasar untuk produk dalam negeri
4. Perusahaan besar akan berproduksi di berbagai negara agar biaya produksi menjadi lebih
rendah sehingga semua negara dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang
baik
5. Perusahaan global memiliki kesempatan yang besar untuk menerima pinjaman atau
melakukan investasi di semua negara sehingga menyediakan dana tambahan untuk
pembangunan ekonomi
6. Penggunaan tenaga kerja asing (human movement) yang semakin bebas sehinga dapat
meningkatkan kemakmuran masyarakat suatu bangsa.
8. Masyarakat dunia dengan mudah dan cepat mendapatkan informasi karena kemajuan
teknologi yang sangat pesat, termasuk informasi dan berita ekonomi/bisnis di seluruh dunia.
9. Adanya penurunan dan penyeragaman tarif serta penghapusan berbagai hambatan nontarif
dalam bidang perdagangan.
10. Meningkatnya wisatawan yang dapat membuka lapangan pekerjaan dan sebagai ajang
promosi produk indonesia
11. Terbukanya pasar bebas yang membuat semakin mudahnya mengimpor dan mengekspor
barang
12. Bisa memperoleh barang barang yang kita butuhkan dari luar negeri
13. Banyak pusat pusat perbelanjaan yang modern yang dimiliki oleh pihak asing
1. Menghambat pertumbuhan sektor industri, hal ini disebabkan oleh perdagangan luar negeri
yang lebih bebas menghambat negara berkembang untuk memajukan sektor industri yang
lebih cepat. Selain itu ketergantungan kepada industri-indusstri yang dimiliki perusahaan
multinasional semakin meningkat.
3. Salah satu pengaruh globalisasi adalah meningkatkan barang-barang impor sehingga negara
yang tidak mampu bersaing tidak dapat mengembangkan ekspornya yang berakibat buruk
pada neraca pembayaran
4. Sektor keuangan menjadi kurang stabil, hal ini disebabkan oleh banyaknya dana yang
mengalir ke luar negeri yang menyebabkan ketidakstabilan pertumbuhan ekonomi negara.
7. Negara yang kuat akan bersetongkol untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar besarnya
10. Produk lokal dapat kalah bersaing dengan produk produk impor, sehingga dapat membuat
pengusaha gulung tikar
12. Bila banyak tenaga asing yang masuk ke dunia kerja di Indonesia, maka lapangan pekerjaan
akan semakin sempit. Pengangguran akan bertambah.