Anda di halaman 1dari 14

5

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Maintenance motor induksi 3 phasa


1. Definisi Maintenance/Pemeliharaan
Kata pemeliharaan diambil dari bahasa yunani
terein artinya merawat, menjaga dan memelihara.
Pemeliharaan adalah suatu kombinasi dari berbagai
tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang
dalam, atau memperbaikinya sampai suatu kondisi
yang bisa diterima. Untuk Pengertian Pemeliharaan
lebih jelas adalah tindakan merawat mesin atau
peralatan pabrik dengan memperbaharui umur masa
pakai dan kegagalan/kerusakan mesin.

2. Pemeliharaan motor induksi :


a. Pemeliharaan mingguan, meliputi :
1) Keadaan sekitar motor induksi
Apakah ada butiran air atau tidak, debu, dan
kotoran lain serta kelembapan bila hal tersebut
terjadi harus segera dibersihkan dan diatasi.

2) Keadaan minyak pelumas


Apakah volume minyak pelumas sudah susut atau
belum, dan jika sudah banyak susut harus dilakukan
penambahan atau penggantian dengan minyak
baru.

3) Kondisi mekanik
Apakah ada suara yang tidak semestinya akibat
dari kontak kontak metal atau yang lain dan kalu
terjadi segera lakukan tindakan.

4) Pemeriksaan pada bagian mekanis


Periksa kekencangan sabuk atau belt dan roda-
roda gigi, rumah stator dan system pelumasannya.
6

5) Sikat dan cincin seret (untuk rotor belit)


Lihat bunga api dan lihat apakah sikat bekerja
dengan baik, demikian pula cincin seret apakah
geserannya terlalu keras atautidak.
Apabila terjadi bunga api dan cincin seret
kontaknya terlalu keras lakukan pembersihan dana
tur posisi.

6) Celah antar rotor dan stator


Memeriksa apakah jaraknya antar rotor dan stator
simetris, jika tidak simetris untuk kondisi darurat
dapat dilakukan dengan mengatur kendor dan
kerasnya tutup motor induksi pada waktu
memasukkan kembali bagian rotor kedalam stator.

7) Blok bantalan
Apakah terjadi getaran pada rumah blok bantalan
yang berlebihan atau tidak. Jika terjadi, segera
matikan motor induksi dan lakukan pengencangan.

8) Belitan kotor
Bersihkan dengan penghisap debu atau blower,
bersihkan debu dengan kain halus dan kering, jika
ada sistem pendinginannya periksa dan perbaiki
agar bekerja dengan normal.

b. Pemeriksaan bulanan, meliputi:


1) Belitan
Periksa belitan stator dan belitan rotor.
Pemeriksaan belitan stator dan rotor meliputi
kekencangan sambungan dan semua hubungan
kabel.
7

2) Sikat-sikat
Pemegangnya sikat, tekanan pegas, dan
penggantian sikat jika habis.

3) Blok bantalan
Pembersihan pelumas yang keluar lewat
lubangnya dan menggantinya apabila terjadi
kebocoran serta periksa apa penyebabnyadan
membersihkan debu.

4) Roda-roda gigi yang tertutup


Membuka penyumbat minyak yang
mengalir dan mengisinya jika habis.

5) Kopling dan penggerak lain


Apakah sabuk sudah cukup kencang dan
tepat pada pully motor induksi. Bersihkan bagian
dalam dari rumah dan periksa hubungan dari
system pelumasannya.

6) Pemeriksaan pembebanan
Pemeriksaan beban pada motor induksi
yang bebannya selalu berubah.

c. Pemeriksaan musiman (lebih dari dua


tahun), meliputi :
1) Pemeriksaan belitan
Memeriksa tahanan isolasi, dilakukan
dengan cara memeriksa permukaan isolasi
apakah sudah kering atau perlu pembungkusan
lagi (pengelakan) dan melakukan dan melakukan
pemeriksaan besarnya tahanan isolasi.
Besar tahanan isolasi yang baik atau
memenuhi syarat (dalam ohm) minimal 1000
kali tegangan kerja.
8

2) Celah udara dan blok bantalan


Masih sama rata atau tidak. Periksa blok
bantalan, bola, roll, klaker atau bearing dan
yang perlu diganti.

3) Rotor
Untuk motor induksi dengan rotor sangkar
apakah ada yang putus atau lepas belitan
rotornya. Bersihkan menggunakan kain halus.
Cincin seret kasar dan bitnik-bintik diperbaiki
dan diganti.

4) Bagian mekanis
Periksa pada bagian sabuk penggerak,
kopling dan bersihkan bagian luar dan dalam
dari kerangka motor induksi.

5) Pembebanan
Periksa arus yang diperlukan motor induksi
pada saat beban nol dan beban penuh serta
hitung efisiensi pada setiap keadaan

3. Penjelasan Tentang Motor AC (Alternating


Current)
Pada era industri modern saat ini, kebutuhan
terhadap alat produksi yang tepat guna sangat
diperlukan dapat meningkatkan efisiensi waktu dan
biaya. Sebagian besar alat industri dan rumah
tangga menggunakan tenaga listrik sebagai energi
penggerak utamanya. Penggunaan motor AC
(Alternating Current) atau arus bolak-balik satu phasa
9

saat ini banyak digunakan di berbagai aplikasi. Salah


satu penggunaan motor AC yang sering ditemui yaitu
terdapat diperabotan rumah tangga berupa mesin
cuci dan peralatan- peralatan yang serig di jumpai
dalam rumah seperti kipas angin, AC, dan yang
lainnya.
AC motor induksi adalah motor yang paling
umum yang digunakan dalam sistem kontrol gerak
industri, serta home appliances powered utama.
Sederhana dan kasar desain, murah, pemeliharaan
rendah dan sambungan langsung ke sumber listrik
AC adalah keuntungan utama AC induksi motor.
Berbagai jenis motor induksi AC yang tersedia di
pasar. motor yang berbeda cocok untuk berbeda
aplikasi. Meskipun motor induksi AC lebih mudah
untuk desain dari motor DC, kecepatan dan torsi
kontrol dalam berbagai jenis motor induksi AC
memerlukan pemahaman yang lebih besar dari
desain dan karakteristik motor tersebut. Motor AC
adalah sebuah motor listrik yang digerakkan oleh
alternating current atau arus bolak balik (AC).
Umumnya, motor AC terdiri dari dua komponen utama
yaitu stator dan rotor. Seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya pada motor DC, stator adalah bagian yang
diam dan letaknya berada di luar. Stator mempunyai
coil yang dialiri oleh arus listrik bolak balik dan nantinya
akan menghasilkan medan magnet yang berputar.
bagian yang kedua yaitu rotor. Rotor adalah bagian
yang berputar dan letaknya berada di dalam (di
sebelah dalam stator). Rotor bisa bergerak karena
adanya torsi yang bekerja pada poros dimana torsi
tersebut dihasilkan oleh medan magnet yang berputar.

B. Langkah-langkah Rewinding Motor Induksi 3


Phasa
10

Proses Rewinding adalah proses memperbaiki


motor listrik dengan cara menggulung ulang kumparan
kawat di dalam alur stator motor.
Membelit kembali motor induksi tiga phasa yang
rusak dengan bekas belitan stator masih ada,
merupakan pekerjaan yang lebih mudah dari pada jika
tanpa ada bekas belitannya kecuali bagi mereka yang
telah terbiasa menangani motor induksi tanpa ada
bekas belitannya dan dapat membelitnya kembali
sesuai dengan pengalaman yang dimiliki. (Sumber:
Supari Muslim dan Joko, 2009).
Proses dalam membelit kembali motor induksi 3
phasa yang masih ada bekas belitan. Pada setiap usaha
jasa perbaikan dinamo memiliki langkah-langkah kerja
yang bervariasi, tetapi secara prinsip adalah sama.
Bervariasinya langkah-langkah dalam perbaikan
tersebut terkait dengan Sumber Daya Manusia (SDM)
dan Sumber Daya Alat (SDA) yang dimiliki jasa
perbaikan mesin-mesin listrik (yang meliputi generator
sinkron 1 phasa dan generator sinkron 3 phasa, motor
sinkron 1 phasa dan 3 phasa, motor induksi 1 phasa
dan 3 phasa, motor dan generator DC serta macam-
macam transformator) dan karakteristik konsumen.
Secara umum proses produksi usaha jasa perbaikan
mesin-mesin listrik yang dalam pembahasan ini khusus
untuk motor induksi, secara bagan ditunjukkan pada
Gambar 2.1. di bawah ini :
11

Gambar 2.1 Bagan proses produksi pada usaha


jasa perbaikan
(Sumber : Supari Muslim dan Joko, 2009).
Secara lengkap proses perbaikan motor induksi
langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Penerimaan (receiving)
Penerimaan adalah merupakan proses yang
mengawali pada pekerjaan perbaikan mesin-mesin
listrik. Pada pembahasan ini ditekankan pada motor
induksi tiga phasa.
Pada waktu proses harus dilakukan pendataan
fisik bagian motor induksi. Tujuan dari proses
pendataan adalah agar dalam proses penyerahan
kembali kepada konsumen kondisinya utuh kembali
dan memberikan gambaran biaya kasar yang
diperlukan untuk perbaikan

2. Pre-inspection Kelistrikan (electrical inspection)


Pengujian awal merupakan tahapan yang disebut
dengan pre-inspection, adalah tahapan proses yang
dilakukan oleh inspector bersama quality control
secara garis besar. Pekerjaan yang dilakukan selama
proses ini adalah adalah pemeriksaan motor induksi
secara langsung atau secara kasat mata.
12

3. Pembongkaran Bagian-bagian Motor Induksi


(dismantling)
Pada proses ini didata bagian-bagian dari
motor induksi yang dibongkar. Langkah-langkah
untuk membongkar motor yaitu:
a. Melepaskan mur-mur yang ada pada
bagian penutup rangka motor dengan
menggunakan kunci pas.
b. Bila mur-mur sudah dilepas semuanya,
gunakan palu dan bilah kayu untuk mendorong
penutup motor dari rangka, dengan cara
memukul poros motor secara perlahan-lahan.
c.Setelah terbuka, melepas bagian rotor dari
rangka motornya.
d. Kemudian mencabut gulungan yang
terbakar dan catat dalam berapa alur dan
terdapat berapa grup dan dalam satu grup
terdapat berapa coil, dan dalam satu koil
terdapat berapa lilitan yang akan dimasukan
dalam proses pendataan untuk tahap rewinding.
Dan mengamati langkah belitan pada gulungan
stator motor.
e. Setelah bersihakan bagian stator yang
akan dililit ulang.
f. Apabila stator sudah bersih, memberi cat isolasi
pada kern agar tidah terjadi short pada saat
penggunaan kembali.
g. Dan yang terakhir adalah menentukan
jumlah langkah, jumlah kutub,jumlah group,jenis
sambungan ,kumpara /coil dan sistem
kumparan.

4. Pendataan Belitan Listrik


Pada waktu pembongkaran belitan juga dilakukan
pendataan belitan, yaitu: jumlah group, jumlah alur
13

stator, jumlah alur tiap kutub tiap phasa, langkah


belitan, jenis belitan, jumlah konduktor tiap alur,
jumlah rangkap tiap konduktor, jumlah rangkaian
group, ukuran penampang konduktor, panjang kabel
terminal, jumlah thermofuse, ukuran fisik belitan
(kumparan) dan jenis belitan.

5. Pembersihan (cleaning)
Setelah selesai pembongkaran belitan dilakukan
pembersihan pada core stator. Pembersihan core
stator dapat menggunakan kapi dan jika terlalu sulit
dapat dipanasi.

6. Tes Inti (core tes)


Core test merupakan proses pengujian inti stator
terhadap arus pusar, bertujuan untuk mengetahui
apakah core motor listrik mengalami kerusakan
(short antar laminasi) atau tidak.

7. Pembongkaran Total Inti Stator (restacking)


Setelah core test dinyatakan rusak maka harus
dikeluarkan dari rumah stator dan diperbaiki.
Jika core stator dikeluarkan dari rumah stator,
maka pada pemasangan kembali dilakukan
menggunakan jack dan bantuan crane. Jack
digunakan untuk menekan core stator ke dalam
dalam posisi yang tepat pada rumah stator dan
crane digunakan untuk menahan dan stator supaya
tidak roboh. Proses pemasangan core stator
kebalikan dari langkah mengeluarkan core stator
dari rumah stator.

8. Pengovenan Pertama (first oven)


Setelah selesai memasang core stator kedalam
rumah stator, proses selanjutnya adalah
14

melakukan pengovenan core stator selama + 1


jam dengan temperatur antara 70o C sampai 80o
C.

9. Pemberian red oxide


Setelah proses pengovenan selesai, dilakukan
pelapisan dengan menyemprotkan cairan red
oxyde dan dilakukan pengeringan dengan suhu
ruang selama 60 sampai 90 menit.
Setelah proses pemberian pelapisan red oxyde
selesai, maka dapat dikatakan bahwa semua
proses restacking pada core stator tersebut
selesai dan pada core stator siap dilakukan
pembelitan ulang (rewinding).

10. Pembuatan dan Pemasangan Belitan (winding)


Winding merupakan proses inti dari
pelaksanaan dari perbaikan dan dikerjakan oleh
winder. Dalam mengerjakan pembelitan, winder
harus benar-benar mengerti dan memahami
striping data. Pengerjaan winding yaitu
pengemalan belitan, persiapan isolasi,
pemasukan, penataan belitan, pemisahan antar
group, penyambungan dan mengikat belitan.

11. Pengujian (test) tahanan, tahanan isolasi, surge


dan kutub belitan.
Pengujian atau tes terhadap hasil pemasangan
belitan terdiri dari tes setelah pemasangan
(meliputi tes tahanan isolasi, tes tahanan
resistansi belitan) dan tes running (arus beban
nol, kecepatan putaran, dan high-pot test).

12. Pengovenan ke-2 (second oven)


Pengovenan ke 2 (dua) merupakan proses untuk
pemanasan stator motor listrik dengan tujuan
15

supaya varnis yang digunakan mudah meresap ke


dalam sela-sela belitan stator. Pengovenan ke 2
dilakukan selama +30 menit dengan suhu antara
+150o C 180o C.

13. Pelapisan (varnis) Belitan


Pemvarnisan merupakan proses pelapisan belitan
dengan cairan lekat yang bertujuan menambah nilai
tahanan isolasi belitan dan penahan pergerakan
belitan.
Cara yang digunakan dalam pemvarnisan adalah:
dipping impregnation, yaitu dilakukan pencelupan
untuk motor induksi kecil dan penyiraman untuk
motor induksi besar yang dilakukan minimal 2 kali.

14. Pengovenan ke-3 Pembersihan (cleaning) dari Sisa


Varnish
Pengovenan ke 3 (tiga) dilakukan dengan tujuan
mengeraskan belitan stator setelah divarnis dan
berlangsung selama + 4-6 jam dengan suhu antara
+ 105o C 180o C.

15. Pengujian (tes tahanan, tahanan isolasi, surge,


dan high voltage belitan)
Tes resistansi, tahanan isolasi dan surge pada
tahap ini merupakan pengecekan ulang setelah
melalui proses pengovenan dan cleaning.
Tujuan tes high-voltage adalah untuk mengetahui
kekuatan isolasi belitan dengan injeksi tegangan
tinggi.

16. Poses Perakitan Kembali (assembling)


Assembling merupakan proses pemasangan
kembali bagian-bagian motor listrik dengan tujuan
agar motor induksi yang telah diperbaiki dalam
16

keadaan utuh (bagian-bagian motor) pada saat


penyerahan kepada pelanggan (customer).
Dalam pelaksanaan assembling diharuskan
memperhatikan dismantling data karena pada
dasarnya assembling merupakan kebalikan
dismantling data.

17. Running Tes


Tes running bertujuan untuk pemeriksaan
ulang, karena telah dilakukan pada tahap
sebelumnya.
Tes running terdiri dari:
a. Pengukuran resistansi.
b. Pengukuran tahanan isolasi.
c. Pengetesan surge.
d. Pengetesan High-voltage belitan.
Tes running bertujuan untuk pemeriksaan. Tes
running merupakan pengukuran tegangan dan
arus beban nol. Pengukuran tegangan dan arus
beban nol pada saat tes running terdiri dari:
pengukuran tegangan line antar phasa (R-S, S-T
dan TR).
Hasil tes tegangan dan arus dikatakan baik jika
hasil pengukuran tegangan dan arus nilainya
sama atau mendekati sama pada setiap belitan
atau phasanya.

18. Proses Pengecatan Kembali (painting)


Painting adalah suatu proses pengecatan
kembali motor induksi setelah diperbaiki sesuai
dengan warna aslinya dengan tujuan agar tampak
bersih, rapi dan serasi dengan lingkungan serta
untuk memperjelas name plat sehingga pengguna
lebih mudah membaca.
Setelah pengecatan selesai dan kering, motor
induksi dibungkus plastik untuk ukuran kecil dan
untuk motor induksi besar dimasukkan kedalam
17

peti agar tidak lecet pada saat memindahkan atau


dikirim.

19. Finishing
Proses finishing adalah proses final dari semua
work order yang dikerjakan. Pada proses ini, kegiatan
yang dilakukan adalah:
a. Pembersihan motor listrik tahap akhir,
b. Pemasangan kelengkapan motor listrik yang telah
dicatat pada format dismantling parts
c. Pemberian manual book,
d. Penambahan komponen yang kurang lengkap
sehingga keadaan motor listrik menjadi lengkap,
serta pengecatan dan pengepakan motor listrik.

20. Pengiriman atau Penyerahan (delivering)


Delivering merupakan proses persiapan untuk
pengiriman atau penyerahan motor kepada pemesan
atau dalam konteks ini adalah perusahaan.
18

(Halaman Sengaja di Kosongkan)

Anda mungkin juga menyukai