Sementara itu, Arief Rabik dalam pemaparannya menekankan rendahnya etos kerja
yang dimiliki oleh tenaga Indonesia. Saya memiliki satu karyawati asal Tiongkok, dan ia
sangat rajin, ujar pria yang mengenyam pendidikan di RMIT University Melbourne tersebut.
Menurut penuturan Arief, karyawati tersebut menerapkan disiplin tinggi pada dirinya sendiri
seperti tidak pernah datang terlambat, hanya beristirahat dan pulang pada waktunya, serta
tidak pernah mengeluh sehingga tingkat produktivitasnya tinggi. Bahkan ia mampu
menghasilkan olahan bambu sehari dalam hitungan ton, paparnya. Orang Indonesia
kebanyakan menggunakan jam kerja dengan hal yang tidak efektif seperti ngobrol dan tidak
membiasakan tepat waktu, tambah pemilik perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan
bambu sebagai bahan bangunan pengganti kayu tersebut.
Salah satu mahasiswa yang hadir, Bagus menjelaskan bahwa kuliah tamu ini sangat
bermanfaat untuk dirinya. Membentuk visi kita ke depan terutama setelah lulus, ujar
mahasiswa D3 Teknik Sipil dan Bangunan tersebut. Sementara, Amirul yang merupakan
mahasiswa S1 Pendidikan Teknik Bangunan mengutarakan apresiasinya terhadap kuliah tamu
tersebut. Acara seperti ini benar-benar membuka wawasan kita terhadap persaingan di dunia
kerja, terang mahasiswa angkatan 2014 tersebut. Arvendo