Anda di halaman 1dari 6

Bentuk-bentuk Prilaku Menyimpang

Bentuk penyimpangan berdasarkan sifatnya dibedakan menjadi dua, yaitu


sebagai berikut.
1. Penyimpangan bersifat positif. Penyimpangan bersifat positif adalah
penyimpangan yang mempunyai dampak positif terhadap sistem sosial karena
mengandung unsur-unsur seseorang. Penyimpangan seperti ini biasanya
diterima masyarakat karena sesuai perkembangan zaman. Misalnya emansipasi
wanita dalam kehidupan masyarakat yang memunculkan wanita karier.
2. Penyimpangan bersifat negatif. Penyimpangan bersifat negatif adalah
penyimpangan yang bertindak ke arah nilai-nilai sosial yang dianggap rendah
dan selalu mengakibatkan hal yang buruk. Bentuk penyimpangan yang bersifat
negatif antara lain sebagai berikut:
1. Penyimpangan primer (primary deviation). Penyimpangan primer adalah
penyimpangan yang dilakukan seseorang yang hanya bersifat temporer dan
tidak berulang-ulang.
2. Penyimpangan sekunder (secondary deviation). Penyimpangan sekunder
adalah perilaku menyimpang yang nyata dan seringkali terjadi, sehingga
berakibat cukup parah serta menganggu orang lain. Misalnya orang yang
terbiasa minum-minuman keras dan selalu pulang dalam keadaan mabuk,
Bentuk penyimpangan berdasarkan pelakunya, dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut :
1. Penyimpangan individual (individual deviation)
Penyimpangan individual adalah tindakan yang dilakukan oleh seseorang yang
menyimpang dari norma-norma suatu kebudayaan yang telah mapan. Misalnya,
seseorang bertindak sendiri tanpa rencana melaksanakan suatu kejahatan,
Penyimpangan individu berdasarkan kadar penyimpangannya dibagi menjadi lima,
yaitu sebagai berikut.
1. Pembandel
2. Pembangkang
3. Pelanggar
4. Perusuh atau penjahat
5. Munafik
1. Bandel atau tidak patuh dan taat perkataan orang tua untuk perbaikan diri sendiri
serta tetap melakukan perbuatan yang tidak disukai orangtua dan mungkin
anggota keluarga lainnya.
2. Tidak mengindahkan perkataan orang-orang di sekitarnya yang memiliki wewenang
seperti guru, kepala sekolah, ketua rt rw, pemuka agama, pemuka adat, dan lain
sebagainya.
3. Melakukan pelanggaran terhadap norma yang berlaku di lingkungannya.
4. Melakukan tindak kejahatan atau kerusuhan dengan tidak peduli terhadap
peraturan atau norma yang berlaku secara umum dalam lingkungan bermasyarakat
sehingga menimbulkan keresahan, ketidakamanan, ketidaknyamanan atau bahkan
merugikan, menyakiti, dan lain-lain.
Contoh bentuk penyimpangan individual :
1. Penyalahgunaan Narkoba
2. Pelacuran
3. Penyimpangan seksual (homo, lesbian, biseksual, pedofil, sodomi, zina, seks
bebas, transeksual)
4. Tindak kriminal / kejahatan (perampokan, pencurian, pembunuhan, pengrusakan,
pemerkosaan, dan lain sebagainya)
5. Gaya Hidup (wanita bepakaian minimalis di tempat umum, pria beranting, suka
berbohong, dan sebagainya).

2. Macam-Macam / Jenis-Jenis Penyimpangan Bersama-Sama / Kolektif (group


deviation)
Penyimpangan Kolektif adalah suatu perilaku yang menyimpang yang dilakukan
oleh kelompok orang secara bersama-sama dengan melanggar norma-norma yang
berlaku dalam masyarakat sehingga menimbulkan keresahan, ketidakamanan,
ketidaknyamanan serta tindak kriminalitas lainnya.
Bentuk penyimpangan sosial tersebut dapat dihasilkan dari adanya pergaulan
atau pertemanan sekelompok orang yang menimbulkan solidaritas antar anggotanya
sehingga mau tidak mau terkadang harus ikut dalam tindak kenakalan atau kejahatan
kelompok.
Bentuk penyimpangan kolektip :
1. Tindak Kenakalan
Suatu kelompok yang didominasi oleh orang-orang yang nakal umumnya suka
melakukan sesuatu hal yang dianggap berani dan keren walaupun bagi
masyarakat umum tindakan tersebut adalah bodoh, tidak berguna dan
mengganggu. Contoh penyimpangan kenakalan bersama yaitu seperti aksi kebut-
kebutan di jalan, mendirikan genk yang suka onar, menggoda dan mengganggu
cewek yang melintas, corat-coret tembok orang dan lain sebagainya.
2. Tawuran / Perkelahian Antar Kelompok
Pertemuan antara dua atau lebih kelompok yang sama-sama nakal atau kurang
berpendidikan mampu menimbulkan perkelahian diantara mereka di tempat umum
sehingga orang lain yang tidak bersalah banyak menjadi korban. Contoh tawuran
antar SMA, tawuran penduduk berlan dan matraman, dan sebagainya.
3. Tindak Kejahatan Berkelompok / Komplotan
Kelompok jenis ini suka melakukan tindak kejahatan baik secara sembunyi-
sembunyi maupun secara terbuka. Jenis penyimpangan ini bisa bertindak sadis
dalam melakukan tindak kejahatannya dengan tidak segan melukai hingga
membunuh korbannya. Contoh perompak, bajing loncat, penjajah, grup koruptor,
sindikat curanmor dan lain-lain.
4. Penyimpangan Budaya
Penyimpangan kebudayaan adalah suatu bentuk ketidakmampuan seseorang
menyerap budaya yang berlaku sehingga bertentangan dengan budaya yang ada
di masyarakat. Contohnya merayakan hari-hari besar negara lain di lingkungan
tempat tinggal sekitar, syarat mas kawin yang tinggi.
Di kalangan remaja sering dijumpai adanya perilaku yang menyimpang.
Perilaku menyimpang merupakan hasil dari proses sosialisasi yang tidak sempurna.
Kelompok yang paling rentan dalam proses perilaku menyimpang yaitu para remaja.
Hal ini wajar terjadi tidak lain karena mereka memiliki karakteristik tersendiri yang unik,
yaitu dalam masamasa labil, atau sedang pada taraf pencarian identitas, yang
mengalami masa transisi dari masa remaja menuju status dewasa, dan sebagainya.
Hal ini dapat ditanggulangi apabila fungsi keluarga berjalan dengan baik, karena
Keluarga merupakan fungsi sosialisasi bagi anggota keluarga terutama anak, karena
pertama kali anak dilahirkan adalah di dalam keluarga yang merupakan lembaga
pertama dan utama. Pertama kali anak mengenal akan aturan, norma, dan tata nilai
adalah di dalam keluarga. Bagaimana si anak mengetahui peran dan statusnya di
masyarakat, keluargalah yang mengajarinya. Hal ini diajarkan oleh keluarga kepada
anak agar anak dapat memainkan peran dan statusnya dengan benar di dalam
masyarakat. Mengingat pentingnya peranan remaja sebagai generasi muda bagi
masa depan bangsa maka masalah tersebut mendorong saya untuk melakukan
penelitian terhadap remaja yang ada di kelurahan ini, karena para remaja masih
mempunyai masa depan yang panjang. Dengan demikian saya dapat melihat lebih
dekat bagaimana peran orang tua dalam kehidupan anaknya terlebih khusus anak
yang masih remaja.
Fekator yang Mempengaruhi Terjadinya Perilaku Menyimpang, di Kalangan Remaja

1. Faktor Keluarga Kartono (2003:58)

Pola kriminal ayah, ibu, atau salah seorang anggota keluarga dapat
mencetak pola kriminal hampir semua anggota keluarga lainnya.

2. Faktor Sekolah Mulyono (1993:29)

Sekolah adalah suatu lingkungan pendidikan yang secara garis besar


masih bersifat formal. Anak remaja yang masih duduk dibangu SMP
maupun SMU pada umumnya mereka menghabiskan waktu mereka
selama 7 jam disekolah setiap hari,

3. Faktor Masyarakat

Masyarakat adalah lingkungan yang terluas bagi remaja sekaligus paling


banyak menawarkan plihan. Pada lingkungan inilah remaja dihadapkan
dengan berbagai bentuk kenyataan yang ada dalam kehidupan
masyarkat yang berbeda-beda, apalagi perkembangan moral kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi.

4. Kelompok Bermain Dhori, dkk. (2003:137)

Lingkungan tempat tinggal dan kelompok bermain merupakan dua media


sosialisasi yang sangat berkaitan, karena seorang individu akan memiliki
kelompok bermain atau pergaulan dalam lingkungan tempat tinggal
tersebut.

5. Media Masa

Media masa dapat juga disebut sebagai sosialisasi yang dapat


mempengaruhi kepribadian dan perilaku seorang individu. Pesan-pesan
yang disampaikan lewat media masa seperti televisi mampu
mempengaruhi kepribadian bagi orang yang melihatnya.

Anda mungkin juga menyukai