Anda di halaman 1dari 7

Nama : Tirza Sharonly Magdaline

Kelas / no : X IPA I 29

Teknologi di bidang Gerak Melingkar


INTISARI : Pemasangan optical chopper dilakukan pada set-up laser DPSS kontinyu Seri FQ
dan FC model HPG 5000 merek Elforlight. Dengan fungsi pengaturan frekuensi yang dimiliki oleh
optical chopper, optical chopper akan berputar sesuai dengan prinsip gerak melingkar beraturan
sehingga mampu memotong-motong cahaya kontinyu yang melewatinya menjadi pulsa. Optical
chopper yang diatur pada frekuensi 10 Hz dan waktu pengambilan data 2 menit
menghasilkanbanyaknya putaran 1200 putaran, pulsa yang dihasilkan 1200 pulsa/detik, kecepatan
sudut 62,8 rad/s dan kecepatan linier
3,14 m/s. Pada penelitian ini akan dibandingkan hasil interaksi laser DPSS sebelum dipasang optical
chopper dan sesudah dipasang optical chopper dengan material silicon rubber. Laser DPSS sebelum
dan sesudah dipasang optical chopper diatur dengan variasi tiga daya yaitu 1,57 Watt, 2,11 Watt dan
2,58 Watt. Interaksi laser DPSS sebelum dipasang optical chopper menunjukkan bahwa semakin tinggi
daya laser maka kedalaman crater pada silicon rubber akan semakin dalam dan interaksi laser DPSS
sesudah dipasang dengan optical chopper menunjukkan bahwa crater akan terlihat pada daya 2,58 Watt
dengan bentuk yang berbeda dan lebih kecil dibandingkan dengan crater yang dihasilkan dari interaksi
laser DPSS sebelum dipasang optical chopper. Sedangkan pada daya 1,57 dan 2,11 Watt belum terlihat
crater pada permukaan silicon rubber.
KATA KUNCI : laser DPSS, cahaya kontinyu, optical chopper, pulsa, silicon rubber.

Perkembangan teknologi memacu perkembangan pemanfaatan laser di berbagai macam aplikasi


modern, antara lain dalam bidang optik, elektronik, optoelekrronika, teknologi informasi, sains,
kedokteran,industri, militer, dan lainnya. Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam pemanfaatan
laser adalah proses interaksi laser dengan material yang dikenal sebagai laser processing material.
Laser (Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation) adalah alat yang menghasilkan dan
memperkuat radiasi koheren pada frekuensi-frekuensi di daerah inframerah, cahaya tampak (visible),
atau daerah ultraviolet dari spektrum elektomagnetik [1]. Laser dapat beroperasi pada modus kontinyu
(continuous wave) dengan amplitudo keluaran konstan atau beroperasi dalam bentuk pulsa. Dalam
operasi kontinyu, berkas laser yang dihasilkan relatif konstan terhadap waktu. Proses tersebut
dihasilkan dari populasi inversi yang berlangsung terusmenerus menggunakan sumber pemompa energi
yang stabil. Sedangkan dalam operasi pulsa, berkas laser yang dihasilkan berubah terhadap waktu
secara bolak-balik dengan mode on dan off [2]. Laser DPSS (Diodepumped Solid State) merupakan
laser dioda yang mampu secara optik untuk membangkitkan atau memompa media aktif yang ada
didalam material padatan yang masih terisolasi. Selain YAG dan kaca, material utama yang digunakan
di dalam laser DPSS adalah yttrium lithium fluoride (YLiF4, yang dikenal sebagai YLF) dan
perovskite (YAlO3, YAP). Neodymium dan lanthanide yang lain seperti holmium (Ho), erbium (Er)
dan thulium (Tm) digunakan sebagai pengotor [3]. Laser dioda digunakan sebagai laser pemompa
karena mempunyai efisiensi daya yang cukup tinggi, dapat menghasilkan keluaran daya yang tinggi
ketika ditumpuk, tersedia dalam berbagai panjang gelombang, hanya membutuhkan perawatan yang
simpel karena umumnya dapat bekerja lebih dari 12.000 jam, ukurannya jauh lebih kecil sehingga lebih
portable [4]. Pada penelitian ini laser DPSS digunakan untuk menembak material dengan dua tipe set-
up, yaitu set-up sebelum dipasang optical chopper dan set-up sesudah dipasang optical chopper. Selain
melihat fenomena perubahan cahaya laser DPSS yang diteruskan oleh optical chopper, akan diamati
juga bentuk interaksi laser DPSS sebelum dipasang optical chopper dan sesudah dipasang optical
chopper dengan material silicon rubber. Optical Chopper banyak digunakan dalam instrumentasi
deteksi cahaya. Optical chopper adalah alat yang Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi TELAAH
Volume 28, November 2010 mampu memotong-motong cahaya laser sehingga ada cahaya yang
diteruskan dan ada cahaya yang terhalang, prinsip optical chopper itulah yang mampu mengubah sinyal
kontinyu menjadi pulsa. Optical chopper bergerak melingkar mengikuti aturan gerak melingkar
beraturan. Gerak melingkar beraturan adalah gerak dengan lintasan berbentuk lingkaran dengan
kecepatan konstan

2. METODOLOGI

Pada penelitian digunakan laser DPSS Seri FQ dan FC model HPG 5000 merek Elforlight yang
merupakan laser generasi 4 dengan panjang gelombang 532 nm. Laser tipe ini dapat dikontrol nilai Iset
(arus yang disetting pada saat pengambilan data) sehingga mampu menghasilkan daya keluaran yang
bervariasi dan mempunyai pola keluaran laser TEM00 [6]. Optical Chopper yang ditambahkan adalah
Optical Chopper merek Stanford Research System (SRS) model SR540 Chopper Controller yang
mempunyai daerah frekuensi untuk mencopping 4 Hz sampai 400 Hz dan frekuensi 400 Hz sampai 3,7
kHz [7]. Sedangkan bahan yang digunakan untuk mengetahui pengaruh interaksi laser DPSS sebelum
dipasang optical chopper dan sesudah dipasang optical chopper adalah polimer karet silicon rubber.
Proses pengambilan data dimulai denga set-up laser sebelum dipasang optical chopper, kemudian
silicon rubber ditembak dengan laser DPSS kontinyu yang diatur dengan 3 variasi daya (1,57 watt,
2,11 Watt dan 2,58 Watt) dengan waktu penembakan 2 menit. Setelah hasil interaksi laser DPSS
kontinyu dengan silicon rubber didapatkan, langkah selanjutnya adalah melakukan set-up laser DPSS
dengan menambahkan optical chopper yang diatur dengan frekuensi 10 Hz,
kemudian silicon rubber ditembak dengan laser DPSS yang diatur dengan 3 variasi daya (1,57 Watt,
2,11 Watt dan 2,58 Watt) dengan waktu penembakan 2 menit. Hasil interaksi laser DPSS dengan
silicon rubber sebelum dipasang optical chopper dan sesudah dipasang optical chopper diamati dengan
mikroskop. Set-up laser DPSS sebelum dipasang optical chopper ditunjukkan pada gambar 1,
sedangkan set-up laser DPSS sesudah dipasang optical chopper.

Pada saat optical chopper bergerak satu putaran penuh (360o) , slot blade II akan ikut berputar dan
ketika slot blade II mengenai lintasan cahaya laser dari sumbernya, cahaya laser diteruskan dan
kemudian akan terhalang seiring dengan perputaran optical chopper karena slot blade II meninggalkan
lintasan cahaya laser. Cahaya laser yang terhalang akan diteruskan kembali pada putaran kedua ketika
slot blade II berputar dan mengenai sumber cahaya laser lagi. Proses perputaran tersebut akan terus
berulang sampai waktu yang ditentukan. Dengan adanya optical chopper, cahaya laser akan dipotong-
potong dan hanya melewatkan satu cahaya saja pada satu putaran optical chopper, selebihnya
terhalang. Satu cahaya yang diteruskan dalam satu putaran optical chopper merupakan satu pulsa dari
cahaya laser DPSS. Proses perputaran optical chopper inilah yang menyebabkan cahaya kontinyu laser
DPSS berubah menjadi sinyal pulsa. Sehingga optical chopper yang berputar dengan 1200 putaran,
jumlah pulsa yang dihasilkan 1200 pulsa/detik. Selain pengaruh cahaya yang dihasilkan berbeda antara
sebelum dipasang optical chopper dan sesudah dipasang optical chopper, akan dilihat juga pengaruh
optical chopper pada interaksi laser DPSS dengan silicon rubber.

4. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pemasangan optical chopper pada set-up laser DPSS
mengubah cahaya kontinyu menjadi sinyal pulsa karena fungsi frekuensi yang dimiliki oleh optical
chopper
menyebabkan optical chopper berputar dan memotong-motong cahaya kontinyu menjadi pulsa.
Dengan
menggunakan penghitungan gerak melingkar beraturan didapatkah bahwa optical chopper bergerak
melingkar dengan 1200 putaran, pulsa yang dihasilkan 1200 pulsa/detik, kecepatan sudut 62,8 rad/s dan
kecepatan linier 3,14 m/s. Interaksi laser DPSS sebelum dipasang optical choper dengan silicon rubber
menunjukkan bahwa semakin tinggi daya laser maka tingkat kedalaman pada crater di permukaan
silicon crubberr akan semakin dalam. Pada hasil penelitian didapatkan bahwa laser DPSS dengan daya
2,58 Watt menghasilkan crater paling dalam dibandingkan dengan crater yang dihasilkan pada daya
laser 1,57 Watt dan 2,11 Watt. Sedangkan hasil interaksi laser DPSS setelah dipasang optical chopper
dengan silicon rubber menunjukkan pada daya 2,58 Watt dihasilkan crater yang berbeda dan ukurannya
lebih kecil dibandingkan dengan interaksi laser DPSS sebelum dipasang optical chopper pada daya
2,58 Watt. Dan untuk daya 1,57 Watt dan 2,11 Watt belum terlihat adanya crater. Perbedaan hasil
interaksi antara dua set-up laser disebabkan karena adanya optical chopper yang berputar sehingga
mengurangi pemanasan (heating) terus menerus pada material.

Sumber : http://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=4&ved=0ahUKEwjo7YmK1NfSAhVKRY8KHa-
KA_oQFgg1MAM&url=http%3A%2F%2Fwww.fisika.lipi.go.id%2Fin%2F%3Fq%3Ddownload
%2Ffile%2Ffid
%2F587&usg=AFQjCNHF_uj0pTo4D9sTNVDIXIVb2mDDiQ&bvm=bv.149397726,d.c2I
Nama : Tirza Sharonly Magdaline
Kelas / no : X IPA I 29

Teknologi di bidang Fluida Statis


Kapal selam adalah alat transportasi di air yang sering dipergunakan dalam dunia militer untuk
menyerang musuh dari dalam laut karena dapat melayang di dalam air dan juga terapung. Padahal
kapal selam memiliki bobot mencapai ton.

Ternyata kapal selam menggunakan prinsip penerapan Hukum Archimedes yang terkait dengan

terapung, melayang dan tenggelam. Kapal selam memiliki beberapa bagian yang membuat kapal selam

dapat melayang dan terapung di dalam air, bagian-bagian tersebut yaitu :

1.Tangki Ballast berfungsi untuk menyimpan udara dan air.

2.Katup udara, berfungsi untuk memasukkan udara ke dalam ballast (tangki).

3.Katup air, berfungsi untuk memasukkan air ke dalam ballast (tangki).

4.Tangki Kompresor udara, yang berfungsi memompa air keluar dari ballast dan diganti dengan udara.

Sesuai hukum Archimedes, syarat benda terapung adalah jika gaya apung lebih besar daripada berat

benda. Kapal selam memiliki berat yang mencapai ton dan tidak mungkin dapat terapung seperti halnya

batu yang dicelupkan ke dalam air.

Tetapi kenyataannya, kapal selam dapat terapung. Hal ini dikarenakan kapal selam memiliki tangki

ballast dan katup udara yang membuat gaya apung kapal selam lebih besar dan berat kapal selam lebih
ringan. Ketika katup udara dibuka udara akan masuk memenuhi tangki ballast sehingga kapal selam

akan ringan dan dapat terapung di air.

Dapat dikatakan bahwa tangki ballast ketika berisi udara berfungsi sebagai pelampung kapal selam

sehingga kapal selam dapat terapung.Kapal selam dapat melayang di dalam air karena kapal selam juga

menerapkan prinsip Archimedes. Syarat benda dapat melayang di dalam air adalah ketika gaya apung

benda sama besar dengan berat benda tersebut. Kapal selam ketika akan menyelam, membuka katup

air dan menutup katup udara sehingga air laut masuk ke dalam tangki ballast dan membuat berat kapal

selam bertambah serta tenggelam hingga ke kedalaman yang diinginkan. Karena masih memiliki udara

dari tangki kompresor udara, kapal selam dapat menyeimbangkan gaya apung dengan beratnya.

Namun, kapal selam akan pecah dan hancur jika terlalu dalam menyelam karena sesuai prinsip tekanan

hidrostatis yaitu, semakin dalam masuk ke dalam air maka tekanan hidrostatisnya akan semakin besar.

Sumber : http://diahayoer.blogspot.co.id/2013/04/prinsip-kerja-kapal-selam-fisika-fluida.html
Nama : Tirza Sharonly Magdaline
Kelas / no : X IPA I 29

Teknologi di bidang Pegas


Alat di bawah ini masih belum diketahui dengan jelas namanya, namun merupakan alat tembak
Jebakan militer menembakan dari Uni Soviet (biasanya terhubung dengan kawat sandung)
menunjukan pin tembak berisis pegas. Teknologi terbaru ini masih disembunyikan atau
menjadi rahasia negara Rusia Artikel masih belum dapat diketahui, sebab mempunyai
kata sandi

Riwayat berkas
Klik pada tanggal/waktu untuk melihat berkas ini pada saat tersebut.
Tanggal/Wa
Miniatur Dimensi Pengguna Komentar
ktu
{{Information |Description=A
Russian MUV pull fuze |Source=US
21 2.000
Government, TM 5-223 Nov. 1957 |
terkini November 1.856 (225 Megapixie
Date=Before Nov. 1957 |Author=US
2006 14.39 KB)
Gov. |Permission=US Gov PD. |
other_versions= }}

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Pegas

Anda mungkin juga menyukai