Anda di halaman 1dari 128

IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Akuntabilitas Kinerja secara garis besar berisikan informasi rencana


kinerja dan capaian kinerja yang telah dicapai selama tahun 2013. Rencana Kinerja
Tahunan 2013 merupakan upaya pencapaian kinerja progam dan kegiatan yang
ingin dicapai selama tahun 2013 yang mengacu pada tugas dan fungsi dan Rencana
Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2010 2014.
Laporan Akuntabilitas Kinerja memiliki dua fungsi utama yaitu sebagai sarana
untuk menyampaikan pertanggungjawaban kinerja Sekretaris Direktorat Jenderal
Bina Upaya Kesehatan kepada Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan dan
seluruh pemangku kepentingan baik yang terkait secara langsung maupun tidak
langsung. Selain itu Laporan Akuntabilitas Kinerja juga sebagai sumber informasi
untuk perbaikan dan peningkatan kinerja secara berkelanjutan.
Secara keseluruhan, output dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas
teknis lainnya pada program pembinaan upaya kesehatan dapat ditingkatkan,
sedangkan dari aspek keuangan dapat direalisasikan sebesar 98% dari total alokasi
anggaran. Pencapaian target untuk masing-masing indikator kinerja Sekretariat
Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan antara lain :

Peningkatan sarana dan prasarana Unit Pelaksana Teknis berupa Fasilitasi


Penyediaan Anggaran pada 49 Satker UPT telah terlaksana 111%.

Penyusunan Rancangan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) bidang


Upaya Kesehatan, baik yang merupakan peraturan pelaksana undang-undang
maupun yang merupakan tugas dan fungsi dapat tercapai sesuai target yaitu
sebanyak 170 dari 170 NSPK yang ditargetkan atau sebesar 100%.

Pembayaran klaim kepada Rumah Sakit yang melayani pasien penduduk miskin
peserta program Jamkesmas dapat terlaksana dengan baik, dengan capaian
sebanyak 1.274 rumah sakit dari 1.218 rumah sakit yang ditargetkan atau sebesar
104,35%.

Pembayaran klaim pelaksanaan Jamkesmas Dasar di Puskesmas telah terlaksana


di 9.655 dari 9.323 Puskesmas atau sebesar 104%.

Sedangkan untuk pelaksanaan tugas dan fungsi pada masing-masing Sub Bagian
capian target rata-rata mencapai mendekati 100%, sedangkan realisasi anggaran
rata-rata diatas 98%, dimana anggaran yang tidak terealisasi merupakan hasil
efisiensi dari biaya paket meeting yang pada umumnya dibawah alokasi anggaran
yang ditetapkan dalam Standar Biaya Umum.

ii
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i


IKHTISAR EKSEKUTIF ................................................................................. ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
B. Maksud dan Tujuan .................................................................... 2
C. Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi............................. 2
D. Sistematika ................................................................................. 3

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA


A. Perencanaana ............................................................................ 6
B. Perjanjian Kinerja ....................................................................... 7

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA


A. Pengukuran dan Analisis Pencapaian Kinerja ............................ 9
B. Sumber Daya .............................................................................. 98
1. Sumber Daya Manusia .......................................................... 99
2. Sumber Daya Anggaran ........................................................ 99
3. Sumber Daya Sarana dan Prasarana .................................... 100

BAB IV SIMPULAN ........................................................................................ 101

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ 102


DAFTAR GRAFIK .............................................................................................. 102
DAFTAR TABEL ................................................................................................ 102

LAMPIRAN :
1. (Pernyataan Penetapan Kinerja) ................................................................ 105
2. (Form Penetapan Kinerja) .......................................................................... 106
3. (Form Rencana Kinerja Tahunan) .............................................................. 107
4. (Form Pengukuran Kinerja) ........................................................................ 108

3. (Form Rencana Kerja Tahunan) ................................................................. 102


4. (Form Pengukuran Kinerja) ....................................................................... 103

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dibangun


dalam rangka upaya mewujudkan good governance dan sekaligus result
oriented government. SAKIP merupakan sebuah sistem dengan pendekatan
manajemen berbasis kinerja (Performance-base Management) untuk
penyediaan informasi kinerja. Dalam rangka meningkatkan penyelenggaraan
pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan
bertanggung jawab, serta sebagai wujud pertanggungjawaban instansi
pemerintahan yang baik, maka perlu disusun laporan akuntabilitas kinerja
setiap akhir tahun.

Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan merupakan


bagian yang tidak terpisahkan dari Struktur Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Kesehatan, dimana Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Upaya
Kesehatan mempunyai tanggung jawab dalam memberikan dukungan
manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada Program Pembinaan
Upaya Kesehatan.

Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan merupakan Unit


eselon II yang bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Bina Upaya
Kesehatan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
1144/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Kesehatan.

Sesuai dengan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor:


XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme serta Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999
tentang hal yang sama telah diterbitkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun
1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Instruksi Presiden
tersebut mewajibkan setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur
penyelenggara negara untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas,
fungsi, dan peranannya dalam pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 1


dipercayakan kepadanya berdasarkan perencanaan strategis dan indikator
kinerja lainnya yang sudah ditetapkan.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Bina


Upaya Kesehatan tahun 2013 merupakan bentuk pertanggungjawaban
secara tertulis yang memuat keberhasilan maupun kegagalan pelaksanaan
kegiatan Tahun Anggaran 2013 yang harus dipertanggung jawabkan oleh
Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan kepada Direktur
Jenderal Bina Upaya Kesehatan.

C. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


1144/Menkes/PER/VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata kerja Kementerian
Kesehatan, Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan
mempunyai tugas melaksanakan pelayanan teknis administrasi kepada
semua unsur di lingkungan Direktorat Jenderal.

Dalam melaksanakan tugas tersebut Sekretariat Direktorat Jenderal


Bina Upaya Kesehatan menyelenggarakan fungsi :
a. koordinasi dan penyusunan rencana, program, anggaran;
b. pengelolaan data dan informasi;
c. penyiapan urusan hukum, penataan organisasi, jabatan fungsional, dan
hubungan masyarakat;
d. pengelolaan urusan keuangan;
e. pelaksanaan urusan kepegawaian, tata persuratan, kearsipan, gaji,
rumah tangga, dan perlengkapan; dan
f. evaluasi dan penyusunan laporan.

Adapun struktur organisasi dan pejabat struktural dilingkungan


Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan sampai dengan akhir
tahun 2013 adalah sebagai berikut :

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 2


Jajang Subagja, SKM, MKKK
NIP 197406012006041002

Rani, SE
NIP 197810132005012001

Gambar 1 : Struktur Organisasi dan Nama Pejabat Struktural dilingkungan Sekretariat


Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Keadaan 31 Desember 2013

D. SISTEMATIKA

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Bina


Upaya Kesehatan tahun 2013 ini menjelaskan pencapaian kinerja Sekretariat
Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan selama Tahun 2013, capaian
kinerja tersebut dibandingkan dengan rencana kinerja ( Penetapan Kinerja )
yang ditetapkan pada awal tahun 2013 sebagai tolak ukur keberhasilan
tahunan.

Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja memungkinkan


diidentifikasinya sejumlah perbaikan kinerja di masa yang akan datang.
Dengan kerangka berpikir seperti itu, sistematika penyajian Laporan
Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan
disusun sebagai berikut :

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 3


a. Bab I Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas latar belakang,
maksud dan tujuan penulisan laporan, tugas pokok dan fungsi
Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan, serta
sistematika penyajian laporan.

b. Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja, menjelaskan tentang


program/kegiatan, indikator dan target yang akan dicapai Sekretariat
Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan beserta anggaran yang
direncanakan tahun 2013.

c. Bab III Akuntabilitas Kinerja, menjelaskan tentang pengukuran


kinerja, capaian kinerja tahun 2013, analisis akuntabilitas kinerja dan
realisasi anggaran serta sumberdaya yang digunakan dalam rangka
pencapaian kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Upaya
Kesehatan selama Tahun 2013.

d. Bab IV Simpulan, berisi kesimpulan atas Laporan Akuntabilitas Kinerja


tahun 2013.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 4


BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Perencanaan Kinerja merupakan proses penetapan kegiatan tahunan dan


indikator kinerja berdasarkan program, kebijakan dan sasaran yang telah
ditetapkan dalam sasaran strategis. Dalam rencana kinerja Sekretariat Direktorat
Jenderal Bina Upaya Kesehatan tahun 2013, sebagaimana telah ditetapkan dalam
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan dan target masing-masing indikator
untuk mencapai sasaran strategis organisasi.

Secara singkat dapat digambarkan sasaran strategis dan sasaran


program/ kegiatan yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 tahun sebagaimana
ditetapkan dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2010-2014
adalah sebagai berikut :

MATRIK KINERJA SEKRETARIAT DITJEN BUK 2010-2014

TARGET
NO KEGIATAN OUTPUT INDIKATOR
2010 2011 2012 2013 2014

1 Dukungan Meningkatnya 1. Jumlah Unit 34 44 44 44 44


Manajemen dan dukungan Pelaksana
Pelaksanaan manajemen dan Teknis (UPT)
Tugas Teknis pelaksanaan vertikal yang
Lainnya Pada tugas teknis ditingkatkan
Program lainnya pada sarana dan
Pembinaan Program prasarana-nya
Upaya Pembinaan Upaya
Kesehatan Kesehatan 2. Jumlah 50 90 130 170 200
rancangan
Norma,
Standar,
Prosedur, dan
Kriteria yang
disusun

2 Pelayanan Meningkatnya Jumlah 8.481 8.608 8.737 8.868 9.000


Kesehatan pelayanan Puskesmas yang
Dasar bagi kesehatan dasar memberikan
Masyarakat bagi penduduk pelayanan
Miskin miskin di kesehatan dasar
(Jamkesmas) Puskesmas bagi penduduk
miskin di
Puskesmas

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 5


TARGET
NO KEGIATAN OUTPUT INDIKATOR
2010 2011 2012 2013 2014

3 Pelayanan Meningkatnya Persentase RS 75 80 85 90 95


Kesehatan pelayanan yang melayani
Rujukan bagi kesehatan rujukan pasien penduduk
Masyarakat bagi penduduk miskin peserta
Miskin miskin di RS program
(Jamkesmas) Jamkesmas

A. PERENCANAAN KINERJA

Perencanaan kinerja di bawah ini merupakan dasar bagi Sekretariat


Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan untuk melaksanakan program
dan/atau kegiatan sebagai suatu kinerja aktual. Perencanaan kinerja
Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan tahun 2013 adalah
sebagai berikut :

Tabel 1 : Sasaran Strategis, Indikator Kinerja dan Target Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal
Bina Upaya Kesehatan Tahun 20112013
Target
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja
2011 2012 2013

1. Meningkatnya 1. Jumlah Unit 44 Satker 44 Satker 44 Satker


dukungan Pelaksana
manajemen dan Teknis (UPT)
pelaksanaan tugas Vertikal yang
teknis lainnya ditingkatkan
pada Program sarana dan
Pembinaan Upaya prasarananya
Kesehatan

2. Jumlah 90 NSPK 130 NSPK 170 NSPK


rancangan
Norma,
Standar,
Prosedur, dan
Kriteria yang
disusun

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 6


Target
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja
2011 2012 2013

3. Jumlah 8.608 8.737 9.323


Puskesmas Puskesmas Puskesmas Puskesmas
yang
memberikan
pelayanan
kesehatan
dasar bagi
penduduk
miskin di
Puskesmas

4. Persentase RS 80 % 85 % 90%
yang melayani
pasien
penduduk
miskin peserta
program
Jamkesmas

B. PERJANJIAN KINERJA

Indikator-Indikator, target dan pagu anggaran Sekretariat Direktorat


Jenderal Bina Upaya Kesehatan Tahun 2013 yang ditetapkan dalam
dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2013 adalah sebagai berikut :

Tabel 2 : Indikator Kinerja, Target Kinerja dan Pagu Anggaran


Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Tahun 2013
Keluaran Anggaran
No Indikator
Target Pagu

1. Jumlah Unit Pelaksana Teknis


44 UPT 10.668.967.618.000
(UPT) vertikal yang
ditingkatkan sarana dan
prasarananya

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 7


Keluaran Anggaran
No Indikator
Target Pagu

2. Jumlah rancangan Norma,


170 NSPK 2.702.400.000
Standar, Prosedur, dan
Kriteria yang disusun

3. Jumlah Puskesmas yang


9.323 Puskesmas 600.000.000.000
memberikan pelayanan
kesehatan dasar bagi
penduduk miskin di
Puskesmas

4. Persentase RS yang melayani


90 % 6.216.672.950.000
pasien penduduk miskin
peserta program Jamkesmas

Keterangan :
1. Target Keluaran Indikator adalah target kumulatif sesuai Rencana
Strategis Kemenkes 2010 2014.

2. Pagu Anggaran adalah alokasi anggaran yang tersedia pada Tahun


Anggaran 2013.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 8


BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. PENGUKURAN DAN ANALISIS PENCAPAIAN KINERJA

Pengukuran kinerja adalah kegiatan manajemen khususnya


membandingkan tingkat kinerja yang dicapai dengan standar, rencana, atau
target dengan menggunakan indikator kinerja yang telah ditetapkan.
Pengukuran kinerja diperlukan untuk mengetahui sampai sejauh mana
realisasi atau capaian kinerja yang berhasil dilakukan oleh Sekretariat
Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan dalam kurun waktu Januari
Desember 2013.

Tahun 2013 merupakan tahun keempat pelaksanaan dari Rencana


Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 20102014. Adapun pengukuran
kinerja yang dilakukan adalah dengan membandingkan realisasi capaian
dengan rencana tingkat capaian (target) pada setiap indikator kegiatan di
dalam Rencana Strategis, sehingga diperoleh gambaran tingkat keberhasilan
pencapaian masing-masing indikator. Berdasarkan pengukuran kinerja
tersebut diperoleh informasi menyangkut masing-masing indikator, sehingga
dapat ditindaklanjuti dalam perencanaan program/kegiatan di masa yang
akan datang agar setiap program/kegiatan yang direncanakan dapat lebih
berhasil guna dan berdaya guna.

Selain untuk mendapat informasi mengenai masing-masing indikator,


pengukuran kinerja ini juga dimaksudkan untuk mengetahui kinerja
Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan khususnya
dibandingkan dengan target yang ingin dicapai dan sudah ditetapkan di awal
tahun. Manfaat pengukuran kinerja antara lain untuk memberikan gambaran
kepada pihak-pihak internal dan eksternal tentang pelaksanaan program dan
kegiatan dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan dalam Renstra Kementerian Kesehatan dan Penetapan Kinerja.

Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata oleh


Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan dalam rumusan yang
lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu 1 (satu) tahun. Dalam rangka
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 9
mencapai sasaran, perlu ditinjau indikator-indikator Sekretariat Direktorat
Jenderal Bina Upaya Kesehatan yang telah ditetapkan. Sasaran Sekretariat
Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan adalah sebagai berikut:

MENINGKATNYA DUKUNGAN MANAJEMEN


DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA
PADA PROGRAM PEMBINAAN UPAYA KESEHATAN

Indikator pencapaian sasaran berasal dari Rencana Strategis yang


digunakan dalam pengukuran kinerja tahun 2013 adalah sebagai berikut:
1. Jumlah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Vertikal yang ditingkatkan sarana
dan prasarananya.
2. Jumlah rancangan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria yang
disusun.
3. Jumlah Puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi
penduduk miskin di Puskesmas.
4. Persentase Rumah Sakit yang melayani pasien penduduk miskin
peserta Program Jamkesmas.

Dilihat dari capaian masing-masing indikator, Sekretariat Direktorat


Jenderal Bina Upaya Kesehatan dapat melaksanakan tugas utama yang
menjadi tanggung jawab unit organisasi. Uraian kinerja dari masing-masing
indikator adalah sebagai berikut :

1. Jumlah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Vertikal yang ditingkatkan


sarana dan prasarananya

Untuk mencapai indikator tersebut, Sekretariat Direktorat Jenderal Bina


Upaya Kesehatan pada tahun 2013 telah melakukan kegiatan-kegiatan
berupa Fasilitasi Penyediaan Anggaran untuk Peningkatan Sarana
Prasarana di Rumah Sakit dan Balai, yang merupakan Unit Pelaksana
Teknis Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan sebanyak 49 Satuan
Kerja berupa :

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 10


Tabel 3 : Capaian Kegiatan Fasilitasi Penyediaan Anggaran untuk Peningkatan Sarana
Prasarana UPT Vertikal
Output
No Kegiatan
Target Realisasi Capaian

1 Fasilitasi Penyediaan Anggaran 44 Satker 49 Satker 111%


untuk Peningkatan Sarana
Prasarana UPT Vertikal

a. Sasaran Indikator / Kegiatan:

Sasaran dari indikator ini adalah meningkatkan sarana dan


parasarana Rumah Sakit, Balai Besar, dan Balai yang merupakan
Unit Pelaksana Teknis Vertikal Direktorat Jenderal Bina Upaya
Kesehatan.

b. Kondisi yang dicapai:

Untuk meningkatkan sarana dan parasarana Rumah Sakit dan Balai


Unit Pelaksana Teknis Vertikal Direktorat Jenderal Bina Upaya
Kesehatan telah memberikan fasilitasi/penyediaan anggaran di 14
Rumah Sakit Umum, 19 Rumah Sakit Khusus, 4 Balai Besar
Laboratorium Kesehatan, 3 Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat,
4 Balai Pengaman Fasilitas Kesehatan, 2 Balai Kesehatan Mata
Masyarakat, 2 Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan dan 1 Unit
Pelayanan Kesehatan Kemenkes. Peningkatan sarana dan prasarana
tersebut meliputi belanja modal gedung dan bangunan, dan belanja
modal peralatan dan mesin.

Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan,


yang telah ditingkatkan sarana dan prasarananya adalah :

Tabel 4 : UPT yang ditingkatkan Sarana dan Prasarananya


1) Rumah Sakit Umum
KELAS/
NO NAMA UPT LOKASI PENINGKATAN
TYPE
RSUPN dr. Cipto Gedung
1 Jakarta A
Mangunkusumo
2 RSUP. H. Adam Malik Medan A Gedung
3 RSUP. Fatmawati Jakarta A
4 RSUP. Moh. Hoesin Palembang A Alkes, Gedung,

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 11


KELAS/
NO NAMA UPT LOKASI PENINGKATAN
TYPE
Palembang Invent Kantor
RSUP. Dr. Hasan Sadikin Alkes
5 Bandung A
Bandung
Alkes, Gedung,
6 RSUP. Dr. Sardjito Yogyakarta A
Invent Kantor
7 RSUP. Dr. Kariadi Semarang A Gedung
8 RSUP. Sanglah Denpasar A Gedung
RSUP. Dr. Wahidin Alkes, Gedung
9 Makassar A
Sudirohusodo
10 RSUP. Dr. M. Djamil Padang B Alkes, Gedung
11 RSUP. Persahabatan Jakarta B Gedung
RSUP. Dr. Soeradji Klaten Alkes
12 B
Tirtonegoro
13 RSUP. Prof. Dr. R.D. Kandou Manado B Alkes, Gedung
Minahasa Alkes, Gedung, Alat
14 RSUP. Ratatotok Buyat Tenggara C Pengolah Data,
Invent Kantor
2) Rumah Sakit Khusus
KELAS/
NO NAMA UPT LOKASI PENINGKATAN
TYPE
RS. Jantung dan Pembuluh A Alkes
1 Jakarta
Darah Harapan Kita
RS. Anak dan Bunda Harapan A Alkes
2 Jakarta
Kita
3 RS. Kanker Dharmais Jakarta A Alkes
RS. Orthophedi Prof. Dr. R. A Alkes, Gedung
4 Surakarta
Soeharso
5 RS. Mata Cicendo Bandung A Alkes
6 RS. Jiwa Dr. Soeharto Herdjan Jakarta A Gedung
A Alkes, Gedung,
7 RS. Jiwa Dr. Marzoeki Mahdi Bogor
Invent Kantor
8 RS. Jiwa Dr. Soeroyo Magelang A Gedung
RS. Jiwa Dr. Radjiman A Gedung, Invent
9 Malang
Wediodiningrat Kantor
RS. Paru dr. Goenawan A Gedung
10 Bogor
Partowidigdo
11 RS. Paru dr. H.A. Rotinsulu Bandung A Alkes, Gedung
12 RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga A Alkes, Gedung
13 RS. Kusta dr. Rivai Abdulah Palembang A Alkes, Gedung
14 RS. Kusta dr. Sitanala Tangerang A Gedung
15 RS. Kusta dr. Tadjudin Chalid Makassar A Gedung
RS. Penyakit Infeksi Dr. A Alkes, Gedung,
16 Jakarta
Sulianti Saroso Invent Kantor
17 RS. Stroke Nasional Bukittinggi B Gedung
B Alkes, Gedung,
18 RS. Ketergantungan Obat Jakarta
Invent Kantor
Alkes, Gedung,
19 RS Pusat Otak Nasional Jakarta
Invent Kantor
3) Balai Besar/ Balai
LOKASI KELAS/
NO NAMA UPT PENINGKATAN
TYPE
Balai Besar Laboratorium A Alkes, Gedung
1 Jakarta
Kesehatan
Balai Besar Laboratorium A Alkes
2 Palembang
Kesehatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 12


LOKASI KELAS/
NO NAMA UPT PENINGKATAN
TYPE
Balai Besar Laboratorium Surabaya A Alkes
3 Kesehatan

4 Balai Besar Laboratorium Makassar A Alkes, Gedung, Alat


Kesehatan Pengolah Data,
Invent Kantor
Balai Besar Kesehatan Paru A Alkes, Gedung,
5 Masyarakat Bandung Ambulance, Alat
Pengolah Data
Balai Besar Kesehatan Paru A Gedung
6 Surakarta
Masyarakat
Balai Besar Kesehatan Paru A Alkes, Gedung,
7 Makassar
Masyarakat Invent Kantor
Balai Pengaman Fasilitas A Alkes
8 Jakarta
Kesehatan
9 Balai Pengaman Fasilitas Makassar A Alkes, Gedung,
Kesehatan Ambulance, Alat
Pengolah Data,
Invent Kantor
Balai Pengaman Fasilitas B Gedung
10 Surabaya
Kesehatan
Balai Pengaman Fasilitas B Alkes
11 Medan
Kesehatan
Balai Kesehatan Mata - Alkes, Gedung, Alat
12 Masyarakat Cikampek Pengolah Data,
Invent Kantor
Balai Kesehatan Mata - Alkes
13 Makassar
Masyarakat
4) Loka
LOKASI KELAS/
NO NAMA UPT PENINGKATAN
TYPE
Loka Pengamanan Fasilitas Alat Pengolah
1 Banjarbaru
Kesehatan Data, Invent Kantor
Loka Pengamanan Fasilitas Alat Pengolah
2 Surakarta
Kesehatan Data, Invent Kantor
5) Unit Pelayanan Kesehatan
LOKASI KELAS/
NO NAMA UPT PENINGKATAN
TYPE
Unit Pelayanan Kesehatan Alkes, Gedung,
1 Jakarta
Kemenkes Invent Kantor

Khusus untuk RS Pusat Otak Nasional dan Unit Pelayanan


Kesehatan Kemenkes pelaksanaan peningkatan sarana dan
prasarananya masih dilakukan di kantor pusat Ditjen BUK karena
pada tahun anggaran 2013 belum merupakan satker mandiri

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 13


c. Permasalahan:

Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan hanya melakukan


fasilitasi pembiayaan sedangkan pelaksanaan dari kegiatan ini
dilaksanakan dimasing-masing satker, sehingga capaian output dari
masing-masing satker dilaporkan secara lebih rinci didalam Laporan
Akuntabilitas Kinerja masing-masing satuan kerja.

d. Usul Pemecahan masalah:

Perlu dibuat instrumen atau formulasi sistem pelaporan secara


terpadu yang dilakukan secara berkala dari masing-masing satuan
kerja.

e. Anggaran :

Realisasi anggaran untuk indikator ini sebesar 91,36% atau


sebanyak Rp. 9.747.649.000.560,- dari alokasi yang tersedia Rp
10.668.967.618.000,- dan alokasi anggaran telah diserahkan pada
Satuan kerja masingmasing. Rekapitulasi alokasi dan realisasi
nggaran masing-masing Unit Pelaksana Teknis terlampir pada
lampiran.

2. Jumlah rancangan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria yang


disusun

Untuk mencapai indikator tersebut, Direktorat Jenderal Bina Upaya


Kesehatan pada tahun 2013 telah melakukan kegiatan Penyusunan
Peraturan Perundang-undangan di bidang Upaya Kesehatan baik yang
merupakan peraturan pelaksana UndangUndang 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan maupun Undang-Undang 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit, dan Norma Standar Prosedur dan Kriteria lainnya yang
menjadi kewenangan Ditjen Bina Upaya Kesehatan yang rancangannya
sudah ditetapkan atau sudah disampaikan ke Biro Hukum dan
Organisasi Setjen Kemkes tetapi masih dalam proses harmonisasi atau
proses penetapan.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 14


a. Kondisi yang dicapai :

Pada akhir tahun 2012 secara kumulatif jumlah rancangan NSPK


bidang Upaya Kesehatan tercapai sebanyak 145 NSPK. Sesuai
target pada Renstra Kemenkes pada tahun 2013 jumlah rancangan
NSPK bidang Upaya Kesehatan yang harus disusun secara
kumulatif sebanyak 170 NSPK.

Sampai dengan akhir tahun 2013 telah tersusun sebanyak 25 NSPK


sebagaimana terlampir.

1. Rancangan Permenkes tentang Organisasi dan Tata Kerja BPFK


2. Rancangan Permenkes tentang Keteknisian Kardiovaskular di
Rumah Sakit
3. Rancangan Permenkes tentang Pedoman Metode Uji
Kesesuaian Pesawat Sinar-X Radiologi di Fasyankes
4. Rancangan Permenkes tentang Standar Bangunan dan
Prasarana
5. Rancangan Permenkes tentang Registrasi Labkes
6. Rancangan Permenkes tentang Teleradiologi
7. Rancangan Permenkes tentang Pemantapan Mutu Eksternal
Laboratorium
8. Rancangan Permenkes tentang Standar Pelayanan
Keperawatan RS Jantung dan Pembuluh Darah
9. Rancangan Permenkes tentang Standar Pelayanan
Keperawatan RS Paru dan Respirasi
10. Rancangan Permenkes tentang Standar Pelayanan
Keperawatan RS Kusta
11. Rancangan Permenkes tentang Standar Pelayanan
Keperawatan RS Stroke
12. Rancangan Permenkes tentang Standar Pelayanan
Keperawatan RS Ortopedi
13. Rancangan Permenkes tentang Standar pelayanan keperawatan
RS Kanker

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 15


14. Rancangan Permenkes tentang Standar Pelayanan
Keperawatan RS Mata
15. Rancangan Permenkes tentang Standar Pelayanan
Keperawatan Ginjal di RS
16. Rancangan Permenkes tentang Standar Pelayanan
Keperawatan RS Penyakit Infeksi
17. Rancangan Permenkes tentang Standar Pelayanan
Keperawatan RS Ibu dan Anak
18. Rancangan Permenkes tentang Standar Pelayanan
Keperawatan Neuroscience di RS
19. Rancangan Permenkes tentang Standar Pelayanan
Keperawatan RS Ketergantungan Obat
20. Rancangan Permenkes tentang Standar Pelayanan Radiografer
21. Rancangan Permenkes tentang Standar Pelayanan Radioterapi
(Radiografer Terapi)
22. Rancangan Permenkes tentang Pedoman Pelayanan Kebidanan
Komunitas
23. Rancangan Permenkes tentang Pedoman Bidan Koordinator di
RS dlm Penyelia Fasilitatif
24. Rancangan Permenkes tentang Pengembangan Manajemen
Kinerja Klinik Pelayanan Kebidanan
25. Rancangan Permenkes tentang Pengujian dan Kalibrasi Alat
Kesehatan

Pada tahun 2013 telah ditetapkan beberapa rancangan NSPK yang


menjadi Permenkes, antara lain :
1. Permenkes Nomor 4 Tahun 2013 tentang Pedoman
Penyusunan RBA BLU
2. Permenkes Nomor 6 tentang Kriteria Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Terpencil dan tidak diminati

3. Permenkes Nomor 12 tentang Pola Tarif BLU Rumah Sakit

4. Permenkes Nomor 43 tentang Penyelenggaraan Laboratorium


Klinik yang baik (Good Laboratory Practice)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 16


5. Permenkes Nomor 49 tentang Komite Keperawatan di Rumah
Sakit

6. Permenkes 62 tentang Penyelenggaraan Bank Jaringan atau


Sel

7. Permenkes 29 tentang Pemeriksaan Kesehatan CTKI

8. Permenkes 50 tentang Pedoman Penyelenggaraan Bank Sel


Punca

9. Permenkes 57 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program


Terapi Rumatan Metadon

Kondisi ini menunjukkan bahwa indikator ini sudah tercapai targetnya


sebanyak 170 buah NSPK atau tercapai sebesar 100%.

Tabel 5 : Capaian Jumlah rancangan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria yang
disusun

Output
Kegiatan
Target Realisasi Capaian

Penyusunan Peraturan Perundang-


undangan di bidang Upaya Kesehatan 170 NSPK 170 NSPK 100%
baik yang merupakan peraturan
pelaksana Undang- Undang 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan maupun
Undang-Undang 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit, dan NSPK lainnya yang
menjadi kewenangan Ditjen BUK yang
rancangannya sudah ditetapkan atau
sudah disampaikan ke Biro Hukum dan
Organisasi Setjen Kemkes untuk
ditetapkan.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 17


b. Permasalahan :

1) Unsur unit teknis dan stakeholder terkait tidak hadir pada saat
pembahasan.
2) Substansi materi masih mentah sehingga diperlukan
pembahasan yang berulang.
3) Jadwal pembahasan yang tidak terencana dengan baik.

c. Usul Pemecahan masalah :

1) Keterlibatan unsur unit teknis dan stakeholder terkait hadir pada


saat pembahasan materi
2) Substansi materi yang akan dibuat rancangan NSPK sudah siap
diharmonisasi.
3) Penyusunan jadwal pembahasan NSPK dibuat minimal 1 (satu)
bulan sebelum pembahasan.

d. Anggaran :

Jumlah realisasi anggaran untuk indikator ini sebesar 39,74% atau


sebanyak Rp.1.073.812.400 dari alokasi yang tersedia Rp.
2.702.400.000. Walaupun anggaran untuk kegiatan ini hanya
terealisasi sebesar 39,74% tetapi capaian dari indikator ini sesuai
target, hal ini disebabkan pembahasan rancangan NSPK yang
merupakan NSPK Tupoksi dibiayai oleh masing-masing Direktorat,
sedangan alokasi biaya yang ada di Sekretariat hanya digunakan
untuk biaya pembahasan NSPK yang merupakan peraturan
pelaksana Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan dan peraturan pelaksana Undang-Undang No 44 Tahun
2009 tentang Rumah Sakit.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 18


3. Jumlah Puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan dasar
bagi penduduk miskin di Puskesmas

Untuk mencapai indikator tersebut, Direktorat Jenderal Bina Upaya


Kesehatan pada tahun 2013 telah melakukan kegiatan-kegiatan
sebagai berikut :

Tabel 6 : Capaian Kegiatan Pembayaran klaim pelaksanaan Jamkesmas dasar di


Puskesmas
Output
No Kegiatan
Target Realisasi Capaian

1 Pembayaran klaim 9.323 9.655 104%


pelaksanaan Puskesmas Puskesmas
Jamkesmas dasar di
Puskesmas

a. Sasaran Indikator / Kegiatan:

Sasaran dari indikator ini adalah Meningkatnya pelayanan kesehatan


dasar bagi penduduk miskin di Puskesmas.

b. Kondisi yang dicapai:

Indikator ini telah tercapai sebanyak 9.655 Puskesmas atau sebesar


104% dari target 9.323 Puskesmas. Perhitungan tersebut merupakan
asumsi bahwa seluruh puskesmas di indonesia telah melakukan
pelayanan kesehatan dasar bagi penduduk miskin.

c. Permasalahan:

Sehubungan dengan pelayanan Jamkesyandas dan Jampersal di


Puskesmas masih berlangsung sampai dengan bulan Desember
2013, maka Kementerian Kesehatan mengajukan dispensasi
penyetoran sisa dana Jamkesyandas dan Jampersal sampai
dengan 20 Januari 2014. Apabila sisa dana disetor sebelum 31
Desember 2013, maka akan terdapat pelayanan kesehatan dasar
dan persalinan tahun 2013 yang belum dibayarkan. Namun
berdasarkan surat Ditjen Perbendaharaan permohonan dispensasi

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 19


tersebut ditolak. Hal ini menyebabkan pengembalian sisa dana dari
Dinas Kesehatan Kab/Kota menjadi terlambat.

d. Usul Pemecahan masalah:

Melakukan monitor penyetoran saldo dana jamkesyandas dan


jampersal di tahun 2014.

e. Anggaran :

Jumlah realisasi anggaran untuk indikator ini sebesar 100% atau


sebanyak Rp 600.000.000.000,- dari alokasi yang tersedia Rp
600.000.000.000,- Realisasi tersebut adalah realisasi dari jumlah
anggaran yang didistribusikan kepada Dinas Kesehatan Kab/Kota
oleh Kementerian Kesehatan.

4. Persentase Rumah Sakit yang melayani pasien penduduk miskin


peserta program Jamkesmas

Untuk mencapai indikator tersebut, Seketariat Direktorat Jenderal Bina


Upaya Kesehatan pada tahun 2013 telah melakukan kegiatan-kegiatan
sebagai berikut :

Tabel 7 : Capaian Kegiatan Pembayaran Klaim kepada PPK Program Jamkesmas


Output
No Kegiatan
Target Realisasi Capaian

1 Pembayaran Klaim
kepada PPK Program
Jamkesmas
a. Jamkesmas 90 % 92,99 % 104,35%
Rujukan
(1.218 RS) (1.274 RS)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 20


a. Sasaran Indikator / Kegiatan:

Sasaran dari indikator ini adalah terpenuhinya pembayaran klaim


pelayanan jamkesmas di Rumah Sakit.

b. Kondisi yang dicapai:

Indikator ini telah tercapai sebesar 104,35% atau sebanyak 1.274


rumah sakit dari target sebanyak 1.218 rumah sakit.

c. Permasalahan:

1) Jasa Giro belum disetor oleh rumah sakit secara rutin dan
disampaikan ke Ditjen BUK;

2) Penyetoran Jasa giro belum menggunakan kode satker Setditjen


BUK (466080) tetapi menggunakan kode satker rumah sakit
yang bersangkutan.

3) Sehubungan dengan beralihnya pengelolaan jamkesmas ke


BPJS, belum ada kepastian mengenai saldo dana jamkesmas
rujukan yang ada di rekening rumah sakit/PPK apakah harus
disetorkan ke kas negara atau tetap dipertahankan untuk
pembayaran pelayanan sampai dengan bulan Desember 2013.

d. Usul Pemecahan masalah :

1) Setiap satker menyetorkan jasa giro jamkesmas dengan


menggunakan kode satker BUK.

2) Dibuat surat edaran baru tentang ketentuan penyetoran jasa giro


kepada seluruh RS/PPK Jamkesmas dan Dinas Kesehatan
Kab/Kota.

3) Berkoordinasi dengan P2JK mengenai saldo dana jamkesmas


rujukan di rekening RS/PPK Jamkesmas.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 21


e. Anggaran :

Jumlah realisasi anggaran untuk indikator ini sebesar 99,25% atau


sebanyak Rp 6.170.346.740.073,- dari alokasi yang tersedia Rp,-
6.216.672.950.000,-

5. Tupoksi Sekretariat
a. Bagian Program dan Informasi

1) Subbagian Program
Pada tahun 2013, Sub Bagian Program melaksanakan sebanyak 21
(dua puluh satu) kegiatan, dengan total alokasi anggaran sebanyak
Rp. 7.265.052.000,- dimana capaian dari masing-masing kegiatan
dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 8 : Capaian Kegiatan Subbagian Program
KELUARAN ANGGARAN
NO KEGIATAN
TARGET CAPAIAN % ALOKASI TOTAL REALISASI %
1 SUB BAGIAN PROGRAM
DOKUMEN PERENCANAAN PROGRAM 1.904.950.000 1.133.597.600 59,51
1 Penyusunan Juknis Perencanaan Program BUK 5 Paket 4 Paket 80 816.400.000 336.685.000 41,24
2 Advokasi dan Sosialisasi Program BUK 20 Dinkes 20 Dinkes 100 101.000.000 100.837.300 99,84
Propinsi/Kota/ Propinsi/Kota/
Kab/RS Kab/RS

3 Rapat Konsultasi Program Bina Upaya Kesehatan 1 Paket 1 Paket 100 357.970.000 228.815.300 63,92
4 Penyusunan Rencana Kerja Program Bina Upaya Kesehatan 2 Paket 2 Paket 100 477.580.000 342.260.000 71,67
5 Honor Tim Perencanaan Program Pembinaan Upaya 10 Paket 8 Paket 80 152.000.000 125.000.000 82,24
Kesehatan
DOKUMEN PERENCANAAN ANGGARAN 2.625.135.000 2.055.592.100 78,30
6 Penyusunan Usulan Anggaran Program Bina Upaya 3 Paket 2 Paket 67 244.875.000 163.630.000
66,82
Kesehatan
7 Penyusunan Alokasi Program Bina Upaya Kesehatan 3 Paket 2 Paket 67 90.720.000 53.680.000 59,17
8 Sosialisasi Software RKAKL 2014 1 Paket 1 Paket 100 584.220.000 538.004.000 92,09
9 Penyusunan RKAKL Program Bina Upaya Kesehatan 3 Paket 2 Paket 67 454.170.000 226.273.600 49,82
10 Penyusunan Profil Perencanaan Anggaran 1 Paket 1 Paket 100 84.000.000 83.100.000 98,93
11 Pembinaan Perencanaan Anggaran ke Daerah 1 Paket 1 Paket 100 242.400.000 241.553.500 99,65
12 Penyusunan Indikator Kinerja BLU 4 Paket 4 Paket 100 501.550.000 455.946.000 90,91
13 Inventarisasi Dokumen Perencanaan Program dan Anggaran 2 Paket 1 Paket 50 127.200.000 100.000.000 78,62
14 Honor Tim Perencanaan Anggaran Prog. Pembinaan Upaya 10 Paket 6 Paket 60 296.000.000 193.405.000 65,34
Kes.
PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN BAG. PROGRAM
746.170.000 384.042.100 51,47
& INFORMASI
15 Pertemuan Perencanaan Anggaran DAK Elektronik 4 Paket 4 Paket 100 746.170.000 384.042.100 51,47
PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN BAG. PROGRAM
374.100.000 270.384.200 72,28
& INFORMASI
16 Peningkatan Kinerja Karyawan Bagian Program dan Informasi 1 Paket 1 Paket 100 374.100.000 270.384.200 72,28

PERENCANAAN SECARA ELEKTRONIK 851.560.000 733.237.300 86,11


17 Perencanaan Pengembangan Sistem Perencanaan Elektronik 1 Paket 1 Paket 100 851.560.000 733.237.300 86,11
PROGRAM DAN INFORMASI 96.017.000 95.208.500 99,16
18 Alat Pengolah Data Perencanaan Program 1 Paket 1 Paket 100 96.017.000 95.208.500 99,16
PENYIAPAN BAHAN KOORDINASI PERENCANAAN
667.120.000 257.395.100 38,58
PROGRAM DAN ANGGARAN
19 Penyiapan Bahan RDP dengan DPR 1 Paket 1 Paket 100 223.620.000 30.000.000
20 Konsinyasi dan Koordinasi Program BUK Tingkat Kementerian 1 Paket 1 Paket 100 314.000.000 182.395.100 58,09
21 Penunjang Teknis Pelaksanaan Kegiatan Perencanaan 1 Paket 1 Paket 100 129.500.000 45.000.000 34,75
TOTAL 7.265.052.000 4.929.456.900 67,85

Dari tabel tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa :

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 22


a) Kondisi yang dicapai :

Untuk meningkatkan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas


teknis pada Program Pembinaan Upaya Kesehatan pada tahun 2013
Subbag Program melaksanakan 21 (dua puluh satu) jenis kegiatan,
yaitu :
(1) Penyusunan Juknis Perencanaan Program BUK
Hasil dari kegiatan ini adalah Dokumen Juknis Perencanaan
Program BUK

(2) Advokasi dan Sosialisasi Program BUK


Hasil dari kegiatan ini adalah tersosilaisasinya program-
program kegiatan DItjen BUK di Dinas Kesehatan Provinsi di
Indonesia

(3) Rapat Konsultasi Program BUK


Hasil dari kegiatan ini adalah terinformasikannya satker Dinas
Kesehatan tentang pagu alokasi dan program-program prioritas
Kemeneterian Kesehatan

(4) Penyusunan Rencana Kerja Program BUK


Hasil dari kegiatan ini adalah tersusunnya dokumen rencana
kerja Ditjen BUK di tingkat Satuan Kerja

(5) Tim Perencanaan Program Pembinaan Upaya Kesehatan


Hasil kegiatan ini adalah Tim Perencanaan Program
Pembinaan Upaya Kesehatan

(6) Penyusunan Usulan Anggaran Program BUK


Hasil dari kegiatan ini adalah dokumen usulan anggaran
Program BUK

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 23


(7) Penyusunan Alokasi Program BUK
Hasil dari kegiatan ini adalah tersusunnya alokasi anggaran
Program BUK

(8) Sosialisasi Software RKAKL 2014


Hasil dari kegiatan ini adalah tersosialisasinya software RKAKL
TA. 2014 kepada satker di lingkungan DItjen BUK

(9) Penyusunan RKAKL Program BUK


Hasil dari kegiatan ini adalah usulan RKAKL Ditjen BUK

(10) Penyusunan Profil Perencanaan Anggaran


Hasil dari kegiatan ini adalah dokumen profil anggaran Satker di
lingkungan DItjen BUK

(11) Pembinaan Perencanaan Anggaran ke Daerah


Hasil dari kegiatan ini adalah terinformasinya proses
perencanaan anggaran satker di lingkungan Ditjen BUK

(12) Penyusunan Indikator Kinerja BLU


Hasil dari kegiatan ini adalah Dokumen Indikator Kinerja Satker
BLU di lingkungan Ditjen BUK

(13) Inventarisasi Dokumen Perencanaan Program dan Anggaran


Hasil dari kegiatan ini adalah dokumen Perencanaan dan
Penganggaran seluruh Satker dilingkungan DItjen BUK

(14) Tim Perencanaan Anggaran Program Pembinaan Upaya


Kesehatan
Hasil dari kegiatan ini adalah terselenggaranya kegiatan
perencanaan anggaran program pembinaan upaya kesehatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 24


(15) Pertemuan Perencanaan Anggaran
Hasil dari kegiatan ini adalah dokumen perencanaan anggaran
satker di lingkungan Ditjen BUK
(16) Peningkatan Kinerja Karyawan Bagian PI
Hasil dari kegiatan ini adalah peningkatan kinerja karyawan
Bagian PI

(17) Perencanaan Pengembangan Sistem Elektronik


Hasil dari kegiatan ini adalah pengembangan system
perencanaan elektronik (e-Planning)

(18) Alat Pengolah Data Perencanaan


Hasil dari kegiatan ini adalah tersedianya alat pengolah data
perencanaan di Subbag Program

(19) Penyiapan Bahan RDP dengan DPR


Hasil dari kegiatan ini adalah dokumen bahan RDP dengan
DPR

(20) Konsinyasi dan Koordinasi Program BUK Tingkat Kementerian


Hasil dari kegiatan ini adalah dokumen hasil koordinasi
kegiatan Program Ditjen BUK di tingkat Kemeneterian

(21) Penunjang Teknis Pelaksanaan

Hasil dari kegiatan ini adalah Dokumen penunjang teknis


pelaksanaan kegiatan di Subbagian Program

b) Permasalahan :

(1) Penetapan besaran pagu anggaran seringkali mendadak,


padahal satker membutuhkan waktu untuk mempersiapkan
data-data dukung.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 25


(2) Banyak tuntutan terhadap pengembangan aplikasi
perencanaan secara elektronik, sedangkan di Subbagian
Program belum ada yang mempunyai kompetensi khusus yang
mampu mengembangkan aplikasi yang ada secara lebih
maksimal lagi.

c) Usul Pemecahan Masalah :

(1) Membuat perencanaan penganggaran yang lebih baik lagi,


dengan memperhatikan siklus anggaran yang berlaku.

(2) Lebih mengoptimalkan pihak ke-tiga (programmer) dalam halm


pengembangan aplikasi sistem perencanaan elektronik

d) Anggaran :

Kegiatan pada Sub Bagian Program pada tahun anggaran 2013


terdiri dari 21 jenis kegiatan dengan alokasi anggaran sebesar Rp
7.265.052.000 dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 4.929.456.900
atau sebesar 67,85%.

2) Subbagian Data dan Informasi


Tahun 2013, Sub Bagian Data dan Informasi mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp. 7.316.816.000,- yang terdiri dari anggaran
perjalanan dinas sebesar Rp 5.220.806.000,- dan anggaran
pengaaan sebesar Rp 2.096.010.000,-.

Dengan anggaran tersebut telah dilaksanakan sebanyak 34 kegiatan


dimana capaian dari masing-masing kegiatan dapat dilihat pada
tabel sebagai berikut:

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 26


Tabel 9 : Capaian Kegiatan Subbagian Data dan Informasi
KELUARAN ANGGARAN
NO KEGIATAN
TARGET CAPAIAN % ALOKASI TOTAL REALISASI %
2 SUB BAGIAN DATA DAN INFORMASI
1 Pertemuan Sosialisasi Case-Mix Dalam Rangka Workshop 2 Paket 2 Paket 100 206.335.000 181.827.800 88,12
Pengembangan dan Implementasi INA-CBG Dengan Tema "
Development of News INA-CBGs Groups for Ambulatori Case
Packege
2 Pertemuan Koordinasi Dalam Rangka Pengembangan dan 2 Paket 2 Paket 100 206.334.000 205.525.000 99,61
Implementasi Sistem INA-CBG
3 Pertemuan Konsolidasi Dalam Rangka Pengembangan dan 2 Paket 2 Paket 100 206.334.000 177.407.200 85,98
Implementasi Sistem INA-CBG
4 Pertemuan Sosialisasi Casemix Dalam Rangka Finalisasi INA- 2 Paket 2 Paket 100 206.334.000 121.033.130 58,66
CBGs Version 2.0
5 Pertemuan Sosialisasi Kompilasi Data & Informasi 2 Paket 2 Paket 100 206.334.000 199.821.000 96,84
6 Pertemuan Sosialisasi Data & Informasi Regional Tengah 2 Paket 2 Paket 100 247.690.000 237.766.400 95,99

7 Pertemuan Sosialisasi Data & Informasi Regional Barat 2 Paket 2 Paket 100 258.615.000 223.852.560 86,56
8 Pertemuan Sosialisasi Data & Informasi Regional Timur 2 Paket 2 Paket 100 200.040.000 129.989.000 64,98

9 Pertemuan Koordinasi Costing Dalam Sistem Casemix 2 Paket 2 Paket 100 231.660.000 161.990.700 69,93
10 Pertemuan Koordinasi IT Dalam Sistem Casemix 2 Paket 2 Paket 100 214.890.000 180.390.500 83,95
11 Pertemuan Koordinasi IT Dalam BPJS 2 Paket 2 Paket 100 259.050.000 205.900.100 79,48
12 Seminar E-Health Nasional 2 Paket 2 Paket 100 316.620.000 276.910.700 87,46
13 Pertemuan Sosialisasi Implementasi INA-CBG 2 Paket 2 Paket 100 333.700.000 192.054.450 57,55
14 Pertemuan Koordinasi IT Kantor Pusat Ditjen BUK 2 Paket 2 Paket 100 121.470.000 113.379.000 93,34
15 Pertemuan Koordinasi IT RS Vertikal 2 Paket 2 Paket 100 173.476.000 158.246.950 91,22
16 Pertemuan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit 2 Paket 2 Paket 100 318.690.000 269.810.900 84,66
17 Pertemuan Evaluasi Implementasi INA-CBG 2 Paket 2 Paket 100 77.080.000 76.780.000 99,61
18 Audiensi dan Paparan Informasi Teknologi 528 OK 159 OK 30,11 27.984.000 8.450.000 30,20
19 Tim Pelaksana Kegiatan Pengelola Sistem Informasi Rumah 12 bl 2 bl 16,6667 127.200.000 42.400.000 33,33
Sakit
20 Tim Pelaksana Kegiatan National Casemix Center 12 bl 12 bl 100 415.200.000 350.600.000 84,44
21 Advokasi Serta Sosialisasi Data dan Informasi BUK 31 Dinkes 31 Dinkes 100 443.000.000 441.225.400 99,60
Prop/Kab/K Prop/Kab/K
ota, RS ota, RS
22 Advokasi dan Sosialisasi Centre for Case-Mix 28 Dinkes 28 Dinkes 100 422.770.000 421.747.200 99,76
Prop/Kab/K Prop/Kab/K
ota, RS ota, RS
23 Pengadaan Aplikasi Updating RS Online (Penambahan 1 Paket 1 Paket 100 50.000.000 45.000.000 90,00
Variabel)
24 Pengadaan Aplikasi Clinical Costing Modeling (CCM) 1 Paket 1 Paket 100 49.000.000 44.000.000 89,80
25 Pengadaan Aplikasi Updating SIRS Online 1 Paket 1 Paket 100 50.000.000 45.000.000 90,00
26 Pengadaan Aplikasi Pendukung Sistem Casemix 1 Paket 1 Paket 100 152.550.000 150.000.000 98,33
27 Pengadaan Aplikasi Pendukung SIRS 2 Paket 2 Paket 100 103.000.000 99.000.000 96,12
28 Pengadaan Redesain Website Ditjen BUK 1 Paket 1 Paket 100 49.250.000 45.000.000 91,37
29 Pengadaan Sistem Informasi Tata Usaha & Tata Persuratan 1 Paket 1 Paket 100 150.000.000 147.500.000 98,33
(SITU)
30 Pengadaan Web Interface 1 Paket 1 Paket 100 50.000.000 47.000.000 94,00
31 Pengadaan Sistem Aplikasi Kepegawaian (e-Peg) 1 Paket 1 Paket 100 190.000.000 187.750.000 98,82
32 Alat Pengolah Data - Data dan Informasi 2 Unit 2 Unit 100 45.000.000 44.550.000 99,00
33 Pengadaan Alat Video Wall dan Conference 1 Paket 1 Paket 100 1.009.140.000 977.295.000 96,84
34 Pengadaan Alat Pengolah Data INA-CBG 1 Paket 1 Paket 100 198.070.000 191.620.000 96,74
TOTAL 7.316.816.000 6.400.822.990 87,48
Dari tabel tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa :
a) Kondisi yang dicapai :

Untuk meningkatkan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas


teknis pada Program Pembinaan Upaya Kesehatan pada tahun 2013
Subbag Data dan Informasi melaksanakan 34 (tiga puluh empat)
jenis kegiatan , yaitu :
(1) Pertemuan Sosialisasi Case-Mix Dalam Rangka Workshop
pengembangan dan implementasi INA-CBG Dengan Tema "

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 27


Development of News INA-CBGs Groups for Ambulatori Case
Packege
Hasil dari pertemuan ini adalah Terbentuknya group khusus
atau special CMG of ambulatory case packege

(2) Pertemuan Koordinasi Dalam Rangka Pengembangan dan


Implementasi Sistem INA-CBG
Hasil dari pertemuan ini adalah daftar rekomendasi special
CMG

(3) Pertemuan Konsolidasi Dalam Rangka Pengembangan dan


Implementasi Sistem INA-CBG
Hasil dari pertemuan ini adalah analisis HBR dalam rangka
updating tarif INA-CBG

(4) Pertemuan Sosialisasi Casemix Dalam Rangka Finalisasi INA-


CBGs Version 2.0
Hasil dari pertemuan ini adalah Perkembangan terkini aplikasi
INA-CBG dalam jamkesmas 2013

(5) Pertemuan Sosialisasi Kompilasi Data & Informasi


Hasil dari pertemuan ini adalah tercapainya data dan informasi
terbaru (update) dan Valid
(6) Pertemuan Sosialisasi Data & Informasi Regional Tengah
Hasil pertemuan ini adalah ter updatenya data dalam aplikasi
RS Online dan Puskesmas Online di beberapa propinsi dalam
Regional Tengah
(7) Pertemuan Sosialisasi Data & Informasi Regional Barat
Hasil pertemuan ini adalah didapatnya pemahaman mengenai
pengenalan registrasi online propinsi, RS Online, SIRS Online,
Data Dasar RS Online dan SIMRS Generik Open Sources serta
evaluasi mengenai pelaporan RS khususnya di Regional Barat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 28


(8) Pertemuan Sosialisasi Data & Informasi Regional Timur
Hasil dari pertemuan ini adalah tersosialisasinya aplikasi
SIMRS GOS dan review penerapannya di beberapa RS

(9) Pertemuan Koordinasi Costing Dalam Sistem Casemix


Hasil dari pertemuan ini adalah Pengumpulan data costing

(10) Pertemuan Koordinasi IT Dalam Sistem Casemix


Hasil dari pertemuan ini adalah Dikhususkannya pada
implementasi sistem informasi ketersediaan tempat tidur dan
SIM keperawatan di RS Vertikal

(11) Pertemuan Koordinasi IT Dalam BPJS


Hasil dari pertemuan ini adalah terkoordinasinya pelaksanaan
IT dalam BPJS khususnya software INA-CBG 4.0

(12) Seminar E-Health Nasional


Hasil dari pertemuan ini adalah Tersedianya SDM yang terlatih
pada RS Vertikal dan Dinkes Propinsi

(13) Pertemuan Sosialisasi Implementasi INA-CBG


Peningkatan pengembangan dan kemampuan petugas RS
terhadap aplikasi INA-CBG versi 4.0 yang akan
diimplementasikan dalam JKN 2014

(14) Pertemuan Koordinasi IT Kantor Pusat Ditjen BUK


Hasil dari pertemuan ini adalah Didapatnya pemahaman
mengenai Penyajian data SIRS estimasi peringkat
mordibitas/mortalitas edisi 2013, pengenalan SIMRS dan
pengenalan software INA-CBG versi 3.1

(15) Pertemuan Koordinasi IT RS Vertikal


Hasil pertemuan ini adalah didapatnya pemahaman mengenai
perkembangan terkini TIK di Kantor Pusat Ditjen Bina Upaya
Kesehatan, Sosialisasi SIMRS GOS, Masterplan IT RS,

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 29


Standarisasi Sistem Informasi RS dan pemanfaatan VPN pada
RS Vertikal

(16) Pertemuan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Hasil


pertemuan ini adalah Terbentuknya pengembangan SIMRS
GOS untuk menghadapi JKN yang mencakup integrasi dengan
sistem JKN, integrasi dengan SIRS dan pengembangan modul
farmasi dengan Ditjen Binfar serta modul keperawatan

(17) Pertemuan Evaluasi Implementasi INA-CBG


Hasil pertemuan ini adalah pembahasan alur logic grouper

(18) Audiensi dan Paparan Informasi Teknologi


Hasil pertemuan ini adalah Terlaksananya audiensi dengan
pihak eksternal

(19) Tim Pelaksana Kegiatan Pengelola Sistem Informasi Rumah


Sakit
Hasil pertemuan ini adalah terlaksananya kegiatan Pengelola
Sistem Informasi RS

(20) Tim Pelaksana Kegiatan National Casemix Center


Hasil pertemuan ini adalah terlaksananya kegiatan nasional
casemix center

(21) Advokasi serta Sosialisasi Data dan Informasi BUK


Terlaksananya advokasi dan sosialisasi data dan informasi
BUK ke Dinkes Prop/Kab/Kota dan rumah sakit

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 30


(22) Advokasi dan Sosialisasi Centre For Case-Mix
Terlaksananya advokasi dan sosialisasi centre for casemix ke
dinkes prop/kab/kota dan Rumah Sakit
(23) Pengadaan Aplikasi Updating RS Online (Penambahan
Variable)
Tersedianya variabel tenaga medis dan non medis dan variabel
di menu report.

(24) Pengadaan Aplikasi Clinical Sosting Modeling (CCM).


Tersedianya Aplikasi Clinical Sosting Modeling (CCM).

(25) Pengadaan Aplikasi Updating SIRS Online


Tersedianya aplikasi updating SIRS Online dalam bentuk SIRS
Offline

(26) Pengadaan Aplikasi Pendukung Sistem Casemix


Tersedianya Special CMG, Top up tariff, sistem pembayaran
JKN

(27) Pengadaan Aplikasi Pendukung SIRS


Tersedianya aplikasi pendukung dalam bentuk profile
kesehatan online

(28) Pengadaan Redesain Website Ditjen BUK


Pembaharuan desaign website dan penambahan fitur/menu
website

(29) Pengadaan Sistem Informasi Tata Usaha & Tata Persuratan


(SITU)
Tersedianya e-office (tata persuratan) surat masuk dan keluar

(30) Pengadaan Web Interface


Tersedianya Integrasi aplikasi RS Online, emonev dan
eplanning (SIPERMON)

(31) Pengadaan Sistem Aplikasi Kepegawaian (e-Peg)


Tersedianya aplikasi e-peg

(32) Alat Pengolah Data Data dan Informasi


Tersedianya 2 (dua) LCD Projector

(33) Pengadaan Alat Video Wall dan Conference


Tersedianya video wall dan converence di ruang rapat 406

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 31


(34) Pengadaan Alat Pengolah Data INA-CBG
Tersedianya, laptop, server, OS Server, Antivirus OS Server,
dan External HDD 1 TB

b) Permasalahan :
(1) Rumah sakit belum semuanya melaporkan pelaporan RL
(dalam SIRS)
(2) Laporan data yang diterima dari rumah sakit ke Subag Data
dan Informasi tidak tepat waktu
(3) Kode rumah sakit banyak yang belum di Update karena
banyaknya pemekaran wilayah oleh BPS (Badan Pusat
Statistik) sehingga standar kodevikasi BPS tidak sesuai
dengan kode Kabupaten/Kota.
(4) Pergantian software INA-CBG versi 3.1 ke versi 4.0 terlalu
cepat sehingga rumah sakit kesulitan menyesuaian
penggunaannya.

c) Usul Pemecahan Masalah :


(1) Perlu penguatan dan pelatihan SIR dan RS Online ke rumah
sakit dengan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan
Propinsi/Kabupaten/kota dan rumah sakit.
(2) Perlu dilakukan evaluasi pelaporan rumah sakit secara rutin.
(3) Mapping ulang kodefikasi rumah sakit sesuai dengan
perkembangan kodefikasi terbaru yang dikeluarkan oleh BPS.
(4) Sosialisasi dan pelatihan penggunaan software INA-CBG versi
4.0.

d) Anggaran :

Pada tahun 2013 Sub Bagian Data dan Informasi mendapat alokasi
Anggaran sebesar Rp. 7.316.816.000,-, terealisasi sebesar Rp.
6.400.822.990,- (87,48%) yang terdiri dari 34 jenis kegiatan yaitu
anggaran kegiatan perjalanan dinas sejumlah 22 (dua puluh dua)
sebesar Rp 5.220.806.000,- terealisasi sebesar Rp 4.377.107.990,-
(83,84%) dan yang 12 (dua belas) berupa pengadaan antara lain
pengadaan aplikasi, redesain website, sistem informasi TU dan tata
persuratan, web interface, pengolah data dan informasi, alat video
wall dan conference, dan alat pengolah data INA-CBG dengan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 32


alokasi anggaran sebesar Rp 2.096.010.000,- terealisasi sebesar Rp
2.023.715.000,- (96,55%).

3) Subbagian Evaluasi dan Pelaporan


Pada tahun 2013, Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan
melaksanakan sebanyak 22 (dua puluh dua) kegiatan, dengan total
alokasi anggaran sebanyak Rp. 3.081.414.000 dimana capaian dari
masing-masing kegiatan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 10 : Capaian Kegiatan Subbagian Evaluasi dan Pelaporan
KELUARAN ANGGARAN
NO KEGIATAN
TARGET CAPAIAN % ALOKASI TOTAL REALISASI %
3 SUB BAGIAN EVALUASI DAN PELAPORAN
1 Penyusunan Instrumen/Tools Monitoring Program BUK 2 Laporan 2 Laporan 100 68.120.000 58.769.000 86,27
2 Pemantauan Pelaksanaan Prog./Kegiatan Bersumber APBN & 4 Laporan 4 Laporan 100 106.350.000 103.607.700 97,42
PHLN
3 Monitoring Pelaksanaan Kegiatan Bersumber DAK 3 Laporan 3 Laporan 100 293.085.000 281.143.500 95,93
4 Pembinaan Terpadu Kementerian Kesehatan 3 Laporan 3 Laporan 100 81.036.000 70.275.100 86,72
5 Evaluasi Indikator RPJMN, RKP dan Renstra BUK 2 Laporan 2 Laporan 100 391.600.000 315.147.750 80,48
6 Evaluasi Indikator Inpres UKP4 2 Laporan 2 Laporan 100 241.140.000 200.663.800 83,21
7 Honor Tim Pengelola Laporan UKP4 10 PT 10 PT 100 63.500.000 36.900.000 58,11
8 Evaluasi Kegiatan dan Anggaran Responsif Gender (ARG) 1 Laporan 1 Laporan 100 44.400.000 38.600.000 86,94

9 Pokja Manajemen Perubahan dalam Rangka Reformasi 2 Laporan 2 Laporan 100 97.500.000 91.405.600 93,75
Birokrasi
10 Evaluasi Kegiatan Bersumber PHLN 2 Laporan 2 Laporan 100 185.032.000 165.329.900 89,35
11 Honor Tim E-Monev BUK 10 PT 7 PT 70 75.500.000 52.850.000 70,00
12 Pengolahan Data dan Penyusunan Laporan Indikator Kinerja 2 Laporan 2 Laporan 100 119.300.000 96.339.000 80,75
BUK
13 Penyusunan Bahan Lampiran Pidato Presiden 1 Laporan 1 Laporan 100 31.120.000 27.544.200 88,51
14 Penyusunan Laporan Kinerja Menkes 1 Laporan 1 Laporan 100 31.020.000 30.697.500 98,96
15 Penyusunan Laporan UP4B Bidang Kesehatan 1 Laporan 1 Laporan 100 43.860.000 43.387.000 98,92
16 Penyusunan Juklak Laporan Tahunan (Kantor Pusat dan UPT) 2 Laporan 2 Laporan 100 134.195.000 122.019.000 90,93

17 Pengolahan Data dan Penyusunan Laporan Tahunan Ditjen 1 Laporan 1 Laporan 100 124.980.000 110.886.250 88,72
BUK
18 Honor Tim Pengelola Laporan Tahunan BUK 10 PT 10 PT 100 75.500.000 52.850.000 70,00
19 Penyusunan Juknis Laporan PHLN 1 Laporan 1 Laporan 100 104.000.000 97.256.000 93,52
20 Diseminasi Program dan Kegiatan Ditjen BUK 1 Laporan 1 Laporan 100 61.200.000 50.180.000 81,99
21 Pengembangan Monitoring dan Evaluasi Elektronik (E- 19 TR 19 TR 100 609.976.000 536.158.200 87,90
Monev)
22 Alat Pengolah Data Evaluasi dan Pelaporan 10 PT 10 PT 100 99.000.000 96.113.000 97,08
TOTAL 3.081.414.000 2.678.122.500 86,91

Dari tabel tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa :

a) Kondisi yang dicapai :

Untuk meningkatkan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas


teknis pada Program Pembinaan Upaya Kesehatan pada tahun 2013
Subbag Evaluasi dan Pelaporan melaksanakan kegiatan antara lain :

(1) Pemantauan Pelaksanaan Prog./Kegiatan Bersumber APBN &


PHLN

Kegiatan ini merupakan monitoring dan evaluasi langsung ke


satker penerima dana TP untuk memantau pelaksanaan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 33


program/kegiatan bersumber APBN. Sampai akhir tahun
evaluasi TP telah masuk data 239 atau 83% dari total satker
yang dikunjungi. Dengan hasil evaluasi bahwa sebanyak 18%
peralatan tidak dimanfaatkan dengan baik. Penyebab tidak
dimanfaatakan adalah karena satker tidak mempunyai ruang
(32%), tidak ada SDM (29%), infrastruktur tidak memadai 19%

(2) Monitoring Pelaksanaan Kegiatan Bersumber DAK


Sampai akhir tahun capaian realisasi hanya mencapai 30% baik
dasar maupun rujukan. Dimana pola pergerakan dari kegiatan
diawali pada bulan Mei terus menanjak hingga bulan
Nopember. Hambatan realisasi ini terbanyak pada tender
pekerjaan

(3) Evaluasi Indikator RPJMN, RKP dan Renstra BUK


Pada RKP dan Renstra terdapat 20 indikator di Ditjen Bina
Upaya Kesehatan. Dari 20 indikator ada 4 indikator yang tidak
tercapai di tahun 2013, yaitu :
1. Jumlah puskesmas yang menjadi puskesmas perawatan di
perbatasan dan pulau-pulau kecil terluar berpenduduk
2. Jumlah kota di Indonesia yang memiliki RS standar kelas
dunia (world class)
3. Jumlah RS vertikal yang terhubung dengan sistem e-Health
4. Jumlah Tempat Tidur kelas III RS yang digunakan untuk
pelayanan kesehatan (New inisiatif)

(4) Evaluasi Indikator Inpres UKP4


Ada 3 indikator di Ditjen Bina Upaya Kesehatan yang diawasi
oleh UKP4. Pada akhir tahun 2013 ini ada 1 indikator yang
mendapat rapot merah, yaitu indikator dengan ukuran
keberhasilan 3 kota di Indonesia yang memiliki RS Pemerintah
dengan standar kelas dunia/world class(standar akreditasi
internasional JCI)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 34


(5) Evaluasi Kegiatan Bersumber PHLN
Evaluasi kegiatan bersumber PHLN meliputi pemantauan
lapangan in site rumah sakit pelaksana/penerima proyek
pinjaman luar negeri dan pemantauan melalui data laporan
triwulanan format Bappenas dan Kementerian Keuangan.
Pelaksana proyek pinjaman luar negeri tahun 2013 adalah
Direktorat Bina Upaya Kesehatan Rujukan (Strengthening of
Teaching Hospital), RSUP Dr. M. Hoesin Palembang
(Improvement of Dr. M. Hoesin Hospital in Palembang), dan
RSUP H. Adam Malik (Improvement of H. Adam Malik Hospital
in Medan)

(6) Penyusunan Laporan Unit Percepatan Pembangunan Propinsi


Papua dan Papua Barat (UP4B) Bidang Kesehatan
Berdasarkan SK Menkes No. 224/Menkes/SK/VI/2013 tentang
Tim P4BK tahun 2013-2014, Ditjen BUK ditunjuk sebagai
Sekretariat P4BK di lingkungan Kementerian Kesehatan.
Pada tahun 2013 telah tersusun laporan pelaksanaan program
percepatan pembangunan Propinsi Papua dan Papua Barat
yang telah disampaikan ke Menteri Kesehatan dan Kepala
UP4B.

(7) Penyusunan Juklak Laporan Tahunan (Kantor Pusat dan UPT)


Kegiatan ini outputnya adalah tersusunnya Juklak Laporan
Tahunan di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Upaya
Kesehatan baik Kantor Pusat maupun UPT Vertikal.
Penyusunan Juklak ini dilakukan pada tanggal 26 28
September di Hotel Brajamustika Bogor.

(8) Pengolahan Data dan Penyusunan Laporan Tahunan Ditjen


BUK
Dalam kegiatan ini kami melakukan penilaian dan mengolah
data laporan tahunan dari UPT Vertikal maupun Kantor Pusat.
Dari hasil pengolahan data tersebut sudah disusun 1 (buah)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 35


Laporan Tahunan Tahun 2013 Direktorat Jenderal Bina Upaya
Kesehatan dan sudah disampaikan kepada Menteri Kesehatan.

(9) Penyusunan Juknis Laporan PHLN


Format laporan PHLN per triwulan sudah ditentukan oleh
Kementerian Negara Perencanaan dan Pembangunan Negara
dan Kementerian Keuangan. Kegiatan ini direalisasikan dalam
bentuk penyusunan buku saku informasi PHLN yang berisi
mekanisme pengusulan dan atau perencanaan pinjaman luar
negeri, hibah terencana, dan hibah langsung; mekanisme
pengelolaan PHLN dan hibah langsung; informasi pelaksanaan
hibah langsung tahun 2010-triwulan III tahun 2013 dan proyek
pinjaman luar negeri di lingkungan Direktorat Jenderal Bina
Upaya Kesehatan.

(10) Diseminasi Program dan Kegiatan Ditjen BUK


Kegiatan ini merupakan hasil laporan dari seluruh kegiatan
yang telah dlakukan di subag Evaluasi dan Pelaporan yang
dipaparkan kepada seluruh subag TU Ditjen Bina Upaya
Kesehatan

b) Permasalahan :
(1) Pemantauan Pelaksanaan Prog./Kegiatan Bersumber APBN &
PHLN
Pada saat monitoring ke daerah, pengisian kuesioner tidak
dapat dipahami oleh pengambil data. Sehingga data yang
masuk kurang memenuhi kebutuhan.

(2) Monitoring Pelaksanaan Kegiatan Bersumber DAK


Jumlah laporan yang kurang memadai mempengaruhi grafik
tampilan capaian kegiatan Sedangkan permasalahan kondisi di
lapangan/satker tidak dapat di intervensi mengingat kegiatan
lelang berada pada satuan kerja daerah.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 36


(3) Evaluasi Kegiatan Bersumber PHLN

- Pelaksanaan manajemen administrasi sudah lebih baik


namun pelaksanaan teknis lapangan perlu diperbaiki,
seperti: hambatan keluarnya alat kesehatan dan
nonkesehatan pada awal tahun 2013 di Pelabuhan Belawan;
respon mitra kerja yang kurang cepat; dan keterlambatan
laporan oleh mitra kerja sehingga menunda proses
pembayaran/realisasi kegiatan.

- Belum sesuainya dan belum lengkapnya beberapa isian


format laporan pelaksanaan kegiatan PHLN dan hibah
langsung oleh satuan kerja

- Analisis kualitas pelaksanaan/indikator kegiatan hibah


langsung belum dapat dilaksanakan karena belum
lengkapnya data isian laporan dari satuan kerja pengelola

- Bentuk realisasi dana DIPA/DIPA revisi tahun 2013 pada


satuan kerja pengelola PHLN sebagian masih dalam bentuk
withdrawal application/belum seluruhnya telah mendapatkan
pengesahan SP3 dari KPPN Khusus Pinjaman dan Hibah.

- Belum sesuainya beberapa pengelolaan kegiatan hibah


langsung dengan peraturan/kebijakan kementerian

- Belum diterapkannya sistem pengusulan kegiatan hibah dari


satuan kerja melalui mekanisme kebijakan satu pintu
(melalui Sekretariat Direktorat Jenderal dan Sekretariat
Jenderal)

(4) Penyusunan Laporan UP4B Bidang Kesehatan


1. Program PKB untuk tahun 2014 tidak ada dari Kesehatan
dasar sedangkan Program ini menjadi Prioritas utama dari
UP4B Pusat untuk Papua dan Papua Barat
2. Kurangnya koordinasi dan sinkronisasi program dari Pusat
dan daerah

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 37


3. Peran serta daerah dalam pelaksanaan program-program
dari pusat kurang
a. Penyiapan lahan susah terkait berbagai faktor khususnya
hukum adat hal ini terkait dengan Pembangunan Sarpras
b. Kurangnya Dukungan anggaran APBD untuk anggaran
operasional kegiatan
c. Laporan hasil kegiatan sangat sulit apabila diminta
padahal hal ini sangat dibutuhkan untuk Evaluasi
program dan penetuan keberhasilan target sasaran
sekaligus untuk penentuan Perencanaan Program tahun
berikutnya

4. Rekruitment Nakes Khusus PKB sulit karena:


a. Keterbatasan Pengetahuan dari SDM yang sudah dilatih
serta jumlah dari SDM Kesehatan yang sedikit sehingga
menyulitkan dalam pelatihan nakes

(5) Penyusunan Juklak Laporan Tahunan (Kantor Pusat dan UPT)


Beberapa stakeholder berhalangan hadir langsung dalam
penyusunan Juklak Laporan Tahunan untuk memberikan
masukan karena terkait keterbatasan waktu dan kesibukan
pembahas.

(6) Pengolahan Data dan Penyusunan Laporan Tahunan Ditjen


BUK
Kurang tajamnya analisis untuk setiap kegiatan/indikator yang
disusun oleh penanggungjawab program.

Penyusunan LAPTAH yang harus selesai pada bulan Januari


setiap tahun tidak dapat diselesaikan lebih awal karena harus
menunggu data hasil verifikasi anggaran/keuangan dan data
hasil rekon BMN untuk mengetahui kondisi akhir.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 38


(7) Penyusunan Juknis Laporan PHLN
Beberapa stakeholder berhalangan hadir langsung dalam
penyusunan buku informasi PHLN untuk memberikan masukan
karena terkait keterbatasan waktu dan kesibukan pembahas.

(8) Diseminasi Program dan Kegiatan Ditjen BUK


Untuk laporan UP4B masih terdapat kekurangan, yaitu pada
laporan kegiatan di Ditjen Dasar yang tidak rutin dilakukan.

(9) Pengembangan Monitoring dan Evaluasi Elektronik (E-Monev)

c) Usul Pemecahan Masalah :

(1) Pemantauan Pelaksanaan Prog./Kegiatan Bersumber APBN &


PHLN
Pengetatan persyaratan pada system perencanaan agar satuan
kerja dapat menyediakan sarpras untuk menampung alat yang
diterima dari dana Tugas TP.

(2) Monitoring Pelaksanaan Kegiatan Bersumber DAK


Perbaikan system penerimaan laporan dengan koneksi pada
SIPERMON harus di perkuat.

(3) Evaluasi Kegiatan Bersumber PHLN


Perlu meningkatkan koordinasi dan komunikasi pada lintas
program dan lintas sektor
Perlu memperketat pengawasan proyek terkait waktu
penutupan pinjaman
Perlunya sosalisasi dan advokasi terkait peraturan dan
kewajiban pengelolaan kegiatan hibah langsung dalam
bentuk uang, barang, dan jasa
Perlunya menindaklanjuti dengan segera arahan Bappenas
dan Kementerian Keuangan terkait pengelolaan PHLN dan
hibah langsung

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 39


Perlu adanya unit/tim yang bertugas menelaah usulan
kegiatan hibah langsung luar negeri di Sekretariat
Direktorat Jenderal sehingga pemantauan dan evaluasi
bisa berjalan runtut

(4) Penyusunan Laporan UP4B Bidang Kesehatan


Dorongan terhadap DPR Komisi IX dan Kemenkeu agar
ada tambahan untuk New Inisiatif 2014 program PKB
Kemenkes agar Program yang tahun lalu belum
dilaksanakan dapat terealisasi di tahun 2014 ini
Memberi masukan Kemenkeu agar Unit Cost SBU
disesuaikan dengan Real Cost (SBT = Satuan Biaya
Tambahan ) di Papua dan Papua Barat
Dorongan terhadap K/L terkait dengan sarana Transportasi,
Komunikasi, Kelistrikan dan Keamanan

(5) Penyusunan Juklak Laporan Tahunan (Kantor Pusat dan UPT)


Perlu dilakukan koordinasi dengan Pusdatin untuk format dan
acuan dalam membuat LAPTAH.

(6) Pengolahan Data dan Penyusunan Laporan Tahunan Ditjen


BUK
Perlu dilakukan koordinasi dalam penyusunan Laporan
Tahunan, LAKIP, Laporan Keuangan, dan Laporan BMN.

(7) Penyusunan Juknis Laporan PHLN


Melakukan koordinasi dan konsultasi jarak jauh via email dan
konfirmasi per telepon

(8) Diseminasi Program dan Kegiatan Ditjen BUK

(9) Peningkatan koordinasi antar penanggung jawab kegiatan agar


seluruh kegiatan dapat ditampilkan seluruhnya.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 40


d) Anggaran :

Kegiatan pada Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan pada tahun


anggaran 2013 terdiri dari 22 jenis kegiatan dengan alokasi anggaran
sebesar Rp 3.081.414.000,- dan dapat direalisasikan sebesar Rp
2.678.122.500,- atau sebesar 86,91%

b. Bagian Hukum, Organisasi, dan Hubungan Masyarakat

1) Subbagian Hukum
Pada tahun 2013, Sub Bagian Hukum melaksanakan sebanyak 10
(sepuluh) kegiatan, dengan total alokasi anggaran sebanyak
Rp.5.445.061.000. dimana capaian dari masing-masing kegiatan
dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 11 : Capaian Kegiatan Subbagian Hukum


KELUARAN ANGGARAN
NO KEGIATAN
TARGET CAPAIAN % ALOKASI TOTAL REALISASI %
1 SUB BAGIAN HUKUM
1 Inventarisasi dan Pengkajian Peraturan Perundang-undangan 2 Dokumen 1 Dokumen 50 60.875.000 25.031.100 41,12
di Bidang Bina Upaya Kesehatan
2 Pembinaan Pengawasan Rumah Sakit 5 Propinsi 4 Propinsi 80 1.179.130.000 302.666.000 25,67
3 Penyusunan Peraturan Pelaksanaan UU tentang Kesehatan 20 Draft 20 Draft 100 2.071.600.000 948.315.400 45,78

4 Harmonisasi dan legalisasi NSPK Bidang Upaya Kesehatan 5 Draft 5 Draft 100 630.800.000 125.497.000 19,89

5 Penanganan Kasus Masalah Hukum dan Dugaan Malpraktek 25 Kasus 17 Kasus 68 485.900.000 428.463.175 88,18

6 Sosialisasi Peraturan Perundang-Undangan di Bidang Upaya 1 Kegiatan 0 Kegiatan - 286.650.000 - -


Kes.
7 Fasilitasi Penyusunan Hospital by Laws di Rumah Sakit 10 RS 10 RS 100 302.000.000 127.163.150 42,11
8 Pembinaan Administrasi Hukum di Rumah Sakit 6 RS 5 RS 83 67.556.000 51.136.450 75,69
9 Peningkatan Ketrampilan Medicolegal RS 1 Dokumen 1 Dokumen 100 187.950.000 162.826.600 86,63

10 Penguatan Kinerja Bagian Hukormas 1 Dokumen 1 Dokumen 100 172.600.000 85.000.050 49,25

TOTAL 5.445.061.000 2.256.098.925 41,43

Dari tabel tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa :

a) Kondisi yang dicapai :

Untuk meningkatkan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas


teknis pada Program Pembinaan Upaya Kesehatan pada tahun 2012
Subbag Hukum melaksanakan 6 (enam) jenis kegiatan, yaitu :
(1) Inventarisasi dan Pengkajian Peraturan Perundang-Undangan
Di Bidang Bina Upaya Kesehatan
(2) Penyusunan Peraturan Pelaksana Undang-undang Kesehatan
(3) Harmonisasi dan Legalisasi NSPK
(4) Penanganan Kasus Hukum dan Dugaan Malpraktek

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 41


(5) Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan di Bidang Upaya
Kesehatan
(6) Fasilitasi Penyusunan Hospital By Laws
(7) Peningkatan Keterampilan Medicolegal di Rumah Sakit
(8) Pembinaan Administrasi Hukum
(9) Pembinaan Pengawasan Rumah Sakit
(10) Peningkatan Kinerja Bagian Hukormas

b) Permasalahan :

1) Penyusunan peraturan perundang-undangan dan Harmonisasi


NSPK belum berjalan dengan baik dikarenakan masih
diperlukan perubahan substansi oleh unit teknis

(1) Pengkajian peraturan perundang-undangan, Sosialisasi


peraturan perundang-undangan tidak dapat dilakukan karena
adanya perubahan skala prioritas program dan pelaksanaan
kegiatan

c) Usul Pemecahan Masalah :

Pematangan substansi perlu dilakukan secara mendalam dan


berjenjang dengan melibatkan unit teknis terkait maupun sektor
lainnya dan hal ini juga berlaku dalam pengkajian peraturan
perundang-undangan serta sosialisasi peraturan

d) Anggaran :

Kegiatan pada Sub Bagian Hukum pada tahun anggaran 2013 terdiri
dari 10 jenis kegiatan dengan alokasi anggaran sebesar Rp.
5.445.061.000 dan dapat direalisasikan sebesar Rp.2.256.098.925
atau sebesar 41,43 %.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 42


2) Subbagian Organisasi
Pada tahun 2013, Sub Bagian Organisasi melaksanakan sebanyak 9
(sembilan) kegiatan, dengan total alokasi anggaran sebanyak
Rp.2.564.950.000. dimana capaian dari masing-masing kegiatan dapat
dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 12 : Capaian Kegiatan Subbagian Organisasi


KELUARAN ANGGARAN
NO KEGIATAN
TARGET CAPAIAN % ALOKASI TOTAL REALISASI %
1 SUB BAGIAN ORGANISASI
1 Penyempurnaan Dokumen Reformasi Birokrasi Ditjen Bina 2 Dokumen 2 Dokumen 100 595.220.000 482.430.100 81,05
Upaya Kesehatan
2 Fasilitasi Penyusunan Tatalaksana Organisasi UPT 5 Satker 5 Satker 100 87.590.000 84.137.000 96,06

3 Penataan Jabatan Fungsional di Lingkungan Ditjen Bina 5 Jabfung 5 Jabfung 100 482.570.000 260.494.000 53,98
Upaya Kesehatan
4 Penataan dan Pengembangan Organisasi UPT Ditjen Bina 4 BBLK 4 BBLK 100 257.925.000 222.380.600 86,22
Upaya Kesehatan
5 Penyusunan dan Penyempurnaan SOP-AP Ditjen Bina Upaya 2 Dokumen 2 Dokumen 100 291.845.000 258.017.900 88,41
Kesehatan
6 Penguatan Organisasi Kantor Pusat dan UPT 1 Dokumen 1 Dokumen 100 159.400.000 144.546.800 90,68

7 Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) 2 LAKIP 2 LAKIP 100 319.420.000 289.999.750 90,79

8 Sosialisasi Juknis Laporan Akuntabilitas Kinerja UPT 10 UPT 10 UPT 100 105.800.000 81.790.900 77,31

9 Fasilitasi Penyusunan LAK UPT 49 UPT 48 UPT 97,96 265.180.000 216.717.100 81,72

TOTAL 2.564.950.000 2.040.514.150 79,55

Dari tabel tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa :

a) Kondisi yang dicapai :

(1) Penyempurnaan Dokumen Reformasi Birokrasi Ditjen BUK


Kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung program
Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan adalah : 1)
Penyempurnaan Informasi Jabatan Struktural di lingkungan
Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan, 2) Penyempurnaan
Informasi Jabatan Fungsional Umum di lingkungan Direktorat
Jenderal Bina Upaya Kesehatan, 3) Penyediaan dokumen
pelaksanaan Reformasi Birokrasi secara On Line (PMPRB)
Online

(2) Fasilitasi Penyusunan Tatalaksana Organisasi Unit Pelaksana


Teknis

Beberapa Unit Pelaksana Teknis yang Organisasi dan Tata


Kerjanya telah dilakukan penataan perlu dibimbing dan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 43


difasilitasi dalam menyusun tatalaksananya. Tatalaksana
organisasi merupakan peraturan pelaksana dari Struktur
Organisasi dan Tata Kerja yang ditetapkan yang berisi
sedikitnya tentang 3 (tiga) hal, yaitu : 1) Susunan Jabatan atau
Peta Jabatan, 2) Uraian Jabatan atau Informasi Jabatan dan, 3)
Tata Hubungan Kerja.

Unit Pelaksana Teknis yang telah fasilitasi dalam proses


penyusunan Tatalaksana Organisasi antara lain : RS Kusta Dr.
Rivai Abdullah Palembang, RS Kusta Dr. Tadjuddin Chalid
Makassar, RS Kusta Dr. Sitanala Tangerang, RS Pusat Otak
Nasional Jakarta, Unit Pelayanan Kesehatan Kementerian
Kesehatan.

(3) Penataan Jabatan Fungsional Di Lingkungan Ditjen Bina Upaya


Kesehatan

Pada tahun 2013 telah dilakukan penataan jabatan fungsional


untuk 5 (lima) jenis jabatan fungsional tenaga kesehatan yaitu
Rekam Medis, Elektro Medik, Radiografer, Perawat, dan
Perawat Gigi.

Lalu ditindaklanjuti dengan membentuk Tim melalui Keputusan


Menteri Kesehatan Nomor: HK.03.01/III/SK/311/2013 tanggal 4
Desember 2013 tentang Tim Evaluasi Jabatan Fungsional
Teknisi Elektromedis, Radiografer, dan Perekam Medis.

Untuk 2 (dua) jenis jabatan fungsional kesehatan yaitu Perawat,


dan Perawat Gigi telah dilakukan Uji Validasi Data pada tanggal
21 23 Agustus 2013 di Bogor dan akan ditindak lanjuti pada
tahun 2014

(4) Penataan dan Pengembangan Organisasi UPT Ditjen BUK

Kegiatan ini outputnya adalah terbentuknya Organisasi dan


Tatakerja Unit Pelaksana Teknis (Balai Besar Laboratorium
Kesehatan) di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Upaya
Kesehatan dengan ditetapkannya Permenkes No. 25 Tahun

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 44


2013 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Balai Besar
Laboratorium Kesehatan dan Rancangan Permenkes tentang
organisasi dan Tata Kerja Balai Pengamanan Fasilitas
Kesehatan untuk menggantikan Permenkes
530/Menkes/Per/IV/2007 ttg Organisasi dan Tata Kerja BPFK.

(5) Penyusunan dan Penyempurnaan Standar Operasional


Prosedur Administrasi Pemerintahan / SOP-AP di lingkungan
Ditjen BUK

Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan oleh tim


Penyempurnaan SOP-AP di lingkungan Ditjen BUK dapat di
simpulkan bahwa dari 214 buah draft SOP-AP di lingkungan
Ditjen BUK yang di susun pada tahun 2012 masih banyak yang
perlu dilakukan penyempurnaan

Dalam kegiatan penyempurnaan Draft SOP-AP yang


dilaksanakan tahun 2013 penyempurnaan yang dilakukan
adalah:

a) Pengelompokan berbagai SOP-AP berdasarkan jenis


kegiatan

b) Pengelompokan berbagai SOP-AP berdasarkan


Tingkatan SOP-AP

c) Penggabungan beberapa SOP-AP

Dari hasil kegiatan tersebut SOP-AP Tingkat Eselon II


Sekretariat Ditjen BUK sebanyak :

(6) Penguatan Organisasi Kantor Pusat dan UPT

Berdasarkan surat dari kepala Biro Hukor tentang pengisian


Matrik Strategi berdasarkan Mandat sesuai Instrumen dari
Konsultan Reorganisasi Kemenkes (PT. Sinergi Pakarya) yang
ditunjuk oleh Kementerian Pan&RB maka telah dilakukan:

Pengisian Matrik Tugas dan Fungsi Eselon II


Pembahasan Matrik
Penyusunan Rancangan SOTK Ditjen BUK

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 45


(7) Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK)

Sudah disusun 2 (dua) buah LAK yaitu LAK Sekretariat Ditjen


Bina Upaya Kesehatan dan LAK Direktorat Jenderal Bina
Upaya Kesehatan Tahun 2012 dan sudah disampaikan kepada
Menteri Kesehatan dan semua unit eselon I di lingkungan
Kementerian Kesehatan serta didistribusikan ke semua unit
kerja di lingkungan Ditjen Bina Upaya Kesehatan kantor pusat
maupun Unit Pelaksana Teknis, serta sudah dievaluasi oleh
Tim Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan pada tanggal
8 s/d 12 April 2013 di Cipayung Bogor dengan Nilai 93,55
dengan predikat AA (memuaskan) untuk LAK Ditjen BUK dan
nilai 96,81 dengan predikat AA (memuaskan) untuk LAK
Sekretariat.

(8) Sosialisasi Juknis Laporan Akuntabilitas Kinerja UPT

Pada Tanggal 1 s/d 3 Oktober 2013 di Hotel Salak Bogor telah


dilakukan Sosialisasi Petunjuk Teknis Penyusunan Laporan
Akuntabilitas Kinerja dan Penetapan Kinerja Unit Pelaksana
Teknis yang sudah ditetapkan dengan Keputusan Direktur
Jenderal Bina Upaya Kesehatan Nomor HK.02.04/I/1568/12
Tanggal 28 Agustus 2012 terhadap 10 UPT

(9) Fasilitasi Penyusunan LAK UPT

Fasilitasi Penyusunan LAK UPT dilakukan dalam bentuk


Bimbingan teknis ke beberapa UPT yaitu RSUP Dr. Wahidin
Sudirohusodo Makassar, RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung,
RS Dr. H. Marzoeki Mahdi, Bogor, RS Paru Dr. M. Goenawan
Partowidigdo-Cisarua, RS Paru Dr. Ario Wirawan Salatiga, RS
Paru Dr. H. A. Rotinsulu Bandung, Balai Kesehatan Mata
Masyarakat Cikampek.

Selain dilakukan Bimbingan teknis, dilaksanakan Pertemuan


Fasilitas Penyusunan LAK UPT di Grand Jaya Raya Resort &
Convention, Cipayung Bogor pada tanggal 2 s/d 4 Desember

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 46


2013 dengan mengundang Perwakilan dari seluruh UPT Ditjen
BUK yang di ikuti oleh sebanyak 138 Peserta dari 48 UPT
Ditjen BUK. Dalam pertemuan tersebut peserta diberikan materi
yang terkait dengan LAKIP oleh nara sumber dari Kementerian
PAN&RB, Inspektorat Jenderal Kemenkes dan dari Biro Hukor
Kemenkes

b) Permasalahan :

(1) Penyempurnaan Dokumen Reformasi Birokrasi Ditjen BUK


Dalam menyusun Informasi Jabatan baik Jabatan Struktural
maupun Jabatan Fungsional Umum, disusun berdasarkan
kebiasaan atau kondisi yang selama ini berjalan, belum disusun
bagaimana yang seharusnya. Rendahnya dukungan dari unit
kerja untuk memenuhi dokumen Reformasi Birokrasi dalam
bentuk PMPRB Online.

(2) Fasilitasi Penyusunan Tatalaksana Organisasi Unit Pelaksana


Teknis
Adanya perubahan instrumen Tatalaksana Organisasi dari 7
(tujuh) informasi Jabatan menjadi 17 (tujuhbelas) yang dikaitkan
dengan sasaran kinerja pegawai dan belum dipahami oleh
sebagian besar UPT.

(3) Penataan Jabatan Fungsional Di Lingkungan Ditjen Bina Upaya


Kesehatan
Perbedaan permasalahan dalam pelayanan kesehatan di
masing-masing wilayah menyebabkan Instrumen Uji petik butir-
butir kegiatan jabatan fungsional yang sama tidak dapat
digunakan secara nasional, sehingga hasil uji petik masih
membutuhkan tambahan instrumen sesuai kondisi dimasing-
masing regional

(4) Penataan dan Pengembangan Organisasi UPT Ditjen BUK


Penataan dan Pengembangan organisasi Rumah sakit belum
dapat dilaksanakan sesuai kebijakan KementerianPAN&RB
yang harus menunggu diterbitkanya Peraturan Presiden
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 47
tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit sesuai amanat
pasal 35 UU nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah sakit
Adanya kebijakan Moratorium Jabatan Struktural dilingkungan
Kementerian/Lembaga termasuk Unit Pelaksana Teknis
Adanya kebijakan Kementerian PAN&RB untuk menunda
proses penataan organisasi UPT sampai selesainya penataan
organisasi Kementerian.

(5) Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi


Pemerintahan / SOP-AP di lingkungan Ditjen BUK
Dalam menyusun SOP-AP masih disusun berdasarkan
kebiasaan atau kondisi yang selama ini berjalan, belum disusun
bagaimana yang seharusnya. Hal ini karena Tim yang
ditugaskan menyusun pada umumnya tidak diberi kewenangan
atau tidak mengetahui apa yang seharusnya disusun karena
pada umumnya peserta yang hadir adalah staf / pegawai baru.

(6) Penguatan Organisasi Kantor Pusat


Kegiatan ini belum dapat dilakukan secara maksimal karena
proses Penataan Organisasi Kementerian Kesehatan
diserahkan sepenuhnya kepada Konsulta Indenpenden yang
ditunjuk langsung oleh Kementerian PAN&RB

(7) Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) Ditjen BUK


Tahun 2012
Kurang tajamnya analisis untuk setiap kegiatan/Indikator yang
disusun oleh penanggungjawab program
Penyusunan LAKIP yang harus selesai pada bulan Februari
setiap tahun tidak dapat diselesaikan lebih awal karena harus
menunggu data hasil verifikasi anggaran / keuangan dan data
hasil rekon BMN untuk mengetahui kondisi akhir.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 48


(8) Sosialisasi Juknis Laporan Akuntabilitas Kinerja UPT
Masih terdapat berbagai jenis laporan yang harus disusun oleh
UPT pada waktu yang bersamaan dan oleh penanggungjawab
yang sama.

(9) Fasilitasi Penyusunan LAK UPT


Penanggungjawab penyusunan LAK pada UPT berada di unit
yang berbeda-beda sehingga mempersulit koordinasi dalam
pelaksanaan penyusunan LAK, serta rendahnya dukungan
pimpinan satker dalam proses penyusunan LAK

c) Usul Pemecahan Masalah :

(1) Penyempurnaan Dokumen Reformasi Birokrasi Ditjen BUK


Perlu koordinasi yang lebih intensif agar dalam penyempurnaan
Uraian / Informasi Jabatan baik Jabatan Struktural maupun
Jabatan Fungsional Umum, dapat melibatkan masing-masing
pejabat yang terkait, khususnya pejabat struktural, sehingga
Uraian / Informasi jabatan yang disusun dapat digunakan
sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.

(2) Fasilitasi Penyusunan Tatalaksana Organisasi Unit Pelaksana


Teknis
Perlu disusun regulasi / format baku yang diberlakukan untuk
menyusun tata laksana organisasi unit pelaksana teknis oleh
Kementerian PAN dan RB.

(3) Penataan Jabatan Fungsional Di Lingkungan Ditjen Bina Upaya


Kesehatan
Perlu disusun standar / pedoman yang mengatur tentang cara
penilaian kegiatan untuk masing-masing profesi.

(4) Penataan dan Pengembangan Organisasi UPT Ditjen BUK


Perlu adanya regulasi yang mengatur tentang jenjang dan pola
karir jabatan struktural non eselon / deeselonisasi.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 49


(5) Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi
Pemerintahan / SOP-AP di lingkungan Ditjen BUK
Perlu koordinasi yang lebih intensif agar dalam penyempurnaan
SOP-AP dapat melibatkan masing-masing pejabat yang terkait,
khususnya pejabat struktural, sehingga SOP-AP yang disusun
dapat digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas
sehari-hari.

(6) Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) Ditjen BUK


Tahun 2011
Perlu dilakukan koordinasi dalam penyusunan Laporan Tahun,
LAKIP, Laporan Keuangan, dan Laporan BMN.

(7) Penyusunan Petunjuk Teknis Penyusunan Laporan


Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) UPT Ditjen BUK

(8) Akan dilakukan sosialisasi dan bimbingan kepada seluruh UPT

Perlunya pemetaan kembali organisasi dan tatakerja unit


pelaksana teknis (Rumah Sakit) untuk disesuaikan dengan
Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2010 tentang Rumah
Sakit, dan penyesuaian dengan tuntutan perkembangan
pelayanan di masing-masing Rumah Sakit.

Penajaman tugas dan fungsi di beberapa tingkatan


organisasi baik di Rumah Sakit maupun Balai Besar, Balai
dan Loka sejalan dengan perubahan kedudukan UPT dari
unit utama lain ke lingkungan Direktorat Jenderal Bina Upaya
Kesehatan.

Penyesuaian dan pembentukan unit-unit Non Struktural


seperti Komite Medik disesuaikan dengan Permenkes 755
tahun 2011 tentang penyelenggaraan Komite Medik di
Rumah Sakit.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 50


(9) Peningkatan Kapasitas Bidang Hukum, Organisasi, Humas di
Lingkungan Ditjen BUK
Perlu adanya standar / mekanisme baku dalam pelaksanaan
peningkatan kapasitas pegawai, baik materi, waktu, maupun
narasumbernya.

d) Anggaran :

Kegiatan pada Sub Bagian Organisasi pada tahun anggaran 2013


terdiri dari 9 (sembilan) jenis kegiatan dengan alokasi anggaran
sebesar Rp.2.564.950.000 dan dapat direalisasikan sebesar
Rp.2.040.514.150 atau sebesar 79,55%. Sisa anggaran yang tidak
direalisasikan disebabkan sebagai berikut :

Biaya paket meeting di hotel masih dibawah harga Standar


Biaya Umum / alokasi yang tersedia dalam DIPA

Biaya ataupun harga tiket dan biaya penginapan di bawah


Standar Biaya Umum / alokasi yang tersedia dalam DIPA.

Dilakukan efisiensi terhadap jumlah peserta yang melakukan


perjalanan dinas.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 51


3) Subbagian Hubungan Masyarakat
Pada tahun 2013, Sub bagian hubungan masyarakat melaksanakan
sebanyak 8 (delapan) kegiaan, dengan total alokasi anggaran
sebanyak Rp. 1.936.486.000,- dimana capaian dari masing-masing
kegiatan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 13 : Capaian Kegiatan Subbagian Hubungan Mayarakat


KELUARAN ANGGARAN
NO KEGIATAN
TARGET CAPAIAN % ALOKASI TOTAL REALISASI %
1 SUB BAGIAN HUBUNGAN MASYARAKAT
1 Penyusunan dan Penerbitan Warta dan Buletin BUK 2 Edisi 2 Edisi
100 616.924.000 563.910.600 91,41
12 Edisi 12 Edisi
2 Pemantauan dan Evaluasi Penanganan Pengaduan
Masyarakat & Opini Publik terhadap Pelayanan Kesehatan 1 Laporan 1 Laporan 100 95.760.000 62.421.000 65,18

3 Peliputan Acara Kedinasan di Lingkungan Ditjen Bina Upaya


1 Laporan 1 Laporan 100 339.860.000 297.805.744 87,63
Kesehatan
4 Pertemuan Konsolidasi Jabatan Fungsional Pranata Humas
1 Laporan 1 Laporan 100 245.380.000 208.187.900 84,84
5 Rapat Koordinasi Kehumasan Bidang Upaya Kesehatan 1 Laporan 1 Laporan 100 333.770.000 271.390.500 81,31
6 Penyelenggaraan Pameran Kesehatan dan Penyebaran
1 Laporan 1 Laporan 100 174.292.000 160.561.000 92,12
Informasi
7 Honor Tim Unit Layanan Terpadu 1 Laporan 1 Laporan 100 42.000.000 14.000.000 33,33
8 Alat Kerja Bagian Hukormas 1 unit Handycam 1 unit Handycam
1 unit Camera 1 unit Camera
1 unit Flash 1 unit Flash
Speedlite Speedlite
1 unit Camera 1 unit Camera
Cabinet Dry Box Cabinet Dry Box
100 88.500.000 88.500.000 100
3 unit Recorder 3 unit Recorder
1 unit LED TV 1 unit LED TV
Monitor Monitor
1 unit DVD Blu 1 unit DVD Blu
Ray Player Ray Player
1 unit Duplicator 1 unit Duplicator
TOTAL 1.936.486.000 1.666.776.744 86,07

Untuk meningkatkan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis pada


Program Pembinaan Upaya Kesehatan pada tahun 2013 Subbag Humas
melaksanakan 8 (delapan) kegiatan:

a) Kondisi yang dicapai:

Untuk meningkatkan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas


teknis pada Program Pembinaan Upaya Kesehatan pada tahun 2013
Subbag Humas melaksanakan 8 (delapan) kegiatan:

(1) Penyusunan dan Penerbitan Warta dan Buletin Bina Upaya


Kesehatan

Telah tersusun dan terbit Warta Bina Upaya Kesehatan


sebanyak 2 edisi selama tahun 2013 dan Buletin Bina Upaya
Kesehatan sebanyak 12 edisi. Warta Bina Upaya Kesehatan
Tahun 2013 berisikan pembahasan (liputan in-depth) terhadap

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 52


kebijakan-kebijakan terbaru yang dikeluarkan oleh Ditjen Bina
Upaya Kesehatan. Sedangkan Buletin Bina Upaya Kesehatan
Tahun 2013 berisikan informasi hasil peliputan kegiatan
berskala nasional kesehatan, artikel terkait bidang upaya
kesehatan, program dan kegiatan unggulan Ditjen BUK, foto-
foto kegiatan dan artikel ringan tentang kesehatan lainnya.
Warta dan Buletin Bina Upaya Kesehatan didistribusikan di
Rumah Sakit vertikal, Balai Besar/Balai, Loka dan kantor pusat
Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan.

Tabel 14 : Perbandingan dari tahun 2011 s.d tahun 2013 dalam Penyusunan dan Penerbitan
Warta dan Buletin Bina Upaya Kesehatan
KELUARAN (OUTPUT) ANGGARAN
Tahun Warta (Edisi) Buletin (Edisi)
% CAPAIAN TARGET %
TARGET CAPAIAN TARGET CAPAIAN
2011 6 4 0 0 66,67 836.800.000 407.760.000 48,37
2012 2 2 6 6 100 472.540.000 275.350.000 58,27
2013 2 2 12 12 100 616.924.000 529.409.600 85,81

Grafik 1 : Perbandingan Output Warta dan Buletin Ditjen Bina Upaya Kesehatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 53


Grafik 2 : Perbandingan perbandingan Anggaran Warta dan Buletin Ditjen Bina Bina Upaya
Kesehatan

(2) Pemantauan dan Evaluasi Penanganan Pengaduan


Masyarakat & Opini Publik terhadap Pelayanan Kesehatan

Kegiatan Pemantauan dan Evaluasi Penanganan Pengaduan


Masyarakat dan Opini Publik terhadap Pelayanan Kesehatan
bertujuan untuk merespon dan menangani masalah pengaduan
masyarakat, mendorong terwujudnya transparansi, akuntabilitas
dan partisipasi pelaksanaan kegiatan pengaduan masyarakat.
Sehingga diharapkan masalah yang dialami, dirasakan atau
dihadapi masyarakat dapat segera dicarikan solusi terbaik bagi
semua pihak. Kegiatan ini juga berfungsi untuk menilai kinerja
pelayanan kesehatan dimata masyarakat.

Tabel 15 : Perbandingan dari tahun 2011 s.d tahun 2013 dalam Penanganan Pengaduan
Masyarakat dan Opini Publik terhadap Pelayanan Kesehatan

SUMBER PENGADUAN KELUARAN (OUTPUT) ANGGARAN


TAHUN S E M TARGET CAPAIAN % CAPAIAN TARGET %

2011 142 38 24 1 Laporan 1 Laporan 50 193.600.000 74.944.900 38,71

2012 59 67 28 1 Laporan 1 Laporan 100 100.000.000 71.572.800 71,57

2013 128 74 19 1 Laporan 1 Laporan 100 95.760.000 84.741.000 88,49


Note : Surat Disposisi (S) ; Surat Elektronik (E); dan Media Massa (M)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 54


Grafik 3 : Perbandingan Pengaduan Masyarakat Tahun 2011-2013

Grafik 4 : Perbandingan Anggaran Penanganan Opini Pada Pengaduan Masyarakat

(3) Peliputan Acara Kedinasan di lingkungan Ditjen Bina Upaya


Kesehatan
(a) Kondisi yang dicapai

Kegiatan Peliputan Acara Kedinasan di lingkungan Ditjen Bina


Upaya Kesehatan adalah kegiatan untuk meliput Kunjungan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 55


Kerja Eselon I dan II, pelantikan, perayaan hari-hari besar
kesehatan, ulang tahun Rumah Sakit, pertemuan, konferensi
pers, audiensi dengan DPRD, seminar dan hal-hal penting
lainnya yang bersifat mendesak (misalnya bencana alam,
kejadian luar biasa).

Informasi yang didapat dari liputan ini disampaikan kepada


jajaran internal Ditjen Bina Upaya Kesehatan dalam bentuk
narasi yang dipublish di Buletin Bina Upaya Kesehatan dan
Web Bina Upaya Kesehatan. Dengan terlaksananya kegiatan
peliputan acara kedinasan di lingkungan Ditjen Bina Upaya
Kesehatan maka terjalinlah hubungan informasi dan komunikasi
secara timbal balik.

Tabel 16 : Perbandingan dari tahun 2011 s.d tahun 2013 dalam Kegiatan Peliputan Acara
Kedinasan di lingkungan Ditjen Bina Upaya Kesehatan
Jenis KELUARAN (OUTPUT) ANGGARAN
Tahun
Keluaran TARGET CAPAIAN % CAPAIAN TARGET %
Prop = 66 tr ke 33 Prop = 58 tr ke 23
1 Laporan
2011 lokasi dan Lokal = lokasi dan Lokal = 37 100 411.000.000 389.343.500 94,73
Peliputan
100 kl kl
Prop = 66 tr ke 33 Prop = 65 tr ke 18
1 Laporan
2012 lokasi dan Lokal = lokasi dan Lokal = 121 100 358.435.000 352.531.400 98,35
Peliputan
100 kl kl
Prop = 66 tr ke 33 Prop = 69 tr ke 18
1 Laporan
2013 lokasi dan Lokal = lokasi dan Lokal = 200 100 339.860.000 296.925.744 87,37
Peliputan
200 kl kl

(4) Alat Kerja Bagian Hukormas

Dalam rangka pelaksanaan fungsi kehumasan khususnya


terkait dengan peliputan kedinasan, pameran kesehatan dan
penerbitan majalah BUK diperlukan alat pengolahan data
berupa Handycam Hardisk, Camera, Flash Speedlite, Camera
Cabinet Dry Box, Recorder, LED TV Monitor, DVD Blu Ray
Player, dan Duplicator.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 56


Tabel 17 : Perbandingan dari tahun 2011 s.d tahun 2013 dalam Pengadaan Alat Kerja Bagian
Hukormas
Jenis KELUARAN (OUTPUT) ANGGARAN
Tahun
Keluaran TARGET CAPAIAN % CAPAIAN TARGET %
2011 Tidak Mengajukan

1 buah handycam Sony, 1 1 buah handycam Sony, 1


buah camera foto Nixon, buah camera foto Nixon,
2012 4 unit 100 70.000.000 70.000.000 100
2 buah komputer Apple 2 buah komputer Apple
dan 2 Printer hp Laserjet dan 2 Printer hp Laserjet
1 unit Handycam 1 unit Handycam
Hardisk Hardisk
1 unit Camera 1 unit Camera
1 unit Flash Speedlite 1 unit Flash Speedlite
1 unit Camera 1 unit Camera Cabinet
2013 10 Unit Cabinet Dry Box Dry Box 100 88.500.000 88.500.000 100
3 unit Recorder 3 unit Recorder
1 unit LED TV Monitor 1 unit LED TV Monitor
1 unit DVD Blu Ray 1 unit DVD Blu Ray
Player Player
1 unit Duplicator 1 unit Duplicator

(5) Pertemuan Konsolidasi Jabatan Fungsional Pranata Humas


Pranata Hubungan Masyarakat merupakan jabatan fungsional
PNS yang melaksanakan tugasnya didasarkan pada keahlian
dan/atau ketrampilan tertentu serta bersifat mandiri melakukan
kegiatan pelayanan informasi dan kehumasan.
Pada era keterbukaan, masyarakat membutuhkan informasi
yang dikemas sesuai dengan kebutuhan khalayak dan
disebarluaskan melalui saluran yang tepat. Diharapkan pranata
humas dapat melakukan refleksi dan introspeksi, sehingga
mampu meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap
yang sesuai dengan tuntutan organisasi Kementerian
Kesehatan.
Semakin banyaknya permasalahan yang dihadapi
mengharuskan dilakukan peningkatan kapasitas SDM, baik
secara kuantitas maupun kualitas. Kegiatan pertemuan
konsolidasi Jabatan Fungsional Pranata Humas ditujukan untuk
menyamakan persepsi dan menambah pengetahuan serta
pengalaman tentang jabatan Fungsional Pranata Humas.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 57


(6) Rapat Koordinasi Kehumasan bidang upaya kesehatan
Kegiatan Pertemuan koordinasi kehumasan bidang upaya
kesehatan merupakan sarana komunikasi, koordinasi dan
konsolidasi humas-humas yang ada di fasilitas pelayanan
kesehatan meliputi rumah sakit, balai dan loka terkait opini
pelayanan dan pengaduan masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan. Kegiatan ini akan dilaksanakan setiap tahun. Pada
tahun 2013, pertemuan koordinasi kehumasan bidang upaya
kesehatan mengadakan pertemuan humas rumah sakit di
Jabodetabek dan Rumah Sakit vertikal kementerian kesehatan
yang diberi nama Forum Humas Rumah Sakit dengan tema
Sukseskan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

(7) Penyelenggaraan Pameran Kesehatan dan Penyebaran


Informasi
Kegiatan Penyelenggaraan Pameran Kesehatan dan
Penyebaran Informasi dilaksanakan sebagai proses berbagi
informasi dan pengetahuan melalui komunikasi, informasi dan
edukasi kesehatan kepada stakeholder dengan
mensosialisasikan program dan kebijakan Kementerian
Kesehatan khususnya Direktorat Jenderal Bina Upaya
Kesehatan secara langsung.
Pada tahun 2013, Subbag Humas Ditjen Bina Upaya
Kesehatan mengikuti 3 (tiga) kali kegiatan pameran yaitu :
Pameran/ Expo Pembangunan Kesehatan pada Rapat
Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) dengan tema
Dengan Semangat Reformasi Birokrasi Percepat
Pencapaian MDGs dan Persiapan Jaminan Kesehatan
Nasional yang terbagi dalam tiga regional yaitu regional
Barat di Jakarta tanggal 17 s.d 20 Maret 2013, regional
tengah di Surabaya tanggal 1 s.d 4 April 2013 dan
regional Timur di Makassar tanggal 14 s.d 17 April 2013.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 58


Pameran 26th Hospital Expo 7th Perhimpunan Rumah
Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) dengan temaPatien
Safety ada tanggal 5 s.d 9 November 2013 di Jakarta
Convention Center Hall Pre-Function.
Pameran Hari Kesehatan Nasional (HKN) dengan tema
Indonesia Cinta Sehat di Jakarta International Expo
Kemayoran Jakarta tanggal 14 s.d 17 November 2013.

Tabel 18 : Perbandingan dari tahun 2011 s.d tahun 2013 dalam Kegiatan Peliputan
Acara Kedinasan di lingkungan Ditjen Bina Upaya Kesehatan
Jenis KELUARAN (OUTPUT) ANGGARAN
Tahun
Keluaran TARGET CAPAIAN % CAPAIAN TARGET %

2011 Belum dibuatkan pos anggarannya

3 kali pelaksanaan 2 kali pelaksanaan 10


2012 1 Laporan 150.000.000 95.469.500 63.65
pameran pameran 0

2 kali pelaksanaan 3 kali pelaksanaan 10


2013 1 Laporan 174.292.000 160.561.000 92,12
pameran pameran 0

(8) Honor Tim Unit Layanan Terpadu


Unit Layanan Terpadu Kementerian Kesehatan RI dibentuk
sebagai salah satu program quick win Kementerian
Kesehatan RI dalam melakukan pelayanan publik yang diatur
dalam UU No.14 Thn. 2008 tentang Keterbukaan Informasi
Publik (KIP), UU No.25 Thn. 2009 tentang Pelayanan Publik,
UU No.36 Th. 2009 tentang Kesehatan. Direktorat Jenderal
Bina Upaya Kesehatan mempunyai pelayanan publik berupa
rekomendasi/perijinan/Akreditasi RS, CTKI dan KALK yang
difasilitasi di loket 8.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 59


e) Permasalahan :

(1) Penyusunan dan Penerbitan Warta dan Buletin Bina Upaya


Kesehatan
Adanya perubahan akun dari 521219 menjadi 524114 untuk
kegiatan dummy koreksi Buletin, sehingga proses klaim SPJ
kegiatan buletin edisi 3, 4 dan 5 harus menunggu revisi POK.
Penulis harus mampu menangkap isu strategis atau isu global
bidang kesehatan yang uptodate
Warta dan Buletin BUK terbitnya tidak sesuai jadwal.
Kurangnya arsip foto sebagai penunjang tulisan di Warta

(2) Pemantauan dan Evaluasi Penanganan Pengaduan Masyarakat &


Opini Publik terhadap Pelayanan Kesehatan.
Informasi tentang pengaduan masyarakat terlambat diterima
di subbag Humas.
Proses klarifikasi ke unit pelayanan kesehatan masyarakat
(Rumah Sakit) terkendala dengan prosedur birokrasi yang ada
di unit pelayanan kesehatan masyarakat sehingga proses
tindak lanjut dari Humas untuk menangani pengaduan
masyarakat menjadi terlambat / terhambat.
Kurang tertibnya pendokumentasian atau pengarsipan
pengaduan yang masuk dan yang sudah selesai ditangani.

(3) Peliputan Acara Kedinasan di lingkungan Ditjen Bina Upaya


Kesehatan

Pelaksanaan peliputan Acara Kedinasan di lingkungan Ditjen Bina


Upaya Kesehatan seringkali mendadak mengikuti agenda dirjen.
Hal ini mengakibatkan sulitnya menugaskan peliput dimana
dalam pelaksanaannya seringkali mengggunakan dana pribadi
masing-masing SDM yang akan bertugas dulu dan akan diganti
setelah kembali ke kantor.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 60


(4) Alat Kerja Bagian Hukormas

Permohonan pengadaan alat kerja Bagian Hukormas yang


meliputi Handycam Hardisk, Camera, Flash Speedlite, Camera
Cabinet Dry Box, Recorder, LED TV Monitor, DVD Blu Ray Player,
dan Duplicator mengalami keterlambatan proses kontrak
pengadaannya. Hal ini dikarenakan adanya pergantian pejabat
pengadaan yang memasuki masa pensiun.

(5) Pertemuan Konsolidasi Jabatan Fungsional Pranata Humas


Humas Ditjen BUK belum mempunyai database pranata
humas yang berada di lingkungan Ditjen Bina Upaya
Kesehatan baik pusat maupun di unit teknis.
Pelatihan/diklat untuk pranata humas yang baru jarang
diselenggarakan.

(6) Rapat Koordinasi Kehumasan bidang upaya kesehatan


Peserta yang menghadiri Forum Humas Rumah Sakit
didominasi oleh unit di RS yang bukan mengurusi
masalah kehumasan sehingga ketika sesi FGD tentang
kehumasan, kurang banyak masukan.

(7) Penyelenggaraan Pameran Kesehatan dan Penyebaran Informasi


Anggaran pameran kesehatan dan penyebaran informasi pada
tahun 2013 hanya tersedia untuk 2 kali pameran, namun pada
pelaksanaannya subag humas mengikuti 5 (lima) kali pameran
yaitu Rakerkesnas Regional Barat (Jakarta), regional tengah
(Surabaya), dan regional timur (Makassar), pameran persi dan
pameran HKN. Selain itu bahan pameran (buku-buku, goody
bag, DVD dan leaflet) seringkali habis sebelum acara pameran
selesai dikarenakan membludaknya pengunjung yang
mengunjungi stand Ditjen BUK.

(8) Honor Tim Unit Layanan Terpadu


Honor Tim Unit Layanan Terpadu (ULT) bagian Ditjen BUK hanya
diklaim untuk bulan Januari s.d April 2013. Hal ini dikarenakan
selama 4 (empat) bulan tersebut, tidak ada tamu yang datang

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 61


yang terkait dengan rekomendasi/perijinan/Akreditasi RS, CTKI
dan KALK, sedangkan subbag Humas butuh SDMnya untuk
mengerjakan tugas kehumasan yang lain. Sehingga pada bulan
Mei, unit layanan terpadu ditjen BUK tidak dilaksanakan kembali.

b) Usul Pemecahan Masalah :

(1) Penyusunan dan Penerbitan Warta dan Buletin Bina Upaya


Kesehatan
Perlu penjadwalan yang lebih ketat lagi

(2) Pemantauan dan Evaluasi Penanganan Pengaduan Masyarakat &


Opini Publik terhadap Pelayanan Kesehatan.
sebaiknya dibuat tim internal humas yang mengurusi
penanganan pengaduan mulai dari pengarsipan pengaduan
masuk, proses klarifikasi, membuat laporan dan mengarsipkan
pengaduan yang sudah selesai.

(3) Peliputan Acara Kedinasan di lingkungan Ditjen Bina Upaya


Kesehatan

Perlu penjadwalan peliputan yang lebih baik dan perbaikan


pengajuan anggaran misalnya dengan LS pengajuan. Selain itu
untuk lokasi peliputan yang sulit dijangkau, sebaiknya peliput yang
ditugaskan lebih dari satu orang.

(4) Alat Kerja Bagian Hukormas

Permohonan pengadaan sebaiknya dilakukan diawal tahun


anggaran.

(5) Pertemuan Konsolidasi Jabatan Fungsional Pranata Humas


Database pranata humas yang berada di lingkungan Ditjen
Bina Upaya Kesehatan baik pusat maupun di unit teknis.
Berkoordinasi dengan puskom publik kemkes agar
mengirimkan surat kepada Kominfo untuk rencana
pelaksanaan pelatihan/diklat pranata humas yang baru.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 62


(6) Rapat Koordinasi Kehumasan bidang upaya kesehatan
Untuk Forum Humas Rumah Sakit mendatang sebaiknya
diundang unit yang memang mengurusi masalah
kehumasan.

(7) Penyelenggaraan Pameran Kesehatan dan Penyebaran Informasi


Perlunya koordinasi secara intensif dengan pihak-pihak
yangterkait dengan pelaksanaan pameran supaya dijadwalkan
penganggarannya.

(8) Honor Tim Unit Layanan Terpadu


Perlu koordinasi dengan pihak terkait sehubungan dengan
kedatangan tamu unit teknis di ditjen Bina Upaya Kesehatan
supaya melalui satu pintu unit layanan terpadu.

c) Anggaran :
Kegiatan pada Sub Bagian Hubungan Masyarakat pada tahun
anggaran 2013 terdiri dari 8 (delapan) jenis kegiatan dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 1.936.486.000,- dan dapat direalisasikan
sebesar Rp. 1.666.776.744,- atau sebesar 86,07%.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 63


c. Bagian Keuangan

1) Subbagian Anggaran

Pada tahun 2013, Sub Bagian Anggaran melaksanakan sebanyak 11


(sebelas) kegiatan termasuk Operasional Rumah Sakit Bergerak,
dengan total alokasi anggaran sebanyak Rp 42.304.512.000 dimana
capaian dari masing-masing kegiatan dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut :

Tabel 19 : Capaian Kegiatan Subbagian Anggaran


KELUARAN ANGGARAN
NO KEGIATAN
TARGET CAPAIAN % ALOKASI TOTAL REALISASI %
1 SUB BAGIAN ANGGARAN 5.090.748.000 3.570.903.401 70,14
1 Penyusunan Revisi DIPA Satker Ditjen Bina Upaya Kesehatan 53 Dokumen 53 Dokumen 100 502.858.000 420.013.400 83,53

2 Penyusunan Tarif Satker Ditjen Bina Upaya Kesehatan 88 Dokumen 84 Dokumen 95,45 776.000.000 542.971.600 69,97

3 Penyusunan Remunerasi Satker Ditjen Bina Upaya Kesehatan 39 Dokumen 11 Dokumen 28,21 650.981.000 524.878.400 80,63

4 Penyusunan Juknis Satker Ditjen Bina Upaya Kesehatan 3 Dokumen 3 Dokumen 100 902.976.000 593.253.500 65,70

5 Pembinaan Satker Dibidang Pengelolaan Anggaran 53 Dokumen 53 Dokumen 100 625.072.000 431.580.000 69,04

6 Pembinaan Badan Layanan Umum 39 Dokumen 17 Dokumen 43,59 1.130.939.000 1.003.206.501 88,71

7 Peningkatan Kemampuan Petugas Pengadaan Barang/Jasa - - - - 446.922.000 -

8 Pengadaan Aplikasi Keuangan Online 1 Paket 1 Paket 100 55.000.000 55.000.000 100
Rumah Sakit Bergerak 37.213.764.000 31.137.667.946 83,67
1 Operasional dan Pemeliharaan Penyelenggaraan Pelayanan 20 Dokumen 20 Dokumen 100 850.924.000 802.221.050 94,28
Medik
2 Operasional Rumah Sakit Bergerak 20 Dokumen 20 Dokumen 100 32.825.340.000 29.005.195.300 88,36
3 Monitoring dan Evaluasi 20 Dokumen 5 Dokumen 25 3.537.500.000 1.330.251.596 37,60
TOTAL 42.304.512.000 34.708.571.347 82,04

Dari tabel tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa :

a) Kondisi yang dicapai :

Untuk meningkatkan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas


teknis pada Program Pembinaan Upaya Kesehatan pada tahun 2013
melaksanakan 11 (sebelas) kegiatan termasuk Operasional Rumah
Sakit Bergerak, berikut perkembangannya :

(1) Penyusunan Revisi DIPA


Revisi anggaran adalah perubahan atau pergeseran rincian
anggaran belanja pemerintah yang telah ditetapkan pada Daftar
Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA). Revisi Anggaran perlu
dilakukan dalam rangka penyesuaian anggaran belanja
Pemerintah Pusat maupun Unit Pelaksana Teknis dengan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 64


perubahan keadaan, prioritas kebutuhan, dan percepatan
pencapaian kinerja.
Revisi DIPA telah pada semua Satker di lingkungan Ditjen Bina
Upaya Kesehatan sesuai dengan kebutuhan masing-masing
Satker maupun berdasarkan kebijakan dari Pusat.

(2) Penyusunan Tarif Satker Ditjen BUK


Dari 39 Satuan Kerja BLU (31 Rumah Sakit dan 8 Balai)
dilingkungan Ditjen Bina Upaya Kesehatan, 35 Satuan Kerja
telah ditetapkan Tarif Layanan Kelas III oleh Menteri
Kesehatan dan 39 Satuan Kerja telah diusulkan Tarif
Layanan Kelas II kepada Menteri Keuangan, sebagai berikut:

Tabel 20 : Daftar UPT yang diusulkan Penetapan Tarif Kelas II

PENETAPAN USULAN
NO SATUAN KERJA TARIF KELAS PENETAPAN
III TARIF KELAS
II
1 RSUP Dr. Hasan Sadikin
2 RS Paru Dr. HA Rotinsulu
3 RSUP Sanglah, Denpasar
4 RSAB Bunda Harapan Kita
5 RS Stroke Nasional, Bukittinggi
6 RSPDr. M. Goenawan P
7 RSO Prof. Dr. R. Soeharso
8 RSK Dr. Tadjuddin Chalid
9 RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo
10 RSUP Fatmawati Jakarta -
11 RSUP H. Adam Malik
12 RSUP Dr. M. Djamil -
13 RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro
14 RSUP Prof. Dr. R. D Kandou
15 RSUP Persahabatan -
16 RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo
17 RSUP Dr. Mohammad Hoesin
18 RSUP Dr. Sardjito
19 RSUP Dr. Kariadi
20 RSJP Harapan Kita
21 RS Mata Cicendo
22 RS Kanker Dharmais
23 RS Ketergantungan Obat
24 RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso
25 RS Paru Dr. Ario Wirawan
26 RS Kusta Dr. Rivai Abdullah
27 RS Kusta Dr. Sitanala
28 RS dr. H. Marzoeki Mahdi
29 RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan
30 RS Jiwa Prof. Dr. Soeroyo

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 65


PENETAPAN USULAN
NO SATUAN KERJA TARIF KELAS PENETAPAN
III TARIF KELAS
II
31 RS Jiwa Dr. Radjiman W
32 BBLK Palembang
33 BBLK Jakarta
34 BBLK Makassar
35 BBLK Surabaya
36 BKMM Makassar -
37 BBKPM Surakarta
38 BBKPM Bandung
39 BBKPM Makassar

Dari 10 Satuan Kerja Non BLU dilingkungan Ditjen Bina


Upaya Kesehatan telah ditetapkan besaran tarif
pelayanannya menjadi Peraturan Pemerintah.

Tabel 21 : Daftar UPT ditetapkan besaran tarif pelayanannya menjadi


Peraturan Pemerintah
NO SATUAN KERJA PENETAPAN PP

1 RSU Ratatotok
2 BKMM Cikampek
3 BPFK Jakarta
4 BPFK Medan
5 BPFK Surakarta
6 BPFK Suarabaya
7 LPFK Banjarbaru
8 LPFK Surakarta
9 Klinik Kementerian Kesehatan
10 RS Pusat Otak Nasional

(3) Penyusunan Remunerasi Satuan Kerja Ditjen BUK


Dari 39 satker BLU, 28 Satker telah diusulkan untuk ditetapkan
remunerasinya kepada Menteri Keuangan, sebagai berikut :

Tabel 22 : Daftar UPT diusulkan Remunerasi ke Kementerian Keuangan


PENETAPAN
NO SATUAN KERJA
TARIF KELAS III
1 RSUP Dr. Hasan Sadikin
2 RS Paru Dr. HA Rotinsulu
3 RSUP Sanglah, Denpasar
4 RSAB Bunda Harapan Kita
5 RS Stroke Nasional, Bukittinggi
6 RSPDr. M. Goenawan P
7 RSO Prof. Dr. R. Soeharso
8 RSK Dr. Tadjuddin Chalid -
9 RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo
10 RSUP Fatmawati Jakarta
11 RSUP H. Adam Malik -

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 66


PENETAPAN
NO SATUAN KERJA
TARIF KELAS III
12 RSUP Dr. M. Djamil
13 RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro
14 RSUP Prof. Dr. R. D Kandou
15 RSUP Persahabatan
16 RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo
17 RSUP Dr. Mohammad Hoesin -
18 RSUP Dr. Sardjito
19 RSUP Dr. Kariadi
20 RSJP Harapan Kita
21 RS Mata Cicendo
22 RS Kanker Dharmais
23 RS Ketergantungan Obat -
24 RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso
25 RS Paru Dr. Ario Wirawan
26 RS Kusta Dr. Rivai Abdullah
27 RS Kusta Dr. Sitanala
28 RS dr. H. Marzoeki Mahdi
29 RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan
30 RS Jiwa Prof. Dr. Soeroyo
31 RS Jiwa Dr. Radjiman W
32 BBLK Palembang -
33 BBLK Jakarta
34 BBLK Makassar -
35 BBLK Surabaya -
36 BKMM Makassar -
37 BBKPM Surakarta -
38 BBKPM Bandung -
39 BBKPM Makassar -

Usulan Remunerasi dari RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung


akan dijadikan benchmark (patokan) dalam penyusunan Usulan
Remunerasi Satker BLU RS di lingkungan Ditjen BUK

(4) Penyusunan Juknis Satker Ditjen BUK


Sampai dengan saat ini untuk Petunjuk Teknis Satuan Kerja
Ditjen BUK yang sudah tersusun yaitu :
Permenkes No. 12 Tahun 2013 tentang Pola Tarif BLU
Rumah Sakit di Lingkungan Kementerian Kesehatan
Permenkes No. 45 Tahun 2013 tentang Pola Tarif BLU
Balai Kesehatan di Lingkungan Ditjen BUK Kementerian
Kesehatan
Permenkes No. 4 Tahun 2013 tentang RBA Pedoman
Penyusunan RBA di Lingkungan Ditjen Bina Upaya
Kesehatan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 67
(5) Pembinaan Satker di Bidang Pengelolaan Anggaran
Setelah DIPA Satker ditetapkan oleh Kementerian Keuangan,
maka Satker melaksanakan kegiatan berdasarkan DIPA yang
telah ditetapkan. Pelaksanaan aggaran Instansi Peerintah
harus mengacu pada peraturan-peraturan yang berlaku.
Berdasarkan hasil tersebut Ditjen Bina Upaya Kesehatan telah
melakukan pembinaan kepada Satker Pusat dan Daerah baik
melalui pertemuan maupun kunjungan ke Satker Daerah

(6) Pembinaan Badan Layanan Umum


Pembinaan Badan Layanan Umum (BLU) yang dilaksanakan di
lingkungan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan antara
lain Monitoring dan Evaluasi (Monev) dan pelaksanaan
Pertemuan dengan mengundang seluruh satker. Monev dan
Pertemuan yang dilaksanakan terkait dengan Penyusunan Tarif
dan Remunerasi. Pertemuan dengan mengundang narasumber
dari lingkungan Ditjen BUK dan PPK BLU dengan tujuan untuk
mempercepat penyusunan Tarif dan Remunerasi Satker BLU
Rumah Sakit dan Balai.

Sedangkan kegiatan Monev yang dilaksanakan terkait dengan


Monev Remunerasi ke Satker BLU. Monev dilakukan dengan
mendatangi Satker yang terlebih dahulu Satker bersurat secara
resmi ke Ditjen BUK untuk permintaan Sosialiasi Remunerasi
kepada pegawai RS/Balai dan Tim Remunerasi dari RS/Balai
yang bersangkutan. Narasumber yang menyampaikan materi
Sosialisasi Remunerasi berasal dari Tim Pembina Remunerasi
di lingkungan Ditjen BUK dan dibantu dengan staf Bagian
Keuangan Ditjen BUK. Terdapat 17 (tujuh belas) satker yang
sudah dilakukan Monev terkait Sosialisasi Remunerasi yaitu :
RSUP Dr. M. Djamil Padang
RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
RSUP H. Adam Malik Medan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 68


RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten
RSUP Dr. Kariadi Semarang
RS Orthopedi Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta
RS Paru Dr. H. A. Rotinsulu Bandung
RS Paru Dr. Ario Wirawan Salatiga
RS Stroke Nasional Bukittinggi
Pusat Mata Nasional RS Mata Cicendo Bandung
RS Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang
RS Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang
RS Kusta Tadjuddin Chalid Makassar
BBKPM Bandung
BBLK Makassar

(7) Pengadaaan Aplikasi Keuangan BUK Online


Aplikasi Keuangan BUK Online adalah aplikasi yang
memfasilitasi Satuan Kerja dalam melakukan pelaporan
keuangan dengan cara yang lebih mudah dan cepat karena
dapat dilakukan dimanapun diseluruh Indonesia sepanjang
terdapat koneksi internet yang memadai.
Aplikasi ini mencakup laporan alokasi dan realisasi anggaran,
target dan realisasi PNBP, rencana penarikan dana, posisi
saldo, dan akan dikembangkan seiring dengan perkembangan
kebutuhan informasi, yang dapat mempercepat dalam proses
pengambilan keputusan.

(8) Rumah Sakit Bergerak


Saat ini terdapat di 24 RSB di DTPK di seluruh Indonesia yang
telah beroperasi dan melayani kebutuhan pelayanan kesehatan
dasar maupun spesialisitik masyarakat di DTPK.
Pada Tahun 2013 terdapat 24 RSB di DTPK. Dengan rincian
sebagai berikut :
a) Tahun 2009, 1 RSB diserahkan biaya operasional kepada
pemda setempat.
b) Tahun 2011, 2 RSB diserahkan biaya operasional kepada
pemda setempat.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 69


c) Tahun 2012, 1 RSB diserahkan biaya operasional kepada
pemda setempat
d) Tahun 2013, 10 RSB diserahkan biaya operasional kepada
pemda setempat.
Sehingga pada akhir tahun 2013 hanya terdapat 10 RSB yang
operasionalnya dibiayai oleh Kementerian Kesehatan.

b) Permasalahan :

(1) Tarif Pelayanan di Rumah Sakit dan Balai belum mendapatkan


penetapan Tarif Pelayanan dari Menteri Keuangan.
(2) Pemberian Remunerasi/Jasa Pelayanan kepada Pegawai
Rumah Sakit BLU dan Balai belum mendapatkan Persetujuan
dan Penetapan dari Menteri Keuangan.
(3) Belum dilakukannya sosialisasi Penggunaan Aplikasi Keuangan
BUK dan direncanakan akan dilakukan pada awal tahun 2014.
(4) Rumah Sakit Bergerak
Belum terpenuhinnya dokter spesialis, tenaga anastesi,
petugas laboratrium, petugas radiologi pada RSB.
Kesulitan dalam mendapatkan obat dan reagen
Untuk RSB yang terletak di daerah kepulauan masih
terkendala peralatan komunikasi
Tidak adanya tenaga verifikator independen petugas
Jamkesmas

c) Usul Pemecahan Masalah :

(1) Dalam rangka percepatan penetapan Tarif Layanan dan


Remunerasi Ditjen Bina Upaya Kesehatan telah melakukan
Penyusunan Tarif Layanan dan Remunerasi Satuan Kerja BLU
yang berkesinambungan bersama dengan Tim PPK BLU
Kementerian Keuangan untuk ditetapkan menjadi PMK.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 70


(2) Pengadaaan Aplikasi Keuangan BUK Online
Diharapkan segera dilakukan sosialisasi penggunaan Aplikasi
Keuangan BUK Online sehingga aplikasi tersebut dapat segera
dipergunakan oleh seluruh satker vertikal Ditjen BUK

(3) Rumah Sakit Bergerak


Biro Kepegawaian segera memprioritaskan dokter spesialis,
tenaga anastesi, petugas laboratrium, petugas radiologi untuk
ditempatkan di RSB.
Diupayakan agar Pemerintah Daerah membantu dalam hal
pengadaan obat, ragen dan alat komunikasi di daerahnya
sehingga operasional RSB dapat berjalan lancar.
Ketiadaan petugas verifikator Jamkesmas di RSB yang
menyebabkan terhambatnya klaim jamkesmas harus segera
di selesaikan, karena telah banyak dilayaninya pasien
Jamkesmas (yang nantinya menjadi JKN) di RSB.

d) Anggaran :
Kegiatan pada Sub Bagian Anggaran pada Tahun 2013 terdiri dari
11 (sebelas) jenis kegiatan dengan alokasi anggaran sebesar Rp.
42.304.512.000 dan telah direalisasikan sebesar Rp. 34.708.571.347
atau sebesar 82,04%.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 71


2) Subbagian Perbendaharaan
Pada tahun 2013, Sub Bagian Perbendaharaan melaksanakan
kegiatan sebanyak 47 (empat puluh tujuh) kegiatan dengan total
alokasi anggaran sebanyak Rp.8.301.572.059.000,- dimana capaian
dari masing-masing kegiatan dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut:

Tabel 23 : Capaian Kegiatan Subbagian Perbendaharaan


KELUARAN ANGGARAN
NO KEGIATAN
TARGET CAPAIAN % ALOKASI TOTAL REALISASI %
2 SUB BAGIAN PERBENDAHARAAN 6.325.409.000 4.234.561.780 66,95
1 Penyelesaian Permasalahan Perbendaharaan Ditjen BUK 294 Rekening 294 Rekening 100 769.630.000 466.082.100 60,56
Satjer/KP Satjer/KP
6 Dokumen 6 Dokumen
Sanggah Sanggah
Banding Banding
2 Pembinaan Bendahara di Lingkungan Ditjen BUK 1 Dokumen 1 Dokumen 100 659.325.000 317.898.300
48,22
3 Penyelesaian Tindak Lanjut LHP 1 Dokumen 1 Dokumen 100 668.845.000 518.579.700
77,53
4 Penetapan Pejabat Pengelola Keuangan Satker Ditjen BUK 53 SK KPA 53 Dokumen 100 133.740.000 47.612.000 35,60

48 SK ORG 48 SK ORG
5 Percepatan Dan Penyusunan Realisasi Anggaran Satker Ditjen 1 Dokumen 1 Dokumen 100 80.000.000 80.000.000
100
BUK
6 Penataan Pertanggungjawaban Dokumen Keuangan Ditjen 1 Dokumen 1 Dokumen 100 610.510.000 476.046.200
77,98
BUK
7 Monitoring Dan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Ditjen BUK 1 Dokumen 1 Dokumen 100 1.012.081.000 690.627.180
68,24
8 Peningkatan Kemampuan Petugas Bendahara Satker Ditjen 1 Dokumen 1 Dokumen 100 527.418.000 255.966.300
48,53
BUK
9 Honorarium Penanggung Jawab Pengelola Anggaran 1 Dokumen 1 Dokumen 100 656.880.000 623.390.000
94,90
10 Honor Tim Pembina Perbendaharaan 1 Dokumen 1 Dokumen 100 107.040.000 44.600.000 41,67
11 Honor Pengelola Sistem Akuntansi Instansi Tingkat Satuan 1 Dokumen 1 Dokumen 100 27.000.000 25.800.000
Kerja 95,56

12 Honor Tim Pengelola Jamkesmas 1 Dokumen 1 Dokumen 100 482.280.000 227.880.000 47,25
13 Honor ULP 7 Dokumen 7 Dokumen 100 590.660.000 460.080.000 77,89
Jamkesmas 8.276.272.950.000 8.229.946.740.073 99,44
14 Biaya Jaminan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin 9.323 PKM 9.655 PKM 104 600.000.000.000 600.000.000.000 100
15 Pembayaran Klaim Jamkesmas Rujukan 1.218 RS 1.274 RS 104,6 6.216.672.950.000 6.170.346.740.073 99,25
16 Klaim Jampersal 9.323 PKM 9.655 PKM 104 1.459.600.000.000 1.459.600.000.000 100
Operasional RS Otak 15.002.400.000 10.218.763.400 68,11
Operasional dan Kegiatan Penunjang RS Brain Center 12.651.290.000 8.537.971.970 67,49
17 Dukungan Administrasi dan Operasional 50 Kegiatan 48 Kegiatan 96,00 9.996.425.000 6.558.228.118 65,61
18 Pertemuan Koordinasi 4 Kegiatan 3 Kegiatan 75,00 843.600.000 480.507.688 56,96
19 Pembuatan Taman 1 Dokumen 1 Dokumen 100 155.500.000 155.000.000 99,68
20 Pemenuhan Obat-Obatan dan Alkes Habis Pakai 8 Dokumen 8 Dokumen 100 1.450.865.000 1.187.282.600 81,83

21 Pengadaan Bahan dan Makanan Pasien RS 1 Dokumen 1 Dokumen 100 204.900.000 156.953.564 76,60

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 72


KELUARAN ANGGARAN
NO KEGIATAN
TARGET CAPAIAN % ALOKASI TOTAL REALISASI %
6.325.409.000 4.234.561.780
Pendidikan dan Pelatihan 1.369.110.000 782.645.500 66,95
57,16
22 Pengenalan Standart International JCI 3 Kegiatan 3 Kegiatan 100 185.880.000 180.210.000 96,95
23 Pengembangan Standart International JCI 2 Kegiatan 2 Kegiatan 100 181.380.000 174.164.000 96,02
24 Pelatihan tenaga Perawat diBidang Intensif Care Unit (ICU) 2 Kegiatan 1 Kegiatan 50,00 40.000.000 22.000.000 55,00
RSCM
25 Pelatihan Tenaga Perawat di Bidang Bedah Dasar 1 Kegiatan 0 Kegiatan - 33.750.000 -
26 Pelatihan Tenaga Perawat di Bidang Basic Trauma Cardiac 3 Kegiatan 1 Kegiatan 33,33 21.900.000 5.550.000 25,34
Life Support (BTCLS)
27 Pelatihan Tenaga Perawat di Bidang Penyusunan Usulan Riset 1 Kegiatan 0 Kegiatan - 7.200.000 - -
Kualitatif dalam Ilmu Kesehatan di UI
28 Inhouse Training Asuhan Keperawatan Stroke bagi perawat 1 Kegiatan 0 Kegiatan - 39.800.000 - -

29 Inhouse Training Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah 1 Kegiatan 1 Kegiatan 100 43.700.000 35.530.000 81,30
30 Inhouse Training Penyusunan Grading Jabatan RS PON 1 Kegiatan 0 Kegiatan - 55.326.000 - -
31 Penyusunan Standar Prosedur Operasioanl (SPO) 1 Kegiatan 0 Kegiatan - 42.324.000 - -
32 Implementasi Standart JCI 2 Kegiatan 2 Kegiatan 100 162.580.000 158.221.000 97,32
33 Inhouse Training Basic Neurology Life Support (BNLS) Bagi 1 Kegiatan 1 Kegiatan 100 123.150.000 74.850.000 60,78
Perawat
34 Inhouse Training Advance Neurology Life Support (ANLS) Bagi 1 Kegiatan 1 Kegiatan 100 43.310.000 28.820.250 66,54
Dokter
35 Pengembangan SDM Manajemen Standarisasi International 1 Kegiatan 1 Kegiatan 100 84.510.000 76.210.500 90,18
(JCI)
36 Monitoring Kesiapan Penerapan Standar JCI (Banten & Jawa 1 Kegiatan 0 Kegiatan - 206.250.000 - -
Barat)
37 Penyusunan Perencanaan Diklat 1 Kegiatan 1 Kegiatan 100 30.750.000 27.089.750 88,10
38 Penyusunan Perencanaan SDM RS PON 1 Kegiatan 1 Kegiatan 100 43.450.000 - -
39 Evaluasi Diklat 1 Kegiatan 0 Kegiatan - 23.850.000 - -
Pengadaan RS Pusat Otak Nasional 982.000.000 898.145.930 91,46
40 Pengadaan Alat Pengolah Data untuk Operasional RS PON 1 Dokumen 1 Dokumen 100 197.400.000 194.535.000 98,55

41 Pengadaan Alat Penunjang Operasional Kantor 1 Dokumen 1 Dokumen 100 119.600.000 95.425.000 79,79

42 Pengadaan Peralatan Medik dan Non Medik 5 Dokumen 5 Dokumen 100 665.000.000 608.185.930 91,46

Operasional dan Kegiatan Penunjang Klinik Kementerian 3.971.300.000 2.928.939.700 73,75

43 Belanja Keperluan Perkantoran 12 Dokumen 12 Dokumen 100 1.692.954.000 1.384.860.500 81,80


44 Pembentukan Tim Respon Cepat Unit Pelayanan Kesehatan 1 Dokumen 1 Dokumen 100 202.020.000 174.925.900 86,59

45 Medical Check Up Pegawai Kemkes 1 Dokumen 1 Dokumen 100 162.866.000 81.466.000 50,02
46 Peningkatan Kapasitas SDM 1 Dokumen 1 Dokumen 100 1.435.205.000 1.086.750.200 75,72
47 Pertemuan Perencanaan dan Monitoring 1 Dokumen 1 Dokumen 100 478.255.000 200.937.100 42,01
TOTAL 8.301.572.059.000 8.247.329.004.953 99,35

Dari tabel tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa :

a) Kondisi yang dicapai :

Untuk meningkatkan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas


teknis pada Program Pembinaan Upaya Kesehatan pada tahun 2013
Subbag Perbendaharaan melaksanakan 47 (Empat puluh tujuh) jenis
kegiatan, yaitu :
(1) Jamkesmas
- 1.274 Rumah sakit sebagai PPK telah menerima luncuran
dana Jamkemas Rujukan dan 497 Kabupaten/kota telah
menerima luncuran dana Pelayanan Dasar dan Jampersal

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 73


- Kartu Kepesertaan Jamkesmas tahun 2013 telah
Didistribusikan ke 497 Kabupaten/Kota

- Telah dilaksanakan Pembayaran Honor Panitia Penerima


dan Tim Pendistribusian Kartu Kepesertaan jamkesmas
kepada 450 Kabupaten/Kota

- Telah dilakukan pembayaran klaim ke dinas kesehatan


Kab/Kota yang sudah diverifikasi oleh P2JK untuk pelayanan
Jampersal secara cepat dan tepat

(2) Penyelesaian Permasalahan tentang Perbendaharaan Atas


Pelaksanaan Anggaran DIPA Menyelesaikan perijinan 294
rekening dari 49 UPT dan Kantor pusat melalui Kementerian
Keuangan dan KPPN, membuat tindak lanjut atas 6 kasus
sanggah banding dan Pemeriksaan kas Intern

(3) Pembinaan Perbendaharaan di Lingkungan Dit BUK Atas


Pelaksanaan Anggaran DIPA Telah dilaksanakan Pertemuan,
Monitoring dan evaluasi yang berkaitan dengan Pembinaan
perbendaharaan, Penyelesaian Tuntutan perbendaharaan dan
ganti rugi.

(4) Peningkatan Kemampuan Petugas Bendahara

Telah dilakukan pertemuan pada tanggal 4-6 Oktober 2013 di


Jogjakarta dengan jumlah peserta 93 orang

(5) Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Pelaksanaan Program


Jamkesmas :

Melakukan Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan Manajemen


Kepesertaan pendistribusian kartu serta Percepatan
pembayaran Honorarium bagi Panitia Penerima dan Tim
Pendistribusian Kartu Kepesertaan Jamkesmas 2013

(6) Penyusunan Kepmenkes tentang penetapan pejabat pengelola


Anggaran atas pelaksanaan DIPA :

Tersusun 53 SK KPA dan 48 SK Organisasi Satker dan Kantor


Pusat.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 74


(7) Penyelesaian tindak lanjut laporan hasil audit atas pelaksanaan
Anggaran DIPA :

Telah ditindaklanjuti LHP BPK sebanyak :


Temuan Hasil Pemeriksaan atas laporan Keuangan
Semester I Tahun 2007-2010 :
8 Temuan
11 Rekomendasi
Denda Keterlambatan, Kemahalan Harga, Alkes Hasil
Pengadaan Tidak Diketahui Keberadaannya
Kerugian Negara sebesar Rp. 5.031.064.494,00 telah
ditindaklanjuti sebesar Rp.1.977.396.052,00 sehingga
masih terdapat saldo temuan sebesar Rp.
3.053.668.442,00

Temuan Hasil Pemeriksaan Atas Belanja Subsidi dan


Belanja Lain-lain Tahun 2009 :
2 Temuan
2 Rekomendasi
Denda Keterlambatan Pengadaan Peralatan Ponek
sebesar Rp. 4.404.288.000

Temuan Hasil Pemeriksaan BPK atas Laporan Keuangan


TA 2010
Sistem Pengendalian Intern (15 Temuan, 37
Rekomendasi)
Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-Undangan
(10 Temuan, 19 Rekomendasi)
Kerugian Negara sebesar Rp.14.559.800.741,36 telah
ditindaklanjuti sebesar Rp.7.491.755.304,80 sehingga
masih terdapat saldo Kerugian Negara sebesar
Rp.7.068.045.436,56.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 75


Temuan Hasil Pemeriksaan BPK atas Laporan Keuangan
TA 2011
Sistem Pengendalian Intern (10 Temuan, 22
Rekomendasi)
Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-Undangan
(6 Temuan, 19 Rekomendasi)
Kerugian Negara sebesar Rp.173.528.482.754,99 telah
ditindaklanjuti sebesar Rp.3.451.070.197,64 sehingga
masih terdapat saldo Kerugian Negara sebesar
Rp.170.077.412.557,35.

Temuan Hasil Pemeriksaan BPK atas Laporan Keuangan


TA 2012
Sistem Pengendalian Intern (7 Temuan, 13
Rekomendasi)
Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-Undangan
(16 Temuan, 25 Rekomendasi)
Kerugian Negara sebesar Rp.26.727.283.201,25 telah
ditindaklanjuti sebesar Rp.22.010.206.913,63 sehingga
masih terdapat saldo Kerugian Negara sebesar Rp.
4.717.076.287,62.

Temuan Hasil Pemeriksaan BPKP tahun 2012


945 temuan telah ditindak lanjuti 215 temuan sisa 730
temuan
1210 Saran telah ditindak lanjuti 302 saran sisa 908
Kerugian Negara Rp 33.628.386.471,68 telah ditindak
lanjuti sebesar Rp 6.865.167.519,20 sehingga masih
terdapat saldo Kerugian Negara sebesar
Rp26.763.218.952,48

Temuan Hasil pemeriksaan Inspektorat Jenderal


Kementerian Kesehatan Khusus tahun 2012:

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 76


1.284 temuan telah ditindak lanjuti 216 sisa temuan
1068
1.952 Saran telah ditindak lanjuti 417 sisa 1.535
Kerugian Negara Rp 3.393.160.030 ditindak lanjuti
sebesar Rp 3.393.160.030,- sisa Kerugian Negara Rp
9.077.828.725.62

b) Permasalahan :

(1) Jumlah tenaga cukup banyak namun tidak semua memenuhi


kualitas yang diperlukan.

(2) Koordinasi dan kerjasama antar bagian masih kurang

(3) Tata Ruang kerja belum tertata dengan baik

(4) Sebagian besar computer dan laptop memerlukan peremajaan


dan dari sisi jumlah masih kurang guna mendukung
terlaksananya proses kerja
(5) Jumlah lemari arsip/ruang penyimpanan dokumen masih
kurang memadai sehingga ruangan terkesan tidak rapi karena
berkas tidak tersusun dengan baik

c) Usul Pemecahan Masalah :

(1) Perlunya dilakukan penambahan SDM melalui proses analisa


kebutuhan SDM untuk masing-masing Bagian;
(2) Perlunya diadakan pertemuan koordinasi antar bagian dalam
proses analisa kebutuhan SDM di masing-masing Bagian;
(3) Perlunya diadakan minimal 2 kali dalam setahun berupa
Capacity Building serta pertemuan koordinasi peningkatan
kemampuan SDM khususnya di lingkungan Kantor Pusat
Sekretariat Ditjen BUK

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 77


(4) Penataan sarana prasarana kantor sehingga diketahui
kebutuhan dari masing-masing bagian apakah sudah terpenuhi
guna mendukung terlaksananya pekerjaan

d) Anggaran :

Kegiatan pada Sub Bagian Perbendaharaan pada tahun anggaran


2013 terdiri dari 47 (empat puluh tujuh) jenis kegiatan dengan alokasi
anggaran sebesar Rp 8.301.572.059.000,- dan dapat direalisasikan
sebesar Rp8.247.329.004.953,- atau sebesar 99,35%.

3) Subbagian Verifikasi dan Akuntansi


Pada tahun 2013, Sub Bagian Verifikasi dan Akuntansi
melaksanakan sebanyak 7 (tujuh) kegiatan, dengan total alokasi
anggaran sebanyak Rp 4.314.844.000 dimana capaian dari masing-
masing kegiatan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 24 : Capaian Kegiatan Subbagian Verifikasi dan Akuntansi


KELUARAN ANGGARAN
NO KEGIATAN
TARGET CAPAIAN % ALOKASI TOTAL REALISASI %
3 SUB BAGIAN VERIFIKASI DAN AKUNTANSI
1 Sosialisasi Software Aplikasi SAK 32 Prov 30 Prov 94 202.455.000 198.678.050 98,13

2 Pembinaan Pengelolaan Piutang 31 RS BLU 10 RS BLU 32 216.405.000 113.877.450 52,62


3 Penyusunan Laporan Keuangan Eselon I 624 Satker 624 Satker 100 3.002.551.000 2.807.620.346 93,51
4 Pembinaan Penyusunan Laporan Keuangan 15 Prop 12 Prop 80 309.343.000 149.727.200 48,40
5 Penyusunan Laporan Alokasi dan Realisasi Anggaran 1 Buku 1 Buku 100 158.095.000 140.980.550 89,17
6 Peningkatan Kemampuan Petugas Akuntansi 39 BLU 39 BLU 100 348.595.000 229.782.800 65,92
7 Honorarium Tim Akuntansi UAPPA-E1 12 BL 12 BL 100 77.400.000 62.400.000 80,62
TOTAL 4.314.844.000 3.703.066.396 85,82

Dari tabel tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa :

a) Kondisi yang dicapai :


Untuk meningkatkan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas
teknis pada Program Pembinaan Upaya Kesehatan pada tahun 2013
Subbag Verifikasi dan Akuntansi melaksanakan 7 (tujuh) jenis
kegiatan, yaitu :

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 78


(1) Sosialisasi software aplikasi SAK terbaru tingkat Satker
Kegiatan ini diselenggarakan untuk memberikan pelatihan
kepada petugas akuntansi di satuan kerja Dekonsentrasi dan
Tugas Pembantuan bagaimana cara menggunakan aplikasi
Sistem Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (SAKPA).
Kegiatan dilaksanakan sehubungan dengan satker TP yang
tidak setiap tahun mendapat anggaran dari Kemenkes dan
petugasnya sering berganti.
Selama tahun 2013, Sosialisasi dilaksanakan bekerja sama
dengan Dinas Kesehatan Propinsi dan telah dilaksanakan
sesuai dengan yang dianggarkan. Realisasi penyerapan
anggaran adalah sebesar Rp.198.678.050 atau 98,13% dari
alokasi yang sebesar Rp.202.455.000,-

(2) Pembinaan Pengelolaan Piutang

Tujuan dari kegiatan Pembinaan Pengelolaan Piutang adalah


untuk memperbaiki sistem pengelolaan piutang di rumah sakit
yang sampai saat ini masih belum tertata. Kegiatan pertemuan
pengelolaan piutang dengan rumah sakit yang sudah
dijadwalkan tidak dapat direalisasikan karena anggaran yang
ada digunakan untuk pertemuan dengan satker Tugas
Pembantuan yang dilaksanakan pada bulan November 2013.
Sehubungan dengan hal tersebut, penyerapan anggaran
menjadi tidak optimal dan hanya bisa direalisasikan sebesar
Rp.113.877.450 atau 52,62% dari alokasi Rp.216.405.000

(3) Penyusunan Laporan Keuangan Eselon I


Sesuai dengan PMK Nomor 171 tahun 2007 tentang Sistem
Akuntansi Pemerintahan Pusat, Ditjen Bina Upaya Kesehatan
wajib menyusun Laporan Keuangan tingkat Eselon I. Pada
tahun 2013, dilakukan pertemuan penyusunan Laporan
Keuangan TA 2012 dengan mengundang seluruh satuan kerja
Ditjen BUK sebanyak 6 Kantor Pusat, 45 Kantor Daerah, 33
Dekonsentrasi, 346 Tugas Pembantuan, dan 1 Urusan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 79
Bersama. Dari 33 Satker penerima dana Dekonsentrasi,
terdapat 6 Satker yang juga menerima Dana Tugas
Pembantuan, yaitu Dinkes Propinsi Riau, Kalimantan Barat,
Lampung, NTT, Papua, dan Bengkulu Sehingga total Satker
Penerima DIPA berjumlah 424 Satker. Pertemuan dilaksanakan
bersama dengan auditor Inspektorat Jenderal yang melakukan
reviu atas laporan keuangan satuan kerja.
Berdasarkan hasil pemeriksaan atas Laporan Keuangan
Kementerian Kesehatan TA 2012, BPK memberikan opini
Wajar Tanpa Pengecualian dengan Paragraf Penjelasan (WTP
DPP). Opini ini merupakan peningkatan dari opini tahun lalu
yang Wajar dengan Pengecualian (WDP).
Pertemuan penyusunan laporan keuangan dijadwalkan untuk
diselenggarakan 4 kali setahun, yaitu untuk menyusun laporan
tahunan, laporan triwulan I yang sekaligus perbaikan untuk
audited, Semester I dan Triwulan III. Namun untuk tahun 2013
pertemuan Triwulan III tidak dilaksanakan karena anggaran
digunakan untuk mengundang satker Tugas Pembantuan yang
dilaksanakan pada bulan November.
Realisasi penyerapan anggaran dari kegiatan ini adalah
sebesar Rp.2.807.620.346,- atau 93,51% dari alokasi
Rp.3.002.551.000,-

(4) Pembinaan Penyusunan Laporan Keuangan


Kegiatan ini diselenggarakan untuk membina satuan kerja yang
mempunyai permasalahan dalam penyusunan laporan
keuangan, baik untuk UPT Vertikal maupun Dekonsentrasi dan
Tugas Pembantuan. Kegiatan dilakukan dengan mengundang
atau mendatangi satker yang mempunyai permasalahan. Pada
tahun 2013, realisasi dari kegiatan ini adalah untuk membantu
satker TP dalam menyelesaikan laporan tahunan dan semester.
Penyerapan dari kegiatan ini adalah sebesar Rp.149.727.200
atau 48,40% dari alokasi Rp.309.343.000 atau 48,40%.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 80


(5) Penyusunan Buku Alokasi dan Realisasi Anggaran
Penyusunan Buku Alokasi dan Realisasi Anggaran tahun 2012
(Audited) bertujuan untuk memberikan informasi mengenai
alokasi dan realisasi Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan
yang terdapat di 6 Kantor Pusat, 45 Kantor Daerah, 33
Dekonsentrasi, 346 Tugas Pembantuan, dan 1 Urusan
Bersama. Total alokasi Ditjen BUK tahun 2012 adalah
Rp.21.876.967.294.000 dengan total realisasi belanja sebesar
Rp.20.489.221.346.980 atau 93,66%.
Kegiatan penyusunan buku Alokasi Realisasi ini terealisasi
sebesar Rp.140.980.550 dari alokasi Rp.158.095.000 atau
89,17%

(6) Peningkatan Kemampuan Petugas Akuntansi


Kegiatan Peningkatan Kemampuan Petugas Akuntansi
dilaksanakan melalui dua pertemuan, yaitu pertemuan khusus
untuk petugas akuntansi Balai di Palembang dan pertemuan
untuk seluruh BLU di Semarang sehubungan dengan
pemberlakuan pedoman akuntansi BLU yang baru.
Realisasi penyerapan anggaran dari kegiatan ini adalah
Rp.229.782.800 dari alokasi Rp.348.595.000 atau 65,92%

(7) Honorarium Tim UAPPA E1


Sehubungan dengan penyelenggaraan Unit Akuntansi
Pembantu Pengguna Anggaran Eselon I Ditjen Bina Upaya
Kesehatan, diberikan honor sesuai dengan Standar Biaya
Umum TA.2013.
Realisasi penyerapan anggaran adalah sebesar Rp.62.400.000
dari alokasi 77.400.000 atau 80,62%.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 81


b) Permasalahan :
Permasalahan dari Sub Bagian Verifikasi dan Akuntansi adalah
sebagai berikut :
1. Satuan kerja penerima dana APBN dari bagian anggaran
Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan (02404) pada tahun
2012 adalah 424 satker sehingga Sub Bag Verifikasi dan
Akuntansi harus melakukan inventarisasi, verifikasi dan
kompilasi data dari 424 laporan keuangan. Jumlah laporan
keuangan yang harus di verifikasi tidak sebanding dengan
jumlah staf yang ada.
2. Jumlah pegawai yang memiliki latar belakang pendidikan
akuntansi hanya berjumlah lima orang, dimana dua orang
dengan kondisi kesehatan yang sering sakit.
3. Jaringan internet sering mati padahal untuk penyusunan laporan
keuangan banyak data yang dikirim melalui email.

c) Usul Pemecahan Masalah :


1. Penambahan SDM dengan pendidikan akuntansi sehingga bisa
melaksanakan tugas pokok dan fungsi akuntansi terutama terkait
dengan laporan keuangan.
2. Agar jaringan internet distabilkan terutama pada saat
penyusunan laporan keuangan tahunan karena banyak data
yang dikirim melalui email untuk mempercepat penyelesaian
laporan.

d) Anggaran :

Kegiatan pada Sub Bagian Verifikasi dan Akuntansi pada tahun


anggaran 2013 terdiri dari 7 (tujuh) jenis kegiatan dengan alokasi
anggaran sebesar Rp.4.314.844.000 dan dapat direalisasikan
sebesar Rp.3.703.066.396 atau sebesar 85,82%

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 82


d. BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM

1) Subbagian Kepegawaian
Pada tahun 2013, Sub Bagian Kepegawaian melaksanakan
sebanyak 16 (enam belas) kegiatan, dengan total alokasi anggaran
sebanyak Rp. 2.036.245.000,- dimana capaian dari masing-masing
kegiatan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 25 : Capaian Kegiatan Subbagian Kepegawaian


KELUARAN ANGGARAN
NO KEGIATAN
TARGET CAPAIAN % ALOKASI TOTAL REALISASI %
1 SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN
Peningkatan Kemampuan SDM Bagian
1 150 Orang 130 Orang 87 247.000.000 171.750.000 69,53
Kepegawaian dan Umum
Penyusunan Perencanaan Kebutuhan Tenaga
2 1 dokumen 1 dokumen 100 158.340.000 124.197.900 78,44
Berdasarkan Analisa Beban Kerja
Fasilitasi Penyusunan Formasi CPNS RS/UPT
3 1 dokumen 1 dokumen 100 85.730.000 76.920.900 89,72
Vertikal Ditjen BUK
Fasilitasi Pengangkatan dan Pelantikan Jabatan
4 Struktural Kantor Pusat dan RS/UPT Vertikal 4 Kegiatan 3 Kegiatan 75 234.440.000 169.435.200 72,27
Ditjen BUK
Sosialisasi PP 53 Th 2010 tentang Disiplin PNS di
5 1 Laporan 1 Laporan 100 69.700.000 65.735.000 94,31
lingkungan Kantor Pusat Ditjen BUK
Fasilitasi Pemuktahiran Data Kepegawaian
6 1 Laporan 1 Laporan 100 259.650.000 234.478.800 90,31
Ditjen BUK
7 Fasilitasi Ujian Dinas di Lingkungan Ditjen BUK 1 Laporan 1 Laporan 100 48.500.000 46.658.600 96,20
Verifikasi Tanda Penghargaan Pembangunan
8 2 Laporan 2 Laporan 100 78.860.000 72.323.600 91,71
Bid. Kes. Ditjen BUK
Penyelesaian Masalah-Masalah Kepegawaian
9 1 Laporan 1 Laporan 100 53.960.000 49.669.900 92,05
Ditjen BUK
10 Bimtek PAK di RS/UPT vertikal Ditjen BUK 10 Laporan 10 Laporan 100 57.540.000 50.811.800 88,31
11 Penyelesaian PAK dan KP Terpadu (Samsat) 2 Laporan 2 Laporan 100 96.800.000 81.347.800 84,04
12 Tim Penilai Sekretariat 1 Laporan 1 Laporan 100 128.505.000 36.579.500 28,47
13 Tim Penilai 1 Laporan 1 Laporan 100 113.045.000 35.699.500 31,58
14 Monitoring dan Evaluasi Angka Kredit 1 Laporan 1 Laporan 100 155.735.000 132.678.800 85,20
Pemberkasan dan Investigasi di Lingk. UPT
15 60 Kasus 100 Kasus 167 182.000.000 178.813.500 98,25
Vertikal Ditjen BUK
16 ISO 9001: 2008 1 Dokumen 1 Dokumen 100 66.440.000 57.250.000 86,17

TOTAL 2.036.245.000 1.584.350.800 77,81

Dari tabel tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa :

a) Kondisi yang dicapai :

(1) Peningkatan Kemampuan SDM Bagian Kepegawaian dan


Umum.
Kegiatan Peningkatan Kemampuan SDM yang bisa dilakukan
dalam kurun tahun 2013 dengan target 150 orang dalam kurun
waktu 1 tahun dapat tercapai 140 orang yang dapat ditingkatan
kemapuannya. Berbagai Kegiatan dilakukan dalam bentuk

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 83


Workshop, Seminar, terkait dengan rancangan penilaian
Prestasi Kerja PNS.

(2) Penyusunan Perencanaan Kebutuhan Tenaga berdasarkan


Analisa Beban Kerja.
Kegiatan Penyusunan Kebutuhan Tenaga yang mengacu pada
Analisa Beban Kerja dilakukan untuk mendapatkan sebuah
gambaran terhadap kebutuhan SDM yang dituangkan dalam
bentuk dokumen. Dokumen ABK sebagai dasar untuk
menyusun rancangan Formasi CPNS di Tahun berjalan.

(3) Fasilitasi Penyusunan Formasi CPNS RS/UPT Vertikal Ditjen


Bina Upaya Kesehatan.
Kegiatan Fasilitasi Penyusunan CPNS adalah sebuah diskusi
interaktif yang dikemas dalam sebuah pertemuan yang
menghasilkan sebuah kesepakatan data tentang CPNS yang
dibutuhkan baik di RS/Vertikal Diten Bina Upaya Kesehatan.

(4) Fasilitasi Pengangkatan dan Pelantikan Jabatan Struktural


Kantor Pusat dan RS/UPT Vertikal Ditjen Bina Upaya
Kesehatan.
Kegiatan pengangkatan dan pelantikan jabatan struktural di
lingkungan kantor pusat dan RS/UPT Vertikal pada tahun 2013
telah dilakukan serangkaian kegiatan pengangkatan dan
pelantikan sebanyak 3 kali kegiatan dari 4 kali kegiatan yang
direncanakan.

(5) Sosialisasi PP. 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin PNS


Dilingkungan Kantor Pusat Ditjen Bina Upaya Kesehatan.
Kegiatan Sosialisasi PP53 berupa pertemuan yang dihadiri oleh
seluruh Karyawan dilingkungan Bina Upaya Kesehatan dengan
sasaran adanya persamaan persepsi terait disiplin pegawai.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 84


Kegiatan ini meliputi Upaya penertiban budaya kerja dan
perilau kerja pegawai.

(6) Fasilitasi Pemutahiran Data Kepegawaian Ditjen Bina Upaya


Kesehatan.
Kegiatan Fasilitasi Pemutahiran Data Kepegawaian Ditjen Bina
Upaya Kesehatan berupa pembaharuan data secara eletronik /
manual untuk pemenuhan kebutuhan administrasi. Sehingga
sasaran dari pemuktahiran data yang dimaksud sepenuhnya
dapat terpenuhi secara general.

(7) Fasilitasi Ujian Dinas Dilingkungan Ditjen Bina Upaya


Kesehatan.
Kegiatan Fasilitasi ujian dinas PNS selama kurun waktu tahun
2013 sebanyak 1 kali pada bulan Juni. Kegiatan ini berupa
pemantauan dan pengawasan serta pelaksanaan pengawasan
ujian dinas, peserta yang berhasil difasilitasi sebanyak 154
pegawai dan dinyatakan lulus.

(8) Verifikasi Tanda Penghargaan Pembangunan Bidang


Kesehatan Ditjen Bina Upaya Kesehatan
Kegiatan Verifikasi Tanda Penghargaan Pembangunan Bidang
Kesehatan. Kegiatan ini melakukan investigasi terhadap calon
penerima penghargaan dibidang Kesehatan yang terpilih,
selanjutnya oleh Tim dilakukan penilaian untuk mengetahui
tingkat kelayakan dalam memperoleh penghargaan Ksatria
Bakti Husada bagi perorangan, Manggala Karya Bakti Husada
dan Mitra Bakti Husada bagi Institusi.

(9) Penyelesaian Masalah-Masalah Kepegawaian Ditjen Bina


Upaya Kesehatan.
Kegiatan Penyelesaian Masalah-masalah Kepegawaian Dalam
kurun tahun 2012 permasalah kepegawaian yang ada
lingkungan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan baik di

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 85


Kantor Pusat maupun RS/UPT Vertikal yang teradministrasi
sejumlah 198 kasus. Yang dapat terselesaikan 130 kasus,
dalam proses berjalan 40 kasus dan belum selesai 28 kasus
karena terbentur data pendukung yang kurang dan atau tidak
lengkap.

(10) Bimtek PAK di RS/UPT Vertikal Ditjen Bina Upaya Kesehatan


Kegiatan Bimtek PAK di RS/UPT Vertikal Ditjen Bina Bentuk
pelaksanaan kegiatan pada daerah terpilih baik secara regional
terhadap 7 propinsi pada tahun 2013, bentuk kegiatan yang
dilakukan berupa bimbingan teknis dan administrasi,
penggunaan teknologi berbasis internet maupun permasalahan
dan kendala yang muncul di lapangan terkait proses
penyusunanusulan PAK.

(11) Penyelesaian PAK/KP Terpadu (Samsat)


Kegiatan penyelesaian administrasi pengajuan usulan penilaian
angka kredit bagi pemangku jabatan fungsional dilakukan
dengan metode Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap
(Samsat) yang dikerjakan secara terpadu oleh Tim Sekretariat
PAK, dengan target penyelesaian usulan administrasi PAK
secara benar dan tepat waktu. Dari hasil kegiatan Samsat yang
dilakukan 2 kali selama tahun 2013, di periode April dan
Oktober ini merupakan solusi yang ditempuh untuk
menyelesaikan proses administrasi dari usulan yang masuk
namun belum terselesaikan pada tahun berjalan dan atau
periode semester (April dan Oktober), sehingga target PAK
terbit tepat waktu yang nantinya dapat diajukan sebagai salah
satu lampiran dasar pengajuan kenaikan pangkat fungsional.

(12) Monitoring dan Evaluasi Angka Kredit.


Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Angka Kredit di
laksananakan untuk mengetahui tingkat kesulitan / kegagalan
didalam proses pengajuan administrasi kenaikan angka kredit .

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 86


secara konvensional. Beberapa kendala di peroleh dalam
pemantauan dan evaluasi ini.

(13) Pemberkasan dan Investigasi di Lingkungan UPT Vertikal Ditjen


Bina Upaya Kesehatan.
Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan untuk penyelesaian
permasalahan kepegawaian, dimana Kegiatan ini bersifat
investigasi langsung berdasarkan perintah pimpinan dalam
kasus tertentu. Permasalahan kepegawaian dilingkungan UPT
vertikal yang perlu di investigasi sejumlah kurang lebih 10
kasus.

(14) Pelaksanaan ISO 9001 : 2008


Kegiatan ini berupa rapat persiapan untuk pelaksanaan
kegiatan ISO 9001:2008, dimana kegiatan ini menghasilkan
rancangan dokumen untuk mempersiapkan pelaksanaan
kegiatan mempertahankan sertifikasi akreditasi.

b) Permasalahan :
(1) Dalam pertemuan Peningkatan Kemampuan SDM, output
kegiatan tercapai terjadi efiensi harga dipengaruhi oleh jumlah
peserta yang dianggarkan dengan jumlah peserta hadir/peserta
yang mengikuti kegiatan tersebut berbeda.

(2) Kegiatan Pengangkatan dan Pelantikan Jabatan Struktural


untuk Kantor Pusat dan RS/UPT Vertikal Ditjen Bina Upaya
Kesehatan, output kegiatan tidak tercapai dari 4 kali kegiatan
rencana pelantikan. Kegiatan hanya dilakukan 3 kali
pelantikan, karena ini berhubungan dengan hasil sidang Tim
Baperjakat dan berhubungan langsung dengan anggaran
pelaksanaan Pelantikan tersebut.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 87


c) Usul Pemecahan Masalah:
Peserta pertemuan kegiatan disesuaikan dengan anggaran yang
telah disediakan sesuai dengan DIPA.

d) Anggaran :
Kegiatan pada Sub Bagian Kepegawaian pada tahun anggaran 2013
terdiri dari 16 (enam belas) jenis kegiatan dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 2.036.245.000 dan dapat direalisasikan
sebesar Rp. 1.584.350.800 atau sebesar 77,81%. Sisa anggaran
yang tidak direalisasikan dikarenakan Honor output kegiatan yang
tidak terserap sepenuhnya serta terdapatnya efisiensi
penggunaan anggaran.

2) Subbagian Tata Usaha dan Gaji


Untuk meningkatkan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas
teknis pada TA 2013, Subbag Tata Usaha dan Gaji melaksanakan
15 (lima belas) kegiatan:

Tabel 26 : Capaian Kegiatan Subbagian Tata Usaha dan Gaji


KELUARAN ANGGARAN
NO KEGIATAN
TARGET CAPAIAN % ALOKASI TOTAL REALISASI %
2 SUB BAGIAN TATA USAHA DAN GAJI

1 Pembayaran Gaji dan Tunjangan 1 Laporan 1 Laporan 100 73.136.931.000 55.556.476.178 75,96

2 Penyelesaian Administrasi Gaji PNS 1 Laporan 1 Laporan 100 82.620.000 35.440.000 42,90
3 Validasi Data GPP dengan SIMKA 1 Laporan 1 Laporan 100 22.350.000 21.350.000 95,53
4 Penghitungan Rencana Belanja Mengikat 1 Laporan 1 Laporan 100 24.200.000 22.264.000 92,00
Peningkatan Keterampilan Sekretaris Pimpinan & Pelaksana
5 1 Laporan 1 Laporan 100 104.044.000 98.040.000 94,23
TU
6 Peningkatan Keterampilan Pelaksana E-Office 36 Orang 36 Orang 100 99.320.000 94.330.000 94,98
7 Peningkatan Keterampilan Pengelola Perpustakaan 28 Orang 28 Orang 100 77.700.000 67.330.000 86,65
8 Rapat Koordinasi Ketatausahaan 1 Laporan 1 Laporan 100 286.313.000 267.525.800 93,44
9 Penyusutan Arsip Sesditjen Bina Upaya Kesehatan 1 Laporan 1 Laporan 100 194.400.000 179.265.000 92,21
10 Penyusutan Arsip Ditjen Bina Upaya Kesehatan 1 Laporan 1 Laporan 100 381.210.000 359.962.300 94,43
11 Penyusutan Arsip Kabag Kepegawaian dan Umum 1 Laporan 1 Laporan 100 295.131.000 275.298.000 93,28
12 Fasilitasi Penciptaan Jabfung Arsiparis 56 Laporan 55 Laporan 98 856.250.000 760.002.375 88,76
13 Pembinaan dan Evaluasi Pelaksanaan Ketatausahaan 1 Laporan 1 Laporan 100 96.400.000 94.529.000 98,06
14 Honor Pengelola Belanja Pegawai 1 Laporan 1 Laporan 100 63.360.000 61.310.000 96,76
15 Honor Pengelola Arsip Aktif 1 Laporan 1 Laporan 100 109.800.000 55.500.000 50,55
TOTAL 75.830.029.000 57.948.622.653 76,42

Dari tabel tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa :

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 88


a) Kondisi yang dicapai :
Untuk meningkatkan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas
teknis pada TA 2013, Subbag Tata Usaha dan Gaji melaksanakan
15 (lima belas) Kegiatan yaitu :

(1) Pembayaran Gaji dan Tunjangan


Terbayarnya gaji para pegawai Ditjen Bina Upaya Kesehatan
selama 12 bulan ditambah dengan gaji ke-13. Masih terdapat
kelebihan anggaran karena pada awal tahun gaji pegawai
UPT/Vertikal masih dibebankan pada anggaran Kantor Pusat

(2) Penyelesaian Administrasi Gaji PNS


Kegiatan Penyelesaian Administrasi Gaji. Kegiatan ini
menyelesaikan berkas-berkas kelengkapan administrasi terkait
dengan gaji, sehingga tersedia data yang akurat dari jumlah
948 pegawai dapat terselesaikan 638 pegawai

(3) Validasi Data GPP dengan SIMKA


Kegiatan Validasi data aplikasi GPP (Gaji Pokok Pegawai)
dengan SIMKA, dalam kegiatan ini dicross check antara data
pada aplikasi GPP dengan data yang terdapat di SIMKA,
sehingga antara data di aplikasi GPP dengan data di SIMKA
akan ter-update (terbaharui).

(4) Penghitungan Rencana Belanja Mengikat


Kegiatan Penghitungan Rencana Belanja Mengikat. Kegiatan
ini berupa pertemuan antara Ditjen Bina Upaya Kesehatan
dalam hal ini Kantor Pusat dengan UPT Vertikal guna
merencanakan penghitungan belanja mengikat (gaji) untuk
tahun berkutnya.

(5) Peningkatan Keterampilan Sekretaris Pimpinan dan Pelaksana


Tata Usaha
Peningkatan Keterampilan Sekretaris Pimpinan dan Pelaksana
Tata Usaha merupakan kegiatan yang berupa pertemuan yang

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 89


dihadiri oleh 40 peserta dari Kantor Pusat dan UPT Vertikal.
Dengan kegiatan ini diharapkan bisa menambah wawasan
pengetahuan dan meningkatkan keterampilan para sekretaris
pimpinan dalam membantu tugas pimpinan sehari-hari, serta
memberikan pedoman bagi para pelaksana Tata Usaha.

(6) Peningkatan Keterampilan Pelaksana E-Office


Kegiatan ini melibatkan para pengguna aplikasi E-Office di 5
(lima) direktorat dan 4 (empat) bagian di lingkungan Direktorat
Jenderal Bina Upaya Kesehatan dengan jumlah 36 peserta.
Kegiatan ini bertujuan untuk memudahkan dalam hal tata
persuratan, sehingga pekerjaan tata kelola persuratan lebih
cepat dan tepat, serta memudahkan dalam manajemen
persuratan.

(7) Peningkatan Keterampilan Pengelola Perpustakaan


Kegiatan Peningkatan Keterampilan Pengelola Perpustakaan
dilaksanakan dengan mengundang peserta dari UPT Vertikal,
jumlah peserta dalam pertemuan tersebut sebanyak 28 orang.
Kegiatan ini merupakan work shop tentang bagaimana cara
untuk meningkatkan keterampilan, wawasan dan pedoman bagi
pengelola perpustakaan dalam pelayanan kepustakaan.

(8) Rapat Koordinasi Ketatusahaan


Kegiatan Rapat koordinasi Ketatausahaan merupakan kegiatan
pertemuan antara para pengelola ketatausahaan yang ada di
Kantor Pusat dengan pengelola ketatausahaan yang ada di
UPT Vertikal untuk menyelesaikan/berbagi (sharing) terkait
berbagai permasalahan ketatausahaan.

(9) Penyusutan Arsip Setditjen Bina Upaya Kesehatan


Kegiatan penyusutan arsip Setditjen Bina Upaya Kesehatan
merupakan kegiatan yang bertujuan untuk membenahi arsip-
arsip tahun 2010 yang ada di Setditjen Bina Upaya Kesehatan,

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 90


sehinga arsip tersusun secara rapi dan sesuai dengan kaidah
kearsipan

(10) Penyusutan Arsip Ditjen Bina Upaya Kesehatan


Kegiatan penyusutan arsip Ditjen Bina Upaya Kesehatan
merupakan kegiatan yang bertujuan untuk membenahi arsip-
arsip tahun 2010 yang ada di Ditjen Bina Upaya Kesehatan,
sehinga arsip tersusun secara rapi dan sesuai dengan kaidah
kearsipan

(11) Penyusutan Arsip Kabag Kepegawaian dan Umum


Kegiatan penyusutan arsip Kabag Kepegawaian dan Umum
merupakan kegiatan yang bertujuan untuk membenahi arsip-
arsip tahun 2010 yang ada di Bagian Kepegawaian dan Umum,
sehingga arsip tersusun secara rapi dan sesuai dengan kaidah
kearsipan

(12) Fasilitasi Penciptaan Jabfung Arsiparis


Kegiatan Fasiltasi Penciptaan Jabfung Arsiparis merupakan
kegiatan Diklat selama 30 hari yang diikuti oleh 27 peserta
Diklat Jabfung Arsiparis tingkat Ahli dan 28 peserta Diklat
Jabfung Arsiparis tingkat Terampil, peserta Diklat berasal dari
Kantor Pusat dan UPT Vertikal. Diharapkan para peserta Diklat
tersebut siap diangkat ke dalam Jabfung Arsiparis.

(13) Pembinaan dan Evaluasi Pelaksanaan Ketatausahaan


Kegiatan Pembinaan dan Evaluasi Pelaksanaan
Ketatausahaan merupakan kegiatan pembinaan terhadap
pelaksana ketatausahaan yang ada di UPT Vertikal, kegiatan ini
dilaksanakan di 9 (Sembilan) UPT Vertikal Ditjen Bina Upaya
Kesehatan.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 91


b) Permasalahan :

Dalam hal penggajian masih terdapat kelebihan anggaran, hal ini


disebabkan karena:

(1) Pengajuan alokasi gaji pegawai pada awal tahun 2013 untuk
kebutuhan 948 pegawai

(2) Pada semester ke-2 (bulan Juli) alokasi gaji pegawai UPT
Vertikal sebanyak 310 Pegawai (CPNS angkatan tahun 2008
dan 2009) dipindahkan dari Kantor Pusat ke UPT Vertikal
masing-masing, sehingga pada semester ke-2 alokasi gaji
pegawai yang ada di Kantor Pusat tersisa untuk 638 pegawai

(3) Alokasi anggaran gaji pegawai sudah diatur dalam Sistem


aplikasi GPP (Gaji Pokok Pegawai), sehingga untuk pengajuan
penghitungan belanja pegawai harus diajukan selama satu
tahun, hal inilah yang menyebabkan sisa pada anggaran
belanja pegawai.

c) Usul Pemecahan Masalah :

(1) Melakukan rekonsiliasi dan kroscek data antara aplikasi GPP


(Gaji Pokok Pegawai) dengan Aplikasi SIMKA.

(2) Dalam melakukan perencanaan penggajian harus


diperhitungkan dengan baik antara alokasi yang dibebankan di
Kantor Pusat dan alokasi yang dibebankan ke masing-masing
UPT Vertikal selama satu tahun, seihngga dapat menimimalisir
kekurangan maupun kelebihan anggaran belanja pegawai

d) Anggaran :
Kegiatan pada Sub Bagian Tata Usaha dan Gaji pada tahun
anggaran 2013 terdiri dari 15 (lima belas) jenis kegiatan dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 75.830.029.000,- dan dapat
direalisasikan sebesar Rp. 57.948.622.653,- atau sebesar 76,42%.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 92


3) Subbagian Rumah Tangga
Pada tahun 2013, Sub Bagian Rumah Tangga melaksanakan
sebanyak 12 (dua belas) kegiatan, dengan total alokasi anggaran
sebanyak Rp 21.170.840.000,- dimana capaian dari masing-
masing kegiatan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 27 : Capaian Kegiatan Subbagian Rumah Tangga

KELUARAN ANGGARAN
NO KEGIATAN
TARGET CAPAIAN % ALOKASI TOTAL REALISASI %
3 SUB BAGIAN RUMAH TANGGA

1 Penyusunan Laporan BMN 1 Laporan 1 Laporan 100 2.968.020.000 2.865.393.617 96,54

Pembinaan Pengelola & Penatausahaan BMN di


2 13 RS 13 RS 100 324.300.000 278.211.500 85,79
Lingk. Ditjen BUK
Fasilitasi Usulan Penghapusan BMN di
3 15 RS 10 RS 67 132.650.000 74.740.000 56,34
Lingkungan Ditjen BUK
4 Sosialisasi Software SIMAK BMN Ditjen BUK 8 PROP 5 PROP 63 94.440.000 63.924.000 67,69
Penyelesaian Masalah-Masalah & Inventarisasi
5 12 RS 8 RS 67 48.480.000 44.140.000 91,05
BMN Ditjen BUK
Penyelesaian Administrasi dan Percepatan
6 20 PROP 16 PROP 80 947.750.000 736.513.800 77,71
Hibah BMN di Lingkungan Ditjen BUK
7 Operasional Pimpinan (Set) 4 Laporan 4 Laporan 100 3.337.650.000 3.002.124.148 89,95
Peningkatan Kinerja Ditjen Bina Upaya
8 4 Laporan 3 Laporan 75 2.154.300.000 1.268.628.700 58,89
Kesehatan
Penyelenggaraan Operasional dan
9 3 Paket 3 Paket 100 10.243.450.000 8.917.334.238 87,05
Pemeliharaan Perkantoran
10 Kontrak Service Mesin Foto Copy 7 UT 5 UT 71 300.000.000 141.435.000 47,15
11 Honor Pegawai Teknis Sekretariat Ditjen BUK 12 BLN 12 BLN 100 331.800.000 323.750.000 97,57
12 Honor Konsultan 10 BLN 10 BLN 100 288.000.000 145.500.000 50,52
TOTAL 21.170.840.000 17.861.695.003 84,37

Dari tabel tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa :

a) Kondisi yang dicapai :


Untuk meningkatkan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas
teknis pada Program Pembinaan Upaya Kesehatan pada tahun 2013
Subbag Rumah Tangga melaksanakan 12 (dua belas) jenis kegiatan,
yaitu :

(1) Penyusunan Laporan BMN


Kegiatan yang dilaksanakan yaitu : pertemuan dalam rangka
penyusunan laporan BMN Tahunan 2012, Semester I tahun
2013 dan Semester II tahun 2013 baik satker Vertikal, DK/TP
dilingkungan Ditjen Bina Upaya kesehatan, dan Support data
penyusunan laporan BMN tingkat kemenkes bersama Biro

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 93


keuangan dan BMN guna menghasilkan Laporan BMN tingkat
Eselon I yang Akuntabel.
(2) Pembinaan Pengelolaan dan Penatausahaan BMN di
lingkungan Ditjen BUK
Kegiatan yang dilakukan selama tahun anggaran 2013 yaitu
Konsinyasi Pertemuan Pengelola BMN di lingkungan kantor
pusat yang bertujuan meningkatkan kapasitas pengelola BMN
khususnya di lingkungan kantor pusat Direktorat Jenderal Bina
Upaya Kesehatan, disamping itu melakukan monitoring dan
pendampingan penatausahaan untuk satker Vertikal di
lingkungan Ditjen Bina Upaya Kesehatan.

(3) Fasilitasi Usulan Penghapusan BMN di lingkungan Direktorat


Jenderal Bina Upaya Kesehatan

Kegiatan yang dilaksanakan adalah pembuatan Rekomendasi


persetujuan Eselon I untuk proses usulan penghapusan BMN
yang didahului dengan melakukan cek fisik BMN yang diajukan
untuk proses penghapusan ke satker, kemudian pembentukan
panitia penghapusan yang melibatkan satker, Unit Eselon I dan
Biro Keuangan dan BMN. Usulan penghapusan yang telah
selesai sampai dengan terbitnya surat Rekomendasi
persetujuan Eselon I sebanyak 15 satker.

(4) Sosialisasi Software SIMAK BMN Ditjen Bina Upaya Kesehatan

Kegiatan yang dilakukan melakukan sosialisasi Aplikasi SIMAK


BMN Update terbaru dan Aplikasi SIMANTAP ke satker di
lingkungan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan baik
satker Vertikal, DK/TP, kegiatan ini lebih difokuskan ke satker
penerima dana Tugas pembantuan. Dalam tahun 2013 telah
dilakukan Sosialisasi SIMAK ke 5 provinsi terpilih.

(5) Penyelesaian Masalah-Masalah & Inventarisasi BMN di


lingkungan Ditjen Bina Upaya Kesehatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 94


Kegiatan yang dilakukan adalah melakukan penyelesaian
masalah BMN di lingkungan Ditjen Bina Upaya Kesehatan.

(6) Penyelesaian Administrasi dan Percepatan Hibah BMN di


lingkungan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan
Kegiatan yang dilaksanakan melakukan Pertemuan 3 regional
proses percepatan Hibah dengan mengundang 80 satker TP
yang sudah mengajukan permohonan Hibah namun datanya
kurang lengkap, dengan adanya pertemuan ini diharapkan
satker dapat melengkapi berkasnya sehingga bisa diajukan
untuk proses selanjutnya, disamping itu juga melakukan
Inventarisasi kondisi BMN yang akan diajukan permohonan
Hibahnya ke satker yang belum mengajukan, dalam kegiatan ini
diharapkan setelah dilakukan Inventarisasi satker bisa langsung
mengajukan permohonan Hibahnya, jumlah Satker yang sudah
mengajukan permohonan Hibah s/d tahun 2013 sebanyak 472
satker.

(7) Operasional Pimpinan (Sekertariat)

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Operasional Pimpinan yaitu


Rapat Kerja di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Upaya
kesehatan, Perjalanan Luar Negeri, Percepatan PHLN dan
Lintas Sektor. Dalam Rapat Kerja melibatkan seluruh pejabat
Struktural di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Upaya
Kesehatan dimana dalam Rapat Kerja dibahas mengenai
rencana kegiatan TA 2014, serta monitoring kegiatan selama
TA 2013, Perjalanan Luar Negeri dilaksanakan sesuai perintah
dari atasan untuk menghadiri kegiatan yang berkaitan dengan
Tupoksi Ditjen BUK, kegiatan Percepatan PHLN lebih
difokuskan kepada monitoring proyek bantuan Luar Negeri
yang mengalami hambatan, kegiatan lintas sektor ditujukan
untuk mengikuti kegiatan yang diadakan oleh Unit lainnya
sebagai sharing pengetahuan.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 95


(8) Peningkatan Kinerja Ditjen Bina Upaya Kesehatan

Kegiatan yang dilakukan menyelenggarakan pertemuan


konsinyasi seluruh Pegawai di lingkungan Sekretariat
Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan, pertemuan
dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan SDM di
lingkungan Setditjen BUK, dalam pertemuan ini juga
disosialisasikan mengenai SKP yang merupakan pengganti dari
DP3 sebagai Indikator dalam penilaian Kinerja Pegawai.

(9) Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran


Kegiatan yang merupakan penunjang dari seluruh kegiatan di
Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan dalam menjalankan
Tupoksinya. Output dari kegiatan ini yaitu laporan
Penyelenggaraan Operasional Perkantoran, Laporan Belanja
Barang Operasional Lainnya, Laporan Pemeliharaan dan
Peralatan dan mesin.

(10) Kontrak Service Mesin Foto Copy

Kontrak Service Mesin Foto Copy ditargetkan untuk keperluan


jasa pemeliharaan 7 Unit Mesin Foto copy namun hanya
dialokasikan penggunaannya 5 unit.

(11) Honor Pegawai Teknis Sekretariat Ditjen Bina Upaya


Kesehatan
Honor pegawai teknis digunakan untuk pembiayaan tenaga
Honorer Teknis di lingkungan Sekretariat Direktorat Jenderal
Bina Upaya Kesehatan dengan jumlah tenaga honor teknis
sebanyak 14 orang.

(12) Honor Konsultan


Honor Konsultan digunakan untuk pembiayaan tenaga
Konsultan di bidang Keuangan, Konsultan di bidang
Administrasi Kepegawaian, di bidang Pengawasan Intern dan
Jasa Konsultan lainnya di lingkungan Sekretariat Direktorat
Jenderal Bina Upaya kesehatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 96


b) Permasalahan :
Sosialisasi Software SIMAK BMN yang semula ditargetkan untuk 8
provinsi hanya tercapai 5 provinsi, karena pada Semester II kegiatan
tidak dapat dilaksanakan karena keterbatasan waktu dan kondisi .
Untuk kegiatan Penyelesaian administrasi Hibah yang semula
ditargetkan untuk 20 provinsi hanya tercapai 16 provinsi , hal ini
dikarenakan satker yang kita undang pada saat pertemuan 3
regional proses percepatan hibah hanya dihadiri oleh 16 provinsi .
Untuk kegiatan peningkatan kinerja hanya tercapai 3 laporan
dikarenakan dilakukan revisi pada object kegiatan dengan prediksi
akan terjadi/perubahan agenda kegiatan, dimana kegiatan akan
dilakukan/dijalankan berdassarkan perintah/instruksi langsung dari
pimpinan terkait, tetapi hingga akhir tahun anggaran tidak ada
perintah untuk melakukan kegiatan perjalanan luar negeri,
dikarenakan sesuatu hal.

c) Usul Pemecahan Masalah :


Sosialisasi Software dapat diadakan pada semester-semester awal
sehingga seluruh satker yang ditargetkan bisa tercapai, sehingga
kemampuan SDM pengelola BMN dapat ditingkatkan terutama untuk
satker Tugas Pembantuan.
Proses Revisi anggaran tidak dilakukan menjelang akhir Tahun
anggaran, sehingga hasil revisi tidak dapat direalisasikan.
Adanya aturan baku mengenai Draft Pengajuan Hibah dari
kemenkeu sehingga proses Hibah dapat segera diselesaikan,
sehingga untuk pencatatannya bisa dikeluarkan dari Unit eselon I
Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan.

d) Anggaran :
Kegiatan pada Sub Bagian Rumah Tangga pada tahun anggaran
2013 terdiri dari 12 (dua belas) jenis kegiatan dengan alokasi
anggaran sebesar Rp 21.170.840.000,- dan dapat direalisasikan
sebesar Rp 17.861.695.003,- atau sebesar 84,37%.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 97


B. SUMBER DAYA

1. Sumber Daya Manusia


Jumlah Pegawai pada Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Upaya
Kesehatan terdiri dari 4 (empat) bagian sebanyak 221 orang, dengan
perincian sebagai berikut :
Pendidikan
Nama Satuan
No Spesialis Jumlah
Organisasi S3 S2 A IV S1 D IV D III Akademi SM D II DI SMA SMP SD
1/2/A V

1 Bagian Program
dan Informasi 0 17 0 0 16 0 3 0 0 0 0 18 0 0 54

2 Bagian Hukum,
Organisasi, dan 0 5 0 0 20 0 3 0 0 0 0 9 1 0 38
Humas
3 Bagian Keuangan
0 6 0 0 19 0 12 2 0 0 0 9 1 0 49

4 Bagian
Kepegawaian dan 0 4 1 0 31 0 12 1 1 0 0 22 2 4 78

5 Umum
Sekretaris Ditjen
Bina Upaya 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
Kesehatan
TOTAL
1 32 1 0 87 0 30 3 1 0 0 58 4 4 221

Tabel 28 : Jumlah Pegawai Setditjen Bina Upaya Kesehatan Berdasarkan pendidikan.

Golongan
Nama Satuan
No I II III IV Jumlah
Organisasi
A B C D Jumlah A B C D Jumlah A B C D Jumlah A B C D Jumlah
1 Bagian Program
dan Informasi 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2 12 22 9 7 50 1 1 0 0 2 54

2 Bagian Hukum,
Organisasi, dan 0 0 0 0 0 0 0 2 0 2 12 12 5 3 32 1 3 0 0 4 38
Humas
3 Bagian Keuangan
0 0 0 0 0 0 0 10 1 11 9 15 4 7 35 3 0 0 0 3 49

4 Bagian
Kepegawaian dan 0 0 0 0 0 3 0 6 11 20 14 21 6 15 56 0 2 0 0 2 78

5 Umum
Sekretaris Ditjen
Bina Upaya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 2
Kesehatan
TOTAL
0 0 0 0 0 3 0 19 13 35 48 70 24 32 174 5 6 0 1 12 221

Tabel 29 : Jumlah Pegawai Setditjen Bina Upaya Kesehatan Berdasarkan Golongan

Jabatan
No Nama Satuan Organisasi Struktural Jumlah
Fungsional Staf
Eselon I Eselon II Eselon III Eselon IV
1 Bagian Program dan Informasi
0 0 1 3 7 43 54

2 Bagian Hukum, Organisasi, dan Humas


0 0 1 3 4 30 38

3 Bagian Keuangan
0 0 1 3 0 45 49

4 Bagian Kepegawaian dan Umum


0 0 1 3 9 65 78

5 Sekretaris Ditjen Bina Upaya Kesehatan


0 1 0 0 0 1 2

TOTAL 0 1 4 12 20 184 221


Tabel 30 : Jumlah Pegawai Setditjen Bina Upaya Kesehatan Berdasarkan Jabatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 98


2. Sumber Daya Anggaran
Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan dalam
melaksanakan tugas dan fungsi didukung oleh anggaran DIPA Sekretariat
Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Tahun 2013 yang dapat
disajikan dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 31 : Alokasi dan Realisasi Anggaran Tahun 2013 berdasarkan Tugas dan Fungsi dan Non
Tugas dan Fungsi serta kegiatan lainya Per Sub Bagian di lingkungan Sekertariat
Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan
No Kegiatan Alokasi Realisasi %

Sekretariat 8.627.681.898.000 8.452.120.803.631 98,0


Bagian Program dan Informasi 17.663.282.000 14.008.402.390 79,31
1 Sub Bagian Program 7.265.052.000 4.929.456.900 67,85
2 Sub Bagian Data dan Informasi 7.316.816.000 6.400.822.990 87,48
3 Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan 3.081.414.000 2.678.122.500 86,91
Bagian Hukum, Organisasi, dan Humas 9.946.497.000 5.963.389.819 59,95
1 Sub Bagian Hukum 5.445.061.000 2.256.098.925 41,43
2 Sub Bagian Organisasi 2.564.950.000 2.040.514.150 79,55
3 Sub Bagian Humas 1.936.486.000 1.666.776.744 86,07
Bagian Keuangan 15.731.001.000 11.508.531.577 73,16
1 Sub Bagian Anggaran 5.090.748.000 3.570.903.401 70,14
2 Sub Bagian Perbendaharaan 6.325.409.000 4.234.561.780 66,95
3 Sub Bagian Verifikasi dan Akuntansi 4.314.844.000 3.703.066.396 85,82
Bagian Kepegawaian dan Umum 99.037.114.000 59.394.747.356 59,97
1 Sub Bagian Kepegawaian 2.036.245.000 1.584.350.800 77,81
2 Sub Bagian Tata Usaha dan Gaji 75.830.029.000 57.948.622.653 76,42
3 Sub Bagian Rumah Tangga 21.170.840.000 17.861.695.003 84,37
Non Tupoksi 8.400.162.204.000 8.292.232.026.219 98,72
1 Jamkesmas 8.276.272.950.000 8.229.946.740.073 99,44
2 Rumah Sakit Bergerak 37.213.764.000 31.137.667.946 83,67
3 RS Pusat Otak Nasional 15.002.400.000 10.218.763.400 68,11
4 Unit Pelayanan Kesehatan Kemenkes 3.971.300.000 2.928.933.700 73,75
5 Tunjangan Kinerja Ditjen BUK 67.701.790.000 17.999.921.100 26,59
Kegiatan Lainnya 85.141.800.000 72.301.053.989 84,92
1 Buffer Stock Alkes 9.505.000.000 7.654.792.589 80,53
2 Bantuan Fasyankes 29.995.922.000 27.930.870.000 93,12
3 Peningkatan sarpras BPHI 15.000.000.000 11.750.765.400 78,34
4 Pengadaan alkes RS DKT 9.385.300.000 7.409.503.000 78,95
5 Buffer Stock Ambulans 20.420.870.000 17.059.500.000 83,54
6 Pengadaan ambulans RS DKT 614.700.000 495.623.000 80,63

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 99


Tabel 32 : Realisasi Belanja Per jenis Belanja
Tahun
No Jenis Belanja
2012 2013
Alokasi Realisasi % Alokasi Realisasi %
1 Belanja Pegawai 152.633.301.000 87.547.953.973 57,36 140.838.721.000 55.541.189.504 39,44
2 Belanja Barang 299.080.780.000 187.465.067.552 62,68 298.827.858.000 225.629.743.634 75,50
3 Belanja Modal 1.804.082.000 1.631.255.920 90,42 89.215.319.000 75.708.366.590 84,86
4 Bantuan Sosial 7.187.253.768.000 7.119.442.101.800 99,06 8.098.800.000.000 8.095.241.503.903 99,96

3. Sumber Daya Sarana dan Prasarana

Pengelolaan Barang Milik Negara Setditjen Bina Upaya Kesehatan


selama periode 1 Januari s/d 31 Desember 2013, dapat dilaporkan
dalam bentuk Intrakomtable, Ekstrakomtable, Gabungan Intrakomtable
dan Ekstrakomtable, dan Aset lainya. Adapun laporan perkembangan
masing-masing Barang Milik Negara adalah sebagai berikut :

Tabel 33 : Realisasi Barang Milik Negara


2012 2013
Jenis Belanja
Posisi Awal Posisi Akhir Posisi Awal Posisi Akhir
(1 Jan 2012) (31 Des 2012) (1 Jan 2013) (31 Des 2013)
BMN Intrakomptabel 728.200.212.740 733.150.750.463 733.150.750.463 798.405.555.163
BMN Ekstrakomptabel 111.954.900 77.764.900 77.764.900 81.739.980
BMN dan Gabungan Intra Ekstra 728.312.167.640 733.228.515.363 733.228.515.363 798.487.295.143
BMN Aset Lainya 12.014.495.400 13.078.101.320 13.078.101.320 14.104.801.320
Persediaan 48.363.716.147 47.827.080.241
Total BMN 740.326.663.040 794.670.332.830 746.306.616.683 860.419.176.704

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 100


BAB IV

SIMPULAN

Pencapaian kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan


tahun 2013 dalam meningkatkan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas-
tugas teknis dapat dilihat melalui hasil pengukuran pencapaian target tiap-tiap
indikator yang mendukung sasaran program Pembinaan Upaya Kesehatan sesuai
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2010-2014 dan capaian dari
kegiatan yang merupakan tugas pokok dan fungsi di tiap-tiap Bagian/Subbagian.

Pada umumnya kinerja pelaksanaan kegiatan yang mendukung program-


program yang ada telah mendekati pencapaian sesuai target yang telah
direncanakan, adapun permasalahan-permasalahan yang dihadapi antara lain
diakibatkan keterlambatan dalam proses pencairan dan pertanggungjawaban
keuangan sehingga upaya optimalisasi sehingga upaya optimalisasi penyerapan
anggaran terkendala oleh alokasi waktu dan sumber daya manusia yang ada,
khusus untuk kegiatan pengadaan barang dan jasa kendala yang dihadapi adalah
adanya Revisi DIPA yang baru dilakukan menjelang akhir tahun anggaran.

Seluruh kegiatan Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan


Tahun 2013 diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pencapaian Program
Upaya Kesehatan pada Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Bina
Upaya Kesehatan Tahun 2013.

Laporan Akuntabilitas Kinerja ini diharapkan dapat digunakan sebagai alat


komunikasi pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja dimasa yang akan
datang.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 101


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Struktur Organisasi dan Nama Pejabat Struktural dilingkungan


Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Keadaan
31 Desember 2013

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1 : Perbandingan Output Warta dan Buletin Ditjen Bina Upaya


Kesehatan
Grafik 2 : Perbandingan perbandingan Anggaran Warta dan Buletin Ditjen
Bina Bina Upaya Kesehatan
Grafik 3 : Perbandingan Pengaduan Masyarakat Tahun 2011-2013
Grafik 4 : Perbandingan Anggaran Penanganan Opini Pada Pengaduan
Masyarakat

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Sasaran Strategis, Indikator Kinerja dan Target Kinerja Sekretariat


Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Tahun 20112013
Tabel 2 : Indikator Kinerja, Target Kinerja dan Pagu Anggaran
Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Tahun
2013
Tabel 3 : Capaian Kegiatan Fasilitasi Penyediaan Anggaran untuk
Peningkatan Sarana Prasarana UPT Vertikal
Tabel 4 : UPT yang ditingkatkan Sarana dan Prasarananya
Tabel 5 : Capaian Jumlah rancangan Norma, Standar, Prosedur, dan
Kriteria yang disusun
Tabel 6 : Capaian Kegiatan Pembayaran klaim pelaksanaan Jamkesmas
dasar di Puskesmas
Tabel 7 : Capaian Kegiatan Pembayaran Klaim kepada PPK Program
Jamkesmas
Tabel 8 : Capaian Kegiatan Subbagian Program
Tabel 9 : Capaian Kegiatan Subbagian Data dan Informasi

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 102


Tabel 10 : Capaian Kegiatan Subbagian Evaluasi dan Pelaporan
Tabel 11 : Capaian Kegiatan Subbagian Hukum
Tabel 12 : Capaian Kegiatan Subbagian Organisasi
Tabel 13 : Capaian Kegiatan Subbagian Hubungan Mayarakat
Tabel 14 : Perbandingan dari tahun 2011 s.d tahun 2013 dalam Penyusunan
dan Penerbitan Warta dan Buletin Bina Upaya Kesehatan
Tabel 15 : Perbandingan dari tahun 2011 s.d tahun 2013 dalam Penanganan
Pengaduan Masyarakat dan Opini Publik terhadap Pelayanan
Kesehatan
Tabel 16 : Perbandingan dari tahun 2011 s.d tahun 2013 dalam Kegiatan
Peliputan Acara Kedinasan di lingkungan Ditjen Bina Upaya
Kesehatan
Tabel 17 : Perbandingan dari tahun 2011 s.d tahun 2013 dalam Pengadaan
Alat Kerja Bagian Hukormas
Tabel 18 : Perbandingan dari tahun 2011 s.d tahun 2013 dalam Kegiatan
Peliputan Acara Kedinasan di lingkungan Ditjen Bina Upaya
Kesehatan
Tabel 19 : Capaian Kegiatan Subbagian Anggaran
Tabel 20 : Daftar UPT yang diusulkan Penetapan Tarif Kelas II
Tabel 21 : Daftar UPT ditetapkan besaran tarif pelayanannya menjadi
Peraturan Pemerintah
Tabel 22 : Daftar UPT diusulkan Remunerasi ke Kementerian Keuangan
Tabel 23 : Capaian Kegiatan Subbagian Perbendaharaan
Tabel 24 : Capaian Kegiatan Subbagian Verifikasi dan Akuntansi
Tabel 25 : Capaian Kegiatan Subbagian Kepegawaian
Tabel 26 : Capaian Kegiatan Subbagian Tata Usaha dan Gaji
Tabel 27 : Capaian Kegiatan Subbagian Rumah Tangga
Tabel 28 : Jumlah Pegawai Setditjen Bina Upaya Kesehatan Berdasarkan
pendidikan
Tabel 29 : Jumlah Pegawai Setditjen Bina Upaya Kesehatan Berdasarkan
Golongan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 103


Tabel 30 : Jumlah Pegawai Setditjen Bina Upaya Kesehatan Berdasarkan
Jabatan
Tabel 31 : Alokasi dan Realisasi Anggaran Tahun 2013 berdasarkan Tugas dan Fungsi dan
Non Tugas dan Fungsi serta kegiatan lainya Per Sub Bagian di lingkungan
Sekertariat Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan
Tabel 32 : Realisasi Belanja Per jenis Belanja
Tabel 33 : Realisasi Barang Milik Negara

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 104


Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 105
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 106
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 107
PENGUKURAN KINERJA

Unit Eselon II : Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan


Tahun Anggaran : 2013

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %

1 Meningkatnya 1. Jumlah Unit 44 Satker 49 Satker 111%


dukungan Pelaksana Teknis
manajemen dan (UPT) Vertikal yang
pelaksanaan tugas ditingkatkan sarana
teknis lainnya pada dan prasarananya
Program Pembinaan
Upaya Kesehatan 2. Jumlah rancangan 170 NSPK 170 NSPK 100%
Norma, Standar,
Prosedur, dan Kriteria
yang disusun

3. Jumlah Puskesmas 9.323 9.655 103,5%


yang memberikan Puskesmas Puskesmas
pelayanan kesehatan
dasar bagi penduduk
miskin di Puskesmas

4. Persentase RS yang 90% 92,99% 103,3%


melayani pasien (1.218 RS) (1.274 RS)
penduduk miskin
peserta program
Jamkesmas

Jumlah Anggaran Kegiatan Tahun 2013 : Rp 8.627.681.898.000,-


Jumlah Realisasi Anggaran Kegiatan Tahun 2013 : Rp 8.452.120.803.631,-
(98%)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 108


FORMULIR PENGUKURAN KINERJA

UNIT ORGANISASI ESELON I : DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN


UNIT ORGANISASI ESELON II : SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN
TAHUN ANGGARAN 2011 : 2013

KELUARAN (OUTPUT) ANGGARAN


NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET CAPAIAN % KEGIATAN
TARGET CAPAIAN % ALOKASI REALISASI %

1 Meningkatnya dukungan 1 Jumlah Unit Pelaksana Teknis 44 49 111% 1. Fasilitasi Penyediaan Anggaran untuk 10.668.967.618.000 9.747.649.000.560 91,36%
manajemen dan (UPT) vertikal yang ditingkatkan Peningkatan Sarana Prasarana UPT Vertikal di :
pelaksanaan tugas teknis sarana dan prasarananya UPT UPT
lainnya pada Program
Pembinaan Upaya
Kesehatan 1 RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta 1 PT 1 PT 100% 1.343.164.597.000 1.317.698.317.504 98,10%
2 RSUP H. Adam Malik Medan 1 PT 1 PT 100% 607.817.561.000 575.279.007.545 94,65%
3 RSUP Fatmawati Jakarta 1 PT 1 PT 100% 552.623.981.000 537.915.961.572 97,34%
4 RSU DR. M.Husin Palembang 1 PT 1 PT 100% 452.774.788.000 433.365.178.193 95,71%
5 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 1 PT 1 PT 100% 770.036.600.000 755.688.713.649 98,14%
6 RSUP Sardjito Jogjakarta 1 PT 1 PT 100% 657.088.676.000 542.558.584.794 82,57%
7 RSUP Dr.Kariadi Semarang 1 PT 1 PT 100% 640.264.022.000 572.669.101.058 89,44%
8 RSU Sanglah Denpasar 1 PT 1 PT 100% 585.355.865.000 522.837.897.753 89,32%
9 RSUP Wahidin Sudiro Husodo 1 PT 1 PT 100% 456.889.393.000 424.322.540.082 92,87%
10 RSU Dr. M. Djamil Padang 1 PT 1 PT 100% 392.143.756.000 375.506.845.001 95,76%
11 RSU Persahabatan 1 PT 1 PT 100% 353.130.947.000 340.637.974.314 96,46%
12 RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten 1 PT 1 PT 100% 188.212.348.000 143.759.755.348 76,38%
13 RSUP Prof. dr. R. D. Kandou Manado 1 PT 1 PT 100% 384.614.159.000 276.030.459.863 71,77%
14 RSU Ratatotok Buyat 1 PT 1 PT 100% 19.756.679.000 16.205.721.649 82,03%
15 RS Jantung & Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta 1 PT 1 PT 100% 795.981.476.000 699.954.251.656 87,94%

16 RS Anak & Bunda Harapan Kita Jakarta 1 PT 1 PT 100% 283.652.501.000 259.853.144.001 91,61%
17 RS. Kanker Darmais Jakarta 1 PT 1 PT 100% 429.878.896.000 421.592.182.900 98,07%
18 RS Orthopedi Prof. Dr.R.Soeharso Surakarta 1 PT 1 PT 100% 142.492.012.000 133.295.749.782 93,55%
19 RS Mata Cicendo 1 PT 1 PT 100% 131.355.738.000 120.344.975.056 91,62%
20 RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta 1 PT 1 PT 100% 67.829.572.000 62.487.401.179 92,12%
21 RS Jiwa Dr. Marzoeki M Bogor 1 PT 1 PT 100% 171.985.060.000 124.631.244.086 72,47%
22 RS Jiwa Dr. Soeroyo Magelang 1 PT 1 PT 100% 124.486.677.000 107.790.084.796 86,59%
23 RS Jiwa DR. Radjiman Lawang 1 PT 1 PT 100% 104.114.128.000 94.543.435.847 90,81%
24 RSP Dr. M.Goenawan Partowidigdo - Cisarua 1 PT 1 PT 100% 83.127.871.000 74.776.592.872 89,95%
25 RS Paru DR.H.A.Rotinusulu Bandung 1 PT 1 PT 100% 49.016.712.000 40.667.288.072 82,97%

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 109


KELUARAN (OUTPUT) ANGGARAN
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET CAPAIAN % KEGIATAN
TARGET CAPAIAN % ALOKASI REALISASI %

26 RS Paru Dr.Ario Wirawan Salatiga 1 PT 1 PT 100% 91,53%


69.824.116.000 63.912.977.645
27 RS Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang 1 PT 1 PT 100% 92,52%
41.125.138.000 38.047.639.244
28 RS Kusta Sitanala Tangerang 1 PT 1 PT 100% 94,10%
94.624.600.000 89.044.048.405
29 RS Kusta Dr. Tadjuddin Chalid Makassar 1 PT 1 PT 100% 86,44%
73.850.798.000 63.833.506.420
30 RSPI Prof.Dr.Sulianti Saroso Jakarta 1 PT 1 PT 100% 95,49%
101.729.231.000 97.141.131.009
31 RS Stroke Nasional Bukit Tinggi 1 PT 1 PT 100% 96,34%
113.049.902.000 108.912.036.868
32 RS Ketergantungan Obat Jakarta 1 PT 1 PT 100% 84,75%
49.458.249.000 41.913.736.829
33 BBLK Jakarta 1 PT 1 PT 100% 89,36%
21.695.066.000 19.386.833.897
34 BBLK Palembang 1 PT 1 PT 100% 91,75%
21.420.477.000 19.654.140.240
35 BBLK Surabaya 1 PT 1 PT 100% 86,66%
24.796.399.000 21.487.796.399
36 BBLK Makassar 1 PT 1 PT 100% 93,15%
20.988.132.000 19.549.891.906
37 BBKPM Bandung 1 PT 1 PT 100% 91,62%
43.420.965.000 39.782.325.831
38 BBKPM Surakarta 1 PT 1 PT 100% 79,99%
26.839.623.000 21.468.874.993
39 BBKPM Makassar 1 PT 1 PT 100% 97,46%
27.590.990.000 26.889.069.843
40 BPFK Jakarta 1 PT 1 PT 100% 89,75%
22.251.929.000 19.970.823.410
41 BPFK Makassar 1 PT 1 PT 100% 76,32%
14.123.465.000 10.779.114.458
42 BPFK Surabaya 1 PT 1 PT 100% 36,00%
54.062.433.000 19.463.101.796
43 BPFK Medan 1 PT 1 PT 100% 72,42%
10.667.571.000 7.725.506.158
44 BKMM Cikampek 1 PT 1 PT 100% 87,97%
19.686.664.000 17.319.023.207
45 BKMM Makassar 1 PT 1 PT 100% 90,79%
27.967.855.000 25.391.350.401
46 Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan BanjarBaru 1 PT 1 PT 100% 1.000.000.000 779.697.063 77,97%
47 Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan Surakarta 1 PT 1 PT 100% 1.000.000.000 783.965.966 78,40%
48 RS Pusat Otak Nasional 1 PT 1 PT 100% 982.000.000 898.145.930 91,46%
49 Unit Pelayanan Kesehatan Kemenkes 1 PT 1 PT 100% 3.971.300.000 2.928.939.700 73,75%

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 110


KELUARAN (OUTPUT) ANGGARAN
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET CAPAIAN % KEGIATAN
TARGET CAPAIAN % ALOKASI REALISASI %

2 Jumlah rancangan Norma, 170 170 100% 2 Penyusunan peraturan Pelaksanaan UU tentang 20 Draft 20 Draft 100% 2.071.600.000 948.315.400 45,78%
Standar, Prosedur dan Kriteria kesehatan
yang disusun

Harmonisasi dan Legalisasi NSPK Bidang Upaya 5 Draft 5 Draft 100% 630.800.000 125.497.000 19,89%
Kesehatan

3 Jumlah Puskesmas yang 3 Pembayaran klaim pelaksanaan Jamkesmas 1 PT 1 PT 100% 600.000.000.000 600.000.000.000 100%
memberikan pelayanan kesehatan 9.323 9.655 104%
dasar di Puskesmas
dasar bagi penduduk miskin di (Puskesmas) (Puskesmas)
Puskesmas

4 Persentase RS yang melayani 4 Pembayaran Klaim kepada PPK Program 1 PT 1 PT 100% 6.216.672.950.000 6.170.346.740.073 99,25%
90% 92,99% 104,35%
pasien penduduk miskin peserta Jamkesmas Rujukan
program Jamkesmas (1.218 RS) (1.274 RS)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 111


KELUARAN (OUTPUT) ANGGARAN
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET CAPAIAN % KEGIATAN
TARGET CAPAIAN % ALOKASI REALISASI %

5 Indikator Penunjang 4 4 100% Kegiatan dukungan manajemen yang dilakukan di


Sekretariat dan masing-masing Bagian /
Meningkatnya dukungan Bagian Bagian Subbagian
manajemen dan pelaksanaan
tugas teknis lainnya pada
Program Pembinaan Upaya
Kesehatan

TUPOKSI SEKRETARIAT 8.627.681.898.000 8.452.120.803.631 98,0%

A BAGIAN PROGRAM DAN INFORMASI 17.633.282.000 14.008.402.390 79,44%

Subbagian Program
7.265.052.000 4.929.456.900 67,85%

DOKUMEN PERENCANAAN PROGRAM 1.904.950.000 1.133.597.600 59,51%

1 Penyusunan Juknis Perencanaan Program BUK 5 Paket 4 Paket 80% 816.400.000 336.685.000 41,24%

2 Advokasi dan Sosialisasi Program BUK 20 Dinkes 20 Dinkes 100% 101.000.000 100.837.300 99,84%
Propinsi/Kota/ Propinsi/Kota/
Kab/RS Kab/RS
3 Rapat Konsultasi Program BUK 1 Paket 1 Paket 100% 357.970.000 228.815.300 63,92%

4 Penyusunan Rencana Kerja Program BUK 2 Paket 2 Paket 100% 477.580.000 342.260.000 71,67%

5 Honor Tim Perencanaan Program Pembinaan Upaya 10 Paket 8 Paket 80% 152.000.000 125.000.000 82,24%
Kesehatan
DOKUMEN PERENCANAAN ANGGARAN 2.624.735.000 2.055.592.100 78,32%

6 Penyusunan Usulan Anggaran Program BUK 3 Paket 2 Paket 67% 244.875.000 163.630.000 66,82%

7 Penyusunan Alokasi Program BUK 3 Paket 2 Paket 67% 90.720.000 53.680.000

8 Sosialisasi Software RKAKL 2014 1 Paket 1 Paket 100% 584.220.000 538.004.000 92,09%

9 Penyusunan RKAKL Program BUK 3 Paket 2 Paket 67% 454.170.000 226.273.600 49,82%

10 Penyusunan Profil Perencanaan Anggaran 1 Paket 1 Paket 100% 84.000.000 83.100.000 98,93%

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 112


KELUARAN (OUTPUT) ANGGARAN
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET CAPAIAN % KEGIATAN
TARGET CAPAIAN % ALOKASI REALISASI %

11 Pembinaan Perencanaan Anggaran ke Daerah 1 Paket 1 Paket 100% 242.000.000 241.553.500 99,82%

12 Penyusunan Indikator Kinerja BLU 4 Paket 4 Paket 100% 501.550.000 455.946.000 90,91%

13 Inventarisasi Dokumen Perencanaan Program dan 2 Paket 1 Paket 50% 127.200.000 100.000.000 78,62%
Anggaran
14 Honor Tim Perencanaan Anggaran Prog. Pembinaan 10 Paket 6 Paket 60% 296.000.000 193.405.000 65,34%
Upaya Kes.

PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN BAG. 746.170.000 384.042.100 51,47%


PROGRAM & INFORMASI
15 Pertemuan perencanaan Anggaran DAK Elektronik 4 Paket 4 Paket 100% 746.170.000 384.042.100 51,47%

PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN BAG. 374.100.000 270.384.200 72,28%


PROGRAM & INFORMASI
16 Peningkatan Kinerja Karyawan Bagian Program dan 1 Paket 1 Paket 100% 374.100.000 270.384.200 72,28%
Informasi
PERENCANAAN SECARA ELEKTRONIK 851.560.000 733.237.300 86,11%

17 Perencanaan Pengembangan Sistem Perencanaan 1 Paket 1 Paket 100% 851.560.000 733.237.300 86,11%
Elektronik
PROGRAM DAN INFORMASI 96.017.000 95.208.500 99,16%

18 Alat Pengolah Data Perencanaan Program 1 Paket 1 Paket 100% 96.017.000 95.208.500 99,16%

PENYIAPAN BAHAN KOORDINASI PERENCANAAN 667.120.000 257.395.100 38,58%


PROGRAM DAN ANGGARAN

19 Penyiapan Bahan RDP dengan DPR 1 Paket 1 Paket 100% 223.620.000 30.000.000 13,42%

20 Konsinyasi dan Koordinasi Produk BUK Tingkat 1 Paket 1 Paket 100% 314.000.000 182.395.100 58,09%
Kementerian
21 Penunjang Teknis Pelaksanaan Kegiatan 1 Paket 1 Paket 100% 129.500.000 45.000.000 34,75%
Perencanaan

Subbagian Data dan Informasi 7.316.816.000 6.400.822.990 87,48%

1 Pertemuan Sosialisasi Case-Mix Dalam Rangka 2 Paket 2 Paket 100% 206.335.000 181.827.800 88,12%
Workshop Pengembangan dan Implementasi INA-
CBG Dengan Tema " Development of News INA-
CBGs Groups for Ambulatori Case Packege
2 Pertemuan Koordinasi Dalam Rangka 2 Paket 2 Paket 100% 206.334.000 205.525.000 99,61%
Pengembangan dan Implementasi Sistem INA-CBG
3 Pertemuan Konsolidasi Dalam Rangka 2 Paket 2 Paket 100% 206.334.000 177.407.200 85,98%
Pengembangan dan Implementasi Sistem INA-CBG
4 Pertemuan Sosialisasi Casemix Dalam Rangka 2 Paket 2 Paket 100% 206.334.000 121.033.130 58,66%
Finalisasi INA-CBGs Version 2.0

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 113


KELUARAN (OUTPUT) ANGGARAN
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET CAPAIAN % KEGIATAN
TARGET CAPAIAN % ALOKASI REALISASI %

5 Pertemuan Sosialisasi Kompilasi Data & Informasi 2 Paket 2 Paket 100% 206.334.000 199.821.000 96,84%

6 Pertemuan Sosialisasi Data & Informasi Regional 2 Paket 2 Paket 100% 247.690.000 237.766.400 95,99%
Tengah
7 Pertemuan Sosialisasi Data & Informasi Regional 2 Paket 2 Paket 100% 258.615.000 223.852.560 86,56%
Barat
8 Pertemuan Sosialisasi Data & Informasi Regional 2 Paket 2 Paket 100% 200.040.000 129.989.000 64,98%
Timur
9 Pertemuan Koordinasi Costing Dalam Sistem 2 Paket 2 Paket 100% 231.660.000 161.990.700 69,93%
Casemix
10 Pertemuan Koordinasi IT Dalam Sistem Casemix 2 Paket 2 Paket 100% 214.890.000 180.390.500 83,95%

11 Pertemuan Koordinasi IT Dalam BPJS 2 Paket 2 Paket 100% 259.050.000 205.900.100 79,48%

12 Seminar E-Health Nasional 2 Paket 2 Paket 100% 316.620.000 276.910.700 87,46%

13 Pertemuan Sosialisasi Implementasi INA-CBG 2 Paket 2 Paket 100% 333.700.000 192.054.450 57,55%

14 Pertemuan Koordinasi IT Kantor Pusat Ditjen BUK 2 Paket 2 Paket 100% 121.470.000 113.379.000 93,34%

15 Pertemuan Koordinasi IT RS Vertikal 2 Paket 2 Paket 100% 173.476.000 158.246.950 91,22%

16 Pertemuan Sistem Informasi Manajemen Rumah 2 Paket 2 Paket 100% 318.690.000 269.810.900 84,66%
Sakit
17 Pertemuan Evaluasi Implementasi INA-CBG 2 Paket 2 Paket 100% 77.080.000 76.780.000 99,61%

18 Audiensi dan Paparan Informasi Teknologi 528 159 27.984.000 8.450.000 30,20%
OK OK 30%

19 Tim Pelaksana Kegiatan Pengelola Sistem Informasi 12 12 100% 127.200.000 42.400.000 33,33%
Rumah Sakit BL BL

20 Tim Pelaksana Kegiatan National Casemix Center 12 BL 12 BL 100% 415.200.000 350.600.000 84,44%

21 Advokasi Serta Sosialisasi Data dan Informasi BUK 31 Dinkes/Prop/ 31 Dinkes/Prop/ 100% 443.000.000 441.225.400 99,60%
Kab/Kota/RS Kab/Kota/RS
22 Advokasi dan Sosialisasi Centre for Case-Mix 28 Dinkes/Prop/ 28 Dinkes/Prop/ 100% 422.770.000 421.747.200 99,76%
Kab/Kota/RS Kab/Kota/RS
23 Pengadaan Aplikasi Updating RS Online 1 Paket 1 Paket 100% 50.000.000 45.000.000 90,00%
(Penambahan Variabel)
24 Pengadaan Aplikasi Clinical Costing Modeling (CCM) 1 Paket 1 Paket 100% 49.000.000 44.000.000 89,80%

25 Pengadaan Aplikasi Updating SIRS Online 1 Paket 1 Paket 100% 50.000.000 45.000.000 90,00%

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 114


KELUARAN (OUTPUT) ANGGARAN
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET CAPAIAN % KEGIATAN
TARGET CAPAIAN % ALOKASI REALISASI %

26 Pengadaan Aplikasi Pendukung Sistem Casemix 1 Paket 1 Paket 100% 152.550.000 150.000.000 98,33%

27 Pengadaan Aplikasi Pendukung SIRS 1 Paket 1 Paket 100% 103.000.000 99.000.000 96,12%

28 Pengadaan Redesain Website Ditjen BUK 1 Paket 1 Paket 100% 49.250.000 45.000.000 91,37%

29 Pengadaan Sistem Informasi Tata Usaha & Tata 1 Paket 1 Paket 100% 150.000.000 147.500.000 98,33%
Persuratan (SITU)
30 Pengadaan Web Interface 1 Paket 1 Paket 100% 50.000.000 47.000.000 94,00%

31 Pengadaan Sistem Aplikasi Kepegawaian (e-Peg) 1 Paket 1 Paket 100% 190.000.000 187.750.000 98,82%

32 Alat Pengolah Data - Data dan Informasi 1 Paket 1 Paket 100% 45.000.000 44.550.000 99,00%

33 Pengadaan Alat Video Wall dan Conference 1 Paket 1 Paket 100% 1.009.140.000 977.295.000 96,84%

34 Pengadaan Alat Pengolah Data INA-CBG 1 Paket 1 Paket 100% 198.070.000 191.620.000 96,74%

Subbagian Evaluasi dan Pelaporan 3.081.414.000 2.678.122.500 86,91%

1 Penyusunan Instrumen/Tools Monitoring Program 2 Laporan 2 Laporan 100% 68.120.000 58.769.000 86,27%
BUK
2 Pemantauan Pelaksanaan Prog./Kegiatan Bersumber 4 Laporan 4 Laporan 100% 106.350.000 103.607.700 97,42%
APBN & PHLN
3 Monitoring Pelaksanaan Kegiatan Bersumber DAK 3 Laporan 3 Laporan 100% 293.085.000 281.143.500 95,93%

4 Pembinaan Terpadu Kementerian Kesehatan 3 Laporan 3 Laporan 100% 81.036.000 70.275.100 86,72%

5 Evaluasi Indikator RPJMN, RKP dan Renstra BUK 2 Laporan 2 Laporan 100% 391.600.000 315.147.750 80,48%

6 Evaluasi Indikator Inpres UKP4 2 Laporan 2 Laporan 100% 241.140.000 200.663.800 83,21%

7 Honor Tim Pengelola Laporan UKP4 10 PT 10 PT 100% 63.500.000 36.900.000 58,11%

8 Evaluasi Kegiatan dan Anggaran Responsif Gender 1 Laporan 1 Laporan 100% 44.400.000 38.600.000 86,94%
(ARG)
9 Pokja Manajemen Perubahan dalam Rangka 2 Laporan 2 Laporan 100% 97.500.000 91.405.600 93,75%
Reformasi Birokrasi
10 Evaluasi Kegiatan Bersumber PHLN 2 Laporan 2 Laporan 100% 185.032.000 165.329.900 89,35%

11 Honor Tim E-Monev BUK 10 PT 7 PT 70% 75.500.000 52.850.000 70,00%

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 115


KELUARAN (OUTPUT) ANGGARAN
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET CAPAIAN % KEGIATAN
TARGET CAPAIAN % ALOKASI REALISASI %

12 Pengolahan Data dan Penyusunan Laporan Indikator 2 Laporan 2 Laporan 100% 119.300.000 96.339.000 80,75%
Kinerja BUK
13 Penyusunan Bahan Lampiran Pidato Presiden 1 Laporan 1 Laporan 100% 31.120.000 27.544.200 88,51%

14 Penyusunan Laporan Kinerja Menkes 1 Laporan 1 Laporan 100% 31.020.000 30.697.500 98,96%

15 Penyusunan Laporan UP4B Bidang Kesehatan 1 Laporan 1 Laporan 100% 43.860.000 43.387.000 98,92%

16 Penyusunan Juklak Laporan Tahunan (Kantor Pusat 2 Laporan 2 Laporan 100% 134.195.000 122.019.000 90,93%
dan UPT)
17 Pengolahan Data dan Penyusunan Laporan Tahunan 1 Laporan 1 Laporan 100% 124.980.000 110.886.250 88,72%
Ditjen BUK
18 Honor Tim Pengelola Laporan Tahunan BUK 10 PT 10 PT 100% 75.500.000 52.850.000 70,00%

19 Penyusunan Juknis Laporan PHLN 1 Laporan 1 Laporan 100% 104.000.000 97.256.000 93,52%

20 Diseminasi Program dan Kegiatan Ditjen BUK 1 Laporan 1 Laporan 100% 61.200.000 50.180.000 81,99%

21 Pengembangan Monitoring dan Evaluasi Elektronik (E- 19 TR 19 TR 100% 609.976.000 536.158.200 87,90%
Monev)
22 Alat Pengolah Data Evaluasi dan Pelaporan 10 PT 10 PT 100% 99.000.000 96.113.000 97,08%

B BAGIAN HUKORMAS 9.946.497.000 5.963.389.819 59,95%

Subbagian Hukum
5.445.061.000 2.256.098.925 41,43%

1 Inventarisasi dan Pengkajian Peraturan Perundang- 2 Dokumen 1 Dokumen 50% 60.875.000 25.031.100 41,12%
undangan di Bidang Bina Upaya Kesehatan
2 Pembinaan Pengawasan Rumah Sakit 5 Propinsi 4 Propinsi 80% 1.179.130.000 302.666.000 25,67%

3 Penyusunan Peraturan Pelaksanaan UU tentang 20 Draft 20 Draft 100% 2.071.600.000 948.315.400 45,78%
Kesehatan
4 Harmonisasi dan legalisasi NSPK Bidang Upaya 5 Draft 5 Draft 100% 630.800.000 125.497.000 19,89%
Kesehatan
5 Penanganan Kasus Masalah Hukum dan Dugaan 25 Kasus 17 Kasus 68% 485.900.000 428.463.175 88,18%
Malpraktek
6 Sosialisasi Peraturan Perundang-Undangan di Bidang 1 Kegiatan 0 Kegiatan - 286.650.000 - -
Upaya Kes.
7 Fasilitasi Penyusunan Hospital by Laws di Rumah 10 RS 10 RS 100% 302.000.000 127.163.150 42,11%
Sakit
8 Pembinaan Administrasi Hukum di Rumah Sakit 6 RS 5 RS 83% 67.556.000 51.136.450 75,69%

9 Peningkatan Ketrampilan Medicolegal RS 1 Dokumen 1 Dokumen 100% 187.950.000 162.826.600 86,63%

10 Penguatan Kinerja Bagian Hukormas 1 Dokumen 1 Dokumen 100% 172.600.000 85.000.050 49,25%

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 116


KELUARAN (OUTPUT) ANGGARAN
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET CAPAIAN % KEGIATAN
TARGET CAPAIAN % ALOKASI REALISASI %

Subbagian Organisasi 2.564.950.000 2.040.514.150 79,55%

1 Penyempurnaan Dokumen Reformasi Birokrasi Ditjen 2 Dokumen 2 Dokumen 100% 595.220.000 482.430.100 81,05%
Bina Upaya Kesehatan
2 Fasilitasi Penyusunan Tatalaksana Organisasi UPT 5 Satker 5 Satker 100% 87.590.000 84.137.000 96,06%

3 Penataan Jabatan Fungsional di Lingkungan Ditjen 5 Jabfung 5 Jabfung 100% 482.570.000 260.494.000 53,98%
Bina Upaya Kesehatan
4 Penataan dan Pengembangan Organisasi UPT Ditjen 4 BBLK 4 BBLK 100% 257.925.000 222.380.600 86,22%
Bina Upaya Kesehatan
5 Penyusunan dan Penyempurnaan SOP-AP Ditjen 2 Dokumen 2 Dokumen 100% 291.845.000 258.017.900 88,41%
Bina Upaya Kesehatan
6 Penguatan Organisasi Kantor Pusat dan UPT 1 Dokumen 1 Dokumen 100% 159.400.000 144.546.800 90,68%

7 Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) 2 LAKIP 2 LAKIP 100% 319.420.000 289.999.750 90,79%

8 Sosialisasi Juknis Laporan Akuntabilitas Kinerja UPT 10 UPT 10 UPT 100% 105.800.000 81.790.900 77,31%

9 Fasilitasi Penyusunan LAK UPT 49 UPT 48 UPT 97,96 265.180.000 216.717.100 81,72%

Subbagian Hubungan Masyarakat 1.936.486.000 1.666.776.744 86,07%

1 Penyusunan dan Penerbitan Warta dan Buletin 616.924.000 563.910.600 91,41%


2 Edisi 2 Edisi
Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan
100%
12 Edisi 12 Edisi
2 Pemantauan dan Evaluasi Penanganan Pengaduan 1 Laporan 1 Laporan 100% 95.760.000 62.421.000 65,18%
Masyarakat & Opini Publik terhadap Pelayanan
Kesehatan
3 Peliputan Acara Kedinasan di Lingkungan Ditjen BUK 1 Laporan 1 Laporan 100% 339.860.000 297.805.744 87,63%

4 Pertemuan Konsolidasi Jabatan Fungsional Pranata 1 Laporan 1 Laporan 100% 245.380.000 208.187.900 84,84%
Humas
5 Rapat Koordinasi Kehumasan Bidang Upaya 1 Laporan 1 Laporan 100% 333.770.000 271.390.500 81,31%
Kesehatan
6 Penyelenggaraan Pameran Kesehatan dan 1 Laporan 1 Laporan 100% 174.292.000 160.561.000 92,12%
Penyebaran Informasi
7 Honor Tim Unit Layanan Terpadu 1 Laporan 1 Laporan 100% 42.000.000 14.000.000 33,33%

8 Alat Kerja Bagian Hukormas 1 unit Handycam 1 unit Handycam 88.500.000 88.500.000 100%
Hardisk Hardisk
1 unit Camera 1 unit Camera

1 unit Flash Speedlite 1 unit Flash Speedlite

1 unit Camera 1 unit Camera


Cabinet Dry Box Cabinet Dry Box
100%
3 unit Recorder 3 unit Recorder

1 unit LED TV Monitor 1 unit LED TV Monitor

1 unit DVD Blu Ray 1 unit DVD Blu Ray


Player Player
1 unit Duplicator 1 unit Duplicator

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 117


KELUARAN (OUTPUT) ANGGARAN
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET CAPAIAN % KEGIATAN
TARGET CAPAIAN % ALOKASI REALISASI %

C BAGIAN KEUANGAN 15.731.001.000 11.507.431.577 73,15%

Subbagian Anggaran 5.090.748.000 3.570.903.401 70,14%

1 Penyusunan Revisi DIPA Satker Ditjen Bina Upaya 53 Dokumen 53 Dokumen 100% 502.858.000
Kesehatan 420.013.400 83,53%

2 Penyusunan Tarif Satker Ditjen Bina Upaya 88 Dokumen 84 Dokumen 95,45% 776.000.000
Kesehatan 542.971.600 69,97%

3 Penyusunan Remunerasi Satker Ditjen Bina Upaya 39 Dokumen 11 Dokumen 28,21% 650.981.000
Kesehatan 524.878.400 80,63%

4 Penyusunan Juknis Satker Ditjen Bina Upaya 3 Dokumen 3 Dokumen 100% 902.976.000
Kesehatan 593.253.500 65,70%

5 Pembinaan Satker Dibidang Pengelolaan Anggaran 53 Dokumen 53 Dokumen 100% 625.072.000


431.580.000 69,04%

6 Pembinaan Badan Layanan Umum 39 Dokumen 17 Dokumen 43,59% 1.130.939.000


1.003.206.501 88,71%

7 Peningkatan Kemampuan Petugas Pengadaan - - - - 446.922.000


Barang/Jasa 0,00%

8 Pengadaan Aplikasi Keuangan Online 1 Paket 1 Paket 100% 55.000.000


53.900.000 98,00%

Rumah Sakit Bergerak 37.213.764.000 31.137.667.946 83,67%

1 Operasional dan Pemeliharaan Penyelenggaraan 20 Dokumen 20 Dokumen 100% 850.924.000 802.221.050


Pelayanan Medik 94,28%
2 Operasional Rumah Sakit Bergerak 20 Dokumen 20 Dokumen 100% 32.825.340.000 29.005.195.300
88,36%
3 Monitoring dan Evaluasi 20 Dokumen 5 Dokumen 25% 3.537.500.000 1.330.251.596
37,60%

Subbagian Perbendaharaan 6.325.409.000 4.234.561.780 66,95%

1 Penyelesaian Permasalahan Perbendaharaan Ditjen 294 Rekening 294 Rekening 100%


BUK Satjer/KP Satjer/KP
769.630.000 466.082.100 60,56%
6 Dokumen 6 Dokumen 100%
Sanggah Sanggah
Banding Banding
2 Pembinaan Bendahara di Lingkungan Ditjen BUK 1 Dokumen 1 Dokumen 100% 659.325.000 317.898.300 48,22%

3 Penyelesaian Tindak Lanjut LHP 1 Dokumen 1 Dokumen 100% 668.845.000 518.579.700 77,53%

4 Penetapan Pejabat Pengelola Keuangan Satker 133.740.000 47.612.000 35,60%


Ditjen BUK 53 SK KPA 53 SK KPA

48 SK ORG 48 SK ORG 100%

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 118


KELUARAN (OUTPUT) ANGGARAN
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET CAPAIAN % KEGIATAN
TARGET CAPAIAN % ALOKASI REALISASI %

5 Percepatan Dan Penyusunan Realisasi Anggaran 1 Dokumen 1 Dokumen 100% 80.000.000 80.000.000 100%
Satker Ditjen BUK
6 Penataan Pertanggungjawaban Dokumen Keuangan 1 Dokumen 1 Dokumen 100% 610.510.000 476.046.200 77,98%
Ditjen BUK
7 Monitoring Dan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran 1 Dokumen 1 Dokumen 100% 1.012.081.000 690.627.180 68,24%
Ditjen BUK
8 Peningkatan Kemampuan Petugas Bendahara Satker 1 Dokumen 1 Dokumen 100% 527.418.000 255.966.300 48,53%
Ditjen BUK
9 Honorarium Penanggung Jawab Pengelola Anggaran 1 Dokumen 1 Dokumen 100% 656.880.000 623.390.000 94,90%

10 Honor Tim Pembina Perbendaharaan 1 Dokumen 1 Dokumen 100% 107.040.000 44.600.000 41,67%

11 Honor Pengelola Sistem Akuntansi Instansi Tingkat 1 Dokumen 1 Dokumen 100% 27.000.000 25.800.000 95,56%
Satuan Kerja
12 Honor Tim Pengelola Jamkesmas 1 Dokumen 1 Dokumen 100% 482.280.000 227.880.000 47,25%

13 Honor ULP 7 Dokumen 7 Dokumen 100% 590.660.000 460.080.000 77,89%

Jamkesmas 8.276.272.950.000 8.229.946.740.073 99,44%

14 Biaya Jaminan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin 9.323 PKM 9.655 PKM 104% 600.000.000.000 600.000.000.000 100%

15 Pembayaran Klaim Jamkesmas Rujukan 1.218 RS 1.274 RS 105% 6.216.672.950.000 6.038.989.290.000 99,98%

16 Klaim Jampersal 9.323 PKM 9.655 PKM 104% 1.459.600.000.000 1.459.600.000.000 100%

Operasional RS Otak 15.002.400.000 10.218.763.400 68,11%

Operasional dan Kegiatan Penunjang RS Brain 12.651.290.000 8.537.971.970 67,49%


Center
17 Dukungan Administrasi dan Operasional 50 Kegiatan 48 Kegiatan 96% 9.996.425.000 6.558.228.118 65,61%

18 Pertemuan Koordinasi 4 Kegiatan 3 Kegiatan 75% 843.600.000 480.507.688 56,96%

19 Pembuatan Taman 1 Dokumen 1 Dokumen 100% 155.500.000 155.000.000 99,68%

20 Pemenuhan Obat-Obatan dan Alkes Habis Pakai 8 Dokumen 8 Dokumen 100% 1.450.865.000 1.187.282.600 81,83%

21 Pengadaan Bahan dan Makanan Pasien RS 1 Dokumen 1 Dokumen 100% 204.900.000 156.953.564 76,60%

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 119


KELUARAN (OUTPUT) ANGGARAN
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET CAPAIAN % KEGIATAN
TARGET CAPAIAN % ALOKASI REALISASI %

Pendidikan dan Pelatihan 1.369.110.000 782.645.500 57,16%

22 Pengenalan Standart International JCI 3 Kegiatan 3 Kegiatan 100% 185.880.000 180.210.000 96,95%

23 Pengembangan Standart International JCI 2 Kegiatan 2 Kegiatan 100% 181.380.000 174.164.000 96,02%

24 Pelatihan tenaga Perawat diBidang Intensif Care Unit 2 Kegiatan 1 Kegiatan 50% 40.000.000 22.000.000 55,00%
(ICU) RSCM
25 Pelatihan Tenaga Perawat di Bidang Bedah Dasar 1 Kegiatan 0 Kegiatan - 33.750.000 -

26 Pelatihan Tenaga Perawat di Bidang Basic Trauma 3 Kegiatan 1 Kegiatan 33,33% 21.900.000 5.550.000 25,34%
Cardiac Life Support (BTCLS)
27 Pelatihan Tenaga Perawat di Bidang Penyusunan 1 Kegiatan 0 Kegiatan - 7.200.000 - -
Usulan Riset Kualitatif dalam Ilmu Kesehatan di UI
28 Inhouse Training Asuhan Keperawatan Stroke bagi 1 Kegiatan 0 Kegiatan - 39.800.000 - -
perawat
29 Inhouse Training Pengadaan Barang/Jasa 1 Kegiatan 1 Kegiatan 100% 43.700.000 35.530.000 81,30%
Pemerintah
30 Inhouse Training Penyusunan Grading Jabatan RS 1 Kegiatan 0 Kegiatan - 55.326.000 - -
PON
31 Penyusunan Standar Prosedur Operasioanl (SPO) 1 Kegiatan 0 Kegiatan - 42.324.000 - -

32 Implementasi Standart JCI 2 Kegiatan 2 Kegiatan 100% 162.580.000 158.221.000 97,32%

33 Inhouse Training Basic Neurology Life Support 1 Kegiatan 1 Kegiatan 100% 123.150.000 74.850.000 60,78%
(BNLS) Bagi Perawat
34 Inhouse Training Advance Neurology Life Support 1 Kegiatan 1 Kegiatan 100% 43.310.000 28.820.250 66,54%
(ANLS) Bagi Dokter
35 Pengembangan SDM Manajemen Standarisasi 1 Kegiatan 1 Kegiatan 100% 84.510.000 76.210.500 90,18%
International (JCI)
36 Monitoring Kesiapan Penerapan Standar JCI (Banten 1 Kegiatan 0 Kegiatan - 206.250.000 - -
& Jawa Barat)
37 Penyusunan Perencanaan Diklat 1 Kegiatan 1 Kegiatan 100% 30.750.000 27.089.750 88,10%

38 Penyusunan Perencanaan SDM RS PON 1 Kegiatan 1 Kegiatan 100% 43.450.000 - -

39 Evaluasi Diklat 1 Kegiatan 0 Kegiatan - 23.850.000 - -

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 120


KELUARAN (OUTPUT) ANGGARAN
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET CAPAIAN % KEGIATAN
TARGET CAPAIAN % ALOKASI REALISASI %

Pengadaan RS Pusat Otak Nasional 982.000.000 898.145.930 91,46%

40 Pengadaan Alat Pengolah Data untuk Operasional 1 Dokumen 1 Dokumen 100% 197.400.000 194.535.000 98,55%
RS PON
41 Pengadaan Alat Penunjang Operasional Kantor 1 Dokumen 1 Dokumen 100% 119.600.000 95.425.000 79,79%

42 Pengadaan Peralatan Medik dan Non Medik 5 Dokumen 5 Dokumen 100% 665.000.000 608.185.930 91,46%

Operasional dan Kegiatan Penunjang Klinik 3.971.300.000 2.928.939.700 73,75%


Kementerian
43 Belanja Keperluan Perkantoran 12 Dokumen 12 Dokumen 100% 1.692.954.000 1.384.860.500 81,80%

44 Pembentukan Tim Respon Cepat Unit Pelayanan 1 Dokumen 1 Dokumen 100% 202.020.000 174.925.900 86,59%
Kesehatan
45 Medical Check Up Pegawai Kemkes 1 Dokumen 1 Dokumen 100% 162.866.000 81.466.000 50,02%

46 Peningkatan Kapasitas SDM 1 Dokumen 1 Dokumen 100% 1.435.205.000 1.086.750.200 75,72%

47 Pertemuan Perencanaan dan Monitoring 1 Dokumen 1 Dokumen 100% 478.255.000 200.937.100 42,01%

Subbagian Verifikasi dan Akuntansi 4.314.844.000 3.703.066.396 85,82%

1 Sosialisasi Software Aplikasi SAK 32 Prov 30 Prov 94% 202.455.000 198.678.050 98,13%

2 Pembinaan Pengelolaan Piutang 31 RS BLU 10 RS BLU 32% 216.405.000 113.877.450 52,62%

3 Penyusunan Laporan Keuangan Eselon I 624 Satker 624 Satker 100% 3.002.551.000 2.807.620.346 93,51%

4 Pembinaan Penyusunan Laporan Keuangan 15 Prop 12 Prop 80% 309.343.000 149.727.200 48,40%

5 Penyusunan Laporan Alokasi dan Realisasi Anggaran 1 Buku 1 Buku 100% 158.095.000 140.980.550 89,17%

6 Peningkatan Kemampuan Petugas Akuntansi 39 BLU 39 BLU 100% 348.595.000 229.782.800 65,92%

7 Honorarium Tim Akuntansi UAPPA-E1 12 BL 12 BL 100% 77.400.000 62.400.000 80,62%

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 121


KELUARAN (OUTPUT) ANGGARAN
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET CAPAIAN % KEGIATAN
TARGET CAPAIAN % ALOKASI REALISASI %

D BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM 166.738.904.000 77.394.668.456 46,42%

Subbagian Kepegawaian 2.036.245.000 1.584.350.800 77,81%

1 Peningkatan Kemampuan SDM Bagian Kepegawaian 150 Orang 130 Orang 86,67% 247.000.000 69,53%
dan Umum 171.750.000

2 Penyusunan Perencanaan Kebutuhan Tenaga 1 dokumen 1 dokumen 100% 158.340.000 78,44%


Berdasarkan Analisa Beban Kerja 124.197.900

3 Fasilitasi Penyusunan Formasi CPNS RS/UPT 1 dokumen 1 dokumen 100% 85.730.000 89,72%
Vertikal Ditjen BUK 76.920.900

4 Fasilitasi Pengangkatan dan Pelantikan Jabatan 4 Kegiatan 3 Kegiatan 75,00% 234.440.000 72,27%
Struktural Kantor Pusat dan RS/UPT Vertikal Ditjen 169.435.200
BUK
5 Sosialisasi PP 53 Th 2010 tentang Disiplin PNS di 1 Laporan 1 Laporan 100% 69.700.000 94,31%
lingkungan Kantor Pusat Ditjen BUK 65.735.000

6 Fasilitasi Pemuktahiran Data Kepegawaian Ditjen 1 Laporan 1 Laporan 100% 259.650.000 90,31%
BUK 234.478.800

7 Fasilitasi Ujian Dinas di Lingkungan Ditjen BUK 1 Laporan 1 Laporan 100% 48.500.000 96,20%
46.658.600

8 Verifikasi Tanda Penghargaan Pembangunan Bid. 2 Laporan 2 Laporan 100% 78.860.000 91,71%
Kes. Ditjen BUK 72.323.600

9 Penyelesaian Masalah-Masalah Kepegawaian Ditjen 1 Laporan 1 Laporan 100% 53.960.000 92,05%


BUK 49.669.900

10 Bimtek PAK di RS/UPT vertikal Ditjen BUK 10 Laporan 10 Laporan 100% 57.540.000 88,31%
50.811.800

11 Penyelesaian PAK dan KP Terpadu (Samsat) 2 Laporan 2 Laporan 100% 96.800.000 84,04%
81.347.800

12 Tim Penilai Sekretariat 1 Laporan 1 Laporan 100% 128.505.000 28,47%


36.579.500

13 Tim Penilai 1 Laporan 1 Laporan 100% 113.045.000 31,58%


35.699.500

14 Monitoring dan Evaluasi Angka Kredit 1 Laporan 1 Laporan 100% 155.735.000 85,20%
132.678.800

15 Pemberkasan dan Investigasi di Lingk. UPT Vertikal 60 Kasus 100 Kasus 167% 182.000.000 98,25%
Ditjen BUK 178.813.500

16 ISO 9001: 2008 1 Dokumen 1 Dokumen 100% 66.440.000 86,17%


57.250.000

Subbagian Tata Usaha dan Gaji 75.830.029.000 57.948.622.653 76,42%

1 Pembayaran Gaji dan Tunjangan 1 Laporan 1 Laporan 100% 73.136.931.000 55.556.476.178 75,96%

2 Penyelesaian Administrasi Gaji PNS 1 Laporan 1 Laporan 100% 82.620.000 35.440.000 42,90%

3 Validasi Data GPP dengan SIMKA 1 Laporan 1 Laporan 100% 22.350.000 21.350.000 95,53%

4 Penghitungan Rencana Belanja Mengikat 1 Laporan 1 Laporan 100% 24.200.000 22.264.000 92,00%

5 Peningkatan Keterampilan Sekretaris Pimpinan & 1 Laporan 1 Laporan 100% 104.044.000 98.040.000 94,23%
Pelaksana TU
6 Peningkatan Keterampilan Pelaksana E-Office 36 Orang 36 Orang 100% 99.320.000 94.330.000 94,98%

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 122


KELUARAN (OUTPUT) ANGGARAN
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET CAPAIAN % KEGIATAN
TARGET CAPAIAN % ALOKASI REALISASI %

7 Peningkatan Keterampilan Pengelola Perpustakaan 28 Orang 28 Orang 100 77.700.000 67.330.000 86,65%

8 Rapat Koordinasi Ketatausahaan 1 Laporan 1 Laporan 100 286.313.000 267.525.800 93,44%

9 Penyusutan Arsip Sesditjen Bina Upaya Kesehatan 1 Laporan 1 Laporan 100 194.400.000 179.265.000 92,21%

10 Penyusutan Arsip Ditjen Bina Upaya Kesehatan 1 Laporan 1 Laporan 100 381.210.000 359.962.300 94,43%

11 Penyusutan Arsip Kabag Kepegawaian dan Umum 1 Laporan 1 Laporan 100 295.131.000 275.298.000 93,28%

12 Fasilitasi Penciptaan Jabfung Arsiparis 56 Laporan 55 Laporan 98 856.250.000 760.002.375 88,76%

13 Pembinaan dan Evaluasi Pelaksanaan 1 Laporan 1 Laporan 100 96.400.000 94.529.000 98,06%
Ketatausahaan
14 Honor Pengelola Belanja Pegawai 1 Laporan 1 Laporan 100 63.360.000 61.310.000 96,76%

15 Honor Pengelola Arsip Aktif 1 Laporan 1 Laporan 100 109.800.000 55.500.000 50,55%

Pembayaran Tunjangan Kinerja Ditjen BUK 1 Laporan 1 Laporan 100 67.701.790.000 17.999.921.100 26,59%

Subbagian Rumah Tangga 21.170.840.000 17.861.695.003 84,37%

1 Penyusunan Laporan BMN 1 Laporan 1 Laporan 100 2.968.020.000 2.865.393.617 96,54%

2 Pembinaan Pengelola & Penatausahaan BMN di 13 RS 13 RS 100 324.300.000 278.211.500 85,79%


Lingk. Ditjen BUK
3 Fasilitasi Usulan Penghapusan BMN di Lingkungan 15 RS 10 RS 67 132.650.000 74.740.000 56,34%
Ditjen BUK
4 Sosialisasi Software SIMAK BMN Ditjen BUK 8 PROP 5 PROP 63 94.440.000 63.924.000 67,69%

5 Penyelesaian Masalah-Masalah & Inventarisasi BMN 12 RS 8 RS 67 48.480.000 44.140.000 91,05%


Ditjen BUK
6 Penyelesaian Administrasi dan Percepatan Hibah 20 PROP 16 PROP 80 947.750.000 736.513.800 77,71%
BMN di Lingkungan Ditjen BUK
7 Operasional Pimpinan (Set) 4 Laporan 4 Laporan 100 3.337.650.000 3.002.124.148 89,95%

8 Peningkatan Kinerja Ditjen Bina Upaya Kesehatan 4 Laporan 3 Laporan 75 2.154.300.000 1.268.628.700 58,89%

9 Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan 3 Paket 3 Paket 100 10.243.450.000 8.917.334.238 87,05%
Perkantoran
10 Kontrak Service Mesin Foto Copy 7 UT 5 UT 71 300.000.000 141.435.000 47,15%

11 Honor Pegawai Teknis Sekretariat Ditjen BUK 12 BLN 12 BLN 100 331.800.000 323.750.000 97,57%

12 Honor Konsultan 10 BLN 10 BLN 100 288.000.000 145.500.000 50,52%

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 123


KELUARAN (OUTPUT) ANGGARAN
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET CAPAIAN % KEGIATAN
TARGET CAPAIAN % ALOKASI REALISASI %

LAINNYA 85.141.792.000 72.301.053.989 84,92

1 Dokumen 1 Dokumen 100


Buffer Stock Alkes 9.505.000.000 7.654.792.589 80,53

1 Dokumen 1 Dokumen 100


Bantuan Fasilitas Pelayanan Kesehatan 29.995.922.000 27.930.870.000 93,12

1 Dokumen 1 Dokumen 100


Peningkatan Sarana Prasarana BPHI 15.000.000.000 11.750.765.400 78,34

Pengadaan Alat Kesehatan RS DKT Bandar 1 Dokumen 1 Dokumen 100


9.385.300.000 7.409.503.000 78,95
Lampung
1 Dokumen 1 Dokumen 100
Buffer Stock Ambulance 20.420.870.000 17.059.500.000 83,54

1 Dokumen 1 Dokumen 100


Pengadaan Ambulance RS DKT Bandar Lampung 614.700.000 495.623.000 80,63
1 Dokumen 1 Dokumen 100
Pengadaan Lemari Arsip 20.000.000 - -
1 Dokumen 1 Dokumen 100
Renovasi Ruangan 200.000.000 - -

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 124

Anda mungkin juga menyukai