Paper KIA
Paper KIA
Disusun oleh:
Lies Ratna Juita G1B013010
Irma Rahmawati G1B013015
Aulia Ratna Sari G1B013050
Fero Amelia Fitriyani G1B013056
Wiwin Gani G1B013103
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gizi memiliki peranan penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tubuh
manusia secaraumum, terutama pada pertumbuhan dan perkembangan ibu hamil, ibu
menyusui dan anak. Gizi dan nutrisi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya
manusia. Kecukupan gizi sangat diperlukan oleh setiap individu, sejak dalam kandungan,
saat bayi, anak-anak, masa remaja, dewasa hingga usia lanjut. Hal tersebut memiliki peranan
penting dalam proses tumbuh kembang khususnya pada bayi dan anak.Status gizi
anak merupakan aspek yang sangat penting dalam tumbuh kembangnya, asupan nutrisi harus
lengkap dan seimbang agar kesehatan anak terjaga dengan baik dan pertumbuhannya pun
akan optimal. Gizi semakin dipandang sebagai faktor penentu yang penting dalam upaya
mempertahankan kesehatan dan mencegah penyakit.
Pada kehamilan terjadi perubahan fisik dan mental yang bersifat alami dimana para
calon ibu harus sehat dan mempunyai kecukupan gizi sebelum dan setelah hamil, agar
kehamilan berjalan sukses, keadaan gizi ibu pada waktu konsepsi harus dalam keadaan yang
baik dan selama hamil harus mendapatkan tambahan energi dan zat gizi yang seimbang untuk
peertumbuhan dan perkembangan janin dengan tetap mempertahankan zat gizi ibu hamil
seperti tambahan protein minimal seperti zat besi, kalsium, vitamin, asam folat dan energi
(Ramayulis, 2009).
Status gizi ibu sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang
sedang dikandung. Bila status gizi ibu normal pada masa sebelum dan selama hamil
kemungkinan besar akan melahirkan bayi yang sehat, cukup bulan dengan berat badan
normal. Dengan kata lain bayi yang dilahirkan sangat tergantung pada keadaan gizi ibu
sebelum dan selama hamil (Zhulaida, 2008).
Status gizi seorang wanita sebelum dan selama kehamilan sangat penting untuk hasil
kehamilan yang sehat. Kekurangan gizi ibu dapat menyebabkan pertumbuhan janin yang
buruk, berat lahir rendah (BBLR) jangka pendek dan jangka panjang serta morbiditas bahkan
kematian bayi. Gizi ibu memiliki peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan
janin. Plasenta dan pertumbuhan janin yang paling rentan terhadap status gizi ibu selama
periode peri-implantasi dan periode yang cepat perkembangan plasenta (trimester pertama
kehamilan). Kekurangan gizi ibu dan kelebihan gizi selama kehamilan dapat mengganggu
pertumbuhan janin.
Menurut Pudjiadi (2005) selama kehamilan, ibu akan mengalami penambahan berat
badan sekitar 10-12 kg, dimana pada trimester I kurang dari 1 kg, trimester II sekitar 3 kg,
dan trimester III sekitar 6 kg. Ibu hamil yang memiliki berat badan normal kemungkinan
tidak memiliki masalah dalam konsumsi makan setiap hari, namun penambahan berat
badannya harus tetap dipantau agar selama hamil tidak memiliki komplikasi.Dengan kondisi
kesehatan yang baik, sistem reproduksi normal, tidak menderita sakit, dan tidak ada
gangguan gizi pada masa pra hamil maupun saat hamil, ibu akan melahirkan bayi besar yang
sehat dari pada dengan kondisi kehamilan yang sebaliknya.
B. Rumusan masalah
1. Peranan gizi ibu dan gizi anak
2. Kebutuhan gizi ibu dan gizi anak
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi gizi ibu dan anak
4. Permasalahan gizi ibu dan anak
BAB II
PEMBAHASAN
Trimester I
150 kkal
Ener
gi
Trimester
III Trimester
II 350 kkal
350 kkal
lemak. Selama trimester III tambahan energi digunakan untuk pertumbuhan janin dan
plasenta
Sumber energi utama bagi ibu hamil adalah Kabohidrat dan lemak. Sumber
karbohidrat antara lain nasi, roti, sereal dan gandum. Agar kebutuhan karbohidrat
terpenuhi disarankan makan 3 porsi karbohidrat setiap hari. Lemak juga menghasilkan
energi, dan menghemat protein untuk dimanfaatkan dalam fungsi-fungsi pertumbuhan.
Lemak digunakan untuk pembentukan materi membran sel dan pembentukan hormon,
pembentukan jaringan lemak, disamping itu lemak membantu tubuh untuk menyerap
nutrisi. Namun demikian dalam kondisi hamil asupan lemak juga harus dibatasi karena
kandungan kalorinya yang tinggi.
b. Protein
Selama kehamilan kebutuhan protein juga meningkat, bahkan sampai 68 % dari
sebelum kehamilan. Hal ini dikarenakan protein diperlukan untuk pertumbuhan
jaringan pada janin. Jumlah protein yang harus tersedia sampai akhir kehamilan
diperkirakan sebanyak 925 g, yang tertimbun dalam jaringan ibu, plasenta, serta janin.
Dianjurkan penambahan protein sebanyak 12 g/hari selama kehamilan. Dengan
demikian dalam satu hari asupan protein dapat mencapai 75 100 g (sekitar 12 % dari
jumlah total kalori).
c. Zat Besi
Anemia defisiensi besi merupakan salah satu gangguan yang paling sering terjadi
selama kehamilan.Ibu hamil pada umumnya mengalami depresi besi sehingga hanya
sedikit memberi zat besi kepada janin yang dibutuhkan untuk metabolism besi normal.
Zat besi dibutuhkan untuk pembetukan hemoglobin, sedangkan selama kehamilan
volume darah akan meningkat akibat perubahan pada tubuh ibu dan pasokan darah
bayi. Kekurangan zat besi dapat menimbulkan gangguan dan hambatan pada
pertumbuhan janin baik sel tubuh maupun sel otak, kematian janin dalam kandungan,
abortus, cacat bawaan, lahir dengan berat badan rendah dan anemia pada bayi. Untuk
itu kebutuhan zat besi yang dibutuhkan selama masa kehamilan sebanyak 1040 mg
(30mg/hari)
d. Kalsium
Janin mengumpulkan kalsium dari ibunya sekitar 25 sampai 30 mg sehari. Paling
banyak ketika trimester ketiga kehamilan. Ibu hamil dan bayi membutuhkan kalsium
untuk menguatkan tulang dan gigi. Selain itu kalsium juga digunakan untuk membantu
pembuluh darah berkontraksi dan berdilatasi. Kalsium juga diperlukan untuk
mengantarkan sinyal syaraf, kontraksi otot dan sekresi hormon. Jika kebutuhan kalsium
tidak tercukupi dari makanan, kalsium yang dibutuhkan janin akan diambil dari ibu.
Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah sekitar 1200mg perhari. Sumber kalsium dari
makanan diantaranya produk susu seperti susu, yoghurt. Ikan teri juga merupakan
sumber kalsium yang baik.
e. Vitamin A
Vitamin A memegang peranan penting dalam pertumbuhan janin, pergantian sel
tubuh dan syaraf, pembentukan tulang dan gigi, mencegah kelainan bawaan,
meningkatkan daya tahan ibu. Kekurangan vitamin A dapat mengakibatkan kelahiran
prematur dan bayi berat lahir rendah. Kebutuhan vitamin A pada ibu hamil adalah
sekitar 200 RE/hari.
f. Vitamin B
o Asam Folat
Asam folat termasuk vitamin B komplek, yakni vitamin B9. Kebutuhan asam
folat pada ibu hamil dan usia subur sebanyak 400-800 mikrogramperhari atau setara
dengan 2 gelas susu. Folat didapatkan dari sayuran berwarna hijau (seperti bayam,
asparagus), jeruk, buncis, kacang-kacangan dan roti gandum.Selain itu folat juga
dapat didapatkan dari suplementasi asam folat.
Dalam tubuh, asam folat berfungsi sebagai ko-enzym dalam sintesa asam amino
dan asam nukleat. Folat juga diperlukan pada pembentukan dan pematangan sel
darah merah dan sel darah putih di sumsum tulang.Selain itu folat juga berperan
sebagai pembawa karbon tunggal pada pembentukan heme pada molekul
hemoglobin.Kekurangan asam folat menyebakan gangguan metabolisme
DNA.Akibatnya terjadi perubahan dalam morfologi inti sel, terutama pada sel-sel
yang cepat membelah seperti erytrosit, leukosit, sel epitel lambung dan usus, epitel
vagina dan servik uterus.Pada ibu hamil, folat memegang peranan penting dalam
perkembangan embrio, diantaranya adalah pembentukan neural tube pada bulan
pertama kehamilan.Neural tube inilah sebagai awal pembentukan otak dan sumsum
tulang belakang.Kekurangan asam folat pada ibu hamil menyebabkan meningkatnya
resiko anemia, keguguran,neural tube defect. Pada janin kekurangan asam folat akan
meningkatkan resiko bayi lahir dengan berat badan rendah atau lahir dengan cacat
bawaan, kecacatan pada otak dan sumsum tulang belakang, downs syndrome, bibir
sumbing, kelainan pembuluh darah, dan lepasnya plasenta sebelum waktunya.
o B1 (Tiamin)
Tiamin dibutuhkan untuk pertumbuhan janin.
o B2 (Riboflavin)
Riboflavin dibutuhkan untuk pertumbuhan janin, metabolisme karbohidrat, lemak,
dan protein.
o B3 (Niasin)
Niasin dibutuhkan untuk mengurangi kelelahan, mencegah anemia, membantu
sintesis hormon, metabolisme koenzim.
o B6 (Piridoksin)
Iridoksin dibutuhkan sebagai antioksidan, pembentukan saraf otak dan otot tubuh
janin.
o B12 (Kobalamin)
Kobalamin berguna untuk pertumbuhan janin dan pematangan sel darah merah.
g. Vitamin C
Vitamin C yang dibutuhkan janin tergantung dari asupan makanan ibunya.Vitamin
C merupakan antioksidan yang melindungi jaringan dari kerusakan dan dibutuhkan
untuk membentuk kolagen dan menghantarkan sinyal kimia di otak.Vitamin C juga
mencegah anemia pada ibu, memperkuat pembuluh darah, mencegah perdarahan dan
mengurangi risiko infeksi, pembentukan tulang janin, mengaktifkan sel darah putih
serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh.Wanita hamil setiap harinya disarankan
mengkonsumsi 85 mg vitamin C per hari. Anda dapat dengan mudah
mendapatkan vitamin C dari makanan seperti tomat, jeruk, strawberry, jambu biji dan
brokoli. Makanan yang kaya vitamin C juga membantu penyerapan zat besi dalam
tubuh. Kebutuhan vitamin C pada ibu hamil adalah sekitar 60 mg/hari.
h. Vitamin E
Vitamin E berfungsi untuk menjaga struktur dan fungsi sel tubuh ibu dan janin,
membantu pembentukan sel darah merah, atioksidan, melindungi sel ubuh dari
kerusakan. Kebutuhan vitamin E pada ibu hamil adalah sekitar 10 mg/hari
KESIMPULAN
Gizi memiliki peranan penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tubuh
manusia secara umum, terutama pada pertumbuhan dan perkembangan ibu hamil, ibu menyusui
dan anak. Ibu hamil membutuhkan tambahan energi dan zat gizi yang seimbang untuk
pertumbuhan dan perkembangan janin dengan tetap mempertahankan kebutuhan zat gizi ibu.
Jika ibu hamil kekurangan gizi akan menimbulkan masalah baik pada ibu maupun pada janin
yang dikandungnya. Kekurangan gizi juga akan mengakibatkan keguguran, bayi lahir mati,
kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, dan bayi lahir dengan BBLR.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Syaifudin. 2009. Panduan Lengkap Kehamilan, Persalinan dan Perawatan Bayi.
Yogyakarta: Diglossia Media
De Sylva, Z.A.M. 2004. Refleksi World Breastfeeding Week, Wanita Karier, ASI dan ASPI.
(online) http://www.waspada.co.id. Januari 2005.
Devi, M. 2010. Analisis Faktor faktor Yang Berpengaruh Terhadap Status Gizi Balita di
Pedesaan. Jurnal Teknologi dan Kejuruan, Vol.33, No.2, September 2010 : 183-192
Imdad, Aamer , Zulfiqar A. Bhutta. 2012. Maternal Nutrition and Birth Outcomes: Effect of
Balanced Protein-Energy Supplementation. Paediatric and Perinatal Epidemiology,
No 26 : 178190.
Kathleen Abu-Saad, Drora Fraser. 2010. Maternal Nutrition and Birth Outcomes. Epidemiol
Rev, March 17, 2010, Vol 32: No 525,
Sulistioningsih, Hariani. 2011. Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta: Graha Ilmu
Sunardi, T. 1999. Anak Ogah Makan Salah Orang Tua. Imsasister@ims.nu. Januari2005.
Wu et al. 2004. Maternal Nutrition and Fetal Development Journal. Nutrition. No. 134 : 2169
2172.